BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini petikemas sangat diminati sebagai perangkat pengangkutan barang oleh para pelaku bisnis, hal ini dikarenakan keunggulan petikemas sendiri yaitu keantarmodaannya dapat diangkut dengan truk petikemas, kereta api dan kapal petikemas. Ekonomis pun menjadi alasan utama, sehubung dengan kecepatan bongkar muat dan biaya yang lebih murah, khususnya untuk kegiatan ekspor dan impor barang. Berbagai variasi bentuk petikemas digunakan untuk barang-barang yang spesifik namun menggunakan ukuran yang standar untuk mempermudah handling dan perpindahan. Oleh karena itu penggunaan petikemas pun berkembang sangat pesat, hal ini juga terlihat pada pelabuhan-pelabuhan kecil yang sudah menunjukkan tren peralihan ke petikemas. Untuk menghadapi perkembangan penggunaan petikemas dalam kegiatan ekspor dan impor maka didirikan Terminal Operasi III di PT. Pelabuhan Indonesia II Cabang Tanjung Priok.
Lapangan penumpukan merupakan hal yang cukup vital karena menyangkut kegiatan yang ada di terminal yaitu inbound, outbound, receiving, dan delivery . adapun semua kegiatan tersebut selalu berkaitan dengan lapangan penumpukan dan tentunya berpengaruh pada Yard Occupancy Ratio dengan arti lain yaitu perbandingan kapasitas lapangan terhadap petikemas yang ditimbun. Aspek perencanaan lapangan sangat berperan penting dalam peningkatan kerja operasional barang yang akan dimuat dan dibongkar. Perencanaan dilakukan agar penumpukan petikemas dilpangan lebih berstruktur, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hambatan-hambatan yang terjadi pada saat proses pelayanan berlangsung. Selain itu, aspek perencanaan sangat berperan penting dalam efektivitas dan efisiensi yang bertujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan, menekan biaya produksi, serta manajemen waktu yang dapat dimaksimalkan.
Akan tetapi hal ini tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan yang sering terjadi di lapangan penumpukan yang disebabkan oleh kurangnya kapasitas lapangan dengan jumlah petikemas yang ada di lapangan. Hal ini berdampak pada pola penumpukan yang tidak sesuai dengan struktur, dan memperlambat kinerja dari proses bongkar muat. Selain itu, terdapat faktor-faktor yang membuat terjadinya kesetimbangan pada YOR (melebihi 50%), seperti kegiatan receiving pada waktu yang sama dan mendekati Closing Time atau batas waktu receiving pada suatu muatan kapal, sehingga terjadi traffic dilapangan yang memperlambat kinerja keseluruhan. Maka dari itu penulis menyusun Tugas Akhir dengan judul :
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mencoba merumuskan masalah-masalah pokok yang akan dibahas dalam Laporan Tugas Akhir ini, antara lain :
1. Bagaimana kepadatan lapangan Terminal III diukur dari parameter YOR ( Yard Occupancy Ratio ) ?
2. Mengapa YOR di lapangan penumpukan Ocean Going Terminal Operasi III selalu tinggi ?
3. Kapan YOR di lapangan penumpukan Ocean Going Terminal Operasi III tinggi ?
4. Apa dampak dari YOR yang tinggi di lapangan penumpukan Ocean Going Terminal Operasi III ?
5. Bagaimana cara mengatasi YOR yang tinggi di lapangan Penumpukan Ocean Going Terminal III ?
1.3 Batasan Masalah
Mengingat luasnya hubungan yang dicakup pada rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka penulis membatasi permasalahan hanya pada kegiatan yang ada di lapangan penumpukan petikemas Ocean Going di Terminal Operasi III PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) cabang Tanjung Priok.
1.4 Tujuan Penulisan
Sesuai dengan judul yang diangkat penulis dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir, tujuan penulisan ini adalah :
1. Untuk membuat perbandingan antara beberapa teori yang didapatkan selama masa perkuliahan dengan keadaan sesungguhnya yang terdapat di lapangan.
3. Menjelaskan atau mengungkap masalah yang timbul dan mencoba memberikan alternatif solusi permasalahan yang berkaitan.
1.5 Manfaat Penulisan
Dengan penulisan ini, diharapkan agar Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat dan berguna bagi :
1. Bagi Penulis
Diharapkan penulisan tugas akhir ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai permasalahan-permasalahan yang dihadapi serta sebagai dasar untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama masa perkuliahan dan sebagai dasar wawasan pengetahuan praktis sebelum memasuki dunia kerja.
2. Bagi Akademik
Sebagai referensi dan acuan dalam pembuatan laporan kuliah praktek, khususnya mahasiswa program studi DIII Transportasi Laut dan Kepelabuhanan.
3. Bagi Industri