• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN RITENSI MEMORI SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD SWASTA RK NO.3 KOTA SIBOLGA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN RITENSI MEMORI SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD SWASTA RK NO.3 KOTA SIBOLGA."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DAN

VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN

BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN RETENSI

MEMORI SISWA PADA MATA PELAJARAN

IPA DI KELAS V SD SW. RK NO. 03

KOTA SIBOLGA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

pada Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh :

SUWISNAWATI GOWASA NIM : 8136182052

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ii ABSTRAK

Suwisnawati Gowasa. Pengaruh Penggunaan Media Power Point dan Media Video Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Ritensi Memori Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Swasta RK No.3 Kota Sibolga. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Agustus 2015. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan: (1) Kemampuan berpikir tingkat tinggi dan (2) Retensi memori siswa pada materi sistem pernapasan pada manusia, yang dibelajarkan dengan menggunakan media power point dan media video pembelajaran pada materi sistem pernapasan pada manusia. Penelitian quasi eksperimen ini dilaksanakan di SD RK No. 3 Kota Sibolga, dengan sampel penelitian sebanyak 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling yaitu kelas A yang dibelajarkan dengan menggunakan media Power Point dan kelas B yang dibelajarkan dengan menggunakan media video pembelajaran. Instrumen penelitian menggunakan tes kemampuan berpikir tingkat tinggi (C4 dan C6) dan retensi memori (C1 dan C3). Teknik analisis data menggunakan analisis Independent Sample t test pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan bantuan SPSS 19.00. Hasil penelitian menunjukkan: (1) kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan media video pembelajaran lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan media power point (63,06 : 56,96) yang beda yang sangat signifikan secara statistik (t= 2,100; p= 0,040), demikian juga (2) retensi memori siswa yang dibelajarkan dengan media video pembelajaran lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan media power point (83,28 : 78,03) yang berbeda signifikan (t=2,728; p= 0,008). Diharapkan kepada guru untuk dapat menggunakan media video pembelajaran pada materi sistem pernapasan manusia dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dan retensi memori IPA siswa.

Kata kunci: Berpikir tingkat tinggi, retensi, video pembelajaran, power point,

(6)

iii ABSTRACT

Suwisnawati Gowasa. The effect of Using Power Point Media and Video Learning Media toward the Highest Order of Thinking and Memory Retention of Pupils on Natural Science at Grade Five of. Thesis. Post-graduate Program of State University of Medan, Agustus 2015.

This research has aims to compare: (1) the ability of highest thinking order and (2) memory retention of pupils on the material human respiratory system that is taught by using power point media and video learning media on the material human respiratory system. This quasi experimental research was conducted at SD Swasta RK No. 3 SibolgaCity, with the sample of two classes that has been set using cluster purposive sampling teahnique, where the Class A pupils were taught using power point media and class B pupils used video learning media. The instrument of this research used highest order of thinking test (C4-C6) and memory retention (C1-C3). The data were analyzed by using independent sample t test analysis with significance level α = 0,05 by the help of SPSS 19.00. The result of this research showed that: (1) the ability of highest order of thinking of pupils that were taught using video learning media are more significant compared to pupils who are taught using power point media (63,06:56,96) and significantly differ statistically (t = 2,100 ; p = 0.040), and so are (2) the memory retention of pupils that were taught using video lerning are more significant compared to pupils who are taught using pupils power point media (83,28:78,03) that is significantly differ (t= 2,728 ; p= 0.008). As the conclusion, teachersare expected to use vido lerning media on the material human respiratory system in order to improve the highest order of thinking of the pupils and memory retention of pupils in natural science class.

Key Word: Highest level of thinking, memory retention, video, Power Point,

(7)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan Kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa

atas yang berkat dan kekuatanNya, sehingga dapat menyelesaikan tesis yang

berjudul Perbedaan Penggunaan Media Power Point Dan Media Video

Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Dan Retensi

Memori Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas V SD Sw. Rk No. 3 Kota

Sibolga”.Penyelesaian tesis ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana

di Universitas Negeri Medan.

Dalam proses penyelesaian tesis ini, penulis menghadapi banyak

hambatan dan keterbatasan, namun berkat bimbingan dan motivasi dari beberapa

pihak sehingga penulis dapat menyelsaikan tesis ini. Untuk itu penulis

menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si selaku Dosen Pembimbing I,

Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang

telah sabar memberikan bimbingan dan motivasi kepada peneliti selama

penyusunan tesis ini.

2. Ketua Program Studi Pendidikan Dasar Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si.

sekaligus narasumber, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd dan Bapak Dr. R.

Mursid, M.Pd selaku narasumber.

3. Bapak dan ibu dosen Program Studi Pendidikan Dasar di Pascasarjana

Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan

(8)

v

4. Sr. Damiana Marbun, SCMM selaku kepala sekolah, bapak dan ibu guru

kelas VA & VB yang telah membantu penulis sepanjang proses peneliti di

SD Sw. Rk No. 03 Kota Sibolga.

5. Suster DPP dan para suster Kom. Hati Kudus Sibolga dan St. Sesilia

Medan yang telah memberikan dukungan baik secara moril, materi, dan

doa.

6. Pengurus Yayasan St. Maria Berbelas Kasih Kota Sibolga yang telah

memberikan dukungan kepada penulis.

7. Orang tua, saudara/i ku yang selalu mendoakan dan memberikan semangat

serta dukungan kepada penulis.

8. Rekan-rakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Dasar angkatan tahun

Akademik 2013/2014 di Program Pascasarjana Universitas Medan dan

Bapak Sakti Y.Purba, M.Pd yang telah memberikan bantuan kepada

penulis.

Akhir kata penulis berharap agar kiranya tesis ini bermanfaat bagi para

pembaca, khususnya para guru-guru IPA guna meningkatkan ilmu pengetahuan.

Medan, Agustus 2015

Penulis

(9)
(10)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Persetujuan Dewan Penguji Ujian Tesis ... i

ABSTRAK ... ii

1.2 Identifikasi masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 6

2.1.1 Media Pembelajaran ... 9

2.1.2 Multimedia Sebagai Media Pembelajaran ... 11

2.1.3 Media Power Point ... 12

2.1.4 Video Pembelajaran ... 14

2.1.5 Hakikat Hasil Belajar ... 16

2.1.6 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 18

2.1.7 Hakekat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ... 19

2.1.8 Hakikat Retensi Memori ... 22

2.2 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 25

2.3 Organ Tubuh Manusia ... 27

(11)

vii

Halaman

2.4 Penelitian yang Relevan ... 37

2.5 Kerangka berpikir ... 39

2.5.1 Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan media power point dan media video Pembelajaran ... 39

2.5.2. Retensi Memori IPA siswa yang dibelajarkan dengan media power point dan media video pembelajaran ... 41

2.6 Hipotesis Peneliti ... 43

BAB III METODE PENELITIAN ... 45

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 45

3.2 Populasi dan Sampel ... 45

3.2.1 Populasi Peneliti ... 45

3.2.1 Sampel Penelitian ... 45

3.3 Desain Penelitian ... 46

3.4 Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 46

3.4.1 Prosedur Penelitian ... 46

3.4.2 Pelaksanaan Penelitian ... 48

3.4.2.1 Perlakuan Eksperimen Dengan Menggunakan Media Power Point ... 48

3.4.2.2 Perlakuan Ekperimen Dengan menggunakan Media Video Pembelajaran ... 49

3.4.2.3 Pengontrol Perlakuan ... 51

3.5 Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Peneliti ... 52

3.5.1 Variabel Penelitian ... 52

3.5.2 Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 52

3.6 Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data ... 53

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data ... 53

3.6.2.1 Instrumen Kamampuan berpikir Tingkat Tinggi ... 53

3.6.2.2 Instrumen Retensi memori ... 55

(12)

viii

4.1.1.1. Data Pretes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa yang yang diajarkan dengan Menggunankan Media Power Point ... 62

(13)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Hasi Rata-Rata Nilai Ujian IPA Semester Ganjil kelas V SD ... 3

Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 46

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Hasil Berpikir Tingkat Tinggi Belajar IPA ... 54

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Hasil Retensi Memori Belajar IPA ... 55

Tabel 3.4 Rentang Daya Beda ... 59

Tabel 4.1 Hasil Belajar Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Retensi Memori Siswa yang dibelajarkan Media Power Point dan Media Video Pembalajaran... 66

Tabel 4.2 Analisis Uji Independen Sampel T Test terhadap Hasil Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Retensi memori siswa ... 68

(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 : Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 10 Gambar 2.2 : Skema kerangka Berpikir ... 43 Gambar 3.1 : Bagan Alur Prosedur Kerja ... 50 Gambar 4.1 : Perbedaan rata-rata hasil pretes kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa

yang dibelajarkan media power point dan media video pembelajran ... 63 Gambar 4.2 : Perbedaan rata-rata pretes retensi memori siswa yang dibelajarkan

media power point dan video pembelajaran ... 64 Gambar 4.3 : Perbedaan rata-rata nilai kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas

V SD Swata RK No. 03 Sibolga yang dibelajarkan dengan media power point dan video pembelajaran ... 69 Gambar 4.4 : Perbedaan rata-rata nilai retensi memori siswa kelas V SD Swata

RK No. 03 Sibolga yang dibelajarkan dengan menggunakan media

(15)

xi

Lampiran 5: Instrumen Tes Hasil Retensi Memori ... 101

Lampiran 6: Kunci Jawaban Berpikir Tingkat Tinggi dan Retensi Memori ... 106

Lampiran 7: Data Validitas Instrumen ... 110

Lampiran 8: Data Reliabilitas ... 111

Lampiran 9: Daya Beda Soal ... 112

Lampiran10: Tingkat Kesukaran Soal ... 113

Lampiran 11: Rekap Analisis Butir Soal Uraian ... 114

Lampiran 12: Korelasi Skor Butir dengan Skor Soal Uraian ... 116

Lampiran 13: Reliabilitas Soal... 118

Lampiran 14: Daya Pembada Soal uraian ... 119

Lampiran 15: Tingkat kesukaran Soal uraian ... 120

Lampiran 16 : Hasil Pre-test Berpikir Tingkat Tinggi Siswa ... 121

Lampiran 17: Hasil Pos-tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa ... 122

Lampiran 18: Hasil Pre-test Retensi Memori Siswa ... 123

Lampiran 19: Hasil Po-test-2 (Retensi Memori Siswa) ... 124

Lampiran 20: Deskripsi Data Penelitian ... 125

Lampiran 21: Uji Normalitas ... 127

Lampiran 23: Homogenitas Data ... 231

Lampiran 24: Uji t Hasil Pre- Test ... 233

Lampiran 25: Dokumentasi Penelitian ... 237

Lampiran 26: Surat Keterangan Validasi Media dan Instrumen ... 238

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar menegaskan bahwa Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA) adalah salah satu standar minimum yang harus dicapai oleh peserta

didik dan berlaku secara nasional. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

IPA ini menjadi acuan pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan,

termasuk tingkat SD/MI.

Kedudukan mata pelajaran IPA dalam dunia pendidikan sangat penting.

Mata pelajaran IPA menjadi salah satu mata pelajaran wajib dalam setiap jenjang

pendidikan. Jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) merupakan dasar untuk

mempelajari mata pelajaran IPA dan cabang-cabangnya seperti biologi, kimia dan

fisika yang ada di tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Alasan lainnya bahwa IPA

mengasah peserta didik berpikir, menganalisa dan merancang hingga menciptakan

suatu temuan. Karena itu, mata pelajaran ini tidak semata mata pelajaran hafalan

belaka tetapi berpotensi membentuk kepribadian anak didik secara keseluruhan

(Samatowa, 2006)

Pengalaman belajar IPA di SD bukan hanya mempengaruhi aspek

pengetahuan siswa tentang IPA tetapi juga mempengaruhi minat siswa untuk

belajar IPA pada jenjang berikutnya. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di SD

harus lebih dioptimalkan dengan memberikan dasar-dasar pengetahuan dan

ketrampilan IPA sehingga menjadi modal untuk belajar IPA dijenjang berikutnya

(17)

2

Terbatasnya sumber belajar seperti kurangnya fasilitas laboratorium dan

waktu yang terbatas, metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru bersifat

konvensional, abstrak dan kompleks. Akibatnya, kesan pembelajaran yang

dirasakan oleh siswa adalah mata pelajaran IPA itu membosankan karena hanya

menghafal materi. Sebagai hafalan, materi yang dipelajari tidak semua ditanggap

dan dihafal dan kalau pun dihafal tidak bertahan lama dalam ingatan siswa.

Pengaruh selanjutnya pada hasil belajar siswa dimana prestasinya tidak

memuaskan atau tidak semaksimal yang diinginkan (Ishak dan Kasa, 2009).

Hal tersebut di atas mengakibatkan sejumlah informasi tidak bertahan

lama dalam ingatan siswa serta tidak dapat merangsang daya berpikir ke level

yang lebih tinggi. Penelitian Sari (2011) menunjukkan bahwa retensi memori

siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media animasi dalam strategi

pembelajaran kooperatif lebih baik bila dibandingkan dengan pembelajaran

konvensional. Menurut Taufiq (2011) guru dapat mengembangkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi siswa bila pembelajaran ditata dalam suatu model

pembelajaran yang dapat mengembangkan kerangka konseptual siswa secara

efektif. Dalam hal ini dibutuhkan pembelajaran yang lebih kompleks pula.

Rendahnya kualitas pembelajaran siswa dapat diamati dari minat belajar

siswa yang kurang dan hasil belajar siswa. Minat belajar siswa dapat diamati dari

bagaimana proses pembelajaran di dalam kelas sedangkan hasil belajar siswa

dapat diamati dari pencapaian ketuntasan belajar siswa. Masalah yang sama dapat

diamati dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di SD Swasta RK No. 3,

Kota Sibolga. Sekolah ini telah difasilitasi dengan projector dan setiap guru

(18)

3

merancang pembelajaran yang lebih berkualitas. Berikut dipaparkan data hasil

belajar siswa di SD Swasta RK No. 3, sebagai berikut:

Tabel 1.1. Hasil rata-rata Nilai Ujian IPA Semester Ganjil kelas V SD Swasta RK No.3 Kota Sibolga Tahun Pembelajaran 2010/2011 s/d 2012/2013 Tahun

Pembelajaran Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata Nilai KKM

2010/2011 Sumber : Daftar kumpulan nilai SD Swasta RK No.3 Sibolga

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru IPA SD Swasta RK

No.3 Sibolga, yaitu Bapak Suheri, mengatakan bahwa hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPA khususnya pada materi sistem pernapasan pada manusia di

kelas V SD Swasta RK No. 3 Kota Sibolga masih rendah. Sesuai dengan nilai

rata-rata ujian hasil belajar IPA yang telah dilaksanakan pada Kelas V SD, tiga

tahun terakhir ini presentase tingkat keberhasilan proses pembelajaran IPA di

sekolah tersebut masih rendah. Sekolah yang bersangkutan belum mencapai nilai

73, sebagai nilai KKM yang ditetapkan di SD Swasta RK No.03. Faktor

penyebabnya adalah guru cenderung menggunakan metode ceramah dalam proses

belajar-mengajar dan guru menekankan siswa untuk menghafal. Kondisi seperti

ini mempengaruhi kemampuan berpikir tingkat tinggi dan retensi memori siswa.

Penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran dapat menjadi solusi

efektif dengan merekayasah kondisi pembelajaran sehingga menjadi lebih nyata.

Menurut Irianto (2009), bahwa penggunaan multimedia dalam pembelajaran dapat

meningkatkan pemahaman konsep materi bila dibandingkan dengan menggunakan

media lain (charta, torso, dan model). Selain itu pembuatan suatu program

multimedia sangat fleksibel, sehingga guru dapat berkreasi atau dapat juga

(19)

4

Keterlibatan berbagai organ tubuh mulai dari telinga (audio), mata

(visual), dan tangan (kinetik) membuat informasi lebih mudah dimengerti

(Arsyad, 2011). De Porter et al (2005) menambahkan bahwa manusia dapat

menyerap suatu materi sebanyak 50 % dari apa yang didengar dan dilihat (audio

visual), sedangkan dari yang dilihatnya hanya 30% (visual), dari yang

didengarnya hanya 20% (audio), dan dari yang dibaca hanya 10%, hal ini

berkaitan erat dengan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Penggunaan media atau alat bantu disadari oleh banyak praktisi

pendidikan bahwa itu sangat membantu aktivitas proses pembelajaran, terutama

meningkatkan prestasi belajar siswa. Menurut Sadiman dkk (2010) penggunaan

media dalam pembelajaran dapat memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis,

mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera serta sikap pasif peserta

didik. Namun Munadi (2012) menambahkan dalam implementasinya tidak

banyak guru yang memanfaatkannya, bahkan penggunaan metode ceramah

(lecture method) monoton, hal ini masih cukup populer dikalangan guru dalam

proses kegiatan pembelajaran di kelas.

Berdasarkan teori kecerdasan Edward Gardner dengan 8 tipe kecerdasan

tentu memiliki karakteristik cara belajar yang berbeda. Cara pembelajaran dengan

satu pendekatan yang monoton dan statis-seperti dalam cara-cara belajar

konvensional tidak memberikan kondisi yang terbaik (optimum) untuk

mengembangkan kemampuan semua siswa yang sangat unik dari segi

kecerdasannya. Dalam hal ini pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran

(20)

5

Menurut Ramli (2009) teknologi pembelajaran merupakan usaha

sistematik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi keseluruhan

proses belajar untuk suatu tujuan khusus, serta didasarkan pada penelitian tentang

proses belajar dan komunikasi pada manusia agar belajar dapat berlangsung

efektif. Sebagai suatu bidang ilmu teknologi pembelajaran juga mempunyai

kawasan sebagai objek bahasan yang merupakan ruang lingkup materi uraian dari

ilmu ini, yaitu disain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian.

Masalah yang sering ditemukan di sekolah, sampai saat ini masih banyak

guru yang “enggan” menggunakan media pembelajaran. Ada beberapa alasan

guru tidak menggunakan media pembelajaran, diantaranya: adanya pendapat

bahwa menggunakan media itu repot, mahal dan sulit dikerjakan. Sebagian guru

berpendapat bahwa media itu cenderung bersifat hiburan sehingga dapat

mengakibatkan murid bermain-main dan tidak serius (Sutjiono, 2005).

Sehubungan dengan permasalahan di atas maka peneliti sangat tertarik

untuk meneliti bagaimana perbedaan penggunaan media power point dan video

pembelajaran terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi dan retensi memori

siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V SD Swasta RK. No.03 Kota Sibolga.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang termuat dalam latar belakang di atas, maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah :

1) Pembelajaran dengan metode konvensional, terutama untuk materi IPA yang

membahas materi sistem pernapasan pada manusia.

2) Guru mengalami kesulitan menjelaskan materi belajar yang membahas bagian

(21)

6

3) Penguasaan guru dalam bidang media sangat terbatas,

4) Siswa bosan karena materi yang bersifat abstrak tersebut akan memaksa

mereka untuk menghafal kata demi kata bukan memahami konsep.

Penggunaan media belajar akan sangat membantu siswa dalam pemahaman

konsep-konsep materi pembelajaran.

5) Siswa mengalami kesulitan mempelajari sesuatu yang kurang abstrak.

6) Kurangnya penguasaan materi akan berdampak pada kemampuan berpikir

tingkat tinggi dan retensi memori siswa, sehingga hasil belajar siswa kurang

memuaskan.

1.3. Batasan Masalah

Agar tidak terjadi kesalah-pahaman dalam memahami maksud perlakuan

maka peneliti menjelaskan terlebih dahulu batasan-batasannya sebagai berikut :

1) Video pembelajaran yang dimaksudkan adalah suatu media video

pembelajaran yang sudah dirancang dan didesain sesuai dengan RPP yang

dibuat dengan aplikasi camtasia dan aplikasi lainnya yang mengandung unsur

audio-visual. Pada perlakuan ini guru memberikan pengajaran dengan

menggunakan media video pembelajaran.

2) Pembelajaran dengan media power point yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan media power point

yang didesain dengan program aplikasi microsoft power point. Pada perlakuan

ini guru memberikan pengajaran di depan kelas dengan media power point.

3) Materi IPA yang dipilih adalah materi sistem pernapasan pada manusia untuk

(22)

7

4) Kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam hal ini menggunakan referensi

Bloom dengan menggunakan instrument tes C4 sampai C6.

5) Retensi memori merupakan tes hasil belajar yang dibatasi pada ranah kognitif

pengetahuan dan pemahaman dengan menggunakan instrument tes C1 dan C3

dari materi sistem pernapasan pada manusia, dilakukan setelah perlakuan dan

setelah 21 hari (O’Day, 2007).

6) Media video pembelajaran didesain sendiri oleh peneliti berdasarkan silabus

dan Rencana pelaksanaan pembelajaran

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan di atas dapat dirumuskan masalah-masalah dalam

perbandingan hasil belajar antara siswa yang belajar dengan sarana media video

dengan media power point, sebagai berikut :

1) Apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa antara

siswa yang dibelajarkan menggunakan media power point dan siswa yang

dibelajarkan menggunakan media video pembelajaran pada mata pelajaran

IPA di kelas V SD Swasta RK No. 3 Kota Sibolga?

2) Apakah terdapat perbedaan retensi memori siswa antara siswa yang

dibelajarkan menggunakan media power point dan siswa yang dibelajarkan

menggunakan media video pembelajaran pada mata pelajaran IPA di kelas V

SD Swasta RK No. 3 Kota Sibolga?

1.5. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, diantaranya :

1) Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir tingkat

(23)

8

dan siswa yang dibelajarkan menggunakan media video pembelajaran pada

mata pelajaran IPA di kelas V SD Swasta RK No. 03 Kota Sibolga.

2) Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan retensi memori siswa antara

siswa yang dibelajarkan menggunakan media power point dan siswa yang

dibelajarkan menggunakan media video pembelajaran pada mata pelajaran

IPA di kelas V SD Swasta RK No. 03 Kota Sibolga.

1.6. Manfaat Penelitian

1) Guru.

Peneliti ini dapat dimanfaatkan oleh para guru, sebagai sebagai usaha

meningkatkan mutu pendidikan, terutama dalam pengembangan desain

strategi pembelajaran, khususnya dalam pembuatan media power point dan

media video pembelajaran.

2) Siswa

Siswa termotivasi dan tidak merasa bosan, tertekan selama proses belajar

berlangsung sehingga hasil belajar semakin meningkat dan materi yang

diajarkan dapat diingat lebih lama.

3) Peneliti

Manfaat bagi peneliti adalah dapat memberikan informasi mengenai

penggunaan media power point dan media video pembelajaran terhadap

kemampuan berpikir tingkat tinggi dan retensi memori siswa dalam proses

(24)

77

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media video pembelajaran lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media power point pada materi sistem pernapasan manusia di SD Sw. RK No. 3

Kota Sibolga.

2. Retensi memori siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media video pembelajaran lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan media power point pada materi sistem pernapasan manusia di SD Sw. RK No.3 Kota Sibolga.

5.2. Implikasi

(25)

78

Terdapat perbedaan berpikir tingkat tinggi dan retensi memori siswa pada mata pelajaran IPA pada materi sistem pernapasan manusia dengan menggunakan media video pembelajaran. Penelitian ini juga mempertegaskan bahwa visualisasi berguna untuk memperjelas konsep-konsep abstrak dan proses dinamis dalam pembelajaran IPA sehingga penting bagi pengajar di sekolah untuk menghadirkannya dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat atau mendasai media pembelajaran khususnya bagi guru diantaranya guru harus berusaha untuk mengaktifkan siswa dan pengetahuan yang ada dalam dirinya dengan cara melakukan, memberikankesempatan kepada siswa untuk mempraktekan pengetahuan dan pengalaman tersebut dan guru bersama-sama dengan siswa refleksi terhadap media pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran.

Melalui pemanfaatan media belajar ini proses pembelajaran siswa akan semakin aktif dan menarik sehingga mampu meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan retensi memori IPA siswa.

5.3. Saran

Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran, sebagai berikut :

(26)

79

ini dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan power point yang lebih kreatif.

2. Untuk menguji keberhasilan media video pembelajaran dan media power point dibutuhkan suatu penelitian lain yang menggunakan metode belajar yang memungkinkan terjadinya diskusi yang lebih baik, sehingga interaksi yang kurang di kelas yang dibelajarkan dengan media video pembelajan dapat teratasi.

(27)

80

Asyhar, H. Rayandra, 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta

Referensi Jakarta.

Alsa, A. dan Hardjito, P. 2002. Pengangaruh Interferensi dan Rehearsal Terhadap Retensi Bahasa Belajar Bahasa Indonesia. Gama Sains IV (1) : 83 – 84.

Bundu Patta,2006. Penilaian Ketrampilan Proses Dan Sikap. Jakarta: Depdiknas

Darmodjo, H dan Kaligis, J, 1992. Pendidikan IPA 2, Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal pendidikan Tinggi proyek Pembinaan tenaga Kependidikan.

De Porter, B, Mark.,R dan Sarah, S. 2005. Quantum Teaching : Mempraktikkan

Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas. Bandung: Kaifa.

Depdiknas. 2006. Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran (SMA,

SMK, dan SLB). Jakarta: Depdiknas.

Hamalik, O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Harahap, D.G.S. 2013. Perbandingan Penggunaan Media Pembelajaran Camtasia

dan Gambar Diam dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Langsung Terhadap Hasil Belajar, Kemampuan Mendeskripsikan dan Retensi Biologi Siswa Di SMP Negeri 4 Padang Sidempuan. Tesis tidak diterbitkan Medan :

Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. : Rajagrafindo Persada.

Kunandar, I.,2008, Langkah Mudah Penelitian Tindakan kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru, Jakarta

Ibrahim,H., Sihkabuden, Suprijanta & Kustiawan, U.2001. Media Pembelajaran:

(28)

81

Irianto, E. S. 2009. Penerapan Pembelajaran Multimedia untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Bagi Siswa Kelas VIII SMPN 1 Rembang Tahun Pelajaran

2007/2008. Widyatama. 6 (1) : 31-32.

Ishak, A. dan Kasa, Z. 2009. Perbandingan Pengajaran Berasaskan Multimedia dan Tradisional ke Atas Pencapaian Matematik dan Sikap Matematik di Kalangan

Pelajar Beresiko. Jurnal Teknologi Maklumat & Multimedia. 5(09) :79-89.

Lubis, A dan Manurung, B. 2010. Pengaruh Model dan Media Pembelajaran terhadap Hasil Belajar dan Retensi Siswa pada Pelajaran Biologi di SMP Swasta

Muhammadiyah Serbelawan. Jurnal Pendidikan Biologi. 1(3) : 186-206.

Martomidjojo, R. 2009. Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Sains.

http://russamimartowidjojocentre.blogspot.com., diakses tanggal 25 Februari

2014

Munadi, Yudhi. 2012. Media Pembelajaran : Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta :

Gaung Persada Press.

Nosich, R. M. 2001. Learning to Things Through: A Guide to Critical Thinking in

The Curriculum. New Jersey: Prentice-Hall.Inc.

O’Day, D.H. 2007. The Value of Animation in Biology Teaching : A Study of Long

Term Memory Retention. CBE Life Science Education, 6: 217-223.

Padmodewo, U. M. 2001. Intervensi Dini suatu Usaha Alternatif Guna Meningkatkan

Kualitas Bangsa dalam Bunga Rampai Psikologi Perkembangan Pribadi.

Jakarta : UI-Press.

Porter, De Bobbi dan Hernacki. 1999. Quantum Learning: Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan. Kaifa: Bandung.

Purba, S. Y. H. 2014. Perbandingan Penggunaan Media Video dan Power Point Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Retensi Memori Biologi

Siswa SMA Katolik Sibolga. Tesis tidak diterbitkan. Medan : Program Studi

Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 111:112.

Prastowo, A. 2011. Panduan Kratif membuat Bahan Ajar Inofatif Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan, Diva Press,

Yogyakarta.

Ramli, M. 2009. Kawasan Teknologi Pembelajaran. Ittihad Jurnal Kopertis Wilayah

(29)

82

Sadiman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A., Rahardjito,. 2010. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Samatowa, Usman, 2010, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, Jakarta: PT. Indeks.

Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Prenada Media Group. Jakarta.

Sari, S. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan

Media Animasi dan Gambar Diam Terhadap Aktivitas Belajar dan Retensi Memori Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 11 Medan. Tesis tidak

diterbitkan. Medan : Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan : 111-112.

Sudjana, N, 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosda Karya

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV). Bandung:

PT. Ramaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2009. Statistik Nonparametris Untuk penelitian. Bandung : CV Alfabeta.

Suprijono, 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:

Pusaka Pelajar.

Suryadi, A. 2007. Pemanfaatan ICT Dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan

Terbuka dan Jarak Jauh. 8(1). hal :83-84.

Suyatna, A. 2008. Pemanfaatan Multimedia Untuk Pembelajaran Sains Bermuatan

Nilai, prosiding: Seminar Nasional sains, Univ. lampung.

Sutjiono, T.W.A. 2005. Pendayagunaan Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan

Penabur. 04 (4). hal:80-83.

Sidin, R dan Mohamad, N.S. 2007. ICT dalam Pendidikan : Prospek dan Cabaran

dalam Pembaharuan Pedagogi. Jurnal Pendidikan. 32 (07) : 139.

Slameto, 2010, Belajar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Taufiq, Masitoh. 2011. Efektifitas Pembelajaran IPA Kelas Tinggi Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis

Mahasiswa Calon Guru SD. Makalah Seminar Nasional Pendidikan MIPA.

(30)

83

Widodo, A, 2009, Peningkatan Kemampuan Mahasiswa PGSD Dalam Mengajukan

Pertanyaan Produktif Untuk mendukung Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri,

Jurnal Pendidikan, Volume 10, Nomor 1:21-29.

Yohana. 2010. Penggunaan Animasi Komputer dalam Tatanan Pembelajaran

Kontekstual terhadap Hasil Belajar Biologi dan Kecakapan Sosial di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan. Tesis tidak diterbitkan. Medan : Program Studi

Gambar

Tabel 1.1 Hasi Rata-Rata Nilai Ujian  IPA Semester Ganjil kelas V SD ..........................
Gambar 2.1  : Kerucut Pengalaman Edgar Dale ................................................................
Tabel 1.1.  Hasil rata-rata Nilai Ujian IPA Semester Ganjil kelas V SD Swasta

Referensi

Dokumen terkait

Kompresi tipe lossless, dari sisi yang lain adalah teknik kompresi yang tidak pernah menghilangkan semua informasi dari sebuah file gambar yang asli sehingga kompresi

Diharapkan pada tenaga kesehatan khususnya perawat agar dapat bekerjasama dengan pihak sekolah khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia dari segi psikologis, yang

Pembuatan Website Club Motor Protrex Cinere Club (PCC) Dengan Menggunakan Dreamweaver MX merupakan sebuah website multimedia yang berisi mengenai berbagai macam informasi tentang

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011.. Types of

sebagai penyedia jasa lainnya dengan pengadaan langsung untuk paket pekerjaan.. Cetak Keperluan Tata Usaha Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan

Harus diperhatikan agar jangan sampai suatu program kerja hanya merupakan suatu ekstrapolasi keadaan yang lampau akan tetapi yang lebih penting adalah yang

Pada hari ini Jumat Tanggal Dua puluh dua Maret Tahun Dua Ribu Tiga Belas kami yang bertanda tangan dibawah ini Unit Layanan Pengadaan ( ULP ) Rumah Sakit

digunakan atau diberikan oleh pengguna adalah asli milik orang tersebut, begitu juga dengan server dan sistem informasi yang diakses.. ➔ Serangan pada jaringan berupa