BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
[image:1.595.90.520.138.723.2]Denpasar pada mulanya merupakan pusat Kerajaan Badung,akhirnya pula tetap menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II Badung dan bahkan mulai tahun 1958 Denpasar dijadikan pula pusat pemerintahan bagi Propinsi Daerah Tingkat I Bali sehingga mengalami pertumbuhan yang sangat cepat baik dalam artian fisik, ekonomi, maupun sosial budaya. Keadaan fisik Kota Denpasar dan sekitarnya telah sedemikian maju serta pula kehidupan masyarakatnya telah banyak menunjukkan ciri-ciri dan sifat perkotaan. Denpasar yang berpenduduk 628.909 jiwa menjadi pusat pemerintahan, pusat perdagangan, pusat pendidikan, pusat industri dan pusat pariwisata yang terdiri dari 4 Kecamatan, yaitu Kecamatan Denpasar Barat, Denpasar Timur, Denpasar Selatan, dan Denpasar Utara.
17
Pertumbuhan tingkat kepadatan penduduk di pulau Bali yang makin hari semakin meningkat tentunya sangat berpengaruh pada tingkat transportasi khususnya di kota Denpasar. Pertumbuhan tingkat transportasi harus didukung pula oleh sarana dan prasarana yang memadai. Jalan sebagai prasarana transportasi tentunya harus dapat memenuhi kebutuhan baik dari segi kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna jalan tersebut. Meskipun menjadi ibu kota profinsi Bali, Denpasar memang tidak dilahirkan sebagai sebuah kota melainkan hanya kumpulan desa yang terhubung sama lain sehingga jalan raya di Denpasar pun berupa jalan tradisional yang sebagian besar relatif sempit.
Salah satu jalan di Denpasar yang cukup padat yaitu Jalan Sulawesi. Kawasan ini terletak di sebelah timur pasar Kumbasari Denpasar yang memiliki panjang 200 meter. Tempo dulu kawasan bisnis ini populer dengan sebutan Kampung Arab dan sempat dirubah nama menjadi kampung gotong-royong. Kampung Arab dulunya bertetangga dengan Kampung Cina yang lokasinya di utara pasar Badung di daerah Jalan Gajah Mada Denpasar.
Kawasan Jalan Sulawesi memang terkenal dengan kawasan yang padat lalu lintas. Sebelah kanan dan kiri jalan berderet toko-toko kain yang didominasi oleh orang keturunan Arab dan India. Kepadatan di kawasan ini berlangsung hampir sepanjang hari dari pagi hingga malam hari. Tapi jam puncaknya terjadi pada pagi, siang, dan sore hari. Hal ini diperparah lagi dengan keadaan jalan yang sempit sehingga tidak dapat memenuhi volume kendaraan yang melewati jalan tersebut.
pelayanan ruas jalan terhadap arus lalu lintas yang bergerak, sehingga dapat dicari solusi permasalahannya.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat ditarik rumusan masalah yaitu bagaimana tingkat kinerja atau perilaku lalu lintas ruas jalan yang terdiri dari :
1. derajat kejenuhan,
2. kecepatan dan waktu tempuh.
1.3. Batasan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan dan memudahkan dalam menganalisa, maka batasan-batasan pada penelitian ini antara lain sebagai berikut.
1. Penelitian dilakukan pada ruas Jalan Sulawesi, 2. Pengambilan data berdasarkan survei lapangan,
3. Data yang diambil mencakup arus serta komposisi lalu lintas, geometri Jalan. Untuk kelas hambatan samping diambil dari tabel A-4:1 MKJI, 1997 dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan,
4. Pengambilan data dilakukan pada saat cuaca cerah dan dicatat pada arus normal,
19
a. Pagi : 06.30-08.30, b. Siang : 12.00-14.00, c. Sore : 16.00-18.00,
6. Pengambilan data dilakukan selama tiga hari, yaitu hari senin, sabtu, dn minggu,
7. Alternatif penyelesaian didasarkan pada prinsip-prinsip manajemen lalu lintas dan mengacu pada MKJI,1997.
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut.
1. Meninjau kembali kapasitas jalan tersebut dengan kondisi lalu lintas pada masa sekarang,
2. Mengetahui kinerja atau perilaku lalu lintas pada lokasi penelitian dengan arus lalu lintas yang ada,
3. untuk memberikan alternatif pemecahan dalam menyelesaikan masalah yang terjadi.
1.5. Manfaat Penelitian
1. Mendapatkan pemecahan masalah lalu lintas yang terjadi sesuai dengan kondisi lalu lintas yang ada, sehingga ruas jalan dapat memberikan pelayanan terhadap arus yang melintas dengan baik,
2. Meningkatkan keamanan dan kenyamanan pemakai jalan, sehingga pada waktu yang akan datang ruas jalan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pemakai jalan.
[image:5.595.87.511.223.571.2]1.6. Lokasi Penelitian
Gambar 1.2. Peta Lokasi Penelitian (Jalan Sulawesi, Denpasar) Pasar Kumbasari
Jl.Sulawesi
Tukad Badung Jl.gajahmada
Jl.Gunung kawi