• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pkp Tk Pengembangan Kemampuan Berbahasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pkp Tk Pengembangan Kemampuan Berbahasa"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam menjalankan tugasnya seorang guru TK kadang-kadang merasa risau, karena usia pra sekolah adalah usia untuk anak TK dimana anak dapat merekam berbagai macam hal yang diterimanya secara maksimal, sehingga jika masa itu terlewatkan maka akibatnya akan ditanggung pada kurun waktu 15 tahun mendatang (Horlock, 1977). Hal ini menjadi sorotan utama bagi masyarakat yang memiliki kesadaran tinggi tentang pendidikan anak.

Kesadaran masyarakat yang diharapkan semakin meningkat tentang pendidikan anak usia pra sekolah menurut hadirnya sosok guru yang berkualitas dan berpotensi dibidangnya.

Perkembangan bahasa sebagai salah satu dari kemampuan yang harus dimiliki anak terdiri dari beberapa tahapan sesuai dengan usia karakteristik perkembangannya. Perkembangan merupakan suatu perubahan yang berlangsung seumur hidup dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling beriteraksi. Seperti : biologis, kognitif dan emosional. Bahasa adalah suatu sistem symbol untuk berkomunikasi yang meliputi fanologi (unit suara) Morfologi (unit arti) sintaksis (tata bahasa) senratic (variasi arti). Dengan bahasa anak dapat berkomunikasi maksud tujuan, pemikiran maupun perasaannya pada orang lain.

Perkembangan berbicara dan menulis merupakan suatu proses yang menggunakan bahasa ekspresif dalam membentuk arti. Perkembangan berbicara pada awal dari anak yaitu mengumam maupun membeo. Sedangkan perkembangan menulis pada anak berawal dari kegiatan mencoret-coret sebagai hasil ekspresi anak.

(2)

Untuk itulah kemapuan dan potensi yang terpendam pada diri anak perlu dirangsang dengan metode tertentu yang bersifat memberikan tantangan sesuai dengan usia anak, berupa menyimak, bicara, bercakap-cakap dan sebagainya. Pengembangan bicara anak juga bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih mengucapkan kata yang benar dan sesuai, dan cara hidup sehat sehingga dapat menjunjung pertumbuhan serta lingkungan sebagai pendukung sehingga anak dapat berbicara dengan jelas.

Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian perlu untuk mengumpulkan data awal untuk mengidentifikasikan masalah, dan menganalisis masalah yang ada di TK ...Kecamatan ... yang pada kenyataanya di TK tersebut belum sepenuhnya bisa menerapkan pengembangan bahasa melalui bercakap-cakap.

Dari hasil pembelajaran tentang pengembangan kemapuan berbahasa ternyata masih ada anak yang kurang menguasai, yaitu 5 orang (20%) dari 25 anak dikelompok B. Sedang yang sudah berhasil 20 anak(80%). S

Sehubungan dengan hal tersebut penulis mencoba melakukan perbaikan melalui pembelajaran penelitian tindakan kelas dengan Judul : Pengembangan kemampuan Berbahasa Melalui Metode Bercakap-cakap Pada Anak Kelompok B TK ...Kecamatan ...

B. Rumusan Masalah

Setelah melakukan refleksi dan analisa di dalamnya telah teridentifikasi permasalahan yang ditemui.

Untuk seterusnya permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :

" Bagaimana cara pengembangan kemampuan berbahasa anak Melalui metode bercakap - cakap pada anak kelompok B TK ...Kecamatan ... dapat ditingkatkan ?

C.Tujuan Perbaikan

1. Meningkatkan kemampuan berbahasa anak

(3)

D. Manfaat Perbaikan

Perbaikan melalui penelitian Tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Guru

Sebagai bahan masukan bagi guru dalam proses pembelajaran di TK 2. Anak

Agar pembelajaran pengembangan bahasa anak dapat lebih baek 3. Masyarakat / orang tua

(4)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Perkembangan Bahasa

Bahasa adalah satu faktor mendasar yang membedakan manusia dengan hewan. Bahasa sebagai anugrah dari sang pencipta memungkinkan individu dapat hidup bersama orang lain, membantu memecahkan masalah dan memposisikan dirinya sebagai makhluk yang berbudaya.

Kemampuan yang mendasakan dalam memahami secara utuh hakikat bahasa dalam hubungannya dengan pembelajaran bahasa.

melalui pemahaman ini sebagai pendidik atau calon pendidik diharapkan dapat lebih memahami hakikat bahasa dan penerapan khususnya dalam pembelajaran bahasa pada anak

1. Aspek - aspek Kemampuan Bahasa Anak

Perkembangan bahasa anak usia 1 - 2 tahun merupakan tahun krisis bagi anak dimana anak setelah melewati masa prelinguistik, anak akam memasukan masa linguistik. Pada masa inilah anak mulai mengucapkan kata - kata pertama. Anak sangat senang meniru bunyi dan kata - kata yang didengarnya. Akan tetapi kata - kata yang dapat ditiru oleh anak terbatas pada kalimat satu kata. Selain itu, pelafalan kata yang diucapkan masih salah. Oleh karena itu, orang dewasa disekitar anak dihapakan dapat memberikan contoh pengucapan / pelafalan kata / kalimat yang benar.

(5)

berkaitan dengan perkembangan bahasa lisan anak tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kosa kata

Seiring dengan perkembangan anak dan pengalamannya berinteraksi dengan lingkungannya, kosa kata anak berkembang dengan pesat.

b. Sintaks ( tata bahasa )

Walaupun anak belum mempelajari tata bahasa akan tetapi melalui contoh - contoh berbahasa yang didengarnya dan dilihat anak dilingkunganny, anak telah dapat menggunakan bahasa lisan dengan susunan kalimat yang baik.

Misalnya : " Rina memberi makan kucing makan " bukan " kucing Rina makan memberi

c. Semantik

Semantik adalah penggunaan kata yang sesui dengan tujuannya. Anak TK sudah dapat mengekprisikan keingan, penolakan dan pendapatnya dengan menggunakan kata - kata dan kalimat tepat

Misalnya : " Tidak mau " untuk mengatakan penulakan d. Fonem

Anak taman kanak - kanak sudah memiliki kemampuan untuk merangkaikan bunyi yang didengarnya menjadi satu kata yang mengandung arti.

Misalnya : " i,b,u menjadi Ibu

2. Karakteristik Kemampuan Bahasa Anak Usia Taman Kanak - kanak Secara umum Karakteristik Kemampuan Bahasa Anak Usia Taman Kanak - kanak adalah sebagai berikut :

a. Usia 4 - 5 tahun

1. Terjadi perkembangan yang cepat dalam kemampuan bahasa anak. Ia telah dapat menggunakan kalimat dengan baik dan benar

2. Telah mengusai 90% dari fonem dan sintaks bahasa yang digunakan 3. Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan anak sudah dapat

(6)

b. Usia 5 - 6 tahun

1. Usia dapat mengucapkan lebih dari 2500 kosa kata

2. Lingkup kosa kata yang diucapkan anak menyangkut : warna, ukuran, bentuk, ukuran bentuk dan warna, rasa, bau, kecantikan, kecepatan, suhu, perbedaan, perbandingan jarak, permukaan (kasar - halus)

3. Sudah dapat melakukan peran sebagai pendengar yang baik.

4. Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan anak sudah dapat mendengarkan orang lain berbicara dan menanggapi pembicaraan tersebut.

5. Percakapan yang dilakukan oleh anak usia 4 - 5 tahun telah menyangkut berbagai komentarnya terhadap apa yang dilakukan oleh dirinya dan orang lain serta apa yang dilihatnya. Anak usia ini sudap melakukan eksprisi diri, menulis, membaca dan bahkan berpuisi.

Perkembangan berbicara dan menulis merupakan suatu proses yang menggunakan bahasa ekspresif dalam membentuk arti. Perkembangan berbicara pada awal dari anak yaitu menggumam maupun membeo, sedangkan perkembangan menulis pada anak berawal dari kegiatan mencoret - coret sebagai hasil ekspresi anak.

B. Metode Bercakap - cakap

Sebaimana telah di kemukakan bercakap - cakap itu mempunyai arti sebagai berikut :

1. Saling mengkomunikasikan pikiran, perasaan dan kebutuhan secara verbal 2. Mewujudkan kemampuan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif.

Dalam bercakap - cakap tiap anak yang terlibat dalam kegiatan itu ingin membicarakan segala sesuatu yang diketahui, dimiliki, dan yang dialami kepada anak lain atau gurunya. Anak ingin membicarakan benda - benda, orang - orang, dan peristiwa - peristiwa yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan.

(7)

berbicara sama pentingnya. Sebagai pendengar ada tiga hal yang harus dilakukan ( Dra. Moeslichatoen R, M.Pd, 2004 Hal : 91 )

1. Mengukur pemahaman yang didengarnya secara pasti

2. Bila mengetahui bahwa pesan yang disampaikan itu tidak jelas ia dapat memberitahukan kepada si pembicara

3. Ia dapat menentukan informasi tambahan yang dibutuhkan agar dapat menerima pesan tersebut.

Kejelasan pemahaman tentang apa yang didengarnya memungkinkan anak dapat menanggapi perintah, menjawab pertanyaan, mengikuti urutan peristiwa yang dilakukan menambahkan informasi dan sebagainya.

Sesuai dengan urutan diatas bercakap-cakap dapat berarti komunikasi lisan antara anak dan guru atau antara anak dengan anak melalui kegiatan-kegiatan menolong. Kegiatan menolong dilaksanakan dikelas dengan cara seorang anak berdiri didepan kelas atau ditempat duduknya mengungkapkan segala sesuatu yang diketahui, dimiliki dan dialami atau mengatakan perasaan tentaog sesuatu yang memberikan pengalaman yang menyenangkan atau menyatakan kegiatan untuk memiliki sesuatu atau melakukan sesuatu.

Kegiatan dialog merupakan bentuk percakapan dua orang atau lebih yang masing-masing mendapat kesempatan untuk berbicara secara bergantian. Dialog dapat dilakukan antara anak dengan anak, anak-anak dengan guru.

Bercakap-cakap mengandung arti belajar mewujudkan kemampuan berbahasa reseptif dan ekspesif sebagai bukti penguasaan bahasa reseptif semakin banyaknya kata-kata baru yang dikuasai oleh anak yang diperolehnya dari kegiatan bercakap-cakap. Anak mengembangkan bermacam kosakata dalam berbagai tema yang akan mengacu perkembangan berbagai aspek perkembangan anak semakin banyak kosa kata yang diperoleh dari bermacam tema yang ditetapkan, semakin luas perbendaharaan pengetahuan anak tentang diri sendiri, keluarga, sekolah, dunia tanaman, hewan, orang, pekerjaan dan sebagainya.

(8)

Dalam kegiatan bercakap-cakap kedua kemapuan berbahasa itu harus mendapat perhatian yang seimbang. Berbagai teknik dalam bercakap-cakap dapat diusahakan misalnya dalam kegiatan bercakap-cakap anak diberi kesempatan untuk memperoleh pemahaman yang jelas perintah dari guru atau siswa yang lain. Disamping itu, anak juga diberi kesempatan menyatakan keinginan, pikiran dan perasaan dengan bertanya, untuk menyatakan apa yang diketahui dan di alami menyatakan perasaan senang atau tidak senang dan menyatakan keinginan untuk memiliki sesuatu atau melakukan sesuatu.

Jika ada anak yang mengalami kesulitan dalam pengembangan kemampuan berbahasa reseptif dan ekpresif sehingga mengalami kesulitan dalam kegiatan bercakap-cakap tentang tema yang sudah ditetapkan, maka guru harus memberikan perlakuan khusus yang memungkinkan anak memperoleh kemajuan dalam pengembangan kemampuan tersebut.

Misalnya dengan cara bertanya jawab yang dapat meningkatkan perbendaharaan kosakata tentang tema tersebut pada kesempatan lain yang khusus bagi anak yang bersangkutan.

C. Manfaat Metode Bercakap-cakap

Dalam Bercakap-cakap diperlukan kemampuan berbahasa baik secara reseptif maupun ekpresif. Kemampuan bahasa reseftif melalui kempuan mendengarkan dan memahami bicara orang lain, sedang kemampuan bahasa ekpresif meliputi kemampuan gagasan, perasaan dan kebutuhan kepada orang lain.

Menurut Bruner bahasa itu memegang peran yang sangat penting bagi perkembangan kognitif anak (Golloway, 1976:36) dan setiap perkembangan menuntut aktivitas anak. Kegiatan bercakap-cakap merupakan salah satu aktivitas untuk meningkatkan kognitif dan perkembangan bahasa.

Menurut Holiday (Hetherington, 1979 : 254) sebagai berikut :

1. Berfungsi sebagai alat yang dapat memuaskan kebutuhan anak untuk menyatakan keinginannya.

(9)

2. Berfungsi mengatur melalui bahasa, anak dapat mengendalikan tingkah laku orang lain.

3. Berfungsi sebagai hubungan antara pribadi.

Bahasa dapat digunakan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain dalam lingkungan sosial.

4. Berfungsi bagi diri sendiri

Anak menyatakan pandangannya, perasaannya, dan sikapnya yang unik melalui bahasa dan melalui bahasa anak membangun jati diri.

5. Berfungsi Hiurustik, sesudah anak dapat membedakan dirinya dengan lingkungan, anak menggunakan bahasa yang dikuasainya untuk memiliki dan memahami lingkungan.

6. Fungsi imajinatif

Dengan bahasa anak dapat menghindari diri dari kenyataan dan memasuki alam semesta yang dibangunnya sendiri. Bahasa mempunyai fungsi membiarkan diri untuk berpura-pura atau fungsi puitis.

7. Fungsi informatif

Anak dapat berkomunikasikan informasi baru kepada orang lain dengan menggunakan bahasa fungsi bahasa yang dinyatakan dalam bentuk "aku punya sesuatu untuk kuceritakan"

Sesuai dengan fungsi kemampuan berbahasa yang berkembang maka fungsi itu dapat dimanfaatkan dan dapat dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan belajar dengan menggunakan metode bercakap-cakap sesuai dengan tujuan dan tema yang ditetapkan oleh guru.

Beberapa manfaat penting yang dapat dirasakan dalam penerapan metode bercakap-cakap antara lain :

1. Meningkatkan keberanian anak untuk mengaktualisasi diri dengan menggunakan kemampuan berbahasa secara eksprensif, menyatakan pendapat, menyatakan keinginan dan kebutuhan secara lisan.

2. Meningkatkan keberanian anak untuk menyatakan secara lisan apa yang harus dilakukan oleh diri sendiri dan anak lain.

(10)

4. Dengan seringnya anak mendapat kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya, perasaannya dan keiginannya, maka hal ini akan semakin meningkatkan kemapuan anak membangun jati dirinya.

5. Dengan seiringnya kegiatan bercakap-cakap diadakan semakin banyak informasi baru yang diperoleh anak yang bersumber dari guru atau dari anak lain. Penyebaran informasi dapat memperluas pengetahuan dan wawasan anak tentang tujuan dan tema yang ditetapkan guru..

D. Tujuan Bercakap-cakap

Sesuai dengan kemungkinan manfaat yang diperoleh anak TK kegiatan belajar dengan menggunakan metode bercakap-cakap yakni keberanian mengaktualisasi diri dengan bahasa ekpresif, menyatakan apa yang dilakukan sendiri atau orang lain, berhubungan dengan orang, membangun jati diri, dan memperluas pengetahuan dan wawasan, maka tujuan bercakap-cakap dapat diarahkan pada pengembangan aspek perkembangan anak TK yang sesuai. Ada beberapa aspek perkembangan anak TK yang cocok dengan program kegiatan dengan metode bercakap-cakap antara lain adalah pengembangan aspek-aspek perkembangan kognitif, bahasa, sosial, emosi dan konsep diri.

Pekembangan kognitif yang dapat dikembangkan dengan metode ini ialah kemampuan menalar, memecahkan masalah, mengenal lingkungan fisik, mengenal lingkungan sosial, kemampuan menggolong-golongkan, kemampuan menyusun berdasarkan kriteria tertentu, berhitung, mengenal simbol, mengenal orang, dan mengenal waktu.

Perkembangan bahasa yang dapat dikembangkan dengan metode ini ialah kemampuan menangkap makna bicara orang lain dan kemampuan menanggapi kemampuan pembicaraan orang lain secara lisan.

Perkembangan emosi yang dapat dikembangkan adalah kemampuan menyatakan perasaan senang atau tidak senang mengenai orang, benda, situasi, kejadian, dan pekerjaan tertentu.

(11)

Pengembangan konsep diri juga dapat dicapai melalui metode bercakap-cakap. Seperti diketahui secara mendasar setiap anak ingin mendapatkan tempat bagi dirinya dalam kehidupan. Adanya perbedaan konsep diri setiap anak merupakan keunikan anak sebagai hasil kegiatan kerjasama dengan anak lain, dalam membuat keputusan dan dalam hal kemampuan menyerap kemampuan yang bermakna bagi dirinya. Daya kreatif yang berkembang menyebabkan anak mampu menginterpitasi dan menanggapi sesuatu yang dihadapi. Kita sering menghadapi anak bertingkah laku yang berbeda dengan anak lain meskipun mendapat perlakuan yang sama.

Agar konsep diri tumbuh secara sehat, kebutuhan psikologis utama anak harus dipenuhi yakni memperoleh kasih sayang, dorongan, dan bimbingan dari guru. Pengalaman memperoleh kasih sayang memberikan rasa aman dan dihargai. Sedangkan memperoleh dorongan akan membantu pembentukan rasa percaya diri dan perasaan mampu, dan pemberian bimbingan akan memberi rasa mampu dan berhasil.

(12)

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Informasi Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini lokasi yang ditinjau adalah Taman kanak-kanak ...Kecamatan ... pada semester I dengan jumlah anak 25 orang yang terdiri dari laki-laki 11 orang dan anak perempuan 14 orang. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus yang dilaksanakan dari hari selasa tanggal 12 Oktober 2010 sampai dengan hari selasa tanggal 19 Oktober 2010. adapun jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah dengan tema ”Kebutuhanku” pada anak kelompok B

Dalam kegiatan perbaikan ini, guru diharapkan bisa memahami karakteristik anak didiknya antara lain :

1. Anak TK pada umumnya berusian 4-6 Tahun

2. Anak memiliki kemampuan, kematangan, motivasi, minat dan gaya belajar yang berbeda

3. Anak memiliki latar belakang yang berbeda 4. Anak senang terlibat dalam proses pembelajaran

5. Anak sangat senang mendapat perhatian dan penghargaan dari guru.

6. Anak TK dalam kegiatan pembelajaran mengacu pada ” belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar”

B. Deskripsi Per Siklus

1. Rencana penelitian dan perbaikan pembelajaran

Untuk memperlancar Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, kami telah mempersiapkan instrumen dan penilaian.

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan dua siklus, yaitu : Siklus I

Pada siklus yang pertama ini meliputi tiga tahapan

(13)

b. Menyusun instrumen yaitu menyiapkan lembar observasi dan alat peraga c. Melaksanakan Pembelajaran melalui metode bercakap-cakap

Dalam pelaksanaan pembelajaran di taman kanak-kanan dngan pengembangan kemampuan berbahasa melalui metode bercakap-cakap ini terbagi dalam tiga tahapan yaitu :

a. Kegiatan awal b. Kegiatan inti c. Kegiatan akhir

2. Pelaksanaan perbaikan kegiatan pembelajaran

Pada kegiatan ini guru menggunakan tiga tahapan dalam kegiatan pembelajaran yaitu :

a. Tahap Perencanaan

Segala kegiatan yang telah direncanakan pada kegiatan sebelumnya, akan di deskripsikan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan disusunnya kegiatan harian sebagai berikut :

Tema : Kebutuhanku

Sub Tema : Kebersihan, kesehatan dan keamanan

Kelompok : B

Tahun pelajaran : 2010/2011

Hari Tanggal : Selasa 12 Oktober 2010

Dalam tahapan perencanaan guru melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut :

I. Kegiatan Awal (± 30 Menit) - Memberi dan membalas salam

- Berdoa’a sebelum belajar dan membaca surah-surah pendek - Menyanyi bersama

- Membaca janji murid

- Menyampaikan materi kegiatan yang akan dilaksanakan

- Bercakap-cakap mengenai pentinya kebersihan, kesehatan dan keamanan II. Kegiatan Awal (± 60 Menit)

- Mewarnai tempat sampah (Seni 5)

(14)

- Mengukur tinggi sampah (Kog. 22)

III. Istirahat (± 30 Menit)

- Cuci tangan, berdo’a sebelum makan, bermain diluar kelas

IV. Kegiatan Akhir (± 30 Menit)

- Mempraktekan cara membuang sampah pada tempatnya - Tanya jawab tentang kegiatan

b. Tahap pelaksanaan

Langkah-langkah pelaksanaan perbaikan pengembangan kemampuan berbahasa melalui metode bercakap-cakap pada anak kelompok B TK ...Kecamatan ...

Dengan tema kebutuhanku dan sub tema kebersihan, kesehtan dan keamanan adalah sebagai berikut.

1. Kegiatan awal

Guru memimpn berdo’a sebelum belajar diikuti oleh anak, setelah selesai membaca do’a lalu gru memberi salam dan dijawab oleh anak-anak kemudian guru dan anak-anak bersama membecakan surah-surah pendek seperti ayat empat.

Anak-anak disuruh membaca ayat tersebut dengan bahasa yang baik dan sopan kemudian anak-anak disuruh membacakan janji murid dan guru menyampaikan materi yang akan dilaksanakan yaitu bercakap-cakap mengenai manfaat dan fungsi tempat sampah

Guru : Selamat pagi anak-anak Anak : Pagi bu guru

Guru : Senang anak-anak hari ini Anak : Senang bu guru

Guru : Besok hari minggu apa yang dikerjakan anak-anak dirumah Anak : Membantu ibu membsersihkan rumah

Guru : Bagaimana caranya.

(15)

Guru : Supaya Apa ? anak-anak membuang sampah pada tempatnya ? Anak : Supaya bersih dan sehat

Dengan cara dialog tadi guru dapat mengembangkan kemampuan berbahasa melalui metode bercakap-cakap pada anak TK

2. Kegiatan inti

Guru memberikan tugas kepada anak yang disesuaikan dengan tema ”kebutuhanku” yang sub temanya ” kebersihan. Kesehatan dan keamanan”

Terlebih dulu menjelaskan apa maksud dari kebutuhanku dan memberikan kesempatan pada anak untuk menjawab pertanyaan guru, guru menjelaskan tentang manfaat dari tempat sampah, sambil menempel gambar tempat sampah dan menanyakan pada anak apa warna tempat sampah tersebut.

Anak-anak sebagian menjawab sambil melihat gambar ” merah, biru dan kuning”

Lalu guru memberikan lembar kerja anak. Guru memeberikan contoh pada anak tentang mewarnai gambar tempat sampah dan cara menggunting dan menempel yang benar

3. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir ini anak-anak diminta untuk mengulangi warna-warna apa saja yang ada pada tempat sampah dan setelah selesai semua kegiatan guru mengumpulkan gambar yang telah diwarnai anak-anak dengan adanya hasil kerja anak tadi, maka guru dapat memotivasikan untuk kedepannya lebih baik lagi.

Pengamat, pengumpulan data dan instrumen a. Pengamatan

(16)

Pada siklus pertama kemampuan berbahasa anak sudah mulai terlihat perkembangannya, anak sudah mampu bercakap-cakap dengan guru dan teman-temannya.

b. Pengumpulan Data

Dari data yang dikumpulkan diambil dari hasil observasi dan instrumen, dapat diketahui apakah pembelajaran yang telah dilaksanakan sudah mencapai tujuan pembelajaran atau belum.

Apakah sudah selesai antara perencanaan, pelaksanaan dan hasil yang dicapai untuk meningkatkan kemampuan berbahasa melalui metode bercakap - cakap pada kelompok B di TK ...kecatan ...

c. Refleksi

Pada refleksi hasil observasi guru bersama teman sejawat sebagai pengamat ada ditemui kekuatan dan kelemahan pelaku sebagai pengajar.

a. Kekuatan / Keberhasilannya adalah

1. Guru dapat menemukan problem atau masalah pembelajaran yang diajarkan

2. Guru dapat mengolah pembelajaran yang bermutu

3. Guru dapat memahami latar belakang anak yang ada dikelas

4. Guru dapat mengembangkan berbahasa anak melalui metode bercakap - cakap.

5. Guru dapat mengembangkan karakteristik anak yang berbeda kearah yang positif.

b. Kelemahan / Kegagalannya

1. Minimnya pengalaman dalam melakukan Penilaian Tindakan Kelas (PTK)

(17)

Siklus II

Pada pelaksanaan siklus kedua tidak jauh berbeda dengan siklus ke satu. Pada siklus kedua pengembangan kemampuan Berbahasa anak sudah jauh lebih meningka, hampir semua anak sudah dapat bercakap - cakap dengan guru dan temannya dengan baik dan benar.

(18)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi persiklus

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam dua siklus dan pada tiap siklus sudah ditentukan langkah-langkah yang sudah diambil, karena langkah-langkah yang harus diambil, karena langkah tersebut memiliki tahapan tindakan.

Siklus I

1. Melaksanakan tindakan yang sesuai dengan kesepakatan untuk menerapkan kemampuan berbahasa anak melalui bermain peran tentang kebersihan dan kesehatan.

2. Tindakan dimulai dengan : a. Kegiatan Awal

- Salam

- Berdo'a sebelum belajar

- Membaca surah - surah pendek, - Menyanyi bersama

- Menyampaikan materi kegiatan yang dilaksanakan

b. Kegiatan Inti

1. Menjelaskan pentingya kebersihan

2. Menghubungkan gambar alat-alat kebersihan dengan pasangannya 3. Menggunting bentuk gambar sederhana

4. Guru memebrikan penilaian dalam proses pembelajaran

c. Kegiatan akhir / penutup

1. Tanya jawab tentang pelajaran hari ini 2. Menyanyi

(19)

3. Observasi dan Monitoring

Pengamat menilai selama proses pembelajaran berlangsung baik, cara guru menyampaikan materi dan hasil yang diperoleh anak didik dalam menyerap materi pembelajaran yang diberikan guru.

Siklus II

Pada perbaikan siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I, guru menggunakan metode yang pada kegiatan pembelajaran yaitu menerapkan kemampuan berbahasa anak yang lebih baik melalui kegiatan bercakap - cakap yang dilakukan antara guru dan anak.

Hasil pengolahan Data

(20)

Daftar nilai pengembangan belajar dikelompok B TK ...Kecamatan ...

NO NAMA ANAK

NILAI SEBELUM PERBAIKAN NILAI PERBAIKAN SIKLUS I NILAI PERBAIKAN SIKLUS I

O  ● O  ● O  ●

1 M. WAHYU WIGIANTO   

2 M.WAHYU KURNIAWAN   

3 AHMAD RIADY   

4 RUSDIANSYAH   

5 RAHMATIKA   

6 AISYAH   

7 NANDA SYALWA   

8 FIKRY    

9 AINAH   

10 AINA IZATI   

11 RAHMAN  

12 M.NUFAL   

13 NURINDAH   

14 M.ADNAN   

15 RAMADHANI   

16 RIZKY   

17 NISA   

18 MISRANDA   

19 FARIDA   

20 IKHSAN   

21 ABIATILLAH   

22 NAZMI  

23 SAUFI   

24 SULTAN   

25 CHANDRA   

JUMLAH 5 8 12 3 4 18 1 4 20

PERSENTASI 2 % 32% 48% 12% 16% 72% 4% 16% 80%

Keterangan :

● : Sangat mampu  : sudah mampu O : Belum mampu

(21)

Sebelum perbaikan persentase anak yang sudah mampu melaksanakan kegiatan hanya 8 orang (32%) yang sangat mampu 12 orang (48%) yang belum mampu 5 orang (20%) dari 25 orang anak. Setelah dilaksanakan siklus I terdapat peningkatan menjadi 4 orang (16%) yang mampu melaksanakan kegiatan, yang sangat mampu 10 orang (72%), yang belum mampu 3 orang (12%). Dan setelah dilaksanakan siklus II terdapat peningkatan kembali menjadi 20 orang (80%) anak yang sangat mampu melaksanakan kegiatan, yang mampu 4 orang (10%), yang belum mampu 1 orang (4%).

Dengan demikian dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui penerapan tentang kemampuan berbahasa anak melalui metode bercakap - cakap pada kelompok B di TK Mantarungin sudah terlaksana dengan baik dan benar.

B. Pembahasan dari setiap siklus

a. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I

Dari siklus I dengan metode/strategi menyanyi lagu anak-anak sesuai dengan tema kebutuhanku dapat menumbuhkan motivasi anak untuk terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran dan 18 orang (72%) anak yang sangat mampu mengenal perbedaan macam-macam benda menurut ciri, bentuk tertentu, 4 orang (16%) anak yang mampu dan 3 orang (12%) yang belum mampu. Pada akhir pelajaran dilaksanakan penialaian ternyata hasilnya meningkat.

b. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus II

Pada pelaksanaan perbaikan pada siklus II selain menggunakan strategi yang ada, guru dengan teman sejawat dan supervisor mengadakan diskusi untuk mencari solusi pembelajaran pada siklus II yaitu :

1. Menggunakan metode dan strategi yang tepat 2. Membuat rencana pembelajaran yang matang 3. Membangun suasana belajar yang menyenangkan

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

(23)

Dari hasil perbakan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Strategi bernayanyi bagi anak TK adalah suatu cara yang dilakukan guru untuk menciptakan kondisi belajar anak dalam bentuk kemampuan berbahasa 2. Materi pembelajaran dapat diserap oleh anak apabila guru memberikan

penjelasan dengan menggunakan metode bahasa yang jelas, dan melibatkan anak untuk aktif dalam proses pembelajaran

3. Melalui menyanyi, anak dapat bebas mengepresikan perasaan maupun diri.

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut ada beberapa hal yang harus dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran :

a. Memberikan penjelasan pada anak dengan menggunakan alat peraga

b. Mendorong anak supaya aktif dengan kegiatan pembelajaran melalui alat peraga

c. Memberikan penghargaan atas hasil karyanya

d. Guru harus mengenali berbagai macam teknik atau model - model pembelajaran

e. Ciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan f. Lakukan penailaian dan tindak lanjut.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh pemberian fosfat alam terhadap perubahan sifat kimia tanah, dan kadar hara pada tanaman jagung (Zea

Menurut Martin dan Oxman dalam Kusrini (2006 : 11) sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan

Kontribusi motivasi berprestasi terhadap kinerja guru PKN dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada SMP Negeri di Kota Semarang.. Sekolah

Waktu fermentasi terbaik 28 hari urin sapi sebagai pupuk organik cair dapat mempengaruhi pertumbuhan bibit karet pada pengamatan tinggi tanaman, diameter batang,

huruf a dan huruf c Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2OI2 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri.. Malang

Entrepreneurial marketing merupakan sebuah ilmu baru dalam penelitian pemasaran yang merupakan refleksi dari sikap proaktif pelaku usaha dalam mengidentifikasi dan

Pada tahap refleksi peneliti mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan-permasalahan yang terjadi selama kegiatan pembelajaran di kelas. Melalui refleksi tersebut