• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Lisan Anak Melalui Metode Bercakap-Cakap Bagi Anak Kelompok B TK Pertiwi Nangsri Manisrenggo Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Lisan Anak Melalui Metode Bercakap-Cakap Bagi Anak Kelompok B TK Pertiwi Nangsri Manisrenggo Klaten Tahun Ajaran 2012/2013."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan yang pertama didapatkan anak adalah dari keluarga

terutama orang tua. Ketika anak mulai tumbuh anak akan mengenal

lingkungan dan belajar dari lingkungan yang paling dekat dengan anak.

Anak memasuki usia sekolah, pendidikan akan menjadi tanggung jawab

pemerintah, masyarakat, guru, kepala sekolah, murid, orang- orang yang

bertanggung jawab terhadap pendidikan. Semua bekerja sama dalam

pemperlancar pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan akademis

maupun pembentukan moral.

TK merupakan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur

formal, yang artinya TK mempunyai tanggungjawab utama

mempersiapkan anak-anak untuk memasuk pendidikan sekolah dasar.

Pendidikan di TK harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan

tidak membosankan.

Undang-undang RI No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional bab 1 ayat 14, menyatakan Pendidikan Anak Usia Dini adalah

upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan

usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan

(2)

Kemampuan berbahasa lisan juga merupakan salah bidang

pengembangkan yang harus dikembangkan di TK. Perkembangan

kemampuan berbahasa akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya.

Kemampuan anak memahami bahasa lisan menjadi salah satu ciri

penanda kesiapan anak diajarkan membaca Pflaum dan steinberg

(Dhieni,2010: 4.8).

Pada usia dini, anak mengalami tumbuh kembang yang sangat luar

biasa baik dari segi fisik motorik, bahasa, emosi, kognitif, maupun

psikososial. Demikian perkembangan bahasa juga mengalami

perkembangan yang sangat pesat, hal ini dibuktikan dengan anak usia 4-6

tahun. Anak mudah mengucapkan kata-kata, menyukai permainan kata,

suka melucu, memperhatikan cerita dan menceritakan kembali dengan

baik, memiliki lebih banyak kosa kata, mudah mengingat hal-hal sepele

yang pernah didengar atau diketahui.

Pada kenyataannya anak-anak kelompok B TK Pertiwi Nangsri

manisrenggo dengan jumlah anak 18 dari 9 putra dan 9 putri. Dalam satu

kelas ada 9 anak yang belum menyukai permainan kata dan menceritakan

kembali pengalaman atau cerita yang dialami. Hal ini anak belum bisa

sepenuhnya mengingat hal-hal yang didengar atau diketahui. Dalam hal ini

disebabkan karena kurangnya guru memberikan kesempatan pada anak

untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan atau

(3)

Kondisi tersebut menuntut guru untuk dapat mengembangkan dalam

kemampuan berbahasa lisan pada anak.

Perkembangan bahasa lisan anak terhambat oleh beberapa hal

antara lain pengaruh lingkungan yang tidak mendukung, kurangnya

fasilitas, faktor keluarga, keadaan anak yang tertekan/ takut. Dan juga

faktor pembelajaran guru yang hanya berbicara didepan anak dan tidak

memberikan kesempatan pada anak untuk mengungkapkan pendapat

mereka, anak menjadi pasif dan bahasa lisannya kurang berkembang. Hal

ini menjadikan peneliti harus berfikir bagaimana anak mampu

mengembangkan berbahasa lisannya.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti mencari solusi dengan

menggunakan metode bercakap-cakap. Peneliti menggunakan metode

bercakap-cakap karena untuk melatih anak untuk mengungkapkan

keinginannya, pendapatnya secara sederhana dan menyenangkan, maka

peneliti pengadakan penelitian berjudul “Upaya Meningkatkan

Kemampuan berbahasa Lisan Anak melalui Metode Bercakap-cakap Tahun 2012/2013”

B. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih efektif, efisien dan terarah maka

diperlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam

penelitian ini adalah:

(4)

2. Metode bercakap-cakap dibatasi pada percakapan dengan

menggunakan media gambar.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah yang diteliti

adalah Apakah metode bercakap-cakap dapat meningkatkan kemampuan

berbahasa lisan anak kelompok B TK Pertiwi Nangsri Manisrenggo

Kabupaten Klaten Tahun 2012/2013.

D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum

Secara umum tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan

berbahasa lisan pada siswa kelompok B TK Pertiwi Nangsri

Manisrenggo Tahun 2012/2013

2. Tujuan khusus

Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa lisan pada anak melalui

metode bercakap-cakap pada kelompok B TK Pertiwi Nangsri

(5)

E. Manfaat Penelitian a. Manfaat teoritis

Penelitian ini dilakukan untuk mendukung teori yang lama, karena

peneliti berpendapat bahwa teori ini membantu anak dalam

pembelajaran berbahasa lisan.

b. Manfaat praktis

1) Bagi Guru

Guru dapat mengetahui perkembangan kemampuan berbahasa

lisan, guru juga bisa mengetahui keefektifan metode

bercakap-cakap dalam meningkatkan kemampuan berbahasa lisan anak.

2) Bagi Siswa

Dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan anak.

3) Bagi Sekolah

Dapat dijadikan dasar bagi sekolah dalam pemilihan metode

pembelajaran yang sesuai.

4) Bagi Peneliti Lain

Dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain dalam meningkatkan

Referensi

Dokumen terkait

Sementara perbedaan aktivitas antibakteri yang signifikan antara sampel N1 dan N4 disebabkan karena pada sampel N1 kain Nylon 6,6 mempunyai kandungan

Pada penelitian lapang ukuran jambu air cv Camplong yang didapatkan beragam, dikarenakan buah dalam satu pohon tidak memiliki ukuran dan berat yang direncanakan pada

ANALISIS CITY BRANDING UNTUK MENINGKATKAN CITRA KOTA BATAM SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN MANCANEGARA.. Universitas Pendidikan Indonesia |

huruf a dan huruf c Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2OI2 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri.. Malang

Entrepreneurial marketing merupakan sebuah ilmu baru dalam penelitian pemasaran yang merupakan refleksi dari sikap proaktif pelaku usaha dalam mengidentifikasi dan

Menurut Martin dan Oxman dalam Kusrini (2006 : 11) sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan

Rektor berpesan, seluruh pengurus yang telah dilantik dapat melaksanakan semua tanggung jawab sesuai dengan amanah.. Selain itu Muhadjir juga memberikan motivasi pada

Sedangkan para pedagang Jawa bergerak di bidang makanan jadi (warung, penjaja makanan). Para petani di Kupang agak kurang , hal ini disebab- kan sempitnya tanah