• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Bimbingan dan Konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa SMU Islam Al-Azhar 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Bimbingan dan Konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa SMU Islam Al-Azhar 3"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA

SMU ISLAM AL AZHAR 3

Oleh:

LISA OKTARINA NIM: 198011014131

Jllrusan Pendidikan Agama Islam Fakllitas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatllllah Jakarta

(2)

Skripsi yang berjudlll "PEHANAN BflV1BlNGld'i DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SIS\Vi\ SMU ISLAM AI, AZ,HAR 3" telail dilljikan dalan, Sidang i\:lllnaqHsah Fakultas lJmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta pada tanggal 8 Januari 2003. Shipsi ini telah diterirna sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program SlratCl I (SI)pada Jurllsan Pendidikan Agama Islam.

8 Januari 2003

Dekanl

I(etua セ . ngkap Anggota

....

Pro. . Salma Ihl£\!Q NIP. 150 062 568

I'enguji I

Sidang MUlInqasyah

Pembantu Dekanli

Sekrctaris Meratrgkap Anggota

I

.Dr.

Delle . osvalla. Mil. NIP. 150231356

I'elfguji II

(3)
(4)

Segala puji hanya milik Allah Tuhan pencipta dan pemelihara semesta alamo Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi muhammad Saw, keluarga, Sahabat-sahabatnya dan pengikutnya yang setia hingga hari pembalasan.

Salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan mencapai gelar sarjana Stara Satu (SI) diperguruan tinggi termasuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah membuat karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi. Dalam rangka itulah penulis membuat skrips! ini dengan judul " PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELlNG DALAM MENANGGULANGI KESULITAN BELAJAR SISWA SMU ISLAM AL AZHAR 3".

(5)

Selanjutnya ueapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

I. Bapak Prof Dr. H. Salman Harun, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UlN SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Bapak Drs. AF. Wibisono, M.Ag, Ketua Jurusan PAl.

3. Ibu Dra. Hj. Elo A1-Bugis, Dosen Penasehat Akademik, yang telah membimbing penulis sampai selesai kuliah.

4. Kepala sekolah, guru BK dan semua pegawai SMU Islam Al Azhar 3, yang telah membantu penulis dalam penelitian.

5. Ayahanda M Sidik AR dan Ibunda Erma Hayati yang telah memberikan bantuan baik berupa moril, maupun materil dan juga adikku Aris dan Kiki yang tersayang yang telah memberi dorongan dan do'a.

6. Terima kasih kepada "F8" (Ielie, Eva, Val, Ozie, Maya, Mie, Anis) dan kepada ternan-ternan Safira, Mba' Rahma, De' Mila, Dmie dll, yang telah memotivasi penulis agar segera menyelesaikan h:uliah.

7. Serta terima kasih Kepada Vehri, Ridha, Deon, Cihui dan seluruh ternan-ternan yang tak dapat penulis sebutkan satu-persatu, khllsusnya kelas C dan ternan-ternan sanggar.

Akhirnya penlliis hanya berharap semoga amal baik dari semlla pihak yang telah membimbing, memperhatikan dan membantu penulis dieatat oleh Allah sebagai amal soleh dan mendapat balasan yang berlipat ganda. Amin.

Jakarta, Nopernber 2002 Penulis

(6)

BAB II.

KATA PENGANTAR .

DAFTARlSI... III

DAFTARTABEL... Vi

BABI. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 3

C. Tujuan Penelitian 4

D. Sitematika Penyusunan... 4

LANDASAN TEOR!

A. Bimbingan Dan Konseling .

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling . 2. Hubungan Bimbingan dan Konseling . . 3. Tujuan Bimbingan dan Konseling . . 4. Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling . 5. Fungsi Bimbingan dan Konseling . 6. Teknik Bimbingan dal). Konseling . 7. Peranan Bimbingan dan Konseling dalam mengatasi

kesulitan belajar siswa .

B. Kesulitan Belajar. . 1. Pengertian Belajar . . 2. Faktor Kesulitan BeJajar.. .

(7)

BABIII. METODOLOGI PENELITIAN

A. Teknik Penentuan Lokasi .

B. Metode Penelitian .

C. Populasi Dan Sampel .

45 45 45

BABIV.

D. Teknik Pengumpulan Data... 47 E. Teknik Pengolahan dan Analisa Data... 48

HASIL PENELITIAN

A. Sekilas tentang SMU Islam AI Azhar 3 . 50 1. Sejarah Berdirinya... 50

2. Struktur Organisasi .

3. Keadaan Guru .

4. Keadaan Siswa .

5. Keadaan TU dan Pesuruh .

53 52 54 57

6. Sarana dan Prasarana 57

B. Bimbingan dan Konseling SMU Islam AI Azhar 3 58

1. Orgamsasl .

2. Program Kegiatan .

3. Pelaksanaan Program BK

C. Bentuk-Bentuk Kesulitan Siswa .

IV

(8)

B. Saran .

DAFTAR PUSTAKA .

LAMPIRAN .

v

(9)

DAFTAR TABEL

I. Data guru .

2. Data siswa .

3. Latar belakang orang tua siswa .

4. Sarana dan parasarana .

5. Kegiatan yang terlaksana .

6. Bentuk-bentuk bimbingan yang dilaksanakan .

7. Bentuk-bentuk bimbingan yang paling disuakai siswa .

8. Tempat pelaksanaan bimbingan dan konseling .

9. keadaan tempat pelaksanaan bimbingan dan konseliang .

10. Masalah-masalah yang dihadapi siswa .

II. Siswa berkonsultasi dengan guru BK. .

12. Masalah yang dikonsultasikan dengan guru BK . 13. Guru BK memperhatikan kesulitan belajar yang dihadapi siswa .

14. Faktor penyebab kesulitan belajar siswa .

15. Waktu yang dibutuhkan siswa untuk menyelesaikan masalah . 16. Bimbingan dan konseling membentu siswa mengatasi kesulitan

dalam belajar .

17. Adanya bimbingan dan konseling menambah motivasi siswa

untuk belajar .

(10)
(11)

BABI

!'ENDAHULUAN

A. Ll\tar' Belakang Masalah

Bimbingan dan konseling dirasakan sangat perIu di lel1lbaga-Iembaga penl!idikan, karena bimbingan merupakan kegiatan bantuan yang diberikan kepada individll secara teHIS menerus dalam menghadapi persoalan-persoalan yang timblll dalam hidupnya. I

Pendidikan adalah salah satu proses dalal1l pertumbuhan dan perkembangan individu. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki peranan penting dalam mendewasakan anak didik· dan ュ・ャセ。、ゥォ。ョョケ。 anggota l1lasyarakat yang berguna. Ini sesuai dengan rumusan UU RI No. 2 Th. 1989, tent?ng Sistem Pendidikan Nasional, sebagai berikllt: "Pendidikan Nasional bertelljuan mencerdaskan kehidllpan bangsa dan mengembangkan rllanUSla Indonesia seutllhnya yaitll manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dan berbudi peke11i luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap clan mandiri, serta エセNョァァオョァ jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan".2

I Dewa Ketul Sukardi, 13im!;;ngan dan Penyuluhan Be/ajar eli Sekolah, (Surabaya: uウセィ。 Nasional, 1983), h. 74

, Ketetapan Pemerintah, UU RI No. 2 Th. 1989, Ten/ang Sis/em Pendidikan Nasio.'wl dan Peraillran Pe/aksonoanl1ya,(Jakarta: Dwi Grafika, 1990), eet. ke-I,h. 4

(12)

Sekolah merupakan tempat berkumpulnya siswa, yang tentunya mereka m2.sing·masing memiliki latar belakang yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Baik dari segi keadaan keluarga, ekonomi, adat istiadat, agamanya, maupun dari segi sifat, bakat dan minatnya.

Dikarenakan adanya perbedaan sebagaimana tersebut di atas, maka tidak l11L1stahil pula akan timbul berbagai macam problema yang mereka hadapi dalam menempuh pendidikan. Pad a hakekatnya memang semua orang tidak lepas dari permasalahan, dalam kata lain bahwa semua orang pasti punya problema dalam hidupnya, namun ada kalanya mereka dapat mengatasi atau memecahkan sendiri, ad'lpula yang tidak dapat meilgatasinya sendiri, sehingga mereka memerluakan bantuan orang lain yang mampu memberikan alternatif, serta solusi pemecahannya, melalui bimbingan, arahan-arahan, nasehat dan penyuluhan.

Dalam kegiatan belajar yang dialami siswa tidak selamanya beljalan deng,m lancar dan tidak semua murid berhasil dalam belajar, karena diantara murid ada yang mengalami kesulitan cl.alam belajar, sepelii: kesulitan belajar sendiri, dalal11 belajar kelompok, dalam mempelajari buku, dalam mengerjakan tugas-tugas, dalam menghadapi ujian, dan dalal11 l11eneril11a pelajaran di sekolah.

(13)

3

Berdasarkan pemikiran diatas, maka penulis melihat bahwa bimbingan dan konseling berperan dalam mengatasi kesulitan belajar siswa, oleh karena itu penulis ingin meneliti dan l11embuktikannya dalal11 skripsi yang berjudul "I'ERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI

KESl) LITAN BELAJAR SISWA SMU ISLAM AL-AZHAR 3."

B. Pembatasan dan Perumusan Masalllh

Agar penulisan skripsi ini tidak l11enYlmpang dari sasarannya, l11aka di perlukan pel11batasan dan perumusan masalah:

1. Pembatllsan Masalah

a. Bimbingan dan Konseling yang penulis maksud di sini adalah Bil11bingan dan Konseling yang dilaksanakan dalam upaya mengatasi kesulitan belajar siswa.

b. Adapun siswa yang dil11aksud di sini adalah siswa kelas II & III SMU Islam AI-Azhar 3 yang mendapat bimbingan belajar.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, maka perumusan masalahnya sebagai berikut:

a. Bagallnana peranan bimbimgan dan konselimg di SMU Islam AI-Azhar 3 dalam mengatasi kesulitan belajitr yang dihadapi siswa?

(14)

C. Tlljllall ])cllclitiall

Penelitian ini dilaksanakall dcngan tujllan:

1. Unl:lIk mengetahlli kegiatan bimbingan dan kOIlseling yang dilaksanakan dalam lIpaya menangglliagi keslliitan belajar siswa SMU A1-Azhar Jakarta Selatan.

2. Untllk memperlllas dtlll memperdalam pengetahllan penlliis dalam masalah pelaksanaa n bimbingall dan konseling di sekolah, khllwsnya dalam penanganan siswa yang mengalami keslIlitan dalam belajar.

D. Sistematil<a PCIIYlIsllllan

Adaplln sistematika penYllSlInan skripsi lIIJ dibagi ュ・iセ。、ゥ lima bab, masing-masing bab berisi sebagai berikllt:

BAB I Pendahllillan, mel11l1at: Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perllmllsan Masalah, TL'juan Penelitian dan Sistematika PenYllsunan. BAB

n

Tinjallan teoritis mengenai Bimbingan dan Konseling: Pengertian dan
(15)

5

Bi\B III Metodologi PeneJitian l11eliputi: Teknik Penentuan Lokasi, Motodologi Penelitian, Populasi dan Sal11peI, Teknik Pengul11pulan Data, Teknik Analisa Data.

(16)
(17)

BAnn

LANDASAN TEORI

A. Bimbingan dan Konseling

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling

a. Pengertian bimbingan

Secara etimoJogi bimbingan terjemahan dari kata guidance berasal dan kata !cfuide yang mempunyai arti "Menunjukkan jalan (showing the

way); memimpin (leading); menuntun (conducting); membenkan

petlmjuk (giving intriction); mengatur (regulating); mengarahkan

(governing); memberikan nasehat (givingadvice)".'

Sedangakan menurut H.M Antin kataguidance adalah kata dalam bentuk masdar yang berasal dari kata to bruide artinya "menunjukkan; membimbing atau menuntun orang lain ke jalan yang benar".'

Banyak ahli yang telah mengemukakan tentang pengertian bimbingan, anatara yang satu dengan lainnya berbeda, namun memiliki hakikat yang sarna yaitu proses bantuan atau pertolongan.

Pengertian bimbingan secara terminologi, menurut Abu Ahmadi adaJah "bantuan yang diberikan kepada individu agar dengan potensi

, W.S. Winkcl, Bimbingan dan Konse1ing di Instilul Pendidikan, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indoncsia, 1997), h. 65& 70

(18)

yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan mamahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan, juga menentukan masa depan yang lebih baik".3

Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksudkan agar peserta didik mengenal kelemahan dan kekuatan dirinya sendiri serta menenma secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut.

Bimbingan dalam rangka mengenal lingukungan dimaksud agar peserta didik mengenal secara objektif lingkungannya, baik lingkungan sosial, maupun lingkungan fisik dan menerima berbagai lingkungan tersebut secara positif dan dinamis.

Dalam ')ear book of Education " 1995, bimbingan adalah " suatu proses mambantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.''4

3 Abu Ahmadi dan Ahmad Royani, Bimbingan dan Kanseling di Sekalah, (Jakarta: Rineka

Cipla, 1991), h. 1

(19)

8

Dari uraian diatas dapat kita beri batasan sebagai berikut:

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu agar dia dapat mengatasi sendiri kesulitan-kesulitan dalam kehidupannya. Atau dengan kata lain bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada seseorang dalam usaha memecahkan sendiri kesukaran-kesukaran yang dialaminya.

Bimbingan tersebut hendaknya mernpakan bantuan yang dapat menyadarkan orang itu akan pribadinya sendiri, (bakatnya, minatnya, kecakapannya, kemampuannya dan sebagainya) sehingga denga demikian ia sanggup memecahkan kesukaran-kesukran yang dihadapinya.

Dalam rangka bimbingan itu hendaknya individu diberi kebebasan untuk memilih. Pembimbing membantu menetapkan suatu pilihan, tetapi tidak berarti bahwa pembimbing itu yang memilih, si terbimbing sendirilah yang harns menetapkan dan menentukan sikapnya, sehingga ia dapat mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesusian diri secara maksimal, di sekolah, keluarga dan masyarakat.

Dalam alqur' an juga terdapat perintah untuk saling tolong menolong. Firman Allah dalam Surat A1-Maidah ayat 2 berbunyi :

(20)

Menurut Crow& Crow "guidance' yang dikutlp oleh H.M. Umar dan Sartono dapat diartikan sebagai :"Bantuan yang diberikan oleh seseorang baik pria maupun wanita yang memihki pribadi yang baik dari pendidikan yang memadai, kepada seoarang individu dari setiap usia untuk menolongnya mengemudikan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, mengembengkan arah pandangannya, membuat pihhannya sendiri dan memikul bebannya sendiri"5

Menurut Stopps, bimbingan ialah "Suatu proses yang terus menerus dalam membantu perkembangan individu umuk mencapai kemampuannya secara maksimal dalam mengarahkan manfaat yang sebesar-besamya baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat"·

Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian bimbingan adalah:

I) Bimbingan merupakan suatu proses yang terus-menerus. 2) Bimbingan merupakan suatu proses membantu individu.

3) Bantuan yang diberikan adalah bantuan psikologis agar individu dapat mengembangkan dirinya secara maksimal sesuai dengan potensi atau kamampuannya.

5H. M. VIllar dan Sartono,Bimbillgall Dall I'ellyllillhall, (Bandiung: CV Pustaka Selia, QYYセIL Cet. ke-l. h. 9.

(21)

10

4) Tujuan ulama bimbingan adalah agar individu dapal menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya.

5) Untuk pelaksanaan bimbingan diperlukan petugas yang memiliki keahlian dan pengalaman khusus dalam bimbingan dan Konseling.

Jadi pengertian bimbingan secara luas adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan slstematis kepada individu di dalam memecahkan masalah yang dihadapinya agar tercapai kemampuan untuk dapal memahami dirinya, kemampuan untuk dapat merealisasikan kemampuan dirinya sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungannya, baik di dalam keluarga, sekolah dan masyarat.

b. Pengertian konseling

Secara etimologi konseling terjemahan dan kata counseling yang dikaitkan dengan kata 」ッオョセカ・ャ yang berarti "nasehat (to abtain counsel);

anj uran (to give counsel); pembicaraan(!,(.take counsel)".'

Sedangakan secara terminologi konseling menurut Williamson dalam bukunya Counseling Adolescents konseling adalah " suatu situasi pertemuan langsung (fixe to fixe situation), dimana seseorang terlibat dalam situasi itu karena latihan dan keterampilan yang dimilikinya atau

(22)

dalam situasi itu karena latihan dan keterampilan yang dimilikinya atau

mendapat kepercayaan dari yang lain beusaha menolong orang kedua

dalam menghadapi, menjelaskan, memecahkan dan menanggulangi

masalah penyesuaian diri".8

Menurut James f. Adams penyuluhan adalah "suatu perhatian timbal balik antara dua orang individu yang seorang (counselor)

membantu yang lain (counslee) supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah hidup yang dihadapinya

pada waktu itu dan waktu yang akan datang".' .

Menurut Koestoer Partowisastro menyebutkan pengertian

konseling dalam dua hal pengertian yaitu:

1) Dalam arti luas konseling adalah segala ikhtiar pengaruh psikologis terhadap sesama manusia.

2) Dalam arti sempit, konseling merupakan suatu hubungan yang sengaja diadakan dengan manusia lain, dengan maksud agar dengan berbagai cara psikologis kita dapat mempengaruhi facet kepribadiannya sedemikian rupa, sehinga dapat diperoleh sesuatu efek tertentu.1O

8 Sofyan S. Wilis dan Agust Setyawan, Membina Kabahagian Murid, (Bandcng: Angkasa, 1978), h. 22

9 Ibid., h. 23

10 Koestoer Partowisastro, Bimbingan dan Penyuiuhan di Sekolah, (Jakarta: Erlangga, 1987),

(23)

12

Dari pengertian di atas, dapat dikemukakan bahwa konseling adalah bantuan yang diberikan kepada klien untuk memeeahkan masalah yang dihadapinya yang dilakukan seearaface loti/ce.

2. Hubungan Bimbingan dan Konseling

Di atas telah diuraikan tentang pengertian bimbingan dan I konseling, l1laka timbullah pertanyaan, bagail1lana hubungan antara kedua pengertian tersebut?

Untuk menjawab pertanyan di atas, para ahli belum memiliki kata sepakat. Blum dan Balisky berpendapat bahwa kedua pengertian istilah tersebut adalah identik atau sama, artinya tidak terdapat perbedaan yang fundamental antara bimbingan dan konseling."

Ada juga yang berpendapat, bahwa bimbingan dan konseling merupakan dua pengertian yang berbeda. Menurut pandangan ini konseling lebih identik dengan psikotrapi yaitu, usaha untuk menolong individu yang l1lengalal1li kesukaran dan gangguan psikis, sedangkan bimbingan dianggap identik dengan pendidikan.12

II H. M. Umar dan Sartono, op.Cil.,h. 17

(24)

Selain itu ada yang berpendapat, bahwa bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang integral, keduanya tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, perkataan bimbingan selaiu dirangkaikan dengan konseling sehagai kata majemuk.

Menurut Artur1. Jones konseling "Merupakan salah satu teknik dari bimbingan". Sehingga dengan pandangan ini, maka pengertian bimbingan

lebih luas bila dibandingkan konseling.13

Dengan memperhatikan uraian di atas, jelaslah bahwa konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan secara keseluruhan, yaitu dengan memberikan secara individual (face to face relationship).

Bimbingan dan konseling mempeunyai hubungan yang erat. Perbedaannya terletak dalam tingkatannya.

3. Tujuan Bimbingan dan Konseling

Ada lima hal yang akan dicapai dengan usaha bimbingan dan konseling di sekolah yaitu:14

a. Untuk mengenal diri sendiri dan lingkungan

Dengan adanya usaha bimbingan dan konse1ing, diharapkan siswa dapat mengenal dirinya dan lingkungan di mana mereka berada.

(25)

14

Mengenal diri sendiri adalah mengenal kekuatan serta kelemahan yang ada pada dirinya. Sedangkan lingkungan dalam arti umum yaitu lingkungan keluarga, sekolah, pekerjaan dan masyarakat.

b. Untuk dapat menerima diri sendiri da'l lingakungan secara positif dan dinamis.

Setelah Slswa mengenal kekurangan atau keterbatasan yang ada pada diri mereka, maka selanjutnya diharapkan mereka mampu rnenerima apa yang ada atau apa adanya yang terdapat pada diri mereka.

c. Untuk dapat mengembil keputusan sendiri teI)tang berbagai hal

Setelah mencapai tujuan yang pertama dan yang kedua, hendaknya Slswa mampu memutuskan sendiri suatu tindakan yang akan mereka lakukan sesuai dengan keadaan yang ada pada diri mereka.

d. Untuk dapat mengarahkan diri sendiri

(26)

e. Untuk dapat mewujudkan diri sendiri

Deangan mengenal diri dan lingkungan, dengan mengambil keputusan sendiri dan dengan mengarahkan dirinya, akhirnya diharapkan siswa dapat mewujudkan dirinya sendiri.14

Adapun tujuan bimbingan menumt H.M Umar dan sartono adalah: a. Tujuan bimbingan bagi murid:

I) Membantu murid-murid untuk mengembangkan pemahaman diri sesuai dengan kecakapan, minat, pribadi, dan hasil belajar.

2) Membantu murid-murid untuk mengembangkan motif-motif dalam belajar, sehingga tercapai kemajuan pengajaran yang berarti.

3) Memberikan dorongan dalam pengarahan diri, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan keterlibatan dalam proses pendidikan. 4) Membantu murid-murid untuk memperoleh kepuasan pribadi dalam

penyesuaian diri secara maksimum terhadap masyarakat.

5) Membantu murid-murid. untuk hidup di dalam kehidupan yang seimbang dalam berbagai aspek fisik, mental dan sosial.

b. Tujuan bimbingan bagi gum:

I) Membantu gum dalam berhubungan dengan murid-murid.

2) Membantu dalam menyesuaikan keunikan individual dengan tuntutan umum sekolah dan masyarakat.

(27)

16

3) Membantu dalam mengenal pentingnya keterlibatan diri dalam keseluruhan program pendidikan.

4) Membantu keseluruhan program pedidikan untuk menemukan kebutuhan-kebutuhan seluruh murid.

c Tujuan Bimbingan Bagi Sekolah

1) Menyusun dan menyesuaikan data tentang murid yang bermacam-macam.

2) Mengadakan penelitian tentang murid dan latar belakangnya.

3) Membantu menyelenggarakan kegiatan penataran bagi para guru dan personil lainnya yang berhubungan dengan kegiatan bimbingan.

4) Mengadakan kegiatan lanjutan terhadap murid-murid yang meninggalkan sekolah1S

4. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Penyuluhan

Yang dimaksud prinsip-prinsip di sini adalah hal-hal yang dapat menjadi pegangan di dalam proses bimbingan konseling. Seperti halnya dalam memberikan definisi mengenai bimbingan konseling, malca dalam mengemukakan prinsip-prinsip bimbingan konseling, masing-masing ahli mempunyai sudut pandang sendiri-sendiri.

(28)

Menurut Siti Rahayu Haditono dalam bukunya " Prinsip-Prinsip Bimbingan Dan Penyuluahn" yang dikutip oleh Bimo Walgito menyatakan ada dua belas prinsip yaitu:

a. Bimbingan dan penyllluhan dimaksudkan untuk anak-anak, orang dewasa dan orang-orang yang sudah tua.

b. Tiap aspek dari pada kepribadian seseorang menentllkan tingkahlakll orang itll. Sehingga lIsaha bimbingan yang bertlljllan lIntllk memajukan penyesuian individu harus berusaha pula memajukan individu itu dalam semua aspek.

c. Usaha-usaha bimbingan dalam pnnsrpnya harus menyeluruh kesemlla orang, karena semua orang tentu mempunyai masalah yang butuh pertolongan.

d. Semua guru di sekolah seharusnya merljadi seorang pembimbing, karena semlla murid memerlukan bimbingan.

e. Sebaiknya semlla usaha pendidikan adalah bimbingan sehingga alat-alat dan teknik-teknik mengajar juga sebaiknya mengandung suatu dasar pandangan bimbingan.

(29)

o

18

g. Supaya birnbingan dapat berhasil bailc dibutuhlcanlah pengertian yang rnendalarn rnengenai orang yang dibirnbing.

h. Perlu diingat bahwa pergolakan-pergolalcan sosial, elconorni dan politilc

dapat rnenyebablcan tingalcah lalcu yang sulcar. Oleh lcarena itu perlunya lcerja sarna dengan lernbaga atau yayasan di rnasyaralcat yang rnernpunyai

hubungan dengan birnbingan terseout.

l. B agi anak-analc hams lcita ingat, bahwa silcap orang tua dan suasana

rumah sangat rnernpengamhi tinglcah laku anak, berhubungan denga itu

lcadang-lcadang bagi beberapa lcesulcaran sangat dibutuhlcan pengertian,

kesediaan, dan lcerja sarna yang bailc dengan para orang tua. Bahwa tanpa

pengertian dan bantuan orang tua, lIsaha birnbingan lcadang-lcadang

rnenemui jalan buntu yang harnpir tidak dapat dicari jalan kelllarnya.

J. Fungsi dari Birnbingan adalah rnenolong orang supaya berani dan dapat mernilclll tanggllng jawab sendiri dalam mengatasi

lcesulcaran-kesulcarannya, sehingga hasilnya dapat bempa kemajuan dari pada

lceselumhan dari pribadi orang yang bersanglclltan.

(30)

I. Berhasil atau tidaknya sesuatu bimbingan sebagian besar tergantung

kepada orang yang minta tolong tadi."

Sedangkan menurut H.M Arifin prinsip-prinsip bimbingan dan penyuluahan ada tujuh yaitu:

a. Bimbingan dan Penyuluhan harus diberikan kepada semlla siswa, tidak boleh pilih kasih karena sellllla siswa mempllnyai hak sama dalam hal memperoleh petllnjuk dan pengarahan dari pembimbingnya.

b. Aspek-aspek yang perlu dibimbing adalah meliputi se1uruh bidang perkelllbangan dan pertllmbuhan siswa sebagai mahlllk yang sedang dalam proses berkelllbang dan bertumbuh.

c. Bimbingan dan Penyuluhan mampu menolong siswa kearah memahallli dan rnengenal akan apa yang dialarni dan dirniliki oleh siswa sendiri.

d. Bimbingan dan Penyuluhan harus Illelakukan kerja sarna dengan berbagai pihak yang ikut beltanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan, yaitu bekerja sarna dengan orang tua siswa, para guru lain, lembaga sosial dan juga harus bekerja sama denga siswa itu sendiri.

e. Aspek-aspek yang dijadikan birnbingan dan penyuluhan hendaknya rnelipllti hal-hal pokok yang menyangkut kelancaran proses pendidikan,

(31)

20

sehingga hal-hal pokok tidak menjadi penghambat proses pendidikan secara keseluruhan.

f. Pelaksanan Bimbingan dan penyuluhan harus dapat dipertangungjawabkan baik kepada masing-masing individu siswa sendiri, maupun kepada masyarat lingkungannya.

g. Penanggung jawab tertinggi dilingkungan sekolah terhadap pelaksanan bimbingan dan penyuluhan adalah kepala sekolah.17

5. Fungsi Bimbingan dan Konseling

Ada empat fungsi bimbingan dan !mnseling disekolah, yaitu: " fungsi preservatif, fungsi preventif, fungsi kuratif dan fungsi rehabilitas."18 Keempat fungsi tersebut akan dibahas dibawah ini.

a. Fungsi Preservatif

Hal-hal positif dalam diri Slswa, hendaknya dapat dijaga dan dipelihara supaya tidak hilang begitu saja. Contohnya, hadir mengikuti pelajaran, mengetjakan tugas, bersifat baik di kelas, maupun di luar kelas, dapat bergaul dengan baik dan sebagainya. Dalam hal ini bimbingan berfungsi agar apa yang telah ada tersebut dapat dijaga dengan baik, sehingga memberi manfaat bagi proses belajar mengajar.

17 H.M Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: Golden trayon Press, 1992), cel. ke-3, h. 11-12

(32)

b. Fungsi Preventif

Bimbingan dan konseling dapat berfungsi pencegahan, artinya merupakan usah penceganan sebelum timbulnya masalah. Dalam hal ini layanan yang diberikan kepada siswa agar tcrhindar dari masalah yang dapat menghambat perkembangannya. Hal tersebut dapat ditempuh melalui program bimbingan yang sistematis, sehingga kesulitan belajar, kekurangan inforrnasi, masalah sosial dan lain-lain dapat dihindari.

Kegiatan-kegiatan bimbingan yang dapat berfungsi mencegah masalah dalam belajar diantaranya program orentasi bimbingan belajar, rneliputi bagaimana belajar yang efesian dan efektif, penggunaaan buku pelajaran, memilih bidang studi, membagi waktu belajar dan rnenggunakan waktu senggang.

c. Fungsi kuratif

Walaupun sudah dilaksanakan fungsi preservatif dan preventif, tetapi hal ini tidak berarti bahwa siswa mutlak akan terhindar dari suatu rnasalah, oleh karena itu fungsi pemecahan dalam hal ini berarti usaha yang berupa bantuan kearah pemecahan rnasalah yang dialami siswa. Usaha pcrnecahan masalah yang dihadapi itu dapat dilaksanakan dengan

mernperlirnbangkan segala sesuatu yang telah dikctahui pernbimbing lenteng diri klien sebelurnnya.

(33)

22

maka selanjutnya pembimbing menelusuri ( r belakang dan

penyebabnya. Dengan Jemikian dapat diketahui latar belakang dan faktor penyebabnya, apakah berasal dari dalam dirinya atau daTi luar dirmya.

Bimbingan yang diberikan terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat menggunakan berbagai cara, namun yang terpentir.g harus ditentukan dulu siapa yang mengalami kesulitan, jenis kesulitannya dan letak kelemahartnya. Barulah kemudian dapat diperkirakan cara perbaikan yang tepat.

Bantuan yang dapat diberikan kepada slswa yang mengalami kesulitan belajar agar prestasinya meningkat adalah dengan remedial teaching. Remedial teaching adalah " Suatu usaha untllk membantll siswa mengatasi kesulitan dalam penguasaan Gahan pelajaran tertentu, yang tidak dapat diatasi dalam situasi pelajaran klasikal."l9

d. Fungsi rehabi Iitas

Fungsi yang keempar ini adalah mengadakan tindak lanjut secara penempatan sesudah diadakantratment yang memadai.

6. Telmik Bimbingan dan Konseling

Adapun teknik bimbingan dan konseling ada dua bentuk: a. Bimbingan kelompok

(34)

Teknik ini dipergunakan untuk membantu murid atau sekelompok murid memecahkan masalah-masalah melalui kegiatan kelompok. Beberapa teknik bimbingan kelompok yaitu:

1) Home room program 2) Karyawisata

3) Diskusi kelompok 4) Kegiatan keJompok

5) Organisasi murid 6) Sosiodrama 7) Psikodrama

8) Remidial teaching20

Teknik-teknik tersebut akan dijelaskan lebih lanjut dibawah ini: J) Home room program

Teknik home room program adalah suatu program yang dilalcukan agar guru dapat mengenal murid-muridnya Jebih baik, sehingga dapat membantunya secara efisien. Kegiatan Illl

dilaksanakan di kelas dan di luar jam-jam pelajaran, untuk membicarakan beberapa hal yang diangap perlu.

Dalam program ini hendaknya diciptakan suatu situasi yang bebas, sehinga murid-murid dapat mengutarakan perasaannya seperti

(35)

24

di rumah. Program ini dapat dilaksanakan secara reriodik (berencana) atau dapat pula dilakuan sewaktu-waktu.2I

2) Karyawisata (Field trip)

Karyawisata selain berfungsi sebagai kef,riatan rekreasi, dapat pula'berfungsi sebagai salah satu teknik dalam bimbingan kelompok. Dengan karyawisata murid dapat megenal secara langsung dari dekat situasi atau objek-objek yang menarik perhatiannya, dalam hubungannya dengan pelajaran di sekolah.22

Disamping itu murid-murid mendapat kesempatan memperoleh penyesuaian dalam kehidupan kelompok, misalnya dalam berorganisasi, kerja sarna, rasa tanggung jawab, dan percaya pada diri sendiri."

3) Diskusi Kelompok

Dalam diskusi kelompok scbaiknya dibentuk kelompok-kelompok kecil yang lebih kurang terdiri dari 4 sampai 5 orang murid. Murid-murid yang telah bergabung dalam kelompok-kclompok kecil terscbut mendiskusikan bcrsama berbagai masalah,

21 Ihid., h 107

22 Dewa Ketut Sukardi, Bimhingan dan PenYlIllIlIan Be/ajar di Seko/ah, (Surabayac Usaha

Nasional, 1983), h.158-159

(36)

termasuk didalamnya masalah belajar. Maslah yang mungkin rlapat didiskusikan misalnya:

a) Masalah dengan orang tua b) Masalah kesukaran dalam belajar c) Masalah pengisian waktu luang d) Masalah OSIS dan lain-lain'"

Dengan teknik ini murid alcan mendapat kesempatan untuk memecahkan masalah bersama-sama dan setiap murid mendapat kesempatan untuk menyumbangkan pikiran masing-masing dalam memecahkan suatu masalah.25

4) Kegiatan kelompok

Kegiatan kelokpok dapat merupakan teknik yang baik dalam bimbingan, karena memberikan kesempatan kepada individu untuk berpartisipasi dengan sebaik-baiknya.26

5) Organisasi murid

Melalui organisasi murid banyak masalah-masalah yang dapat diselesaikan, baik yang bersifat individuil, maupun kelompok. Dalam organisasi, murid mendapat kesempatan untuk mengenal berbagai

'4Dewa Kelul Sukardi,Lac. cit.

251 Djumhur dan Moh Surya,Lac. Cit.

(37)

26

aspek kehidupan sosial dan dapat ュ・ョァ・ュ「セャiQァォZ。ョ bakat kepemimpinan, disamping memupuk rasa tangung jawab.

6) Sosiodrama

Teknik sosiodrama adalah suatu cara dalam bimbingan yang memberikan kesempatan kepada murid-murid untuk mendaratisasikan sikap, tingkah laku atau penghayatan seseorang, seperti yang dilakukan dalam hubungan sosial sehari-hari dimasyarakat. Tujuan peggunaan teknik ini adalah:

a) Menggambarkan bagaimana seseorang atau beberapa orang menghadapi situasi sosial

b) Bagaimana gara memecahkan masalah sosial.

c) Bagaimana menumbuhkan dam mengembangkan sikap kritis terhadap tingkah lakll yang hams atau jangan diambil dalam situasi sosial tertentu.

d) Memberikan pengalaman untuk menghayati situasi tertentu. e) Memberikan kesempatan untuk meninjau situasi sosial." 7) Psikodrama

Psikodrama adalah teknik untuk memecahkan masalah-masalah psikis yang dialami oJeh individll dengan memerankan suatu peranan tertentu. Kepada sekelompok murid dikemukakan suatu cerita

(38)

yang di dalamnya tergambarkan adanya suatu ketegangan psikis yang dialami individu, kemudian ュオイゥ、Mュセイゥ、 diminta t;ntuk memainkannya di muka kelas."

8) Remedial Teaching

Remedial teaching adalah bentuk pengajaran yang diberikan kepada seorang murid untuk membantu memecahkan kesulitan belajar yang dihadapinya. Kegiatan ini mungkin berbentuk pemahaman pelajaran, pengulangan kembali, latihan-Iatihan, penekanan aspek-aspek tertentu, tergantung dari jenis dan tingkat kesulitan belajar yang dialami murid.

Teknik bimbingan ini dapat diberikan secara kelompok atau individu, jika kesulitan tersebut dirasakan oleh suatu kelompok, maka diberikan secara kelompok, sedangkan jika hanya dialami oleh seorang murid maim diberikan secara individuiJ.29

b. Penyuluhan individuil (individual konseling)

Pada umumnya dikenal ada tiga teknik dalam konseling yaitu: I) Directive Counseling

Teknik ini dipelopori oleh Edmond G Williamson. Dengan teknik ini dalam proses konseling, konselor lebih banyak mengambil

28I Djumhur dan Moh Surya,LOG. Cil.

(39)

28

inisiatif, sehingga klien tinggaJ menerima apa yang dikemukakan oJeh konselor. Adapun ciri-ciri dari teknik ini adalah:30

a) Konselor sebagian besar memikul tanggung jawab mengenal berbagai keputusan yang diambil oleh klien.

b) Konselor mengumpulkan berbagai data, fakta atau informasi mengenai masalah klien.

c) Konselor mempelajari data, fakta dan menafsirkannya.

d) Konselor bersama-sama dengan klien menganalisa sebab masalah yang dihadapi, kemudian bersama memutuskan suatu keputusan. e) Klien menerima pendekatan ini secara langsung dari konselor.

f) Klien menentllkan rencana pemecahan masalah yang akan datang dan menyempurnakan keputusan.

g) Konselor merekam dan kemudian melaporkan hasil proses konseling kepada klien agar klien dengan jelas mengetahui cara pemecahan masalahnya.

2) Non Direktive

Metode ini pertama kaJi dikembangkan oleh Carl Rogers. Metoda ini sebenarnya bersumbcr kepada beberapa keyakinan dasar tentang manllsia, antara lain bahwa "Manllsia berhak menentukan haluan hidupnya sendiri; manusia memiliki daya yang kuat untllk

(40)

h. 91

mengembangkan diri; manUSIa pada hakikatnya bertanggung jawab atas tindakannya sendiri, manusia bertindak berdasarkan pandangan-pandangan subjektif terhadap dirinya sendiri dan terhadap dunia sekitar".31

Dalam teknik ini aktivitas banyak diletakkan di pundak !clien itu sendiri, sedangkan konselor hanya mendorongnya untuk mencari pemecahan masalah. Adapun sifat pokoknya adalah:

a) Teknik ini menekankan pada aktivitas dan tanggung jawab klien itu sendiri.

b) Menuntut konselor untuk selalu mengadakan hubungan dengan klien secara evektif

c) Masalah-masalah yang pada umumnya dihadapi bersifat aktual. d) Menekankan sikap kemampuan untuk menerima dan memahami. e) Klien memecahkan masalah-masalah pribadinya melalui

perasaannya sendiri dengan jalan mendeferensiasikan perasaan-perasaannya sendiri32

31 WS Winkel,Bimbingan dan Konse/ing di sekc/ah ]v!enengah,(Jakarta: PT Grasindo, 1991),

(41)

h.85

30

Adapun kelemahan teknik ini adalah:

a) Menyita waktu yang banyak, hila wawancara konseling tidak terarah. Hal ini disebabkan karena waktu wawancara sangat terbatas, sedangkan masalah yang diungkapkan klien cukup rumit dan banyak.

b) Kemampuan dan keberanian klien untuk mengungkapkan seluruh permasalahannya secara verbal sangat terbatas.

c) Kesukaran klien menerima dan memahami dirinya sendiri.

d) Teknik ini menuntut sifat dan sikap kedewasaan dari klien, karena klier, hams dapat menerima dan memehami dirinya sendiri dalam memecahkan masalah yang dihadapi.33

3) Eleclive counseling

AJiran ini pertama kali dipelopori oleh F.P Robinson. Elective Counseling maksudnya memilih diantara teknik-teknilc konseling yang paling tepat untulc lclien. Telcnilc ini sering digunakan oleh konselor bertitik tolalc suatu lceyakinan bahwa:

a) Tidalc ada dua masalah atau situasi yang identilc

b) Masalah jarang selcali hanya tertuju kapada salah satu bidang kehidupan.

(42)

c) Masalah biasanya menjalar atau merembet dari satu bidang kehidupan ke kehidupan yang lain.34

Jadi dengan demikian di dalam proses konseling, seorang konselor menggunakan teknik directive atau non-directive.

Hal

ini bisa dilaksanakan dengan cara, pada awal proses konseling, konselor menggunakan teknik non directive yang memberikan keleluasan pada klien untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya, kemudian digunakan teknik directive oleh konselor atau dalam kesempatan lain menggunakan teknik directive dan teknik non directive.35

B. KESULITAN BELAJAR

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan aktivitas mental dan fisik yang paling mendasar bagi manusia. Dengan belajar manusia dapat mempertahankan hidupnya dan melalui bel1\iar pula manusia memiliki peluang untuk meningkatkan harkat dan martabatnya sehingga mencapai taraf kemajuan yang lebih tinggi.

34Abu Ahmadi dan Ahmad Royani, Gp. Cit.,h. 48

(43)

32

Dan Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu, sebagai mana Firman Alah Yang berbunyi :

;,;.

[IセZZ[

L.-:

セ|I

oG,.>

1:\1

Ii)! JJ.lI)

\:;i

:;,J.I\

セ| セG[

(\ \ :

[[ェセャa|I

Artinya: Niscaya Allah akan meningkatkan derajat orang yang beriman dan yang diberi pengetahuan diantam kamll. Dan Alah tahll benar apa yang kamll lakukan

Ungkapan kata belajar sepanjang hidup manusia merupakan kata yang tidak asing lagi didengar bahkan dilakukan oleh manusia dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi bagaimanapun, namun akan timbul pertanyaan, apa yang dimaksud belajar itu.

Banyak teori atau konsep yang telah dikemukakan oleh para ahli tentang belajar itu, diantaranya konsep yang dikemukakan oleh Morgan dalam bukunya " Introduction to Psychology" yaitu " Learnig is any relatively permanent change in behavior which accurs as a result of pertice or experience".36

Dari definisi tersebut dinyatakan bahwa belajar merupakan setiap perubahan yang relatif menetap pada diri seseorang sebagai hasil dari pengalaman dan latihan.

Sedangkan menurut Retno Aryani dalam buku Materi Belajar yang disusun oleh Thantawy menyatakan: " Sifat hakikat dari belajar adalah

(44)

mencan dan menemukan makna atau pengertian (konsep dasar) inti dan hakekat belajar adalah menangkap, menjelaskan, dan menggunakan pengertian-pengertian oleh si pelajar".31

Dengan demikian siswa yang hanya menghafal sejumlah kata-kata dan mengulanginya kembali, pada hakekatnya bukanlah belajar. Begitu pula seseorang yang terampil dalam menyanyikan sebuah !agu, hal itu pun pada hakekatnya bukanlah belajar. Oleh karena itu penulis menarik kesimpulan bahwa belajar bukan sekedar menghafal kata-kata, kaidah-kaidah, rumus-rumus, melainkan adanya suatu perubahan tingkah laku yang bermakna dalam hidupnya, serta kecakapan yang bersifat permanen.

2. Faktor Kesulitan Belajar

Sebelum membahas faktor penyebab kesulitan belajar, penulis akan mengemukakan terlebih dahulu apakah penertiannya. Kesulitan belajar adalah "kesukaran siswa dalam menerima dan menyerap pelajaran".38

Faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kesulitan-kesulitan dalam belajar banyak jenisnya, namun faktor tersebut dapat kita kelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu faktor intern dan faktor ektern. Faktor intern

(45)

34

adalah faktor yang berasal dari diri siswa, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berasal dad luar diri siswa.39

a. Faktor Intern

Adapun faktor intern yang dapat mendorong dan dapat pula menghambat seseorang yang sedang belajar ada tiga macam yaitu: Faktor jasmaniyah, faktor psikoligis dan faktor kelelahan.40

1) Faktor jasman!ah a) Faktor kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya. Bila seseorang selalu tidak sehat, sakit kepala, demam, batuk dan sebagainya, :a akan cepat lelah, kurang bersemangat dan mengantuk. Semua ini dapat mengganggu proses belajar seseorang.

Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah menjaga kesehatannya agar tetap terjamin, dengan selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, istirahat, makan, olahraga dan rekreasi.

b. Cacat tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurnanya anggota tubuh atau badan. Cacat

39Ibid., h. 89

(46)

tersebut dapat berupa buta, tuli, patah kaki, patah tangan dan lain sebagainya.

Caeat tubuh dapat mempengaruhi belajar siswa. Jika hal 1m terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga khusus atau diusahakan alat Bantu agar menghindari atau mengurangl pengaruh keeaeatannya tersebut.

2) Faktor psikologis a) Intelegensi

Menurut William Stern yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, intelegensi adalah " kesanggupan untuk menyesuaikan diri skepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berpikir yang sesuai dengan tujuannya".4\ Intelegensi mempunyai

pengaruh yang besar terhadap kemajuan belajar.

Dalam situasi yang sarna siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dibandingkan dengan siswa yang yang memiliki intelegensi rendah. Walaupun demikian intelegensi yang tinggi tidak menjamin keberhasilan seseorang, karena belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya.

(47)

36

b) Perhatian

Belajar akan berhasil baik, maka siswa harns mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakanlah pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakatnya.

c) Minat

Timbulnya minat belajar seseorang, karena beberapa hal, antara lain keinginan untuk menaikkan martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik, serta ingin hidup senang dan bahagia. Minat belajar yang besar cendernng menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah.

d) Bakat

Bakan adalah kemampuan untuk belajar. kemampuan tersebut barn akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata setelah belajar atau berlatih. Orang yang berbakat mengetik, misalnya akan lebih cepat lancar mengetik dibandingkan deang orang yang tidak berbakat.

e) Motivasi

(48)

hati sanubari, umumnya karena kesadaran akan pentingnya sesuatu, sedangkan motivasi ektrinsik yaitll dorongan yang datang dari luar diri (lingkungan), misalnya dari orang tua, guru, teman-teman dan anggota masyarakat. 42

f) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.43 Anak yang sudah matang

belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum be1ajar dan belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah matang.

g) Kesiapan

Kesiapan perlu diperhatikan dalam belajar, karena jika siswa dalam keadaan siap, maka hasil belajarnya akan lebih baik. 3) Faktor kelelahan

Kalelahan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan rahani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemahnya tubuh, sedangkan kelelahan rahani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorangal1 lIntuk menghasilkan sesuatu.

42M. DalYOIlO,Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 57

(49)

38

Kelelahan sebagaimana di atas dapat mempengaruhi belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah

,

menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya. Kelelahan baik secara jasmani, maupun rohani dapat dihilangkan dengan cara sebagai berikut:

a) Tidur; b) Istirahat;

c) Mengusahakan variasai dalam belajar;

d) Menggunakan obat-obatan yang bersifat memperlancar peredaran darah, misalnya obat gosok;

e) Rekreasi yang teratur;

f) Olahraga secara teratur;

g) Mengimbangi makanan yang memenuhi syarat-syarat kesehatan, misalnya yang memenuhi empat sehat lima sempurna;

h) Jika kelelahan sangat senus cepat-cepat menghubungi ahli, misalnya, dokter, psikiatel' dan lain-lain.44

b. Faktor ektern

Fak1:or ektern yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa ada tiga macam, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.45

(50)

1) Faktor keluarga

a) Cara orang tua mendidik

Cara orang tua memdidik besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Karena keluarga adalah tempat pendidikan yang pertama dan utama. Sesuai dengan Radis yang berbunyi :

b) Relasi antara anggota keluarga

Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak. Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik dalam keluarga, yaitu hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang.

4'

Ibid.
(51)

40

c) Suasana rumah

Suasana rumah juga merupakan faktor yang penting. Suasana yang gaduh atau ramai dan sernrawut tidak akan memberikan ketenangan kepada anak yang belajar. Begitu juga suasana yang tegang, ribut dan suka cekcok, pertengkaran antar anggota keluarga menyebabkan anak bosan di rumah, sehingga anak suka keluar rumah dan mengakibatkan belajamya kacau. d) Keadan ekonomi keluarga

Keadaan ekollomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Jika kebutuhan pokok dan fasilitas belajar anak tidak terpenuhi, maIm akan mengganggu belajar anak. Walaupun tidak dapat dipungkiri tentang adanya kemungkinan anak yang serba kekurangan dan selalu menderita akibat ekonomi keluarga yang lemah, justru keadaan yang demikian menjadi cambuk baginya untuk belajar lebih giat dan akhimya sukses besar.

e) Pengertian orang tua

Anak belajar perlu bimbingan dan pengertian dan orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas dimmah

(52)

2) Faktor sekolah

Adapun Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar adalab:47 a) Melode mengajar

Metode mengajar yang digunakan guru akan mempengaruhi belajar siswa. Oleh karena itu ketika gum menyampaikan baban pelajaran kepada sisiwa, hendaknya guru mempertimbangkan metode manakah yang tepat untuk materi tersebut. Sehingga tujuan yang diinginkan tercapai.

b) Kuriukulum

Kurikulum diartikan sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kurikulum yang terlalu padat, tidak sesuai dengan bakat dan minat siswa, akan mempengaruhi belajar siswa.

c) Hubungan guru dengan siswa

Hubungan gum dengan siswa yang harmonis dan interaksi dan komunikasi yang humanistic, akan sangat membantu keberhasilan studi Slswa. Berhasil dalam arti tidak sekedar tahu atau mendapatkan nilai yang baik dalam ujian, akan tetapi akan menyentuh pada aspek sikap mental dan tingkah laku.'"

47Slameto,J3elajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya,Op. Cit., 11. 66-71

(53)

42

d) Hubungan siswa dengan siswa

Menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah perIu, agar dapat memberikan pengaruh terhadap belajar siswa.

e) Disiplin sekolah

Selmuh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekeJja dengan disiplin membuat siswa menjadi disiplin pula, selain itu juga memberi pengaruh yang positifterhadap belajarnya.

t) Alat pengajaran

Alat pengaJaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Oleh karena itu mengusahakan alat pelajaran yang baik dan tepat adalah perlu.

g) Waktu sekolah

Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah. Jika siswa sekolah pada saat kondisi sudah lelah, misalnya pada siang hari, akan mengalami kesutitan dalam menerima pelajaran. Kesulitan tersebut disebabkan karena siswa sukar berkonsentrasi dan berpikir.

h) Metode belajar

(54)

waktu yang baik, serta memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar.

3) Faktor masyarakat

Masyarakat juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengruh tersebut terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Adapun faktor masyarakat tersebut adalah:4Y

a) Kegiatan siswa dalam masyarakat

Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat bermanfitat bagi perkembangan pribadiya, akan tetapi dapat pula mengganggu belajarnya, jika siswa tersebut tidak dapat memilih kegiatan yang ada atau siswa tersebut tidak dapat mengatur waktu. Oleh karena itu siswa dapat memilih kegiatan yang mendukung belajarnya, misalnya, kursus Bahasa lnggris, mengikuti kegiatan remaJa masjid dan lain-lain..

b) Mass media

Yang termasuk mass media adalah bioskop, radio, TV, surat kabar, majaJah dan lain-lain. Semua itu beredar dalam masyarakat. Tidak semua mass media baik untuk siswa, oleh karena itu sis wa harus mendapat bimbingan dan control yang cukup dari orang tua dan pendidik

(55)

44

c) Teman bergaul

Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik bagi siswa, begitu pula sebaliknya, teman bergaul yang tidak baik akan berpengaruh buruk juga. Teman yang tidak baik misalnya, yang suka mabuk-mabukan, suka berjudi, suka membolos dan lain sebagainya.

d) Bentuk kehidupan masyarakat

Kehidupan masyarakat yang ada di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdidri dari orang-orang yang tidak terpelajar, suka berjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasan tidak baik, akan berpengaruh jelek terhadap siswa yang berada di tempat tersebut.

C. Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar

Asal kata peranan adalah perail yang memiliki arti pelaku sebagai tokoh dalam sandiwara dan sebagainya.50

Peranan yang berkata dasar peran mendapat akhiran -an memiliki arti "Sesuatu yang menjadi bagian atau yang memegangpimpinan utama dalam terjadinya hal atau peristiwa".51

50Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Puslaka; 2001), h. 854

(56)

Dalam proses peneapaian tujuan pendidikan di sekolah, ditemukan banyak masalah yang dihadapi siswa, seperti masalah belajar yang merupakan inti dalam proses pendidikan dan apabila dapat ditangani dapat mengganggu peneapaian tujuan pendidikan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, slswa membutuhkan seseorang yang mampu membantu untuk mengatasi masalah yang dihadapinya sehingga kegiatan pendidikan di sekolah dapat berjalan dengan lanear. Dalam hal Inl, peranan bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan.

Salah satu jenis layanan bimbingan adalah layanan bimbingan belajar. Layanan ini diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Siswa membutuhkan suasana batin yang tenang agar dapat belajar dan meraih prestasi yang baik, maka agar kondisi ini dapat terwujud 、ゥー・イャオォ。セ peran serta tenaga bimbingan dan konseling untuk membantu siswa mengatasi kesulitan yang ia hadapi.

Menurut Koestoer Partowisastro, guru BK berperan membawa murid-murid dalam masalah-masalah pribadi dan sosial yang berhubungan dengan pribadi dan pengajaran atau dengan penempatan dan juga untuk menjadi perantara siswa dengan para guru, tenaga administrasi maupun dengan orang tua murid."

Dengan demikian jelaslah bahwa peranan bimbingan dan konseling sangat penting dan bermanfaat dalam menunjang kelanearan kegiatan belajar mengajar.

(57)
(58)

A. Telmik Penentuan Lokasi

Dalam menentukan lokasi penelitian, penulis langsung menentukan SMU Islam AI-Azhar 3, karena SMU tersebut adalah SMU Islam dan berdasarkan observasi bimbingan dan konseling di sekolah tersebut sudah berjalan.

B. Metode Pellclitian

Metode yang digunakan dalam penelitian Ill! adaIah Field

Research.Yang dil11aksud Field Research yaitu l11engumplllkan data dengan

cam langsung tllrun kelapangan.

C. POIJulasi dan SamIJcl 1. Populasi

Menllrut Suharsil11i Arikunto poplllasi adalah "keseluruhan objek-objek penelitiaE".I Demikian juga menurut Sudijono, populasi berarti

"kllmpulan dari seluruh elemen yang menjadi objek peneJitian,,2 Adapun

1Suharsimi Arikonto, ProsedurpeneJitiall,(Jakarta: Rineka Cipta, 1998), eet. ke-II, h. 115

2Anas Sudijono,PengaJllar S'talistik Pendidikan, (Jakarta: PI Grafindo Persada, 1996), eet.

(59)

47

populasi dalam penelitian ini adalah SISWa SMU Islam AI-Azhar 3 yang mengalami kesulitan dalam belajar.

2, Sampel

Dalam penelitian ini, penulis tidak menjadikan seluruh siswa SMU Islam AI-Azhar 3 yang mengalami kesulitan dalam belajar sebagai sasaran objek penelitian, tetapi hanya 25% dari selllruh siswa , Suharsimi Arikunto mengel11ukal.an pendapat bahwa" Jika objek penelitian lebih dari 100 orang,

l11aka sampel yang diambil antma 10-15 atau 20-25% ataulebih.'"

Sal11pel dalam penelitian ini ditetapkan kelas II dan III dengan menggunakan l11etode random sampling. Hal ini berdasarkan saran dan pertimbangan dari guru BK di sekolah yang bersangkutan bahwa siswa kelas IJ dan III dipandang lebih dahulu dan lama dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah ini, sehingga dianggap slldah lebih mengetahui dan mengenal tentang kegiatan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh sekolahnya bila dibandingkan dengan kelasI.

Sesuai dengan data diatas, jumlah siswa kelas II dan 11I yang menjadi populasi adalah sebanyak 160 siswa dan dari populasi tersebut yang dijadikan sal11pel sebanyak 25%. Jadi jum1ah sampel yang menjadi objek peneliti adalah 40 orang.

(60)

Penelitian ini mengunakan beberapa teknik pengull1pulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan mengunjungi sekolah yang diteliti, untuk memperoleh gall1baran umUIl1 tentang SMU Islam AI-Azhar 3.

2. Angket

Angket disebarkan kepada responden yang menjadi sampel dalam penelitian. Angket disebarkan untuk mengetahui latar belakang orang tua responden, untuk mengetahui bentuk kesulitan yang dihadapi responden, untuk mengetahui bentuk bimbingan yang diberikan oleh guru BK, untuk mengetahui bentuk bimbingan yang paling disukai responden dan untuk menegetahui pengaruh kegiatan bimbingan dan konseling dalam mengatasi sesulitan belajar siswa.

3. Wawancara

(61)

49

E. Telmik Pengolahan dan Analisa Data

1. Teknik Pengolahan Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara'sebagai berikut : a. Editing

Mengedit adalah memeriksa daHar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para pengumpul data. Jadi setelah angket diisi oleh responden dan dikembalikan kepada penulis, kemudian penulis segera memeriksa satu persatu angket yang dikembalikan dari nomor satn sampai nomor terakhir. BiJa ada jawaban yang diragnkan atau tidak dijawab, maIm penulis menghubungi responden yang bersangkutan untuk menyempnmakan jawabannya.

Tuj nan dari editing adalah untuk mengurangi kesaJahan atan keknrangan yang ada di daHar pertanyaan yang sudah diseJesaikan.

b. Tabulating

Langkah kedua adalah mengolah data dengan memindahkan jawaban yang terdapat dalam angket kedalam tabel.

2. Teknik Analisa Data

(62)
(63)

BABIV

BASIL PENELlTIAN

A. Sekilas Tentang SMU Islam AI-Azhar3 I. Sejarah Berdirillya

Berdirinya SMU Islam AI-Azhar 3 tidak terlepas dari berdirinya SMU Islam AI-Azhar I. Pada mulanya pemerintah mempunyai kebijakan di DKI tentang adanya SMU ulIggulan dan SMU 8 yang ditunjuk sebagai SMU unggulan di DK!. Dari setiap lima wilayah di DKI ini ditunjuk pula SMU unggulannya, sepelii SMU 70 di Jakmia Selatan., SMU 78 di Jakarta Barat, Maka untuk swastanya adalah SMU Islam AL-Azhar 1 pada tahun 1994.

(64)

masukan atau siswa yang masuk ke SMU 8 sudah /lifilter, sehingga siswa yang terbaik dari seluruh siswa di Jakarta masuk ke SMU 8.

Karena kelemahannya pada masukannya, maka pada th 1996 SMU Isalam Al-Azhar I mencoba mengadakan tes bagi siswa yang akan masuk, dan siswa dari SMP luar AL-Azhar diizinkan mengikuti tes masuk. Akibatnya adalah setengah dari siswa SMP AL-Azhar saja yang masuk, sedangkan sisanya adalah SMP luar AI-Azhar.

Karena banyak siswa SMP AL-Azhar Yang tidak lulus, maka orang tua murid prates berat sampai ke Yayasan. Mereka merasa bahwa dari TK, SD, SMP mereka Di AI Azhar, mengapa mereka tidak dapat masuk SMU-nya. Wali murid menanyakan sebenarnya apa yang dicari oleh yayasan. Para wah murid mengerti Misi dari Yayasan, yaitu Dakwah dan Pendidikan. Dakwah artinya mengajak orang masuk ke dalam, dan yang menjadi persoalan adalah mengapa orang yang sudah masuk disuruh keluar. Jadi disatu sisi pimpinan sekolah diminta uutuk bersaing dengan sekolah-sekolah lain sedangakan disisi lain sekolah ini adalah sekolah umat, yang membesarkan sekolah ini adalah uma! Islam. Jadi bukan milik seseorang, sehingga ketika ada persoalan seperti ini, maka pimpinan harus melayaninya.

(65)

53

SMUI dan sisanya Untuk SMU 3 yaitu lima kelas. Pada tanggal IS Desember 2000 status SMU Islam AL-Azhar 3 disamakan oleh pemerintah. Pada tahun 200 I gedungnya sudah dipisah dengan SJ'vIUI, sehingga gedung SMU Islam I ada dilantai enam, gedung barn. Pada tahun 2002 SMU Islam AL-Azhar 3 menerima siswa baru tidak berdasarkan NEM, tetapiュセャ。ャオゥ tes masuk.I

2. Struldur organisasi (terlampir)

3. Keadaan Guru

Guru yang mengajar di sekolah ini berjumlah 32 orang, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Taber I Data guru

No Nama LIP Pendidikan

I Drs.H. Amliwazir Siadi L S I IKIP Jakarta

- '

2 Drs. Taufik Hidayat L S I lAIN Jakarta

3 Hambali Hamid L D3 UNAS Jakarta

4 H. Ibrahim Djunaedi L D3 lAIN Jakarta 5 Dra Lily Purnama P S I IKIP Jakarta

6 Dra. Hj. Wati Whardani P S I IKIP Jakarta 7 Ambar Gita S.Pd P S I IKIP Jakarta

I Amliwazir Saidi, Kepala Sekolah SMUI Al Azhar 3, Wmvancara Pribadi,Kebayoran Barn,S

(66)

8 Dra. Farah Diba P S I IKIP Padang 9 Dra. Hj. Ana Rosana P S I UNAS Jakarta

10 lim Rohimah, S. Pd P S I IKIP Bandung II Drs. Marjuned Harun L SlUM Surakarta

12 Drs. Nuzuar L S I IKIP Padang

13 Dra. Syariah P S I lAIN Jakarta

14 Jamalullail L SI U. Neg Jakarta

15 Sutomo S.Pd L S I IKIP Jakarta

16 Drs. Molyono L S I IKIP Jakarta

17 Dra. Warnita P SI U. Jambi

-18 Heri Herdiyanto, S.Pd L S I IKIP Jakarta

19 Drs. Sunaryo L S I' IKIP Jakarta

-20 Mostopa, S. Ag L S I lAIN Jakarta 21 Sigit Dwi Hartono, S.Pd L SI U Jember 22 Ummi Asih, S.Pd P SI UNeg Jakarta 23 Hasan Marzuki, S.Pd L SI U Neg Jakarta 24 Suhm1ini, S.Pd P S I IKIP Yogya 25 Farikhin, S.Pd L S I IKIP Jakarta 26 Abdullah S.Pd L S I IKIP Jakarta 27 Siti Qomariah, S.Pd P S I IKIP Jakarta 28 Jamaliah, S.Pd P S I IKIP Jakarta 29 Haiml Rizal, S.Pd L SI U Neg Jakarta 30 Dra. Syarifah Ajilah P SI FKIP Aceh

(67)

55

32 Popon Juliah, 8.Ag P 8 1 IAlN Jakarta 33 Drs. H. Ihsan Arifin H L 81 lAIN Jakarta 34 Udin 8yamsudin 8.Pd L 81 FKIP UT Jkt 35 Hidayatullah Hikmah 8.Pd L 81 IKlP 8urabaya

Dari sejumlah guru yang mengajar di SMU Islam Al-Azhar 3, hanya dua orang saja yang mempunyai latar belakang pendidikan Diploma 3 dan semua guru diatas adalah guru tetap.

4. Keadaan Siswa

b. Data siswa

Jumlah Slswa SMU Islam Al-Azhar pada waktu observasi berjumlah 502 orang, kelas I berjumJah 210 Orang, kelas II berjumJah ISI orang dan kelas 1II berjurnlah 111 orang. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel2 Data 8iswa

No Kelas Jumlah

I IA 42 Siswa

2 1B 42 Siswa

3 Ie 428iswa

[image:67.595.87.488.143.662.2]
(68)

4 1D 42 Siswa

5 IE 42 Siswa

Jumlah 210 Siswa

I 2A 36 Siswa

2 2B 36 Siswa

3 2C 36 Siswa

4 2D 37 Siswa

5 2E 36 Siswa

Jumlah 181 Siswa

! 3IPA 34 Siswa

2 3IPSI 39 Siswa

3 3IPS2 38 Siswa

Jumlah II! Siswa

b. Latar belakang orang tua siswa

(69)

57

adalah ibu rumah tangga. Keterangan Iebih lanjut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

[image:69.595.106.447.165.701.2]

Tabel3

Latar Belakang Orang Tua Siswa

I

Pendidikan terakhir ayah Slswa a. SLTP

F P

b. SLTA I 2,5 %

c. SI 27 67,5 %

I

d. S2 9 22,5 %

Ie S3 3 7,5%

...._._. .

-hoo%

[""

Jumlah 40

I

_.

Pendidikan terakhir ibu siswa

F

P

a. SLTP

b. SLTA II 27,5 %

c. SI 20 50%

d. S2 5 12,5 %

e. D3 4 10%

Jumlah 40 ]00%

-Pckerjaan ayah siswa F P

-a. Pegawai negeri ]] 27,5 %

b. Wiraswasta ]0 25 %

47,5 % 19

40 100%

F

I

P

-

"Tiiii,5%

I

2

I

5%

____---'-_ _. . l - _ - - - - !

C. Swasta

ャセ

- - - J

ャャャM[G[ゥセゥセMM

LPekerjaan Ibu siswa

Gl Pegawai negeri b. Wiraswasta
(70)

-6 IS %

2152,S %

I

c. Swasta

I

I d. Ibu rumah tangga

. lumIah 40 roO%

' : : : - - ; - - - : - - - - c - - - -.. ' L .

-Sumber: Angket

5. KeadaanTV dan Pesuruh

Adapun jumlah petugas TU di sekolah ini ada tiga orang yang semuanya adalah laki-Iaki, yaitu: Ruady, BSc., Syamsul Arifin dan Dedi Murasadi. Sedangkan jumlah pesuruh ada dua orang yang juga semuanya laki-Iaki, yaitu: sairih dan lsnaeni.

6. Sarana dan Prasasana

Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah ini sangat mendukung keadaD proses pendidikan. Adapun saraDa dan prasarana tersebut adalah:

Tabel4

Sarana dan Prasarana

jN-;;-T

Sarana lunJahlKeadaan

1

- -

MMMMMMKMNMZZZMセMMMMMMMMNェ

1-::-1

_t-R::-u._an_g_,1:-:(e:--I_a-:s:---:::-:-"7----

3

I

Baik

_J

2 Ruang Kepala Sekolah I Baik

13

I

Ruang Guru--

--j-.1----

Baik [image:70.595.87.481.86.685.2]
(71)

59

,-:-- ⦅N⦅GGGセ ..

_.--

セMNMMN⦅NセNMMNMN N ⦅ セ

•.._._._----_._.-4 RuangTU 1 Baik

5 RuangBK 1 Baik

6 RuangPiket 1 Baik

7 Ruang Pcrpustakaan 1 Baik

8 Ruang Serba Guna 1 Baik

9 Ruang lbadah 1 Baik

10 Ruang Laboratorium Fis/Bio 1 Baik

I

11 Ruang Laboratorium Bhs 1 Baik

12 Ruang Laboratorium Kimia 1 Baik

13 WC/KM 12 Baik

,

B. Bimbingan dan Konseling SMU Islam AI-Azhar 3

1. Organisasi

(72)

Dalam melakasanakan program Bimbingan dan konseling disekolah

1111 banyak personil yang terlibat seperti, kepala sekolah, yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan termasuk pelaksanaan BK yang berada dibawah tanggung jawab dan pengawasannya, kemudian wali kelas, guru dan siswa itu sendiri. Sedangkan dari pihak luar adalah orang tua dan intansi yang terkait.

2. Program kegiatall

Program kegiatan Bimbingan dan konseling di sekolah ini, meliputi kegiatan layanan dan kegiatan pendukung. Adapun layanan-Iayanan bimbingan dan konseling yang diadakan adalah:'

a. Layanan orientasi:

1) Orientasi sekolah yaitu memperkenalkan bagaimana visi dan misi AI-Azhar, tata tertib sekolah dan pelajaran yang akan dihadapi.

2) Orentasi lingkungan yaitu memperkenalkan lingakungan SMUI Al azhar 3 dan suasana oi sekitarnya.

3) Orientasi Bimbingan & konseling yaitu, memperkenalkan BK, tugas dan fungsi BK di SMU Islam Al-Azhar 3.

(73)

61

b. Layanan lnformasi, diantarat;ya:

1) Menginfonnasikan dan mendiskusikan bagaill1ana Cara belajar yang baik dan efektif.

2) Penjelasan kriteria kenaikan kelas penjurusan clan kelulusan.

3) Menginfbrmasikan jenis-jenis pendidikan clan sekolah lanjutan setamat c1ari SMU.

4) Menjelaskan macam-ll1acall1 pekcrjaan dan jabatan· yang ada c1ill1asyarakat.

5) Menjelaskan apa dan bagaimana UMTN serta kiat-kiat ll1enghadapinya.

6) Menjelaskan clan mendiskusikan Jingkungan yang acla c1i sekitar AI-Azhar.

7) Ceramah dan c1iskusi tentang narkoba clan akibat penggunaannya bagi kesehatan fisik dan mental.

c. Layanan penempatan dan penyaluran

I) Menempatkan muricl c1i kelas berclasarkan prestasi hasil belajar saat kenaikan keJas.

2) Mendata murid-murid yang nilainya kurang dan c1ikelompokkan berdasarkan mata pelajaran ul1tuk ikut remaclial. Kemudian ll1urid-murid yang nilainya baik, disarankan untuk iklll pcngayaan.

(74)

d. Laynnan ーcャャャ「」ャ\セ。イョョZ

I) Memberikan mOlivasi kepada Illurjd agar bclajar dengan senus dan menyelesaikan hambalan yang ada.

2) Memanggil murid yang nilainya kurang dan menganaJisa mengapa hal ini terjadi serta mencari jalan keluarnya.

3) Memberikan pengajaran perbaikan kepada murid yang nilainya kurang dan memberikan pengayaan kepada murid yang baik nilainya agar lebih mantap.

4) Selalu mell1antau murid-murid yang berprestasi. 5) Memberikan bill1bingan karier.

6) Membuat kelas khusus bagi Illurid-murid yang berpreslasi ualuk diskusi-diskusi dan membahas soal-soal, unluk mengikuti lomba yang diadakan di luar sekoJah.

7) Merekap dan menganalisa nilai murid-murid seSUaI dengan kriteria perguruan tinggi yang mengadakan jalur PMDK.

e. Layanan konseling perorangan:

I) Konseling dengan murid yang ll1embutuhkan saran dari guru BK dalam menyelesaikan1llasalahnya.

2) Memanggil murid yang bermasalah berkaitan dengan kegiatan keberagamaan di sekolah.

(75)

63

f. Layanan Bimbingan kelompok yaitu, cerarnah dan diskusi ten tang hal-hal atau pennasalahan yang seling dihadapi murid.

Kegiatan layanan tersebut diatas, perlu dibantu oleh kegiatan pendukung yaitu:

a. Untuk rnernudahkan rncmperoleh data rnurid, maka disiapkan instrumcn-instrumen, antara lain: kartu kejadian, modul BK, sosiometri, peta murid/peta kelas, Angket per.gamaan guru dall psikotes.

b. Menghimpun data murid yaitu: rekap ulangan harian, buku catatan pribadi, otobiografi, catatan kejadian, absensi harian/bulanan, minat, analisa hasil belajar, data wawancara, rekap masalah bulanan.

c. Mengunjungi murid yang bermasalah, jika diperlukan.

d. Mendiskusikan permasalahan murid dengan melibatkan plmplllan sekolah, wali kelas dan guru bidang studi.

c. Mengalih tangankan persoalan rnurid yang tidak bisa diselesaikan oleh guru BK kepada protesional yang lebih ahli, misalnya: Psikolag, Psikiater, dan lain-lain.

3. l'elaksanaan pl"Ogram BK

a. Program yang terlaksana

(76)

ada yang dilaksanakan pada awal ajaran baru, pada awal eawu, pada akhir eaWli dan sebagainya3 Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel

[image:76.595.112.480.179.650.2]

dibawah ini:

Tabel 5

Kegiatan yang Tcrlaksana

lingkungan

memperkenalkan bagaimana Awal VISl dan mlSI AI-Azhar, tata

tertib sekolah dan pelajaran

I

I yang akan dihadapi

...L..

NNNLMMMMMMKMZMZMM[MMM[ZMMMMMMセMM[MMMMヲMMセM

I

b. Orientasi Memperkenalkan lingakungan SMUI Al azhar 3 dan suasana di sekitarnya.

1N

1

' 0

r·----,---,---'---,---,---,--- .

--I Kegiatan Uraian kegiatan Waktu

r--

Layanan Oricntasi:

I a. Orcntasi sekolah

I

---+---:::-:---:-=::-:---i--::-:---:-...,,-.---::--::-:cc----f---..,...---i

e. Orientasi BK MemlJerkenalkan BK' tuo-as,

'"

Awal dan fungsi BK di SMU Islam aJaran

Aj-Azhar 3. baru

Menginformasikan dan men- Awal diskusikan bagaimana Cara eawu

&sesuai

I

belajar yang baik dan efektif

kebutuhan 2 Layanann

informasi:

a. Cara belajar yang baik

I

r--r

b.Kenaikan kelas & Penjelasan kriteria kenaikan Dua kali penJ urusan

I I(e as penJ urusan dan ke- pereawu

i ! _ _ _ _ _ _ _ _ _i.-.I - - '

(77)

65 Awal dan apa

I

eawu HI

bagaimana UMTN scrta kiat-lanjutan setamat dari SMU.

Menjelaskan di masyarakat.

UMYJ'N e.lnformasi

---.-.- .---..---.---..---. -'---'--'---'--- .--... -.-- ...--.-.-.- --.-.-.- ""-"1

lulusan.

LMMKMMMM[MMZ[MMMMM[MMMᄋMMKᄋMセMZ」⦅⦅⦅」⦅セ⦅[⦅ェ⦅ZセMii

c. informasi MenginfoJ'lnasikan jenis-jenis Setiap

I

Per;didikan pendidikan dan sekolah

i

I

"v'al

"

I

I

I

cawu II

I

iMエMLMM[M[[MMNNNLMMMMMMMKセセ⦅L⦅⦅MMMMMK⦅Z⦅⦅⦅⦅⦅[⦅Mi

d.lntormasi Menjelaskan maeam-maeam

!

Awal

II

pekeJjaan k ' d . b d

I

eawu

pe elJaan . an Ja atan yang a a

I

I

I

I

I

I

kiat mengbadapinya

1

T

- - - -

Layanan Menempatkan mudd di kelas Setiap

penempatan &

berdasarkan prestasi basil awal

I

penyaluran: eawu

a. Penempatan belajar saat kenaikan kelas.

I

mudd dalam

I

I

I

kelas

I

b.p・ャセオイオウ。ョ mmid Meneatat dan

Gambar

Tabel2Data 8iswa
Latar Belakang OrangTabel3 Tua Siswa
Tabel4Sarana dan Prasarana
Tabel 5Kegiatan yang Tcrlaksana
+7

Referensi

Dokumen terkait

trayek yang berputar secara terus menerus dengan rute: jalan Ahmad Yani – jalan Adi Sumarmo – jalan Amarta Raya – Terminal Kartasura (akses pintu masuk timur) –

lazimnya pengalaman interaksi pendidikan dengan guru di sekolah akan lebih bermakna bagi anak dari pada pengalaman interaksi dengan sembarang orang dewasa lainnya. Dengan

Keputusan penyapihan yang dilakukan oleh ibu biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kesibukan ibu yang bekerja, pengetahuan ibu, status kesehatan ibu dan bayi, status

Jadwal kegiatan dan panduan lengkap dapat dilihat di situs resmi SPMB http://span-ptain.ac.id.. Data Login

52 Ibid., h.. kategori media standar maupun non standar. Sebagaiman kita ketahui bahwa sekarang ini kita telah berada pada dimensi kemajuan teknologiyang sangat dan

Kekuatan ini ditentukan oleh suatu percobaan karet dalam jangka waktu yang tertentu pada permukaan yang kasar (G.deBoer, 1997). Setiap satuan bobot karet kering, atau diberikan

Merujuk pada Rencana Strategis yang bersifat umum maka dalam Rencana Operasional secara rinci akan dipaparkan rencana program studi mencakup misi, tujuan, sasaran

Dengan mengetahui intelegensinya,seseorang dapat dikategorikan sebagai orang yang pandai atau cerdas (jenius), sedang, atau bodoh (idiot)Jadi selain faktor