• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN KONTEKSTUAL DI SMP NEGERI 1 MERANTI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN KONTEKSTUAL DI SMP NEGERI 1 MERANTI."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN

BERBASIS MASALAH DAN KONTEKSTUAL DI SMP NEGERI 1 MERANTI

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh :

LILIS SYAFRIANI NIM : 8146171046

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

LILIS SYAFRIANI. Perbedaan Kemampuan Representasi Matematis dan

Self-Efficacy Siswa Antara Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan

Kontekstual di SMP Negeri 1 Meranti. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016.

Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dan kontekstual, (2) untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan self-efficacy siswa antara siswa yang diajar dengan dengan model pembelajaran berbasis masalah dan kontekstual, (3) untuk menganalisis apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika terhadap kemampuan representasi matematis siswa, (4) untuk menganalisis apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika terhadap self-efficacy siswa. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Meranti. Sampel penelitian diambil secara acak sebanyak 2 kelas berjumlah 60 orang siswa. Analisis data dilakukan dengan Anava Dua Jalur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis siswa yang diberi model pembelajaran

berbasis masalah dengan siswa yang diberi pembelajaran kontekstual. (2) Terdapat perbedaan self-efficacy siswa yang diberi model pembelajaran

berbasis masalah dengan siswa yang diberi pembelajaran kontekstual. (3) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran matematika (pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran kontekstual) dengan kemampuan awal terhadap kemampuan representasi matematis siswa. (4) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran matematika (pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran kontekstual) dengan kemampuan awal matematis terhadap

self-efficacy siswa.

(7)

ii ABSTRACT

LILIS SYAFRIANI. The difference on Students’ Mathematical Representation Ability and Self-Efficacy between Problem Based-Learning and Contextual learning in The Public Junior High School 1 Meranti . Thesis. Medan: Mathematics Education Study Program Postgraduate School of University of Medan, 2016.

This study aimed to: (1) to analyze if there is differences on students’ mathematical representation ability between students taught by Problem Based Learning and Contextual learning, (2) to analyze if there is differences in self-efficacy ability between students taught by Problem Based-Learning and Contextual learning, (3) to analyze if there is interaction between learning and prior knowledge of mathematic on students’ mathematical representation ability, (4) to analyze there is interaction between learning and prior knowledge of mathematic on students’ self-efficacy ability. The population was all of students of the Public Junior High School 1 Meranti . Samples were randomly selected of 2 classes numbered 60 students. The Data was analysed by Two Way ANAVA. The results showed that: (1) There are differences on students’ mathematical representation ability between students taught by Problem Based-Learning and Contextual learning. (2) There are differences in differences in self-efficacy ability between students taught by Problem Based Learning and Contextual learning. (3) There is no interaction between the learning model mathematics (problem-based learning and contextual learning) with the prior knowledge of the ability of students' mathematical representation. (4) There is no interaction between the learning model mathematics (problem-based learning and contextual learning) with early mathematical ability to self-efficacy students.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis,

sehingga dapat menyelesaikan tesis saya yang berjudul “Perbedaan Kemampuan Representasi Matematis dan Self-Elfficacy Siswa antara Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Kontekstual di SMP Negeri 1 Meranti”. Salawat dan salam penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai

pembawa risalah ummat.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tulus

dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah

membantu penulis dengan keikhlasan dan ketulusan baik langsung maupun tidak

langsung sampai terselesainya tesis ini. Semoga Allah Swt memberikan balasan

yang setimpal atas kebaikan tersebut. Ucapan terima kasih dan penghargaan

khususnya penulis sampaikan kepada:

1. Ayah dan Mama tercinta, dan semua keluarga yang selalu memberikan doa,

perhatian dan dukungan penuh dalam setiap proses penyelesaian perkuliahan

dan penulisan tesis ini.

2. Bapak Dr. E. Elvis Napitupulu, M.S, sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak

Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd, sebagai Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu di sela-sela kesibukan untuk memberikan bimbingan,

arahan dan saran-saran yang sangat berarti bagi penulis.

3. Bapak Prof. Dr. Hasratuddin, M.Pd., Bapak Dr. Zul Amry, M.Si., Ph.D. dan

(9)

iv

banyak memberikan saran dan kritik yang membangun dalam

penyempurnaan dan menjadi motivator dalam penyelesaian tesis ini

4. Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd. dan Bapak Dr. Mulyono, M.Si. sebagai

Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana

UNIMED serta Bapak Dapot Tua Manullang, M.Si. sebagai Staf Program

Studi Pendidikan Matematika.

5. Bapak Direktur dan Asisten Direktur Program Pascasarjana UNIMED

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Matematika dan

seluruh pegawai Pascasarjana UNIMED yang telah banyak memberikan ilmu

pengetahuan serta dukungan kepada penulis selama menjalani perkuliahan.

7. Kepada Drs. M Saleh, MM. sebagai kepala sekolah SMP N 1 Meranti yang

telah memberikan dukungan, kesempatan dan izin kepada penulis untuk

melakukan penelitian.

Semoga Allah memberikan balasan yang baik atas semua dukungan yang

diberikan. Dengan segala kekurangan dan keterbatasan, penulis berharap semoga

tesis ini dapat memberi sumbangan dalam memperkaya khasanah ilmu dalam

bidang pendidikan dan menjadi referensi bagi penelitian lebih lanjut.

Medan, September 2016

(10)

v

2.1. Kemampuan Representasi Matematis ... 19

2.2. Pengertian Self-Efficacy ... 22

2.3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 27

2.4. Pengertian Pembelajaran Kontekstual ... 32

2.5. Perbedaan Pedagogik Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pembelajaran Kontekstual ... 44

2.6. Teori Belajar Yang Mendukung Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Kontekstual ... 45

2.7 Penelitian yang Relevan ... 50

2.8. Pengertian Kemampuan Awal Matematika ... 52

2.9. Pengertian Interaksi ... 53

2.10. Kerangka Konseptual ... 54

(11)

vi

BAB III METODE PENELITIAN ... 61

3.1. Jenis Penelitian ... 61

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 61

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 61

3.4. Variabel Penelitian ... 62 Matematika Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa ... 116

4.2.4 Interaksi antara Model Pembelajaran dan Kemampuan Awal Matematika Terhadap Kemampuan Self-efficacy Siswa ... 118

(12)

vii

DAFTAR TABEL Tabel

2.1. Indikator-indikator Kemampuan Representasi Matematis Siswa ... 22

2.2. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah . ... 30

2.3. Perbedaan Pedagogik Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pembelajaran Kontekstual. ... 44

3.1. Desain Penelitian ... 63

3.2. Tabel Weiner tentang Keterkaitan antar Variabel Bebas, Terikat dan Kontrol ... 63

3.3. Kriteria Pengelompokkan KAM ... 67

3.4. Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori KAM ... 67

3.5. Kisi-kisi tes kemampuan representasi matematis ... 68

3.6 Kriteria Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Representasi Matematis ... 68

3.7. Kisi-kisi Angket Self-Efficacy ... 70

3.8. Skor Alternatif Jawaban Skala Self-Efficacy ... 70

3.9. Rangkuman hasil validasi perangkat pembelajaran ... 71

3.10. Klasifikasi Daya Pembeda ... 75

3.11. Daya Pembeda Tes Kemampuan Represenyasi Matematis Hasil Uji Coba ... 75

3.12. Klasifikasi Tingkat Kesukaran ... 77

3.13. Hasil Uji Coba Tingkat Kesukaran Kemampuan Representasi ... 77

4.1. Deskripsi Nilai Tes KAM Siswa Tiap Kelas Sampel ... 90

4.2. Deskripsi Pengelompokkan Siswa Berdasarkan KAM ... 91

4.3. Hasil Uji Normalitas Tes KAM Siswa Secara Manual... 92

4.4. Uji Homogenitas Varians Tes KAM Siswa Secara Manual ... 94

4.5. Hasil Perhitungan Uji Kesamaan Dua Rata-Rata KAM ... 95

4.6. Data Hasil Posttest Kemampuan Representasi Matematis Siswa ... 96

(13)

viii

4.8. Rata-Rata Posttest Kemampuan Representasi Matematis Siswa

Berdasarkan KAM ... 97

4.9. Hasil Normalitas Posttest Representasi Matematis Siswa Secara Manual ... 98

4.10. Uji Homogenitas Varians Posttest Representasi Matematis Siswa Secara Manual ... 100

4.11. Hasil Perhitungan Anava Dua Jalur Data Kemampuan Representasi Matematis Siswa ... 102

4.12. Data Hasil Skala Self-Efficacy Siswa... 103

4.13. Rata-Rata Data Skala Self-Efficacy Siswa Berdasarkan Indikator ... 104

4.14. Rata-Rata Skala Self-Efficacy Siswa Berdasarkan KAM ... 105

4.15. Hasil Normalitas Skala Self-Efficacy Siswa Secara Manual ... 107

4.16. Uji Homogenitas Skala Self-Efficacy Siswa Secara Manual ... 108

(14)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1.1. Hasil Jawaban Siswa Tentang Kemampuan Representasi. ... 6

3.1. Prosedur Penelitian ... 88

4.1. Diagram Rata-rata Skor KAM (tinggi, sedang dan rendah) ... 91

4.2. Diagram Rata-rata Posttest Kemampuan Representasi Matematis

Berdasarkan Indikator ... 97

4.3.Diagram Rata-rata posttest kemampuan representasi matematis

berdasarkan KAM ... 98

4.4. Grafik Kemampuan Representasi Matematis Siswa Berdasarkan

Model Pembelajaran dan KAM ... 103

4.5. Diagram Data Skala Self-efficacy kelompok eksperimen 1 dan

Kelompok Eksperimen 2 ... 104

4.6. Diagram Rata-Rata Data Skala Self-Efficacy Siswa Berdasarkan

Indikator ... 105

4.7. Diagram Rata-Rata skala Self-Efficacy Berdasarkan Kategori KAM .... 106

(15)

122

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian tentang kemampuan representasi

matematis dan self-efficacy siswa yang diajar dengan model pembelajaran

berbasis masalah dan kontekstual, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai

berikut :

1. Terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis siswa yang diberi

model pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang diberi

pembelajaran kontekstual.

2. Terdapat perbedaan Self-efficacy siswa yang diberi model pembelajaran

berbasis masalah dengan siswa yang diberi pembelajaran kontekstual.

3. Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran matematika (pembelajaran

berbasis masalah dan pembelajaran kontekstual) dengan kemampuan awal

terhadap kemampuan representasi matematis siswa.

4. Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran matematika (pembelajaran

berbasis masalah dan pembelajaran kontekstual) dengan kemampuan awal

matematis terhadap Self-efficacy siswa.

5.2 Saran

1. Bagi Para Guru Matematika

a. Penelitian hanya dilakukan selama 3 minggu. Waktu yang terbatas ini

(16)

123

penerapan PBM dan CTL membutuhkan waktu yang lama agar siswa

dapat melaksanakan secara optimal setiap proses pembelajaran pada model

pembelajaran tersebut. Oleh sebab itu, disarankan bagi peneliti berikutnya

untuk merencanakan pembelajaran dengan lebih baik khususnya

ketersediaan waktu yang cukup dalam pelaksanaannya.

b. Pada saat pelaksanaan diskusi kelompok, masih terdapat siswa yang

bergantung kepada siswa lainnya yang dianggapnya lebih mampu. Dalam

hal ini guru mengarahkan siswa agar lebih berpartisipasi aktif dalam

pembelajaran agar dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

c. Dalam pengerjaan LAS, terdapat beberapa kelompok yang mengalami

kendala dalam memahami langkah pengerjaan LAS. Dalam hal ini, guru

dapat memberikan perhatian yang lebih kepada kelompok yang sering

mengalami kendala.

d. Pembelajaran kontekstual (CTL) hendaknya dijadikan sebagai alternatif

untuk melatih dan meningkatkan kemampuan representasi matematis serta

meningkatkan self-efficacy belajar siswa khususnya pada materi

segiempat.

e. Guru mempersiapkan rancangan pembelajaran dengan lebih baik lagi.

Perangkat pembelajaran dan instrumen yang telah dibuat oleh penulis

hendaknya dijadikan sebagai referensi untuk membuat dan

mengembangkan perangkat dan instrumen pembelajaran yang lebih

efektif. Pada perangkat pembelajaran dan instrumen yang telah dibuat oleh

penulis terdapat beberapa kelemahan antara lain pelaksanaan pembelajaran

(17)

124

masalah yang diberikan sebagai instrumen penelitian tidak sampai pada

penemuan solusi sehingga kurang baik untuk mengukur kemampuan

representasi matematis siswa.

f. Guru memberikan perhatian yang maksimal terhadap aktivitas siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Pada kegiatan pembelajaran

selama penelitian berlangsung ditemukan siswa yang masih suka

mengganggu siswa lain, berisik, dan mengerjakan tugas lain. Untuk hal ini,

guru hendaknya berperan aktif dalam memperhatikan dan memberikan

motivasi, misalnya mengingatkan kembali tujuan dan manfaat

pembelajaran yang hendak dicapai.

2. Bagi Para Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya hendaknya melakukan penelitian lanjutan dengan

sampel yang lebih banyak dan mencakup beberapa sekolah di beberapa

daerah yang berbeda.

b. Peneliti selanjutnya hendaknya mengkaji variabel lain misalnya

kemampuan pemecahan masalah, penalaran dan komunikasi, koneksi

matematis, komunikasi matematis, kualitas pembelajaran, kadar aktivitas,

respon siswa dan lain sebagainya.

c. Peneliti hendaknya merancang perangkat pembelajaran dan instrumen

penelitian yang lebih efektif dan efisien dengan memperhatikan

(18)

125

DAFTAR PUSTAKA

Arcat. 2013. Meningkatkan Kemampuan Spasial Dan Self-Efficacy Siswa SMP

Melalui Model Kooperatif STAD Berbantuan Wingeom. Universitas

Pendidikan Bandung : Bandung

Arends, R. I. 2008. “Learning to Teach”. New York: McGraw Hill Companies.

Arikunto. S. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rieneka Cipta

Astuti dan Hairida. 2012. Self-efficacy dan prestasi belajara siswa dalam pembelajaran IPA-Kimia. Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol.3. No. 1 Januari 2012.

Bandura, A. 1997. Self-efficacy The Exercise of Control. New jersey : Prentice-Hall, Inc.

Dahar, R.W. 1991. Teori-teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Depdiknas. 2006. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : BSNP

Dewanto, S,P. 2008. Peranan Kemampuan Akademik Awal, Self-Efficacy, Dan Variabel Nonkognitif Lain Terhadap Pencapaian Kemampuan Representasi Multipel Matematis Mahasiswa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Educationist vol II. No. 2 Juli 2008

Fajri, N. dkk. 2013. Peningkatan Kemampuan Koneksi dan Komunikasi Matematis Siswa Dengan Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL). Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA. 6 (2), 149-161.

Ferguson, G.A. 1985. Statistical Analysis in Psychology and Education:

International Student Edition. Singapore: McGraw –Hill International Book Company.

Glass, G.V. & Hopkins K.D. 1996. Statistical Methods in Education and

Psychology. USA: A Simon & Schuster Company.

Hasratuddin. 2015. Mengapa Harus Belajar Matematika. Medan: Perdana Publishing

Hutagaol,K. 2013. Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama. Jurnal ilmiah

program studi matematika STKIP Siliwangi Bandung. Vol 2. No. 1

(19)

126

Johnson, E. 2007. CTL (Contextual Teaching & Learning) Menjadikan Kegiatan

Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Kaifa

Learning

Kerlinger. F.N. 2006. Asas-Asas Penelitian Behavioral Edisi Ketiga. Bahasa Indonesia. Bulaksumur, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Lestari, K.E, & Yudhanegara, M.R. 2014. Meningkatkan Kemampuan Representasi Beragam Matematis Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Terbuka. Jurnal Ilmiah Solusi Vol.1 No. 3 September-Nopember 2014:76-85.

Mansyur,A dan Asmin. 2014. Pengukuran Dan Penilaian Hasil Belajar Dengan

Analisis Klasik Dan Modern. Medan: Larispa Indonesia.

Marlina. 2014. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Dan Self-Efficacy Siswa SMP Dengan Menggunakan Pendekatan Diskursif. Jurnal Didaktik

Matematika. ISSN : 2355-4185.1(1), 44.

Moma, L. 2014. Peningkatan Self-Efficacy Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Generatif. Cakrawala Pendidikan, Th. XXXIII No 3.

Mullis, I.V. S, dkk. 2012. TIMSS 2011 International Result in Mathematics. Netherlands: IEA.

National Council of Teachers of Mathematics. 2000. Principles and Evaluation

Standard for school Mathematics. Reston, VA : NCTM

Noer, S. 2012. Self-Efficacy Mahasiswa Terhadap Matematika. FKIP Universitas Lampung. ISBN : 978-979-16353-8-7.

Nurhadi. 2003. Pembelajaran kontekstual dan penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang

Nursangaji, dkk. 2013. Kemampuan Representasi Matematis Menurut Tingkat Kemampuan Siswa Pada Materi Segi Empat Di Smp. Jurnal. Untan. Ac.id.index.

OECD. 2014. PISA 2012 Result in Focus: What 15-year-olds know and what

They Can Do with They Know.

Pajares, F. 2002. Overview of Social Cognitive Theory and of Self Efficacy. [Online].Tersedia http://www.emory.edu/EDUCATION/mfp/eff.html.

(20)

127

Ruseffendi. E.T.1991. Pengantar kepada guru mengembangkan kompetensinya

dalam pengajaran matematika untuk meningkatkan CBSA. Bandung :

Tarsito

____ 2005. Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta

Lainnya. Bandung : Tarsito.

Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran.Jakarta:Rajawali.

Sabirin, M. 2014. Representasi Dalam Pembelajaran Matematika. JPM IAIN

Antasari Vol. 01 No. 2 Januari – Juni 2014, h. 33-44

Sanjaya,W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Bandung: Kencana.

Saragih, S.& Rahmiyana 2013. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sma/Ma Di Kecamatan Simpang Ulim Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad.Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 19 Nomor 2, Juni 2013.

Soedjana. W. 1986. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. 2011. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta

Suprijono. A. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Surya, dkk. 2013. Improving of Junior High School Visual Thinking Representation Ability inMathematical Problem Solving by CTL. Jurnal

IndoMS. J.M.EVol. 4 No. 1 January 2013, pp. 113-126

Herman,T. 2007. Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Siswa Sekolah Menengah Pertama. Educationist No. 1 Vol 1 Januari 2007. ISSN : 1907-8838.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

(21)

128

Uno, B. Hamzah. 2008. Perencanaan Pembelajaran. PT Bumi Aksara : Jakarta.

Gambar

Tabel
Gambar 1.1. Hasil Jawaban Siswa Tentang Kemampuan Representasi. .....................

Referensi

Dokumen terkait

Total accrual dari sebuah perusahaan merupakan proksi dari sebuah kebijakan akuntansi akrual yang mengarah pada tindakan earnings management, hal ini karena kebijakan yang

Sahabat MQ/ operasi pasar yang diadakan Bulog yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta dan Kecamatan/ mengecewakan mayarakat kecamatan Danurejan// Hal

Dalam hal komunikasi di Solo Grand Mall Surakarta, proses komunikasi yang sangat dinamik seringkali menimbulkan masalah seperti adanya kesalahfahaman, perbedaan

Tujuan penelitian berisi uraian tentang tujuan penelitian secara spesifik yang ingin dicapai dari penelitian yang hendak dicapai (Mahsun, 2005: 41). Tujuan

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh Non perfoming margin panin syariah (NPMPS), Devident Payout Rasio Panin Syariah (DPRPS), Peningkatan Laba BErsih

Disarankan bagi pimpinan rumah sakit untuk mengoptimalkan memberikan motivasi kerja perawat seperti memberikan penghargaan, mendengarkan keluhan perawat

Deskripsi hasil pembelajaran kooperatif tipe talking stick .... Deskripsi Hasil Menejemen

Penelitian dalam menulis puisi bebas cukup umum, untuk menghindari penafsiran dan pertanyaan yang terlalu meluas, maka peneliti membatasi masalah ini mengenai pemanfaatan