• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Data Mining dalam Analisis Kejadian Tanah Longsor di Indonesia dengan Menggunakan Association Rule Algoritma Apriori

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Data Mining dalam Analisis Kejadian Tanah Longsor di Indonesia dengan Menggunakan Association Rule Algoritma Apriori"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 2. Tabel Kejadian Longsor dengan Atribut Atribut
Gambar 1. Output summary data bencana tanah longsoor.  data di atas menunjukan bahwa dari kejadian tanah longsor dengan no 28
Gambar 3.Output matriks data bencana tanah longsor. Matriks di atas menunjukan tribut-atribut yang menyertai kejadian
Gambar 4.Output uraian perhitungan point 1 sehingga di dapat hasil seperti di atas: memenuhi syarat OutputSupport Confidencekombinasi dua itemset/atribut data bencana tanah longsor
+2

Referensi

Dokumen terkait

Adapun fokus pada penelitian ini berdasarkan teori pertukaran sosial dan komunikasi Yang menjadi landasan peneliti untuk menganalisis bagaimana setiap mahasiswi dalam kelompoknya

Lampiran 14 : Hasil Chi-Square data proses perencanaan dan penganggaran indikator disiplin anggaran di kabupaten donggala dan kota palu.. Pertanyaan no 1

Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4 siswa untuk melakukan analisa soal tentang percepatan, kecepatan, dan kelajuan dalam gerak lurus

Gambar 3.3 Flowchart User Pada Aplikasi Pada flowchart di atas menjelaskan bagaimana user menggunakan aplikasi Kajian Yuk! Pada smartphone. Di mana user dapat melihat

Dari pengertian di atas, maka yang dimaksud judul penelitian ini adalah mendeskripsikan suatu usaha untuk meningkatkan daya ingat melalui metode Super Memory System yang

nasabah kepada bank banyak yang menggunakan akad murabahah , ini yang menjadi dasar bahwa akad murabahah atau jual beli secara tangguh mendominasi transaksi

Ketepatan dalam pemilihan kata pada buku teks haruslah sesuai dengan tingkat pembacanya (peserta didik). Hal ini akan berpengaruh pada kepahaman siswa terhadap

Kriteria subsistem penyediaan sarana produksi memiliki nilai bobot terendah dalam rangka pengembangan agribisnis cabai merah di Kabupaten Sleman, yang ditunjukan