PERBEDAAN PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DAN
VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN
BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN RETENSI
MEMORI SISWA PADA MATA PELAJARAN
IPA DI KELAS V SD SW. RK NO. 03
KOTA SIBOLGA
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh :
SUWISNAWATI GOWASA NIM : 8136182052
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii ABSTRAK
Suwisnawati Gowasa. Pengaruh Penggunaan Media Power Point dan Media Video Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Ritensi Memori Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Swasta RK No.3 Kota Sibolga. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Agustus 2015. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan: (1) Kemampuan berpikir tingkat tinggi dan (2) Retensi memori siswa pada materi sistem pernapasan pada manusia, yang dibelajarkan dengan menggunakan media power point dan media video pembelajaran pada materi sistem pernapasan pada manusia. Penelitian quasi eksperimen ini dilaksanakan di SD RK No. 3 Kota Sibolga, dengan sampel penelitian sebanyak 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling yaitu kelas A yang dibelajarkan dengan menggunakan media Power Point dan kelas B yang dibelajarkan dengan menggunakan media video pembelajaran. Instrumen penelitian menggunakan tes kemampuan berpikir tingkat tinggi (C4 dan C6) dan retensi memori (C1 dan C3). Teknik analisis data menggunakan analisis Independent Sample t test pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan bantuan SPSS 19.00. Hasil penelitian menunjukkan: (1) kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan media video pembelajaran lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan media power point (63,06 : 56,96) yang beda yang sangat signifikan secara statistik (t= 2,100; p= 0,040), demikian juga (2) retensi memori siswa yang dibelajarkan dengan media video pembelajaran lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan media power point (83,28 : 78,03) yang berbeda signifikan (t=2,728; p= 0,008). Diharapkan kepada guru untuk dapat menggunakan media video pembelajaran pada materi sistem pernapasan manusia dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dan retensi memori IPA siswa.
Kata kunci: Berpikir tingkat tinggi, retensi, video pembelajaran, power point,
iii ABSTRACT
Suwisnawati Gowasa. The effect of Using Power Point Media and Video Learning Media toward the Highest Order of Thinking and Memory Retention of Pupils on Natural Science at Grade Five of. Thesis. Post-graduate Program of State University of Medan, Agustus 2015.
This research has aims to compare: (1) the ability of highest thinking order and (2) memory retention of pupils on the material human respiratory system that is taught by using power point media and video learning media on the material human respiratory system. This quasi experimental research was conducted at SD Swasta RK No. 3 SibolgaCity, with the sample of two classes that has been set using cluster purposive sampling teahnique, where the Class A pupils were taught using power point media and class B pupils used video learning media. The instrument of this research used highest order of thinking test (C4-C6) and memory retention (C1-C3). The data were analyzed by using independent sample t test analysis with significance level α = 0,05 by the help of SPSS 19.00. The result of this research showed that: (1) the ability of highest order of thinking of pupils that were taught using video learning media are more significant compared to pupils who are taught using power point media (63,06:56,96) and significantly differ statistically (t = 2,100 ; p = 0.040), and so are (2) the memory retention of pupils that were taught using video lerning are more significant compared to pupils who are taught using pupils power point media (83,28:78,03) that is significantly differ (t= 2,728 ; p= 0.008). As the conclusion, teachersare expected to use vido lerning media on the material human respiratory system in order to improve the highest order of thinking of the pupils and memory retention of pupils in natural science class.
Key Word: Highest level of thinking, memory retention, video, Power Point,
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan Kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa
atas yang berkat dan kekuatanNya, sehingga dapat menyelesaikan tesis yang
berjudul “Perbedaan Penggunaan Media Power Point Dan Media Video
Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Dan Retensi
Memori Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas V SD Sw. Rk No. 3 Kota
Sibolga”.Penyelesaian tesis ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana
di Universitas Negeri Medan.
Dalam proses penyelesaian tesis ini, penulis menghadapi banyak
hambatan dan keterbatasan, namun berkat bimbingan dan motivasi dari beberapa
pihak sehingga penulis dapat menyelsaikan tesis ini. Untuk itu penulis
menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si selaku Dosen Pembimbing I,
Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang
telah sabar memberikan bimbingan dan motivasi kepada peneliti selama
penyusunan tesis ini.
2. Ketua Program Studi Pendidikan Dasar Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si.
sekaligus narasumber, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd dan Bapak Dr. R.
Mursid, M.Pd selaku narasumber.
3. Bapak dan ibu dosen Program Studi Pendidikan Dasar di Pascasarjana
Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan
v
4. Sr. Damiana Marbun, SCMM selaku kepala sekolah, bapak dan ibu guru
kelas VA & VB yang telah membantu penulis sepanjang proses peneliti di
SD Sw. Rk No. 03 Kota Sibolga.
5. Suster DPP dan para suster Kom. Hati Kudus Sibolga dan St. Sesilia
Medan yang telah memberikan dukungan baik secara moril, materi, dan
doa.
6. Pengurus Yayasan St. Maria Berbelas Kasih Kota Sibolga yang telah
memberikan dukungan kepada penulis.
7. Orang tua, saudara/i ku yang selalu mendoakan dan memberikan semangat
serta dukungan kepada penulis.
8. Rekan-rakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Dasar angkatan tahun
Akademik 2013/2014 di Program Pascasarjana Universitas Medan dan
Bapak Sakti Y.Purba, M.Pd yang telah memberikan bantuan kepada
penulis.
Akhir kata penulis berharap agar kiranya tesis ini bermanfaat bagi para
pembaca, khususnya para guru-guru IPA guna meningkatkan ilmu pengetahuan.
Medan, Agustus 2015
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Persetujuan Dewan Penguji Ujian Tesis ... i
ABSTRAK ... ii
1.2 Identifikasi masalah ... 5
1.3 Batasan Masalah ... 6
2.1.1 Media Pembelajaran ... 9
2.1.2 Multimedia Sebagai Media Pembelajaran ... 11
2.1.3 Media Power Point ... 12
2.1.4 Video Pembelajaran ... 14
2.1.5 Hakikat Hasil Belajar ... 16
2.1.6 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 18
2.1.7 Hakekat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ... 19
2.1.8 Hakikat Retensi Memori ... 22
2.2 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 25
2.3 Organ Tubuh Manusia ... 27
vii
Halaman
2.4 Penelitian yang Relevan ... 37
2.5 Kerangka berpikir ... 39
2.5.1 Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan media power point dan media video Pembelajaran ... 39
2.5.2. Retensi Memori IPA siswa yang dibelajarkan dengan media power point dan media video pembelajaran ... 41
2.6 Hipotesis Peneliti ... 43
BAB III METODE PENELITIAN ... 45
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 45
3.2 Populasi dan Sampel ... 45
3.2.1 Populasi Peneliti ... 45
3.2.1 Sampel Penelitian ... 45
3.3 Desain Penelitian ... 46
3.4 Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 46
3.4.1 Prosedur Penelitian ... 46
3.4.2 Pelaksanaan Penelitian ... 48
3.4.2.1 Perlakuan Eksperimen Dengan Menggunakan Media Power Point ... 48
3.4.2.2 Perlakuan Ekperimen Dengan menggunakan Media Video Pembelajaran ... 49
3.4.2.3 Pengontrol Perlakuan ... 51
3.5 Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Peneliti ... 52
3.5.1 Variabel Penelitian ... 52
3.5.2 Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 52
3.6 Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data ... 53
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data ... 53
3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data ... 53
3.6.2.1 Instrumen Kamampuan berpikir Tingkat Tinggi ... 53
3.6.2.2 Instrumen Retensi memori ... 55
viii
4.1.1.1. Data Pretes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa yang yang diajarkan dengan Menggunankan Media Power Point ... 62
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Hasi Rata-Rata Nilai Ujian IPA Semester Ganjil kelas V SD ... 3
Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 46
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Hasil Berpikir Tingkat Tinggi Belajar IPA ... 54
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Hasil Retensi Memori Belajar IPA ... 55
Tabel 3.4 Rentang Daya Beda ... 59
Tabel 4.1 Hasil Belajar Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Retensi Memori Siswa yang dibelajarkan Media Power Point dan Media Video Pembalajaran... 66
Tabel 4.2 Analisis Uji Independen Sampel T Test terhadap Hasil Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Retensi memori siswa ... 68
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 : Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 10 Gambar 2.2 : Skema kerangka Berpikir ... 43 Gambar 3.1 : Bagan Alur Prosedur Kerja ... 50 Gambar 4.1 : Perbedaan rata-rata hasil pretes kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa
yang dibelajarkan media power point dan media video pembelajran ... 63 Gambar 4.2 : Perbedaan rata-rata pretes retensi memori siswa yang dibelajarkan
media power point dan video pembelajaran ... 64 Gambar 4.3 : Perbedaan rata-rata nilai kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas
V SD Swata RK No. 03 Sibolga yang dibelajarkan dengan media power point dan video pembelajaran ... 69 Gambar 4.4 : Perbedaan rata-rata nilai retensi memori siswa kelas V SD Swata
RK No. 03 Sibolga yang dibelajarkan dengan menggunakan media
xi
Lampiran 5: Instrumen Tes Hasil Retensi Memori ... 101
Lampiran 6: Kunci Jawaban Berpikir Tingkat Tinggi dan Retensi Memori ... 106
Lampiran 7: Data Validitas Instrumen ... 110
Lampiran 8: Data Reliabilitas ... 111
Lampiran 9: Daya Beda Soal ... 112
Lampiran10: Tingkat Kesukaran Soal ... 113
Lampiran 11: Rekap Analisis Butir Soal Uraian ... 114
Lampiran 12: Korelasi Skor Butir dengan Skor Soal Uraian ... 116
Lampiran 13: Reliabilitas Soal... 118
Lampiran 14: Daya Pembada Soal uraian ... 119
Lampiran 15: Tingkat kesukaran Soal uraian ... 120
Lampiran 16 : Hasil Pre-test Berpikir Tingkat Tinggi Siswa ... 121
Lampiran 17: Hasil Pos-tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa ... 122
Lampiran 18: Hasil Pre-test Retensi Memori Siswa ... 123
Lampiran 19: Hasil Po-test-2 (Retensi Memori Siswa) ... 124
Lampiran 20: Deskripsi Data Penelitian ... 125
Lampiran 21: Uji Normalitas ... 127
Lampiran 23: Homogenitas Data ... 231
Lampiran 24: Uji t Hasil Pre- Test ... 233
Lampiran 25: Dokumentasi Penelitian ... 237
Lampiran 26: Surat Keterangan Validasi Media dan Instrumen ... 238
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar menegaskan bahwa Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) adalah salah satu standar minimum yang harus dicapai oleh peserta
didik dan berlaku secara nasional. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
IPA ini menjadi acuan pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan,
termasuk tingkat SD/MI.
Kedudukan mata pelajaran IPA dalam dunia pendidikan sangat penting.
Mata pelajaran IPA menjadi salah satu mata pelajaran wajib dalam setiap jenjang
pendidikan. Jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) merupakan dasar untuk
mempelajari mata pelajaran IPA dan cabang-cabangnya seperti biologi, kimia dan
fisika yang ada di tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Alasan lainnya bahwa IPA
mengasah peserta didik berpikir, menganalisa dan merancang hingga menciptakan
suatu temuan. Karena itu, mata pelajaran ini tidak semata mata pelajaran hafalan
belaka tetapi berpotensi membentuk kepribadian anak didik secara keseluruhan
(Samatowa, 2006)
Pengalaman belajar IPA di SD bukan hanya mempengaruhi aspek
pengetahuan siswa tentang IPA tetapi juga mempengaruhi minat siswa untuk
belajar IPA pada jenjang berikutnya. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di SD
harus lebih dioptimalkan dengan memberikan dasar-dasar pengetahuan dan
ketrampilan IPA sehingga menjadi modal untuk belajar IPA dijenjang berikutnya
2
Terbatasnya sumber belajar seperti kurangnya fasilitas laboratorium dan
waktu yang terbatas, metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru bersifat
konvensional, abstrak dan kompleks. Akibatnya, kesan pembelajaran yang
dirasakan oleh siswa adalah mata pelajaran IPA itu membosankan karena hanya
menghafal materi. Sebagai hafalan, materi yang dipelajari tidak semua ditanggap
dan dihafal dan kalau pun dihafal tidak bertahan lama dalam ingatan siswa.
Pengaruh selanjutnya pada hasil belajar siswa dimana prestasinya tidak
memuaskan atau tidak semaksimal yang diinginkan (Ishak dan Kasa, 2009).
Hal tersebut di atas mengakibatkan sejumlah informasi tidak bertahan
lama dalam ingatan siswa serta tidak dapat merangsang daya berpikir ke level
yang lebih tinggi. Penelitian Sari (2011) menunjukkan bahwa retensi memori
siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media animasi dalam strategi
pembelajaran kooperatif lebih baik bila dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional. Menurut Taufiq (2011) guru dapat mengembangkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa bila pembelajaran ditata dalam suatu model
pembelajaran yang dapat mengembangkan kerangka konseptual siswa secara
efektif. Dalam hal ini dibutuhkan pembelajaran yang lebih kompleks pula.
Rendahnya kualitas pembelajaran siswa dapat diamati dari minat belajar
siswa yang kurang dan hasil belajar siswa. Minat belajar siswa dapat diamati dari
bagaimana proses pembelajaran di dalam kelas sedangkan hasil belajar siswa
dapat diamati dari pencapaian ketuntasan belajar siswa. Masalah yang sama dapat
diamati dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di SD Swasta RK No. 3,
Kota Sibolga. Sekolah ini telah difasilitasi dengan projector dan setiap guru
3
merancang pembelajaran yang lebih berkualitas. Berikut dipaparkan data hasil
belajar siswa di SD Swasta RK No. 3, sebagai berikut:
Tabel 1.1. Hasil rata-rata Nilai Ujian IPA Semester Ganjil kelas V SD Swasta RK No.3 Kota Sibolga Tahun Pembelajaran 2010/2011 s/d 2012/2013 Tahun
Pembelajaran Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata Nilai KKM
2010/2011 Sumber : Daftar kumpulan nilai SD Swasta RK No.3 Sibolga
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru IPA SD Swasta RK
No.3 Sibolga, yaitu Bapak Suheri, mengatakan bahwa hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA khususnya pada materi sistem pernapasan pada manusia di
kelas V SD Swasta RK No. 3 Kota Sibolga masih rendah. Sesuai dengan nilai
rata-rata ujian hasil belajar IPA yang telah dilaksanakan pada Kelas V SD, tiga
tahun terakhir ini presentase tingkat keberhasilan proses pembelajaran IPA di
sekolah tersebut masih rendah. Sekolah yang bersangkutan belum mencapai nilai
73, sebagai nilai KKM yang ditetapkan di SD Swasta RK No.03. Faktor
penyebabnya adalah guru cenderung menggunakan metode ceramah dalam proses
belajar-mengajar dan guru menekankan siswa untuk menghafal. Kondisi seperti
ini mempengaruhi kemampuan berpikir tingkat tinggi dan retensi memori siswa.
Penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran dapat menjadi solusi
efektif dengan merekayasah kondisi pembelajaran sehingga menjadi lebih nyata.
Menurut Irianto (2009), bahwa penggunaan multimedia dalam pembelajaran dapat
meningkatkan pemahaman konsep materi bila dibandingkan dengan menggunakan
media lain (charta, torso, dan model). Selain itu pembuatan suatu program
multimedia sangat fleksibel, sehingga guru dapat berkreasi atau dapat juga
4
Keterlibatan berbagai organ tubuh mulai dari telinga (audio), mata
(visual), dan tangan (kinetik) membuat informasi lebih mudah dimengerti
(Arsyad, 2011). De Porter et al (2005) menambahkan bahwa manusia dapat
menyerap suatu materi sebanyak 50 % dari apa yang didengar dan dilihat (audio
visual), sedangkan dari yang dilihatnya hanya 30% (visual), dari yang
didengarnya hanya 20% (audio), dan dari yang dibaca hanya 10%, hal ini
berkaitan erat dengan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Penggunaan media atau alat bantu disadari oleh banyak praktisi
pendidikan bahwa itu sangat membantu aktivitas proses pembelajaran, terutama
meningkatkan prestasi belajar siswa. Menurut Sadiman dkk (2010) penggunaan
media dalam pembelajaran dapat memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis,
mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera serta sikap pasif peserta
didik. Namun Munadi (2012) menambahkan dalam implementasinya tidak
banyak guru yang memanfaatkannya, bahkan penggunaan metode ceramah
(lecture method) monoton, hal ini masih cukup populer dikalangan guru dalam
proses kegiatan pembelajaran di kelas.
Berdasarkan teori kecerdasan Edward Gardner dengan 8 tipe kecerdasan
tentu memiliki karakteristik cara belajar yang berbeda. Cara pembelajaran dengan
satu pendekatan yang monoton dan statis-seperti dalam cara-cara belajar
konvensional tidak memberikan kondisi yang terbaik (optimum) untuk
mengembangkan kemampuan semua siswa yang sangat unik dari segi
kecerdasannya. Dalam hal ini pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran
5
Menurut Ramli (2009) teknologi pembelajaran merupakan usaha
sistematik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi keseluruhan
proses belajar untuk suatu tujuan khusus, serta didasarkan pada penelitian tentang
proses belajar dan komunikasi pada manusia agar belajar dapat berlangsung
efektif. Sebagai suatu bidang ilmu teknologi pembelajaran juga mempunyai
kawasan sebagai objek bahasan yang merupakan ruang lingkup materi uraian dari
ilmu ini, yaitu disain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian.
Masalah yang sering ditemukan di sekolah, sampai saat ini masih banyak
guru yang “enggan” menggunakan media pembelajaran. Ada beberapa alasan
guru tidak menggunakan media pembelajaran, diantaranya: adanya pendapat
bahwa menggunakan media itu repot, mahal dan sulit dikerjakan. Sebagian guru
berpendapat bahwa media itu cenderung bersifat hiburan sehingga dapat
mengakibatkan murid bermain-main dan tidak serius (Sutjiono, 2005).
Sehubungan dengan permasalahan di atas maka peneliti sangat tertarik
untuk meneliti bagaimana perbedaan penggunaan media power point dan video
pembelajaran terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi dan retensi memori
siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V SD Swasta RK. No.03 Kota Sibolga.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang termuat dalam latar belakang di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah :
1) Pembelajaran dengan metode konvensional, terutama untuk materi IPA yang
membahas materi sistem pernapasan pada manusia.
2) Guru mengalami kesulitan menjelaskan materi belajar yang membahas bagian
6
3) Penguasaan guru dalam bidang media sangat terbatas,
4) Siswa bosan karena materi yang bersifat abstrak tersebut akan memaksa
mereka untuk menghafal kata demi kata bukan memahami konsep.
Penggunaan media belajar akan sangat membantu siswa dalam pemahaman
konsep-konsep materi pembelajaran.
5) Siswa mengalami kesulitan mempelajari sesuatu yang kurang abstrak.
6) Kurangnya penguasaan materi akan berdampak pada kemampuan berpikir
tingkat tinggi dan retensi memori siswa, sehingga hasil belajar siswa kurang
memuaskan.
1.3. Batasan Masalah
Agar tidak terjadi kesalah-pahaman dalam memahami maksud perlakuan
maka peneliti menjelaskan terlebih dahulu batasan-batasannya sebagai berikut :
1) Video pembelajaran yang dimaksudkan adalah suatu media video
pembelajaran yang sudah dirancang dan didesain sesuai dengan RPP yang
dibuat dengan aplikasi camtasia dan aplikasi lainnya yang mengandung unsur
audio-visual. Pada perlakuan ini guru memberikan pengajaran dengan
menggunakan media video pembelajaran.
2) Pembelajaran dengan media power point yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan media power point
yang didesain dengan program aplikasi microsoft power point. Pada perlakuan
ini guru memberikan pengajaran di depan kelas dengan media power point.
3) Materi IPA yang dipilih adalah materi sistem pernapasan pada manusia untuk
7
4) Kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam hal ini menggunakan referensi
Bloom dengan menggunakan instrument tes C4 sampai C6.
5) Retensi memori merupakan tes hasil belajar yang dibatasi pada ranah kognitif
pengetahuan dan pemahaman dengan menggunakan instrument tes C1 dan C3
dari materi sistem pernapasan pada manusia, dilakukan setelah perlakuan dan
setelah 21 hari (O’Day, 2007).
6) Media video pembelajaran didesain sendiri oleh peneliti berdasarkan silabus
dan Rencana pelaksanaan pembelajaran
1.4. Perumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan di atas dapat dirumuskan masalah-masalah dalam
perbandingan hasil belajar antara siswa yang belajar dengan sarana media video
dengan media power point, sebagai berikut :
1) Apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa antara
siswa yang dibelajarkan menggunakan media power point dan siswa yang
dibelajarkan menggunakan media video pembelajaran pada mata pelajaran
IPA di kelas V SD Swasta RK No. 3 Kota Sibolga?
2) Apakah terdapat perbedaan retensi memori siswa antara siswa yang
dibelajarkan menggunakan media power point dan siswa yang dibelajarkan
menggunakan media video pembelajaran pada mata pelajaran IPA di kelas V
SD Swasta RK No. 3 Kota Sibolga?
1.5. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, diantaranya :
1) Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir tingkat
8
dan siswa yang dibelajarkan menggunakan media video pembelajaran pada
mata pelajaran IPA di kelas V SD Swasta RK No. 03 Kota Sibolga.
2) Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan retensi memori siswa antara
siswa yang dibelajarkan menggunakan media power point dan siswa yang
dibelajarkan menggunakan media video pembelajaran pada mata pelajaran
IPA di kelas V SD Swasta RK No. 03 Kota Sibolga.
1.6. Manfaat Penelitian
1) Guru.
Peneliti ini dapat dimanfaatkan oleh para guru, sebagai sebagai usaha
meningkatkan mutu pendidikan, terutama dalam pengembangan desain
strategi pembelajaran, khususnya dalam pembuatan media power point dan
media video pembelajaran.
2) Siswa
Siswa termotivasi dan tidak merasa bosan, tertekan selama proses belajar
berlangsung sehingga hasil belajar semakin meningkat dan materi yang
diajarkan dapat diingat lebih lama.
3) Peneliti
Manfaat bagi peneliti adalah dapat memberikan informasi mengenai
penggunaan media power point dan media video pembelajaran terhadap
kemampuan berpikir tingkat tinggi dan retensi memori siswa dalam proses
77
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media video pembelajaran lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media power point pada materi sistem pernapasan manusia di SD Sw. RK No. 3
Kota Sibolga.
2. Retensi memori siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media video pembelajaran lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan media power point pada materi sistem pernapasan manusia di SD Sw. RK No.3 Kota Sibolga.
5.2. Implikasi
78
Terdapat perbedaan berpikir tingkat tinggi dan retensi memori siswa pada mata pelajaran IPA pada materi sistem pernapasan manusia dengan menggunakan media video pembelajaran. Penelitian ini juga mempertegaskan bahwa visualisasi berguna untuk memperjelas konsep-konsep abstrak dan proses dinamis dalam pembelajaran IPA sehingga penting bagi pengajar di sekolah untuk menghadirkannya dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat atau mendasai media pembelajaran khususnya bagi guru diantaranya guru harus berusaha untuk mengaktifkan siswa dan pengetahuan yang ada dalam dirinya dengan cara melakukan, memberikankesempatan kepada siswa untuk mempraktekan pengetahuan dan pengalaman tersebut dan guru bersama-sama dengan siswa refleksi terhadap media pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran.
Melalui pemanfaatan media belajar ini proses pembelajaran siswa akan semakin aktif dan menarik sehingga mampu meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan retensi memori IPA siswa.
5.3. Saran
Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran, sebagai berikut :
79
ini dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan power point yang lebih kreatif.
2. Untuk menguji keberhasilan media video pembelajaran dan media power point dibutuhkan suatu penelitian lain yang menggunakan metode belajar yang memungkinkan terjadinya diskusi yang lebih baik, sehingga interaksi yang kurang di kelas yang dibelajarkan dengan media video pembelajan dapat teratasi.
80
Asyhar, H. Rayandra, 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta
Referensi Jakarta.
Alsa, A. dan Hardjito, P. 2002. Pengangaruh Interferensi dan Rehearsal Terhadap Retensi Bahasa Belajar Bahasa Indonesia. Gama Sains IV (1) : 83 – 84.
Bundu Patta,2006. Penilaian Ketrampilan Proses Dan Sikap. Jakarta: Depdiknas
Darmodjo, H dan Kaligis, J, 1992. Pendidikan IPA 2, Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal pendidikan Tinggi proyek Pembinaan tenaga Kependidikan.
De Porter, B, Mark.,R dan Sarah, S. 2005. Quantum Teaching : Mempraktikkan
Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas. Bandung: Kaifa.
Depdiknas. 2006. Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran (SMA,
SMK, dan SLB). Jakarta: Depdiknas.
Hamalik, O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Harahap, D.G.S. 2013. Perbandingan Penggunaan Media Pembelajaran Camtasia
dan Gambar Diam dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Langsung Terhadap Hasil Belajar, Kemampuan Mendeskripsikan dan Retensi Biologi Siswa Di SMP Negeri 4 Padang Sidempuan. Tesis tidak diterbitkan Medan :
Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. : Rajagrafindo Persada.
Kunandar, I.,2008, Langkah Mudah Penelitian Tindakan kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru, Jakarta
Ibrahim,H., Sihkabuden, Suprijanta & Kustiawan, U.2001. Media Pembelajaran:
81
Irianto, E. S. 2009. Penerapan Pembelajaran Multimedia untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Bagi Siswa Kelas VIII SMPN 1 Rembang Tahun Pelajaran
2007/2008. Widyatama. 6 (1) : 31-32.
Ishak, A. dan Kasa, Z. 2009. Perbandingan Pengajaran Berasaskan Multimedia dan Tradisional ke Atas Pencapaian Matematik dan Sikap Matematik di Kalangan
Pelajar Beresiko. Jurnal Teknologi Maklumat & Multimedia. 5(09) :79-89.
Lubis, A dan Manurung, B. 2010. Pengaruh Model dan Media Pembelajaran terhadap Hasil Belajar dan Retensi Siswa pada Pelajaran Biologi di SMP Swasta
Muhammadiyah Serbelawan. Jurnal Pendidikan Biologi. 1(3) : 186-206.
Martomidjojo, R. 2009. Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Sains.
http://russamimartowidjojocentre.blogspot.com., diakses tanggal 25 Februari
2014
Munadi, Yudhi. 2012. Media Pembelajaran : Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta :
Gaung Persada Press.
Nosich, R. M. 2001. Learning to Things Through: A Guide to Critical Thinking in
The Curriculum. New Jersey: Prentice-Hall.Inc.
O’Day, D.H. 2007. The Value of Animation in Biology Teaching : A Study of Long
Term Memory Retention. CBE Life Science Education, 6: 217-223.
Padmodewo, U. M. 2001. Intervensi Dini suatu Usaha Alternatif Guna Meningkatkan
Kualitas Bangsa dalam Bunga Rampai Psikologi Perkembangan Pribadi.
Jakarta : UI-Press.
Porter, De Bobbi dan Hernacki. 1999. Quantum Learning: Membiasakan Belajar
Nyaman dan Menyenangkan. Kaifa: Bandung.
Purba, S. Y. H. 2014. Perbandingan Penggunaan Media Video dan Power Point Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Retensi Memori Biologi
Siswa SMA Katolik Sibolga. Tesis tidak diterbitkan. Medan : Program Studi
Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 111:112.
Prastowo, A. 2011. Panduan Kratif membuat Bahan Ajar Inofatif Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan, Diva Press,
Yogyakarta.
Ramli, M. 2009. Kawasan Teknologi Pembelajaran. Ittihad Jurnal Kopertis Wilayah
82
Sadiman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A., Rahardjito,. 2010. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Samatowa, Usman, 2010, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, Jakarta: PT. Indeks.
Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Prenada Media Group. Jakarta.
Sari, S. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan
Media Animasi dan Gambar Diam Terhadap Aktivitas Belajar dan Retensi Memori Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 11 Medan. Tesis tidak
diterbitkan. Medan : Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan : 111-112.
Sudjana, N, 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosda Karya
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV). Bandung:
PT. Ramaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2009. Statistik Nonparametris Untuk penelitian. Bandung : CV Alfabeta.
Suprijono, 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:
Pusaka Pelajar.
Suryadi, A. 2007. Pemanfaatan ICT Dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan
Terbuka dan Jarak Jauh. 8(1). hal :83-84.
Suyatna, A. 2008. Pemanfaatan Multimedia Untuk Pembelajaran Sains Bermuatan
Nilai, prosiding: Seminar Nasional sains, Univ. lampung.
Sutjiono, T.W.A. 2005. Pendayagunaan Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan
Penabur. 04 (4). hal:80-83.
Sidin, R dan Mohamad, N.S. 2007. ICT dalam Pendidikan : Prospek dan Cabaran
dalam Pembaharuan Pedagogi. Jurnal Pendidikan. 32 (07) : 139.
Slameto, 2010, Belajar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Taufiq, Masitoh. 2011. Efektifitas Pembelajaran IPA Kelas Tinggi Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis
Mahasiswa Calon Guru SD. Makalah Seminar Nasional Pendidikan MIPA.
83
Widodo, A, 2009, Peningkatan Kemampuan Mahasiswa PGSD Dalam Mengajukan
Pertanyaan Produktif Untuk mendukung Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri,
Jurnal Pendidikan, Volume 10, Nomor 1:21-29.
Yohana. 2010. Penggunaan Animasi Komputer dalam Tatanan Pembelajaran
Kontekstual terhadap Hasil Belajar Biologi dan Kecakapan Sosial di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan. Tesis tidak diterbitkan. Medan : Program Studi