• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Dinas Pertanian dan Perkebunan dalam Menanggulangi Penurunan Produksi Pertanian Kabupaten Karo Akibat Erupsi Gunung Sinabung (Studi Pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Dinas Pertanian dan Perkebunan dalam Menanggulangi Penurunan Produksi Pertanian Kabupaten Karo Akibat Erupsi Gunung Sinabung (Studi Pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo)"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal Said. 2002. Kebijakan Publik Edisi Revisi. Jakarta: Yayasan Pancur Siwah

A. G Subarsono. 2005. Analisis Kebijakan Publik Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelaja

Ali, Faried. 1997. Metode Penelitian Sosial Dalam Bidang Ilmu Administrasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

A Wahab, Solichib. 2014 . Analisis kebijakan dari Formulasi Ke Implementasi Kebijakan Negara Kedua. Jakarta : Bumi Aksara

Bungin, M Burhan . 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Hessel Nogi Tangkilisan. 2003. Kebijakan Publik Yang Membumi. Yogyakarta : YPAPI

Ketaren, Nurlela. 2008 . Aministrasi Pembangunan, USU: Word Press

Moleong, Lexy. 2006. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nyimas Dwi Koryati, Wisnu Hidayat, Hessel Nogi S. Tangkilisan. 2004.

Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Wilayah.Yogyakarta: YPAPI, Randy, Riant. 2006. Managemen Pembangunan Indonesia, Jakarta: PT.Gramedia Samodra Wibawa. 1994. Evaluasi Kebijakan Publik. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada

Siagian P. Sondang.2000. Administrasi pembangunan, Jakarta: Bumi Aksara Silalahi, Ulber.2009. Metodelogi Penelitian Sosial. Bandung : PT.Refika Aditama

Singarimbun, Masri.1989. Metode Penelltian Survey, Jakarta: Pustaka LP3S Sugyono, 2005. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta,

Suroto. 1983. Strategi Pembangunan dan Perencanaan Tenaga Kerja, Yogyakarta: Gajamadah University

(2)

Sumber Lain:

Rencana Kerja Strategis Dinas Pertanian Dan Perkebunan Kabupaten Karo

https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_pertanian diakses 22 September 2015 pukul 20:30 WIB

https://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_publik diakses 22 September 2015 pukul 20:51 WIB

http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/2823/1/Bencana.Letusan.Gunung.Sinab ung diakses 25 September 2015 pukul 20:41 WIB

http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/2823/1/Bencana.Letusan.Gunung.Sinab ung diakses 25 September 2015 pukul 20:50 WIB

(3)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI

A. Gambaran Umum Kabupaten Karo 1. Kondisi Geografis

Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi Pegunungan Bukit Barisan dan merupakan Daerah Hulu Sungai. Luas wilayah Kabupaten Karo adalah 2.127,25

Km2 atau 212.725 Ha atau 2,97 persen dari luas Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara, dan secara geografis terletak diantara 2°50’–3°19’ Lintang Utara dan 97°55’–98°38’ Bujur Timur.

Batas-batas wilayah Kabupaten Karo adalah :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Deli Serdang  Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Toba Samosir  Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan

Kabupaten Simalungun

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara (Propinsi

Nangroe Aceh Darusalam).

Kabupaten Karo terletak pada ketinggian 140 sampai dengan 1400 meter diatas permukaan laut dengan perbandingan luas sebagai berikut :

 Daerah ketinggian 140 sampai dengan 200 meter diatas permukaan laut

seluas 9.550 Ha (4.49 %).

 Daerah ketinggian 200 sampai dengan 500 meter diatas permukaan laut

(4)

 Daerah ketinggian 500 sampai dengan 1000 meter diatas permukaan laut

seluas 79.215 Ha (37,24%).

 Daerah ketinggian 1000 sampai dengan 1400 meter dari permukaan laut

seluas 112.587 Ha (52,92%)

Ibukota Kabupaten Karo adalah Kabanjahe yang terletak sekitar 76 km sebelah selatan kota Medan ibukota Provinsi Sumatera Utara. Sejak zaman Belanda Kabupaten Karo sudah terkenal sebagai tempat peristirahatan. Setelah

kemerdekaan Republik Indonesia kemudian dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata di Propinsi Sumatera Utara. Objek-objek pariwisata di Kabupaten Karo

adalah panorama yang indah di daerah pegunungan, air terjun, air panas, dan kebudayaan Karo yang unik.

Kabupaten Karo terkenal sebagai daerah penghasil buah-buahan, sayur-mayur dan bunga-bungaan, dan mata pencaharian penduduk yang terutama adalah usaha pertanian pangan, hasil hortikultura dan perkebunan rakyat. Keadaan hutan

cukup luas yaitu mencapai 129.749Ha atau 60,99 persen dari luas Kabupaten Karo. Kabupaten Karo merupakan Daerah Hulu Sungai (DHS) dan Daerah Aliran

Sungai (DAS) Wampu/Ular, sub Daerah Aliran Sungai Laubiang.

2. Iklim

Suhu udara rata-rata di Kabupaten Karo berkisar antara 18,4°C - 19,3°C, dengan kelembaban udara pada tahun 2006 rata-rata setinggi 88,39 persen,

(5)

Januari dan musim hujan kedua mulai bulan Maret sampai dengan bulan Mei. Arah angin terbagi 2 (dua) arah/gerak yaitu angin yang berhembus: Dari arah Barat kira-kira bulan Oktober sampai dengan bulan Maret dan dari arah Timur

dan Tenggara antara bulan April sampai dengan bulan September.

3. Kependudukan

Penduduk Kabupaten Karo termasuk jenis penduduk yang heterogen karena terdiri dari berbagai macam suku yaitu suku Karo sebagai suku mayoritas, suku Toba, Padang, Tionghoa, Jawa dan lain-lain. Hasil sensus

penduduk tahun 2010 penduduk Kabupaten Karo berjumlah 350.960. pada tahun 2013, menurut proyeksi penduduk Kabupaten Karo adalah sebesar 363.755

yang mendiami wilayah seluas 2.127,25 Km2 sehingga kepadatan penduduk diperkirakan sebesar 171 jiwa/Km2.

Dari 17 kecamatan yang dimiliki Kabupaten Karo, tiga kecamatan yang

paling banyak jumlah penduduknya tahun 2013 adalah Kecamatan Tigas Panah sebanyak 30.388 jiwa , Kecamatan Berastagi sebanyak 44.091 jiwa, dan

kecamatan terpadat yaitu Kecamatan Kabanjahe sebanyak 65.635 jiwa atau 1469 orang per kilo meter persegi. Adapun kecamatan yang memiliki tingkat kepadatan penduduk paling rendah adalah kecamatan Kutabuluh yaitu sebanyak

56 orang per kilo meter persegi.

Data jumlah penduduk Kabupaten Karo tahun 2013 dapat dilihat pada tabel di

(6)

Tabel 3.1

Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Per Kacamatan 2013 Kecamatan

Luas Wilayah

(

Penduduk Kepadatan Penduduk Tiap

(1) (2) (3) (4)

010 Mardingding 267,11 17 684 66,20

020 Laubaleng 252,60 18 359 72,68

030 Tigabinanga 160,38 20 626 128,61

040 Juhar 218,56 13 726 62,80

050 Munte 125,64 20 404 162,40

060 Kutabuluh 195,70 10 972 56,07

070 Payung 47,24 11 232 237,76

071 Tiganderket 86,76 13 659 157,43

080 Simpang Empat 93,48 19 707 210,82

081 Naman Teran 87,82 13 263 151,02

082 Merdeka 44,17 13 794 312,29

090 Kabanjahe 44,65 65 635 1 429,99

100 Berastagi 30,50 44 091 1 445,61

110 Tigapanah 186,84 30 388 162,64

111 Dolat Rakyat 32,25 8 599 266,64

120 Merek 125,51 18 712 149,09

130 Barus jahe 128,04 22 904 178,88

Jumlah 2013 2 127,25 363 755 171,00

2012 2 127,25 358 823 168,68

(7)

Tabel 3.2

Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga Per Kecamatan 2013 Kecamatan Jumlah

Penduduk

Jumlah Rumah Tangga

Rata-rata Jiwa Per Rumah Tangga

(1) (2) (3) (4)

010 Mardingding 17 684 4 631 3,82

020 Laubaleng 18 359 5 049 3,64

030 Tigabinanga 20 626 6 083 3,39

040 Juhar 13 726 4 416 3,11

050 Munte 20 404 6 055 3,37

060 Kutabuluh 10 972 3 565 3,08

070 Payung 11 232 3 381 3,32

071 Tiganderket 13 659 4 010 3,41

080 Simpang Empat 19 707 5 624 3,50

081 Naman Teran 13 263 3 561 3,72

082 Merdeka 13 794 3 623 3,81

090 Kabanjahe 65 635 16 586 3,96

100 Berastagi 44 091 11 079 3,98

110 Tigapanah 30 388 8 564 3,55

111 Dolat Rakyat 8 599 2 326 3,70

120 Merek 18 712 4 738 3,95

130 Barusjahe 22 904 6 655 3,44

Jumlah 2013 2012 2011

363 755 99 945 3,64

358 823 98 301 3,65

(8)

Tabel 3.3

Jumlah Penduduk Per Kacamatan dan Jenis Kelamin 2013

Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Sex Ratio

(1) (2) (3) (4) (5)

010 Mardingding 8 825 8 859 17 684 99,62

020 Laubaleng 9 218 9 141 18 359 100,84

030 Tigabinanga 10 262 10 364 20 626 99,02

040 Juhar 6 823 6 903 13 726 98,84

050 Munte 10 081 10 323 20 404 97,66

060 Kutabuluh 5 425 5 547 10 972 97,80

070 Payung 5 552 5 680 11 232 97,75

071 Tiganderket 5 660 6 999 13 659 95,16

080 Simpang Empat 9 848 9 859 19 707 99,89

081 Naman Teran 6 751 6 512 13 263 103,67

082 Merdeka 6 915 6 879 137944 100,52

090 Kabanjahe 32 076 33 559 65 635 95,58

100 Berastagi 21 950 22 141 44 091 99,14

110 Tigapanah 15 028 15 360 30 388 97,84

111 Dolat Rakyat 4 252 4 347 8 599 97,81

120 Merek 9 548 9 128 18 712 105,00

130 Barusjahe 11 285 11 619 22 904 97,13

Jumlah 2013 2012

2011

180 535 183 220 363755 98,53

178 073 180 750 358823 98,52

(9)

Tabel 3.4

Distribusi Penduduk Per Kecamatan dan Jenis Kelamin 2013 Kecamatan

Distribusi

Laki-laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4)

010 Mardingding 4,89 4,84 4,86

020 Laubaleng 5,11 4,99 5,05

030 Tigabinanga 5,68 5,66 5,67

040 Juhar 3,78 3,77 3,77

050 Munte 5,58 5,63 5,61

060 Kutabuluh 3,00 3,03 3,02

070 Payung 3,08 3,10 3,09

071 Tiganderket 3,69 3,82 3,75

080 Simpang Empat 5,45 5,38 5,42

081 Naman Teran 3,74 3,55 3,65

082 Merdeka 3,83 3,75 3,79

090 Kabanjahe 17,77 18,32 18,04

100 Berastagi 12,16 12,08 12,12

110 Tigapanah 8,32 8,38 8,35

111 Dolat Rakyat 2,36 2,37 2,36

120 Merek 5,31 4,98 5,14

130 Barusjahe 6,25 6,34 6,30

(10)

Tabel 3.5

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin 1992-2013

Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4)

1 1992 129 614 135 140 264 754

2 1994 129 568 136 741 266 309

3 1995 130 956 137 801 268 757

4 :

5 2000 141 165 142 548 283 713

6 2001 142 852 145 005 287 857

7 2002 148 776 150 373 299 149

8 2003 155 617 155 395 311 012

9 2004 156 262 156 038 312 300

10 2005 157 107 159 100 316 207

11 2006 170 574 171 981 342 555

12 2007 172 862 178 506 351 368

13 2008 177 637 183 243 360 880

14 2009 182 497 188 122 370 619

15 2010 174 418 176 542 350 960

16 2011 176 077 178 165 354 242

17 2012 178 073 180 750 358 823

(11)

Tabel 3.6

Perkembangan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2000,2010, 2012, 2013

Kecamatan

Tahun

2000 2010 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5)

010 Mardingding 13 488 17 062 17 445 17 648

020 Laubaleng 14 268 17 713 18 110 18 359

030 Tigabinanga 16 795 19 900 20 346 20 626

040 Juhar 13 242 13 244 13 540 13 726

050 Munte 18 461 19 686 20 127 20 404

060 Kutabuluh 9 496 10 586 10 823 10 972

070 Payung 9 181 10 837 11 079 11 232

071 Tiganderket 12 059 13 178 13 474 13 659

080 Simpang Empat 16 981 19 015 19 440 19 707

081 Naman Teran 9 198 12 796 13 083 13 263

082 Merdeka 9 330 13 310 13 607 13 794

090 Kabanjahe 46 785 63 326 64 746 65 635

100 Berastagi 30 575 42 541 43 494 44 091

110 Tigapanah 22 319 29 319 29 976 30 388

111 Dolat Rakyat 6 637 8 296 8 482 8 599

120 Merek 14 521 18 054 18 458 18 712

130 Barusjahe 20 337 22 097 22 593 22 904

(12)

Tabel 3.7

Laju Pertumbuhan Penduduk Per Kecamatan Tahun 1990-2000, 2000-2010, 2010-2013

Kecamatan

Laju Pertumbuhan Penduduk Per Tahun (%) 1990-2000 2000-2010 2010-2013

(1) (2) (3) (4)

010 Mardingding -0,68 2,38 1,17

020 Laubaleng -0,69 2,19 1,17

030 Tigabinanga -0,10 1,71 1,17

040 Juhar 0,26 0,00 1,17

050 Munte 1,14 0,64 1,17

060 Kutabuluh -0,40 1,09 1,17

070 Payung 0,65 1,67 1,17

071 Tiganderket -0,19 0,89 1,17

080 Simpang Empat 0,93 1,14 1,17

081 Naman Teran 1,68 3,36 1,17

082 Merdeka 1,73 3,62 1,17

090 Kabanjahe 1,32 3,07 1,17

100 Berastagi 1,62 3,36 1,17

110 Tigapanah 1,10 2,77 1,17

111 Dolat Rakyat 1,48 2,26 1,17

120 Merek 3,07 2,20 1,17

130 Barusjahe 2,16 0,81 1,17

(13)

Tabel 3.8

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur 2013

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Laki-laki +Perempuan

(1) (2) (3) (4)

0 – 4 21 523 20 821 42 344

5 – 9 19 984 19 085 39 069

10 – 14 17 799 16 932 34 731

15 – 19 14 672 13 697 28 369

20 – 24 12 852 12 149 25 001

25 – 29 14 099 14 044 28 143

30 – 34 14 796 14 725 29 521

35 – 39 14 188 14 035 28 223

40 – 44 12 533 12 607 25 140

45 – 49 10 131 11 052 21 183

50 – 54 8 418 9 286 17 704

55 – 59 7 160 8 012 15 172

60 – 64 5 248 5 730 10 978

65 – 69 3 269 4 439 7 708

70 – 74 2 130 2 871 5 001

75+ 1 733 3 735 5 468

Jumlah 2013 2012

2011

180 535 183 220 363 755

178 073 180 750 358 823

(14)

4. Pertanian

Sektor pertanian merupakan bagian terpenting dalam perekonomian kabupaten karo. Peranan sektor ini terhadap PDRB Karo 2013 sekitar 60,54

persen untuk harga berlaku. Sektor pertanian dikelompokkan kedalam sub sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan sektor kehutanan.

4.1 Sub Sektor tanaman pangan

Cakupan sub sektor tanaman pangan meliputi padi/ palawija dan

hortikultura. Produksi padi pada tahun 2013 tercatat padi ladang sebesar 34.387 ton, mengalami peningkatan jika dibanding tahun 2012 yang berjumlah 31.496

ton. Untuk padi sawah produksi 87.116 pada tahun 2013 tetapi keadaan ini menurun jika dibandingkan dengan produksi tahun 2012 yang berjumlah 95.477 ton. Sedangkan komoditi jagung produksi tahun 2013 yaitu sebesar 425.994 ton,

mengalami penurunan dibandiung 2012 sebesar 486.283. sedangkan tanaman ubi jalar tahun 2012 berproduksi sebesar 12.861 ton mengalami penurunan pada tahun 2013 yaitu sebesar 8.247 ton.

4.2 Subsektor Perkebunan

Pada umumnya usaha perkebunan di kabupaten karo adalah usaha perkebunan rakyat. Jenis tanaman yang biasa ditaman adalah kemiri, kopi, kelapa, tembakau, coklat, kelapa sawit, cengkeh dan aren. Luas tanaman kemiri pada

tahun 2012 seluas 1.606 ha, dan tahun 2013 turun menjadi 1.562 ha. Sedangkan tanaman kopi arabika luasnya sebesar 6.218ha yang mengalami penurunan

(15)

peningkatan, tahun 2012 hanya 4.153ha sedangkan pada tahun 3013 4.119 ha. Dari segi produksi kemiri mengalami penurunan. Tahun 2012 produksi kemiri sebesar 1.275,17 ton sedangkan pada tahun 2013 turun menjadi 1,266,03 ton.

4.3 Sektor Peternakan

Usaha peternakan umumnya diusahakan oleh rakyat yang bertujuan unruk dikonsumsi dan juga menambah pendapatan rumah tangga. Ternak yang umum dipelihara masyarakat karo adalah sapi, kerbau, kambing, babi,

kuda, ayam, dan itik.

B. Gambaran umum Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo 1. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo

Penetapan visi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten karo sangat penting sebagai sumber acuan pelaksanaan tugas yang diemban oleh seluruh

jajaran pimpinan dan staf. Visi dinas ini adalah “Mewujudkan Masyarakat Tani yang Mandiri, Makmur, dan Sejahtera Berbasis Pembangunan Pertanian dan Pariwisata yang berwawasan Lingkungan”. Untuk mewujudkan visi

tersebut, perlu dirumuskan misi yang menggambarkan amanah yang harus dituntaskan oleh organisasi, agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil

sesuai dengan visi yang ditetapkan. Keberadaan misi akan menjelaskan mengenai peran dan program serta hasil yang akan diperoleh dimasa yang akan datang oleh

(16)

1. Meningkatkan sumber daya manusia aparatur dan petani.

2. Meningkatkan produksi, produktivitas, dan kualitas yang ramah lingkungan dan berdaya saing di pasar domestik global.

3. Mengembangkan dan memberdayakan kelembagaan agribisnis yang bermitra sehingga memiliki posisi tawar yang tinggi.

4. Membangun jalan usaha tani. 5. Membangun sistem irigasi.

6. Menjamin ketersediaan bibit pertanian dan pupuk yang baik dan benar

(berkualitas)

7. Mengkaitkan hasil industri pertanian Kabupaten Karo dengan jaringan

Pemasaran Agroindustri Sumatera Utara.

8. Membentuk lembaga tata niaga industri pertanian.

Sedangkan Tujuan merupakan Implementasi atau Penjabaran dari pernyataan Misi dan merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan

dalam jangka waktu tertentu. Adapun beberapa Tujuan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya mutu komoditi pertanian yang tinggi di kabupaten karo.

2. Terwujudnya posisi tawar petani yang baik terhadap harga jual

produk pertanian.

3. Terwujudnya stabilitas harga komoditi pertanian di Kabupaten

karo.

(17)

5. Mendukung peningkatan produksi pertanian. 6. Menjamin stabilitas harga hasil pertanian.

Adapun sasaran dari Dinas pertanian dan Perkebunan Kabupaten karo

adalah:

1. Sumberdaya Manusia Aparatur dan Petani memahami pentingnya pertanian.

2. Terwujudnya pemberdayaan kelompok tani dalam meningkatkan produktivias dan kualitas hasil pertanian unggulan.

3. Berfungsinya kelembagaan kelompok tani dan aparatur.

4. Meningkatnya produksi dan kelestarian Sumber daya alam tersedia. 5. Berfungsinya infrastruktur penunjang sesuai kebutuhan usahatani.

6. Tersedianya akses bagi petani dalam memperoleh modal usaha. 7. Terbangunnya jaringan pemasaran hasil pertanian.

2. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perftanian dan Perkebunan Kabupaten Karo

Bagian Kesatu

TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 68

1. Dinas pertanian dan perkebunan mempunyai tugas melaksanakan

urusan pemerintahan daerah dibidang pertanian dan perkebunan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksudkan pada

(18)

b. Menyelenggarakan urusan pemerintah dibidang Pertanian seperti Pertanian tanaman Pangan , Hortikultura dan Perkebunan serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pertanian seperti Pertanian Tanaman Pangan , Hortikultura dan Perkebunan sesuai

dengan lingkup tugasnya.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya

Bagian Kedua URAIAN TUGAS

Paragraf 1 KEPALA DINAS

Pasal 69

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 69 Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Memimpin, merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan

dan mengendalikan peleksanaan tugas pokok baik keseketariatan, perencanaan program maupun urusan wajib yang meliputi Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Perkebunan sesuai dengan

standar Pelayanan Minimal.

b. Menetapkan, melaksanakan Visi dan Misi Dinas untuk mendukung Visi dan Misi Daerah.

(19)

d. Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah berkoordinasi dengan instansi terkait dibawah koordinasi TIM Anggaran Pendapatan Daerah .

e. Memberikan saran, pertimbangan dan pendapat kepada Bupati dalam rangka percepatan penyelesaian tugas pokok dan sebagai

bahan penetapan kebijakan Pemerintah Kabupaten Karo .

f. Menyelenggarakan koordinasi dan kerja sama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait, instansi vertikal terkait yang ada didaerah,

provinsi dan pusat maupun lembaga swasta dalam rangka kelencaran pelaksanaan tugas pokok .

g. Mengkoordinasikan tugas – tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugas masing – masing.

h. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan

pengawasan melekat kepada bawahan .

i. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.

j. Mengevaluasi pelaksaanan kegiatan Dinas berdasarkan realisasi program kerja untuk bahan penyempurnaan program kerja

berikutnya.

k. Bertindak sebagai Penggunaa Anggaran dan Pengguna Barang satuan Kerja Perangkat Daerah.

(20)

m. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas dinas termasuk laporan keuangan dan laporan kinerja dinas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Menyelenggarakan tugas lain

yang diberikan oleh Bupati.

Paragraf 2 SEKRETARIAT

Pasal 70

(1) Sekretaris mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Merencanakan, mengatur, membina, mengelola, mengkoordinasikan,

dan mengendalikan pelaksanaan tugas kesekretariatan yang meliputi urusan keuangan, umum dan perlengkapan serta barang daerah pada SKPD maupun kepegawaian.

b. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan perumusan program kerja dinas berdasarkan program dan kegiatan masing-

masing bidang, seksi dan sub bagian.

c. Memberikan pelayanan teknis operasional dan pelayanan administrasi sesuai dengan petunjuk atasan kepada seluruh bidang,

Seksi dan Sub Bagian dalam lingkungan dinas.

d. Mengkoordinasikan pelaporan akuntabilitas kinerja program dan

kegiatan masing- masing bidang, Seksi dan Sub Bagian.

e. Bertindak selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pada bidang tugasnya.

(21)

g. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan dalam rangka kelancaran penyelesaian pengelolaan naskah dinas. h. Menilai prestsi kerja bawahan penyusunan laporan kepada atasan

untuk bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.

i. Mengkkoordanasikan penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas-tuga bidang.

j. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(2) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Mempelajari peraturan perundang –undangan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan.

b. Melakukan koordinasi, sinkronisasi dan memverifikasi usulan Rencana Kerja Anggaran masing – masing bidang dan mengcu kepada Prioritas Plapon Anggaran (PPA).

c. Menghimpun dan memverifikasi usulan Dokumen pelaksanaan Anggaran (DPA) masing – masing bidang berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran.

(22)

e. Bertindak sebagai Pejabat Penatausahaan Surat Penyediaan Dana (SPD) ysng diterbitkan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD).

f. Bertindak sebagai Pejabat Penatausaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD).

g. Menyusun laporan keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah berkoordinasi dengan Pejabat Pelakasanaan Teknis Kegiatan Satuan Kerja Perngkat Daerah (PPTK-SKPD).

h. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugas masing-masing .

i. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan .

j. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam

meningkatkan perkambangan karier dan DP3

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris .

(3) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Melaksanakan penerimaan dan pendistribusian naskah dinas melalui pengelolaan kearsipan.

b. Meleksanakan rencana pengadaan alat tulis kantor dan

pendistribusiannya sesuai dengan kebutuhan dinas.

c. Melaksanakan pengelolaan dan penyiapan bahan pembinaan

(23)

d. Melaksanakan penyiapan dan pengendalian dan penyiapan administrasi perjalanan dinas pegawai.

e. Melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat

dinas.

f. Melaksanakan pengelolaan perpustakaan, hubungan masyarakat dan

pendokumentasian kegiatan dinas.

g. Melaksanakan pengurusan rumah tangga dinas dan ketertiban serta keamanan kantor .

h. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan aset dinas bergerak dan tidak bergerak yang menjadi tanggung jawab dinas.

i. Menghimpun dan menyusun penyiapan rencana kebutuhan sarana dan prasarana perlengkapan dilingkungan dinas dan untuk rencana pengadaan barang milik daerah .

j. Melaksanakan pengurusan pengadaan, penyiapan, pemeliharaan, penghapusan dan inventarisasi sesuai dengan yang berlaku dan membuat laporan milik daerah secara periodik .

k. Melaksanakan pengelolaan penyimpanan dan pemeliharaan data kepegawaian dilingkungan dinas.

l. Mempersiapkan penyiapan rencana kebutuhan pegawai .

m. Mempersiapkan dokumen terhadap penyusunan pegawai yang akan pensiun, peninjauan masa kerja serta pemberian penghargaan .

(24)

o. Mempersiapkan administrasi pegawai untuk mengikuti pendidikan\pelatihan dan ujian dinas maupun tugas belajar.

p. Melaksanakan penyiapan bahan standar kompetensi pegawai,

tenaga teknis, dan fungsional.

q. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan

ketatalaksanaan dilingkungan dinas.

r. Melaksanakan pendokumentasian peraturan parundang-undangan. s. Melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan laporan kegiatan

sub bagian Umum dan Kepegawaian.

t. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai

dengan bidang tugas masing-masing.

u. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan.

v. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.

w. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh sekretaris

Paragraf 3 BIDANG PRODUKSI

Pasal 71

(1) Kepala Bidang Produksi mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan

(25)

b. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugas masiang-masing.

c. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan

pengawasan melekat kepada bawahan.

d. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam

meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.

e. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dinas berdasarkan realisasi program kerja untuk bahan penyempurnaan program kerja

berikutnya.

f. Bertindak selaku Pejabat Pelaksanaan Teknis Kegiatan (PPTK)

pada bidang tugasnya setelah ditetapkan yang berwenang.

g. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas bidang kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

h. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(1) Kepala Seksi Budidaya dan Pengembangan Usaha mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyiapkan bahan pemberian bimbingan penerapan pedoman

teknis budidaya tanaman pangan, Hortikultura dan perkebunan. b. Menyiapkan bahan pemberian bimbingan peningkatan mutu hasil

tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

(26)

d. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan penyusunan rencana usaha agribisnis Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan.

e. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan pengembangan dan pemanfaatan sumber-sumber pembiayaan\kredit

agribisnis Tanaman Pangan, Hortikultural dan Perkebunan.

f. Menyiapkan bahan pelaksanan pemberiaan bimbingan pemberdayaan lembaga keuangan mikro perdesaan.

g. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengawasan penyaluran, pemanfaatan dan pengendalian kredit.

h. Mempersiapkan bahan untuk proses pemberiaan izin usaha tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

i. Mempersiapkan bahan untuk pelaksanaan pemantauan dan

pengawasan izin usaha tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

j. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberiaan bimbingan

kelembagaan usaha tani, manajemen usaha tani dan pencapaian pola kerjasama usaha tani.

k. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberiaan bimbingan pemantauan dan pemeriksaan hygiene dan sanitasi lingkungan usaha tanaman pangan, hortukultura dan perkebunan.

(27)

hidup (UKL) upaya pemantauan lingkungan hidup (UPL) dibidang tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

m. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberiaan bimbingan pelaksanaan

analis mengenai dampak lingkungan (amdal).

n. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan penerapan

pedoman kompensasi karena eradiaksi dan jaminan penghasilan bagi petani yang mengikuti program pemerintah.

o. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberiaan bimbingan penerapan

pedoman/kerjasama kemitraan usaha tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

p. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberiaan bimbingan pengembangan sarana usaha.

q. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis

pembangunan dan sarana fisik (bangunan) penyimpanan, pengelolaan dan pemasaran sarana produksi serta pemasaran hasil tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

r. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing- masing.

s. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan.

t. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam

meninkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.

(28)

v. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas Seksi kepada Kepala Bidang.

w. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

(2) Kepala Seksi Pengendalian Hama, Penyakit dan Lingkungan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyiapkan bahan bahan untuk pengamatan, identifikasi, pemetaan, pengendaliaan dan analisis dampak kerugiaan

OPT/fenomena iklim.

b. Menyiapkan bahan pelaksanan pemberiaan bimbingan pemantauan,

pengamatan, dan peramalan OPT/fenomena iklim.

c. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian penyebaran informasi keadaan serangan OPT/fenomena iklim dan rekomendasi

pengendaliannya.

d. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan dan pengamatan daerah

yang diduga sebagai sumber OPT/fenomena iklim.

e. Menyiapkan bahan pelaksanaan penyediaan dukungan pengendaliaan, eradikasi tanaman dan bagian tanaman.

f. Menyiapkan bahan pemantauan, peramalan, pengendaliaan dan penanggulangan eksplosi OPT/fenomena iklim.

g. Menyiapkan bahan pengaturan dan pelaksanaan penanggulangan

(29)

h. Menghimpun data dan menyiapkan bahan untuk penanganan gangguan usaha pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

i. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing- masing.

j. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan.

k. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan perimbangan dalam

meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.

l. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi berdasarkan realisaasi

program kerja untuk bahan penyempurnaan program berikutnya. m. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas

Seksi kepada Kepala Bidang.

Paragraf 4

BIDANG SARANA DAN PRASARANA Pasal 72

(1) Kepala Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan

mengendalikan pelaksanaan Saprodi dan Alsintan dan Pengelolaan Lahan dan Air.

b. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai

dengan bidang tugas masing-masing.

(30)

d. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.

e. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dinas berdasarkan realisasi

program kerja untuk bahan penyempurnaan program kerja berikutnya.

f. Bertindak selaku Pejabat Pelaksanaan Teknis Kegiatan (PPTK) pada bidang tugasnya setelah ditetapkan yang berwewenang.

g. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas

bidang kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

h. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(2) Kepala Seksi Saprodi mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan penggunaan

pupuk dan pestisida.

b. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengawasan pengadaan, peredaran

dan penggunaan pupuk dan pestisida.

c. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian pengembangan dan pembinaan unit usaha pelayanan pupuk dan pestisida.

d. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan penyediaan, penyaluran dan penggunaan pupuk dan pestisida.

e. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian peringatan dini

dan pengamanan terhadap ketersediaan pupuk dan pestisida.

f. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan penerapan

(31)

g. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan penerapan pedoman perbenihan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. h. Menyiapkan bahan perumusan penetapan kebijakan benih antar

lapang.

i. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemantauan benih dari luar

negeri (impor).

j. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian bimbingan penerapan standar mutu benih pertanian tanaman pangan,

hortikultura dan perkebunan.

k. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pengaturan penggunaan

benih tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

l. Menyiapkan bahan untuk pembinaan dan pengawasan penagkaran benih, perbanyakan peredaran dan penggunaan benih tanaman

pangan, hortikultura dan perkebunan serta pemantauan produksi benih.

m. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan penerapan

standar teknis perbenihan yang meliputi sarana, tenaga dan metode.

n. Menyiapkan bahan proses pemberian izin produksi benih.

o. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pengujian dan penyebarluasan benih varietas unggul spesifik lokasi.

(32)

q. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan dan distribusi pohon induk.

r. Menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan penetapan sentra

produksi benih tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

s. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengembangan sistem informasi

perbenihan.

t. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pembangunan dan pengelolahan balai benih.

u. Menyiapkan bahan pelaksanaan pembimbingan dan pengawasan balai benih milik swasta.

v. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan penerapan kebijakan dan pedoman perbenihan tanaman pangan, hortukultura dan perkebunan.

w. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan intentifikasi dan Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi berdasarkan realisasi program kerja untuk penyempurnaan program berikutnya.

x. pengembangan varieties unggul local.

y. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai

dengan bidang tugasnya masing-masing.

z. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan.

(33)

bb. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas Seksi kepada Kepala Bidang.

cc. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

(3) Kepala Seksi Alsintan dan Pengelolaan Lahan dan Air mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan penggunaan alat dan mesin pertaniaan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunaan.

b. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan identifikasi dan inventarisasi kebutuhan serta pengembangan alat dan mesin pertanian tanaman

pangan, hortikultura dan perkebunan sesuai standar.

c. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan penerapan dan pengawasan standar mutu alat dan mesin pertanian tanaman pangan,

hortikultura dan perkebunan.

d. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan penetapan pembinaan dan

pengembangan jasa alat dan masin pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

e. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberiaan izin pengadaan

dan peredaran alat dan masin pertanian tanaman pangan, hortikulturaa dan perkebunan.

f. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan kajian analisis teknis,

(34)

g. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan bimbingan penggunaan dan pemeliharaan alat dan mesin pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

h. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pembinaan dan pengembangan bengkel/pengrajin alat dan mesin pertanian tanaman

pangan, hortikultura dan perkebunan.

i. Menyiapkan bahan untuk perumusan penetapan kebijakan, pedoman dan bimbingan pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimasi

dan pengendalian lahan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

j. Menyiapkan bahan untuk perumusan penetapan kebijakan penyuaunan peta pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimasi dan pengendalian lahan pertanian tanaman pangan, hortikultira dan

perkebunan.]

k. Menyiapkan bahan untuk perumusan penetapan kebijakan pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimasi dan pengendalian

lahan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. l. Menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan penetapan dan

pengawasan tata ruang dan tata guna lahan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

m. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemetaan potensi dan

(35)

n. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pengembangan lahan pertanian tanaman pangan, hortikultira dan perkebunan.

o. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pengaturan dan penerapan

kawasan pertanian terpadu.

p. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan penetapan luas baku

lahan pertanian dapat diusahakan sesuai kemampuan sumberdaya lahan yang ada.

q. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pembangunan dan rehabilitasi

pemeliharaan jaringan irigasi ditingkat usaha tani dan desa.

r. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian bimbingan dan

pengawasan pemanfaatan dan pemeliharaan jaringan irigasi.

s. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian bimbingan dan pengawasanpemanfaatan sumber-sumber air dan air irigasi.

t. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian bimbingan pengembangan dan pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dan Perkumpulan Petani Air Tanah (P3AT).

u. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberiaan bimbingan dan pelaksanaan konservasi air irigasi.

v. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian bimbingan penerapan teknologi optimalisasi pengelolaan air untuk usaha tani. w. Menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan penetapan

(36)

x. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemanfaatan sumber-sumber air untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. y. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemanfaatan air permukaan

air tanah untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

z. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pemanfaatan air untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

aa. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pengembangan sumber-sumber air untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan

perkebunan.

bb. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pengembangan teknologi irigasi air pemukaan dan irigasi bertekan untuk pertanian tanaman

pangan, hortikultura dan perkebunan.

cc. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengembangan air untuk pertanian tanaman pangan, hortukultura

dan perkebunan.

dd. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai

dengan bidang tugasnya masing-masing.

ee. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan.

(37)

gg. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi berdasarkan relisasi program kerja untuk bahan penyempurnaan program berikutnya. hh. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas

Seksi kepada Kepala Bidang.

ii. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

Paragraf 5 BIDANG AGRIBISNIS

Pasal 73

(1) Kepala Bidang Agribisnis mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan Pemasaran Hasil Pertanian dan

Pengelolaan Hasil Pertanian.

b. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai

dengan bidang tugas masing-masing.

c. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan.

d. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.

(38)

f. Bertindak selaku Pejabat Pelaksanaan Teknis Kegiatan (PPTK) pada bidang tugasnya setelah ditetapkan yang berwewenang.

g. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas

bidang kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

h. Menyelenggarkan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(2) Kepala Seksi Pemasaran Hasil Pertanian mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian bimbingan pemasaran hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan

perkebunan.

b. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan promosi komoditas hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

c. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan penyebarluasan informasi pasar hasil pertanian tanaman pangan, horikultura dan perkebunan.

d. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pengawasan harga komoditas hasil pertanian tanaman pangan, horikultura dan perkebunan.

e. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai

dengan bidang tugasnya masing-masing.

f. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan.

g. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.

(39)

i. Menyusun dan meberikan laporan pertanggungjawaban tugas Seksi kepada Kepala Bidang.

(3) Kepala Seksi Pengolahan Hasil Pertanian mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian bimbingan

penanganan panen dan pengolahan hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

b. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian bimbingan penigkatan mutu hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan

perkebunan.

c. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian penghitungan perkiraan kehilangan hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura

dan perkebunan.

d. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian bimbingan

penerapan standar unit pengolahan, alat tranportasi, unit penyimpanan dan kemasan hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

e. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian penyebarluasan dan pemantauan penerapan teknologi panen, pasca panen dan pengolahan hasil.

f. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian bimbingan penerapan teknologi panen, pasca panen, dan pangolahan hasil.

(40)

h. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan.

i. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan petimbangan dalam

meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.

j. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi berdasarkan realisasi

program kerja untuk bahan penyempurnaan program berikutnya. k. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas Seksi

kepada Kepala Bidang.

l. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

Paragraf 6

BIDANG PERENCANAAN Pasall 74

(1) Kepala Bidang Data dan Perencanaan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan tugas perencanaan, penyusunan

program kerja, penyusunan rencana kerja, penyusunan anggaran, pemantauan, pengendalian, evaluasi, pengolahan data, penyusunan

laporan akutabilitas kinerja pemerintah.

b. Mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

(41)

d. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas serta melekukan pengawasan melekat kepada bawahan.

e. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pelaporan kepada atasan untuk pertimbangan dalam upaya peningkatan karier.

f. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan seksi berdasarkan realisasi program kerja untuk bahan penyempurnaan program berikutnya. g. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas

bidang kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

h. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(2) Kepala Seksi Perencanaan, Program dan Pengendalian mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Mempersiapkan program dan rencana kerja, kegiatan tahunan bardasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) , Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Strategis (Renstra) Dinas.

b. Mempersiapkan bahan penyusunan program kerja dan rencana anggaran berdasarkan KUA dan PPA.

c. Memverifikasi usulan Rencana Kerja Anggaran masing-masing

(42)

d. Mempersiapkan bahan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas bidang dan mengugmpulkan, mengolah dan melaporkan pelaksanaan tugas.

e. Mempersiapkan bahan penyusunan standar pelayanan minimal SKPD.

f. Menyusun sasaran areal tanam komoditi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

g. Menyusun bahan rencana pemantauan, pengendalian, dan evaluasi

pelaksanaan program kerja dan pelaksanaan prosedur, dan sistem kerja.

h. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesusai dengan bidang tugasnya masing-masing.

i. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan

pengawasan melekat kepada bawahan.

j. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.

k. Mengevaluasi pelaksanaan kegitan Seksi berdasarkan realisasi program kerja untuk bahan penyempurnaan berikutnya.

l. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas Seksi kepada Kepala Bidang.

m. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

(43)

a. Mengumpulkan bahan dalam rangka penyusunan laporan atas pelaksanaan program kerja.

b. Mengolah data dan bahan penyusunan laporan atas pelaksanaan

program kerja.

c. Menyusun laporan pelaksanaan program kerja dalam hal prosedur,

mekanisme, dan sistem kerja, capaian program dan kegiatan serta Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah sesuai dengan program. d. Mempersiapkan penyajian data dan informasi yang berkaitan

dengan kegiatan tugas untuk tujuan pelaporan dan bahan rapat koordinasi.

e. Melaksanakan penyusunan statistik pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

f. Menghimpun dan mempersiapkan bahan peraturan

perundang-undangan yang berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi.

g. Melaksanakan bimbingan penerapan sistem informasi pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

h. Melakukan penyebarluasan informasi pelaksanaan kegiatan terkait dengan pelayanan public.

i. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugas masing-masig.

j. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan

pengawasan melekat kepada bawahan.

(44)

l. Meengevaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi berdasarkan realisasi program kerja untuk bahan penyempurnaan program berikutnya. m. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas

Seksi kepada Kepala Bidang.

(45)

BAB IV PENYAJIAN DATA

Pada bab ini akan disajikan data-data yang diperoleh selama penelitian di Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo. Dalam bab ini dipaparkan hasil-hasil penelitian berupa data primer dan data sekunder yang

diperoleh dari lapangan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian skripsi. Data primer yang ada diperoleh melalui hasil wawancara dengan

informan-informan terkait dan hasil observasi, sedangkan data sekunder diperoleh peneliti melalui studi kepustakaan dan studi dokumentasi berupa dokumen maupun gambar yang diperoleh selama proses penelitian.

Dalam penyajian data, terdapat empat aspek utama yakni :

1. Situasi lingkungan internal Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo.

2. Situasi eksternal Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo.

3. Strategi yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo.

4. SWOT Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo

Keempat hal tersebut merupakan pokok yang akan dijelaskan pada

penyajian data yang akan digunakan oleh penulis sebagai bahan acuan untuk

melakukan analisis data.

A. Lingkungan Internal Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten karo Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada di dalam organisasi

(46)

Dinas Pertanian dan perkebunan Kabupaten Karo.

a. Sumber Daya Manusia

Ketersediaan sumber daya manusia dalam mengembangkan sektor pertanian

di Kabupaten Karo merupakan hal terpenting karena perannya sebagai tim pelaksana,

dan juga sebagai orang yang berpotensi untuk pengambilan sebuah keputusan

terhadap hal-hal yang bersifat urgen atau mendadak. Meskipun demikian perlu

diketahui juga bahwa banyaknya jumlah pegawai di suatu organisasi tidak menjamin

memberikan suatu pengaruh positif terhadap implementasi dari sebuah strategi.

Namun dilain sisi kurangnya jumlah pegawai di suatu organisasi juga dapat

menyebabkan terhambatnya sebuah rencana strategi yang telah disusun untuk

diimplementasikan di lapangan. Jadi dalam melaksanakan sebuah strategi

diperlukan sumber daya manusia yang cukup baik dalam hal kuantitas dan kualitas

manusianya, yang biasa di sebut juga dengan tenaga professional.

Tenaga professional diartikan bahwa tenaga-tenaga aparatur pemerintah

pengelola pertanian yang mampu membawa dan menggerakkan organisasi

pertanian dan masyarakat dalam membangun sektor pertanian dengan mengacu

kepada visi pembangunan yang telah ditetapkan. Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten karo memiliki sebanyak 59 orang pegawai dengan beragam latar

belakang pendidikan dan terbagi atas beberapa golongan. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo mengatakan bahwa:

(47)

produksi, bidang sarana dan prasarana, bidang agribisnis, bidang

perencanaan”

Untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai SDM Aparatur

Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo, maka peneliti akan menguraikan

lebih detail lagi informasi mengenai pegawai yang diuraikan melalui tabel dengan

spesifikasi menurut jenis kelamin dan golongan kerja pegawai. Melalui uraian data

yang lebih spesifik tersebut diharapkan akan memperoleh informasi bagaimana

gambaran SDM yang dimiliki oleh kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan

Kabupaten Karo.

Tabel 4.1

Klasifikasi SDM Menurut Persentase Jenis Kelamin No

.

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persent

ase 1

.

Laki-laki 31 52,5%

2

.

Perempuan 28 47,5%

Jumlah 59 100%

[image:47.595.131.499.378.491.2]

Sumber : Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian (data diolah) 2015

Tabel yang disajikan di atas menunjukkan bahwa SDM yang dimiliki oleh

kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo hampir seimbang antara

pegawai yang berjenis kelamin laki-laki atau sekitar 31 orang yang ditunjukkan

dengan persentase 52,5 persen dengan pegawai yang berjenis kelamin perempuan

atau sekitar 28 orang yang ditunjukkan dengan persentase 47,5 persen. Hal ini

disebabkan karena setiap pegawai mampu mengelola dan mengembangkan sektor

(48)
[image:48.595.123.500.136.304.2]

Tabel 4.2

Klasifikasi SDM Menurut Persentase Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase

1. S2 6 10,1%

2. S1 32 54,2%

3. D3 1 1,7%

4. SMA 10 34%

Jumlah 59 100%

Sumber : Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian (data diolah) 2015

Dari tampilan tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM pegawai yang dimiliki

oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo berdasarkan tingkat

pendidikan S2 berjumlah 6 orang atau sekitar 10,1 persen, tingkat pendidikan S1

berjumlah 32 orang atau sekitar 54,2 persen, dan pegawai dengan tingkat

pendidikan D3 berjumlah 1 orang atau sekitar 1,7 persen serta pegawai dengan

tingkat pendidikan SMA berjumlah 10 orang atau sekitar 34% . Dari gambaran

SDM menurut tingkat pendidikan dapat disimpulkan bahwa SDM pegawai yang

dimiliki oleh kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo

didominasi dengan jumlah pegawai yang berpendidikan S1 sekitar 54,2 persen.

Dengan demikian SDM pegawai yang dimiliki oleh kantor Dinas Pertanian

dan Perkebunan Kabupaten Karo cukup memadai dalam mengelola dan

meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Karo. Selain itu, dengan sumber

daya manusia (SDM) yang cukup memadai, maka Dinas Pertanian dan Perkebunan

Kabupaten Karo dapat mewujudkan masyarakat tani yang mandiri, makmur dan

(49)

b. Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo Sarana dan prasarana berperan sebagai penunjang bagi sumber daya

manusia yang ada di Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing masing pegawai. Fasilitas tersebut akan mampu mendukung kinerja dalam melaksanakan strategi terkait peningkatan

produksi pertanian akibat erupsi gunung sinabung. Sarana dan prasarana yang tidak memadai tentunya akan menghambat proses pelaksanaan suatu kegiatan di

Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo. Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Ibu Sri Idah Bangun M.Si) mengatakan:

“Dalam setiap kegiatan turun ke lapangan difasilitasi mobil dan sepeda motor untuk pegawai, serta laptop untuk setiap pegawai di kantor

lengkap”

(50)
[image:50.595.112.514.138.731.2]

Tabel 4.3

Daftar Sarana dan Prasarana

NO JENIS SARANA DAN PRASARANA JUMLAH

1. Tanah 1 lokasi

2. Gedung kantor 2 unit

3. Kendaraan roda empat 1 unit

4. Kendaraan roda dua 5 unit

5. Laptop (Komputer) 50 unit

6. Lemari Kayu 4 unit

7. Rak Besi 10 unit

8. Lemari Besi 15 unit

9. Kursi putar 3 unit

10. Kursi staf 63 unit

11. Kursi tamu/sofa 1 unit

12. Meja biro 44 unit

13. Meja pajang 3 unit

14 Meja komputer 3 unit

15. Berangkas 5 unit

16. Whiteboard 1 unit

17. Printer 21 unit

18. TV 29” 1 unit

19. Mesin Faximile 1 unit

20. Infokus 1 unit

21. Gorden/rel 20 unit

(51)
[image:51.595.85.549.181.577.2]

Gambar 4.1

(52)

Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai akan sangat menunjang dalam melaksanakan tugas dan fungsi pegawai Dinas Pertabian dan Perkebunan

Kabupaten Karo, terutama ketika turun langsung kelapangan. Misalnya kendaraan dinas yang digunakan sebagai alat transportasi bagi pegawai bidang produksi

untuk turun langsung ke lapangan terkait peningkatan produksi pertanian akibat erupsi gunung sinabung.

c. Dana Operasional

Dana operasional memiliki peranan yang cukup vital dalam melaksanakan

tugas dan fungsi di Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo. Tersedianya anggaran yang memadai akan sangat membantu Dinas Pertanian dan Perkebunan

(53)

“Dana operasional di Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo masih sangat kurang sehingga menghambat pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan produksi pertanian. Dana yang ada masih terbatas untuk

memenuhi kebutuhan.”

Dari penjelasan kepala dinas tersebut, dapat kita lihat sendiri bahwa dana operasional atau anggaran dana dari dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo masih sangat kurang. Sehingga segala kegiatan maupun

tugas yang berhubungan dengan peningkatan sektor pertanian masih belum bisa dijalankan dengan efektif dan efisien.

Dengan demikian sangat diharapkan dana operasional yang cukup agar semua kegiatan dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo dapat berjalan dengan baik dan semua tujuan serta sasaran yang sudah ditetapkan

dapat tercapai dengan dengan baik.

B. Lingkungan Eksternal Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo Lingkungan eksternal merupakan variabel-variabel yang berasal dari luar organisasi yang berpengaruh terhadap aktivitas dalam suatu organisasi.

Lingkungan eksternal terdiri dari peluang yang dapat dijadikan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo sebagai suatu kesempatan untuk mencapai tujuan. Selain itu lingkungan eksternal juga tidak terlepas dari ancaman-ancaman

(54)

tersebut sehingga tidak menghambat tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi. Lingkungan eksternal terdiri dari:

a. Faktor Politik

Faktor politik yang dimaksud dalam hal ini adalah analisis terhadap

kebijakan atau perubahan politik yang terjadi dan memberikan pengaruh

terhadap organisasi dalam menjalankan aktivitasnya, termasuk dalam hal

perumusan strategi pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Karo.

Faktor politik yang berpengaruh terhadap sektor pertanian di Kabupaten

Karo yaitu Undang-Undang 23 Tahun 2014 sebagai awal adanya otonomi

daerah tentang pelimpahan wewenang, yang kemudian disusul dengan

keluarnya PP Nomor 38 Tahun 2007 yang mengatur tentang Urusan Wajib dan

Urusan Pilihan. Pada penyusunan urusan ini, Kabupaten Karo mengembangkan

sektor pertanian sebagai salah satu Urusan Pilihan yang nantinya diharapkan

dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sektor pertanian yang di kelola oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan

memiliki potensi yang tinggi dan cukup besar di Kabupaten Karo. Keberhasilan

perencanaan pembangunan nasional ditentukan oleh adanya kesinambungan

dan keselarasan antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah

Pusat (Presiden), Provinsi (Gubernur), dan Daerah (Bupati/Walikota). Oleh

sebab itu, sesuai dengan visi Pemerintah Kabupaten Karo yaitu “ Terwujudnya

masyarakat Karo yang makmur dan sejahtera berbasis pembangunan pertanian

dan pariwisata yang berwawasan lingkungan” yang menempatkan sektor

(55)

industri. Penempatan sektor pertanian dilakukan dengan membangun dan

meningkatkan kualitas produksi pertanian ersebar di daerah Kabupaten Karo.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kebijakan politik

yang dikeluarkan tersebut dapat menjadi peluang terhadap sektor pertanian

yang ada di Kabupaten Karo untuk berkembang.

b. Faktor Ekonomi

Sejalan dengan keluarnya otonomi daerah, banyak daerah otonom yang

menempatkan sektor pertanian sebagai sektor untuk menghasilkan Pendapatan

Asli Daerah (PAD). Dengan berkembangnya sektor pertanian maka

perekonomian masyarakat kabupaten Karo juga akan meningkat, khususnya

pedagang yang menjual hasil-hasil pertanian dan memanfaatkan sektor pertanian

sebagai lahan untuk mencari penghasilan,.

Dari hasil wawancara dengan Ibu Berti bagian pengelolaan data, beliau

mengatakan:

”erupsi gunung sinabung yang terjadi tahun 2013 jelas sangat

mempengaruhi perekonomian pedagang yang menjual hasil-hasil

pertanian. Erupsi gunung sinabung membuat tanaman rusak

sehingga hasil pertanian tidak sesuai dengan yang diinginkan”

Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa erupsi yang terjadi

di Kabupaten karo sangat berdampak negatif terhadap produksi hasil-hasil

pertanian. Sehingga membuat para pembeli kurang puas dengan hasil

pertanian. Hal ini menjadi ancaman bagi penjual yang berada di pajak

(56)

dagangannya di atas rata-rata. Sifat pedagang yang demikian tidak jarang

menyebabkan pengunjung lebih memilih untuk tidak membeli hasil dagangan

di Kabupaten Karo.

c. Faktor Teknologi

Pada masa sekarang ini tidak dapat dipungkiri bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin meningkat pembaharuannya. Teknologi kian canggih

dan maju pada saat ini. Kemajuan teknologi akam memberikan kemudahan-kemudahan dalam melaksanakan tugas. Dinas Pertanian dan Perkebunan

Kabupaten Karo dapat memanfaatkan hal ini sebagai peluang untuk mencapai tujuan organisasi. Penggunaan sistem informasi dan teknologi yang canggih akan memberikan dampak positif bagi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten

Karo, salah satunya adalah penggunaan sistem komputerisasi. Adanya sistem komputerisasi akan mempermudah pendataan secara administrasi sehingga data

dapat tertata secara sistematis, dan segala kesalahan-kesalahan dapat dihindari. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo mengatakan:

“kalau kami pegawai Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten

Karo, saya sebagai kepala dinas mewajibkan semua pegawai harus mahir dalam penggunaan IPTEK dan sistem komputerisasi. Sehingga data data bantuan misalnya, daapat terstruktur dengan baik sehingga

tidak terjadinya tumpang tindih”

Dari pemaparan kepala dinas di atas, dapat kita simpulkan bahwa

(57)

lebih efektif dan efisien dalam bekerja. Hal ini juga memberikan kemudahan bagi mereka dalam penyimpanan data agar data tersusun dengan sistematis.

d. Potensi Wisata

Kabupaten Karomerupakan salah satu tujuan wisata yang ada di Sumatera

Utara. Salah satu objek wisata yang terkenal di Kabupaten Karo adalah air terjun sipiso-piso, air terjun dwi warna, gunung sibayak dan gunung sinabung buat para pendaki dan masih banyak lagi. Potensi wisata ini jelas sangat mendukung

terhadap sektor pertanian di Kabupaten Karo. Banyak pengunjung atau wisatawan yang membeli hasil pertanian saat mereka pulang ke daerah masing-masing. Hasil

pertanian yang paling sering dibeli oleh wisatawan adalah buah strawbery.

e. Faktor Sosial Budaya

Faktor sosial budaya yang dimaksudkan disini diartikan sebagai analisis

terhadap keadaan sosial berupa fenomena-fenomena sosial yang terjadi di dalam

masyarakat yang dapat m

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel  3.3
Tabel 3.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menanggulangi dampak bencana tersebut dibutuhkan upaya koordinasi yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo dengan seluruh sektor

Walaupun dampak negatif terhadap sektor pariwisata Kabupaten Karo yang ditimbulkan akuibat erupsi gunung Sinabung, tetapi ternyata ada satu peluang yang

lahan Pertanian Pasca Erupsi Gunung Sinabung Dan Tindakan Perbaikan Yang Dilakukan Petani Di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo.. Jurusan Pendidikan

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur Mayur yang Ditawarkan (Kentang, Bunga Kol, Sawi) di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo.. Universitas

Renja Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2014 untuk menetapkan rencana program kegiatan sesuai dengan Rencana Strategis dalam pencapaian sasaran

Wortel adalah salah satu komoditi yang terkena dampak akibat erupsi. gunung berapi di

Pada tahun 2010 Gunung Sinabung kembali meletus, Gunung Sinabung tercatat tidak pernah meletus sejak tahun 1600. Erupsi gunung sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera

“Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karo , Ir.Subur Tambun mengatakan bahwa pada awal terjadinya tanggap darurat erupsi Gunung Sinabung BPBD Kabupaten Karo