• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Ritel terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada MaxiMart Thamrin Plaza Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Ritel terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada MaxiMart Thamrin Plaza Medan"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA MAXIMART

THAMRIN PLAZA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana

(S1) pada Program Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh :

Deby Magdalena Kurniawan 110907020

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/ BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh: Nama : Deby Magdalena Kurniawan

NIM : 110907020

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis

Judul :Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Ritel terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada MaxiMart Thamrin Plaza Medan

Medan, Juli 2015

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Agus Edy Rangkuti, S.E, M.Si Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A. NIP: 197208172005011001 NIP: 195908161986011001

Dekan FISIP USU

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan penyertaan-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “PENGARUH BAURAN PEMASARAN RITEL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA MAXIMART THAMRIN PLAZA MEDAN”.

Ucapan terima kasih terutama kepada kedua orang tua dan nenek saya atas segala cinta, kasih sayang dan motivasi yang selalu dilimpahkan kepada saya. Tidak lupa juga saya ucapkan terimakasih kepada seluruh keluarga besar yang selalu memberikan dukungan kepada saya hingga saya bisa menyelesaikan pendidikan saya.

Selama pengerjaan laporan ini peneliti juga telah dibantu banyak pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A selaku Ketua Departemen Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

(4)

4. Bapak Muhammad Arifin Nasution selaku Dosen Wali saya yang telah memberikan dukungan, bimbingan dan pengaraha selama saya menjalani masa perkuliahan di Departemen Ilmu Administrasi Bisnis.

5. Kak Siswati Saragih, selaku Dosen serta Staff administrasi di kantor Departemen Ilmu Administrasi Bisnis yang selalu sabar selama proses pengurusan administrasi selama saya kuliah.

6. Para Dosen dan Staff di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, khususnya dari Departemen Ilmu Administrasi Bisnis yang telah banyak memberikan Ilmu selama masa perkuliahan.

7. Teman-teman Departemen Ilmu Administrasi Bisnis, khususnya stambuk 2011. Terimakasih atas kebersamaan kita selama ini. Terutama kepada Hermanto Simbolon, Suhendra, Triwan, Rima, Putri, Fauziah, serta Ester yang banyak membentu saya selama ini.

8. Kepada sahabat saya Kelly Agatha dan Lisnawaty. Kalian selalu mendukung dan memberikan solusi atas semua permasalahan yang saya hadapi. Juga kepada sahabat saya sejak saya SD, SMP, SMA, hingga sekarang; Nova Kharlinda, Debby Laviani dan Ferdinan Khohir yang selama ini selalu sabar mendengarkan cerita saya, selalu menenangkan saya dikala saya menghadapi permasalahan.

(5)

10.Kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan selalu memberkati dalam setiap langkah kita. Peneliti menyadari bahwa hasil dari penelitian ini masih sangat jauh dari kata “sempurna”. Oleh sebab itu peneliti berharap para pembaca bersedia memberikan kritik dan saran yang membagun untuk perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk memperkaya pengetahuan para pembaca.

Medan, 2015

(6)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh produk, harga, promosi, pelayanan serta fasilitas fisik secara partial terhadap keputusan pembelian pada MaxiMart Thamrin Plaza Medan, (2) pengaruh bauran pemasaran ritel secara simultan teerhadap keputusan pembelian pada MaxiMart Thamrin Plaza Medan dan (3) variabel mana yang paling dominan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian pada MaxiMart Thamrin Plaza Medan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan asosiatif dengan jumlah responden sebanyak 100 orang. Subjek penelitian ini adalah konsumen MaxiMart Thamrin Plaza Medan sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah bauran pemasaran ritel dan keputusan pembelian. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan mengunakan kuisioner. Data dianalisis dengan analisis regresi linear berganda dengan menggunakan SPSS 19.0 for windows yang meliputi uji T dan uji F.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa variabel turunan retailing mix yang terdiri dari produk, harga, promosi, pelayanan , dan fasilias fisik secarabersama-sama signifikan berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian pada tingkat signifikansi 25,4% dan sisanya sebesar 74,6% dijelaskan oleh variabel-variabel lain. Variabel Produk memiliki pengaruh yang dominan terhadap keputusan pembelian konsumen pada MaxiMart Thamrin Plaza Medan.

(7)

Abstract

This study aimed to determine (1) the influence of product, price, promotion, service and physical facilities effect on purchasing decisions at MaxiMart Thamrin Plaza Medan, (2) the effect of retailing mix simultaneosly on purchasing decision at MaxiMart Thamrin Plaza Medan and (3) which variable have a dominant effect on purchasing decision. This study was included in the quantitative associative research teh number of respondent 100 people. The subjects were consumers of MaxiMart Thamrin Plaza Medan and the object of this research is the retailing mix and purchasing decisions. Data collection method was used a questionnaire. Data were analyzed with mutiple linear regression analysis with SPSS 19.0 for windows that include the T test and F test.

Research findings show that the variables of retailing mix which are product, price, promotion, service, physical facilities effect on purchasing decision at 25,4 percent level of significant and while the rest of 74,6% percent is explained by other variables.

(8)

DAFTAR ISI 2.1.1 Pengertian Keputusan Pembelian ... 8

2.1.2 Faktor-faktor Keputusan Pembelian ... 9

2.1.3 Tahapan Keputusan Pembelian... 12

2.2 Strategi 2.2.1 Pengertian Strategi... 16

2.2.2 Unsur-unsur Strategi... 17

2.3 Pemasaran ... 19

2.4 Bauran Pemasaran Ritel 2.4.1 Pengertian Bauran Pemasaran Ritel ... 20

2.4.2 Unsur-unsur Bauran Pemasaran Ritel ... 20

(9)

2.6 Defenisi Operasional ... 30

2.7 Kerangka Pemikiran... 32

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk penelitian ... 33

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

3.3 Populasi dan Sampel ... 33

3.4 Teknik Pengambilan Sampel ... 34

3.5 Hipotesis ... 35

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden ... 47

4.2 Deskripsi Variabel Penelitian ... 50

4.3 Pengujian Instrumen Penelitian ... 55

4.3.1 Uji Validitas ... 55

4.3.2 Uji Reliabilitas ... 57

4.4 Pengujian Asumsi Klasik... 57

(10)

4.4.2 Uji Multikolineritas ... 60

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas ... 61

4.5 Pengujian Hipotesis ... 63

4.5.1 Analisis Regresi Linear Berganda ... 63

4.5.2 Koefisien Determinasi ... 65

4.5.3 Uji F ... 66

4.5.4 Uji T ... 67

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 79

5.1 Saran ... 80

(11)

DAFTAR TABEL

Nama Judul Halaman

Tabel 2.1 Penelitian terdahulu 28 Tabel 3.1 Penentuan skor item 39

Tabel 4.1 Jenis kelamin 47

Tabel 4.2 usia 48

Tabel 4.3 pekerjaan 48

Tabel 4.4 Intensitas berbelanja 49

Tabel 4.5 Produk 50

Tabel 4.6 Harga 51

Tabel 4.7 Promosi 52

Tabel 4.8 Pelayanan 53

Tabel 4.9 Fasilitas fisik 54

Tabel 4.10 Keputusan pembelian 54

Tabel 4.11 Uji Validitas 56

Tabel 4.12 Uji Reliabilitas 57

Tabel 4.13 Uji Kolmogrov-Smirnov 60 Tabel 4.14 Uji Multikolonieritas 61 Tabel 4.15 Uji Analisis Regresi Linier

Berganda

63

Tabel 4.16 Uji Koefisien Determinasi 65

Tabel 4.17 Uji - F 66

(12)

DAFTAR GAMBAR

Nama Judul Halaman

3.1 Kerangka Pemikiran 32

4.1 Histogram 58

4.2 Normal P-Plot 59

(13)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh produk, harga, promosi, pelayanan serta fasilitas fisik secara partial terhadap keputusan pembelian pada MaxiMart Thamrin Plaza Medan, (2) pengaruh bauran pemasaran ritel secara simultan teerhadap keputusan pembelian pada MaxiMart Thamrin Plaza Medan dan (3) variabel mana yang paling dominan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian pada MaxiMart Thamrin Plaza Medan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan asosiatif dengan jumlah responden sebanyak 100 orang. Subjek penelitian ini adalah konsumen MaxiMart Thamrin Plaza Medan sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah bauran pemasaran ritel dan keputusan pembelian. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan mengunakan kuisioner. Data dianalisis dengan analisis regresi linear berganda dengan menggunakan SPSS 19.0 for windows yang meliputi uji T dan uji F.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa variabel turunan retailing mix yang terdiri dari produk, harga, promosi, pelayanan , dan fasilias fisik secarabersama-sama signifikan berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian pada tingkat signifikansi 25,4% dan sisanya sebesar 74,6% dijelaskan oleh variabel-variabel lain. Variabel Produk memiliki pengaruh yang dominan terhadap keputusan pembelian konsumen pada MaxiMart Thamrin Plaza Medan.

(14)

Abstract

This study aimed to determine (1) the influence of product, price, promotion, service and physical facilities effect on purchasing decisions at MaxiMart Thamrin Plaza Medan, (2) the effect of retailing mix simultaneosly on purchasing decision at MaxiMart Thamrin Plaza Medan and (3) which variable have a dominant effect on purchasing decision. This study was included in the quantitative associative research teh number of respondent 100 people. The subjects were consumers of MaxiMart Thamrin Plaza Medan and the object of this research is the retailing mix and purchasing decisions. Data collection method was used a questionnaire. Data were analyzed with mutiple linear regression analysis with SPSS 19.0 for windows that include the T test and F test.

Research findings show that the variables of retailing mix which are product, price, promotion, service, physical facilities effect on purchasing decision at 25,4 percent level of significant and while the rest of 74,6% percent is explained by other variables.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi modern memberikan dampak pada gaya hidup yang menjadi lebih praktis, cepat, dan ekonomis. Seiring dengan perkembangan teknologi tersebut, keberadaan bisnis ritel modern menjadi semakin penting karena adanya pergeseran pola belanja masyarakat yang lebih suka berbelanja di pasar ritel modern seperti minimarket, supermarket atau hipermarket. Masyarakat menjadi lebih gemar untuk berbelanja di pasar ritel modern karena masyarakat bisa mendapatkan kepraktisan, kecepatan serta kenyamanan dalam berbelanja.

Di Indonesia bisnis ritel mengalami kemajuan yang cukup pesat, hal ini dapat dilihat dari jumlah perusahaan ritel yang mencapai lebih dari 62 perusahaan dengan lebih dari 2700 gerai ritel. Pada 2007–2012, jumlah gerai ritel modern di Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata 17,57% per tahun. Pada tahun 2007, jumlah usaha ritel di Indonesia masih sebanyak 10.365 gerai, kemudian pada tahun 2011 mencapai 18.152 gerai tersebar di hampir seluruh kota di Indonesia. Pertumbuhan jumlah gerai tersebut tentu saja diikuti dengan pertumbuhan penjualan. Menurut Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo), pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia antara 10%–15% per tahun. Penjualan ritel pada tahun

2006 masih sebesar Rp 49 triliun, dan melesat hingga mencapai Rp120 triliun pada tahun 2011. Kemudian pada tahun 2012, pertumbuhan ritel mencapai 10%–

(16)

ini menyebabkan semakin sengitnya persaigan yang harus dihadapi oleh para pelaku bisnis ritel.

Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran perlu didukung oleh pemahaman yang baik mengenai faktor – faktor keputusan pembelian konsumen.

Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen di sebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah bauran pemasaran (marketing mix) yang di terapkan oleh perusahaan untuk menarik perhatian konsumennya. Dengan mempelajari dan menganalisis perilaku konsumen dalam keputusan pembelian dapat memberi masukan yang berarti bagi perencanaan strategi perusahaan. Pada dasarnya konsumen akan membeli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya, sedangkan barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan tidak akan dibeli.

Usaha ritel atau eceran merupakan semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis. Ritel juga merupakan perangkat dari aktivitas-aktivitas bisnis ynag melakukna penambahan nilai terhadap produk-produk dan layanan penjualan kepada konsumen untuk penggunaan atau dikonsumsi secara perorangan maupun keluarga.

(17)

Menurut beberapa pakar ekonomi bauran pemesaran ritel (retailing mix) merupakan keseluruhan dari alat pemasaran dalam sebuah usaha eceran/ritel. Pada dasarnya ciri-ciri alat pemasaran dalam usaha eceran/ritel sama dengan bauran pemasaran (marketing mix). Christina (2014) menyatakan bahwa bauran pemasaran ritel (retail mix) merupakan strategi pemasaran yang mengacu pada beberapa variabel,dimana peritel dapat mengombinasikan variabel-variabel tersebut menjadi jalan alternatif dalam upaya menarik konsumen. Adapun variabel-variabel tersebut terdiri dari produk, harga, promosi, pelayanan, serta fasilitas fisik. Strategi bauran pemasaran ritel di atas akan mempengaruhi persepsi konsumen dalam memposisikan toko yang satu dengan yang lainnya. Persepsi konsumen tersebutlah yang akan berdampak kepada pengambilan keputusan pembelian konsumen.

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu dikatakan bahwa peran bauran pemasaran ritel sangat penting bagi perusahaan ritel dalam melakukan pemasaran. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh M. Ikhwan yang berjudul “ Analisis pengaruh ritailing mix terhadap keputusan pembelian pada konsumen Circle-K di Jl. Sultan Hasanuddin Makasar” hasil penelitian ini menyatakan adanya pengaruh yang signifikan antara bauran pemasaran ritel dengan keputusan pembelian konsumen dan variabel produk memiliki pengaruh yang paling dominan. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Dewi Ayu, Made Ary, dan Anjuman Zukhri yang berjudul “ pengaruh bauran pemasaran eceran (retailing mix) terhadap keputusan pembelian pada mini market Indomaret Dewi Sartika Utara”

(18)

bauran pemasaran ritel terhadap keputusan pembelian dan variabel produk memiliki pengaru paling dominan terhadap keputusan pembelian konsumen.

Medan merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia, dimana pola hidup masyarakatnya sudah modern. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan masyarakat kota Medan yang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka lebih memilih berbelanja pada ritel modern dari pada berbelanja di pasar tradisional. Disamping itu berdasarkan data dari Badan Pusat Statistika (BPS) kota Medan pada tahun 2015 mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,23 % . Salah satu bisnis yang berkembang di kota medan adalah usaha ritel. Contoh usaha ritel yang sedang berkembang di kota Medan adalah Indomaret, Alfamart, Carrefour, LOTTE MART, Macan Yohan, dan MaxiMart.

(19)

hasil observasi yang dilakukan oleh penulis selama beberapa hari pada MaxiMart Thamrin Plaza, Medan selalu ramai di kunjungi oleh para konsumen terutama pada akhir pekan. Hal ini merupakan data pendukung yang dapat membuktikan bahwa MaxiMart mampu bersaing dengan usaha-usaha ritel lainnya yang berada di sekitar kawasan tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ PENGARUH BAURAN PEMASARAN RITEL

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA MAXIMART THAMRIN PLAZA MEDAN ”.

1.2 BATASAN MASALAH

Agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu luas dan menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis masalah penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti adalah :

1) Penelitian ini hanya sebatas untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran ritel terhadap keputusan pembelian konsumen pada MaxiMart Thamrin Plaza, Medan yang berada pada lantai G, Thamrin Plaza di Jl. Thamrin No. 75R, Medan.

2) Penelitian ini hanya berlaku pada konsumen MaxiMart cabang Thamrin Plaza, Medan yang berusia ≥ 17 tahun.

(20)

1.3 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah bauran pemasaran ritel (ritailing mix) memiliki pengaruh yang signifikan baik secara simultan dan partial terhadap keputusan pembelian konsumen pada MaxiMART Thamrin Plaza, Medan?

2. Variabel bauran pemasaran ritel manakah yang paling dominan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada MaxiMART Thamrin Plaza, Medan?

1.4 TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui apakah bauran pemasaran ritel memiliki pengaruh yang signifikan baik secara simultan dan partial terhadap keputusan pembelian konsumen pada MaxiMART Thamrin Plaza, Medan.

2. Untuk mengetahui variabel bauran pemasaran ritel manakah yang paling dominan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada MaxiMART Thamrin Plaza, Medan.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Praktis

(21)

yang tepat dalam menarik perhatian konsumen agar mau berbelanja di MaxiMART Thamrin Plaza, Medan dengan demikian MaxiMart dapat bersaing dengan parah pesaingnya.

2. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai keterkaitan konsep antara bauran pemasaran ritel terhadap keputusan pembelian bagi kalangan akademisi, sehingga dapat menjadi bahan referensi jika ingin melakukan penelitian dengan topik yang sama.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan dibuat untuk memberikan gambaran yang jelas tentang penulisan penelitian ini, dimana sistematika penulisan memberikan informasi mengenai materi-materi yang dibahsas pada setiap bab. Adapun sistematika penulisan pada penelitian ini, sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah penelitian, batasan masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan dan manfaat yang di dapat dalam melakukan penelitian ini, serta sistematika penelitian.

BAB II : KERANGKA TEORI

(22)

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang bentuk penelitian, penentuan poplasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, uji instrumen penelitian, serta teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan hasil penelitian yang telah dilakukan serta pembahasan yang dilakukan untuk mendapatkan jawaban dari masalah yang ingin diteliti.

BAB V : PENUTUP

(23)

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 KEPUTUSAN PEMBELIAN

2.1.1. Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk (2000) adalah “the selection of an option from two or alternative choice”. Jadi, keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada.

(24)

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2009: 166-176), ada empat faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu:

1. Faktor budaya

a) Kultur

Kultur adalah faktor penentu paling pokok dari keinginan dan perilaku seseorang. Makhluk yang lebih rendah umumnya dituntun oleh naluri. Sedangkan manusia, perilaku biasanya dipelajari dari lingkungan sekitarnya.

b) Sub-kultur

Tiap kultur mempunyai sub-kultur yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka. Sub-kultur meliputi kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografi. Ketika sub-kultur tumbuh dengan besar dan cukup kaya, perusahaan akan merancang program pemasaran khusus untuk melayani mereka.

c) Kelas sosial

(25)

2. Faktor sosial a) Kelompok

Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok yang berpengaruh langsung di dalam mana seseorang menjadi anggotanya disebut kelompok keanggotaan. Kelompok yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang yang menjadi anggotanya disebut kelompok referensi.

b) Keluarga

Anggota keluarga merupakan kelompok referensi utama yang sangat berpengaruh terhadap perilaku pembelian tau keputusan pembelian yang akan dilakukan oleh seseorang. Keluarga orientasi adalah keluarga yang terdiri dari orangtua yang memberikan arah dalam hal tuntunan agama, politik, ekonomi, dan harga diri.

c) Peran dan status

Posisi seseorang dalam tiap kelompok dapat ditentukan dari segi peran dan status. Tiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakat.

3. Faktor pribadi

a) Usia dan tahap daur hidup

b) Pekerjaan

(26)

d) Gaya hidup

f) Kepribadian dan Konsep diri

4. Faktor psikologis

a) Motivasi

b) Persepsi

c) Pembelajaran

d)Kepercayaan dan sikap

(27)

2.1.3 Tahapan Keputusan Pembelian

Menurut Chistina (2014), terdapat lima tahapan dalam proses keputusan pembelian, yaitu :

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Pemasar harus mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen. Lalu mereka dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen.

Kebutuhan dibagi menjadi dua. Pertama, kebutuhan Fungsional. Kebutuhan fungsional secaRa langsung berkaitan dengan kinerja produk tersebut, alasan rasional kenapa konsumen membeli suatu produk. Kedua, kebutuhan Psikologis merupakan motivasi yang dipengaruhi emosi berkaitan dengan perasaan, baik itu hal keindaan maupun gengsi.

2. Pencarian Informasi

Segera setelah pelanggan mengidentifikasi suatu kebutuhan, mereka mungkin akan mencari informasi tentang ritel atau produk untuk membantu mencukupi kebutuhan mereka.

(28)

oleh pelanggan tersebut dapat meningkatkan keputusan belanja konsumen.

2) Biaya pencarian informasi meliputi waktu dan biaya. Berkeliling dari satu toko ke toko memerlukan biaya untuk tenaga, bensin dan biaya parkir serta waktu pelanggan yang tersita.

3) Sumber-sumber informasi. Pelanggan memiliki dua sumber informasi yaitu internal dan eksternal. Sumber informasi internal adalah informasi dalam memori pelanggan seperti nama, citra dan pengalaman masa lalu dengan toko yang berbeda. Smber informasi eksternal adalah informasi yang disjikan oleh iklan dan orang lain. Pelanggan melihat ratusan iklan di media cetak dan media elektronik, pelanggan memperhatikan tanda untuk banyak outlet ritel tiap hari. Selain itu pelanggan mendapatkan informasi dari para teman dan keluarga.

4) Mengurangi pencarian informasi. Tujuan ritel dalam pencarian informasi pada proses belanja adalah untuk membatasi dan mengarahkan agar pelanggan melakukan pencarian informasi ke toko atau situs web secara langsung. Kondisi di mana pelanggan masih terus mencari informasi pada toko yang lain akan membuka peluang bagi toko lain tersebut untuk membujuk pelanggan untuk melaksanakan transaksi pembelian pada toko tersebut.

(29)

3. Evaluasi Alternatif

Menurut Engel dalam Crhistina (2014), bahwa pemilihan suatu toko merupakan fungsi dari empat variabel yang terdiri dari :

1) Kriteria evaluasi

Dari kriteria evaluasi inimasih ada bagian-bagian yang harus diketahui oleh konsumen dalam memilih suatu toko yang meliputi lokasi (jarak), luas dan kedalam produk, harga, promosi, personel toko, pelayanan, dan masih banyak lagi elemen-elemen yang dapat dikatakan sebagai faktor penentu di dalam memberikan pilihan atas sebuah toko.

2) Karakteristik toko yang dirasakan

Yang dimaksud karakteristik toko disini diartikan sebagai citra toko, dapat dibagi menjadi beberapa hal seperti lokasi dari toko, keragaman barang yang ditawarkan, harga baran yang dijual, promosi yang dijalankan dalam menarik minat konsumen, pelayanan toko, penerangan toko atau penataan ruangan serta atmosfer di dalam ruangan toko.

3) Proses pembandingan

(30)

4) Toko yang dapat diterima dan toko yang tidak dapat diterima Sesudah melakukan proses pembandingan, maka konsumen sudah dapat mengambil keputusan toko mana yang menjadi pilihan konsumen tersebut yang memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki oleh konsumen.

4. Keputusan Pembelian

Dalam tahapan evaluasi, konsumen membuat perbandingan antar beberapa toko dan mengambil keputusan toko mana yang telah memenuhi syarat-syarat yang di inginkan. Setelah mengetahui toko mana yang menjadi pilihan maka tahap selanjutnya memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan, kemudian konsumen akan melakukan transaksi pembelian terhadap produk tersebut.

5. Evalusi Pasca pembelian

(31)

2.1.3 Pihak-Pihak yang Berperan Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian

Menurut Bilson Simamora (2001:94) ada lima peran yang dimainkan orang dalam membuat keputusan pembelian, antara lain :

1. Pencetus (initiatior), yaitu orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli suatu produk saatu jasa tertentu.

2. Pemberi pengaruh (influencer) adalah orang yang pandangan atau sarannya dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan akhir konsumen.

3. Pengambil keputusan (decider) adalah orang yang sangat menentukan setiap komponen keputusan pembelian, seperti apakah membeli, apa yang akan dibeli, kapan hendak membeli dan dengan cara bagaimana membeli dan dimana akan membeli.

4. Pembeli (buyer) adalah orang yang akan melakukan pembelian nyata.

5. Pemakai (user) adalah orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa tertentu.

2.2 STRATEGI

2.2.1 Pengertian Strategi

(32)

Strategi sendiri bisa diartikan dengan konsep dan atau upaya untuk mengerahkan dan mengarahkan potensi dan sumberdaya kedalam rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Strategi (strategy) adalah pola fundamental dari tujuan sekarang dan yang direncanakan, pengarahan sumber daya dan interaksi dari organisasi dengan pasar, pesaing, dan faktor-faktor lingkungan lain (Boyd, Walker, Larreche: 2000)

Menurut Wikipedia, strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktifitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat.

2. 2. 2 Unsur-Unsur Strategi

Secara lebih spesifik, ada lima unsur dalam strategi yang dikembangkan dengan baik:

1. Ruang lingkup

(33)

2. Tujuan dan sasaran

Strategi harusnya merinci tingkat penyelesaian yang diinginkan pada satu atau lebih dimensi kerja─seperti pertumbuhan volume, kontribusi laba, atau pengembalian investasi─selama periode waktu tertentu untuk setiap perusahaan dan produk pasar untuk organisasi secara keseluruhan.

3. Pengalokasian sumber daya

Setiap organisasi memiliki sumber daya keuangan dan sumber daya manusia yang terbatas. Merumuskan strategi juga melibatkan keputusan bagaimana sumber daya itu dicapai dan dialokasikan, antar unit bisnis, produk pasar, departemen fungsional dan kegiatan-kegiatan di dalam setiap perusahaan atau produk pasar.

4. Identifikasi keunggulan kompetitif yang layak

(34)

5. Sinergi

Sinergi muncul bila unit bisnis, produk pasar, pengalokasian sumber daya dan kompetensi perusahaan saling melengkapi dan saling menguatkan satu sama lain. Sinergi memungkinkan kinerja total dari bisnis yang berkaitan menjadi lebih besar disbanding sebelumnya; keseluruhannya menjadi lebih besar ketimbang penjumlahan dari bagian-bagiannya.

2. 3 PEMASARAN

(35)

Menurut Wikipedia, pemasaran (bahasa Inggris: marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

2. 4 BAURAN PEMASARAN RITEL

2. 4. 1. Pengertian Bauran Pemasaran Ritel

Menurut Christina (2014:86) bauran pemasaran ritel (retail mix) merupakan strategi pemasaran yang mengacu pada beberapa variabel, dimana peritel dapat mengombinasikan variabel- variabel tersebut menjadi jalan alternatif dalam upaya menarik konsumen.

2.4.2 Unsur-Unsur Bauran Pemasaran Ritel

1. Produk

Produk adalah keseluruhan dari penawaran yang dilakukan secara normal oleh perusahaan kepada konsumen dalam memberikan pelayanan, letak toko dan nama barang dagangannya. Konsumen akan memberikan kesan yang baik terhadap suatu toko apabila toko tersebut dapat menyediakan barang yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsmen. Oleh karena itu, peritel harus tanggap terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen.

(36)

1) Variety

Kelengkapan produk yang dijual dapat mempengaruhi pertimbangan konsumen dalam memilih suatu toko atau department store.

2) Width or Breath

Tersedianya produk-produk pelengkap dari produk utama yang ditawarkan. Contohnya pada toko roti, selain menyediakan roti juga menyediakan berbagai macam minuman.

3) Depth

Merupakan macam dan jenis karakteristik dari suatu produk, misalnya baju yang dijual di department store tidak hanya dari satu merek saja tetapi juga tersedia merek-merek lainnya.

4) Consistency

Produk yang sudah sesuai dengan keinginan konsumen harus tetap dijaga keberadaannya dengan cara menjaga kelengkapan, kualitas dan harga dari produk yang dijual.

5) Balance

(37)

2. Harga

Harga sangat berhubungan dengan nilai dasar dari persepsi konsumen berdasarkan dari keseluruhan unsur bauran ritel dalam menciptakan suatu gambaran dan pengalaman bertransaksi. Tingkat harga pada suatu toko dapat mempengaruhi cara berpikir konsumen terhadap unsur-unsur lain dari bauran ritel, seperti : kualitas barang dan pelayanan yang diberikan. Hal tersebut akan mempengaruhi konsumen dalam menentukan pilihannya untuk berbelanja disebuah department store atau toko. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menetapkan harga adalah pasar sasaran, persaingan, biaya produk yang akan dijual, aturan harga dalam bauran ritel, karakteristik barang dagangan, dan pertimbangan –pertimbangan hukum.

Terdapat tiga macam strategi dalam menetapkan harga, yang pada umumnya digunakan sebagai dasar oleh para peritel yaitu :

1) Penetapan harga di bawah harga pasar

Penetapan harga di bawah harga pasar (pricing below the market) umumnya dilakukan oleh peritel yang mempunyai biaya operasional yang lebih rendah dan volume yang lebih tinggi.

2) Penetapan harga sesuai dengan harga pasar

(38)

3) Penetapan harga diatas harga pasar

Penetapan harga diatas harga pasar (pricing above the market) biasanya dijalankan oleh toko yang sudah memiliki reputasi yang baik atau sudah dikenal. Konsumen akan tetap membeli walaupun harganya diatas harga pasar dan ini merupakan keuntungan bagi penjual.

3. Promosi

Promosi merupakan kegiatan pemasaran yang dapat mempengaruhi persepsi, sikap dan perilaku konsumen terhadap suatu toko ritel dengan segala penawarannya. Menurut Berman dan Evans dalam Christina (2014 : 88) terdapat beberapa tipe promosi, diantaranya : point of purchase, kontes, kupon, program belanja, undian, contoh gratis, demonstrasi, pemberian hadiah yang diadakan pada peristiwa khusus.

(39)

1) Iklan

Iklan merupakan segala bentuk presentasi non personal dan promosi dari barang-barang serta pelayanan oleh sebuah sponsor tertentu yang dapat dilakukan melalui berbagai media seperti televisi, radio, majalah, surat kabar, katalog, dan media lainnya.

2) Penjualan langsung

Penjualan langsung merupakan bentuk presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu atau beberapa orang calon pembeli dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan pembelian. Cara ini biasanya dilakukan dengan menggunakan tenaga wiraniaga.

3) Promosi penjualan

Promosi penjualanmerupakan aktivitas yang dapat menarik konsumen untuk membeli yang meliputi pemanjangan, pameran, pertunjukan, dan demonstrasi. Bentuk promosi penjualan, antara lain dengan pemberian sampel dan kupon berhadiah.

4. Pelayanan

(40)

Pelayanan didefenisikan sebagai aktivitas, manfaat, kepuasan dari sesuatu yang ditawarkan dalam penjualan. Para peritel harus dapat menyesuaikan jenis layanan yang ditawarkan dengan unsur-unsur lainnya dalam bauran ritel. Contohnya, toko yang menetapkan harga di atas harga pasar harus memberikan layanan yang maksimal agar sesuai dengan apa yang telah dibayar oleh konsumen. Adapun jenis-jenis pelayanan dalam bauran ritel antara lain :

1) Waktu pelayanan toko (jam operasional toko) 2) Pengiriman barang

3) Penanganan terhadap keluhan dari konsumen 4) Penerimaan pesanan melalui telepon dan pos 5) Penyediaan fasilitas parkir

Berbagai jenis pelayanan yang ditawarkan di atas dapat membedakan pelayanan antara toko yang satu dengan toko lainnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin lengkap dan memuaskan pelayanan yang diberikan oleh toko,maka semakin besar kemungkinan konsumen akan tertarik untuk memilih berbelanja di toko tersebut.

5. Fasilitas Fisik

(41)

toko tersebut yaitu : arsitektur yang baik, desain eksterior dan interior yang menarik, sumber daya manusia yang memadai, penyediaan barang yag baik, lambang dan logo, penempatan lokasi toko dan nama toko yang dapat menarik perhatian. Nama toko berperan penting karena sebagian besar dari elemen tersebut berkaitan dengan pengelolanya yang ditampilkan secara fisik. Adapun faktor-faktor lainnya yang harus dipertimbangkan, yaitu : kesetrategisan, apakah daerah tersebut dapat dijadikan pusat bisnis atau bukan dan bagaimana arus lalu lintasnya. Arus lalu lintas mempengaruhi penempatan lokasi toko ritel karena dapat menarik perhatian konsumen untuk mengunjungi toko tersebut,bahkan berbelanja di toko tersebut.

Lokasi merupakan struktur fisik dari sebuah toko yang merupakan komponen utama yang terlihat dalam membentuk kesan sebuah toko yang dilakukan peritel dalam melakukan penempatan tokonya dan kegiatan dalam menyediakan saluran pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen. Fasilitas fisik mempunyai peranan penting untuk memposisikan toko ritel dalam benak konsumen. Fasilitas fisik dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

1) Lokasi toko

(42)

2) Tata letak toko

Penataan toko yang dirancang dan dibuat setelah lokasi toko dipilih. Semua ini bertujuan untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan bagi konsumen dalam berbelanja.

3) Desain toko

Desain dari sebuah toko dibagi ke dalam dua bagian :

a) Desain eksterior

Merupakan penampilan luar dari sebuah toko yang harus dapat menarik konsumen untuk melakukan pembelian. Faktor-faktor desain eksterior meliputi : penempatan pintu masuk, penerangan pada bagian luar toko, penempatan papan reklame serta pengaturan jendela dan dinding.

b) Desain interior

(43)

2. 5. PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian terdahulu, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti ( Tahun ) Judul Penelitian Hasil Penelitian

Cici Wulan Sari ( 2013 )

Pengaruh Bauran Pemasaran dan Faktor Psikologis terhadap Keputusan Pembelian Motor Honda Beat di Kota Padang

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bauran pemasaran dan faktor psikologis

Mahasiswa UK Petra di Circle K Siwalankerto Surabaya

Hasil penelitian ini menujukkan adanya pengaruh yang signifikan antara Bauran Pemasaran Ritel yang diterapkan oleh CIRCLE K terhadap

Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran Ritel (Retail Marketing Mix) Terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen pada Minimarket Indomaret di Kota Probolingo

Bauran Pemasaran Ritel berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan

Konsumen pada

Minimarket Indomaret di Kota Probolinggo

(44)

Aryunigsih ( 2012 ) Analisis Pengaruh Bauran

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian pasta gigi ( studi pada konsumen produk Pepsodent di Semarang )

Ni Made Hartini Pengaruh Bauran Pemasaran Ritel Terhadap Keputusan Pelanggan Membeli Buku (Studi Kasus Pada Toko Buku Diskon Toga Mas Denpasar)

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yag signifikan antara bauran pemasaan ritel terhadap keputusan pembelian buku pada Toko Buku Diskon Toga Mas Denpasar

Yuda Melisa ( 2012 ) Pengaruh Bauran Pemasaran Ritel terhadap Keputusan Pembelian Ulang Konsumen Mega Prima Swalayan Payahkumbuh

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bauran pemasaran ritel memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Dalam penelitian ini variabel yang digunakna dapat di klasifikasikan menjadi variabel bebas (variabel independen) dan variabel terikat (variabel dependen).

1. Variabel bebas (independen) 1) Produk (X1.1)

a. Keragaman merek produk yang ditawarkan b. Keragaman jenis produk yang ditawarkan

(45)

2) Harga (X1.2)

a. Harga dapat bersaing dengan kompetitor

b. Harga yang terjangkau

c. Harga sesuai dengan kualitas produk 3) Pelayanan (X1.3)

a. Kebersihan di dalam toko

b. Karyawan yang ramah saat melayani pelanggan

c. Kesesuaian antara harga yang tertera dan harga yang harus dibayar di kasir

d. Kemudahan pembayaran (cash, kartu kredit/debit)

e. Karyawan mampu menangani keluhan dari pelanggan

g. Karyawan mampu menyampaikan informasi dengan jelas 4) Promosi (X1.4)

a. Katalog promosi

b. Program bundling bagi produk – produk tertentu

c. Komposisi warna yang menarik 5) Fasilitas Fisik (X1.5)

a. Lokasi yang strategis, mudah dijangkau dan mudah terlihat

b. Lahan parkir yang tersedia memadai c. Kondisi toko yang terawat

d. Papan nama yang terlihat jelas

e. Tersedianya kursi di depan toko

(46)

2. Variabel terikat (Dependen) 1) Keputusan Pembelian (Y)

a. Pelanggan membeli suatu produk karena sudah direncanakan b. Pelanggan membeli suatu merek produk karena melihat display

produk yang menarik

c. Pelanggan memutuskan membeli suatu produk ataupun merek pada saat berada di tempat pembelian

2.7 KERANGKA PEMIKIRAN

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Sumber : Peneliti, 2015

Harga (X1.2) Produk (X1.1)

Promosi (X1.3)

Pelayanan (X1.4)

Fasilitas Fisik (X1.5)

(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

3. 1 BENTUK PENELITIAN

Pada penelitian ini bentuk penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, mencari peranan dan pengaruh, hubungan yang bersifat sebab akibat antara variabel bebas dengan variabel terikat (Sugiyono, 2005:11).

3. 2 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di MaxiMART yang berada pada lantai G, Thamrin Plaza, Medan. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2015 dengan lama waktu penelitian disesuaikan dengan kebutuhan pengumpulan informasi dan data yang dibutuhkan penulis.

3. 3 POPULASI DAN SAMPEL

(48)

secara jelas. Sehingga untuk menentukan jumlah sampel pada penelitian ini, digunakan rumus Rao Purba :

= �

4 �

Keterangan :

n : ukuran sampel

Z : tingkat keyakinan yang dalam penentuan sampel 95% =1,96

Moe : margin of error atau kesalahan maksimal yang bisa di korelasi, disini di tetapkan 100%

Maka dengan demikian jumlah sampel minimal dapat diambil sebesar :

n = ,962

4 , 2

n = 96,04 sampel

berdasarkan perhitungan diatas, maka banyaknya sampel dalam penelitian ini adalah 96,04 yang dibulatkan menjadi 100 responden.

3.4 TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

(49)

1. Purposive Sampling, yaitu pengambilan samapel berdasarkan pertimbangan tertentu yang dianggap dapat memberikan informasi yang diperlukan atau unit sampel yang sesuai denga kriteria tertentu yang digunakan oleh peneliti (Juliandi dan Irfan,2013 : 58).

2. Accidental sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan cara mencari objek yang akan di teliti. Objek yang kebetulan bertemu pada saat pengumpulan data dan sesuai untuk diteliti, maka dapat dijadikan sebagai sampel penelitian ( Juliandi dan Irfan, 2013:58)

Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah berbelanja di MaxiMart Thamrin Plaza yang terletak di jalan Thamrin No.75R, Medan dengan kriteria sebagai berikut:

a) Merupakan masyarakat yang bertempat tinggal di kota Medan

b) Berusia ≥17 tahun

c) Merupakan konsumen MaxiMart yang telah melakukan pembelian dua kali atau lebih

3.5 HIPOTESIS

(50)

H01 : Produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen

Ha1 : Produk tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen

H02 : Harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen

Ha2 : Harga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen

H03 : Promosi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen

Ha3 : Promosi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen

H04 : Pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen

Ha4 : Pelayanan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen

H05 : Fasilitas fisik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen

Ha5 : Fasilitas fisik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen

H06 : Retail mix (bauran pemasaran ritel) secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen

(51)

H07 : Ada variabel didalam retail mix (bauran pemasaran ritel) yang secara signifikan memiliki pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian konsumen

Ha7 : Tidak ada variabel didalam retail mix (bauran pemasaran ritel) yang secara signifikan memiliki pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian konsumen

3.6 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

3.6.1 Sumber Data

1. Data Primer

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Dimana data primer diperoleh langsung dari lokasi penelitian berupa bagaimana persepsi responden terhadap setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang berkaitan dengan pengaruh bauran pemasaran ritel yang terdiri dari produk, harga, promosi, pelayanan, serta fasilitas fisik terhadap keputusan pembelian konsumen baik secara simultan maupun parsial pada MaxiMart yang terletak pada lantai G Thamrin Plaza jalan Thamrin no. 75R, Medan. Adapun teknik pengumpulan data primer yang dilakukan adalah sebagai berikut :

(52)

2) Kuisioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk mengetahui pendapat/persepsi responden tetntang variabel yang diteliti. Pada penelitian ini peneliti menggunakan kuisioner yang bersifat tertutup.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan. Dimana studi kepustakaan merupakan data yang diperoleh dari penelaahan literatur yang berhubungan dengan pemasalahan yang sedang diteliti.

3.6.2 Skala Pengumpulan Data

(53)

Tabel 3.1.

Penentuan Skor Item

No. Pilihan Jawaban Skor

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Ragu-Ragu (RR) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3.7 UJI INSTRUMEN

Menurut Juliandi dan Irfan (2013), Instrumen angket yang telah dirancang sebelumnya perlu diuju validitas dan reliabilitasnya agar data yang akan dianalisis memiliki derajat ketepatan dan keyakinan yang lebih tinggi. Dalam uji instrumen dilakukan uji validitas dan reabilitas terhadap kuisioner yang disebarkan, untuk mendapatkan data yang valid dan reriabel. Dalam uji ini penulis juga menggunakan pengolahan data dengan menggunakan aplikasi SPSS 19,0 statistik.

3.7.1 Uji Validitas

(54)

Kriteria untuk menarik kesimpulan untuk menentukan valid tidaknya suatu instrumen adalah dengan melihat probabilitas kesalahan dari korelasi (disimbolkan dengan ∑). Nilai kesalahan (∑) hasil perhitungan dari SPSS tersebut dibandingkan dengan probabilitas kesalahan yang ditetapkan oleh peneliti yang disimbolkan dengan alpha (α). Umumnya dalam penelitian sosial nilai alpha yang dipilih adalah 0,05. Jika nilai ∑ <

α0,05,

maka suatu item instrumen yang di uji

korelasinya adalah valid.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Menurut Juliandi dan Irfan (2013) tujuan dari uji reabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya. Jika variabel penelitian menggunakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya maka hasil penelitian juga akan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi.

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Jika nilai koefisien reliabilitas (Cronbach Alpha) > 0,6 maka instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang baik atau dengan kata lain instrumen yang di gunakan reliabel dan dapat dipercaya.

3.8 TEKNIK ANALISIS DATA

3.8.1 Statistik Deskriptif

(55)

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dan pengujian analisis regresi, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Tujuan dari uji asumsi klasik adalah untuk mendapatkan nilai estiminasi yang bersifat BLUE (Best, Linear, Unbiased, Estimator) yang maksudnya adalah nilai estiminator yang terbaik, estiminator yang linear dan estiminator yang tidak berbias. Oleh sebab itu data – data yang digunakan terlebih dahulu akan di dilakukan uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.

3.8.2.1 Uji Normalitas Data

Tujuan dari uji normalitas data adalah untuk menguji apakah dalam model data regresi atara variabel dependen dengan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Analisis untuk menguji normalitas data dapat dilakukan dengan analisis statistik dan analisis grafik. Untuk mendeteksi apakah suatu variabel terdistribusi normal atau tidak yaitu dengan uji Kolmogorov-smirnov. Uji Kolmogorov-smirnov dilakukan dengan melihat angka probabilitasnya dengan ketentuan (Ghozali, 2009) :

1. Nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka distribusi dikatakan tidak normal

2. Nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka distribusi dikatakan normal

(56)

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas

3.8.2.2 Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik harusnya tidak terjadi kolerasi antara variabel independen (Ghozali, 2009). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multiklonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut :

1. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.

2. Analisis matrik korelasi antar variabel independen yang tinggi (diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas

3. Analisis nilai tolerance dan variance inflation fact (IVF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen mana yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Nilai VIF dapat dirumuskan sebagai berikut :

��� = � ��� ��1

(57)

VIF > 10. Model regresi yang baik tidak terdapat masalah multikolonieritas atau adanya hubungan kolerasi diantara variabel-variabel independennya.

3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heterokedastisitas adalah terjadinya varians yag tidak sama untuk variabel independen yang berbeda. Uji ini dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dar residual satupengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah data yang tidak mengandung situasi heteroskedastisitas, karena data ini menhimpun data yang mewakili berbagai ukuran (Ghozali, 2009). Heterokedastisitas dapat terdeteksi dengan melihat plot antara nilai taksiran dengan residual. Untuk melihat heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot. Yang mendasari dalam pengambilan keputusan ini adalah :

1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk satu pola yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka akan terjadi masalah heterokedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu-sumbu maka tidak terjadi heterokedastisitas.

Uji Heterokedastisitas dapat diperkuat dengan menggunakan uji Glejser. Uji Glejser adalah meregresikan antara variabel bebas dengan variabel residual absolute, dimana apabila nilai p > 0,05 maka variabel bersangkutan dinyatakan bebas heteroskedastisitas.

(58)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis Regresi Berganda (Multiple Regression) dengan alasan bahwa variabel independennya lebih dari satu. Analisis ini digunakan untuk menentukan hubungan antara keputusan pembelian konsumen terhadap variabel-variabel independennya (Ghozali, 2009). Persamaan regresinya dapat dilihat dalam model perumusan sebagai berikut :

Y = a + b1X(1.1)+ b2X(1.2) + b3X(1.3) + b4X(1.4) + b5X(1.5) + e Keterangan :

Y = keputusan pembelian (dependen) a = konstanta

X1.1 = produk (independen) X1.2 = harga (independen) X1.3 = promosi (independen) X1.4 = pelayanan (independen) X1.5 = fasilitas fisik (independen) b1 = koefisien regresi X1.1

b2 = koefisien regresi X1.2 b3 = koefisien regresi X1.3 b4 = koefisien regresi X1.4 b5 = koefisien regresi X1.5

Kemudian untuk mengetahui pengaruh antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen maka dilakukan pengujian hipotesis penelitian terhadap variabel-variabel dengan pengujian dibawah ini :

(59)

Koefisien determinasi merupakan ikhtisar yang menyatakan seberapa baik garis

regresi sampel mencocokkan data. Koefisien determinasi unruk mengukur proporsi variasi dalam variabel dependen yang dijelaskan oleh regresi. Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1, apabila R2 = 0 berarti tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, sedangkan jika R2 = 1 berarti suatu hubungan yang sempurna. Untuk regresi dengan variabel bebas lebih dari dua maka digunakan adjusted R2 sebagai koefisien determinasi.

b. Uji F

Uji ini dilakukan untuk menguji apakah variabel-variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkatan signifikansi 0,05 (α = 5%). Penolakan atau penerimaan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika nilai signifikansi kurang dari satu atau sama dengan 0,05 maka hipotesis diterima yang berarti secara bersama-sama variabel produk, harga, promosi, pelayanan, fasilitas fisik berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen

2. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka hipotesis ditolak yan berarti secara bersama-sama variabel produk, harga, promosi, pelayanan, fasilitas fisik tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.

c. Uji t

(60)

variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (α = 5%). Penolakan atau penerimaan hipotesis dilakukan dengan kriteria

sebagai berikut :

1. Jika nilai signifikansi kurang dari satu atau sama dengan 0,05 maka hipotesis diterima yang berarti secara partial variabel produk, harga, promosi, pelayanan, fasilitas fisik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen

(61)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Responden

Peneltian ini menggunakan sampel sebanyak 100 responden yaitu pelanggan MaxiMart Thamrin Plaza, Medan yang pernah berbelanja lebih dari dua kali dan berusia di atas 17 tahun. Dibawah ini merupakan gambaran umum mengenai karakteristik atau profil dari responden.

1. Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber: Data Diolah menggunakan SPSS 19 (2015)

(62)

2. Usia

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber: Data Diolah menggunakan SPSS 19 (2015)

Pada tabel diatas terlihat bahwa jumlah responden yang berumur < 25 tahun sebanyak 78 orang atau 78% sedangkan responden yang berumur 25-35 tahun sebanyak 20 orang atau 20% dan sebanyak 2 orang atau 2% berusia < 35 tahun. Hal ini dapat disebabkan karena wilayah disekitar Thamrin merupakan wilayah kampus, sekolah serta perkantoran oleh sebab itu pada umumnya responden yang banyak dijumpai masih berusisa produktif < 25 tahun

3. Pekerjaan

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

(63)

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang status pekerjaannya merupakan mahasiswa sebanyak 26 responden atau 26%, hal ini disebabkan karena MaxiMart yang terletak di Thamrin Plaza dekat dengan kawasan kampus yaitu kampus Mikroskil dan juga merupakan daerah kos – kosan. Responden sebanyak 64 orang atau 64% merupakan pegawai swasta, karena daerah sekitaran Thamrin Plaza ini sendiri banyak terdapat kantor-kantor swasta serta banyak Mahasiswa yang kuliah di malam hari, sedangkan pada pagi hari mereka bekerja dan sebanyak 10 orang atau 10% resonden bekerja sebagai wirausaha.

4. Intensitas Berbelanja

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Intensitas Berbelanja

Intensitas Belanja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber: Data Diolah menggunakan SPSS 19 (2015)

(64)

sebulan apabila ada yang kurang maka mereka datang berbelanja kembali. Bagi para responden yang datang berkunjung > 5 kali dalam sebulan karena mereka memang sering datang berkunjng ke Thamrin Plaza jadi mereka akan datang singgah ke MaxiMart untuk hanya sekedar membeli minuman, makanan ringan atau barang lainnya ataupun hanya untuk sekedar melihat-lihat produk yang ada di MaxiMart tersebut.

5. Penghasilan

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan

Penghasilan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber: Data Diolah menggunakan SPSS 19 (2015)

(65)

4.2 Deskripsi Variabel Penelitian

1. Variabel Produk sebagai X(1.1)

Tabel 4.5

Sumber : Data primer dioalah (2015)

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa rata-rata indeks variabel produk sebesar 85,32% yang menunjukkan bahwa kelima item pernyataan diatas dapat dijadikan tolak ukur pada variabel dengan item pertanyaan satu yaitu “ MaxiMart menyediakan produk dengan merek yang beragam ” memperoleh %indeks yang paling tinggi yaitu 86%.

(66)

beserta luar negeri. Contohnya : wafer Oreo, MaxiMart menjual Oreo yang produksi Indonesia serta Oreo produksi Malaysia maupun Thailand.

2. Variabel Harga sebagai X(1.3)

Tabel 4.6

Harga

Indikator % jawaban responden

% Indeks

Sumber : Data primer dioalah (2015)

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa rata-rata indeks variabel harga sebesar 74% yang menunjukkan bahwa ketiga item pernyataan diatas dapat dijadikan tolak ukur pada variabel dengan item pertanyaan satu yaitu “ Harga produk yang dijual di MaxiMart terjangkau” memperoleh % indeks yang paling tinggi yaitu 81,8%.

(67)

3. Variabel Promosi sebagai X(1.3)

Tabel 4.7

Promosi

Indikator % jawaban responden

% Indeks STS TS RR S SS

Promosi 1 0 9 52 37 2 66,4

Promosi 2 0 0 22 72 6 76,8

Promosi 3 0 1 33 58 8 74,6

Promosi 4 0 0 19 72 9 78

Promosi 5 0 0 22 72 6 76,8

Rata-rata total 74,45

Sumber : Data primer, diolah (2015)

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa rata-rata indeks variabel promosi sebesar 74,45% yang menunjukkan bahwa kelima item pernyataan diatas dapat dijadikan tolak ukur pada variabel dengan item pertanyaan empat yaitu “ MaxiMart menawarkan berbagai potongan harga yang menarik ” memperoleh% indeks yang paling tinggi yaitu 88,6%.

(68)

4. Variabel Pelayanan sebagai X(1.3)

Tabel 4.8

Pelayanan

Indikator % jawaban responden

% Indeks

Sumber : Data primer, diolah (2015)

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa rata-rata indeks variabel pelayanan sebesar 77,67% yang menunjukkan bahwa keempat item pernyataan diatas dapat dijadikan tolak ukur pada variabel dengan item pertanyaan keempat yaitu “ MaxiMart memberikan kemudahan dalam pembayaran dapat melalui debit, tunai maupun kredit” memperoleh % indeks yang paling tinggi yaitu 90,2%.

(69)

harinya karena disesuaikan dengan jam operasional Thamrin Plaza itu sendiri. Dari informasi beberapa responden yang peneliti wawancarai menyatakan bahwa dengan waktu operasional yang tetap sehingga mereka dapat menentukan waktu kunjungan yang tepat dan mereka tidak akan datang untuk berbelanja apabila sebelum toko buka maupun setelah toko tutup.

5. Variabel Fasilitas Fisik sebagai X(1.5)

Tabel 4.9

Fasilitas Fisik

Indikator % jawaban responden

% Indeks

Sumber : Data primer diolah (2015)

(70)

Hal ini disebabkan karena kebanyakan responden yang di jumpai oleh peneliti bertempat tinggal disekitaran Thamrin Plaza dan karena MaxiMart berada pada lantai G Thamrin Plaza, Medan.

6. Variabel Keputusan Pembelian sebagai (Y)

Tabel 4.10

Keputusan Pembelian

Indikator % jawaban responden

% Indeks

Sumber : Data primer diolah (2015)

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa rata-rata indeks variabel Keputusan pembelian konsumen sebesar 75,67% yang menunjukkan bahwa ketiga item pernyataan diatas dapat dijadikan tolak ukur pada variabel dengan item pertanyaan pertama yaitu “ saya memutuskan berbelanja pada MaxiMart Thamrin Plaza karena sudah direncanakan sebelumnya” memperoleh % indeks yang paling tinggi yaitu 82%. Karena berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dengan cara melakukan perbincangan kepada responden di dapat informasi bahwa rata-rata dari responden melakukan pembelian setelah merencanakan terlebih dahulu apa yang ingin dibeli.

4.3 Pengujian Instrument Penelitian

(71)

instrumen yang sesuai dengan sifat data yang akan dikumpulkan dan dapat menjamin bahwa data yang dikumpulkan tersebut sah (valid) dan dapat dipercaya (reliabel).

4.3.1 Uji Validitas

(72)
(73)

VAR00031 120,24 49,194 ,274 ,839

VAR00032 120,85 47,280 ,335 ,836

Sumber : Hasil Pengelolaan SPSS 19 ( 2015)

Berdasarkan tabel 4.11 Dapat kita lihat bahwa kolom Item-Total Correlation menunjukkan korelasi antara skor item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Tabel r untuk penelitian ini sebesar 0,250. Tabel tersebut menunjukkan bahwa ada beberapa butir pertanyaan yang tidak valid (11, 27,dan 28) dan harus dikeluarkan dari kuisioner. Dapat dilihat dari rhitung pada kolom corrected item total correlation yang lebih kecil dari rtabel. Sedangkan item pertanyaan lainnya dapat dinyatakan valid karena rhitung > rtabel dan dapat digunakan sebagai istrumen penelitian.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha. Dengan ketentuan apabila ralpha > 0,06 maka instrumen penelitian yang digunakan dapat dipercaya. Hasil uji reliabilitas untuk penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawa ini :

Tabel 4.12

Sumber : Hasil pengelolaan SPSS 19 (2015)

(74)

4.4 Pengujian Asumsi Klasik

4.4.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah variabel independen maupun variabel dependen terdistribusi secara normal atau tidak. Pertama sekali, data di dalam penelitian harus memenuhi asumsi kenormalan data. Data penelitian yang baik adalah data yang memenuhi asumsi kenormalan data. Untuk melihat apakah data normal atau tidak dari grafik histogram dan normal probability plot. Data yang normal akan membentuk atau mengikuti garis diagonal pada normal probability plot. Data yang normal juga akan terlihat dari grafik histogram yang seimbang, tidak condong ke kiri maupun ke kanan. Data yang tidak normal tidak akan mengikuti garis diagonal pada normal probability plot dan memiliki grafik histogram yang tidak seimbang. Berikut ini ditampilkan grafik histogram dan normal probability plot dari variabel penelitian :

(75)

Gambar 4.1

Histogram Variabel Dependen KP (keputusan pembelian) - Normal

Sumber: Data Diolah menggunakan SPSS 19

Berdasarkan gambar 4.1 terlihat bahwa pola distribusi normal, akan tetapi distribusi normal atau tidaknya sebuah data dapat juga dilakukan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang akan menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Uji normalitas dengan melihat normal probability plot dapat dilihat dalam gambar 4.2 berikut:

Gambar 4.2

Normal P-Plot of Regression Standarized Residual – Normal

Sumber: Data Diolah menggunakan SPSS 19

(76)

yang membuktikan kenormalan suatu data penelitian dengan angka. Dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, suatu data dikatakan normal apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 dan apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka

data tidak

terdistribusi normal. Berikut hasil pengujian dengan ujKolmogorov-Smirnov.

Tabel 4.13

Uji Kolmogrov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 1,48241085 Most Extreme

Differences

Absolute ,067

Positive ,067

Negative -,066

Kolmogorov-Smirnov Z ,668

Gambar

Tabel 2.1
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Tabel 3.1.
Tabel 4.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel produk, harga, promosi, dan tempat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Toko Buku Gramedia

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa variabel produk, promosi, harga, dan tempat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mie Sedaap

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel produk, harga, promosi, tempat, orang dan proses memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel produk, harga, promosi, tempat, orang dan proses memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

Dalam analisis penelitian ini variabel promosi merupakan salah satu dari bauran pemasaran yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk

Hasil uji analisis data menunjukkan bahwa variabel Produk, Influencer, dan Strategi Promosi Media Sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel produk, harga, promosi, dan tempat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Toko Buku Gramedia

Gambar 1 Histogram variabel bauran promosi X Sumber: Hasil Histogram Penelitian 2022 Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif keputusan pembelian Y dapat dijelaskan nilai