SKRIPSI
ANALISIS FAKOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERMINTAAN KREDIT PADA CREDIT UNION SONDANG
NAULI KECAMATAN MUNTE KABUPATEN KARO
OLEH
Adi Sahputra Ginting
090523026
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Ketua Program Studi
Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph.D NIP : 19710503 200312 1 003
Ketua Departemen
Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec NIP : 19730408 199802 1 001
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
DEPARTEMEN PEMBANGUNAN
Tanggal, _______________
PERSETUJUAN PENCETAKAN
Nam : Adi Sahputra Ginting
NIM : 090523026
Depertemen : Ekonomi Pembangunan
Konsentrasi : Perbankan
Judul : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi permintaan Kredit Pada Credit Sondang Nauli
Kecamatan Munte Kabupaten Karo
Dosen Pembimbing
Drs. Coki Ahmad Syahwier, MP NIP : 19590912 198703 1 003
Dosen Pembaca Penilai
Dr. Saparuddin, SE, AK, SAS, M.Ag NIP : 19630718 200112 1 001
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
DEPARTEMEN PEMBANGUNAN
Tanggal, _______________
PERSETUJUAN
Nam : Adi Sahputra Ginting
NIM : 090523026
Depertemen : Ekonomi Pembangunan
Konsentrasi : Perbankan
Judul : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi permintaan Kredit Pada Credit Sondang Nauli
Kecamatan Munte Kabupaten Karo
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Faktor-Faktor Permintaan Kredit Pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo pada tahun 2012. Adapun Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendapatan, Jumlah tanggungan dan Tingkat Pendidikan anggota.
Metode yang digunakan dalam analisis terhadap Faktor-Faktor Permintaan Kredit Pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo adalah metode Ordinanary Least Square (OLS) dengan menggunakan alat analisis untuk mengolah data yaitu dengan menggunakan SPSS 17.0.
Berdasarkan hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel pendapatan berpengaruh positif terhadap permintaan kredit dan signifikan secara statistik pada
α = 1 %, tingkat pendidikan anggota mempunyai pengaruh positif terhadap Permintaan Kredit namun tidak signifikan pada α = 1%, sedangkan variabel tanggungan anggota mempunyai pengaruh negatif.
ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the factors for the Credit Union Credit Demand Sondang Nauli Munte Karo District in 2012. The independent variables used in this study are income, number of dependents and level of education members.
The method used in the analysis of demand factors for the Credit Union Credit Sondang Nauli Sub Munte Ordinanary Karo is the method of least squares (OLS) using the analysis tools to process data by using SPSS 17.0
Based on the estimation results indicate that the income variable has a positive effect on credit demand and statistically significant at α = 1%, the level of education members have a positive impact on credit demand, but not significant at
α = 1%, while the dependent variable has a negative influence members.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yesus Kristus
atas berkat, kasih karunia serta kemurahan hati-Nya yang telah dilimpahkan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi berjudul ”Analisi
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Pada Credit Union Sondang
Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo”.
Skripsi ini membahas tentang permintaan kredit pada Credit Union
Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo. Tujuan dari skripsi ini salah
satunya adalah untuk memberikan pengetahuan terutama untuk mahasiswa
Universitas Sumatera Utara tentang penggunaan kredit pada Credit Union dan
memberdayakan Credit Union sehingga mampu menciptakan perekonomian yang
dapat membantu masyarakat pada umumnya.
Usaha dan kerja yang telah dilakukan penulis tidak akan berjalan sukses
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini,
dengan rasa tulus dan ikhlas penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih dan
penghargaan sebesar-besarnya kepada semua pihak yang mendukung dalam
penyelesaian skripsi ini terutama :
1. Kepada kedua orang tua penulis yaitu Bapak dan Ibu serta Kakak dan Adek
penulis, terimakasih atas kasih sayangnya, doa serta dukungan moril, dan
materi yang tidak pernah putus diberikan kepada penulis.
2. Bapak Drs.Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
3. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec selaku ketua Depertemen Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Irsyad Lubis, SE, M.Soc, Sc, Ph.D selaku Ketua Program Studi
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
5. Bapak Paidi Hidayat, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
6. Bapak Drs. Coki Ahmad Syahwier, MP selaku dosen pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu, memberi bimbingan dan masukan dari awal
pengerjaan sampai dengan selesainya skripsi ini.
7. Bapak Dr. Saparuddin selaku dosen pembaca yang memberikan petunjuk
dan masukan untuk penyempurnaan skripsi ini.
8. Seluruh staf pengajar dan pegawai di Fakultas Ekonomi terhusus Ekonomi
Pembangunan atas pengajaran, bimbingan, dan bantuannya kepada penulis
selama mengikuti perkuliahan.
9. Teman-teman terbaik penulis yang telah memberikan dorongan, membantu,
menemani dan memberi semangat kepada penulis terhusus anak Ekonomi
Pembangunan angkatan 2009.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih memiliki
kekurangan ataupun kelemahan dalam penyusunan serta jauh dari kesempurnaan,
Oleh karena itu penulis menerima segala masukan yang positif dan yang
yang benar. Akhir kata semoga penelitian ini bermanfaat bagi para pembaca
sekalian.
Medan, Juli 2012 Penulis
DAFTAR ISI
1.2 Perumusan Masalah ………
1.3 Tujuan Penelitian ……….
1.4 Manfaat Penelitian …………...
BAB II URAIAN TEORITIS ……….
2.1 Koperasi ……… 2.1.1 Pengertian Koperasi ……… 2.1.2 Tujuan dan Prinsip Koperasi ……… 2.1.3 Jenis-jenis Koperasi ………
2.1.3.1 Koperasi Konsumsi ……… 2.1.3.2 Koperasi Kredit ……… 2.1.3.3 Koperasi Produksi ……… 2.1.3.4 Koperasi Jasa ……… 2.1.3.5 Koperasi Serba Guna ……… 2.1.4 Aspek Permodalan Koperasi ……… 2.2 KREDIT ………
2.2.1 Pengertian Kredit ……… 2.2.2 Tujuan Kredit ……… 2.2.3 Fungsi Kredit ……… 2.2.4 Jenis-Jenis Kredit ……… 2.2.5 Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit ……… 2.2.6 Jaminan Koperasi ………
BAB III METODE PENELITIAN ………..
3.1 Penelitian ……… 3.2 Jenis Penelitian ………. 3.3 Populasi Sample ……… 3.4 Sumber Dan Metode Pengambilan Data ………
3.4.1 Wawancara ………. 3.4.2 Kuisioner ……… 3.5 Metode Pengolahan Data ………. 3.6 Model Analisi Data ……… 3.7 Uji Kesesuaian ………
3.7.1 Uji Kesesuaian Determinasi ………
3.7.2 Uji T-Statistik (Uji Parsial)……….... 3.7.3 Uji F-Statistik (Uji Keseluruhan) ………. 3.8 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ………
3.8.1 Uji Normalitas ……… 3.8.2 Uji Linieritas ……… 3.8.3 Uji Multikolineritas ……… 3.9 Definisi Operasional ……….....
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….
4.1 Perkembangan Permintaan Kredit Pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo …...
4.2 Analisis Dan Hasil Pembahasan ……….. 4.2.1 Karateristik Umum Respon ………
4.2.1.1 Pendapatan Anggota ……… 4.2.1.2 Tanggungan Anggota ……… 4.2.1.3 Pendidikan Anggota ………. 4.3 Hasil Dan Analisis ……… 4.4 Interprestasi Modal ……… 4.5 Uji Kesesuaian ………..………
4.5.1 Uji Koefisien Determinasi…..….……… 4.5.2 Uji T-Statistk (Uji Parsial)………..………. 4.5.3 Uji F-Statistik((Uji Kesesuaian)………. 4.6 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ………
4.6.1 Uji Normalitas ……… 4.6.2 Uji Linieritas ……… 4.6.3 Uji Multikolineritas ………
DAFTAR TABEL
No. Tabel Juduk Halaman
4.1 Perkembangan Permintaan Kredit pada Credit Union
Sondang Nauli 2005-2011 ……….. 39
4.2 Perkembangan Aggota Kredit pada Credit Union Sondang Nauli 2005-2011 ……….. 40
4.3 Perkembangan Aset dan Pendapatan Kredit pada Credit Union Sondang Nauli 2005-2011 ……… 41
4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Anggota ……….. 43
4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Anggota ………. 44
4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ……….. 45
4.7 Hasil Regresi ……….. 47
4.8 Koefisien Determinan ……… 49
4.9 Uji Normalitas ………... 54
4.10 Uji Linieritas ……… 55
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Juduk Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Juduk Halaman
1 Kuisioner Penelitian ………..………… 61
2 Data Permintaan, Pendapatan, Tanggungan dan Pendidikan Anggota ………. 63
3 Hasil Regresi Linier ……….. 64
4 Hasli Koefisien Determinan.……….. 64
5 Hasil Uji Normalitas ………. 64
6 Hasil Uji Linieritas ……… 65
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Faktor-Faktor Permintaan Kredit Pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo pada tahun 2012. Adapun Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendapatan, Jumlah tanggungan dan Tingkat Pendidikan anggota.
Metode yang digunakan dalam analisis terhadap Faktor-Faktor Permintaan Kredit Pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo adalah metode Ordinanary Least Square (OLS) dengan menggunakan alat analisis untuk mengolah data yaitu dengan menggunakan SPSS 17.0.
Berdasarkan hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel pendapatan berpengaruh positif terhadap permintaan kredit dan signifikan secara statistik pada
α = 1 %, tingkat pendidikan anggota mempunyai pengaruh positif terhadap Permintaan Kredit namun tidak signifikan pada α = 1%, sedangkan variabel tanggungan anggota mempunyai pengaruh negatif.
ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the factors for the Credit Union Credit Demand Sondang Nauli Munte Karo District in 2012. The independent variables used in this study are income, number of dependents and level of education members.
The method used in the analysis of demand factors for the Credit Union Credit Sondang Nauli Sub Munte Ordinanary Karo is the method of least squares (OLS) using the analysis tools to process data by using SPSS 17.0
Based on the estimation results indicate that the income variable has a positive effect on credit demand and statistically significant at α = 1%, the level of education members have a positive impact on credit demand, but not significant at
α = 1%, while the dependent variable has a negative influence members.
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata Latin
yaitu Cum yang berarti dengan, dan Aperari yang berarti bekerja. Dari dua kata
ini, dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Co dan Operation, yang dalam
bahasa Belanda disebut dengan istilah Cooperatieve Vereneging yang berarti
bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Koperasi Indonesia berasaskan kekeluargaan. Hal ini secara jelas tertuang
dalam ketentuan Bab II, bagian pertama, pasal (2) UU No.25 Tahun 1992 tentang
perkoperasian. Asas kekeluargaan ini adalah asas yang memang sesuai dengan
jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia dan telah berurat-berakar dalam jiwa
bangsa Indonesia.
Salah satu lembaga yang sesuai dengan pembangunan masyarakat pedesaan
dalam upaya pemberdayaan ekonomi rakyat adalah koperasi, karena koperasi
memiliki prinsip gotong royong, rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan.
Organisasi koperasi yang diperlukan masyarakat adalah koperasi yang jujur dan
dinamis sehingga potensi anggota dalam menghimpun dana dapat terwujud (Arif
S, 2003).
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur
Berdasarkan jenis kegiatan dan wilayah kerjanya koperasi yang dibina oleh
pemerintah secara umum dibagi menjadi dua, yaitu Koperasi Unit Desa (KUD)
dan Koperasi Perkotaan (Kopta). KUD mempunyai kegiatan utama antara lain
menyalurkan pupuk, kredit pengadaan pangan, pemasaran bersama dan teknologi
pedesaan. Disamping itu, KUD merupakan kegiatan yang dapat dimanfaatkan
oleh pemerintah untuk tujuan pembangunan pedesaan dan meningkatkan
ketahanan pangan. Sedangkan Kopta lebih fokus pada kegiatan penyediaan kredit
dan usaha yang berkaitan dengan keperluan anggotanya.
Jenis lain dari koperasi yang berkembang adalah Credit Union (CU) yang
dalam bahasa Indonesia disebut Koperasi Kredit. Credit Union merupakan salah
satu koperasi murni yang berkembang sejak tahun 1936. Pengelolaanya mengacu
pada prinsip Rochdale yaitu swadaya, soldaritas dan pendidikan. Credit Union
didirikan dengan tujuan utama untuk memberdayakan rakyat baik secara ekonomi,
sosial maupun secara budaya secara komprehensif. Credit Union dianggap sebagai
salah satu lembaga koperasi yang muncul dan berkembang atas prakarsa
masyarakat (Lubis, 2008).
Koperasi memiliki peranan yang cukup penting bila dikaitkan dengan
pembangunan ekonomi di desa sesuai dengan kondisi pedesaan yang sebagian
besar masyarakatnya termasuk golongan ekonomi lemah serta memiliki sifat
kekeluargaan dan gotong royong. Maka keberadaan koperasi credit union akan
membantu dalam mengembangkan segala usaha yang ada di masyarakat. Untuk
itu perkembangan keberhasilan koperasi credit union sangat didukung oleh
Pinjaman atau kredit merupakan jantung dari Credit Union. Apabila jantung
tidak berfungsi dengan baik maka aliran darah keseluruh tubuh akan terganggu,
akibatnya akan menyebabkan kematian. Begitu juga dengan pinjaman, apabila
pinjaman tidak diberikan maka Credit Union akan mengalami kelebihan likuiditas
yang menyebabkan besarnya beban biaya modal, sementara Credit Union tidak
memperoleh pendapatan. Akan tetapi bila pinjaman yang dicairkan tidak
dikembalikan secara berimbang, juga akan menyebabkan Credit Union mengalami
gangguan (Credit Union Sondang Nauli, 2012).
Pada tahun 2006 jumlah outstanding kredit pada Credit Union Sondang
Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo adalah sebesar Rp. 270,8 juta
meningkat dibanding tahun 2005 sebesar Rp. 143,8 juta atau meningkat sebesar
88,31% dibanding tahun 2005, pada tahun 2011 permintaan kredit pada Credit
Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo meningkat sebesar
Rp. 19.76 milyar lebih meningkat dibanding tahun 2010 sebesar Rp. 6,25 milyar
atau meningkat sebesar 216%. Rata-rata peningkatan permintaan kredit pada
Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo pada tahun 2005
sampai 2011 adalah sebesar 66,66%.
Demikian halnya dengan Credit Union Sondang Nauli yang beroperasi di
Kecamatan Munte Kabupaten Karo, cukup memberikan dampak positif bagi
masyarakat di daerah tersebut. Dan sesuai uraian di atas, penulis tertarik untuk
meneliti dan menulis skripsi dengan judul ”Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Permintaan Kredit Pada Credit Union Sondang Nauli
1.1 Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah di kemukakan di atas, maka di buat rumusan
agar pelaksanaan penelitian cepat terlaksana secara terarah. Adapun yang menjadi
perumusan masalah sebagai berikut
1) Bagaimana permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan
Munte Kabupaten Karo?
2) Bagaimana pengaruh pendapatan, tanggungan dan pendidikan terhadap
permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte
Kabupaten Karo?
1.2Tujuan Penelitian.
Adapun tujunan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana permintaan kredit pada Credit Union Sondang
Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pendapatan, tanggungan dan
pendidikan terhadap permintaan kredit pada Sondang Nauli Kecamatan
Munte Kabupaten Karo.
1.3Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memperkaya wawasan ilmiah dan non ilmiah penulis dalam disiplin ilmu
yang penulis tekuni serta mengaplikasikannya baik secara kontektual maupun
2. Diharapkan penelitian ini berguna sebagai bahan informasi bagi penelitian
selanjutnya yang ingin membahas lebih mendalam terhadap studi atau kajian
yang sama.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi
mahasiswa Fakultas Ekonomi khususnya Departemen Ekonomi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Koperasi
2.1.1 Pengertian Koperasi
Koperasi adalah suatu perkumpulan atau organisasi ekonomi yang
beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk
dan keluar sebagai anggota menurut peraturan yang ada dengan bekerja sama
secara kekeluargaan menjalankan suatu usaha, dengan tujuan mempertinggi
kesejahteraan jasmaniah para anggotanya (Hadikusuma, 2002).
Menurut undang-undang Koperasi No.25 Tahun 1992, Bab I pasal 1
dikatakan “Koperasi Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan seorang
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatanya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan “.
Undang-undang koperasi No.25 Tahun 1992 dalam definisinya tidak
menyebut secara eksplisit adanya unsur sosial dalam koperasi, tetapi secara
implisit tersirat dalam prinsip ekonomi dan dalam asas kekeluargaan.
Dari beberapa perumusan pengertian koperasi diatas dapat disimpulkan
bahwa pada tiap-tiap organisasi koperasi akan terlihat memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
• Adanya sekelompok orang yang mempunyai kepentingan ekonomis yang
sama.
• Memiliki motivasi kuat untuk dapat berdikari sebagai kekuatan utama dari
kelompok.
• Kepentingan bersama yang merupakan cerminan dari kepentingan
individu/anggota adalah tujuan utama usaha bersama mereka.
2.1.2 Tujuan dan Prinsip Koperasi
Menurut undang-undang Koperasi No.25 Tahun 1992, Bab II pasal 3
dikatakan “ Tujuan koperasi adalah menuju kesejahteraan aggotanya pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil
dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”.
Dalam bab III, bagian kedua, Pasal (5) UU No.25 Tahun 1992 diuraikan
bahwa :
1. Koperasi melaksanakan prinsip Koperasi sebagai berikut :
• Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
• Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.
• Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
• Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
• Kemandirian
2. Dalam mengembangkan koperasi, maka koperasi melaksanakan pula prinsip
koperasi sebagai berikut :
• Pendidikan perkoperasian
Dalam penjelasan dari Pasal (5) UU No.25 Tahun 1992 tersebut, diuraikan
bahwa prinsip koperasi adalah merupakan satu kesatuan dan tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan berkoperasi. Dengan melaksanakan keseluruhan
prinsip tersebut, koperasi mewujudkan dirinya sebagai badan usaha sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat berwatak sosial.
Prinsip koperasi ini merupakan esensi dari dasar kerja koperasi sebagai
badan usaha dan merupakan ciri khas serta jati diri koperasi. Dengan adanya
prinsip tersebut, koperasi dapat dibedakan dari badan usaha lainnya, karena
adanya :
a. Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi.
Sikap kesukarelaan dalam anggota koperasi mengandung makna bahwa
menjadi anggota koperasi tidak dipaksakan oleh siapapun. Sifat kesukarelaan
juga mengandung makna bahwa seseorang dapat mengundurkan diri dari
koperasi sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam anggaran dasar koperasi.
Sedangkan sifat terbuka memiliki arti bahwa dalam keanggotaan tidak
dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun.
b. Adanya prinsip demokrasi.
Prinsip demokrasi menunjukkan bahwa pengelola koperasi dilakukan atas
kehendak dan keputusan anggota. Para anggota itulah yang memegang dan
melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
c. Pembagian sisa hasil usaha berdasarkan atas prinsip keadilan dan asas
kekeluargaan. Pembagian hasil usaha kepada anggota dilakukan tidak
berdasarkan pertimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan
yang dimiliki ini merupakan perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan.
d. Koperasi bukan merupakan akumulasi modal.
Modal dalam koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk pemanfaatan
anggotanya, bukan untuk sekedar mencari keuntungan. Oleh karena itu balas
jasa terhadap modal yang diberikan kepada anggota juga terbatas, dan tidak
didasarkan semata-mata atas besarnya modal yang diberikan. Yang dimaksud
dengan terbatas adalah wajar dalam arti tidak melebihi suku bunga yang
berlaku dalam pasar.
e. Prinsip kemandirian dari koperasi.
Kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri sendiri tanpa bergantung
pada pihak lain yang dilandasi oleh kepercayaan kepada pertimbangan,
keputusan, kemampuan dan usaha sendiri. Dalam kemandirian terkandung
pula pengertian kebebasan yang bertanggung jawab, otonomi, swadaya, berani
mempertanggung jawabkan perbuatan sendiri, dan kehendak untuk mengelola
diri sendiri (Djumhana, 1994).
2.1.3 Jenis Koperasi di Indonesia
Dalam ketentuan pasal 16 UU No. 25 Tahun 1992 dinyatakan bahwa jenis
koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi
anggotanya. Sedangkan dalam penjelasan pasal tersebut, mengenai jenis koperasi
2.1.3.1 Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi ialah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari
tiap-tiap orang yang mempunyai kepentingan langsung dalam lapangan konsumsi
(Hadhikusuma, 2002 ).
Tujuan koperasi konsumsi adalah agar anggota dapat membeli
barang-barang konsumsi dengan kualitas yang baik dan harga layak. Untuk melayani
anggota-anggotanya, maka koperasi konsumsi mengadakan usaha-usaha yaitu
membeli barang-barang konsumsi keperluan sehari-hari dalam jumlah yang besar
sesuai dengan kebutuhan anggota, menyalurkan barang-barang konsumsi kepada
para anggota dengan harga yang layak dan membuat sendiri barang-barang
konsumsi untuk keperluan anggota. Barang konsumsi yang disediakan koperasi
adalah barang-barang yang dibutuhkan setiap hari seperti barang-barang pangan,
barang-barang sandang dan barang-barang pembantu keperluan sehari-hari.
2.1.3.2 Koperasi Kredit (Koperasi Simpan Pinjam)
Koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam merupakan koperasi yang
bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-tabungan
para anggota secara teratur dan terus menerus untuk kemudian dipinjamkan
kembali kepada para anggota dengan cara mudah, murah, cepat dan tepat untuk
tujuan produktif dan kesejahteraanya. Sesuai dengan undang-undang koperasi
No.25 Tahun 1992 Bab IV, pasal 44 tentang lapangan usaha disebut bahwa
koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkan melalui kegiatan simpan
pinjam dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan , koperasi lain atau
satu atau satu-satunya kegiatan usaha koperasi. Pelaksanaan koperasi simpan
pinjam diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Dalam memberikan pelayanan-pelayanan, koperasi simpan pinjam berusaha
supaya bunga ditetapkan serendah mungkin agar dirasakan ringan oleh para
anggotanya.
Tujuan Koperasi Kredit:
• Membantu keperluan kredit kepada para anggotanya yang sangat
membutuhkan dengan syarat-syarat yang ringan
• Mendidik para anggota supaya giat menyimpan secara teratur sehingga
membentuk modal sendiri
• Mendidik anggota hidup berhemat, dengan menyisihkan sebagian dari
pendapatan mereka
• Menembah pengetahuan tentang perkoperasian.
2.1.3.3 Koperasi Produksi
Koperasi produksi adalah Koperasi yang dibentuk oleh kelompok
masyarakat yang bersama-sama dalam bidang penghasilan barang seperti hasil
pertanian, hasil laut, hasil hutan dan lain-lain (Lubis, 2008)
2.1.3.4 Koperasi Jasa
Koperasi jasa adalah koperasi yang aktifitasnya bergerak dibidang
penyediaan jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum.
Contohnya koperasi angkutan, koperasi jasa audit, koperasi perencanaan dan
2.1.3.5 Koperasi Serba Usaha
Koperasi serba usaha merupakan koperasi yang jenis usahanya memiliki
kegiatan lebih dari suatu macam, misalnya koperasi yang melakukan kegiatan
produksi dan konsumen (Ninik, 1993).
Intinya kegiatan koperasi serba usaha ini memiliki aktifitas lebih dari suatu
macam kegiatan dari keempat lapangan jenis usaha koperasi yang dikemukakan
diatas.
2.1.3 Aspek Permodalan Koperasi
Sumber permodalan koperasi menurut UU No.25 Tahun 1992 menyatakan
bahwa modal koperasi itu terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Yang
dimaksud dengan modal sendiri adalah modal yang menanggung resiko atau
disebut modal equity, ini dapat berasal dari :
a. Simpanan pokok ialah sejumlah uang yang diwajibkan kepada anggota untuk
diserahkan kepada koperasi pada waktu seseorang masuk menjadi anggota
koperasi tersebut dan besarnya sama untuk semua anggota. Simpanan pokok
ini tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi
anggota. Simpanan pokok ini ikut menanggung kerugian.
b. Simpanan wajib adalah simpanan tertentu yang diwajibkan kepada anggota
untuk membayarkan kepada koperasi pada waktu tertentu, misalnya pada
waktu anggota menerima kredit dari koperasi dan sebagainya. Simpanan wajib
c. Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil
usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup
kerugian koperasi jika diperlukan.
d. Hibah adalah suatu pemberian atau hadiah dari seseorang semasa hidupnya
orang tersebut. Hibah ini dapat berbentuk wasiat, jika pemberian tersebut
diucapkan/ditulis oleh seseorang sebagai wasiat atau pesan atau kehendak
terakhir sebelum dia meninggal dunia.
2.2 Kredit
2.2.1 Pengertian Kredit
Dalam bahasa latin kredit disebut “credera” yang artinya percaya.
Maksudnya si pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit, bahwa kredit
yang disalurkanya pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi si
penerima kredit berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban
untuk membayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya. Oleh
karena itu, untuk meyakinkan koperasi bahwa si anggota benar-benar dapat
dipercaya, maka sebelum kredit diberikan, terlebih dahulu koperasi mengadakan
analisis kredit. Analisis kredit mencakup latar belakang anggota atau perusahaan,
prospek usahanya, jaminan yang diberikan serta faktor-faktor lainnya. Tujuan
analisis ini adalah agar koperasi yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar
aman (Kasmir, 2003).
Kredit atau kepercayaan (believeness) adalah penyedia uang atau
dengan pihak lain dimana jika pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka
waktu tertentu bersama dengan kadar bunga yang ditetapkan (Lubis, 2008).
Dalam kata kredit mengandung berbagai maksud, atau dengan kata lain
dalam kata kredit terkandung unsur-unsur yang direkatkan menjadi satu. Sehingga
jika kita bicara kredit maka termasuk membicarakan unsur-unsur yang termasuk
didalamnya.
Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit
adalah sebagai berikut:
• Kepercayaan
Yaitu suatu keyakinan memberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa
uang, barang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu
yang akan datang sesuai jangka waktu kredit. Kepercayaan diberikan oleh
koperasi, dimana sebelumnya telah dilakukan penelitian penyelidikan tentang
anggota baik secara intern maupun ekstern. Penelitian dan penyelidikan
tentang kondisi masa lalu dan sekarang terhadap anggota pemohon kredit.
• Kesepakatan
Disamping unsur kepercayaan, di dalam kredit juga mengandung unsur
kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan
ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak
menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing. Kesepakatan ini
kemudian dituangkan dalam akad kredit dan ditanda tangani kedua belah
• Jangka Waktu
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini
mencakup masa pengembalian kredit yang telah di sepakati. Jangka waktu
tersebut bisa jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang. Jangka
waktu merupakan batas waktu pengembalian angsuran kredit yang sudah
disepakati kedua belah pihak. Untuk kondisi tertentu jangka waktu ini dapat
diperpanjang sesuai kebutuhan.
• Resiko
Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko
tidak tertagihnya / macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu jangka
waktu kredit semakin besar resikonya, demikian pula sebaliknya. Resiko ini
menjadi tanggungan kreditur (pemberi kredit), baik resiko yang di sengaja
oleh anggota, maupun oleh resiko yang tidak di sengaja. Misalnya, terjadi
bencana alam atau bangkrutnya usaha anggota tanpa ada unsur kesengajaan
lainnya, sehingga anggota tidak mampu lagi melunasi kredit yang
diperolehnya.
• Balas Jasa
Merupakan keuntungan atau pendapatan atas pemberian suatu kredit atau jasa
tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga
2.2.2 Tujuan Kredit
Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan
pemberian kredit ini tidak akan terlepas dari misi lembaga keuangan tersebut.
Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit antara lain:
1. Mencari keuntungan
Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil
tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh kreditur sebagai
balas jasa dan biaya administrasi kredit yang di bebankan kepada anggota. Di
sisi lain anggota juga akan bertambah maju dalam usahanya.
2. Membantu usaha anggota
Tujuan lainnya yakni untuk membantu usaha anggota yang memerlukan dana,
baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut,
maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluas usahanya.
3. Membantu pemerintah
Bagi pemerintah, semakin banyak kredit yang di sebarkan akan semakin baik,
karena dengan kredit berarti adanya peningkatan pembangunan di berbagai
sektor. Keuntungan tersebut berupa, penerimaan pajak, membuka kesempatan
kerja, meningkatkan jumlah barang dan jasa, menghemat devisa negara karena
mengurangi impor dan bahkan meningkatkan devisa negara apabila kredit
yang di berikan untuk keperluan ekspor.
2.2.3 Fungsi Kredit
Disamping memiliki tujuan pemberian suatu fasilitas kredit juga memiliki
1. Untuk meningkatkan daya guna uang
Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang maksudnya jika
uang hanya disimpan saja maka tidak akan menghasilkan sesuatu yang
berguna. Dengan diberikannya kredit, maka uang tersebut menjadi berguna
untuk menghasilkan barang atau jasa oleh si penerima kredit.
2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
Dalam hal ini uang yang di berikan atau di salurkan akan beredar dari satu
wilayah ke wilayah lainnya. Dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut
akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.
3. Untuk meningkatkan daya guna barang.
Kredit yang diberikan oleh koperasi akan dapat di gunakan oleh si debitur
untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.
Misalkan seorang petani yang hanya memiliki sebidang tanah tanpa
mempunyai modal untuk mengolah sawah, baik itu untuk membeli bibit,
pupuk dan pestisida, maka sawah tersebut tidak akan berguna. Jadi, dengan
memperoleh kredit, maka petani tersebut akan memiliki modal untuk
mengolah sawah tersebut dan dapat berproduksi.
4. Sebagai alat stabilitas ekonomi
Dapat menjadi alat stabilitas ekonomi karena dengan adanya kredit yang di
berikan akan menambah jumlah barang yang di perlukan oleh masyarakat.
Dan kredit tersebut juga dapat membantu dalam mengekspor barang dari
5. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha
Bagi si penerima kredit tentu akan dapat menigkatkan kegairahan berusaha,
apalagi bagi si anggota yang memang modalnya pas-pasan. Dengan
memproleh kredit, anggota bergairah untuk memperbesar atau memperluas
usahanya.
6. Untuk meningkatan pemerataan pendapatan
Semakin banyak kredit yang di salurkan, maka akan semakin baik, terutama
dalam hal pemerataan pendapatan. Jika kredit di berikan untuk membangun
pabrik, maka pabrik tersebut membutuhkan tenaga kerja sehingga mengurangi
pengangguran. Disamping itu bagi masyarakat sekitar pabrik juga akan dapat
memperoleh pendapatan seperti gaji bagi karyawan yang bekerja di pabrik dan
membuka warung atau menyewa rumah kontrakan atau jasa lainnya bagi
masyarakat yang tinggal disekitar lokasi pabrik.
7. Untuk meningkatkan hubungan internasional
Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan rasa saling
membutuhkan antara si penerima dan si pemberi kredit. Sehingga dapat pula
tercipta perdamaian dunia.
2.2.4 Jenis-Jenis kredit
Beragam jenis usaha, menyebabkan beragam pula kebutuhan akan dana.
Kebutuhan dana yang beragam menyebabkan jenis kredit juga menjadi beragam.
Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dana yang diinginkan anggota.
Dalam prakteknya kredit yang diberikan koperasi untuk masyarakat terdiri dari
Secara umum jenis-jenis kredit dapat di lihat dari berbagai segi antara lain:
1. Dilihat dari segi kegunaan
a. Kredit investasi
Kredit ini biasanya digunakan untuk keperluan usaha atau membangun
proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi yang masa pemakainnya
untuk suatu periode yang relatif lama. Contohnya, untuk membangun pabrik
atau membeli mesin-mesin.
b. Kredit modal kerja
Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.
Misalnya, untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau
biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.
2. Dilihat dari segi tujuan kredit
a. Kredit produktif
Kredit yang di gunakan untuk peningkatan usaha atau produksi ataupun
investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang dan jasa. Sebagai
contohnya kredit untuk membangun pabrik yang nantinya akan menghasilkan
barang, kredit pertanian akan menghasilkan produk pertanian atau kredit
pertambangan akan menghasilkan bahan tambang atau industri lainnya.
b. Kredit konsumtif
Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini
tidak ada pertambahan barang dan jasa yang di hasilkan, karena memang
contoh, kredit perumahan, kredit mobil pribadi, kredit perabotan rumah tangga
dan kredit konsumsi lainnya.
c. Kredit perdagangan
Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang
dagangan yang pembayarannya di harapkan dari hasil penjualan barang
dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada supplier atau agen-agen
perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah besar. Contoh, kredit
ekspor dan impor.
3. Dilihat dari segi jangka waktu
a. Kredit jangka pendek
Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling
lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.
Contohnya untuk peternakan misalnya kredit peternakan ayam, atau untuk
pertanian misalnya tanaman padi atau palawija.
b. Kredit jangka menengah
Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun,
biasanya untuk investasi. Sebagai contoh untuk pertanian seperti jeruk, atau
peternakan kambing.
c. Kredit jangka panjang
Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka
panjang masa pengembaliannya di atas 3 atau 5 tahun. Biasanya kedit ini
untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan karet, kelapa sawit atau
4. Dilihat dari segi jaminan
a. Kredit dengan jaminan
Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk
barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang. Artinya setiap kredit
yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon
debitur.
b. Kredit tanpa jaminan
Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu.
Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta
loyalitas atau nama baik si calon debitur selama ini.
5. Dilihat dari segi sektor usaha tediri dari:
a. Kredit pertanian, merupakan kredit yang di biayai untuk sektor perkebunan
atau pertanian rakyat. Sektor usaha pertanian dapat berupa jangka pendek atau
jangka panjang.
b. Kredit peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek misalnya peternakan
ayam dan jangka panjang kambing atau sapi.
c. Kredit industri, yaitu kredit untuk membiayai industri kecil, menengah atau
besar.
d. Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang dibiayainya biasanya dalam
jangka panjang, seperti tambang emas, timah dan minyak.
e. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana
f. Kredit profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada para profesional,
seperti dosen, dokter, atau pengacara.
g. Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau
pembelian rumah.
2.2.5 Prinsip – Prinsip Pemberian Kredit
Sebelum memberikan suatu fasilitas kredit, maka kreditur harus merasa
yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut
diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Penilaian
ini dilakukan dengan berbagai cara, prosedur dan kriteria yang telah di tetapkan
sebagai standar penilaian setiap kreditur.
Biasanya, kriteria penilaian yang harus di lakukan oleh koperasi untuk
mendapatkan anggota yang benar-benar menguntungkan dilakukan dengan
analisis 5C dan 7P kredit.
Adapun analisis singkat 5C kredit adalah sebagai berikut:
1. Character
Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang yang akan diberi kredit
benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang si anggota
baik yang bersifat pribadi seperti pola hidup, keadaan keluarga, hobi dan jiwa
sosial. Ini semua merupakan ukuran kemauan membayar.
2. Capacity
Untuk melihat anggota dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang di
hubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur dengan
Begitu juga dalam kemampuannya dalam menjalankan usahanya, termasuk
kekuatan yang ia miliki. Pada akhirnya akan terlihat kemampuannya dalam
mengembalikan kredit yang di salurkan.
3. Capital
Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan keuangan
(neraca dan laporan laba rugi). Capital juga harus dilihat dari sumber mana
saja modal yang ada sekarang ini.
4. Collateral
Merupakan jaminan yang diberikan calon anggota baik yang bersifat fisik
maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan.
Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi suatu masalah,
maka jaminan yang dititipkan akan dapat dieksekusi secepat mungkin.
5. Condition
Dalam menilai kredit hendaknya juga di nilai kondisi ekonomi sekarang dan
kemungkinan untuk di masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing,
serta di akibatkan dengan prospek usaha yang di biayai hendaknya
benar-benar memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut
bermasalah relatif kecil.
1. Personality
Yaitu menilai anggota dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya
sehari-hari maupun masa lalunya. Personality mencakup sikap, emosi, tingkah laku,
dan tindakan anggota dalam menghadapi suatu masalah.
2. Party
Yaitu mengklasifikasikan anggota ke dalam klasifikasi tertentu atau
golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya.
3. Purpose
Yaitu untuk mengetahui tujuan anggota dalam mengambil kredit, termasuk
jenis kredit yang di inginkan anggota. Tujuan pengambilan kredit dapat
bermacam-macam, apakah untuk modal kerja, konsumtif atau produktif dan
lain sebagainya.
4. Prospect
Yaitu untuk menilai usaha anggota di masa yang akan datang apakah akan
menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau
sebaliknya.
5. Payment
Merupakan ukuran bagaimana cara anggota di masa yang akan datang
mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana
untuk pengembalian kredit. Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka
akan semakin baik.
6. Profitability
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan anggota dalam mencari laba.
Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan
semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.
7. Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan
perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau
jaminan asuransi.
2.2.6 Jaminan Kredit
Untuk melindungi uang yang dikucurkan lewat kredit dari resiko kerugian,
maka pihak koperasi membuat pagar pengamanan. Dalam kondisi sebaik apa pun
atau analisis sebaik mungkin, resiko kredit macat tidak dapat dihindari. Pagar
pengamanan yang dibuat biasa berupa jaminan yang harus disediakan debitur.
Tujuan jaminan adalah untuk melindungi kredit dari resiko kerugian, baik
disengaja maupun tidak disengaja (Kasmir, 2003).
Adapun jaminan yang dapat di jadikan jaminan kredit oleh calon debitur
adalah sebagai berikut.
1. Dengan Jaminan
a. Jaminan benda
Yaitu barang-barang yang dapat dijadikan jaminan seperti : Tanah, kebun,
sawah, Bangunan, rumah, pabrik, Kenderaan bermotor,
b. Jaminan surat-surat berharga
Yaitu benda-benda yang merupakan surat-surat yang dijadikan jaminan
seperti: Sertifikat saham, Sertifikat obligasi, Sertifikat tanah, Sertifikat
deposito, Rekening tabungan yang di bekukan, Rekening giro yang di
bekukan, Wessel, Bukti Pemilikan Kenderaan Bermotor (BPKB), dll.
c. Jaminan orang
Yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang dan apabila kredit tersebut macet
maka orang yang memberikan jaminan itulah yang menanggung resikonya.
2. Kredit Tanpa Jaminan
Kredit tanpa jaminan maksudnya adalah bahwa kredit yang diberikan bukan
dengan jaminan barang tertentu. Biasanya kredit ini diberikan untuk perusahaan
yang benar-benar bonafit dan profesional, sehingga kemungkinan kredit tersebut
macat sangat kecil. Kredit tanpa jaminan hanya mengandalkan kepada penilaian
terhadap prospek usahanya atau dengan pertimbangan untuk
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Penelitian
Penelitian merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan, baik dari segi teori maupun praktek. Penelitian ini merupakan
langkah awal yang harus dilakukan dalam menyusun skripsi. Suatu penelitian
harus ditunjang dengan peraturan-peraturan yang menjadi dasar penelitian
tersebut, sehingga penelitian yang dibuat dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya.
Penelitian pada umumnya bertujuan untuk menemukan ,mengembangkan
atau menguji kebenaran suatu pengetahuan. Mengembangkan berarti memperluas
dan menggali lebih dalam suatu yang ada. Menguji kebenaran dilakukan jika apa
yang sudah ada dirasa masih atau menjadi diragukan kebenarannya. Sehubungan
dengan upaya ilmiah, maka metode penelitian suatu metode cara kerja untuk dapat
memahami objek yang menjadi ilmu pengetahuan yang bersangkutan.
Metode adalah pedoman cara seorang ilmuan mempelajari dan memahami
lingkungan-lingkungan yang dipahami, selanjutnya untuk mendapatkan hasil yang
diharapkan.
3.2Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah jenis penelitian kuantitatif,
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagian da
ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab
atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan
persentase tanggapan mereka.
3.3 Popoulasi dan Sampel
Yang menjadi populasi adalah anggota Credit Union Sondang Nauli
Kecamatan Munte Kabupaten Karo. Penarikan sampel dilakukan secara acak
sederhana (simpel random sampling) dimana tiap anggota populasi mempunyai
kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Jumlah sampel yang diambil
sebanyak 30 orang .
3.4Sumber dan Metode Pengambilan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan baik data kualitas maupun data
kuantitas yang relevan terarah dan bertujuan sesuai dengan apa yang dibutuhkan
dalam pencapaian tujuan dari penulis, maka dalam penelitian ini data yang
digunakan adalah data primer dan data skunder.
Data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara
langsung dan menyebarkan kuisioner kepada anggota Credit Union Sondang
Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo.
Data skunder merupakan keterangan atau fakta yang diperoleh secara tidak
langsung, tapi diperoleh melalui studi pustaka, literature, peraturan
perundang-undangan, karya ilmiah dan sumber tertulis lainnya yang berkaitan dengan
3.4.1Wawancara (interview)
Yaitu merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data dengan tujuan tertentu
dengan melakukan percakapan atau wawancara langsung antara peneliti dengan
subyek penelitian untuk memperoleh berbagai keterangan atau jawaban yang
dibenarkan dalam penelitian.
Adapun subyek penelitian yang dimaksudkan yaitu : Kepala Credit Union
Sondang Nauli di Desa Kineppen Kecamatan Munte Kabupaten Karo yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3.4.2Kuisioner
Kuisioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang
berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau
sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi
yang diperlukan oleh peneliti (Mardalis :1995).
3.5 Metode Pengolahan Data
Data penelitian ini, penulis melakukan pengolahan data dengan
menggunakan program komputer SPSS 17.0, dengan tujuan untuk meminimalkan
kesalahan dalam pencatatan data jika dibandingkan pencatatan ulang secara
manual.
3.6 Model Analisis Data
Dalam menganalisis data yang diperoleh untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independent) yakni pendapatan anggota, jumlah
tanggungan anggota dan tingkat pendidikan anggota terhadap variabel terikat
dengan meregresikan variabel-variabel yang ada dengan menggunakan metode
Ordinary Least Square (OLS).
Fungsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Y = f ( X1, X2, X3 ) ………(1)
Kemudian fungsi tersebut ditransformasikan kedalam model persamaan
linier berganda (multiple regression) dengan spesifikasi model sebagai berikut :
Y= β0+ β1X1 + β2X2 + β3X3 + π ………(2)
Dimana :
Y = Jumlah permintaan kredit
X1 = Tingkat pendapatan (diukur dalam rupiah per bulan)
X2 = Jumlah Tanggungan Anggota (diukur dalam jiwa)
X3 = Tingkat Pendidikan Anggota
= intercept / Konstanta
β1,β2,β3 = koefisien masing-masing variabel bebas
= kesalahan Pengganggu / Error
Bentuk hipotesisnya sebagai berikut
< 0, Artinya jika X1 (Pendapatan anggota) meningkat maka Y (permintaan
kredit pada CU Sondang Nauli) akan menurun, ceteris paribus.
> 0, Artinya jika X2 (jumlah tanggungan anggota) meningkat maka Y
(permintaan kredit pada CU Sondang Nauli) akan meningkat, ceteris
paribus
> 0, Artinya jika X3 (Tingkat Pendidikan anggota) meningkat maka Y
(permintaan kredit pada CU Sondang Nauli) akan menurunt, ceteris
3.7 Uji penyimpangan Asumsi klasik
Gujarati (dalam Wahyu dan Paidi : 2007, 88) mengemukakan bahwa uji
penyimpangan asumsi klasik dimaksudkan untuk suatu hasil estimasi regresi linier
agar hasil tersebut dapat dikatakan baik dan efisien. Uji penyimpangan asumsi
klasik digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dan
heterokendastisitas dalam hasil estimasi.
3.8Uji Kesesuaian
3.8.1Uji Kesesuaian Determinasi
Pengujian ini dilakukan untuk melihat kebaikan garis regresi yang
dicocokan terhadap kumpulan data. Koefisien Determinasi (R²) merupakan
ikhtisar yang menyatakan seberapa baik garis regresi sampel mencocokkan data
secara verbal R² dengan mengukur proporsi bagian atau persentase total variasi
dalam Y yang menjelaskan model regresi.
Dimana :
R : Koefisien determinasi Y : Variabel dependen Xi : Variabel Independen i : 1,2,…..dan seterusnya
Batasan adalah 0 <R² < 1, apabila R² sebesar 1 maka kecocokan sempurna. R²=1
berarti garis regresi cocok yaitu menjelaskan 100% variabel yaitu menjelaskan
100% variabel Y, dan sebaliknya apabila R² bernilai 0 maka berarti tidak ada
hubungan antara variabel idependen dengan variabel dependen. Kecocokan model
3.8.2 Uji t-statistik (Uji parsial)
Uji t-statistik merupakan suatu pengujian secara parsial yang bertujuan
untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak
terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya
konstan. Dalam hal ini digunakan hipotesis sebagai berikut :
Ho :
Ha :
Kriteria pengambilan keputusan :
Ho : Ho diterima (t* < t-tabel) artinya variabel independen
secara simultan tidak berpengaruh nyata terhadap variabel
dependen.
Ha : Ha diterima (t* >t-tabel) artinya variabel independen secara
simultan berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.
Nilai t-hitung dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Dimana :
t* : t – hitung
bi : koefisien variabel ke i
b : nilai hipotesis nol
Sbi : simpangan baku dari variabel independen ke – i
3.8.3 Uji keseluruhan (Uji F-Statistik)
Uji F-statistik ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel
independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Untuk pengujian ini
Ho :
Ha :
Kriteria pengambilan keputusan :
Ho : Ho diterima (F* < F-tabel) artinya variabel independen
secara simultan tidak berpengaruh nyata terhadap variabel
dependen.
Ha : Ha diterima (F* > F-tabel) artinya variabel independen
secara simultan berpengaruh nyata terhadap variabel
dependen.
Nilai F-hitung dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Dimana :
F* : F-hitung
R² : koefisien determinasi k : jumlah variabel independen n : jumlah sampel
3.9Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk memastikan apakah faktor pengganggu ( )
berdistribusi normal atau tidak. Untuk melakukan uji normalitas digunakan
Jarcue-Berra test adalah angka probabilitasnya > 0.05 maka data berdistribusi
normal, sebaliknya apabila angka probabilitasnya < 0.05 maka data tidak
3.10 Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk melihat apakah spesifikasi model untuk
digunakan sudah benar atau tidak. Salah satu uji yang digunakan untuk menguji
linieritas ada uji Ramsey (Ramsey Reset test). Ketentuannya adalah hitung >
F-tabel maka model tersebut tidak linier, sedangkan apabila F-hitung < F-F-tabel maka
model adalah linier.
3.11 Uji Multikolineritas
Multikolineritas adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi, apakah terdapat
korelasi variabel independen diantara satu sama lainnya. Untuk mengetahui ada
tidaknya multikolineritas dapat dilihat dari nilai R-square, F-hitung, t-hitung serta
standard error.
Adanya multikolineritas ditandai dengan:
1. standard error tidak terhingga.
2. Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada = 5%, = 10%, dan
α = 1%.
3. Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori.
4. R² sangat tinggi.
3.9 Definisi Operasional
Defenisi operasional variabel merupakan batasan variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian. Batasan-batasan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Permintaan kredit adalah jumlah kredit atau pinjaman yang diminta oleh
anggota pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten
2. Pendapatan anggota adalah semua jenis pendapatan atau penghasilan atau gaji
rata-rata yang diperoleh respon.
3. Jumlah tanggungan adalah jumlah orang yang harus dibayar oleh anggota
Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo
4. Pendidikan adalah jenjang pendidikan terakhir anggota, lamanya masa
pendidikan SD = 6 tahun, SMP 9 tahun, SLTA = 12 tahun dan Perguruan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Perkembangan Permintaan Kredit Pada Credit Union Sondang Nauli
Kecamatan Munte Kabupaten Karo
Credit Union Sondang Nauli adalah Koperasi Kredit/Credit Union yang
berdiri tanggal 23 April 1983 di Kabanjahe, Kabupaten Karo yang berkantor pusat
di Jalan Sukaraja Munte No. 40 Kabanjahe, Kabupaten Karo Sumatera Utara.
Awalnya, ikatan pemersatu Credit Union Sondang Nauli adalah para perantau
Katolik yang datang ke Kabanjahe dan sekitarnya yang tergabung dalam Punguan
Sondang Nauli, namun sejak ber-Badan Hukum (BH No. 145/BH/KDK
2.2/IX/2004) maka sejak Juni 2005, Credit Union Sondang Nauli terbuka untuk
UMUM dan tidak membedakan suku, agama dan golongan/ras (SARA) Usia yang
terbilang cukup dewasa ini patut disyukuri karena tetap dipercaya dan semakin
eksis melayani dan memberdayakan masyarakat (society empowerment),
khususnya di bidang ekonomi mikro terutama bagi masyarakat diwilayah
Kecamatan Munte Kabupaten Karo.
Permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte
Kabupaten Karo tahun 2011 adalah sebesar Rp. 19,76 Milyar meningkat
dibanding tahun 2010 sebesar Rp. 6,25 Milyar atau meningkat sebesar 216%
dibanding tahun 2010. Jumlah peminjam selama tahun 2011 adalah sebanyak
2.611 orang naik 233% dibanding tahun 2010 jumlah peminjam 748 orang.
Berikut adalah perkembangan permintaan kredit pada Credit Union Sondang
Tabel 4.1
Perkembangan Permintaan Kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo 2005 s/d 2011 (dalam ribuan rupiah)
Tahun
Sumber : Buku Anggota Koperasi Kredit (Credit Union) Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo.
Pertambahan anggota baru pada Credit Union Sondang Nauli tahun 2011
adalah sebanyak 1.776 jiwa orang, mengalami kenaikan sebesar 109,49%
dibanding tahun 2010 sebanyak 836. Sedangkan anggota yang keluar berjumlah
76 orang karena meninggal dunia, pindah tugas atau tarik diri (Credit Union
Sondang Nauli, 2012).
Berikut adalah perkembangan keanggotaan Credit Union Sondang Nauli
Tabel 4.2
Perkembangan Keanggotaan Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo 2005 s/d 2011
Tahun Anggota
Sumber : Buku Anggota Koperasi Kredit (Credit Union) Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo.
Tabel 4.2 diatas memperlihatkan bahwa 5 tahun terakhir 2005 s/d 2011
persentase pertambahan anggota selalu meningkat. Pertumbuhan anggota ideal
adalah sebesar 12%. Hal ini menunjukkan semakin tingginya minat masyarakat
masuk Credit Union Sondang Nauli.
Secara umum, kinerja keuangan Credit Union Sondang Nauli selama tahun
2011 menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan. Hal ini ditunjukkan dari
indikator peningkatan aset (kekayaan) dan Pendapatan seperti terlihat pada tabel
4.3 berikut perkembangan Kopdit Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte
Kabupaten Karo sejak 2005 s/d Desember 2011, seperti terlihat pada tabel berikut
Tabel 4.3
Perkembangan Aset dan Pendapatan Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo 2005-2011
Tahun Aset Pendapatan Kenaikan
Aset (%)
Sumber : Buku Anggota Koperasi Kredit (Credit Union) Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo.
Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa persentase pertumbuhan aset dan
pendapatan Kopdit Sondang Nauli dari tahun ketahun selalu menunjukkan
kenaikan . aset meningkat 192,45% dari Rp 8,02 Milyar tahun 2010 menjadi Rp.
21,42 Milyar pada tahun 2011. Pendapatan juga mengalami kenaikan yang sangat
menggembirakan yakni sebesar 240,09% dari Rp.9875,98 juta pada tahun 2010
menjadi Rp. 4,7 Milyar pada tahun 2011. Pendapatan ini jauh melebihi target
sebesar Rp. 3,7 Milyar. Sumber pendapatan utama dan terbesar berasal dari bunga
piutang anggota.
Jika dibandingkan khusus tiga tahun buku terakhir (satu periode),
pertumbuhan aset dan pendapatan meningkat secara signifikan masing-masing
sebesar 1.245% dan 1.269% (dengan membandingkan perolehan tahun 2011
dengan perolehan tahun 2008) masing-masing adalah 358% dan 335%. Hal ini
hari ke hari, dari periode ke periode semakin baik, membanggakan dan terpercaya
anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. Hal ini karena Credit Union
Sondang Nauli memperhatikan dan menerapkan 3 Sehat Kopdit yakni : Sehat
Organisasi, Sehat Administrasi, dan Sehat Usaha.
4.2 Analisis dan Hasil Pembahasan
4.2.1 Karateristik Umum Responden
Para responden Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten
Karo pada umumnya memiliki berbagai macam pekerjaan seperti guru, petani,
pegawai swasta, wirausaha, pedagang dan lain-lain. Jumlah anggota Credit Union
Sondang Nauli hingga bulan Desember 2011 yaitu berjumlah 3.324 orang.
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi anggota meminta kredit pada
Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo, antara lain:
4.2.1.1Pendapatan Anggota
Pendapatan yang dimaksud oleh penulis disini adalah segala bentuk
pendapatan atau penghasilan yang diperoleh oleh anggota Credit Union Sondang
Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo. Pendapatan atau penghasilan sering
juga disebut sebagai gaji. Gaji yang diterima oleh para anggota Credit Union
Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo tidak hanya terdiri dari gaji
tetap tetapi juga dari gaji tidak tetap.
Jumlah pendapatan yang diterima oleh anggota Credit Union Sondang Nauli
Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Anggota 2005-2011
No Pendapatan
Sumber :Kuisioner (Data Olahan Hasil Penelitian)
4.2.1.2Tanggungan Anggota
Jumlah tanggungan anggota terdiri dari anak, istri termasuk keluarga yang
tinggal bersama anggota. Keluarga yang tinggal dengan anggota adalah temasuk
orang tua kandung, mertua, maupun saudara yang tinggal dengan para anggota.
Jumlah tanggungan anggota dapat di deskripsikan dalam bentuk tabel dibawah ini;
Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Anggota
No Jumlah Tanggungan
Sumber :Kuisioner (Data Olahan Hasil Penelitian)
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa dari 30 kuisioner
diperoleh data tidak ada tanggungan sebesar 0% dan yang mempunyai 1 orang
yaitu sebanyak 8 orang (26,7%), yang mempunyai tanggungan 3 orang sebanyak
8 orang (26,7%) dan yang mempunyai > 3 orang yaitu sebanyak 14 orang (46,6%)
4.2.1.3Pendidikan Anggota
Jenjang pendidikan terakhir anggota kredit pada Credit Union Sondang
Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo. Adapun jenjang pendidikan terakhir
anggota kredit Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo
dimulai dari SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi.
Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Anggota
No Tingkat Pendidikan Anggota Jumlah Anggota
Sumber :Kuisioner (Data Olahan Hasil Penelitian)
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa dari 30 kuisioner dapat
diperoleh bahwa jenjang pendidikan terakhir anggota adalah SD yaitu 1 orang
(3,4%), SLTP sebanyak 6 orang (20%), SLTA sebanyak 19 orang (63,3), dan
Perguruan Tinggi sebanyak 4 orang dengan persentase (13,3%)
4.3 Hasil dan Analisis
Analisis pembahasan ini dimaksud untuk mengetahui korelasi antara
variabel terikat (Permintaan Kredit) dengan variabel bebasnya (Pendapatan,
Tanggungan dan Pendidikan anggota). Untuk membuktikan kebenaran hipotesa
dapat diketahui bahwa Permintaan Kredit pada Credit Union Sondang Nauli
Kecamatan Munte Kabupaten Karo dipengaruhi oleh pendapatan anggota,
tanggungan anggota dan pendidikan anggota.
4.4 Interprestasi Model
Model persamaan adalah sebagai berikut :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + µ ………(1)
Keterangan :
Y = Jumlah permintaan kredit
X1 = Tingkat pendapatan (diukur dalam rupiah per bulan)
X2 = Jumlah tanggungan anggota (diukur dalam jiwa)
X3 = Tingkat Pendidikan anggota
= Intercept / Konstanta
β1,β2,β3= koefisien masing-masing variabel bebas
= Term of error (kesalahan pengganggu)
Berdasarkan hasil regresi linier berganda dengan menggunakan program
Tabel 4.7
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dan telah diolah
dengan menggunakan SPSS 17.0. maka dapat dilihat hasilnya sebagai berikut:
Y = 74153,552+0,316 X1-64601,128X2 +54074,979X3 + µ
Dari hasil estimasi diatas dapat dijelaskan bahwa pengaruh variabel
independen (variabel bebas) yaitu pendapatan, tanggungan dan pendidikan
anggota. Terhadap variabel dependen (variabel terikat) yaitu permintaan kredit
sebagai berikut:
1. Pendapatan berpengaruh positif terhadap permintaan kredit pada Credit Union
Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo. Hal ini ditunjukkan oleh
koefisien regresi pendapatan yaitu sebesar 0,316. artinya setiap kenaikan
Kecamatan Munte Kabupaten Karo akan menurun sebesar Rp. 0,316,- dengan
tingkat kepercayaan 99% atau α = 1%, ceteris paribus.
2. Jumlah tanggungan berpengaruh negatif terhadap permintaan kredit pada
Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo. Hal ini
ditunjukkan oleh koefisien regresi jumlah tanggungan anggota yaitu
-64601,128. Artinya setiap bertambahnya 1 jumlah tanggungan anggota maka
permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte
Kabupaten Karo menurun sebesar Rp -64601,128X2,- ceteris paribus.
Pernyataan ini tidak sejalan dengan pernyataan dalam hipotesis. Setelah diuji
secara empiris jumlah tanggungan anggota berpengaruh negatif terhadap
permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte
Kabupaten Karo. Jawaban ini bukanlah untuk semua data yang berkaitan
dengan permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan
Munte Kabupaten Karo melainkan jawaban ini merupakan jawaban yang
diperoleh dari data primer yang diolah penulis sendiri dari pengujian ini, dapat
disimpulkan bahwa jumlah tanggungan anggota tidak menjamin bahwa akan
meningkatnya permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli
Kecamatan Munte Kabupaten Karo. Terlihat dari data bahwa seorang anggota
yang memiliki sedikit tanggungan mampu memproleh permintaan kredit yang
lebih tinggi dari anggota lain yang memiliki jumlah tanggungan yang lebih
3. Pendidikan anggota berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan
kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo.
Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi pendidikan yaitu sebesar 54074,979,
Artinya setiap kenaikan 1 tingkat pendidikan maka permintaan kredit pada
Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo akan
menurun sebesar Rp. 54074,979,- dengan tingkat kepercayaan 99% atau pada
α = 1%, ceteris paribus.
4.5 Uji Kesesuaian
4.5.1 Uji Koefisien Determinasi (R-square)
Tabel 4.8
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y
Koefisien determinan dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel
independen atau variabel bebas yang disertakan dalam model estimasi secara
simultan atau secara bersama-sama dapat member penjelasan terhadap variabel
dependen atau terikat. Dari hasil regresi diperoleh R-square = 0,375 atau 37,5 %,
dan sisanya sebesar 62,5 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikut sertakan