PENULISAN KARYA ILMIAH PUSTAKAWAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
(UIN SYAHID) JAKARTA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh
Tari Eka Miyanti
107025103262
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
ABSTRAK
Tari Eka Miyanti
Penulisan Karya Ilmiah Pustakawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN Syahid) Jakarta
Pekerjaan atau tugas yang dilakukan oleh Pustakawan UIN Syahid Jakarta terbagi menjadi dua kelompok yaitu: tugas yang sesuai dengan jabatannya dan tugas yang tidak sesuai dengan jabatannya. Keduanya mempengaruhi kinerja masing-masing pustakawan, bagi yang sesuai dengan jabatannya akan lebih fokus dalam bekerja, sebaliknya bagi yang tidak sesuai akan banyak membuat pekerjaan terbengkalai. Hal ini juga yang mempengaruhi pustakawan UIN Syahid Jakarta untuk menulis sebuah karya tulis ilmiah mengenai perpusdokinfo. Dalam penelitian ini Pustakawan UIN Syahid Jakarta yang melakukan penulisan karya ilmiah hanya 2 orang pustakawan dari 14 orang pustakawan yang dijadikan responden. Faktor-faktor yang mendukung pustakawan untuk menulis karya ilmiah adalah: angka kredit, menyebarkan pengetahuan baru, menumbuhkan pola pikir ilmiah, financial, terkenal, bersaing dengan ilmu lain, dan memanfaatkan waktu luang.
Selain faktor pendukung tersebut, terdapat pula alasan pustakawan yang tidak menulis karya ilmiah yaitu: tidak memiliki skills menulis, waktu kerja yang padat, tidak ada pelatihan, tidak diwajibkan, tidak percaya diri, dan malas. Sedikitnya pustakawan yang menulis karya ilmiah dalam penelitian ini, sehingga penulis hanya mengetahui 1-2 tulisan ilmiah saja yang mampu dipublikasikan, dari 5-8 tulisan yang telah dihasilkan oleh responden. Manfaat yang mampu pustakawan rasakan dari hasil penulisan karya ilmiah tersebut adalah: kenaikan jabatan, memperoleh ilmu pengetahuan baru, membuka wawasan, menambah
pendapatan, mengembangkan perpusdokinfo, meningkatkan prestasi, kepuasan
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT, Tuhan yang telah
memberikan segala nikmat dan karuni-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi besar kita
Nabi Muhammad SAW, sang pengantar jalan manusia menuju cahaya kebenaran
Ilahi juga semoga tetap tercurahkan kepada sahabat, keluarga dan para
pengikutnya yang senantiasa merindukan wajahnya yang agung nan indah.
Penulis juga tak lupa mengucapkan terimakasih kepada:
1. Orang tua, yaitu ayah saya Pak Kamtori yang selalu memberikan nasehat,
dan untuk Ibuku Suminarti yang senantiasa mendoakan saya siang dan
malam, serta keluargaku terimakasih atas do’a dan dukungannya. Kalian
semua sangat berarti buat saya.
2. Ibu Alfida, MLIS selaku pembimbing skripsi saya yang dengan sabar
memberikan pengarahan dan komentar untuk penyelesaian skripsi ini.
3. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Bapak Prof. Dr. Oman
Fathurrahman, M.Hum, yang telah mmberikan kesempatan lagi bagi
penulis untuk menyelesaikan penulisan ini.
4. Ketua dan Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan Bapak Pungki Purnomo,
MLIS dan Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si yang senantiasa memberikan
dukungan kepada saya dan motivasi agar terus melanjutkan penulisan
5. Suami saya Mas Darsono, Amd yang selalu menemani dalam mencari
informasi dan yang selalu mendoakan saya agar dapat menyelesaikan
tulisan skripsi ini.
6. Anakku tercinta Askari Muhammad Maherdika Dardak, yang selalu
membuat bunda semangat dalam mengerjakan skripsi ini.
7. Para responden penelitian saya yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu, terimakasih telah meluangkan waktunya untuk menjawab
pertanyaan yang penulis berikan.
8. Buat sahabat dan teman-teman semua angkatan 2007 terimakasih atas
dukungan, semangat dan ide-ide yang telah diberikan untuk penulisan
skripsi saya ini.
Dalam penulisan skripsi ini penulis telah berusaha melaksanakan tugas
dengan sebaik-baiknya. Penulis menyadari akan adanya kekurangan-kekurangan
dengan hasil tulisan ini. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun
penulis harapkan demi penyempurnaan penulisan skripsi ini, dan penulis berharap
semoga hasil karya tulis ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca,
khususnya bagi teman-teman calon pustakawan lainnya.
Jakarta, Juli 2014
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah ... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 5
1. Tujuan Penelitian ... 5
2. Manfaat Penelitian... 6
D. Definisi Istilah ... 6
E. Metode Penelitian ... 7
1. Lokasi Penelitian ... 8
2. Populasi dan Sampel ... 8
3. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 9
4. Teknik Analisa Data ... 9
F. Sistematika Penulisan ... 11
BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Pustakawan ... 13
1. Pengertian Pustakawan ... 13
3. Kegiatan Jabatan Fungsional Pustakawan ... 18
B. Karya Tulis Ilmiah ... 22
1. Pengertian Karya Tulis Ilmiah ... 22
2. Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah ... 24
3. Tujuan dan Fungsi Karya Tulis Ilmiah ... 25
C. Penulisan Karya Ilmiah bagi Pustakawan ... 26
D. Penelitian Sebelumnya ... 28
BAB III GAMBARAN UMUM A. Sejarah Singkat Perpustakaan UIN Syahid Jakarta ... 31
B. Visi, Misi, dan Tujuan Perpustakaan ... 34
1. Visi Perpustakaan ... 34
2. Misi Perpustakaan ... 35
3. Tujuan Perpustakaan ... 36
C. Struktur Organisasi Perpustakaan ... 36
1. Struktur Organisasi Perpustakaan Utama ... 36
2. Struktur Organisasi Perpustakaan Fakultas ... 38
D. Profil Pustakawan UIN Syahid Jakarta ... 39
E. Nama-nama Publikasi Ilmiah yang Diterbitkan oleh UIN Syahid Jakarta ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Pustakawan UIN Syahid Jakarta ... 41
C. Tanggapan Pustakawan UIN Syahid Jakarta Terhadap
Penulisan Ilmiah ... 49
D. Faktor Pendukung dan Intensitas Penulisan Karya Ilmiah yang Dilakukan Pustakawan UIN Syahid Jakarta... 55
1. Faktor-Faktor Pendukung Penulisan Karya Ilmiah ... 55
2. Intensitas Penulisan Karya Ilmiah ... 65
E. Manfaat Penulisan Karya Ilmiah bagi Pustakawan UIN Syahid Jakarta ... 70
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 74
B. Saran ... 75
DAFTAR PUSTAKA ... 76
DAFTAR TABEL
Tabel 01 Nama-Nama Jurnal UIN Syahid Jakarta ... 40
Tabel 02 Daftar Responden yang Akan Diwawancarai ... 42
Tabel 03 Kegiatan Pustakawan UIN Syahid Jakarta ... 45
Tabel 04 Tanggapan Pustakawan Terhadap Penulisan Karya Ilmiah... 49
Tabel 05 Pernyataan Pustakawan untuk Melakukan Penulisan Karya Ilmiah ... 52
Tabel 06 Faktor-Faktor Pendukung Penulisan Karya Ilmiah Pustakawan UIN Syahid ... 55
Tabel 07 Alasan Pustakawan Tidak Menulis Karya Ilmiah ... 61
DAFTAR GAMBAR
Gambar 01 Struktur Organisasi Perpustakaan Utama UIN Syahid Jakarta ... 37
Gambar 02 Struktur Organisasi Perpustakaan Fakultas ... 38
Gambar 03 Skema Kegiatan Pustakawan UIN Syahid Jakarta ... 48
Gambar 04 Skema Alur Faktor Pendukung Penulisan Karya Ilmiah ... 59
Gambar 05 Skema Faktor-Faktor Penghambat Penulisan Karya Ilmiah ... 64
Gambar 06 Skema Penulisan Karya Ilmiah yang Dihasilkan Responden ... 67
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Tugas Pembimbing
2. Surat Izin Penelitian dari Fakultas
3. Surat Izin Wawancara Kepada Pustakawan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
4. Daftar Nama-Nama Pustakawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Daftar Pertanyaan Wawancara Penulis kepada Responden
6. Rincian Kegiatan Pustakawan dan Angka Kreditnya
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini membuat
pustakawan harus berperan aktif dalam bidang keilmuannya. Di samping itu
perkembangan tersebut sangat mendukung pustakawan meningkatkan peranannya
dalam mendayagunakan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
melaksanakan kegiatan fungsional pustakawan. Dalam hal ini pustakawan
merupakan pejabat fungsional yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan
hak secara penuh oleh pejabat berwenang untuk melakukan kegiatan
kepustakawanan pada unit-unit perpustakaan, dokumentasi, dan informasi serta
bidang kepustakawanan lainnya.1
Pustakawan yang kita ketahui adalah merupakan tenaga profesional yang
dalam kehidupan sehari-hari berkecimpung dengan dunia buku.2 Oleh karena itu,
tak diragukan lagi jika pustakawan adalah orang yang terinformasi dengan baik,
dan juga mempunyai kesempatan untuk meneliti informasi dan menyebarkannya.
Sehingga pada saat yang bersamaan pustakawan juga akan menghasilkan sebuah
karya ilmiah seperti ilmuwan-ilmuwan lainnya yang sesuai dengan bidangnya
masing-masing.
1
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 132/KEP/M.PAN/2002 pasal 1 ayat 1.
2
Menitikberatkan pada kegiatan fungsional pustakawan, dalam
mengembangkan profesi pustakawan tersebut maka akan kita ketahui bahwa hal
yang terpenting adalah membuat karya tulis atau karya ilmiah. Tulisan tersebut
harus di bidang perpustakaan, dokumentasi, dan informasi, serta menyusun
kumpulan tulisan untuk dipublikasikan (artikel dalam suatu jurnal atau majalah
ilmiah). Hal ini tercantum pada Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor: 132/KEP/M.PAN/2002 pasal 5 bagian e ayat 1 dan 5.
Karya tulis ilmiah itu sendiri adalah suatu tulisan yang membahas suatu
masalah. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan,
pengumpulan data yang didapat dari suatu penelitian, baik penelitian lapangan, tes
laboratorium, ataupun kajian pustaka dan dianalisis berdasarkan pemikiran ilmiah.
Pemikiran ilmiah adalah pemikiran yang logis dan empiris.3
Bahkan telah Allah firmankan dalam Al-Qur’an tentang tulis menulis
seperti pada QS Al-‘Alaq ayat 4-5 yang artinya adalah: “Yang mengajarkan tulis
menulis dengan qalam (4). Dia mengajarkan manusia sesuatu yang tidak diketahui
(5).”4
Dari ayat di atas maksudnya adalah bahwa kiranya manusia mampu untuk
melakukan kegiatan tulis menulis dengan hal-hal yang baik sehingga, dengan
kegiatan tulis menulis ilmu pengetahuan akan terus berkembang dan mampu
meningkatkan kemaslahatan umat. Dengan kegiatan tulis menulis juga dapat
mengajarkan kepada manusia lainnya untuk mengetahui apa yang sebelumnya
3 Totok Djuroto dan Bambang Suprijadi, Menulis artikel dan Karya Ilmiah (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2007), h. 12-13 4
tidak mereka ketahui. Sehingga dengan kegiatan tulis menulis pustakawan juga
dapat mengamalkan makna dari ayat tersebut untuk kemajuan pengetahuan
tentang ilmu perpustakaan dan kepustakawanan.
Karya ilmiah juga berarti sebuah komunikasi ilmiah dalam masyarakat
ilmiah yang dicatat atau pula dapat dipublikasikan. Artikel ilmiah seorang peneliti
atau ilmuwan yang mengandung informasi ilmiah, yang secara terbuka dapat diuji
kebenarannya, kesahihannya, relevansinya, dan bobotnya oleh peneliti lain,
ilmuwan lain yang sebidang (peer group), bahkan oleh masyarakat ilmiah pada umumnya.5
Di balik teori di atas terdapat pengalaman empirik penulis yang membuat
penulis tertarik pada kegiatan penulisan ilmiah yang dilakukan oleh pustakawan
ini yaitu:
1. Ketika penulis ingin membuat makalah, paper, dan tugas lainnya, sangat sulit menemukan tulisan pustakawan yang up to date, khususnya pustakawan yang ada di UIN Syahid Jakarta;
2. Kejenuhan penulis menggunakan referensi lama atau tulisan yang telah
lama diterbitkan;
3. Banyaknya informasi yang diperoleh dari internet daripada dari buku
ataupun artikel.
Dari hal-hal tersebut di atas sangat memungkinkan bagi pustakawan dalam
membuat sebuah karya ilmiah yang sangat berperan dalam pengembangan profesi
5
pustakawan tersebut pada khususnya dan mengembangkan ilmu kepustakawanan
yang telah diperoleh agar dapat dimanfaatkan oleh khalayak ramai.
Ironisnya, banyak anggapan yang mengemukakan bahwa, pada
kenyataannya banyak sekali pustakawan yang tidak mempublikasikan hasil
penelitian ilmiah mereka melalui sebuah karya yang dapat dinikmati oleh orang
banyak, dalam hal ini hanya untuk kepentingan kenaikan jabatan saja. Keadaan
demikian, secara tidak langsung dapat menghambat perkembangan ilmu
kepustakawanan saat ini, terutama di lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta (selanjutnya disingkat UIN Syahid). Namun, untuk
membuktikan pendapat ini perlu diadakan sebuah penelitian kepada pustakawan
yang berada di lingkungan UIN Syahid itu sendiri mengenai “Penulisan Karya
Ilmiah Pustakawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN
Syahid).”
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah
Pada latar belakang terdapat informasi-informasi yang menunjukkan
bahwa pengembangan profesi pustakawan juga dapat didukung pula oleh
penulisan karya ilmiah dibidang perpustakaan, dokumentasi, dan informasi yang
mereka hasilkan tersebut, baik secara individu atau secara kolektif . Hal tersebut
juga telah dijelaskan oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada
tahun 2002 (amandemen dari tahun 1998).
Pokok penelitian ini terfokus pada pustakawan yang menghasilkan karya
ilmiah melalui penelitian yang mereka jalani. Jadi, penelitian ini dibatasi hanya
berada di lingkungan UIN Syahid baik pustakawan terampil, maupun pustakawan
ahli yang telah diterbitkan oleh UIN Syahid maupun penerbit lain (di luar
lingkungan UIN Syahid).
Pertanyaan-pertanyaan yang akan dicoba untuk dijawab melalui penelitian
ini adalah:
1. Bagaimana intensitas penulisan karya ilmiah pustakawan UIN Syahid
khususnya yang telah dipublikasikan?
2. Faktor-faktor apa yang mendukung pustakawan UIN Syahid
melakukan penulisan karya ilmiah tersebut?
3. Apakah manfaat yang diperoleh dari hasil penulisan karya ilmiah
tersebut?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penenelitian
Penelitian yang dilakukan ini memiliki beberapa tujuan yang
diharapkan dapat dicapai oleh penulis yaitu sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui intensitas pustakawan UIN Syahid melakukan
penelitian dalam suatu bidang tertentu yang kelak menghasilkan
sebuah karya ilmiah.
b. Untuk mengetahui alasan apa yang melatarbelakangi pustakawan UIN
Syahid dalam penulisan karya ilmiah.
c. Untuk mendapatkan gambaran manfaat yang diperoleh oleh
pustakawan UIN Syahid ketika melakukan penulisan sebuah karya
2. Manfaat Penelitian
Adapun di samping tujuan yang ingin dicapai tersebut, penulis juga
mengharapkan manfaat yang dapat dihasilkan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Mendapatkan informasi tentang kegiatan fungsional pustakawan.
b. Mendapatkan pengetahuan yang lebih tentang penulisan karya ilmiah
yang telah dihasilkan pustakawan tersebut.
c. Menjadikan penulisan karya ilmiah sebagai sarana dalam
pengembangan ilmu pengetahuan, pengembangan profesi, dan
penyebaran informasi secara luas.
D. Definisi Istilah
Berikut ini akan dijelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam
penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pustakawan adalah pegawai negeri sipil yang berijazah di bidang
perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang diberi tugas secara penuh
oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan perpustakaan dan
dokumentasi pada unit-unit perpustakaan instansi pemerintah dan atau unit
tertentu lainnya.6
2. Penulisan Ilmiahadalah karya tulis berupa kajian ilmiah, penelitian ilmiah
dan rancangan karya nyata yang bernilai ilmiah, baik untuk publikasi
6
dalam jurnal, skripsi, tesis ,atau disertasi yang keseluruhannya bersifat
dapat diuji kembali kebenarannya dalam kehidupan nyata.7
3. Publikasi atau terbitan adalah suatu kegiatan mengenalkan atau menarik
barang dan jasa agar memperoleh perhatian masyarakat luas.8
4. Karya adalah suatu hasil yang diciptakan oleh seseorang atau secara
bersama dengan orang lain, dalam hal ini misalnya buku, artikel, lagu-lagu
dan lain-lain yang hak ciptanya dilindungi undang-undang.9
E. Metode Penelitian
Jenis metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang
bersifat deskriptif yaitu sebuah penelitian yang memaparkan sebuah situasi atau
peristiwa. Metodologi penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti
status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penelitian deskriptif ini
adalah untuk membuat suatu deskripsi, gambaran/lukisan secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena
yang diselidiki.10
Tujuan menggunakan penelitian ini adalah membuat gambaran atau
lukisan secara faktual dan akurat mengenai fakta, sifat, serta hubungan antara
fenomena yang digali dalam rangka menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi
pada keintensitasan pustakawan UIN Syahid dalam penulisan karya ilmiah.
7
Ananda Santoso dan A.R.Al-Hanif. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya: Alumni, 1993), h. 390.
8
Sutarno NS, Kamus Perpustakaan dan Informasi (Jakarta: Jala Permata, 2008),h. 177
9
Sutarno NS, Kamus Perpustakaan dan Informasi, h. 90
10
1. Lokasi Penelitian
Di dalam pelaksanaan penelitian ini penyusun mengambil lokasi objek
penelitian di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sesuai
dengan apa yang penyususn teliti yaitu “Penulisan Karya Ilmiah Pustakawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”
2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah karakteristik sejumlah subjek atau individu yang
memiliki sifat yang sama dalam suatu wilayah yang akan diteliti. Populasi
dalam penelitian ini adalah pustakawan UIN Syahid yang berjumlah 30 orang.
Sedangkan sampel adalah bagian populasi yang ingin diteliti. Oleh karena itu,
sampel harus dilihat sebagai suatu pendugaan terhadap populasi dan bukan
populasi itu sendiri.11] Oleh karena itu, penulis menggunakan teknik
pengambilan sampel random berstrata (stratified random), yaitu metode pemilihan sampel yang diaplikasikan pada populasi yang berstrata
(berlapis-lapis). Sampel diambil dari tiap-tiap lapis atau strata dari populasi tersebut
dengan cara mengelompokkan pustakawan UIN Syahid sesuai dengan jabatan
dan golongan pustakawan tersebut, kemudian penulis memilih responden
dengan mengocok nama-nama yang telah dikelompokkan itu dengan terlebih
dahulu mencoret nama-nama pustakawan yang telah pensiun dan yang telah
menjadi dosen atau staf pengajar, sehingga penulis memperoleh 14 responden
untuk diwawancarai pada penelitian ini.
11
3. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data berupa melakukan wawancara mendalam (depth interview) kepada responden tersebut yaitu pustakawan yang akan diteliti, dengan
menggunakan draft pertanyaan wawancara (terlampir).
Selain itu juga, meminta data yang dapat dijadikan bukti keabsahannya
kepada responden tersebut. Baik berupa bukti-bukti hasil penulisan karya
ilmiah yang telah dilakukan sehingga penulis akan mengetahui produk tulisan
yang telah dihasilkan oleh pustakawan tersebut.
4. Teknik Analisa Data
Pada bagian pertama, proses analisa dimulai dengan menelaah seluruh
data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara dengan
responden, observasi lapangan, dan sebagainya. Data-data tersebut tidak lain
hanyalah kumpulan kata-kata mentah yang masih perlu dibaca, dipelajari dan
ditelaah lebih lanjut. Untuk mengubah kata-kata mentah tersebut menjadi
bermakna kemudian mengadakan reduksi data.
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, mengorganisasi
data dengan cara sedemikian rupa hingga akhirnya dapat ditarik
kesimpulan-kesimpulan. Penyajian data sebagai sekumpulan informasi yang tersusun
yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
data kumpulan-kumpulan catatan dilapangan, pengkodean, penyimpanan,
kecakapan penelitian.
Langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam satuan-satuan dengan
merinci kompleksitas data menjadi bagian-bagian yang kemudian
dikategorisasikan menjadi berbagai tipologi pada langkah berikutnya, sambil
melakukan pengkodean. Kategorisasi dibuat berdasarkan pada kategori emik,
yaitu struktur atau pola konseptual dari responden yang sedang diteliti.
Dengan demikian peneliti tinggal memakai kategori-kategori yang telah ada.
Pada bagian kedua, membandingkan analisa masing-masing subyek
penelitian untuk menarik benang merah yang menunjukan persamaan dan
karakteristik khas pada masing-masing kasus. Dan pada bagian akhir, dari
semua data yang diperoleh selanjutnya dibuat kesimpulan atas data-data yang
bersifat umum dan memperhatikan pada data-data yang bersifat khusus.
Teknik perbandingan yang berkelanjutan ini berlangsung dengan melalui
tahapan, yaitu:
a. Membandingkan butir-butir yang mungkin dimasukkan pada setiap
kategori.
b. Menggabungkan kategori-kategori beserta cirri-cirinya.
c. Memberikan pembatasan pada masing-masing kategori, dan
d. Kategori-kategori tersebut kemudian dijadikan determinan pola-pola
sebagai temuan penelitian.
Penelitian tersebut dapat diselesaikan dan dapat diperoleh suatu laporan yang
telah disusun dengan sistematika penulisan yang lebih dapat dipahami. Dalam
Akademik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2009-2010”12
F. Sistematika Penulisan
Penulisan ini terdiri dari 5 BAB, dan tiap bab terdiri dari sub bab sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan yang membahas tentang latar belakang, tujuan
penelitian, pembahasan dan perumusan masalah, metode penelitian
dan sistematika penulisan.
Bab II Membahas mengenai pengertian, pustakawan, jabatan fungsional,
penulisan ilmiah, dan hal-hal yang berkaitan.
Bab III Membahas mengenai sejarah UIN Syahid, jumlah pustakawan
beserta jabatan-jabatan mereka, dan beberapa informasi tentang
publikasi yang rata-rata menerbitkan tulisan para pustakawan
Bab IV Membahas tentang masalah inti penelitian yaitu penulisan karya
ilmiah pustakawan UIN Syahid.
Bab V Pada bab ini diuraikan kesimpulan dan saran yang berkaitan
dengan penulisan karya ilmiah pustakawan UIN Syahid.
12
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Pustakawan
1. Pengertian Pustakawan
Tidak semua orang yang bekerja di perpustakaan dapat disebut
pustakawan. Adapun definisi pustakawan menurut organisasi pustakawan
Indonesia (IPI) adalah orang yang memberikan layanan/jasa kepada
masarakat sesuai dengan misi yang diemban oleh badan induknya
berdasarkan Ilmu Perpustakaan.13
Banyak ilmuwan yang memberikan batasan pada kata pustakawan.
Dari sekian banyak batasan pengertian pustakawan, ada dua yang penulis
cermati, yaitu batasan yang diberikan oleh Prof. Sulistyo-Basuki dan yang
tercantum dalam Bab I Pasal I ayat 8 Undang-Undang No. 43 Tahun 2007
tentang perpustakaan yang berisi bahwa, Pustakawan adalah seseorang yang
memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan
kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.
Kemudian yang kedua adalah pengertian pustakawan yang terdapat
dalam BAB I Pasal I Ayat 1 Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor: 132/KEP/M.PAN/2002 yang menyatakan bahwa,
Pustakawan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
13
wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan kepustakawanan pada unit-unit perpustakaan,
dokumentasi dan informasi instansi pemerintah atau unit tertentu lainnya
Menurut Hernandono pustakawan adalah “Pegawai Negeri Sipil yang
berijazah di bidang perpustakaan, dokumentasi, dan informasi yang diberi
tugas secara penuh oleh pejabat yang berwenang, untuk melakukan kegiatan
perpustakaan dan dokumentasi pada unit-unit perpustakaan instansi
pemerintah atau unit tertentu lainnya”. 14
Persyaratan pendidikan formal di bidang ilmu perpustakaan mengacu
kepada jabatan atau orang yang bertanggung jawab atas manajemen kerja
perpustakaan, sedangkan orang yang tidak mempunyai pendidikan formal
ilmu perpustakaan bisa disebut tenaga penunjang dan staf administrasi,
karena itulah tenaga pustakawan dapat dibedakan menjadi dua kelompok
tenaga kerja, yaitu tenaga profesional dan tenaga nonprofessional.15
Selain itu Pustakawan seperti halnya komponen lain di masyarakat,
menjadi salah satu pihak yang berkepentingan dalam upaya penyebaran
informasi masyarakat. Terutama, dalam menuju masyarakat metropolitan
yang informatif di era globalisasi informasi. Demikian disampaikan Dra
Pinky Saptandari MA, Ketua Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Airlangga, dalam makalah seminar berjudul “Akses
Informasi dan Pemberdayaan Masyarakat”,di Hotel Sahid Surabaya.
14
Hernandono, Perpustakaan dan Kepustakawanan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h.12
15
”Pustakawan setidaknya dapat memberi warna bagaimana memberdayakan masyarakat. Bagaimana potensi lain di luar media massa sebagai panglima informasi dikembangkan, untuk mengimbangi media massa yang tidak selalu mencerdaskan dan memberdayakan masyarakat,”ujar Pinky.16
Dengan demikian penulis mampu mengambil kesimpulan bahwa apa
yang dimaksud dari pustakawan yang memiliki kompetensi adalah
pustakawan yang memiliki kecakapan, keterampilan, dan pengetahuan yang
baik dalam segala hal. Pustakawan dituntut untuk mampu mengesuai
teknologi informasi dan kemampuan komunikasi yang baik sehingga dalam
memberikan pelayanan kepada pemustaka akan dapat dilakukan dengan
sebaik-baiknya. Selanjutnya, dikatakan bahwa pustakawan mempunyai tugas
adalah tugas untuk memberikan pelayanan, penyebarluasan informasi, dan
mampu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pustakawan memiliki wewenang yaitu pustakawan mampu
menyebarluaskan informasi melalui perpustakaan yang dikelolanya dengan
cara yang dianggap dapat mewujudkan tujuan perpustakaan itu sendiri.
Pustakawan juga memiliki wewenang untuk tidak menyebarkan informasi
jika itu dianggap dapat merugikan kehidupan bangsa. Kemudian pustakawan
memiliki hak, yaitu hak untuk memperoleh kehidupan yang layak. Baik
sebagai manusia social ataupun sebagai profesional yang pustakawan emban.
Namun, di lain sisi pustakawan masih mendapatkan apresiasi yang
rendah oleh masyarakat. Padahal, pustakawan sebagai pengelola pusat
16
“Pustakawan Berperan dalam Penyebaran Informasi Masyarakat,” Kompas Jawa
informasi memiliki peran yang besar dalam menentukan tingkat minat baca
masyarakat, mulai dari pelayanan kepada pengunjung, pengadaan buku,
pengelolaan katalog, sirkulasi, tata letak buku, dan desain interior
perpustakaan. Rendahnya apresiasi terhadap pustakawan ini berkaitan dengan
rendahnya minat masyarakat mengunjungi perpustakaan. Saat ini masyarakat
cenderung memilih internet untuk sumber informasi karena lebih cepat,
lengkap, dan mudah untuk dikunjungi dari pada perpustakaan.17
Seiring waktu pula perpustakaan telah berkembang konsepnya tak lagi
sekadar merupakan rak dengan jajaran buku, melainkan sebagai resources center atau sumber daya informasi. Karena itu, tenaga pustakawan juga harus semakin kompeten, bukan sekadar penjaga buku.
Sedangkan yang dimaksud Pustakawan menurut Perpustakaan UIN
Syahid yaitu berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 132/KEP/M.PAN/12/2002 tentang jabatan Fungsional
Pustakawan dan Angka Kreditnya pada bab I pasal 1, yang disebutkan bahwa
pustakawan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
dan wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan kepustakawanan kepada unit-unit perpustakaan
dokumentasi, dan informasi, instansi pemerintahan atau unit tertentu lainnya.
Dari beberapa penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan pustakawan adalah seseorang yang telah menjadi pegawai
negeri sipil dengan latar belakang pendidikan tentang ilmu perpustakaan atau
17
sejenisnya, dan memiliki keterampilan, kecakapan dan pengetahuan dalam
melakukan kegiatan-kegiatan kepustakawanan tempat ia bekerja, dalam hal
ini pada unit-unit perpustakaan, pusat dokumentasi baik pada instansi
pemerintahan maupun swasta.
2. Peran dan Tugas Pustakawan a. Peran Pustakawan
Pustakawan perguruan tinggi mengemban tanggung jawab yang
besar atas keberadaan dan kelangsungan hidup perpustakaan di
lingkungan perguruan tinggi. Hal ini di karenakan pustakawan adalah
orang yang mengelola perpustakaan dan orang yang paling mengerti
dalam hal penelusuran informasi sesuai dengan kebutuhan para
pengguna (user). Selain itu, pustakawan mampu mengklasifikasi, nengfiling dokumen file, lokasi koding bahkan menyimpan informasi
dalam bentuk database.
Pustakawan perguruan tinggi harus mampu bertindak
profesional dalam menjalankan tugasnya dan mengambil keputusan
baik dalam pemecahan suatu masalah, maupun dalam hal lainnya
yang berkaitan dengan penyebaran informasi dan ilmu pengetahuan.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa perpustakaan perguruan tinggi
adalah sarana penunjang yang utama dalam menjalankan Tri Dharma
b. Tugas Pustakawan
Tugas pustakawan adalah melaksanakan kegiatan utama dalam
lingkungan unit perpustakaan, yang meliputi kegiatan pengadaan,
pengolahan bahan pustaka, pendayagunaan dan pemasyarakatan
informasi baik dalam bentuk cetak, karya rekam maupun multimedia,
serta pengkajian atau kegiatan lain untuk pengembangan perpustakaan
termasuk pengembangan profesi.
3. Kegiatan Jabatan Fungsional Pustakawan
Menurut BAB II Pasal 3 Ayat 2 Keputusan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 132/KEP/M.PAN/2002
menyebutkan bahwa jabatan fungsional itu merupakan jabatan karier yang
hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah menjadi Pegawai Negeri
Sipil (PNS).
Jabatan funsional pustakawan dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a. Jabatan Fungsional Pustakawan Tingkat Terampil, yaitu pustakawan yang
memiliki dasar pendidikan untuk pengangkatan pertama kali
serendah-rendahnya diploma perpusdokinfo atau diploma bidang lain yang
disetarakan.
b. Jabatan Fungsional Pustakawan Tingkat Ahli, yaitu pustakawan yang
serendah-rendahnya Sarjana Strata 1 (S1) perpusdokinfo atau sarjana bidang lain
yang disetarakan.18
Keduanya memiliki tugas yang berbeda dalam menjalankan kegiatan
jabatan fungsional yang mereka emban. Secara rinci tugas kedua jabatan
tersebut telah diatur dalam Bab II Pasal 4 Ayat 1 dan 2 Keputusan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 132/KEP/M.PAN/2002.
Pustakawan yang telah mampu menjalankan tugas dengan baik dan
penuh tanggung jawab maka akan dapat menaikkan jabatan fungsionalnya
dengan melalui suatu penilaian dari unsur dan sub unsur jabatan fungsional
pustakawan tersebut dan diberikan angka kredit untuk setiap penilaian.
Berikut adalah penjabaran unsur dan sub unsur kegiatan pustakawan
yang dapat dinilai angka kreditnya adalah :
1. Pendidikan, meliputi:
a. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah atau gelar;
b. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang kepustakawanan serta
memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
atau Sertifikat.
2. Pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/sumber
informasi, meliputi:
a. Pengembangan koleksi;
b. Pengolahan bahan pustaka;
18
c. Penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka;
d. Pelayanan informasi.
3. Pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi, meliputi:
a. Penyuluhan;
b. Publisitas;
c. Pameran.
4. Pengkajian dan pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi,
meliputi:
a. Pengkajian;
b. Pengembangan Perpustakaan;
c. Analisis/kritik karya kepustakawanan;
d. Penelaahan pengembangan di bidang perpustakaan, dokumentasi dan
informasi.
5. Pengembangan profesi, meliputi:
a. Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang perpustakaan,
dokumentasi dan informasi;
b. Menyususn pedoman/petunjuk teknis perpustakaan, dokumentasi dan
informasi;
c. Menerjemah/menyadur buku dan bahan-bahan lain di bidang
perpustakaan,dokumentasi dan informasi;
d. Melakukan tugas sebagai ketua kelompok/koordinator pustakawan
atau memimpin unit perpustakaan;
e. Menyusun kumpulan tulisan untuk dipublikasikan;
6. Penunjang tugas pustakawan, meliputi:
a. Mengajar;
b. Melatih;
c. Membimbing mahasiswa dalam penyusunan skripsi, tesis atau
disertasi yang brhubungan dengan perpustakaan, dokumentasi dan
informasi;
d. Memberikan konsultasi teknis sarana dan prasarana perpustakaan,
dokumentasi dan informasi;
e. Mengikuti seminar, lokakarya, dan pertemuan bidang
kepustakawanan;
f. Menjadi anggota organisasi profesi kepustakawanan;
g. Melakukan lomba kepustakawanan;
h. Memperoleh penghargaan/tanda jasa;
i. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya;
j. Menyunting pertemuan risalah ilmiah;
k. Keikutsertaan dalam Tim Penilai Jabatan Pustakawan.19
Hal-hal yang tersebut di ataslah yang dapat mempengaruhi jabatan
fungsional seorang pustakawan. Namun, yang menjadi perhatian penulis
hanya pada penulisan karya ilmiah yang berkaitan dengan perpustakaan,
dokumentasi dan informasi. Menurut Subag Layanan Umum Perpustakaan
Utama UIN Syahid Bapak. Drs. Anwar Syamsudin, MM mengatakan bahwa
penulisan karya ilmiah adalah sub unsur yang sangat besar perannya dalam
19
menyumbangkan angka kredit pustakawan dalam penilaian jabatan fungsional
mereka.
B. Karya Tulis Ilmiah
1. Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Penulisan karya ilmiah bukanlah kata baru dalam dunia pendidikan di
Indonesia, Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu
masalah. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan,
pengumpulan data yang didapat dari suatu penelitian, baik penelitian
lapangan, tes laboratorium, ataupun kajian pustaka. Kemudian dalam
memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah.20
Selain itu, menurut Ahmad Faliullah “Karya ilmiah atau tulisan
ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (yang berupa hasil pengembangan)
yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan pengetahuan
orang lain sebelumnya.”21
Adapun pendapat lain mengemukakan bahwa karya tulis ilmiah
merupakan suatu produk dari kegiatan ilmiah. Karya tulis ilmiah adalah suatu
tulisan yang membahas suatu permasalahan. Pembahasan itu dilakukan
berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang diperoleh
melalui suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui penelitian ini
menggunakan metode ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jawaban
20
Totok Djuroto dan Bambang Suprijadi, Menulis artikel dan Karya Ilmiah, h. 12-13
21
secara ilmiah terhadap permasalahan yang diteliti. Untuk memperjelas
jawaban ilmiah berdasarkan penelitian, penulisan karya tulis ilmiah hanya
dapat dilakukan sesudah timbul suatu masalah, yang kemudian dibahas
melalui penelitian dan kesimpulan dari penelitian tersebut.22
Sedangkan menurut Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 mengartikan bahwa karya tulis
ilmiah di bidang perpusdokinfo adalah karya berupa laporan hasil kegiatan
ilmiah atau tinjauan atau ulasan ilmiah bidang perpusdokinfo yang disajikan
dengan menggunakan kerangka isi, aturan dan format tertentu yang
membahas suatu pokok bahasan dengan menuangkan gagasan-gagasan
tertentu melalui identifikasi dan deskripsi permasalahan, analisis
permasalahan dan saran-saran pemecahannya.23
2. Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah berdasarkan kadar keilmiahannya dapat dibagi menjadi
dua jenis yaitu:
a. Karya Tulis Ilmiah Murni
Karya tulis ilmiah murni memiliki tujuan tertentu dalam penulisannya
dan bersifat akademis. Selain itu juga karya tulis ilmiah murni memiliki
22
http://www.m-edukasi.web.id/2012/06/pengertian-karya-tulis-ilmiah.html diakses pada 17 Desemper 2012 Pukul 11:03
23
jangkauan pembaca yang terbatas pada kaum ilmuwan atau akademisi.
Berikut beberapa contoh tulisan ilmiah murni, adalah sebagai berikut:
Makalah
Naskah publikasi
Laporan akhir yang dibuat untuk tujuan akademis
b. Karya Tulis Ilmiah Populer
Karya tulis ilmiah populer merupakan karya tulis ilmiah yang dapat
dikonsumsi oleh masyarakat umum, dan tema-tema yang diangkat adalah
tema yang mudah dipahami secara umum oleh masyarakat luas, misalnya
tentang kesehatan, kecantikan, politik, daan lain-lain. Berikut beberapa
contoh tulisan ilmiah populer, adalah sebagai berikut:
Esai
Tajuk rencana
Opini
Resensi buku
Artikel24
3. Tujuan dan Fungsi Karya Tulis Ilmiah a. Tujuan Karya Tulis Ilmiah
Pada umumnya karya tulis ilmiah mempunyai tujuan yang sama yaitu
agar gagasan penulis karya ilmiah itu dapat dipelajari, lalu didukung atau
24
ditolak oleh pembaca. Namun terdapat juga tujuan khusus yang mendasari
penulisan karya ilmiah tersebut seperti, tulisan tersebut mampu
memberikan informasi dan ilmu pengetahuan bagi pembacanya,
memperkuat pendapat sebelumnya yang telah ada, juga sebagai penemuan
baru dalam bidang keilmuan tertentu.
b. Fungsi Karya Tulis Ilmiah
Fungsi karya tulis ilmiah terbagi menjadi tiga yaitu, yang pertama
sebagai penjelasan (explanation) yaitu memberikan definisi yang jelas dan lugas mengenai suatu permasalahan yang sedang diteliti, kedua sebagai
ramalan (prediction) yaitu, memberikan perkiraan yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan berdasarkan pada fakta-fakta ilmiah yang
telah terjadi saat ini, dan yang terakhir sebagai kontrol (control) yaitu, memeriksa dan mengawasi penemuan-penemuan atau tulisan sehingga
tulisan ilmiah tersebut mampu dianggap layak atau tidak untuk
disebarluaskan kepada pembaca.25
25
C. Penulisan Karya Ilmiah Bagi Pustakawan
Karya para ilmuwan yang menghasilkan ilmu pengetahuan membuka
peluang kepada pustakawan, untuk dapat memberdayakan informasi dan
menyebarluaskannya. Para ilmuan tersebut mampu menyediakan informasi baru
melalui penelitian yang kemudian dipublikasikan untuk kebutuhan khalayak
ramai.
Belajar dari hal tersebut di atas, Iskandar Sulaiman selaku Pustakawan
Perpustakaan Utama UIN Syahid yang mengutip dari Prabowo Tjitropranoto
(1995) mengemukakan bahwa pustakawan harus mampu melaksanakan penelitian
dibidang perpustakaan untuk menentukan inovasi baru sebagai alternatif
pemecahan masalah berdasarkan kajian, analisis atau penelitian ilmiah, yang pada
akhirnya penelitian ini dituangkan dalam sebuah karya tulis ilmiah.26
Dengan kata lain bahwa penulisan karya ilmiah yang dilakukan
pustakawan dapat memberikan pemecahan-pemecahan masalah yang sering
dialami oleh pustakawan dalam mengelola perpustakaan. Karena, secara tidak
langsung pustakawan akan mampu mengeluarkan inovasi-inovasi baru dalam
karya tulis yang dihasilkan tersebut.
Selain itu menurut Drs.Anwar Syamsuddin, MM pustakawan yang rajin
dan mampu menciptakan suatu karya tulis ilmiah akan dapat mengembangkan
potensi pustakawan yang ada di Indonesia. Maksudnya, ialah bahwa pustakawan
tidak akan di pandang sebagai ilmu melaikan sebagai profesi yang sangat mulia.
Selain alasan yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa penulisan karya ilmiah
26
menyumbangkan poin angka kredit yang tinggi dalam jabatan fungsional, dengan
penulisan karya ilmiah juga pustakwan akan terus belajar untuk dapat memajukan
perpustakaan yang mereka kelola.27
Jadi, dalam hal ini penulis menyimpulkan bahwa penulisan karya ilmiah
yang dilakukan oleh pustakawan adalah suatu bentuk untuk menciptakan inovasi
baru, guna menyebarluaskan informasi, memberikan solusi dalam
menyosialisasikan perpustakaan, dokumentasi dan informasi sebagai pusat ilmu
pengetahuan, juga mengasah keterampilan ilmiah pustakawan untuk menunjang
jabatan fungsional pustakawan itu sendiri pada khususnya.
D. Penelitian Sebelumnya
Pada penelitian sebelumnya penulis belum menemukan judul yang serupa
dengan apa yang penulis tulis saat ini. Namun, terdapat beberapa poin-poin yang
hampir sama dalam sebuah tulisan yang ditulis oleh Pergola Irianti dalam
artikelnya yang berjudul “Profesi Pustakawan dan Kemandirian” yang di tulis di
Buletin Perpustakaan Nomer 25 yang terbit pada tanggal 1 Desember 1997.
Dalam penelitiannya Pergola Irianti mengatakan bahwa profesi pustakawan
telah ditetapkan pemerintah sebagai jabatan fungsional. Dengan jabatan
fungsional tersebut pustakawan dituntut untuk, memiliki pendidikan, keahlian,
dan keterampilan di bidang perpustakaan yang didapat melalui pendidikan formal,
penataran atau diklat dan sebagainya. Selain itu juga, pustakawan harus memiliki
27
kemandirian yaitu mampu memimpin diri sendiri tanpa adanya pengaruh dari
orang lain, menggunakan ilmu pengetahuan, menyebarkan dan melakukan
penelitian kembali mengenai ilmu pengetahuan tertentu, serta berperilaku dinamis
yaitu selalu mengikuti perkembangan dan tuntutan profesi, juga mampu
menyesuaikan diri dngan perkembangan sosial dan iptek.
Pergola Irianti menyebutkan salah satu cara pustakawan mengembangkan
ilmu pengetahuan dalam penyusuaian diri dibidang sosial, dapat dilakukan dengan
melakukan penilitian ilmiah yang kemudian dituangkan dalam tulisan karya
ilmiah. Dengan demikian pustakawan juga mampu melakukan tugasnya sebagai
penyebar informasi dan ilmu pengetahuan yang baru.
Selain tulisan dari Pergola Irianti, penulis juga menemukan beberapa poin
yang sama pada artikel yang di tulis oleh Sumarsih dengan judul “Profesi
Pustakawan: Tantangan dan Peluang” yang diterbitkan oleh Buletin FKP2T, Th
IV, No. 1 Januari-Juni 1999. Di dalam tulisannya Sumarsih menerangkan tentang
beberapa definisi perpustakaan dan pustakawan, pustakawan menurut Surat
Edaran Bersama/SEB Mendikbud dan Kepala BAKN Nomor 53469/MPK/1988
dan Nomor 15/SE/1988 tentang jabatan fungsional pustakawan adalah Pegawai
Negeri Sipil yang berijazah di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi
yang diberi tugas secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
kegiatan perpustakaan dan dokumentasi pada unit-unit perpustakaan instansi
pemerintah dan atau unit tertentu lainnya.
Menurut Sumarsih, pustakawan memiliki beberapa kewajiban diantaranya
1. Setiap pustakawan harus tahu tentang tugas-tugasnya;
2. Setiap pustakawan harus berwawasan luas, terampil dalam
melaksanakan tugas dan meningkatkan pengetahuan;
3. Setiap pustakawan harus mampu berpikir dinamis dan berprestasi.
Pustakawan yang berwawasan luas akan senantiasa membaca dan melakukan
penelitian kembali dengan demikian pustakawan tersebut mampu meningkatkan
pengetahuannya sebagai individu yang berpikir dinamis. Prestasi yang dapat
diperoleh oleh pustakawan dari pola pemikiran tersebut adalah mampu
menyebarkan pengetahuannya kepada khalayak ramai, baik dengan cara
melakukan penulisan karya ilmiah tentang pengetahuan dan aspek sosial lain atau
membantu user untuk menemukan informasi yang dikehendaki.
Karya tulis ilmiah adalah peluang baru bagi pustakawan untuk
mengembangkan keterampilan pustakawan dalam menyebarkan informasi. Untuk
mampu bersaing dengan kemajuan teknologi dan arus globalisasi pustakawan juga
mampu menulis dalam bulletin-buletin, media massa, atau bahkan artikel
elektronik. Hal ini diharapkan mampu mengembangkan perpustakaan tempat ia
bekerja atau bahkan mengembangkan diri melalui kenaikan jabatan fungsionalnya
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Perpustakaan UIN Syahid Jakarta
Perpustakaan UIN Syahid pada awalnya merupakan peralihan nama dari
perpustakaan IAIN Jakarta, yang didirikan seiring dengan berdirinya IAIN itu
sendiri, yaitu sejak berdirinya ADIA (Akademi Dinas Ilmu Agama) pada tanggal
1 Juni 1957. Pada waktu itu kondisi perpustakaan masih sangat sederhana, hanya
terdiri dari satu ruangan dengan koleksi sebanyak 2000 eksemplar (eks), dan
hanya dikelola oleh seorang pegawai.
Pada tahun 1960-1964 Perpustakaan IAIN Jakarta dipimpin oleh Drs. A.
Syadali. Di bawah kepemimpinannya perpustakaan sudah mulai dikelola secara
lebih sistematis. Pada periode tersebut, koleksi buku diklasifikasikan menurut
DDC (Dewey Decimal Classification). Di samping itu sistem peminjaman juga sudah mulai tertib, dan jumlah pegawainya ada 4 orang.
Tahun 1964-1971 Perpustakaan IAIN Jakarta dikepalai oleh Ny. Nabilah
Lubis, beliau adalah sarjana muda ilmu perpustakaan dari Universitas Cairo,
Mesir. Pada masanya perpustakaan IAIN banyak menerima sumbangan buku dari
berbagai lembaga, khususnya kedutaan Mesir dan Saudi Arabia sehingga pada
Januari 1969 jumlah koleksi menjadi 1.320 judul dan 10.999 eks buku, 23 skripsi,
dan 310 eks majalah.
Selanjutnya, pada tahun 1971-1983 Perpustakaan IAIN Jakarta dipimpin
ditata lebih teratur dan menempati ruang yang lebih luas (gedung Aula Madya
saat ini). Pada masa inilah puncak prestasi perpustakaan berhasil diraih, tepatnya
pada tahun 1980 Perpustakaan IAIN Jakarta tercatat sebagai perpustakaan
perguruan tinggi terbaik se-DKI Jakarta.
Berikutnya pada tahun 1983-1984, perpustakaan IAIN dipimpin oleh Drs.
M. Kailani Eryono, alumni Jurusan Ilmu Perpustakaan dari Universitas Indonesia.
Pada masanya Perpustakaan IAIN Jakarta berkembang dengan cukup pesat.
Selanjutnya pada tahun 1984-1998 Drs. Zaenal Arifin Toy MLIS, menjadi kepala
perpustakaan IAIN Jakarta. Pada masanya perpustakaan sempat pindah ke gedung
baru berlantai tiga di Jl. Kertamukti No.5 Pisangan Ciputat. Di bawah
kepemimpinan beliau telah dibentuk Sekretariat Kerjasama Perpustakaan (SKP)
yang anggotanya terdiri dari seluruh perpustakaan IAIN dan STAIN di Indonesia.
Selanjutnya SKP ini diubah namanya menjadi Jaringan Perpustakaan Perguruan
Tinggi Islam (JPPTI) yang dideklarasikan di Surabaya pada tahun 2003.
Periode berikutnya 1998-2000, perpustakaan IAIN dipimpin oleh Dra. M.
Djuhro S. Beliau juga seorang sarjana ilmu perpustakaan dari Universitas
Indonesia. Pada masa kepemimpinannya perpustakaan kembali pindah ke gedung
yang lebih baru yang dibangun di atas tanah eks gdung Sanggar Pravitasari.
Degan demikian lokasi perpustakaan dan kampus menjadi lebih dekat. Pada tahun
2001-2006, seiring dengan berubahnya status IAIN Menjadi UIN (SK Presiden no
31 tanggal 20 Mei 2002), maka secara otomatis nama perpustakaan pun ikut
berubah yaitu menjadi “Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta”. Perpustakaan Utama UIN Syahid dipimpin oleh Dr. H.
gedung dan perlengkapannya, penerapan sistem otomasi, penerapan sistem
keamanan koleksi dengan sensormatic, penambahan jenis layanan seperti warnet, audio visual, dan lain sebagainya.
Perkembangan selanjutnya, pada tahun 2004 bekerjasama dengan
Kedutaan Amerika Serikat, Perpustakaan Utama UIN Syahid telah membuka
American Corner (Amcor). Hingga tahun 2009 Perpustakaan Utama UIN Syahid telah melakukan upaya perubahan sistem otomasi berbasis web dengan nama
TULIS (The Technology of UIN for Library and Information System).
Selain dari Perpustakaan Utama, maka ada beberapa perpustakaan fakultas
yang tersebar di lingkungan UIN Syahid. Perpustakaan fakultas ini merupakan
bagian dari sistem pembelajaran di lingkungan fakultas, dan karenanya menjadi
basis pembelajaran, yang berfungsi sebagai Library and Learning Resources Center (LLRC).
Pengembangan perpustakaan fakultas ini sekali lagi merupakan kebijakan
strategis Rektor IAIN Syahid Jakarta tahun 1998, yakni meningkatkan standarisasi
fasilitas sarana dan prasarana pendidikan di lingkungan kampus. Program
kebijakan rektor tersebut diantaranya adalah mendiikan serta mengembangkan
perpustakaan di masing-masing fakultas.
Dalam pengembangannya terdapat beberapa perpustakaan fakultas di
lingkungan UIN Syahid yang berperan sebagai working library (perpustakaan kerja), dimana fungsinya adalah memberikan layanan kepada masing-masing
sivitas akademika fakultas. Di lingkungan UIN Syahid perpustakaan fakultas
Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH)
Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH)
Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK)
Perpustakaan Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI)
Perpustakaan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF)
Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi (FST)
Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK)
Perpustakaan Fakultas Psikologi
Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Perpustakaan Sekolah Pascasarjana
B.Visi, Misi, dan Tujuan Perpustakaan 1. Visi Perpustakaan
Perpustakaan sebagai lembaga penyedia informasi senantiasa berupaya
untuk menjadi sumber referensi terkemuka dalam berbagai ilmu pengetahuan
terutama dalam bidang kajian keislaman. Perpustakaan (baik perpustakaan
utama maupun perpustakaan fakultas) karenanya mengemban amanah
pencerdasan bangsa melalui perannya sebagai penyedia berbagai informasi
bagi masyarakat sivitas akademika UIN Syahid Jakarta.
Perpustakaan dalam upayanya mencerdaskan kehidupan bangsa mepunyai
visi terwujudnya perpustakaan riset dan perpustakaan kerja yang unggul,
handal dan terdepan sebagai pusat sumber informasi dalam pengkajian,
berorientasi pada nila-nilai keislaman, kemanusiaan, dan keindonesiaan dalam
jaringan informasi nasional dan internasional.
2. Misi Perpustakaan
a. Menyediakan koleksi yang lengkap dalam bidang keislaman dan
bidang-bidang umum, sebagai pendukung kegiatan perkuliahan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
b. Menyediakan berbagai layanan yang tepat, akurat dan cepat dalm rangka
memenuhi kebutuhan informasi bagi seluruh sivitas akademika UIN Syahid
Jakarta.
c. Mengebangkan pemanfaatan perpustakaan secara efektif oleh seluruh
sivitas akademika dengan melaksanakan beberapa program information literacy.
d. Mengembangkan layanan jarak jauh untuk seluruh sivitas akademika UIN
Syahid dan masyarakat di luar UIN.
e. Membangun kerjasama yang efektif dengan masyarakat kampus dan
institusi atau organisasi lain baik di dalam maupun di luar negeri.
f. Mengembangkan kualitas SDM prpustakaan agar mampu menjalankan
profesinya sesuai perkembangan zaman.
g. Mengembangkan pengadaan dan pemanfaatan koleksi non cetak dan
perpustakaan online.
h. Mengembangkan layanan informasi berbasis web bagi sivitas akademika
UIN Syahid.
j. Menjalin hubungan kerjasama nasional dan internasional.
k. Mendokumentasikan dan menyediakan akses karya sivitas akademika.
3. Tujuan Perpustakaan
Secara umum tujuan perpustakaan UIN Syahid baik Perpustakaan Utama
maupun Perpustakaan Fakultas adalah mendukung keberhasilan semua
aktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berlangsung di UIN, baik dalam
bidang pengajaran dan pendidikan, penelitian maupun pengabdian pada
masyarakat.28
C. Struktur Organisasi Perpustakaan
1. Struktur Organisasi Perpustakaan Utama
Secara organisasi kepala perpustakaan utama bertanggungjawab langsung
kepada rektor melalui pembantu rektor bidang akademik. Dalam pelaksanaan
tugas-tugas operasional, kepala perpustakaan utama dibantu oleh wakil kepala,
tiga sub bagian yaitu, sub bagian umum, sub bagian layanan teknis, dan sub
bagian layanan umum, serta dibantu oleh kepala-kepala urusan dan kelompok
pustakawan. Sub bagian layanan teknis membawahi kepala-kepala urusan
(Kaur) seperti kaur pengadaan dan pengembangan koleksi, kaur pengolahan,
kaur pemeliharaan, dan kaur pustakawan dan SDM koleksi. Sedangkan sub
bagian layanan umum membawahi kaur sirkulasi, kaur referensi, kaur layanan
khusus dan kerjasama serta kaur otmasi, ICT dan Multimedia. Untuk lebih
jelasnya struktur organisasi tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
28
Gambar 01
Struktur Organisasi Perpustakaan Utama UIN Syahid Jakarta
2. Struktur Organisasi Perpustakaan Fakultas
Di dalam struktur organisasi, perpustakaan fakultas berada di
masing-masing fakultas, dan bertanggung jawab langsung kepada dekan melalui
pembantu dekan bidang akademik. Dalam pelaksanaan tugas-tugas
perpustakaan, kaur perpustakaan fakultas dibantu staf perpustakaan bidang
pengadaan, pegolahan, dan pelayanan. Hubungan antara perpustakaan fakultas
dengan perpustakaan utama bersifat koordinatif. Untuk lebih jelasnya struktur
Gambar 02
Struktur Organisasi Perpustakaan Fakultas.
D. Profil Pustakawan UIN Syahid Jakarta
Dalam mendukung kegiatan pendidikan dan pengembangan ilmu
pengetahuan UIN Syahid Jakarta menyediakan perpustakaan, sebagai unit yang
mempunyai peran strategis, dalam mewujudkan komitmen sebagai Universitas
Riset (Research University) dan Universitas Kelas Dunia (World Class University), karena perpustakaan merupakan pusat sumber belajar dan sarana penelitian.
Dengan peran strategis tersebut, penggunaan perpustakaan perlu didukung
oleh kemampuan teknik-teknik yang efisien dan efektif dalam mencari informasi
dikelola oleh Pustakawan. Pustakawan, berperan penting dalam mengembangkan
informasi, fasilitas dan layanan yang terdapat di perpustakaan.
Pustakawan tersebut, tersebar di semua fakultas yang terdapat di UIN
Syahid Jakarta dan di Perpustakaan Utama UIN Syahid Jakarta, dengan jumlah
keseluruhan + 30 orang (keterangan terlampir).
Pustakawan ini juga mengemban tugas yang berperan aktif dalam
penelitian ilmiah, sehingga tak sedikit pustakawan yang mampu menerbitkan
tulisan kaya ilmiah tersebut sehingga dapat disebarluaskan kepada segenap civitas
akademika UIN Syahid Jakarta khususnya, dan masyarakat pada umumnya.
Tugas dan kewajiban pustakawan UIN Syahid Jakarta telah dijelaskan
pada BAB sebelumnya.
E. Nama-nama Publikasi Ilmiah yang Diterbitkan oleh UIN Syahid Jakarta
Sebagai pemenuhan dan penunjang bagi Universias Riset, UIN Syahid
Jakarta sangat konsen terhadap usaha penerbitan jurnal-jurnal sebagai media
publikasi ilmiah bagi civitas akademika. Penerbitan jurnal dilakukan dalam
rangka menunjang kegiatan pendidikan, penelitian dan komunikasi, baik internal
maupun eksternal demi terwujudnya Research University.
Berikut ini daftar nama-nama jurnal yang diterbitkan oleh UIN Syahid Jakarta
adalah sebagai berikut:29
29
Tabel 01
Nama-Nama Jurnal UIN Syahid Jakarta
No. Nama Jurnal Penerbit Mulai Terbit Frekuensi
1 Buletin UIN Humas UIN 1973 12x
2 Mimbar UIN 1980 4x
3 Al-Maktabah Perpustakaan 1989 3x
4 Al-Turats Fakltas Adab 1995 3x
5 Al-Ashri Madrasah Pembangunan 1995 4x
6 Institut Lembaga Kemahasiswaan 1995 2x
7 Studia Islamika PPIM 1997 3x
8 Refleksi Fakultas Ushuluddin 1998 3x
9 Didaktika Islamika
Fakultas Tarbiyah 1999 3x
10 Ahkam Fakultas Syariah 1999 3x
11 Dakwah Fakultas Dakwah 1999 2x
12 Narasi Lembaga Penelitian 1999 2x
13 Fajar LPM 1999 2x
14 Kordinat Kopertais 1999 2x
15 Harkat Pusat Studi Wanita 1999 2x
16 Indo Islamika Sekolah Pascasarjana 2000 2x
17 Tazkiya Fakultas Psikologi 2001 2x
18 Al-Zahra Fakultas Dirasat Islamiyah 2001 2x
Dari daftar tersebut dapat diketahui bahwa sivitas akademika UIN Syahid
Jakarta, tentu dapat menuangkan hasil penelitian mereka dan
mempublikasikannya di salah satu jurnal yang telah ada tersebut, gunanya adalah
untuk mampu menyebarkan ilmu pengetahuan dan informasi yang bermanfaat
kepada sivitas akademika yang lain. Dengan demikian, tentu tujuan menjadi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan
mengenai penulisan ilmiah pustakawan UIN Syahid Jakarta.
Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dengan
melakukan wawancara kepada 14 responden (pustakawan) di perpustakaan
Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hasil wawancara yang penulis lakukan kepada pustakawan tersebut untuk
selanjutnya dianalisis dan dibahas dalam bab ini, setelah melalui pemisahan dan
pengelompokkan yang dilakukan terhadap data-data yang diperlukan dalam karya
tulis ini.
A. Analisa Pustakawan UIN Syahid Jakarta
Telah kita ketahui bahwa pustakawan memiliki peran penting dalam
kemajuan pendidikan di Indonesia, pustakawan adalah garda terdepan dalam
mengelola informasi dan ilmu pengetahuan yang ada. Pustakawan dituntut untuk
senantiasa lebih cepat mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan saat ini, serta
menyebarluaskannya. Banyak sekali alasan yang mampu membuat pustakawan itu
dinyatakan sebagai gerbang para peneliti dan pembaca untuk mendapatkan
informasi yang mereka butuhkan. Begitupun dengan pustakawan yang ada di UIN
Syahid, banyaknya perpustakaan yang tersebar di lingkungan UIN Syahid tentu
Pustakawan UIN Syahid terdiri dari 30 orang, pustakawan tersebut terdiri dari 18
laki-laki dan 12 perempuan.
Dari keseluruhan pustakawan tersebut, penulis hanya mengambil 14
responden yang terdiri dari 9 orang pustakawan laki-laki dan 5 orang pustakawan
perempuan, yang telah melalui seleksi berstrata secara random, dengan terlebih
dahulu mencoret nama-nama pustakawan yang telah menjadi dosen di UIN
Syahid dan yang telah pensiun. Dalam hal ini responden diambil sesuai dengan
golongan atau pangkat dalam jabatan fungsional responden tersebut. Hasil dari
penyeleksian tersebut di peroleh data responden sebagai berikut:
Tabel 02.
Daftar Responden yang Diwawancarai
NAMA JABATAN
PANGKAT / GOLONGAN
H. Abdullah Hamri, S.AG Pustakawan Madya Pembina (IV/a)
Drs. Andi Baharuddin, S.IP,
M.Pd
Pustakawan Muda Penata Tk. I (III/d)
Drs. Anwar Syamsuddin, MM Pustakawan Madya Pembina Utama Muda
(IV/c)
Dra. Ida Darawat Pustakawan Muda Penata Tk.I (III/d)
Jambiha Pustakawan Pertama Penata Muda (III/a)
Kusaeri Pustakawan Penyelia Penata (III/c)
Drs. Mahfudz A. Junaidy Pustakawan Utama Pembina Utama Madya
Mariani, SE. Pustakawan Madya Pembina (IV/a)
Dra. Miswarti Yaunin Pustakawan Muda Penata Tk.I (III/d)
Nurhadi Pustakawan Penyelia Penata (III/c)
Nurhasanah, S.Pd Pustakawan Pertama Penata Tk.I (III/b)
Supiani, S.IP Pustakawan Madya Pembina (IV/a)
Yusnimar, S.IP Pustakawan Madya Pembina (IV/a)
Zuhri, S.IP Pustakawan Pertama Penata Muda TK.I (III/b)
Pustakawan-pustakawan inilah yang menjadi responden dalam penelitian
ini, yang kemudian dilakukan wawancara mendalam kepada para responden
tersebut. Responden bertugas diberbagai perpustakaan fakultas yang ada di UIN
Syahid, dan beberapa bagian di Perpustakaan Utama UIN Syahid. Kemudian
selanjutnya penulis akan menyebutkan responden 1 sampai dengan responden 14,
penyebutan tersebut tidak disesuaikan dengan nomor urut pada tabel di atas.
Alasannya adalah penulis ingin tetap menjaga kerahasiaan identitas responden
agar tulisan ini tetap objektif tanpa memandang responden mana yang
B. Kegiatan Pustakawan UIN Syahid Jakarta Sesuai dengan Jabatan Fungsional
Kegiatan pustakawan yang dilakukan sama dengan tanggung jawab yang
mereka emban setiap hari. Pustakawan UIN Syahid melakukan kegiatan rutin
sesuai dengan tempat/posisi mereka bekerja. Maksudnya adalah jika pustakawan
tersebut bertugas dibagian referensi maka, pustakawan tersebut harus mampu
merawat koleksi yang ada di bagian referensi dengan baik, serta menyediakan
layanan fotokopi untuk para user. Begitupun yang mendapat bagian sirkulasai, maka pustakawan tersebut harus mampu memberikan pelayanan yang baik kepada
para user, baik yang hendak meminjam koleksi ataupun yang hendak mengembalikan koleksi Perpustakaan Utama UIN Syahid.
Pustakawan yang bertugas di fakultas (Kaur Perpustakaan Fakultas) maka
akan melaksanakan kewajiban yang berhubungan dengan kegiatan perpustakaan
yang terdapat di fakultas. Pustakawan yang di fakultas dapat dibantu oleh asisten
pustakawan atau dikerjakan seorang diri, mulai dari proses pengadaaan,
pengolahan, pengorganisasian, sampai pada pelayanan kepada user. Dengan demikian, bahwa pustakawan harus mampu meng-update informasi dan ilmu pengetahuan agar mampu memberikan pelayanan terbaik kepada user.
Dalam kegiatan pustakawan ini, penulis telah melakukan observasi
langsung ke lapangan, bahwa memang hampir keseluruhan dari responden
pustakawan tersebut melakukan kegiatan sesuai dengan yang telah ditugaskan
kepadanya, atau dengan kata lain sesuai dengan yang telah di tetapkan oleh kepala
Pustakawan dan Angka Kreditnya”. Namun, di perpustakaan fakultas yang hanya memiliki seorang pustakawan, hal ini akan menjadi tugas yang berlapis atau
ganda, karena responden tersebut mengerjakan seluruh kegiatan yang ada di
perpustakaan seorang diri.
Pustakawan yang memiliki tugas ganda tersebut, setiap harinya dituntut
untuk memiliki kecepatan bekerja, mengetahui kebutuhan user, memberikan pelayanan prima, dan mampu untuk mengorganisasi koleksi yang ada di
perpustakaan seorang diri. Akibatnya adalah membuat banyak sekali pekerjaan
yang terbengkalai dan menumpuk di ruang kerja responden tersebut, hal itu juga
berimbas kepada pelayanan kepada user yang kurang maksimal. Untuk lebih mengetahui pernyataan responden, berikut ini penulis telah menyajikannya dalam
sebuah tabel hasil wawancara tentang kegiatan Pustakawan UIN Syahid Jakarta,
adalah sebagai berikut: