• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web menggunakan MapServer

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web menggunakan MapServer"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BERBASIS WEB MENGGUNAKAN MAPSERVER

Diajukan untuk memenuhi persyaratan

menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada

Departemen Teknik Elektro Sub Jurusan Teknik Sistem Komputer

Oleh

DEWI MAYA SARI S

Nim : 030402067

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB

MENGGUNAKAN MAPSERVER

Oleh:

Dewi Maya Sari Situmorang

030402067

Tugas akhir ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro

Disetujui oleh:

Pembimbing,

Soeharwinto, ST, MT.

Nip. 132 258 001

Diketahui oleh:

Ketua Departemen Teknik Elektro FT USU,

Prof. DR. Ir. Usman Baafai

Nip.130 365 319

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

ABSTRAK

MapServer merupakan suatu aplikasi server yang memungkinkan suatu

halaman web dapat memuat suatu peta yang mengandung infomasi seperti Sistem

Informasi Geografis. Mapserver dibangun berdasarkan atas kebutuhan untuk

membangun aplikasi SIG diatas aplikasi yang berbasiskan web. Dengan

mengggunakan MapServer diharapkan suatu peta dapat memberikan informasi

secara lengkap dan tepat, karena sistem yang berbasis web akan lebih mudah dan

cepat diakses oleh pengguna dari berbagai tempat hanya dengan menggunakan

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih

kepada:

1. Kedua orangtuaku tercinta, my dad Martua Situmorang dan mom Kosianna

Ambarita, tidak ada kata yang dapat melukiskan kasih sayang dan perhatian

kalian kepadaku, terima kasih, Tuhan Yesus memberkati.

2. K’ iin yang selalu cerewet dalam semua hal, smoga smua berjalan dengan

baik ya, adikku Donal jangan menyerah ya, Dominggo berubahlah,

terimakasih buat dukungan kalian yang tiada habisnya, may God bless us

all. Uda Kiki dan keluarga, amangboru Dorma dan keluarga yang selalu

memberi semangat, Diva & Dinda.

3. Abangku Benget, aku tidak dapat ungkapkan seluruh rasa terima kasihku

buat segala dukungan, kasih, perhatianmu yang begitu tulus.

4. Bapak Soeharwinto ST, MT selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir, atas

dukungan, bimbingan dan motivasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir.

5. Bapak Ir. T Ahri Bahriun MSc, selaku dosen wali atas motivasi dan arahan

serta bimbingan selama kuliah.

6. Bapak Prof. DR. Ir. Usman Baafai selaku Ketua Departemen Teknik

Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak Drs. Hasdari Helmi, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik

(5)

8. Seluruh staf pengajar dan pegawai Departemen Teknik Elektro Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara.

9. Mas Bayu di dunia “maya” terima kasih aku ga kenal mas tapi mas mau

bantu saya dari awal sampe akhir, sungguh luar biasa.

10. Rekan-rekan di Laboratorium Sistem Pengaturan dan Komputer, Tigor (you

left me behind right), Moefi, Hans, Prindi, Lutfi, Rizky, Ricky, Sueb,Aris,

k’andiani, b’Dedi, b’ Abu serta rekan penulis di Ikatan Mahasiswa Teknik

Elektro atas kerjasamanya selama ini.

11. Rekan-rekan di Laboratorium Elektronika Dasar, b’Martin (makaci izinnya

ya), b’Friendly, Bayam, Juanda (autocad rumit juga ya), Ganda (jangan

friendster aja), Wiswa, b’Josua kalian memang cool.

12. Teman-teman seperjuangan Teta, Iwan (makasih mapnya), Pelly (kau masih

marah soal lab ya), Brian (ayo semangat), Edo.

13. Ciwi-ciwi Elektro Dewi besar, Nora, Fany, Dwita, Pipin, Mei, Nanda,

Qotul, Widi we had great time together.

14. Teman-teman angkatan 2003, Ferry, Opung, Uyak, Emil, Awin, Johan,

Marlen, Buhari, Elrijon, Handika, Gustian, Fahmi, Henry, Bobby, dan

teman-temanku lainnya yang tidak tercantum namanya.

15. Temanku satu kos k’iren ga usah tunggu si ulung itu ya, ika kajol babat aja

lab kalian itu, Astri smuanya ga semudah yang kau bayangkan jadi

seriuslah sedikit aj. Makasih buat kalian walau kalian selalu menggangguku

dengan nyolong my com.

16. Teman-teman angkatan 2002, 2004 dan 2005.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak

(6)

menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Tugas

Akhir ini.

Akhir kata penulis berharap agar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi

pembaca dan penulis.

Medan, Desember 2007 Penulis

.

Dewi Maya Sari Situmorang

(7)

DAFTAR ISI

1.5. Metodologi Penulisan... 3

1.6. Sistematika Penulisan... 4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peta .... ... 5

2.2 Sistem Informasi Geografis (SIG)... 9

2.2.1. Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG)... 9

2.2.2. Subsistem SIG ... 11

2.2.3. Konsep Model Data Spasial pada SIG ... 12

(8)

2.4. Hyper Text Markup Language (HTML) ... 14

2.5. Mapserver ... 14

2.5.1. Pengenalan Mapserver ... 14

2.5.2. Arsitektur Umum Aplikasi Pemetaan di Web ... 15

2.5.3. Fitur-fitur pada mapserver... 17

2.5.4. Pengetahuan Dasar Mapserver ... 18

2.5.5. Komponen Pembentuk Mapserver ... 19

2.5.6. Struktur File Map ... 20

2.5.7. Sejarah Perkembangan Mapserver ... 21

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK 3.1. Kebutuhan Sistem... 24

3.1.1. Perangkat Keras... 24

3.1.2. Perangkat Lunak... 24

3.1.3. User Level... 25

3.1.4. Data Spasial dan Atribut... 25

3.2. Pengolahan Data Spasial ... 25

3.2.1 Data Awal... 25

3.2.2 Proses Digitasi dan Konversi File ke Format Shapefile... 26

3.3. Pembuatan Basisdata ... 27

3.4. Pembuatan Use Case Diagram... 31

3.5. Pembuatan Modul File Map ... 33

BAB IV PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK 4.1. Tujuan Pengujian... 37

4.2. Spesifikasi Sistem... 37

4.3. Prosedur Pengujian... 38

(9)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan... 43

5.2. Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Struktur Tabel Fakultas ... 28

Tabel 3.2. Struktur Tabel Bangunan ... 29

Tabel 3.3. Struktur Tabel Bank dan ATM... 29

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Komponen Sistem Informasi Geografis ... 10

Gambar 2.2. Subsistem Sistem Informasi Geografis... 12

Gambar 2.3. Arsitektur umum Aplikasi Pemetaan Berbasis Web ... 15

Gambar 3.1. Blok Diagram Perancangan Sistem ... 23

Gambar 3.2. Peta Universitas Sumatera Utara ... 27

Gambar 3.3. Actor Pengguna ... 31

Gambar 3.4. Actor Sistem ... 32

Gambar 3.5. Diagram Use Case Gabungan Antara Modul Client dan Modul Server ... 33

Gambar 4.1. Window Utama ... 38

Gambar 4.2. Aplikasi Sistem Informasi Geografis ... 39

Gambar 4.3. Pemilihan Layer... 40

Gambar 4.4. Hasil dari Fungsi Navigasi Zoom In ... 40

Gambar 4.5. Hasil dari Fungsi Zoom Out ... 41

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Informasi mengenai geografi semakin dibutuhkan oleh banyak pihak,

misalnya informasi jarak antar daerah, lokasi, fasilitas, sumber daya alam yang

dicari, dan banyak informasi lainnya. Informasi tersebut diperlukan pengguna untuk

berbagai keperluan seperti penelitian, pengembangan dan perencanaan wilayah, serta

manajemen sumberdaya alam. Hanya saja penyebaran data spasial yang selama ini

dilakukan dengan menggunakan media yang telah ada yang meliputi media

cetak/peta, cd-rom, dan media penyimpanan lainnya dirasakan kurang mencukupi

kebutuhan pengguna karena pengguna diharuskan datang dan melihat langsung data

tersebut pada tempatnya (data provider). Hal ini mengurangi mobilitas dan

kecepatan dalam memperoleh informasi mengenai data tersebut.

Geographical Information Systems (GIS) atau dikenal dengan Sistem

Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu solusi untuk mendapatkan informasi

geografi tersebut. Saat ini telah dikenal istilah-istilah Desktop GIS, WebGIS, dan

Database Spatial yang merupakan wujud pengembangan teknologi Sistem Informasi

Geografis.

MapServer adalah salah satu program aplikasi CGI (Common Gateway

Interface) yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi Sistem Informasi

Geografis berbasis web (WebGIS). MapServer menyediakan beberapa fitur yang

(13)

ukuran skala peta, pengolahan informasi yang berkaitan dengan suatu lokasi dan

lainnya. MapServer membantu penyajian suatu peta yang lebih interaktif, dimana

pengguna dapat mengakses informasi geogafi yang lengkap hanya dengan

menggunakan komputer, web-browser dan jaringan internet.

Dalam tugas akhir ini, akan dirancang suatu suatu perangkat lunak yang dapat

memberikan informasi peta Universitas Sumatera Utara. Aplikasi yang dirancang

akan menggunakan teknologi SIG yaitu MapServer khususnya paket MS4W yang

bekerja pada sistem operasi Windows.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Menambah pengetahuan tentang MapServer.

2. Merancang Sistem Informasi Geografis berbasis web dengan menggunakan

MapServer.

1.3 Rumusan Masalah

Untuk menyajikan data spasial yang dapat diakses secara online (real time)

dengan menggunakan MapServer. Adanya fitur-fitur pendukung agar aplikasi lebih

(14)

1.4 Batasan Masalah

Agar masalah yang ditulis dalam tugas akhir ini tidak terlalu luas dan

menyimpang dari topik yang ada, maka penulis perlu membatasi permasalahan

sebagai berikut :

a. SIG (Sistem Informasi Geografis)

Membahas konsep model data spasial pada SIG beserta pengolahan citra.

b. Sistem Operasi

Sistem operasi yang digunakan adalah Microsoft Windows.

c. MapServer

MapServer yang dibahas adalah MapServer dalam paket MS4W, juga

membahas format file *.map.

d. Hanya melingkupi penyajian informasi tidak mendukung untuk tahap analisa

dan pengambilan keputusan.

1.5 Metodologi Penulisan

Untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini diterapkan beberapa metode studi

diantaranya :

1. Studi literatur yaitu dengan membaca teori-teori yang berkaitan dengan tugas

akhir ini dari buku-buku referensi baik yang dimiliki oleh penulis atau di

perpustakaan dan juga dari artikel-artikel, jurnal, internet dan lain-lain.

2. Konsultasi yaitu dengan melakukan diskusi tentang topik tugas akhir ini

(15)

Elektro USU, dengan dosen-dosen bidang Teknik Komputer, dan

teman-teman sesama mahasiswa.

1.6 Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, tujuan

penulisan, batasan masalah, manfaat penulisan, metode dan sistematika

penulisan.

BAB II TEORI PENDUKUNG

Bab ini menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan SIG (Sistem

Informasi Geografis) dan MapServer.

BAB III RANCANGAN DAN PEMBUATAN

Bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan perangkat lunak

Sistem Informasi Geografis berbasis web. Perancangan sistem yang berhubungan

dengan pengolahan data awal, memasukkan data ke dalam MapServer.

BAB IV PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI

Bab ini menyajikan dan menjelaskan seluruh hasil dan analisa serta

bagaimana proses pengujian perangkat lunak yang telah dibuat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memuat kesimpulan atas hasil-hasil yang diperoleh dari penyusunan

tugas akhir dan juga memuat saran yang dianggap penting dan bermanfaat dalam

(16)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 PETA

2.1.1 Pengertian Peta

Pada awalnya, data geografis hanya disajikan diatas peta dengan

menggunakan simbol, garis dan warna. Elemen-elemen geografis ini dideskripsikan

di dalam legenda misalnya: garis hitam tebal untuk jalan utama, garis hitam tipis

untuk jalan sekunder dan jalan-jalan yang berikutnya. Peta dapat digunakan untuk

berbagai kegiatan mulai dari suatu kegiatan sederhana sampai ke suatu kegiatan yang

sangat kompleks atau multiguna.

Peta adalah penyajian grafis dari seluruh atau sebagian permukaan bumi pada

suatu bidang datar dengan menggunakan suatu skala dan sistem proyeksi tertentu.

2.1.2 Jenis Peta

Secara umum peta dapat dibedakan atas:

1. Peta topografi

Peta topografi memperlihatkan posisi horizontal serta vertikal dari unsur alam

dan unsur buatan manusia dalam suatu bentuk tertentu. Peta topografi dikenal

sebagai peta yang bersifat umum karena unsur-unsur yang disajikan adalah unsur

yang terdapat di permukaan bumi sesuai dengan kegunaan dari peta bersangkutan

(17)

kepemilikan tanah bersama dengan sudut dan panjangnya, pemilik dan ukuran

persil dan informasi lainnya.

2. Peta tematik

Peta tematik adalah suatu bentuk peta yang menyajikan unsur-unsur tertentu dari

permukaan bumi sesuai dari tema atau topik dari peta yang bersangkutan

misalnya: peta tata guna lahan, peta geologi. Peta tematik umumnya digunakan

sebagai data analisis dari beberapa unsur permukaan bumi didalam pengambilan

keputusan. Pada pembuatan peta tematik, peta topografi sebagai dasar sedangkan

data tematik yang disajikan adalah hasil survey langsung dan survey tidak

langsung.

2.1.3 Proyeksi Peta

Macam-macam proyeksi peta dapat digolongkan tergantung atas dasar

peninjauannya:

1. Ditinjau dari bidang proyeksi yang digunakan:

a. Proyeksi kerucut, bidang proteksinya adalah bidang kerucut. Suatu

kerucut diletakkan pada bumi dan menyinggung bola bumi pada suatu

lingkaran

b. Proyeksi silinder, bidang proyeksinya adalah bidang silinder. Suatu

silinder diletakkan pada bumi dan kemudian didatarkan.

c. Proyeksi azimuthal (zenithal), bidang proyeksinya adalah bidang datar.

2. Ditinjau dari orientasi/kedudukan garis karakteristik:

(18)

b. Proyeksi miring, garis karakteristiknya membentuk sudut dengan sumbu

bumi.

c. Proyeksi transversal, garis karakteristiknya tegak lurus dengan sumbu

bumi.

3. Ditinjau dari distorsi/perubahan bentuk yang diakibatkan:

a. Proyeksi konform, hubungan sudut di permukaan bumi dipertahankan

supaya tetap sama dalam proyeksinya.

b. Proyeksi equivalent, hubungan luas di permukaan bumi dipertahankan

supaya tetap sama dalam proyeksinya pada skala yang sama.

c. Proyeksi equidistant, hubungan jarak di permukaan bumi dipertahankan

supaya tetap sama dalam proyeksinya dalam skala yang sama.

4. Ditinjau dari karakteristik singgungan antara bidang proyeksi dengan bidang

datum atau bidang yang akan diproyeksikan:

a. Proyeksi menyinggung.

b. Proyeksi memotong.

c. Proyeksi baik yang tidak menyinggung maupun tidak memotong (hampir

tidak pernah ada).

Mengingat banyaknya jumlah proyeksi peta yang ada, ada beberapa faktor

yang dapat dipertimbangkan atau dapat dijadikan petunjuk dalam memilih proyeksi

peta, terutama untuk kebutuhan peta topografi:

1. Tujuan penggunaan dan ketelitian peta yang diinginkan.

2. Lokasi geografis, bentuk, dan luas wilayah yang akan dipetakan.

(19)

2.1.4 Sistem Koordinat

Dasar utama dalam pembuatan peta adalah pengadaan sistem koordinat yang

dapat menghubungkan antara satu titik dengan titik lainnya. Sistem koordinat

geografis adalah suatu sistem koordinat titik di permukaan bumi dimana posisinya

ditentukan oleh dua perpotongan dua buah garis lengkung bumi yaitu:

1. Garis meridian

Garis meridian adalah ellips terbesar (karena titik pusatnya berhimpitan

dengan pusat bumi) di permukaan bumi yang melalui kutub-kutub bumi.

Elips besar yang melalui kutub-kutub dan Kota Greenwich (di Inggris)

disebut sebagai Meridian Nol.

2. Garis paralel

Garis paralel adalah lingkaran di permukaan bumi yang bidang lingkarannya

memotong tegak lurus sumbu putar bumi. Titik pusat lingkaran paralel

terletak pada sumbu putar bumi. Paralel yang terbesar merupakan lingkaran

besar disebut ekuator atau paralel Nol.

Besarnya titik perpotongan meridian dan paralel ditentukan dengan:

1. Lintang (latitude= )

Pengertian lintang pada suatu titik adalah panjang busur yang diukur pada

suatu meridian dihitung dari ekuator sampai ke paralel yang melalui titik

tersebut. Harga dari besarannya adalah:

a. Dari 0 sampai 0 90 kearah Kutub Utara dari ekuator disebut Lintang 0

(20)

b. Dari 0

0 sampai 0

90 kearah Kutub Selatan dari ekuator disebut Lintang

Selatan (LS), bertanda aljabar – (negatif).

2. Bujur (longitude= )

Pengertian bujur suatu titik adalah panjang busur yang diukur pada suatu

garis paralel antara meridian pengamatan dengan Meridian Nol (Meridian

Greenwich). Harga dari besarannya adalah:

a. Dari 0 sampai 0 180 kearah Barat dan Meridian Nol disebut Bujur Barat 0

adalah universitas, dan sebagainya.

2.2 Sistem Informasi Geografis (SIG)

2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG)

Geographic Information System (GIS) atau Sistem Informasi Geografis

(SIG) diartikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan,

menyimpan, memangggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data

bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan

(21)

Komponen SIG adalah sistem komputer yang terdiri atas perangkat keras

(hardware) dan perangkat lunak (software), data geospatial dan pengguna

(brainware), seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1.,

Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi Geografis

Data yang diolah pada SIG adalah data geospasial (data spasial dan data

non-spasial). Pada gambar diatas data non-spasial tidak digambarkan karena memang

dalam SIG yang dipentingkan adalah tampilan data secara spasial.

Data spasial adalah data yang berhubungan dengan kondisi geografi misalnya

sungai, wilayah administrasi, gedung, jalan raya dan sebagainya. Seperti yang telah

diterangkan pada gambar diatas, data spasial didapatkan dari peta, foto udara, citra

satelit, data statistik dan lain-lain. Hingga saat ini secara umum persepsi manusia

mengenai bentuk representasi entity spasial adalah konsep raster dan vektor.

Sedangkan data non-spasial adalah selain data spasial yaitu data yang berupa text

atau angka biasanya disebut dengan atribut.

Data non-spasial ini akan menerangkan data spasial atau sebagai dasar untuk

menggambarkan data spasial. Dari data non-spasial ini nantinya dapat dibentuk data Sistem

Komputer

Hardware dan Software untuk pemasukan, penyimpanan, pengolahan,

analisis, tampilan data dan lainnya.

(22)

spasial. Misalnya jika ingin menggambarkan peta penyebaran penduduk maka

diperlukan data jumlah penduduk dari masing-masing daerah (data non-spasial), dari

data tersebut nantinya akan dapat digambarkan pola penyebaran penduduk untuk

masing-masing daerah.

2.2.2 Subsistem SIG

Sistem Informasi Geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem

sebagai berikut:

1. Data Input

Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial

dan atribut dari berbagai sumber.

2. Data Output

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau

sebagian basis data dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy.

3. Data Management

Subsistem ini mengorganisasi baik data spasial maupun atribut kedalam

sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update, dan

di-edit.

4. Data Manipulation & analysis

Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh

SIG. Subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk

(23)

Jika subsistem SIG tersebut diperjelas berdasarkan uraian jenis masukan,

proses, dan jenis keluaran yang ada didalamnya, maka subsistem SIG dapat juga

digambarkan seperti pada Gambar 2.2.,

Gambar 2.2 Subsistem Sistem Informasi Geografis

2.2.3 Konsep Model Data Spasial pada SIG

Data spasial merupakan data yang paling penting dalam SIG. Data spasial ada

2 macam yaitu data raster dan data vektor.:

Data Raster

Model data raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan spasial

dengan menggunakan struktur matriks atau pixel-pixel yang membentuk grid.

Akurasi model data ini sangat bergantung pada resolusi atau ukuran pixelnya

(sel grid) di permukaan bumi. Konsep model data ini adalah dengan

memberikan nilai yang berbeda untuk tiap-tiap pixel atau grid dari kondisi yang

(24)

Data Vektor

Model data vektor yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan

data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis, atau kurva atau

poligon beserta atribut-atributnya. Bentuk dasar representasi data spasial

didalam sistem model data vektor, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian

dua dimensi (x,y).

2.3 Hyper Text Transfer Protocol (HTTP)

Web merupakan terobosan baru sebagai teknologi informasi yang

menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di

internet. Pengguna hanya perlu mengklikkan tombol mouse pada link-link hyper text

yang ada untuk mengakses kedokumen-dokumen di berbagai lokasi di internet.

Link-link-nya sendiri dapat mengacu kepada dokumen web, server FTP (File Transfer

protocol), e-mail ataupun layanan-layanan lain.

Server dan browser web berkomunikasi satu sama lain dengan protokol yang

memang dibuat khusus untuk ini, yaitu HTTP. HTTP bertugas menangani

perintah-perintah (Request) dari browser untuk mengambil dokumen-dokumen web.

HTTP dapat dianggap sebagai sistem yang bermodel Client –Server. Browser

web, sebagi Client, mengirimkan permintaan kepada server web untuk mengirimkan

dokumen-dokumen web yang dikehendaki pengguna. Server web lalu memenuhi

permintaan ini dan mengirimkannya melalui jaringan kepada browser. Setiap

(25)

2.4 Hyper Text Markup Language (HTML)

HTML dewasa ini dikenal sebagai bahasa standar untuk membuat dokumen

web. Sesungguhnya Hypertext Markup Language (HTML) justru tidak dibuat untuk

mempublikasikan informasi di web, namun oleh karena kesederhanaan serta

kemudahan penggunaannya, HTML kemudian dipilih untuk mendistribusikan

informasi di web.

Perintah-perintah HTML diletakan dalam file berekstensi *.html dan ditandai

dengan mempergunakan tag (tanda) berupa karakter “<” dan “>”, tidak seperti

bahasa pemrograman berstruktur prosedural seperti Pascal atau C, HTML tidak

mengenal jumping ataupun looping. Kode-kode HTML dibaca oleh browser dari atas

kebawah tanpa adanya lompatan-lompatan.

Struktur sebuah dokumen HTML pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian

besar, yaitu header dan body, masing-masing ditandai oleh pasangan container tag

<head> dan <body>. Bagian head berisikan judul dokumen dan informasi-informasi

dasar lainnya, sedangkan bagian body adalah data dokumennya. Penganturan fomat

teks dan pembentukan link dilakukan terhadap obyeknya langsung dengan ditandai

oleh tag-tag HTML.

2.5 MapServer

2.5.1 Pengenalan MapServer

MapServer merupakan aplikasi freeware dan open source yang

memungkinkan pemakai menampilkan data spasial (peta) di web. Aplikasi ini

(26)

ForNet (sebuah proyek untuk manajemen sumber daya alam) yang disponsori NASA

(National Aeronautics and Space Administration). Dukungan NASA dilanjutkan

dengan dikembangkannya proyek TerraSIP untuk manajemen data lahan. Saat ini,

karena sifatnya yang terbuka (open source), pengembangan MapServer dilakukan

oleh pengembang diberbagai negara.

Pada bentuk paling dasar MapServer berupa sebuah program CGI (Common

Gateway Interface). Program tersebut akan dieksekusi di web server dan berdasarkan

beberapa parameter tertentu (terutama konfigurasi dalam bentuk file *.MAP) akan

menghasilkan data yang kemudian akan dikirim ke web browser, baik dalam bentuk

gambar peta ataupun bentuk lain.

2.5.2 Arsitektur Umum Aplikasi Pemetaan di Web

Bentuk umum arsitektur aplikasi berbasis peta di web dapat dilihat pada

Gambar 2.3.,

Gambar 2.3 Arsitektur Umum Aplikasi Pemetaan Berbasis Web

Pada gambar di atas, interaksi antara klien dengan server berdasar skenario

(27)

Karena server web tidak memiliki kemampuan pemrosesan peta, maka request

berkaitan dengan pemrosesan peta akan diteruskan oleh server web ke server aplikasi

dan MapServer. Hasil pemrosesan akan dikembalikan lagi melalui server web,

terbungkus dalam bentuk file HTML atau applet.

Arsitektur aplikasi pemetaan di web dibagi menjadi dua pendekatan sebagai

berikut :

Pendekatan Thin Client

Pendekatan ini menfokuskan diri pada sisi server. Hampir semua proses dan

analisis data dilakukan berdasarkan permintaan (request) di sisi server. Data hasil

pemrosesan kemudian dikirimkan ke klien dalam format standar HTML, yang di

dalamnya terdapat file gambar dalam format standar (misalnya GIF, PNG atau

JPG) sehingga dapat dilihat menggunakan sembarang web browser. Kelemahan

utama pendekatan ini menyangkut keterbatasan pilihan interaksi dengan

pengguna yang kurang fleksibel.

• Pendekatan Thick Client

Pada pendekatan ini, pemrosesan data dilakukan di sisi klien menggunakan

beberapa teknologi seperti kontrol ActiveX atau applet. Kontrol ActiveX atau

applet akan dijalankan di klien untuk memungkinkan web browser dengan format

data yang tidak dapat ditangani oleh web browser dengan kemampuan standar.

Dengan adanya pemrosesan di klien, maka transfer data antara klien dengan web

(28)

MapServer menggunakan pendekatan thin client. Semua pemrosesan

dilakukan di sisi server. Informasi peta dikirinkan ke web browser di sisi klien dalam

bentuk file gambar (JPG, PNG, GIF atau TIFF). Untungnya, saat ini kelemahan

pendekatan thin client dalam hal interaksi dengan pengguna sudah jauh berkurang

dengan adanya framework aplikasi seperti Chameleon atau CartoWeb.

2.5.3 Fitur-fitur Pada Mapserver

MapServer mempunyai fitur-fitur sebagai berikut:

a. Menampilkan data spasial dalam format vektor seperti: Shapefile (ESRI),

ArcSDE. (ESRI), PostGIS dan berbagai format data vektor lain menggunakan

Library OGR.

b. Menampilkan data spasial dalam format raster seperti TIFF/GeoTIFF,

EPPL7 dan berbagai format data raster lainnya dengan menggunakan

library GDAL.

c. Dapat dikembangkan (customizable), dengan tampilan keluaran yang dapat

diatur menggunakan file-file template.

d. Dapat melakukan seleksi objek berdasarkan nilai, berdasarkan titik area, atau

berdasarkan sebuah obyek spasial tertentu.

e. Mendukung rendering karakter berupa font true type.

f. Mendukung penggunaan data raster maupun data vektor yang di-tiled

(dibagi-bagi menjadi sub (dibagi-bagian yang lebih kecil sehingga proses untuk mengambil

dan menampilkan gambar dapat dipercepat).

(29)

h. Dapat menggambarkan peta tematik yang dibangun menggunakan ekspresi

logika atau eksprimen reguler.

i. Dapat menampilkan label dari obyek spasial, dengan label dapat diatur

sedemikian rupa sehingga tidak saling tumpang tindih.

j. Konfigurasi dapat diatur secara on the fly melalui parameter yang ditentukan

pada URL.

k. Dapat menangani beragam sistem proyeksi secara on the fly.

Saat ini, selain dapat mengakses MapServer sebagai program CGI, MapServer

juga dapat diakses sebagai modul MapScript, melalui bahasa script: PHP, Perl,

Python, atau Java. Akses fungsi-fungsi MapServer melalui script akan lebih

memudahkan pengembangan aplikasi.

2.5.4 Pengetahuan Dasar MapServer

Dalam pengembangan aplikasi berbasis MapServer, diperlukan beberapa

pengetahuan dasar berikut :

a. Pengetahuan tentang peta digital antara lain meliputi skala format, bentuk,

koordinat dan sistem proyeksi. Pengetahuan dalam bidang ini sangat

penting karena peta digital memang merupakan data utama yang dikelola

oleh MapServer.

b. Pengetahuan tentang sistem operasi dan server web pada tempat dimana

(30)

c. Pengetahuan tentang struktur dan cara penanganan file berformat HTML.

Informasi yang dihasilkan MapServer akan dikirim ke klien (Web Browser)

dalam format HTML.

d. Pengetahuan tentang pemrograman di web. Misal dengan menggukan PHP

disisi server atau Javacript di sisi klien. Aplikasi MapServer umumnya

bersifat dinamis dan interaktif, sehingga hampir dipastikan pengguna perlu

melakukan penyesuaian.

e. Pengetahan tentang basis data, karena data spasial hampir tidak pernah

lepas dari informasi lain dalam basis data.

2.5.5 Komponen Pembentuk MapServer

Perkembangan MapServer sebagai sebuah aplikasi open source, banyak

memanfaatkan aplikasi lain yang juga bersifat open source, sedapat mungkin

menggunakan aplikasi yang sudah tersedia jika memang memenuhi kebutuhan, untuk

menghemat sumber daya dan waktu pengembangan. Pembahasan komponen

MapServer terdiri empat komponen yaitu :

1. Komponen untuk akses data spasial.

Komponen ini bertugas untuk menangani baca/tulis data spasial, baik yang

tersimpan sebagai file maupun yang tersimpan pada DBMS (Database

Management System).

2. Komponen untuk penggambaran peta.

MapServer akan mengirimkan tampilan peta berupa gambar. Pemakai dapat

(31)

komponen tersebut dapat membentuk gambar peta yang dihasilan oleh

MapServer.

3. Komponen untuk menangani proyeksi Peta.

Digunakan MapServer untuk keperluan menangani sistem proyeksi peta.

4. Komponen pendukung.

2.5.6 Struktur File MAP

MapServer menggunakan file *.MAP (file dengan akhiran .map, misalnya

jawa.map) sebagai file konfigurasi peta. File ini akan berisi komponen tampilan peta

seperti definisi layer, definisi proyeksi peta, pengaturan legenda, skala dan

sebagainya. Secara umum, file *.map memiliki beberapa karakteristik sebagai

berikut :

• Berupa file teks.

• Tidak case sensitif (tidak membedakan antara karakter yang ditulis dengan

huruf besar atau huruf kecil), sebagai contoh : kata ”LAYER”, ”layer”

maupun ”Layer” memiliki arti yang sama pada file *.map. Hal ini tidak

berlaku bagi penamaan atribut, misalnya nama field pada sebuah Shapefile

(file *.shp). Nama filed harus dituliskan persis seperti yang tertulis pada

sumbernya. Meskipun tidak case sensitif, sebaiknya perlu ditentukan aturan

penggunaan huruf besar atau kecil untuk menjaga konsistensi. Pada

umumnya digunakan huruf besar untuk menuliskan isi file *.map

• Teks yang mengandung karakter bukan alfanumerik (huruf dan angka),

(32)

karakter ’/’ bukan karakter alfanumerik). Meskipun keharusan ini hanya

berlaku untuk teks yang mengandung karakter bukan alfanumerik,

sebaiknya secara konsisten menggunakan tanda petik untuk setiap variabel

teks.

2.5.7 Sejarah Perkembangan MapServer

Sebelum mencapai status seperti sekarang ini, MapServer berevolusi melalui

berbagai tahapan, dibawah ini tahun-tahun penting perkembangan MapServer.

Pada tahun 1994 Xerox Parc Map Viewer dibuat. Aplikasi ini merupakan

apliksi web pertama yang menampilkan data spasial secara interaktif.

Kode program aplikasi ini sendiri bersifat tertutup, tetapi keberadaannya

memunculkan ide untuk pengembangan MapServer selanjutnya.

Tahun 1995 BW CAW Interactive dibuat. Aplikasi ini digunakan untuk

sistem pengambilan keputusan berbasis SIG, dengan komponen pemetaan

di web.

Tahun 1996 proyek ForNet dilaksanakan, proyek ini dilaksanakan oleh

Universitas Minesotta dan Minesotta DNR, atas dana dari NASA.

Tahun 1997 MapServer versi 1.0 dirilis. Ditulis dalam bahasa C, dan

merupakan produk dari proyek ForNet ditahun sebelumnya, versi ini

menggunakan Library GD untuk penggambaran peta, dan shapelib untuk

akses data spasial dalam format Shapefile.

Tahun 1998 MapServer versi 2.0 dirilis. Versi ini merupakan versi

(33)

dukungan sistem proyeksi dengan menggunakan library proj.4 yang

dikembangkan USGS (United States Geological Survey).

Tahun 2000 projek TerraSIP dilaksanakan, sekaligus MapServer 3 dirilis.

Versi ini merupakan versi pertama yang dirilis ke publik sebagai program

open source. Versi ini juga mendukung data raster dalam format TIFF

menggunakan Library libTIFF, dan karakter True Type sudah didukung

menggunakan library FreeType.

Tahun 2001 MapScript versi 1.0 dirilis, MapServer versi 3.2. aplikasi

tersebut dibangun menggunakan tool SWIG (Simplified Wrapper and

Interface Generator).

Tahun 2002 MapServer versi 3.5 dirilis dengan didukung terhadap data

spasial berbasis DBMS.

Tahun 2003 MapServer User Meeting (MUM) yang pertama

dilaksanakan MapServer versi 4.0 dirilis. Versi ini mendukung keluaran

dalam 24 bit warna (true color), juga memungkinkan keluaran dalam

format PDF dan SWF. Dan yang terakhir pada tahun 2004 MapServer

versi 4.4 dirilis. Versi ini mengikuti spesifikasi WMS (Web Mapping

(34)

BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

Perancangan sistem bertujuan untuk mencari bentuk yang optimal dari

aplikasi yang akan dibangun dengan mempertimbangkan berbagai faktor-faktor

permasalahan dan kebutuhan yang ada pada sistem. Upaya yang dilakukan adalah

dengan berusaha mencari kombinasi penggunaan teknologi dan perangkat lunak

(software) yang tepat sehingga diperoleh hasil yang optimal dan mudah untuk

diimplementasikan. Gambar 3.1 menunjukkan proses perancangan sistem.

Data spasial .

MySQL

digitasi

management data

Gambar 3.1 Blok Diagram Perancangan Sistem

Data attribut

Analisa sistem

coding

(35)

3.1 Kebutuhan Sistem

Sistem yang dibutuhkan untuk membangun suatu aplikasi webbased GIS

dengan menggunakan MapServer terdiri atas perangkat keras (hardware) dan

perangkat lunak (software).

3.1.1 Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan adalah PC (Personal Computer) yang

terhubung dengan jaringan, baik jaringan internet maupun lokal. Spesifikasi

perangkat keras yang harus dipenuhi untuk pengembangan perangkat lunak yang

dirancang adalah minimal dapat menjalankan perangkat lunak sesuai kebutuhan.

Perangkat yang dibutuhkan sangat bergantung pada kebutuhan aplikasi itu sendiri.

3.1.2 Perangkat Lunak

Untuk menggunakan MapServer, diperlukan perangkat lunak sebagai berikut:

a. Sistem operasi komputer : Linux, Windows, Mac OS X, Solaris .

b. Web-server : Apache, Microsoft Internet Information Server.

c. Program aplikasi MapServer dan aplikasi pendukung SIG lainnya.

d. Text editor : vi, emacs, notepad, homesite dan lainnya.

(36)

3.1.3 User Level

Untuk melakukan kompilasi, instal dan konfigurasi sistem aplikasi perangkat

lunak MapServer beserta aplikasi pendukungnya, pengguna memerlukan hak

administratif (user sebagai administrator) atas sistem komputer yang bersangkutan.

3.1.4 Data Spasial dan Atribut

Data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis dan data atribut.

Data grafis misalnya peta, foto udara, citra satelit dan sebagainya atau hasil dari

interpretasi data-data tersebut.

3.2 Pengolahan Data Spasial

3.2.1 Data Awal

Data yang digunakan pada sistem informasi ini adalah peta Universitas

Sumatera Utara yang diperoleh dalam betuk tampilan laporan. Data peta tersebut

didapat dari Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara. Peta yang ada meliputi

jaringan jalan serta bangunan tiap fakultas.

3.2.2 Proses Digitasi dan Konversi File ke format Shapefile

Digitasi dilakukan pada peta Universitas Sumatera Utara. Proses digitasi

dilakukan secara manual dengan menggunakan perangkat lunak Autodesk Autocad

2007 sehingga akan dihasilkan suatu file gambar dalam format dwg. Gambar 3.2

menunjukkan peta Universitas Sumatera Utara dalam format dwg. File yang

(37)

MapServer tidak mendukung data dalam format dwg tanpa library OGR. Sehingga

file tersebut harus diubah ke dalam format shapefile dengan menggunakan perangkat

lunak ArcView GIS 3.3. Adapun tahap pendigitasian tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut:

a. Menggambar peta menggunakan perangkat lunak Autodesk Autocad

2007.

b. Menentukan batas boundary pada suatu poligon misalnya menentukan

ruas jalan.

c. Menghapus layer-layer yang dianggap tidak perlu sesuai dengan tema

peta yang dibuat.

d. Membuat layer-layer baru berdasarkan daerah yang didigitasi atau

jaringan utilitas yang dibuat, seperti lokasi perumahan, jalan, bangunan.

e. Melakukan proses pendigitasian peta seperti titik (sites), garis (line), garis

tertutup (polyline) dan area (polygon) untuk setiap tema peta kedalam

layer yang sesuai.

(38)

Gambar 3.2 Peta Universitas Sumatera Utara

3.3 Pembuatan Basisdata

Data atribut merupakan keterangan dari data spatial yang telah didigitasi

sebelumnya. Data atribut ini disimpan dalam suatu tabel dengan record sesuai yang

berisi informasi yang akan disampaikan. Sebelumnya dilakukan pengumpulan data

yang nantinya akan dijadikan basisdata sehingga dapat memberi informasi atau

keterangan yang diperlukan. Adapun data-data yang dikumpulkan antara lain:

1. Nama Fakultas

2. Alamat Fakultas

3. Nama Jalan

4. Nama Gedung

(39)

6. Lokasi Olah Raga

7. ATM dan Bank

8. Titik Hotspot

Dari data-data tersebut nantinya akan dikelompokkan menjadi data-data

atribut ke dalam tabel, attribut tersebut dapat dijadikan kandidat untuk menjadi

kolom pada tabel di dalam basisdata.

Tabel 3.1 Struktur Tabel Fakultas

Nama Kolom Tipe Data Fungsi

ID Integer Menyimpan id tiap fakultas Nama_fakultas String Menyimpan nama fakultas

Alamat String Menyimpan data alamat tiap fakultas Dekan String Menyimpan nama pimpinan tiap fakultas

Tabel untuk menyimpan data-data tiap fakultas dinamakan tabel Fakultas.

Struktur tabel Fakultas seperti pada Tabel 3.1. Syntax bahasa SQL untuk membentuk

tabel Fakultas adalah sebagai berikut:

CREATE TABLE Fakultas (

ID integer (2) NOT NULL,

Nama_fakultas varchar (30) NOT NULL,

Alamat varchar (50),

Dekan varchar (30)

)

Untuk menyimpan data-data gedung, kantor dan tempat pertemuan, dibuat

sebuah tabel yang dinamakan tabel Bangunan. Tabel 3.2 menunjukkan struktur tabel

(40)

Tabel 3.2 Struktur Tabel Bangunan

Nama Kolom Tipe Data Fungsi

ID Integer Menyimpan id tiap bangunan Nama_bangunan String Menyimpan nama bangunan

Alamat String Menyimpan data alamat tiap bagunan Keterangan String Menyimpan keterangan lain mengenai

bangunan tersebut

Syntax bahasa SQL untuk membentuk tabel Bangunan adalah sebagai

berikut:

CREATE TABLE Bangunan (

ID integer (2) NOT NULL,

Nama_bangunan varchar (20) NOT NULL,

Alamat varchar (50),

Keterangan varchar (50)

)

Tabel 3.3 Struktur Tabel Bank dan ATM

Nama Kolom Tipe Data Fungsi

ID Integer Menyimpan id tiap bangunan Nama_bank String Menyimpan nama bank

Jenis String Menyimpan jenis apakah bank atau ATM

Alamat String Menyimpan alamat

Untuk menyimpan data-data yang berhubungan dengan bank dan ATM yang

terdapat di sekitar USU, dibuat sebuah tabel yang dinamakan tabel Bank dengan

struktur seperti pada Tabel 3.3. Syntax bahasa SQL untuk membentuk tabel bank

(41)

CREATE TABLE Bank (

ID integer (2) NOT NULL,

Nama_bank varchar (20) NOT NULL,

Jenis varchar (5),

Alamat varchar (50)

)

Tabel 3.4 Struktur Tabel Olah Raga

Nama Kolom Tipe Data Fungsi

ID Integer Menyimpan id tiap bangunan

Nama String Menyimpan nama

Alamat String Menyimpan data alamat Keterangan String Menyimpan keterangan lain mengenai

lokasi olah raga tersebut

Untuk menyimpan data-data yang berhubungan dengan olah raga yang

terdapat di sekitar USU yang meliputi lokasi serta kegunaannya, dibuat sebuah tabel

yang dinamakan tabel Olah_raga dengan struktur seperti pada Tabel 3.4. Syntax

bahasa SQL untuk membentuk tabel bank adalah sebagai berikut:

CREATE TABLE Olah_raga (

ID integer (2) NOT NULL,

Nama varchar (20) NOT NULL,

Alamat varchar (50),

Keterangan varchar (50)

(42)

3.4 Pembuatan Use Case Diagram

Berdasakan studi kasus yaitu aplikasi web-GIS, diagram use case dapat

dibagi menjadi dua bagian, yaitu client module dan server module. Diagram use case

yang ditampilkan akan digunakan untuk untuk menjelaskan fitur-fitur yang dapat

digunakan oleh pengguna. Diagram ini juga digunakan untuk verifikasi apakah

seluruh fungsi yang dijelaskan di dalam use case telah diimplentasikan dalam

aplikasi web-GIS tersebut.

Pada modul client terdapat pengguna (user), yang dapat menggunakan

fitur-fitur aplikasi web-GIS tersebut. Fitur-fitur-fitur tersebut antara lain memilih tampilan

layer, melakukan pembesaran (zoom), melakukan penggeseran (pan) dan eksplorasi

data spasial beserta atributnya. Gambar 3.3 menunjukkan fitur-fitur yang dapat

dilakukan oleh actor pengguna.

od web-gis

memilih layer

zoom

zoom in zoom out

pan

eksplorasi data

data spasial data atribut Pengguna

(43)

Bagian kedua adalah modul server. Pada bagian ini terdapat actor sistem

yang mewakili aplikasi web-GIS. Gambar 3.4 menunjukkan fitur-fitur actor sistem.

Actor sistem mempunyai fungsi untuk menampilkan layer sesuai permintaan

pengguna, melakukan fungsi navigasi (zoom, pan), menampilkan atribut yang

diakses dari basisdata.

ud web-gis System

Menampilkan layer mengaktifkan fungsi nav igasi menampilkan data data spasial data atribut

Gambar 3.4 Actor Sistem

Untuk melihat keseluruhan sistem, diagram use case digabungkan, dan akan

terlihat hubungan antara modul client dan server. Diagram use case setelah digabung

(44)

ud web-gis

Gambar 3.5 Diagram Use Case Gabungan Antara Modul Client dan Modul Server

Pada gambar terlihat garis penghubung dependency yang berarti hubungan

antara dua benda yang apabila benda yang satu berubah, maka akan mempengaruhi

benda yang lain.

3.5 Pembuatan Modul File Map

MapServer membutuhkan sebuah mapfile yang berekstensi *.MAP yang

berfungsi sebagai file konfigurasi peta. Di dalam mapfile didefenisikan objek-objek

yang akan digunakan, antara lain objek MAP, objek layer, objek class, objek label

(45)

Objek MAP mendefenisikan parameter-parameter yang berlaku umum untuk

keseluruhan peta. Pendefenisian objek map untuk aplikasi web-GIS yang menyajikan

peta USU dalam bentuk mapfile adalah sebagai berikut:

MAP

Objek MAP bernama USU akan ditampilakan dengan ukuran 450 x 300 pixel, Extent

merupakan batas minimum dan maksimum sumbu X,Y.

MapServer membutuhkan suatu tempat penyimpanan file temporer sebelum

dikirimkan ke web browser. Parameter-parameter yang digunakan untuk menentukan

tempat penyimpanan file temporer tersebut adalah sebagai berikut:

WEB

IMAGEPATH "/tmp/ms_tmp/"

IMAGEURL "/ms_tmp/"

END

Parameter IMAGEPATH menunjuk kepada direktori yang dikenali sistem operasi

(misalnya direktori /tmp/ms_tmp/ pada Linux). Parameter IMAGEURL menunjuk

(46)

Objek layer digunakan untuk mendefenisikan layer-layer yang kemudian

membentuk tampilan peta digitalnya. Ada beberapa layer yang akan digunakan

dalam aplikasi web-GIS ini antara lain, layer fakultas yang berisikan defenisi

tampilan peta fakultas yang ada di USU, layer olahraga berisikan data-data lokasi

yang memiliki sarana olah raga, layer kantor mendefenisikan bangunan yang

berfungsi sebagai kantor dan tempat pertemuan seperti aula, serta layer lainnya yang

dianggap perlu untuk ditampilkan.

Syntax di dalam mapfile untuk mendefenisikan layer fakultas adalah sebagai

berikut:

Objek class dapat digunakan untuk mendefenisikan kelas-kelas tematik untuk

suatu layer. Syntax di dalam mapfile untuk mendefenisikan class adalah sebagai

berikut :

MAP

LAYER

CLASS

#NAME "Fakultas"

TEMPLATE "templates/fakultas.html"

(47)

COLOR 97 34 3

OUTLINECOLOR 0 0 0

END

END //end class

END //end layer

END //end map

Objek class diatas adalah class yang digunakan oleh layer Fakultas. Jika

layer fakultas akan ditampilkan maka akan digunakan suatu template yaitu

fakultas.html dengan warna yang telah ditentukan sesuai objek style pada baris kode

mapfile diatas.

(48)

BAB IV

PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

4.1 Tujuan Pengujian

Pengujian perangkat lunak dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi

yang dibangun telah berjalan dengan baik dan memenuhi spesifikasi yang telah

ditentukan.

Fitur-fitur yang dikembangkan telah dijelaskan pada saat perancangan

diagram use case. Untuk modul client, terdapat beberapa fitur yaitu, memilih layer

yang akan ditampilkan, diwakili oleh use case memilih layer, untuk melakukan

kemampuan navigasi diwakili oleh use case zoom dan pan, dan untuk eksplorasi

data diwakilkan use case eksplorasi data.

4.2 Spesifikasi Sistem

Aplikasi web-GIS dengan menggunakan Mapserver ini diuji dengan

menggunakan spesifikasi sistem sebagai berikut:

a. Perangkat Keras

Processor : Intel Pentium III 660 MHz

Memory : 248 Mb

Harddisk : 40 Gb

Monitor, Mouse dan Keyboard

b. Perangkat Lunak

(49)

MS4W termasuk didalamnya Mapserver 4.4.0, Apache 2.0.50

Web Browser : Mozilla Firefox 2.0.0.10

Text Editor : TextPad 4

Autodesk Map 2004

ArcView GIS v3.3

Dengan demikian, seluruh hasil pengujian yang disajikan dalam bab ini

adalah hasil pengujian dengan menggunakan spesifikasi yang disebutkan diatas.

4.3 Prosedur Pengujian

Untuk pengujian perangkat lunak SIG ini, langkah yang dilakukan adalah

dengan memanggil URL http://localhost/mapusu/ melalui web browser. Setelah

alamat tersebut diakses akan muncul sebuah window yang berisikan keterangan

singkat mengenai judul dan pembuat program.

(50)

Pada window tersebut terdapat button ENTER yang jika ditekan akan membuka

sebuah window baru yang berisi aplikasi Sistem Informasi Geografis. Gambar 4.1

menunjukkan window utama.

Gambar 4.2 Aplikasi Sistem Informasi Geografis

Gambar diatas menunjukkan window aplikasi SIG yang memiliki komponen

Legend untuk menunjukkan layer yang sedang aktif, Peta Index, tampilan peta, menu

eksplorasi data yaitu Browse map dan Query Informasi, pilihan layer dan pilihan

untuk melakukan fungsi navigasi.

Untuk menguji eksplorasi data spasial dengan memilih layer yang sesuai

maka pilihan Browse map harus dipilih terlebih dahulu, kemudian dipilih layer yang

ingin ditampilkan. Misalkan layer yang ingin ditampilkan adalah layer Fakultas,

maka pilih browse map, pilih layer Fakultas kemudian tekan tombol Refresh.

(51)

Gambar 4.3 Pemilihan Layer

Pada gambar terlihat adanya perubahan warna dan Legend menunjukkan adanya dua

layer yang sedang aktif yaitu Peta USU dan Fakultas. Warna yang bertambah

tersebut mewakili bagian layer Fakultas.

Untuk melakukan fungsi navigasi hal yang dilakukan adalah dengan memilih

fungsi apa yang ingin dilakukan. Misalkan untuk melakukan fungsi zoom in maka

(52)

Hasil dari melakukan fungsi Zoom In adalah seperti Gambar 4.4. Sedangkan untuk

fungsi Zoom Out adalah pada Gambar 4.5. terlihat ukuran peta yang ditampilkan

semakin kecil.

Gambar 4.5 Hasil dari Fungsi Zoom Out

Fitur selanjutnya yang diuji adalah untuk eksplorasi data atribut. Pada

window dipilih opsi Query Information kemudian dipilih bagian mana yang ingin

ditampilkan data atributnya dengan klik di dalam tampilan peta. Jika proses berhasil

maka akan muncul window atribut seperti pada Gambar 4.6.

(53)

Jika proses tidak berhasil akan muncul pesan berikut:

msQueryByPoint(): Search returned no results. No matching record(s) found.

4.4 Hasil Pengujian

Dari prosedur pengujian yang dilakukan, terlihat bahwa aplikasi dapat

menjalankan fitur-fitur yang ada. Hal ini ditunjukkan dengan berhasilnya pengguna

berkomunikasi dengan sistem dengan mendapatkan hasil sesuai fitur yang

disediakan.

Pengujian yang dilakukan berdasarkan diagram use case yang telah

dirancang. Seluruh fitur pada diagram use case telah diimplementasikan dan telah

diuji melalui pengujian perangkat lunak.

Hasil pengujian perangkat lunak yaitu fitur-fitur yang direncanakan dapat

(54)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Ada beberapa kesimpulan yang diambil setelah menyelesaikan perancangan,

pengembangan dan pengujian perangkat lunak web-GIS, yaitu:

1. MapServer dapat digunakan untuk membangun aplikasi web based GIS

yang interaktif.

2. MapServer dapat memudahkan pengaksesan data spasial secara real time.

5.2 Saran

Ada beberapa kritik dan saran yang perlu disampaikan, dengan harapan akan

menjadi suatu masukan yang bermanfaat, yaitu:

1. Pengembangkan aplikasi MapServer dengan menggunakan bahasa script

seperti PHP/Mapscript atau Javascript agar memudahkan interaksi

pengguna.

2. Adanya suatu dukungan sarana/peralatan yang dibutuhkan dalam

melakukan proses pembuatan GIS (misalnya : meja digitasi, GPS, dll)

akan membantu menghasilkan GIS yang lebih akurat.

3. Penambahan fitur yang dibutuhkan seperti penambahan data raster, fungsi

(55)

DAFTAR PUSTAKA

1. Nuryadin R., Panduan Menggunakan MapServer, Informatika Bandung,

Bandung, 2005.

2. Eddy Prahasta, Membangun Aplikasi Web-based GIS dengan MapServer,

Informatika Bandung, Bandung, 2001.

3. Utdirartatmo, Firar, Mengelola Database Server PostgreSQL di Linux dan

Windows, Elexmedia Komputindo, Jakarta, 2002.

4. Eddy Prahasta, Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis,

Informatika Bandung, Bandung, 2005.

5. PostGIS Manual, http://postgis.refraction.net

6. MapServer, http://mapserver.gis.umn.edu

7. MS4W, MapLab, Chamelon, http://maptools.org

(56)

This document was created with Win2PDF available at http://www.win2pdf.com.

Gambar

Tabel 3.4. Struktur Tabel Olah Raga.....................................................................
Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi Geografis
Gambar 2.2  Subsistem Sistem Informasi Geografis
Gambar 2.3.,
+7

Referensi

Dokumen terkait

Algoritma genetika mampu melakukan prediksi penyakit autoimun pada iterasi pertama hal ini sudah terlihat dengan nilai 14.88 yang diambil dari proses algortima genetika dengan

Merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dalam menilai kebutuhan pengguna, menganalisis data, dan menyiapkan saran

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Ilham Rizky Altarom, menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Pengaruh Pemberian Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap

Untuk dapat mencapai pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dalam upaya untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga bagi kehidupan masyarakat dimana pariwisata itu

Berkembangnya usaha akomodasi di daerah Banda Neira dapat dilihat sebagai sebuah upaya yang dilakukan oleh masyarakat dengan memanfaatkan peluang dari kehadiran

dan saling hubungan antara orang-orang di dalam pekerjaan. Dengan kata lain hubungan antar manusia lain hubungan antar manusia ialah hubungan antarpribadi orang. Hal ini

Kandidat jagung hibrida Madura (G1, G2 dan G3) sangat sesuai dikembangkan di Madura karena mempunyai umur pendek (84 hari sampai 85 hari) dan produktivitas tinggi (6.7 ton per

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan bagaimana pemanfaatan modal sosial yang dilakukan oleh kelompok tani Sido Makmur dalam pembangunan jalan menuju