• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan di Konveksi Perry Collection Sukabumi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan di Konveksi Perry Collection Sukabumi"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PENJUALAN DI KONVEKSI

PERRY COLLECTION SUKABUMI

Tugas Akhir

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam kelulusan Program Diploma 3 (D3) Program Studi Manajemen Informatika

Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

SHANTI SUCI ANGGRAENI

10910035

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………i

PERNYATAAN KEASLIAN...ii

ABSTRAK...iii

ABSTRACK...iv

KATA PENGANTAR……….………...v

DAFTAR ISI………..vi

DAFTAR GAMBAR………...…...x

DAFTAR TABEL...xiv

DAFTAR SIMBOL………xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian……...………1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah...………...3

1.2.1 Identifikasi Masalah...3

1.2.2 Rumusan Masalah...4

1.3 Maksud dan Tujuan...………..……...5

1.3.1 Maksud Penelitian...5

1.3.2 Tujuan Penelitian...5

1.4 Kegunaan Penelitian...………..………6

1.4.1 Kegunaan Praktis...………..…….………...…….6

1.4.2 Kegunaan Akademis...………..……6

1.5 Batasan Masalah...……….7

(3)

vii BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem...………...9

2.2 Konsep Dasar Informasi...………...10

2.2.1 Definisi Sistem...11

2.2.2 Definisi Informasi...12

2.2.3 Definisi Sistem Informasi...14

2.2.4 Elemen Sistem...15

2.2.5 Karakteristik Sistem...17

2.2.6 Klasifikasi Sistem...19

2.3 Pengertian Penjualan...………..…….…...21

2.4 Pengertian Pembelian...22

2.5 Arsitektur Aplikasi...22

2.5.1. Pengertian Jaringan Komputer...22

2.5.2. Jenis-jenis Jaringan Komputer...23

2.5.3. Topologi Jaringan Komputer...23

2.5.4. Klasifikasi Jaringan...24

2.5.5. Manfaat Jaringan Komputer...25

2.6 Pengertian Clien Server...………..26

2.7 Perangkat Lunak Pendukung...26

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian...………..………....29

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan...…………...…29

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan...……….30

3.1.2.1 Visi Perusahaan...………30

3.1.2.2 Misi Perusahaan...………...30

(4)

viii

3.1.4 Deskripsi Tugas...………..31

3.2 Metode Penelitian...…..………33

3.2.1 Desain Penelitian……….…………...……….34

3.2.1.1 Metode Deskriptif...34

3.2.1.2 Action...34

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data...………35

3.2.2.1 Sumber Data Primer...………35

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder...……….36

3.2.3 Metode Pengembangan dan Pendekatan Sistem...…….…37

3.2.3.1 Metode Pengembangan Sistem...………...…37

3.2.3.2 Metode Pendekatan Sistem………...41

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan...……...41

3.2.4 Pengujian Software...………...44

BAB IV ANALISIS SISTEM 4.1 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN..………....46

4.1.1 ANALISIS DOKUMEN………...46

4.1.2 ANALISIS PROSEDUR YANG BERJALAN………...…49

4.1.2.1 FLOWMAP YANG SEDANG BERJALAN……….…50

4.1.2.2 DIAGRAM KONTEK YANG SEDANG BERJALAN…....52

4.1.2.3 DFD YANG SEDANG BERJALAN………...53

4.1.3 EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN………...…54

4.2 PERANCANGAN SISTEM………...54

4.2.1 TUJUAN PEMBUATAN PERANCANGAN SISTEM………...54

4.2.2 GAMBARAN SISTEM YANG DIUSULKAN………..………...…55

(5)

ix

4.2.3.1 FLOWMAP YANG DI USULKA...………..…55

4.2.3.2 DIAGRAM KONTEK YANG DI USULKAN...58

4.2.3.3 DFD YANG SEDANG DIUSULKAN………...59

4.2.3.3.1 DFD LEVEL 2 PROSES 3………...60

4.2.3.3.2 DFD LEVEL 2 PROSES 4………...61

4.2.3.4 KAMUS DATA...62

4.2.4 PERANCANGAN BASIS DATA………...63

4.2.4.1 NORMALISASI……….…54

4.2.4.2 TABEL RELASI………....66

4.2.4.3 ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM………....67

4.2.4.4 STRUKTUR FILE……….…68

4.2.4.5 KODEFIKASI………77

4.2.5 PERANCANGAN ANTAR MUKA……….….79

4.2.5.1 STRUKTUR MENU……….….79

4.2.5.2 PERANCANGAN INPUT……….…82

4.2.5.3 PERANCANGAN OUTPUT……….87

4.2.6 PERANCANGAN ARSITEKTUR……….…91

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 IMPLEMENTASI..………...92

5.1.1 BATASAN IMPLEMENTASI………...92

5.1.2 IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK………...92

5.1.3 IMPLEMENTASI PERANGKAT KERAS………93

5.1.4 IMPLEMENTASI BASIS DATA……….….94

5.1.5 IMPLEMENTASI ANTAR MUKA………...…98

(6)

x

5.1.7 PENGGUNAAN PROGRAM………..…106

5.2 PENGUJIAN………...……127

5.2.1 RENCANA PENGUJIAN………127

5.2.2 KASUS DAN HASIL PENGUJIAN………...128

5.2.3 KESIMPULAN DAN HASIL PENGUJIAN……….…..141

BAB VI PENUTUP 6.1 KESIMPULAN………...142

6.2 SARAN………...…143

(7)

1

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahi Rabbil’alamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, karena hanya atas izin, kehendak dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini dengan judul “SISTEM INFORMASI PENJUALAN DI KONVEKSI PERRY COLLECTION

SUKABUMI”.

Adapun maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh jenjang Diploma Tiga Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir yang telah disusun ini masih banyak kekurangan. Hal ini dikarenakan keterbatasan ilmu, dan pemahaman yang dimiliki oleh penulis. Walaupun demikian, penulis berusaha untuk menyusun tugas akhir ini sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

(8)

2

1. Yth. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Yth. Bapak. Prof. .Dr. H. Denny Kurniadie Ir.M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia. 3. Yth. Bapak Syahrul Mauluddin, S.Kom, M.Kom. selaku ketua Program

Studi Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia.

4. Yth. Ibu Marliana Budhiningtyas Winanti, M.si selaku dosen wali MI-17 yang telah banyak membantu selama perkuliahan.

5. Yth. Bapak Bella Hardiyana, S.Kom selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran, memberikan informasi, memberikan ilmu-ilmunya kepada penulis.

6. Yth. Staf Dosen Program Studi MI FTIK Unikom Bandung yang telah memberikan ilmu kepada penulis baik dalam lingkungan kampus maupun di luar kampus sehingga penulis siap dengan tantangan – tantangan baru nantinya.

7. Yth. Sekretariat Program Studi MI FTIK Unikom Bandung, atas segala bantuan dan pengertiannya sebelum dan setelah proses penyelesaian TA berlangsung.

8. Yth. Bapak Irfan Syapari S.T yang selama ini selalu mendukung dan menemani penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini dengan banyak kesabaran dan pengorbanan.

(9)

3

menyertai sehingga dapat memudahkan penulis dalam menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini.

10. Bapak Perry selaku owner pada konveksi Perry Collection dan par staff yang sudah banyak membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini 11. Teman-teman MI-17 yang telah berjuang bersama - sama dalam menuntut

ilmu selama ini, dan juga sudah memberi kan doa dan dukungan nya. 12. Kepada Iduy dan Lingga yang telah membantu penulis menyelesaikan

tugas akhirnya dengan sangat sabarnya membantu penulis.

13. Serta pihak-pihak lain yang telah membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu Pada semua pihak yang telah memberikan semangat dan doa yang terbaik mudah–mudahan Allah SWT memberikan balasan atas amal yang telah semua berikan, mudah-mudahan kita ada dalam berkah dan rahmat serta lindungan dari yang maha kuasa, Amin Yarobal Alamin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bandung, Juli 2013

(10)

114

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir, 2003, Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data, Andi, Yogyakarta. Andi Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi. Gava Media. Yogyakarta

Azhar Susanto, MBus, AK, 2004, Sistem Informasi Manajemen, Lingga Jaya, Bandung.

Iman Heryanto, 2004, Membuat Database Dengan Menggunakan Microsoft Access, Informatika, Bandung.

Jogianto Hartono, MBA, Ph.D, 1989, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta

Kadir, Abdul, 2002, Pengenalan Sistem Informasi, Andi Offset,Yogyakarta. 3. Jogiyanto, HM, Analisis dan Disain Sistem informasi Pendekatan

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Di era globalisasi ini sangat banyak sebuah instansi atau perusahaan yang menggunakan aplikasi - aplikasi yang sangat membantu dalam kinerja para pegawainya, tetapi masih jarang ditemukan pada perusahaan baju atau konveksi yang menggunakan software untuk membantu kecepatan kerja. Di konveksi ini dalam sebagian pekerjaan nya dilakukan secara manual.

(12)

2

Diperparah lagi ketika penulisan jumlah data atau nama bahan-bahan baku pada catatan ini mengalami kesalahan maka harus di hapus dan ditulis kembali, tentunya cara penghapusan pun dilakukan secara manual seperti menghapus menggunakan alat hapus atau semacamnya, dan kesalahan pun tidak hanya dilakukan sekali bahkan beberapa kali sehingga tulisan pun terkadang menjadi buram tidak terbaca dan tidak rapi sehingga menimbulkan kekeliruan terutama dalam menyebutkan angka ketika jumlah data atau pemesanan barang mencapai ratusan. Hal ini mendorong penulis untuk meneliti fenomena tersebut melalui penelitian yang berjudul : “Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan Pada

Konveksi Perry Collection Sukabumi” .

1.2. Identifikasi masalah dan Rumusan masalah

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat di identifikasikan masalah yang terjadi di perusahaan tersebut diantaranya :

1. Kesulitan dalam pencatatan dan penghitungan hasil pembelian dan penjualan karena masih melakukannya dengan ditulis tangan.

2. Kesulitan dalam pembuatan laporan, karena nota-nota pembelian dan catatan penjualan yang tidak di arsip dengan baik dan benar.

Dari proses penelitian yang dilakukan, maka diperoleh rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(13)

3

2. Bagaimana perancangan sistem informasi pembelian dan penjualan pada Konveksi Perry Collection yang dapat digunakan untuk mengelola data-data transaksi dengan baik.

3. Bagaimana implementasi dari hasil rancangan sistem informasi pembelian dan penjualan pada Konveksi Perry Collection.

4. Bagaimana pengujian program aplikasi sistem informasi pembelian dan penjualan pada Konveksi Perry Collection.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud yang dicapai dalam penelitian ini adalah merancang dan membangun sistem informasi pembelian dan penjualan pada konveksi Perry Collection Sukabumi, yaitu mengelola bahan baku menjadi bahan jadi sampai penjualan.

Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk membangun sistem pencatatan dan transaksi pembelian dan penjualan, dengan tujuan sebagai berikut :

1. Mengetahui sistem informasi penjualan yang berjalan saat ini di konveksi PerrycollectionSukabumi.

2. Membuat perancangan sistem informasi pembelian dan penjualan pakaian pada Konveksi Perry Collection Sukabumi yang dapat menangani pembuatan laporan pembelian dan penjualan dalam periode tertentu.

(14)

4

4. Melakukan pengujian program aplikasi yang dibuat sebagai alat bantu dalam proses transaksi pembelian dan penjualan di sistem informasi pembelian dan penjualan dengan tujuan untuk mengetahui apakah program aplikasi tersebut sudah memenuhi kebutuhan dari pihak Konveksi Perry Collection Sukabumi.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian untuk Tugas Akhir ini mencakup kegunaan praktis dan akademis yang akan dijelaskan dibawah ini :

1.4.1. Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis mencakup aspek keilmuan yang memuat kegunaan teoritis yang dapat dicapai dari masalah yang diteliti. Kegunaan akademis sendiri adalah kegunaan bagi pihak-pihak akademik meliputi peneliti, peneliti lain atau pengembang ilmu. Adapun kegunaannya adalah sebagai berikut:

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Sebagai pengembangan ilmu yang diperoleh pada Program Studi Manajemen Informatika khususnya dalam pemrogramannya.

2. Bagi Peneliti Lain

(15)

5

3. Bagi Penulis

Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek.

1.4.2. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis mencakup aspek praktis yang memuat kegunaan yang dapat dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan peneliti. Kegunaan praktis sendiri adalah kegunaan yang akan dirasakan bagi pihak yang diteliti meliputi pihak perusahaan dan karyawan. Adapun kegunaannya adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan di perusahaan serta bermanfaat.

2. Bagi Karyawan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mempermudah dalam pengelolaan data di Konveksi Perry Collection Sukabumi, serta mengurangi kesalahan penginputan data yang dilakukan oleh karyawan.

1.5. Batasan Masalah

Untuk memudahkan dalam pembahasan masalah yang akan dibahas, maka batasan masalahnya adalah :

(16)

6

2. Pembayaran dilakukan dengan membayar minimal 50% di muka dan membayar angsuran selanjutnya setelah barang yang dipesan sudah jadi. 3. Waktu produksi sudah ditentukan oleh perjanjian pihak konveksi dengan

konsumen.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Konveksi Perry Collection yang berlokasi di Jln. Salabintana Km 5 Sukabumi adalah tempat yang diteliti pada Maret s/d Juni 2013. Dalam jangka waktu penelitian sebagai berikut :

Tabel 1.1. Jadwal Penelitian

(17)

7

Kebutuhan

a. Dokumen

b. Prosedur

3.

Perancangan

Sistem

a. Prosedur

b. Pembuatan

Program

4.

Pengujian

Program

(18)

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam melakukan analisis terhadap permasalahan dan perancangan

perangkat lunak, diperlukan pemahaman-pemahaman terhadap sejumlah teori

yang mendukung terhadap permasalahan yang ada. Pada bab ini dijelaskan

beberapa konsep dan dasar teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan

dibahas sebagai dasar pemahaman dalam mengimplementasikan konsep-konsep

tersebut kedalam semua kegiatan pengembangan sistem.

2.1Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan system

menurut Jogiyanto (2000 : 553) yaitu yang menekankan pada prosedur dan pada

komponen dan elemennya. Pendekatan prosedur adalah pendekatan yang

menekankan pada konsep sistem berdasarkan prosedur-prosedur yang ada dalam

sistem. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan

sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Suatu prosedur adalah suatu

urutan-urutan yang tetap dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang

harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan dan bagaimana

mengerjakannya. Sementara pendekatan sistem yang menekankan pada elemen

atau komponen mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen yang

(19)

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat tertentu yaitu mempunyai

komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, masukan sistem,

keluaran sistem, pengolahan sistem, sasaran dan tujuan sistem.

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem terdiri dari alat masukan dan alat keluaran dimana dalam

pengoperasiannya terdiri dari perangkat keras (hardwere) perangkat lunak

(softwere) masukan (input) dan keluaran (output) pengertian sistem itu sangat

banyak dan bermacam-macam disesuaikan dengan pendekatan dalam

mendefinisikan sistem itu sendiri.

Suatu sistem merupakan jaringan dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan.Definisi sistem menurut Jogiyanto (2000 : 683) “sistem adalah

kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan”.

2.1.2 Karakteristik sistem

Karakteristik sistem menurut Jogiyanto (2000 : 684) adalah untuk mencapai

tujuannya, suatu sistem harus memiliki sifat-sifat tertentu atau suatu karakteristik

seperti berikut:

1. komponen (component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan

bekerjasama membentuk satu kesatuan.

2. Batas sistem (boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem

(20)

3. Lingk unga n Luar Siste m (E nvironments)

Adalah segala sesuatu yang berada diluar batas sistem yang

mempengaruhi operasi sistem baik itu yang bersifat merugikan ataupun

menguntungkan.

4. Penghubung (In terface)

Merupakan media penghubung antar subsistem yang memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain.

5. Masukan (In put)

Adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa

masukan perawatan (Maintenance Input) dan masukan sinyal

(Signal Input).

6. Keluar an (Output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang b erguna dari sisa pembuangan.

7. pengolah Sistem (Pr ocess)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan

mengubah ma sukan menjadi kelua ran

8. Sasaran (Objective) atau Tu juan ( Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) , jika suatu sistem tidak

mempunyai tujuan yang jelas, maka semua operasi sistem tidak ada

(21)

2.1.3 Klasifikasi sistem

Klasifikasi sistem menurut Jogiyanto (2000 : 687) adalah sistem dapat

diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang,diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Abstrak dan Sistem Fisika. .

a. Abstrak Sistem

Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

nampak secara fisik.

b. Sistem Fisik

Sistem Fisik adalah suatu sistem dari unsur-unsur yang bekerja sama

untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dimana sistem – sistem tersebut

lebih sekedar kerangka–kerangka konsep belaka.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

a. Sistem Tertutup

Sistem Tertutup adalah suatu sistem tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luar.

b. Sistem Terbuka

Sistem Terbuka adalah suatu sistem yang berhubungan dan

terpengaruh dengan lingkungan luar.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Alamiah dan sistem Buatan

Manusia

a. Sistem Alamiah

Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan

(22)

b. Sistem Buatan Manusia

Sistem Buatan Manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia

dan melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

a. Sistem Tertentu

Sistem Tertentu adalah beroperasi dengan tingkah laku yang sudah

dapat diprediksi interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi

dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan.

b. Sistem Tak Tentu

Sistem Tak Tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak

dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

2.1.4 Model sistem

Model sistem merupakan penyederhanaan dari sesuatu, suatu model yang

dibentuk akan mewakili sebuah objek atau entitas. menurut Jogiyanto (2000 : 722)

Terdapat beberapa jenis model sistem, yaitu:

1. Model Fisik, yaitu penggambaran entitas atau objek dalam bentuk tiga

dimensi.

2. Model Naratif, yaitu penggambaran entitas atau objek dalam bentuk lisan

atau tulisan.

3. Model Grafik, yaitu penggambaran entitas atau objek dalam bentuk

(23)

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah data yang sudah diproses atau diolah sehingga mempunyai

nilai bagi penerimanya dan dapat digunakan untuk dasar pengambilan mempunyai

nilai bagi penerimanya dan dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan

yang disampaikan melalui media kertas (HardCopy), tampilan (Display) atau

sarana suara (Aud io).

Data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kejadian. Da ta

dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus atau gabungan dari

keduanya. Pengolahan data adalah manipulasi dari data kedalam bentuk yang

berguna dan berarti, berupa suatu informasi. Informasi adalah hasil dari kegiatan

pengolahan data yang memberikan bentuk yang lebih berarti dari suatu kejadian.

menurut Jogiyanto (2000 : 432) Jadi Pengolahan Data Electronik (PD atau

Electronic Data Processing (EDP ) adalah manipulasi dari data kedalam

bentuk yang lebih berarti berupa suatu informasi dengan menggunakan suatu

informasi dengan menggunakan suatu alat elektronik yaitu computer.

2.2.1 Pengertian Informasi

Pengolahan data meliputi pengumpulan data, pencatatan data,

penganalisaan data, penyimpanan data dan penyaluran data kepada pemakai

berbentuk informasi yang dibutuhkan oleh pemakai. Informasi sering dikaitkan

dengan arti data, Namun arti dari masing-masing kata itu berbeda, akan tetapi

sering terjadi kesalah pahaman dalam mengartikan apa informasi dan apa itu data.

(24)

dari data yang telah diolah dan mempunyai nilai guna bagi para penga mbil

keputusan. Definisi data menurut Jogiyanto (2000 : 692) “data adalah data yang

sudah diproses menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai, dan mempunyai nilai

pikir yang nyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk

prospek masa depan”. Sedangkan definisi informasi menurut Jogiyanto (2000

:696) “ informasi adalah hasil dari pengolahan data yang memberikan arti dan

manfaat”.

2.2.2 Karakteristik Informasi

Kualitas informasi menurut Jogiyanto (2000 : 320) tergantung dari tiga hal

yaitu:

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak biasa atau

menyesatkan

2. Tepat Waktu

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi

yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi

merupakan landasan dalam mengambil keputusan. Bila pengambilan

keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi informasi.

3. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, relevansi

(25)

2.2.3 Nilai Informasi

Nilai informasi menurut Jogiyanto (2000 : 696) adalah nilai informasi

ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi

dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya

mendapatkannya. Lebih lanjut sebagian informasi tidak dapat persis ditaksir

keuntungannya dengan suatu nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya.

2.2.4 Pengertian Sistem Informasi

Setelah di ketahui bahwa informasi merupakan sangat penting bagi suatu

organisasi atau manajemen untuk mengambil keputusan, menurut Jogiyanto (2000

: 457) maka dapat didefinisikan sebagai berikut :

a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen

komponen dalam berorganisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu

menyajikan informasi

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan

memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk

mengendalikan informasi.

c. Suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengoalahan transaksi,mendukung operasi , bersifat manajerial, dan

kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar

(26)

2.2.5 Konsep Dasar Informasi

Setelah diketahui bahwa informasi merupakan sangat penting bagi suatu

organisasi atau manajemen untuk mengambil keputusan, menurut Jogiyanto (2000

: 512) maka dapat didefinisikan sebagai berikut:

a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen –

komponen dalam berorganisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu

menyajikan infomasi.

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan

memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk

mengendalikan informasi.

c. Suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan

kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar

tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.3 Penjualan

Penjualan merupakan salah satu fungsi dari pemasaran atau

merupakan bagian dari kegiatan pemasaran. Menurut Kotler (2000 : 401)

Penjualan sangat penting dan menetukan karena suatu perusahaan untuk

melakukan suatu penjualan yang baik harus mempunyai pemasaran yang

baik pula.

Jadi Sistem Informasi Penjualan ad

(27)

memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.

2.4 Pembelian

Pembelian merupakan salah satu kegiatan dari pembelanjaan. Pembelian

juga mempunyai peranan yang penting, sama halnya dengan penjualan yaitu untuk

memenuhi kebutuhan perusahaan.

Menyangkut pengertian tentang pembelian:

Menurut Kotler (2000 : 423) Pembelian adalah membeli aktiva produk untuk

digunakan dalam kegiatan perusahaan yang digunakan untuk mencatat pembelian

barang dagangan selama satu periode, hanya digunakan untuk mencatat pembelian

barang dagangannya.

Pembelian juga terbagi kedalam dua cara, yaitu:

1. Pembelian Tunai

Pembelian barang secara langsung kepada produsen atau pemasok barang

dengan pembayaran secara tunai atau pada saat itu juga.

2. Pembelian Kredit

Pembelian barang secara tidak langsung kepada produsen atau pemasok

barang dengan pembayaran tidak langsung melainkan berangsur sesuai

(28)

2.5 Penyediaan

Menurut Kotler (2000 : 420) penyediaan adalah persiapan barang yang

akan di kirim jika stok gudang membutuhkan. Bisa juga memproduksi barang

baru atau penyedian barang baru jika barang lama habis.

2.6 Persediaan

Menurut Kotler (2000 : 455) Persediaan adalah barang atau bahan yang

disimpan didalam gudang yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu,

misalnya digunakan dalam proses produksi tekstil, untuk usaha perdagangan

khususnya pendistribusian barang. Sedangkan barang adalah suatu benda dalam

berbagai bentuk dan uraian yang meliputi bahan baku, barang setengah jadi,

barang jadi atau peralatan yang spesifikasinya ditetapkan oleh pengguna barang

atau jasa. Sistem persediaan barang adalah struktur interaksi manusia, peralatan,

metode-metode dan kontrol-kontrol yang disusun untuk mencapai tujuan sebagai

berikut:

1. Mendukung rutin kerja dalam bagian kontrol persediaan.

2. Mendukung pembuatan keputusan untuk personil-personil yang mengatur

gudang dan bagian kontrol persediaan.

3. Mendukung persiapan laporan-laporan internal dan laporan eksternal.

2.7 Pengertian Jaringan Komputer

(29)

komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk , dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan. Dalam sebuah jaringan komputer biasanya terhubung banyak komputer ke sebuah atau beberapa server. Server adalah komputer yang difungsikan sebagai “pelayan” pengirim data dan penerimaan data di antara komputer - komputer yang tersambung.

Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah untuk membawa informasi secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmitter) menuju ke sisi penerima (Receiver) melalui media komunikasi.

2.7.1. Tipe - tipe Jaringan Komputer

Jaringan komputer dapat dibdakan berdasarkan cakupan geografisnya. Ada empat kategori utama jaringan komputer yaitu :

1. LAN (Local Area Network)

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada di dalam suatu area yang kecil, misalnya dalam dalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antara 5 sampai 10 km. Model hubungan pada LAN terdiri dari dua model diantaranya :

(30)

Model hubungan peer to peer memungkinkan user membagi sumber daya yang ada di komputernya baik itu berupa file, layanan printer dan lain-lain serta mengakses sumber daya yang terdapat pada komputer lain. Namun model ini tidak mempuyai sebuah file server atau sumber daya yang terpusat. Dalam model ini seluruh komputer adalah sama, yang mana mempunyai kemampuan yang sama untuk memakai sumber daya yang tersedia di dalam jaringan. Model ini di desain untuk jaringan berskala kecil dan menengah.

b. Model Client Server

Model hubungan client server memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server. Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk mengakses sumber daya, dan menyediakan keamanan. Workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server. Model ini menyediakan mekanisme untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang ada di jaringan dan memungkinkan banyak pengguna secara bersama-sama memakai sumber daya pada file server.

2. MAN (Metropolitan Area Network)

(31)

3. WAN (Wide Area Network)

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak di suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain di dalam suatu Negara. Cakupan WAN bisa meliputi 100 km sampai 1000 km.

4. GAN (Global Area Network)

GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan Negara-negara di seluruh dunia. Cakupannya mencapai ribuan kilometer. Contohnya adalah Internet.

2.7.2. Topologi Jaringan

Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Topoligi secara fisik dari suatu jaringan lokal adalah merujuk pada konfigurasi kabel, computer dan perangkat lainnya.

Berikut adalah topologi fisik yang digunakan dalam jaringan lokal :

1. Linear Bus (Garis Lurus)

(32)

Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

2.8 Metode Pengembangan Sistem

Menurut Abdul Kadir dalam Kad[6] terdapat berbagai metode dalam membuat program aplikasi sebuah sistem salah satunya adalah Prototipe. Prototipe adalah metode pengembangan aplikasi untuk menciptakan suatu model Sistem Informasi yang harus dikembangkan. Berkut adalah tahapan-tahapan dalam membuat sistem dengan menggunakan metode Prototipe.

Gambar 2.2

Mekanisme pengembangan sistem dengan prototipe

(Sumber:Abdul Kadir, Kad[6]) Mengembangkan Versi Produksi

Identifikasi Kebutuhan Sistem

(33)

Ada berbagai kelebihan jika kita menggunakan metode Prototipe dalam mengembangkan suatu sistem. Berikut adalah kelebihan dari metode Prototipe :

1. Pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena keterlibatan pemakai yang lebih intensif.

2. Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototipe kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai.

3. Pemakai mempunyai kesempatan dalam meminta perubahan-perubahan. 4. Mempersingkat waktu dalam mengembangkan sistem secara

keseluruhan.

Menghemat Biaya jika dibandingkan dengan menggunakan metode SDLC tradisional. Selain mempunyai kelebihan Prototipe mempunyai beberapa kekurangan.Berikut dalah kekurangan dari Prototipe :

1. Sistem akan baik jika pemakai sungguh-sungguh meluangkan waktunya untuk menggarap prototipe.

2. Dokumentasi sering terabaikan karena pengembang lebih berkonsentrasi pada tahap pengujian dan pembuatan prototipe.

3. Waktu yang pendek dapat menghasilkan sistem yang tidak lengkap dan kurang teruji.

4. Jika proses pengulangan terlalu sering dapat mengakibatkan pemakai jenuh dan memberikan respon yang negatif.

(34)

Jadi berdasarkan pengertian, kekurangan dan kelebihan Prototipe maka secara garis besar sasaran Prototipe adalah sebagai berikut :

1. Mengurangi waktu sebelum pemakai melihat sesuatu yang kongkret dari usaha pengembangan sistem.

2. Menyediakan umpan balik dari pemakai kepada pengembang dalam waktu singkat.

3. Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai dengan kesalahan yang lebih sedikit.

4. Meningkatkan pemahaman pengembang dan pemakai terhadap sasaran yang seharusnya dicapai oleh sistem.

5. Menjadikan keterlibatan pemakai sangat besar dalam analisis dan desain sistem.

2.9 Analisis dan Perancangan Sistem

Untuk memudahkan melakukan pengembangan sistem, bisa dilakukan tahap dari Analisis dan perancangan sistem secara terstruktur yaitu :

2.9.1 Perancangan Sistem

Alat yang digunakan dalam perancangan sistem yaitu menggunakan:

1. Diagram konteks

(35)

seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Diagram konteks memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Dalam diagram konteks hanya memiliki satu proses.

2. Data Flow Diagram

Data flow diagram merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem yang lebih kecil. Salah satu keuntunganya adalah memudahkan pemakaian atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan

3.Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-

kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data dalam sistem sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses. Kamus data dibuat berdasarkan arus data dari DFD, arus data di DFD sifatnya adalah global hanya ditunjukan nama arus datanya saja. Kamus data terdiri dari :

(36)

3. Bentuk data 4. Arus data 5. Penjelasan 4. Flow Map (Bagan Alir)

Flow map adalah bagan alir yang menunjukan arus data laporan dan formulir dalam suatu sistem.Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan dalam bagan alir sistem.

2.9.2 Perancangan Basis Data

Data base adalah suatu kumpulan data terhubung (interrelated data) yang tersimpan secara bersama - sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (controlled redundancy) dengan cara tertentu sehingga mudah digunakan atau ditampilkan kembali, dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan menggunakannya, data disimpan sedemikian rupa sehingga penambahan, pengambilan, dan modifikasi dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol. Tahapan yang dilakukan adalah:

1.Normalisasi

(37)

2.ERD

ERD (Entity Relationship Diagram) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak, dan merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data.

3.Relasi Tabel

Relasi tabel adalah gambaran tentang hubungan yang terjadi antar tabel -tabel yang akan digunakan dalam program aplikasi pemecahan dari flat file yang menurut teknik normalisasi sehingga pemecahan tersebut memiliki sebuah kunci yang menghubungkan relasi datanya.

2.10. Perangkat Lunak Pendukung

Adapun perangkat lunak yang digunakan untuk membangun perancangan sistem informasi ini, yaitu :

2.10.1. Java Netbeans

(38)

database), aplikasi web, aplikasi enterprise dan aplikasi mobile (ME), memiliki compilter, builder internal, debugger internal, version control system, database explorer, server manager, dan berbagai fitur lain serta berbagai macam monitor untuk sesi debugging dan HTTP monitor; dapat mengakses berbagai server database (melalui koneksi JDBC/EJB) serta server web Java (Apache Tomcat, Sun Java System Application Server, JBoss, BEA Weblogic, serta dapat dikonfigurasi untuk server lain). Koneksi dapat dilakukan baik saat desain maupun saat debugging dan running; dan juga berbagai kelebihan lainnya. Netbeans punya fasilitas codecompletion (full wizard) artinya sedikit ngetik banyak program yang kita hasilkan (tinggal drag n drop). netbeans sangat cocok untuk fast development dan bagus untuk edukasi.

2.10.2.MySQL

Menurut Bunafit Nugroho (2004:29) MySQL (My Strukture Query Language) adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open source. MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux karena sifatnya open source MySQL dapat dijalankan pada semua platform baik Windows maupun Linux.

(39)

sistem database web dengan menggunakan PHP. PHPTriad juga memberikan fasilitas database yang. Karena PHPTriad dilengkapi dengan database MySQL maka terdapat tempat untuk menyimpan data (store), dan untuk mengambil kembali data anda (retrieve). Seperti sistem database SQL (Structured Query Language) yang lain, MySQL juga dilengkapi dengan perintah-perintah dan sintaks-sintaks SQL, dengan keunggulan sebagai berikut.

a. Konsep database MySQL berkecepatan tinggi tentang sistem penyajian data.

b. Harga yang relatif murah, karena ada yang dapat diperoleh secara gratis.

c. Sintaks bahasanya menggunakan perintah yang sederhana. d. Dapat bekerja dalam beberapa system operasi seperti Windows, Linux, MacOs, Unix (Solaris, AIX, dan DEC Unix), FreeBSD, OS/2, Irix.

(40)
(41)

19

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Tempat yang dijadikan penulis sebagai objek penelitian yakni sebuah perusahaan dibidang pakaian atau konveksi. Untuk melihat lebih jelas gambaran mengenai objek penelitian tepatnya di Konveksi Perry Collection penulis membahas mengenai sejarah, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan dari Konveksi Perry Collection tersebut.

3.1.1. Sejarah Konveksi Perry Collection Sukabumi

(42)

20

mesin jahit. Tailor ini belum memiliki banyak pelanggan dan jumlah order-an pun belum cukup banyak, karena sumber daya manusia dan mesin nya masih terbatas sehingga pelanggan belum menyimpan banyak simpati pada usaha ini. Pada tahun 1996 Perry Collection menambah 2 unit mesin jahit, jadi dalam 1 tahun Perry Collection memiliki 4 unit mesin jahit sehingga proses kerja pun semakin cepat dan para pelanggan semakin bertambah. Pada tahun 2004 Perry Collection sudah mempunyai 12 unit mesin jahit dan menambah lagi alat-alat lain nya sebagai pembantu memproses penjahitan pakaian tentunya mesin jahit yang bermutu jauh lebih tinggi dibandingkan mesin-mesin sebelumnya, dan karyawan pun ditambah karena pesanan pun semakin pesat tiap tahun nya dan otomatis para konsumen pun bertambah. Tidak hanya dalam kota saja Perry Collection mempunyai konsumen tetapi di luar provinsi pun Perry Collection memberikan pelayanan dan sudah memiliki banyak konsumen, seperti di riau . Akhirnya, sebuah tailor kini berubah menjadi sebuah konfeksi yang dipercaya kualitasnya dan memiliki tempat khusus di hati konsumen nya.

3.1.2. Visi dan Misi Konveksi Perry Collection Sukabumi

Konveksi Perry Collection Sukabumi memiliki visi yaitu : 1. Meningkatkan etos kerja

2. Memperluas jaringan usaha

(43)

21 Sedangkan misi dari konveksi Perry Collection Sukabumi yaitu :

1. Dapat menampung karyawan dengan jumlah banyak 2. Mengurangi pengangguran

3. Memproduksi produk konveksi yang berkualitas 4. Mendorong berkembangnya ekonomi di Indonesia.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi menggambarkan susunan dari beberapa fungsi yangterdapat pada suatu lingkup yang menghubungkan suatu bagian dengan bagianyang lain yang saling terkait dalam melakukan suatu kegiatan. Struktur organisasiyang baik akan menunjukan pembagian yang jelas dari masing-masing bagianpada perusahaan.

(44)

22

3.1.4. Deskripsi Tugas

Merupakan rincian kerja yang menunjukan posisi dan tanggung jawab dalam sebuah perusahaan. Deskripsi tugas yang perlu dibuat supaya masing – masing personil dalam perusahaan tersebut adapun uraian dan bagian – bagian yang terlibat dalam sistem informasi pemesanan, produksi dan penjualan di konveksi Perry Collection Sukabumi.

3.1.4.1. Tugas Organisasi Konveksi

1. Kepala:

a. Bertanggung jawab secara keseluruhann di konveksi 2. Administrasi:

a. Memasukan data cutting produksi b. mengatur gaji

c. mengatur keuangan (pengeluaran dan pemasukan) 3. Pengawasan produksi :

a. Bertanggung jawab terhadap mutu dankualitas barang jahitan dan sablon b. Mengawasi turun model

c. Mengawasi proses produksi jahit dansablon 4. Pembelanjaan :

a. Membelanjakan bahan-bahan yang diperlukan 5. Jahit dan sablon :

(45)

23 a. Membuang benang kasar.

b. Memasang rivet. c. Menggosok.

d. Membuang benang halus. e. Memasang tag.

f. Bungkus.

Pada divisi finishing yang merupakan tahap akhir atau penyelesaian produk, terdapat pekerja harian dan pekerja borongan, dimana pekerja borongan yang lebih mayoritas. Pekerja harian adalah pekerja tetap sedangkan pekerja borongan adalah pekerja yang tidak tetap yang dibayar sesuai dengan jumlah piece yang dikerjakan, jadi mereka bekerja jika ada stock yang akan ditargetkan saja.

3.2. Metode Penelitian

Metodologi penelitian merupakan cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan secara matang dalam rangka untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu menemukan, mengembangkan atau mengkaji kebenaran suatu pengetahuan secara ilmiah atau untuk pengujian hipotesis suatu penelitian.

(46)

24

3.2.1. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskipsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Menurut Sujana dan Ibrahim (1989:65) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini yaitu menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data primer merupakan data mentah yang diperoleh secara langsung melalui wawancara dengan pihak yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan, kemudian akan diolah untuk tujuan tertentu sesuai dengan kebutuhan.

(47)

25

1. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tanya jawab secara langsung yang ada kaitannya dengan topik yang diambil.

2. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan cara mempelajaridata yang telah tersedia atau dikumpulkan terlebih dahulu oleh pihak lain sepertibuku-buku, literatur internet atau artikel-artikel ilmiah yang dapat dikaji sebagaibahan rujukan dan landasan teoritis dalam pemecahan masalah.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem yang dipergunakan dalam penelitian ini, antara lain :

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Merupakan pendekatan bagaimana menggunakan alat-alat dan peraturan-peraturan yang melengkapi satu atau lebih tahapan-tahapan pengembangan Sistem Informasi.

(48)

26 Alir Dokumen), Diagram Konteks, Data Flow Diagram ( DFD ), Kamus Data, Normalisasi dan Tabel Relasi.

Menggunakan metode terstruktur ini karena metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer, metode ini sudah lama diterapkan sehinggga matang untuk digunakan, simple dan mudah dimengerti .

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Untuk mengembangkan perangkat lunak menggunakan metode pengembangan system prototype, Karena dalam metode ini dapat mengevaluasi tahap pertama dalam mencari kelemahan dan resiko nya, meskipun dalam prosesnya prototype cenderung lambat karena bila ada kelemahan dan kekurangan pada tahap sebelumnya akan terus diperbaiki sesuai kebutuhan user.

(49)

27 Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model prototype :

1. Tahap yang pertama adalah tahapan mendengarkan pelanggan, pada tahap ini proses menganalisa kasus dengan mengambil contoh pada pelanggan yang memesan barang atau produk, menanyakan mengenai permasalahan nya, barang tersebut sesuai pesanan atau tidak, jumlah pesanan nya lengkap atau kurang, warna dan ukuran nya betul atau tidak dll, data yang diperoleh akan dijadikan sebagai analisis kebutuhan, kemudian mengunjungi pihak perusahaan untuk melakukan pencocokan hasil.

2. Tahapan yang kedua berupa tahapan membuat dan memperbaiki prototype pada tahapan ini berusaha mendesain secara cepat dan kemudian membuat software sesuai dengan analisis kebutuhan yang sudah dilakukan yang disesuaikan kebutuhan user.

3. Tahap mencoba aplikasi dan evaluasi prototype dengan cara menguji dengan studi kasus yang sudah dianalisis bersama-sama. Jika pada tahapan perusahaan merasa software belum sesuai dengan yang diinginkan dapat dilakukan perbaikan software aplikasi dengan kembali ke tahapan yang pertama.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

(50)

28

1. Flow Map

Flow Map (Bagan Alir Dokumen) merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir yang termasuk tembusan tembusannya, juga merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi serta dapat mengevaluasi suatu permasalahan yang diharapkan dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Flow Map dibuat untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan dan diusulkan. Didalam Flow Map terdapat entitas dalam maupun luar. Flow Map digunakan untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi, khususnya membantu pada pembuatan program yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pemakai.

2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan gambaran umum dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem yang digunakan dalam analisis dan pengembangan sistem. Posisi diagram konteks dari sistem ada dalam konteks yang berhubungan dengan lingkungan. Diagram terdiri dari sebuah proses tunggal yang digambarkan seluruh sistem, dan menunjukan data flow utama dari terminator.

(51)

29 Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.

4. Kamus Data

Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data strore. Kamus data ini sangat membantu analis sistem dalam mendefinisikan data yang mengalir di dalam sistem, sehingga pendefinisian data itu dapat dilakukan dengan lengkap dan terstruktur. Pembentukan kamus data dilaksanakan dalam tahap analisis dan perancangan suatu sistem.

5. Perancangan Basis Data

a. Normalisasi

Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical design sebuah basis data, teknik pengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redundansi).

Adapun bentuk yang umum digunakan dalam proses normalisasi adalah sebagai berikut:

(52)

30 Bentuk normalisasi pertama ini dapat terpenuhi apabila tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.

2. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)

Bentuk normalisasi kesua dapat terpenuhi apabila berada dalam bentuk normal pertama, dan setiap atribut bukan kunci primer yang memiliki ketergantungan fungsional penuh terhadap kunci primer.

3. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third normal Form)

Bentuk normalisasi ketiga dapat terpenuhi apabila berada dalam bentuk normal kedua, dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif penuh terhadap kunci primer. Perancangan basis data diperlukan agar kita bisa memiliki basis data yang kompak dan efisien dalam ruang penyimpanan, cepat dalam mengakses dan mudah dalam pemanipulasian (ubah, tambah, hapus) data.

b. Tabel Relasi

Relasi tabel adalah gambaran tentang hubungan yang terjadi antar tabel-tabel yang akan digunakan dalam program aplikasi pemecahan dari flat file yang menurut teknik normalisasi sehingga pemecahan tersebut memiliki sebuah kunci yang menghubungkan relasi datanya.

3.2.4. Pengujian Software

(53)

31 perangkat lunak secara lengkap serta mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.

Perangkat lunak dapat diuji dengan cara, yaitu sebagai berikut : 2. Black Box Testing

Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

(54)

32

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian – bagian komponen nya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikan atau analisis sistem adalah penelitian atau sistem yang sudah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui, tahap ini merupakan tahap yang sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan ditahap selanjutnya.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis yang sedang berjalan menguraikan secara rinci dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem informasi dilapangan, diantaranya :

1. Nota Pembelian

Deskripsi : Merupakan tanda bukti pembelian bahan baku

Rangkap : 1 (Satu)

Sumber : Kepala konveksi Perry Collection Sukabumi Element Data : tgl, no_beli, nama_pelanggan, nm_barang,

(55)

33

2. Nota Penjualan

Deskripsi : Merupakan tanda bukti penjualan barang

Rangkap : 1 (Satu)

Sumber : Kepala konveksi Perry Collection Sukabumi Element Data : Kode_nota, tanggal, nama_konsumen,

kode_barang, nama_barang, harga_barang, quantity, total_harga.

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Berdasarkan pada analisa mengenai prosedur-prosedur yang berjalan pada perusahaan Konveksi Perry Collection sukabumi, peneliti mendeskripsikan prosedur tersebut sebagai berikut:

1. Customer datang ke konveksi melihat contoh hasil produksi dan akan melakukan pemesanan bila ada barang yang sesuai keinginan dengan membawa sample yang akan di order.

2. Bagian administrasi menawarkan jenis-jenis pakaian dan celana hasil produksi yang ada di konveksi.

(56)

34

produksi melaporkan kepada bagian administrasi apabila barang pesanan tersebut sudah selesai sesuai waktu yang sudah di tentukan.

4. Bagian administrasi memberitahukan kepada cutomer bahwa barang telah selesai di produksi dan sudah dapat di ambil dan pelunasan dapat dilakukan pada saat pengambilan barang.

5. Customer datang untuk melakukan pelunasan dan pengambilan barang, lalu bagian administrasi membuatkan nota pelunasan kepada customer. 6. Bagian administrasi membuat laporan penjualan yang akan diserahkan

kepada kepala konveksi.

4.1.2.1. Flowmap

Flowmap adalah diagram yang menunjukan aliran data berupa formulir-formulir ataupun keterangan berupa dokumentasi yang mengalir atau beredar dalam suatu sistem.

1. Flowmap yang sedang berjalan

(57)

35

(58)

36

4.1.2.2. Diagram kontek

Diagram konteks menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luar atau ekstenal. Berikut ini merupakan diagram konteks analisis sistem :

Pelanggan

Gambar 4.2 Diagram Konteks

4.1.2.3. Data Flow Diagram Yang Berjalan

(59)

37

Gambar 4.3 DFD level 1 yang berjalan

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

Setelah melewati beberapa tahapan analisa terhadap sistem informasi yang sedang berjalan di Konveksi Perry Collection, maka dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang terjadi pada sistem, diantaranya sebagai berikut. Table 4.1 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan

Table 4.1 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan

No Permasalahan Solusi

1. Belum adanya system yang terkomputerisasi

Diperlukannya system penjualan yang terkomputerisasi agar dapat mempermudah proses penghitungan dan penyimpanan data.

2. Masih melakukan pencatatan secara manual melaluibuku yang mengakibatkan hilangnya data

Melakukan pencatatan melalui media komputerisasi agar mempermudah pencarian data dan tidak terjadinya kesalahan pada pencatatan.

4.2 Perancangan Sistem

(60)

38

meminimalkan kekurangan dan mempercepat pekerjaan, kelemahan dan mengatasi masalah yang dihadapi.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem informasi ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada kepala konveksi dalam pembuatan rancangan sistem yang baru untuk pengembangan sistem lama sehingga nantinya diharapkan sistem yang baru lebih baik dalam mengatasi permasalahan yang ada pada Konveksi Perry Collection Sukabumi khususnya pada bagian - bagian yang terkait dengan aktivitas dan memberikan informasi atau laporan kepada kepala konveksi untuk mengetahui perkembangan konveksinya tersebut.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Sistem yang diusulkan ini merupakan upaya mengefisiensikan penyimpanan data. Dalam penyimpanan hasil pemesanan bahan mentah, hasil produksi dan penjualan barang yang sudah terjual dapat disimpan dalam sebuah database yang mempermudah pengeditan dan penghapusan bila terjadi kesalahan dan kekeliruan dalam penginputan data tersebut.

(61)

39

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Setelah melihat sistem yang sedang berjalan dan telah mengevaluasi sistem, maka prosedur sistem yang diusulkan adalah:

1. Konsumen melakukan pemesanan ke bagian administrasi dengan memberikan daftar produk yang diinginkan.

2. Bagian Administrasi menyimpan data pesanan kedalam database. 3. Bagian administrasi mencetak nota pemesanan yang kemudian

diberikan kepada konsumen..

4. Bagian Produksi melakukan pemesanan bahan baku sesuai dengan pesanan konsumen.

5. Bagian Produksi menginputkan hasil produksi tersebut kedalam database dengan penyimpanan data sesuai tanggal pemesanan dan periode tertentu dari produksi tersebut.

(62)

40

4.2.3.1. Flow Map yang di usulkan

Dibawah ini merupakan gambar data flow diagram level 1 yang diusulkan di konveksi Perry Collection Sukabumi :

Admin

Konsumen Produksi Pemasok Kepala Konveksi

(63)

41

4.2.3.2. Diagram kontek yang diusulkan

Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari sistem. Dibawah ini adalah diagram konteks dari sistem informasi pemesanan produksi dan penjualan yang diusulkan di konveksi Perry Collection :

Sistem Informasi Pembelian dan

Penjualan Konveksi Perry

Collection

Supplier

Kepala Konveksi Konsumen

Laporan Pembelian dan Penjualan

Data Pemesanan Bahan Baku Faktur

Pembelian Nota Pesanan

Data Konsumen, Data Pesanan

(64)

42

4.2.3.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram merupakan suatu media yang digunakan untuk menggambarkan aliran data yang mengalir pada suatu sistem informasi. DFD Sistem informasi pemesanan dan penjualan yang diusulkan terdiri dari beberapa bagian, berikut data flow diagram selengkapnya :

DFD level 1 Pembelian dan Penjualan Barang

4.0 Laporan Pemasok, Laporan Barang,

Laporan Pelanggan, Laporan Penjualan, Laporan Pembelian

Data Konsumen

(65)

43

Berikut adalah DFD level 1 Proses 1 Untuk Data Konsumen

1.1 Input Data Konsumen

1.2 Cari Data Konsumen

1.3 Edit Data Konsumen

1.4 Hapus Data

Konsumen

Konsumen Konsumen

Data Konsumen

Data Konsumen Data Konsumen

Data Konsumen Data Konsumen

Data Konsumen

Gambar 4.8 DFD level 1 Proses 1 yang diusulkan

(66)

44

Gambar 4.9 DFD level 2 Proses 2 yang diusulkan

Berikut adalah DFD level 2 Proses 3 Data Barang

Gambar 4.10 DFD level 2 Proses 3 yang diusulkan

(67)

45

Gambar 4.11 DFD level 2 Proses 4 yang diusulkan

Berikut adalah DFD level 2 Proses 5 Untuk Pemasok

(68)

46

Berikut adalah DFD level 2 Proses 6 Pembuatan Laporan

Gambar 4.13 DFD level 2 Proses 6 yang diusulkan

4.2.3.4. Kamus Data

Kamus data adalah penjabaran dari aliran-aliran data yang ada di dalam sebuah data flow diagram dan merupakan entitas-entitas yang akan dibuat dalam sebuah Entity Relationship Diagram.

1. Kamus Data Barang

Nama arus data : Data Barang Alias : Data Barang

(69)

47

Deskripsi : Merupakan Data dan Input Barang Periode : Pendataan Barang

Struktur data : Kd_Brg, Nama_Barang, H_Jual, H_Beli, Stok

2. Kamus Data Konsumen

Nama arus data : Data Konsumen

Alias : Data Konsumen

Bentuk data : Input Keyboard atau tampilan monitor Arus data : 1.2 Proses Input Konsumen

Deskripsi : Merupakan Data dan Input Konsumen Periode : Pendataan Konsumen

Struktur data : Kode, Nama, Telp, Alamat.

3. Kamus Data Pemasok

Nama arus data : Data Pemasok

Alias : Data Pemasok

Bentuk data : Input Keyboard atau tampilan monitor Arus data : 1.3 Proses Input Pemasok

Deskripsi : Merupakan Data dan Input Pemasok Periode : Pendataan Pemasok.

Struktur data : Kode, Nama, Telp, Alamat

(70)

48

Perancangan Basis Data ini dibuat dengan tujuan untuk mengidentifikasi isi atau struktur dari tiap-tiap file yang telah digunakan pada database.

4.2.4.1. Normalisasi

Normalisasi merupakan suatu proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya yang berfungi untuk menghilangkan redudansi data, menentukan key yang unik untuk mengakses data atau merupakan pembentukan relation sedemikian rupa sehingga database tersebut mudah dimodifikasi.

a. Tujuan dari Normalisasi

- Untuk menghilang kerangkapan data - Untuk mengurangi kompleksitas

- Untuk mempermudah pemodifikasian data

b. Proses Normalisasi

- Data diuraikan dalam bentuk table, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.

(71)

49

c. Tahapan Normalisasi

Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF).Biasanya hanya sampai padatingkat 3NF atau BCNF karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik.

Bentuk Normal Kesatu (1 NF)

- Bentuk normal 1NF terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak (multivalued attribute), atribut composite atau kombinasinya dalam domain data yang sama.

- Setiap atribut dalam tabel tersebut harus bernilai atomic (tidak dapat dibagi-bagi lagi).

Bentuk Normal Kedua (2 NF)

- Bentuk normal 2NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk 1NF, dan semua atribut selain primary key, secara utuh memiliki Functional Dependency pada primary key

- Sebuah tabel tidak memenuhi 2NF, jika ada atribut yang ketergantungannya (Functional Dependency) hanya bersifat parsial saja (hanya tergantung pada sebagian dari primary key).

- Jika terdapat atribut yang tidak memiliki ketergantungan terhadap primary key, maka atribut tersebut harus dipindah atau dihilangkan.

(72)

50

- Bentuk normal 3NF terpenuhi jika telah memenuhi bentuk 2NF, dan jika tidak ada atribut non primary key yang memiliki ketergantung =terhadap atribut non primary key yang lainnya.

1. Bentuk Unnormalisasi

Tabel Barang ={ kd_brg, nama_brg, nama_pemasok, stok, harga_beli, harga_jual, kode_pemasok, nama_pemasok, alamat_pemasok, telepon_pemasok, nama_pemasok, kd_brg, nama_brg, jumlah, stok, no_jual, no_beli, kd_brg, nama_brg, tgl_jual, tgl_beli, jumlah_jual, jumlah_beli, stok}

2. Bentuk Normal Pertama (1st NF)

Tabel Barang = {kd_brg,*, nama_brg, nama_pemasok, stok, harga_beli, harga_jual, satuan, kd_pemasok*, alamat_pemasok, telepon_pemasok, no_jual, tanggal_jual, kd_jual, jumlah_jual}

3. Bentuk Normalisasi kedua (2nd NF)

Tabel Barang = {kd_brg*, nama_brg, nama_pemasok, stok, harga_beli, harga_jual}

Tabel Pembelian = {no_beli*, tanggal_beli, kd_pemasok, bayar, sts_lunas}

Tabel Pemasok = {kd_pemasok*, alamat_pemasok, telepon_pemasok} Tabel Penjualan detail = {no_jual*, kd_brg**, harga_jual, jumlah}

4. Bentuk Normalisasi Ketiga (3rd NF)

(73)

51

Tabel Pemasok = {kd_pemasok*, nama_pemasok, alamat, pemasok, telepon_pemasok}

Tabel Penjualan Detail = {no_jual*, kd_brg**, harga_jual, jumlah} Tabel Pembelian Detail = {no_beli*, kd_brg**, harga_beli, jumlah}

Ket :

 = Primary Key ** = Foreign Key

4.2.4.2 Relasi Tabel

(74)
(75)

53

4.2.4.3 Entity Relationship Diagram

konsumen memiliki

Gambar 4.15 Entity Relationship Diagram

4.2.4.4 Struktur File

Struktur file adalah penggambaran tentang file-file dalam tabel sehingga dapat dilihat bentuk file-file tersebut baik field-fieldnya, tipe datanya serta ukuran dari data tersebut. Berikut ini adalah struktur file pada Sistem Informasi Penjualan dikonveksi Perry Collection.

1. Data Barang

(76)

54

Tabel 4.2 Barang.db

Field Name Type Size Key

Kd_brg Varchar 8 *

nm_brg Varchar 25

Harga_jual Double

2. Data Konsumen

a) Nama File : Konsumen b) Primary Key : Kd_Konsumen c) Jumlah Field : 4

Table 4.3 Konsumen.db

Field Name Type Size Key

Kd_plg Varchar 4 *

nm_plg Varchar 25

Telp Varchar 12

Alamat Varchar 50

3. Data Pemasok

Gambar

Gambar 2.2
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Konveksi Perry Collection
Gambar 3.2 Model Prototype
Gambar 4.1 Flowmap yang sedang berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana membuat aplikasi pembelian dan penjualan motor yang mampu mengelola informasi data perusahaan pada data transaksi yang dimulai dari proses barang masuk

Aplikasi desktop untuk Toko Sumber Segar adalah aplikasi yang dibuat untuk membantu dalam proses pengelolaan data dan laporan pembelian, penjualan, dan

Maksud dari penelitian untuk membuat sistem informasi penjualan dan pembelian di Toko Tamiya, yang mengelola dari transaksi pembelian, retur barang, penjualan

Maka dari itu dibuat Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian yang bertujuan untuk mempermudah admin dalam melakukan pengelolaan data.. 1.2

 Dengan adanya aplikasi yang dapat mencatat pemesanan, penjualan, pembelian, retur pembelian, retur penjualan mempermudah dalam melakukan transaksi dengan customer

Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian yang sedang berjalan pada Apotek Cibatu adalah tidak setiap transaksi penjualan tercatat kedalam nota penjualan, Pengecekan data stok

Monitoring aplikasi dengan menggunakan dashboard pada sistem informasi akuntansi pembelian dan penjualan barang pada UD Apung dilakukan dengan melihat transaksi penjualan

Pembahasan Monitoring aplikasi dengan menggunakan dashboard pada sistem informasi akuntansi pembelian dan penjualan barang pada UD Apung dilakukan dengan melihat transaksi penjualan