• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Situs Jejaring Sosial Terhadap Pemanfaatan Website Perpustakaan USU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Situs Jejaring Sosial Terhadap Pemanfaatan Website Perpustakaan USU"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SITUS JEJARING SOSIAL TERHADAP

PEMANFAATAN

WEBSITE

PERPUSTAKAAN USU

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi Untuk meraih gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam Bidang

Ilmu Perpustakaan dan Informasi

LESTARIANUS NDRAHA 110709057

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ILMU BUDAYA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Lestarianus Ndraha. 2015. Pengaruh Situs Jejaring Sosial Terhadap Pemanfaatan Website Perpustakaan USU. Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Penelitian dilakukan di situs jejaring sosial perpustakaan USU. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh situs jejaring sosial terhadap pemanfaatan website perpustakaan USU.

Penelitian ini berupa penelitian Asosiatif/Hubungan yang menggunakan metode penelitian survei (survey research) dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna situs jejaring sosial (Facebook, Twitter, dan FlickR) perpustakaan USU yang berjumlah 6.761 pengunjung untuk Facebook, 408 pengikut untuk Twitter, dan 7 anggota untuk FlickR, jadi jumlah populasi seluruhnya adalah 7.176 orang, per-April 2015. Penentuan sampel menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan sebesar 10% sehingga diperoleh sampel sebanyak 99 orang. Pengambilan sampel pada penilitian ini menggunakan kategori NonProbability Sampling dengan jenis Convinience sampling. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara situs jejaring sosial terhadap pemanfaatan website perpustakaan USU. Pada taraf signifikasi 5%, diperoleh nilai ttabel 1,9847 dan nilai thitung sebesar 8,6290. Karena nilai thitung (8,6290) > ttabel (1,9847), maka hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara situs jejaring sosial terhadap pemanfaatan website perpustakaan USU.

Hasil uji determinasi diperoleh sebesar 43,41%, artinya bahwa situs jejaring sosial memberikan pengaruh sebesar 43,41% terhadap pemanfaatan websiteperpustakaan USU, sedangkan selebihnya yaitu sebesar 56,59% diakibatkan oleh faktor lain di luar variabel yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, oleh karena kasih, berkat, dan anugerah serta penyertaan-Nya, Penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Situs Jejaring Sosial Terhadap Pemanfaatan

Website Perpustakaan USU”. Skripsi ini diselesaikan sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Sosial (S.sos) dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua Penulis, Bapak Alibudi Ndraha dan Ibu Adesima Batee yang telah memberikan segala dukungan yang tidak ternilai, serta kesabaran menunggu Penulis untuk wisuda. Kepada Saudara/i Penulis, Abang Benifati Ndraha, Kakak Murniati Ndraha, Filiani Ndraha, dan Nurcahaya Ndraha, Terima kasih atas dukungan dan semangat tanpa batas yang selama ini memberikan kesungguhan dan meneguhkan hati Penulis.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu keberhasilan penyusunan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung, antara lain :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU.

(8)

3. Ibu Himma Dewiyana S.T., M.Hum, selaku Pembimbing Akademik Penulis selama kuliah di Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Laila Hadri Nasution, S.Sos.,M.P, selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan kesabaran membimbing Peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu serta kesabaran dalam membimbing Peneliti menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Eva Rabita, M.Hum, selaku Penguji I yang telah memberikan saran yang bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga menjadi lebih baik lagi.

7. Hotlan Siahaan, S.Sos.,M.I.Kom, selaku Penguji II yang telah memberikan saran yang bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga menjadi lebih baik lagi.

8. Bapak Ray Ansari Margolang, ST., Selaku staf ahli bagian TIK Perpustakaan USU yang telah memberikan waktu dan berbagi informasi kepada Penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

(9)

10. Kepada Pihak Pengelola Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian pada situs jejaring sosial perpustakaan USU.

11. Untuk Nenek alm. Satina Bate’e yang selalu memberi motivasi dan semangat hidup kepada penulis hingga akhir hayatnya.

12. Kepada Abang Cardinal Mendröfa S.Sos, Abang Fajar Sehati Mendröfa, Abang Idealisman Telaumbanua, Abang Tonisman Harefa, Bebalazi Firman Hulu, dan teman-teman, kakak-adik lainnya. Terimakasih atas kebersamaan, kontribusi, dukungan, serta nilai-nilai karakter yang telah diajarkan kepada penulis.

13. Kepada abang-kakak senior dan adik-adik, serta secara khusus teman-teman angkatan tahun 2011, Robili Tafönaö, Pradana Sanjaya, Abdul, David Sinambela, Fahri, Ebenezer,Lamhot Loi, Mulianto, Kristian, Brian, Pitra, Ida, Faktor, Winni, Yessi, Mariani, dll. Terima kasih atas kebersamaan, semangat, serta pertemanan yang terjalin.

(10)

namun dengan adanya kalian, penulis mampu bertahan hingga terselesaikannya skripsi ini.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telahmembantu dan memberi semangat kepada penulis. Semoga dengan kasihnya, Allah Bapa dan Anak-Nya Tuhan Yesus Kristusmembalas segala kebaikan dan pengorbanan yang diberikan kepada penulis.Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan adanya saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini selanjutnya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, April 2015

Lestarianus Ndraha

(11)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah... 8

1.3 Tujuan Penelitian... 8

1.4 Manfaat Penelitian... 8

1.5 Hipotesis... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemanfaatan Website Perpustakaan... 10

2.1.1 Tujuan Pemanfaatan Website Perpustakaan... 13

2.1.2 Tingkat Kunjungan Ke Website... 14

2.1.3 Pengertian Website (situs web) dan Website Perpustakaan... 17

2.2 Situs Jejaring Sosial... 19

2.2.1 Dampak Situs Jejaring Sosial... 21

2.2.2 Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Pada Perpustakaan... 23

2.2.2.1 Situs Jejaring Sosial Facebook... 25

2.2.2.2 Situs Jejaring Sosial Twitter... 30

2.2.2.3 Situs Jejaring Sosial Flickr... 32

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Jenis Penelitian... 37

3.2 Lokasi Penelitian... 37

3.3 Populasi... 38

3.4 Sampel... 38

3.5 Data dan Sumber Data... 40

3.6 Teknik Pengumpulan Data... 40

3.7 Instrumen Penelitian... 41

3.8 Uji Validitas Instrumen... 43

3.9 Uji Reliabilitas Instrumen... 44

3.10 Uji Homogenitas Variabel...45

3.11 Uji Normalitas Distribusi... 46

3.12 Pengolahan dan Analisis Data... 48

3.12.1 Analisis Regresi Linier Sederhana... 49

3.12.2 Uji Parsial (Uji-t)... 51

3.12.3 Uji Koefisien Determinasi (� )... 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data... 53

4.2 Pengujian Validitas Instrumen... 53

(12)

4.4 Pengujian Homogenitas Variabel... 57

4.5 Pengujian Normalitas Distribusi... 58

4.6 Analisis deskriptif... 60

4.6.1 Tanggapan Responden Terhadapa Situs jejaring Sosial (X)... 61

4.6.2 Tanggapan Responden Terhadap Pemanfaatan WebsitePerpustakaan USU (Y)... 67

4.7 Uji Statistik... 73

4.7.1 Analisis Regresi Linier Sederhana... 74

4.7.2 Uji Parsial (Uji-t)... 77

4.7.3 Uji Koefisien Determinasi � ... 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 81

5.2 Saran... 82

DAFTAR PUSTAKA... 84

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Respon perpustakaan... 11

Tabel 2.2 Respon perpustakaan berdasarkan jenis/ tugas perpustakaan... 11

Tabel 2.3 Pentingnya web 2.0 dalam rencana strategis perpustakaan... 12

Tabel 3.1 Hubungan Jawaban Pernyataan Skala Likert... 42

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket... 42

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X... 54

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Y... 55

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel X... 56

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Y... 56

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Homogenitas Variabel... 58

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Normalitas Distribusi... 59

Tabel4.7 Tujuan Jejaring Sosial Sebagai Sarana Komunikasi Interaktif... 61

Tabel 4.8 Tujuan Jejaring Sosial Sebagai Media Mengetahui Situasi Perpus... 62

Tabel 4.9 Frekuensi Kunjungan Pengguna Aktif Situs Jejaring Sosial ... 63

Tabel 4.10 Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Sebagai Sarana Alat Bantu... 64

Tabel 4.11 Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Untuk Bertanya... 65

Tabel 4.12 Pemanfaatan Jejaring Sosial untuk Bertanya Tentang Website... 66

Tabel 4.13Tujuan Website Perpus. USU Mewakili Semua yg Ada di Perpus... 67

Tabel 4.14TujuanWebsitePerpus. USU Sbg Penyedia Info. Dari Sumber Lain. 68 Tabel 4.15Tujuan Website Perpus. USU Untuk Menemukan Koleksi... 69

Tabel 4.16PemanfaatanWebsitePerpus. USU (men-download) dokumen... 70

Tabel 4.17Frekuensi Kunjungan Ke Website Perpustakaan USU... 71

Tabel 4.18 Faktor Kunjungan KeWebsitePerpus. USU Karena Dibutuhkan... 72

Tabel 4.19Faktor Kunjungan Ke Website PerpustakaanUSU Karena Desain.... 73

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Angket Penelitian... 88

Lampiran 2: Data Responden Uji Validitas... 91

Lampiran 3: Hasil Uji Validitas... 93

Lampiran 4: Hasil Uji Reliabilitas... 97

Lampiran 5: Skor Butir Jawaban Responden... 98

Lampiran 6: Tabel Penolong Untuk Menghitung Korelasi PPM... 106

Lampiran 7: Tabel r... 107

Lampiran 8: Tabel t... 108

Lampiran 9: Hasil Uji Homogenitas Varians... 109

Lampiran 10: Hasil Uji Normalitas Distribusi... 110

(15)

ABSTRAK

Lestarianus Ndraha. 2015. Pengaruh Situs Jejaring Sosial Terhadap Pemanfaatan Website Perpustakaan USU. Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Penelitian dilakukan di situs jejaring sosial perpustakaan USU. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh situs jejaring sosial terhadap pemanfaatan website perpustakaan USU.

Penelitian ini berupa penelitian Asosiatif/Hubungan yang menggunakan metode penelitian survei (survey research) dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna situs jejaring sosial (Facebook, Twitter, dan FlickR) perpustakaan USU yang berjumlah 6.761 pengunjung untuk Facebook, 408 pengikut untuk Twitter, dan 7 anggota untuk FlickR, jadi jumlah populasi seluruhnya adalah 7.176 orang, per-April 2015. Penentuan sampel menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan sebesar 10% sehingga diperoleh sampel sebanyak 99 orang. Pengambilan sampel pada penilitian ini menggunakan kategori NonProbability Sampling dengan jenis Convinience sampling. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara situs jejaring sosial terhadap pemanfaatan website perpustakaan USU. Pada taraf signifikasi 5%, diperoleh nilai ttabel 1,9847 dan nilai thitung sebesar 8,6290. Karena nilai thitung (8,6290) > ttabel (1,9847), maka hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara situs jejaring sosial terhadap pemanfaatan website perpustakaan USU.

Hasil uji determinasi diperoleh sebesar 43,41%, artinya bahwa situs jejaring sosial memberikan pengaruh sebesar 43,41% terhadap pemanfaatan websiteperpustakaan USU, sedangkan selebihnya yaitu sebesar 56,59% diakibatkan oleh faktor lain di luar variabel yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

“Situs jejaring sosial adalah suatu aplikasi yang memberdayakan jaringan

internet (jaringan tanpa kabel) berbasis komputer yang dapat menghubungkan setiap individu di muka bumi ini tanpa batasan waktu dan jarak. Situs jejaring sosial yang dalam bahasa Inggris disebut social network sites merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut.Tampilan dasar situs jejaring sosial ini menampilkan halaman profil pengguna, yang di dalamnya terdiri dari identitas diri dan foto pengguna.” (Dirgayuza)yang dikutip oleh (Juditha, 2011).

“Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dari adanya inisiatif untuk meng‐ hubungkan orang‐orang dari seluruh belahan dunia.” (Watkins)yang dikutip oleh (Juditha, 2011). Penggunaan dan pemanfaatan situs jejaring sosial saat ini sangat pesat dan meliputi hampir berbagai kalangan usia mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa di dalam setiap lapisan masyarakat baik awam, maupun yang berpendidikan, baik secara individu maupun organisasi. Situs jejaring sosial pada umumnya dimaanfaatkan sebagai media berbagi informasi, memperoleh informasi, berkomunikasi, tempat hiburan, dan sebagai sarana untuk mendapatkan teman-teman baru.

(17)

danditargetkan 139 juta penggunapada tahun 2015.Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan jumlah pengguna internet pada tahun 2013 mencapa 71,19 juta, meningkat 13 persen dibanding tahun 2012 yang mencapai sekitar 63 juta pengguna.Jakarta (ANTARA News, 2014). Seperti disebutkan dari sumber yang sama, Kemenkominfo berharap di akhir tahun 2015 jumlah pengguna Internet di Indonesia telah mencapai angka 150 juta orang, atau sekitar 61% dari total penduduk.

Seiring dengan perubahan zaman, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, situs jejaring sosial dikembangkan dengan berbagai jenis,

diantaranya adalah : “Facebook, Twitter, Flickr, LinkedIn, MySpace, Google+, DeviantART, LiveJournal, Tagged, Orkut, CafeMom, Ning, Meetup, myLife,

myYearbook, Badoo, Qzone, Sina Weibo, HABBO, Hi5, bebo, dan

Pinterest.”(Albadr, 2012).Sedangkan menurut (Sohibsanam 2015) “13 jenis situs jejaring sosial terpopuler tahun 2015, yaitu : Facebook, Twitter, Google Plus, Myspace.com, Secret, Wechat, Kakaotalk, We heart it, Line, Medium, Vine,

Snapchat, dan Tinder.

(18)

umumnya familiar bagi setiap lapisan masyarakat atau lebih diketahui keberadaannya dan mampu dioperasikan oleh masyarakat, jika dibandingkan dengan website dan blogger, salah satu diantaranya adalah facebook. Facebook mampu digunakan sebagai sarana untuk mengumpulkan masukan berupa komentar yang diposting pada dinding facebook, maupun melalui pesan langsung dari para pemustaka, sehingga perpustakaan memperoleh bahan pertimbangan untuk meningkatkan kinerjanya sesuai dengan yang diharapkan pengguna perpustakaan.

Sebagai fasilitas penunjang utama program Tridharma, perpustakaan Universitas Sumatera Utara (USU) memiliki peranan yang besar dalam mendukung misi dan tujuan USU sebagai pusat pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas, pusat pendidikan yang mampu bersaing secara global dan mampu mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan lingkungan kerja, penelitian yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta sebagai pusat konsultasi dan rujukan bagi dunia usaha/industri.

(19)

Keberadaan websiteperpustakaan adalah hal yang sangat penting untuk mewujudkan pelayanan yang serba cepat, karena proses dan struktur perpustakaan tradisional dalam menyediakan pelayanan yang serba cepat untuk merespon kepuasan pengguna adalah hal yang sulit dan hampir mustahil jika tidak didukung

oleh teknologi. Menurut Ayiah dan Kumah (2011) “Sebelumnya, keberhasilan perpustakaan diukur berdasarkan kelengkapan dan keseimbangan koleksi. Namun dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi semuanya berubah lebih efektif dan efesien, sehingga mempengaruhi perilaku pemustaka yang menginginkan segalanya serba cepat, maka fokus perpustakaan lebih diarahkan pada pelayanan.”

Sesuai dengan keterangan sebelumnya bahwa websitedan social network sitesmemiliki perbedaan yang umumnya dalam hal pengenalan dan penggunaan oleh masyarakat, dimana situs jejaring sosial jauh lebih unggul dikenal dan digunakan oleh masyarakat dibandingkan dengan website. Namun websitedan jejaring sosial adalah dua aplikasi internet yang dapat digabung dalam satu kesatuan yang dinamakan web 2.0. Menurut Chu, Kwan, dan Warning (in press, 2007) situs jejaring sosial adalah “Web 2.0 provides a new way of using the Internet for interactive purposes”, dengan kata lain, situs jejaring sosial adalah

(20)

tersebut 4.829 pengunjung tiap bulannya, dan kurang lebih 160 pengunjung per-hari. (data per-April 2015), serta situs jejaring sosial yang tersedia dalam website saat ini adalah jejaring sosial yang umumnya digunakan oleh setiap lapisan masyarakat, yaitu : Facebook, Twitter dan Flickr.

Sesuai hasil penelitian “pustakawan USU dan pustakawan UNIMED sudah mengetahui adanya layanan Library 2.0. Pustakawan juga mendukung layanan ini diterapkan di perpustakaan. Namun kurangnya SDM, dukunga n dana dan pelatihan kepada pustakawan serta kurangnya partisipasi pengguna membuat pustakawan dan perpustakaan belum efektif menerapkan layanan Library 2.0. Pustakawan juga tahu bahwa Library 2.0 adalah bentuk layanan yang mengikuti tren pengguna, sehingga memudahkan pustakawan dan perpustakaan lebih dekat dengan pengguna.” (Rosadi, 2015).

Dari hasil observasi, diketahui perpustakaan USU bergabung dengan Facebook, Twitter, dan FlickR secara bersamaan pada tahun 2009. Ketersediaan situs jejaring sosial di web perpustakaan USU telah berlangsung 5 tahun hingga sekarang ini. Perpustakaan USU menggunakan ke-tiga situs jejaring sosial tersebut karena kemudahan penggunaanya, baik oleh pustakawan maupun para pemustaka. Selain itu, pengenalan masyarakat akan situs jejaring sosial ini sudah cukup baik, hal ini dapat dibuktikan dalam pemanfaatan internet pada kehidupan sehari-hari.

(21)

pemustaka, baik dalam hal komunikasi, sosialisasi, melayangkan informasi, dan memperoleh informasi. Untuk saat ini pengguna jejaring sosial perpustakaan USU adalah berjumlah 6.761 pengunjung untuk Facebook, 408 pengikut untuk Twitter, dan 7 anggota untuk Flickr, jadi jumlah seluruhnya adalah 7.176 orang per-April 2015. Jadi, dari data ini diketahui bahwa presentasi jejaring sosial yang paling banyak penggunanya adalah Facebook, dan yang ke-dua adalah Twitter, dan terakhir Flickr.

Berdasarkan dari semua alasan yang telah dijelaskan sebelumnya, perpustakaan USU memanfaatkan situs jejaring sosial dengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang cepat dalam hal melayangkan informasi yang dapat diakses dimana dan kapan saja oleh pemustaka, terwujudnya komunikasi yang interaktif, kemudahan berinteraksi, sebagai sarana memperoleh masukan, ide, dan saran dari para pemustaka khususnya dan masyarakat pada umumnya, terciptanya kekompakan dan kerjasama yang baik antara perpustakaan dengan pemustaka, dan terwujudnya rasa nyaman dan betah bagi para pemustaka.

Sesuai dengan hasil wawancara, dari keterangan Bapak Ray Ansari Margolang, ST., yang salah satu pegawai tenaga teknisi di bagian TIK

perpustakaan USU, menjelaskan bahwa “saat ini perpustakaan USU belum

memiliki pegawai (tenaga kerja) yang dikhusukan untuk menangani situs jejaring sosial perpustakaan USU atau yang bertanggungjawab pada pelayanan

(22)

Dari hasil pengamatan, kenyataan saat ini pemanfaatan website perpustakaan USU masih belum maksimal, hal ini dapat dibuktikan dari conten (isi) website perpustakaan masih belum mewakili semua yang ada di perpustakaan, penyediaan informasi dari sumber lain masih kurang, informasi yang dilayangkan tidak selalu up-date, dan desain web yang kurang memberi daya tarik bagi pengunjung karena jarang dimodifikasi.

Kenyataan yang sama dengan website perpustakaan USU, saat ini akun jejaring sosial perpustakaan USU tidak beroperasi sebagaimana seharusnya dan pemanfaatannya terlihat semakin jauh dari yang diharapkan, hal ini dapat kita ketahui dengan kurangnya informasi terbaru yang dilayangkan (tidak up date) dan hampir tidak adanya komunikasi dua arah yang interaktif antara perpustakaan dan para pemustaka, serta kurangnya umpan balik dari perpustakaan untuk menjangkau para pemustaka.

Mengingat pentingnya peran perpustakaan USU sebagai fasilitas utamapenyedia informasi untuk menunjangprogram Tridharma dalam mendukung misi dan tujuan USU maka sangat penting diadakan penelitian

tentang “Pengaruh Situs Jejaring Sosial Terhadap Pemanfaatan Website

(23)

I.2 Rumusan Masalah

Permasalahan penelitian dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian, yaitu: Bagaimanakah pengaruh situs jejaring sosial terhadap pemanfaatan website perpustakaan USU?.

I.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah situs jejaring sosial berpengaruh terhadap pemanfaatan website perpustakaan USU.

I.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk :

1. Perpustakaan USU, sebagai masukan dalam mengambil keputusan terhadap penggunaan situs jejaring sosial sebagai alternatif untuk kebijakan-kebijakan pelayanan informasi di web perpustakaan USU oleh pimpinan perpustakaan dan kepala bagian pelayanan informasi perpustakaan USU.

2. Peneliti, sebagai referensi untuk penelitian berikutnya dalam bidang yang sama.

(24)

I.5 Hipotesis

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemanfaatan Website Perpustakaan

“Pemanfaatan website perpustakaan adalah memberdayakan teknologi website berbasis internet dalam pelayanan perpustakaan,yang digunakan sebagai media mempublikasikan berbagai informasi tentang perpustakaan dan kegiatannya, serta publikasi lainnya, dan sebagai media memperoleh informasi yang bersumber dari website lain yang menyediakan informasi bidang tertentu seperti: EBSCO, Proquest, dan lain-lain yang diperlukan untuk mendukung kegitan proses belajar-mengajar dan penelitian.”Siregar (2004).

Menurut Ayiah dan Kumah (2011) “Pemanfaatan website perpustakaan adalah penggunaan aplikasi internet sebagai media yang mendapatkan, mempertahankan dan membuat rekaman pengetahuan tersedia secara online sehingga mampu diakses oleh para pemustaka pada waktu dan jarak yang tidak

(26)
[image:26.595.152.474.166.334.2]

Berikut adalah hasil survei pemanfaatan media online (web 2.0) pada perpustakaan Australia yang dilakukan oleh Choi (2013):

[image:26.595.150.475.337.532.2]

Tabel 2.1 Respon perpustakaan.

Tabel 2.2 Respon perpustakaan berdasarkan jenis/ tugas perpustakaan.

Hasil survei menunjukkan bahwa beberapa perpustakaan di Australia sudah memanfaatkan media sosial online(web 2.0) dalam perencanaan strategis mereka.Beberapa perpustakaan tersebut mendukung untuk melakukan tugas-tugas atau pekerjaan perpustakaan yang berhubungan denganmedia sosial online dalam kapasitas resmi.

159

72

44

23 13

6 5

0 50 100 150

200 Jumlah responden = 322

91 86

39

29 28

17 17 13 13 10 0

20 40 60 80

(27)
[image:27.595.152.474.371.499.2]

Hal ini menjelaskan bahwa perpustakaan sudah menanamkan media sosial online (web 2.0) ke dalam struktur organisasi mereka sebagai salah satu pendukung sistem pelayanan perpustakaan yang diaplikasikan dalam kegitan perpustakaan,dan beberapa perpustakaan lainnya di Australia yang tidak menggunakan media sosial online(web 2.0) dalam perencanaan strategi organisasi, tidak berarti bahwa perpustakaan (atau orang-orang yang bekerja di dalamnya) tidak menghargai penggunaan media sosial online (web 2.0) dalam pekerjaan mereka, namun ada hambatan lain yang mencegah perpustakaan menggunakan media sosial online, seperti : pendanaan, dan sumberdaya manusia.

Tabel 2.3 Pentingnya media sosial (web 2.0)dalam rencana strategis

perpustakaan

Dari hasil survei diperoleh 71.7% responden berpikir bahwa memiliki media sosial sebagai bagian dari perpustakaan dalam rencana strategis adalah sangat penting (lihat Gambar 2.3). 70.6 % menyatakan penting, dan merasa lebih nyaman melakukan pekerjaan/tugas yang berhubungan dengan media sosial jika secara resmi diakui dalam pekerjaan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa

Sangat penting Penting

Agag penting Tidak penting

(28)

strategis organisasi mereka, dan bahwa mereka siap untuk menggunakan media sosial (web 2.0) untuk tugas-tugas yang berhubungan dengan pekerjaan.

2.1.1 Tujuan PemanfaatanWebsite Perpustakaan

Tujuan pemanfaatan website perpustakaan adalah untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan dan kualitas pelayanan pada pengguna (right information, right user,dan right now)” (Ishak, 2008). Dalam hal ini Ishak (2008)menjelaskan bahwa

“arti dari right information, right user,dan right now adalah memberikan layanan informasi yang tepat, pada pengguna yang tepat, dan waktu yang cepat”. Pengertian lain dari TI adalah “pemanfaatan hardware dan softwareyang digunakan untuk penyimpanan (store),penemuan kembali (retrieve), danmemanfaatkan (use) informasi.(Wikipedia) dalam Ishak (2008).

Sebelumnya, keberhasil perpustakaandiukur berdasarkan kelengkapan dan keseimbangan koleksi. Namun dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi serta tuntutan kebutuhan pengguna yang serba cepat, maka fokus perpustakaan lebih diarahkan pada pelayanan dengan bantuan teknologi. Menurut Ayiah dan

Kumah (2011) “Tujuan pemanfaatan website perpustakaan adalah untuk menyediakan informasi yangtepat waktu dan relevan terhadap pengguna sehingga meningkatkan efisiensidan efektivitas perpustakaan sebagai alat riset dan pembelajaran.”

(29)

hal yang wajib, sebab teknologi memiliki banyak potensi yang tidak dapat diabaikan. Menurut O'Brien (1996) danDadzie (2005) menyatakan bahwa

“informasi yang berguna optimal, harus memiliki kualitas berikut: relevansi, akurasi, ketepatan waktu, kelengkapan, kejelasan dan biaya efektivitas.”

2.1.2 Tingkat Kunjungan Ke Website

Pengertian kunjungan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu perihal (perbuatan, proses, hasil) suatu tindakan mengunjungi atau berkunjung. Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa kunjungan adalah perbuatan berkunjung seseorang terhadap suatu objek.

“Tingkat kunjungan ke website adalah salah satu tolak ukur penilaian

kualitas website, telah banyak riset yang dilakukan untuk mendapatkan kualitaswebsite yang baik, walaupun ini bukan pekerjaan mudah, namun pengelolawebsite harus selalu melakukannya agar user selalu puas pada website yangdikunjungi” (Zhang, 1999). Selain itu “Kualitas website dari sudut pandang kepuasan useradalah mengevaluasi kualitas isi yang terdapat pada website dalam beberapa halseperti navigasi, keindahan, fungsi, dan hal lainnya yang mempengaruhi” (LuisOlsina, 2006).

(30)

Secara logika, kunjungan website adalah kegiatan interaksi yang terjadi dalam situs web pada waktu tertentu dengan durasi tertentu, kunjungan bisa saja secara serentak pada satu website oleh para pengunjung maupun bergantian, dan seorang pengunjung dapat melakukan banyak kunjungan dalam satu website dengan durasi waktu tertentu.

Berikut adalah istilah-istilah kunjungan dalam website, 1. Visitor.

Visitor adalah pengunjung yang sedang membuka website, baik membuka secara sengaja maupun secara kebetulan.

2. Unique Visitor

Unique Visitor adalah jumlah pengunjung dari satu IP (komputer) dalam kurung waktu tertentu.

3. Pageview

Pageviewadalah halaman web yang sedang dilihat oleh visitor. 4. Bounce Rate

(31)

“Pemasangan iklan pada suatu website mempengaruhi sikap para

pengunjung, apakah pengaruh positif atau sebaliknya. Secara logis, dapat dipahami mengapa para pengguna internet memiliki persepsi dan sikap yang negatif terhadap eksistensi iklan pada suatu website” (Newman, dkk, 2004). Ada beberapa alasan yang mendasarinya, yaitu:

1. Penambahan iklan pada suatu website akan memparlambat proses loading sehingga pengunjung website akan membutuhkan waktu lebih yang cukup lama untuk melakukan akses.

2. Penempatan iklan pada website seringkali menggangu kenyamanan pengunjung website, misalnya saja menghalangi cursor untuk meng-klik. Penempatan iklan yang tidak sesuai justru mengurangi aspek estetika website itu sendiri. Padahal, estetika merupakan salah satu nilai tambah daya tarik bagi suatu website dalam menarik para pengguna internet.

“Tingkat kunjungan terhadap website secara umum dipengaruhi oleh domain (alamat situs web), konteks, konten, dan desain web. Apabila Hit Rate (tingkat akses) suatu laman web menurun, maka akan berpengaruh secara negatif pada keberlangsungan profit yang dapat berujung pada kerugian finansial sang

pengelola web tersebut.” (Plummer, dkk, 2007).

(32)

yang dinamis (berubah-ubah) pada waktu tertentu dengan durasi tertentu, baik secara serantak atau bergantian.

Sedangkan jumlah kunjungan adalah data pengunjung yang pernah datang berkunjung pada laman website, data tersebut disimpan pada server web dengan sistem tertentu, dan biasanya ditampilkan pada halaman depan (front page) website bersangkutan sebagai daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

2.1.3 Pengertian Website (situs web) dan Website Perpustakaan

“Situs web, dalam bahasa inggris disebut website, adalah sebuah dokumen yang terdiri dari satu atau beberapa halaman berbentuk HTML. HTML umumnya dibuat dengan menggunakan suatu perangkat lunak pembangkit kode-kode HTML. Ada beberapa elemen yang biasanya terdapat dalam sebuah situs web, antara lain: halaman web (web page), hyperlinkdisingkat sebagai link,dan nama domain.” Hutahean (2012).

Website merupakan gabungan antara publikasi cetak dan pengembanganwebsite, antara marketing dan perhitungan, antara komunikasi internal danhubungan dengan pelanggan, dan antara seni dan teknologi” (Powel, 1998).Defenisis lain menyatakan bahwa “Website adalah salah satu sumberdaya internet yang paling cepat berkembang dan populer. Informasi webdidistribusikan melalui pendekatan hypertext, yang memungkinkan suatu tekspendekatan menjadi acuan untuk membuka dokumen yang lain. Dengan adanyahypertext ini seseorang dapat memperoleh informasi dengan meloncat dari suatudokumen ke dokumen

(33)

A set of interconnected webpages, usually including a homepage, general ly located on the same server, and prepared and maintainedas a collection of info

rmation by a person, group, or organization.”,Mifflin (2011), dengan kata lain, website adalah satu set halaman web yang saling berhubungan, biasanya termasuk homepage. umumnya berada pada server yang sama, dan disiapkan dan dipelihara sebagai kumpulan informasi oleh seseorang, kelompok, atau organisasi.

Sesuai dengan definsi website diatas, maka secara logika pengertian tentang website perpustakaan adalah web yang dimanfaatkan oleh perpustakaan untuk tujuan dan kepentingan perpustakaan, dan diolah sesuai dengan sistem yang berlaku pada website, serta desain dan isi web berdasarkan kinerja perpustakaan. Untuk lebih jelasnya, pengertian websiteperpustakaan dapat kita ketahui berdasarkan pendapat berikut,

“Perpustakaan digital merupakan perpustakaan jaringan—bukan sebuah perpustakaan yang memiliki situs web dan berdiri sendiri. Perpustakaan digital adalah jaringan perpustakaan yang dilayankan secara online dan dapat diakses 24 jam sehari dan 7 hari seminggu, baik di dalam perpustakaan maupun jarak jauh tanpa harus datang ke perpustakaan secara fisik.” (Syakirin, 2010).

Menurut William Arms yang dikutip oleh Syakirin (2010) mengemukakan

(34)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, website perpustakaan adalah suatu media online yang dimanfaatkan oleh perpustakaan untuk melayangkan informasi, dan dapat diakses kapan dan dimana melalui koneksi internet dengan menggunakan komputer. Sesuai dengan defenisi, dapat disimpulkan bahwa website perpustakaan adalah bagian dari perpustakaan digital.

Sintesis:

Yang dimaksud dengan pemanfaatan website perpustakaan adalah proses memberdayakan aplikasi internet (technology online) dalam pelayanan perpustakaan dengan indikator (1) Tujuan Pemanfaatan, (2) Frekuensi kunjungan, dan (3) Faktor kunjungan.

2.2 Situs Jejaring Sosial

Pengertian jejaring sosial menurut profesor J.A. Barnes di tahun 1954

yang dikutip oleh Santoso (2013), menyatakan bahwa “jejaring sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga”.

(35)

web pribadi dan kemudian terhubung dengan teman untuk berkomunikasi dan

berbagi konten”.

Defenisi lain yang menyatakan situs jejaring sosial adalah “Web 2.0 provides a new way of using the Internet for interactive purposes” (Chu, Kwan, and Warning in press, 2007), dengan kata lain, situs jejaring sosial adalah “Web 2.0yang menyediakan cara baru penggunaan internet yang lebih interaktif.”

Boyd & Ellison (2007) “Situs jejaring sosial adalah sebagai suatu layanan berbasis web yang memungkinkan setiap individu untuk membangun hubungan sosial yang interaktif melalui dunia maya dengan membangun profil tentang dirinya sendiri, menunjukkan koneksi seseorang dan memperlihatkan hubungan yang ada antara satu pengguna dengan pengguna lainya dalam sistem yang disediakan”.

Seufert et al (1999)“defines social networking in terms of knowledge networking as signifying a number of people, resources and relationships among

them, who are assembled in order to accumulate and use knowledge primarily by

means of knowledge creation and transfer processes, for the purpose of creating

value. The concept of social networking is one of the tools of Web 2.0, which also

(36)

yang bertujuan menciptakan nilai. Konsep jejaring sosial merupakan salah satu dari alat web 2.0, yang juga menjadi dasar lib. 2.0.”

2.2.1 Dampak Situs Jejaring Sosial

Kehadiran situs jejaring sosial sangat mempengaruhi perubahan kehidupan sosial, ada yang berdampak positif dan dampak negatif. Pemanfaatan situs jejaring sosial tidak terlepas dari tujuan pengguna memanfaatkannya. Berikut beberapa pendapat para peneliti tentang dampak dari situs jejaring sosial.

Menurut Kumorotomo (2010), dampak situs jejaring sosial tergantung kepada sikap dan tujuan dari pemakainya. Berikut adalah dampak positif dan dampak negatif situs jejaring sosial,

Dampak positif,

1. Bermanfaat untuk mendapatkan pegawai yang sudah teruji kompetensi danmotivasinya dengan informasi yang begitu lengkap.

2. Sebagai ajang untuk memasarkan produk‐produk inovatif,

keberadaan situs jejaring sosial bisa sangat membantu.

3. Dunia pendidikan sebenarnya juga bisa mengambil manfaat dari jejaring sosial jika benar‐benar dipergunakan secara positif. Tracer study tidak perlu dilakukan dengan biaya mahal jika facebook dapat dimanfaatkan secara efektif.

(37)

Di Amerika Serikat, seorang presiden Barack Obama memanfaatkan situs jejaring sosial untuk menggalang dana, mendongkrak popularitas dan memenangi Pilpres di negara itu.

Dampak negatif,

1. Tentang pemborosan waktu, sudah begitu banyak kasus yang membuktikan adanya kerugian individu atau organisasi karena akses ke jejaring sosial.

2. Aktivitas dengan jejaring sosial itu sering tidak relevan dengan pekerjaan. 3. Para pengguna terkadang tidak sadar bahwa informasi yang

disampaikannya ke jejaring sosial bisa merugikan bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

4. Kecanduan jejaring sosial juga bisa mengakibatkan masalah psikis.

Tujuh dosa besar situs jejaring sosial jika orang sudah kecanduan. Ketujuh dosa besar itu adalah rasa malas bekerja (sloth), sifat rakus (greed), iri (envy), dengki (lust), takabur (pride), marah (wrath), dan mengada‐ada (gluttony).

(38)

Menurut Aljawiy dan Muklason (2009) dampak situs jejaring sosial memiliki dampak tersendiri bagi para penggunanya, baik berupa dampak positif maupun dampak negatif. Berikut dampak positif dan negatif yang dimaksud:

Dampak positif,

1. Semakin mudahnya berinteraksi dengan orang lain 2. Sarana promosi

3. Sarana sosialisasi program pemerintah 4. Sarana silaturahmi dan sarana hiburan.

Dampak negatif,

1. Kemunculan situs jejaring sosial ini menyebabkan interaksi interpersonal secara tatap muka (face-to-face) cenderung menurun.

2. Membuat kecanduan.

3. Pemborosan waktu dan finansial. 4. Tergantikannya kehidupan sosial 5. Pornografi

6. Kesalahpahaman

7. Berkurangnya perhatian terhadap keluarga Sarana kriminal.

2.2.2 Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Pada Perpustakaan

(39)

diketahui bahwa sebagian besar pengguna memiliki kebutuhan kognitif yang mendorong mereka bergabung dalam facebookperpustakaan.

Aktivitas yang dilakukan oleh sebagian besar pengguna pada saat mengakses facebook perpustakaan Kabupaten Sidoarjo adalah membaca informasi yang diposting oleh perpustakaan, dan sebagian besar responden menyatakan bahwa facebook memiliki fungsi surveillance. Pada fungsi surveillance pengguna mendapatkan informasi mengenai program yang dilakukan oleh perpustakaan Kabupaten Sidoarjo. Pengguna juga merasa perpustakaan perlu menambah aplikasi visualbookshelf agar anggota faceebook perpustakaan bisa mengetahui informasi koleksi terbaru serta menuliskan review buku pada aplikasi tersebut.

Menurut Ayiah dan Kumah (2011) “International University Libraries are using socialnetworking platform to interact and reach out to their patrons or

clients. This platform hasbeen embraced by International University libraries in

their service delivery even thoughresources available to them abound.”, dengan

kata lain “Perpustakaan Universitas Internasional menggunakan media jejaring

sosial untuk berinteraksi dan menjangkau para pemustaka. Media ini dimanfaatkan olehperpustakaan Universitas Internasional dalam pemberian layanan mereka, meskipun sumber daya yang tersedia bagi mereka berlimpah”.

Berikut adalah pemanfaatan yang sebagian besar digunakan pada halaman jejaring sosial, menurut Ayiah dan Kumah (2011):

(40)

2. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya tentang penggunaan perpustakaan.

3. Mengajarkan kepada pemustaka cara penggunaan alat-alat penelusuran. 4. Meng-up date buku-buku baru.

5. Memberitahu pembaharuan terbaru kepada pemustaka.

6. Sebagai sarana bagi pustakawan untuk memperoleh pendapat dan saran dari pemustaka tentang pelayanan perpustakaan.

Selain pernyataan dan hasil penelitian tentang pemanfaatan jejaring sosial yang dijelaskan sebelumnya, Bell (2007) menegaskan “that Academic libraries do not only use social media forcommunication purposes, but had adapted their

research strategies to this environment”. Dengan kata lain, Bell menegaskan

“bahwa perpustakaan akademik tidak hanya menggunakan media sosial untuk tujuan komunikasi, tetapi telah disesuaikan strategi penelitian mereka terhadap lingkungan ini.”

2.2.2.1 Situs Jejaring Sosial Facebook

Facebook, salah satu situs jejaring sosial yang paling terkenal di dunia. Situs jaringan sosial online yang ditemukan oleh Mark Elliot Zuckerberg ini mulai terbentuk sejak Februari 2004. Pada awalnya khusus diperuntukkan bagi mahasiswa Universitas Harvard, namun kini sudah dapat digunakan oleh semua

orang dan mengalami perkembangan pesat. “Facebook adalah layanan jaringan

pertemanan yang menggunakan media internet sebagai sarana komunikasi” Nazir

(41)

Pendapat Mie Kito yang dikutip oleh Boyd (2007) menyatakan bahwa

Facebook sebagai sebuah situs jaringan sosial memudahkan individu untuk bertemu dengan orang lain yang memiliki minat yang sama dan memudahkan individu untuk mengakses jaringan teman-teman dan orang lainnya, yang

berpotensi membuat jaringan pertemanan menjadi lebih luas dan lebih heterogen”.

Facebook diluncurkan pada 4 Februari 2004, didirikan oleh Mark Elliot Zuckerberg, seorang mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984. Pada awal masa kuliahnya, situs jejaring sosial ini keanggotaannya masih dibatasi untuk mahasiswa dari Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Universitas Boston, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Sampai akhirnya, pada September 2006, facebook mulai membuka pendaftaran bagi siapa saja yang memiliki alamat e-mail.

Anda dapat mengakses jejaring sosial ini dengan mudah, cukup masuk saja ke website www.facebook.com dan mendaftarkan diri dengan mengikuti tahapan-tahapan yang sudah ditetapkan. facebook saat ini tidak hanya bisa dinikmati melalui komputer atau laptop, namun facebook sekarang sudah bisa dinikmati dengan menggunakan smart phone, leptop, tablet, dan lain-lain yang terkoneksi internet. Jadi penggunaannya untuk saat ini bisa dibilang sangat efisien dan dapat dimanfaatkan dimana saja dan kapan saja.

(42)

perpustakaan mengadopsi facebook adalah manfaat dari penggunaan facebook sebagai media interaktif yang efektif dan efesien untuk pemasaran (melayangkan) informasi dan komunikasi, kompatibel dengan budaya dan nilai perpustakaan, berguna untuk mengembangkan minat staff dan manajemen, membantu meningkatkan ketrampilan staff TI serta memberikan citra yang lebih baik pada perpustakaan.

Hasil penelitian Harisanty dan Mutia (2012) diketahui bahwa sebagian besar pengguna facebook perpustakaan perguruan Tinggi di Surabaya tidak mengalami hambatan yang berarti, karena bagi mereka, proses mengakses facebook perpustakaan terbilang mudah. Hal tersebut dikarenakan pengguna terbiasa menggunakan facebook dikehidupan sehari-hari mereka.

2.2.2.1.1 Fitur-fitur Facebook.

Facebook memiliki sejumlah fitur interaksi antara sesama pengguna yang

diantaranya adalah fitur “wall (dinding)”, ruang tempat sesama pengguna mengirimkan pesan-pesan terbuka, ‘poke (colek)’, sarana untuk saling mencolek

secara virtual, ‘photos (foto)’ ruang untuk memasang foto, dan status yang menampilkan kondisi/ide terkini pengguna. (Herdianto, 2011).

(43)

Privacy dan Scurity yang memang sangat krusial bagi pengguna, karena banyaknya data dan informasi yang bersifat pribadi (Putra, 2014).

Berikut beberapa fitur facebook yang dipaparkan oleh Putra (2014), diantaranya adalah,

1. Facebook (Home)

2. Facebook berita terkini ( Status Update)

Fitur ini adalah salah satu fitur yang dimiliki facebook untuk menarik perhatian para penggunanya. Dalam fitur ini digunakan untuk melakukan postingan pesan, baik berupa teks, gambar, link ataupun video. Status update ini nantinya dapat dilihat oleh teman-teman yang ada di facebook tetapi tergantung pada pengaturan yang Anda gunakan.

3. Friends (Pertemanan)

(44)

4. Suka (Like)

Fitur ini dibuat oleh pihak facebook sebagai sebagai mekanisme atau cara untuk menyampaikan pesan positive feedback dari orang orang yang melihat update terbaru.

5. Pesan dan kotak masuk

Facebook mempunyai salah satu fitur yakni pesan dan kotak masuk. Fitur ini digunakan untuk mengirimkan pesan kepada pengguna lain secara privat. Pengguna dapat mengirimkan pesan kepada banyak teman sekaligus. 6. Privasi dan pengamanan

Setelah banyaknya kasus dan kejadian yang membuat banyak akun facebook yang dibajak, maka facebook banyak memberikan perhatian khusus kepada sektor ini. Sejak 12 Mei 2011, facebook telah meluncurkan fitur baru mengenai keamanan dan privasi baru yang dirancang untuk memberikan tingkat keamanan dan kenyamanan bagi para pengguna facebook dari serangan Malware maupun pembajakan akun facebook-nya. 7. Pemberitahuan (Notification)

(45)

2.2.2.2 Situs Jejaring Sosial Twitter

Twitter adalah sebuah jejaring sosial micro blogging yang memungkinkan pengguna mengirim pesan singkat (hingga 140 karakter) tentang apa yang terjadi sekarang. Sebagai hasilnya, target utama dari jaringan adalah untuk membantu pengguna berbagi konten segar pendek dan berita menarik.(Hidayatullah, 2004).

Twitter yang diciptakan oleh Jack Dorsey merupakan jejaring sosial yang menjadi salah satu alat berkomunikasimelalui jaringan internet yang sedang digandrungi oleh pengguna internet pada saat ini. Menurut Hadi (2010), “Twitter adalah sebuah situs webjejaring sosial berkonsep microblog yang memberikan fasilitas bagi pengguna untuk mengirimkan pembaharuan/update berupa tulisan teks dengan panjangmaksimum 140 karakter melalui SMS, pengiriman pesan instant, suratelektronik, atau aplikasi seperti Twitterriffic dan Twitbin. Twitter didirikan padaMaret 2006 oleh perusahaan rintisan Obvious Corp”.

Twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter Inc., yang menawarkan jejaring sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan tweets” (Twitter, 2013). Mikroblog adalah salah satu jenis alat komunikasi online dimana pengguna dapat memperbarui status tentang mereka yang sedang memikirkan dan melakukan sesuatu, apa pendapat mereka tentang suatu objek atau fenomena

(46)

melihat tweets pengguna lain yang dikenal dengan sebutan pengikut (follower).” Manalu (2014).

2.2.2.2.1Fitur-fiturTwitter

Tidak seperti Facebook, LinkedIn, dan MySpace. Twitter merupakan sebuah jejaring sosial yang dapat digambarkan sebagai sebuah graph berarah. Berikut adalah fitur-fitur twitter (Manalu, 2014).

1. Laman Utama (Home)

Pada halaman utama kita bisa melihat tweets yang dikirimkan oleh orang-orang yang menjadi teman kita atau yang kita ikuti ( following).

2. Profil (Profile)

Pada halaman ini yang akan dilihat oleh seluruh orang mengenai profil atau data diri serta Tweets yang sudah pernah kita buat.

3. Followers

Pengikut adalah pengguna lain yang ingin menjadikan kita sebagai teman. Bila pengguna lain menjadi pengikut akun seseorang, maka tweets seseorang yang di ikuti tersebut akan masuk ke dalam halaman utama. 4. Following

(47)

5. Mentions

Biasanya konten ini merupakan balasan dari percakapan agar sesama pengguna bisa langsung menandai orang yang akan diajak bicara.

6. Favorite

Tweets ditandai sebagai favorit agar tidak hilang oleh halaman sebelumnya.

7. Pesan Langsung (Direct Message)

Fungsi pesan langsung lebih bisa disebut SMS karena pengiriman pesan langsung di antara pengguna.

8. Hashtag

Hashtag “#” yang ditulis di depan topik tertentu agar pengguna lain bisa mencari topik yang sejenis yang ditulis oleh orang lain juga

9. List

Pengguna twitter dapat mengelompokkan ikutan mereka ke dalam satu grup sehingga memudahkan untuk dapat melihat secara keseluruhan para nama pengguna (username) yang mereka ikuti (follow).

10. Topik Terkini (Trending Topic)

Topik yang sedang banyak dibicarakan banyak pengguna dalam suatu waktu yang bersamaan.

2.2.2.3Situs Jejaring Sosial Flickr

(48)

(2009).“Flickr adalah situs yang memungkinkan penggunanya untuk menampilkan foto dan video. Pengunjung situs dapat melihat video atau foto-foto yang baru diunggah oleh pengguna-pengguna lain dari seluruh belahan dunia melalui situs tersebut.”

Menurut Kenter (2008). “Flickr is a popular online photo-sharing community that allows anyone to share and organize their digital photos with

friends, family, colleagues, and the rest of the world. While many people use

Flickr recreationally, it can also be a powerful tool for organizations, including

nonprofits.” Dengan kata lain bahwa Flickr adalah suatu aplikasi komunitas online populer untuk berbagi foto dan mengatur foto digital mereka dengan teman-teman, keluarga, rekan kerja, dan seluruh dunia. Sementara banyak orang memanfaatkanFlickr menjadi alat yang ampuh untuk organisasi, termasuk organisasi nirlaba.

“Librarians can use this tool to share and distribute new images of library

collections. Cover page of new arrivals of both books and journals can be

disseminated to users via Flickr.” Ezeani & Igwesi (2012), dalam bahasa

(49)

2.2.2.3.1 Fitur-fitur Flickr

Berikut adalah beberapa fitur-fitur situs jejaring sosial FlickR : 1. Akun(Account)

FlickRmenawarkan dua jenis akun, yaitu: gratis dan Pro. Pengguna akun gratis diizinkan untuk meng-upload 300 MB gambar dan dua video per bulan. AkunPro memungkinkan pengguna untuk meng-upload gambar dan video dengan jumlah yang tidak terbatas setiap bulan, menerima penjelajahan bebas iklan dan memiliki akses ke akun statistik. Begitu account Pro berakhir, maka beralih ke pembatasan akun gratis, termasuk hak Flickr untuk menghapus akun yang "tidak aktif selama 90 hari berturut-turut". Flickr dapat menghapus akun Pro tanpa memberikan alasan apapun atau peringatan kepada pemilik akun.

2. Grup/kelompok.

Kelompok dapat dimulai oleh setiap anggota Flickr. Pencipta kelompok Flickr memiliki kemampuan untuk memantau dan mengatur pembatasan untuk grup. Grup digunakan sebagai cara untuk berkomunikasi dengan sesama anggota Flickr sekitar kepentingan fotografi umum. Dengan memilih untuk mengikuti kelompok, upload terakhir kelompok kadang-kadang akan muncul pada homepage pengguna ketika mereka log-on.

3. Organizer

(50)

untuk mengubah tag, deskripsi, dan mengatur kelompok, dan untuk menempatkan foto pada peta dunia.

4. Picnic

Flickr memiliki kemitraan dengan online aplikasi photo-editing Picnik yang termasuk versi pengurangan fitur Picnik dibangun ke Flickr sebagai default foto editor. Kamis 5 April 2012, Flickr telah diganti dengan Picnik Aviary sebagai editor foto default.

5. kontrol akses

Flickr menyediakan pengaturan penyimpanan gambar untuk dapat dilihat maupun tidak, oleh orang lain. Seorang pengguna meng-upload gambar dapat mengatur kontrol privasi yang menentukan siapa yang dapat melihat foto. Sebuah foto dapat ditandai sebagai baik gambar publik atau privasi.

(51)

Sintesis:

(52)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode dan Jenis Penelitian

Dilihat dari jenis data yang digunakan, makapenelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Robert Donmoyer yang dikutip oleh Given(2008), “penelitian kuantitatif adalah pendekatanterhadap kajian empiris untuk mengumpulkan, menganalisa, dan menampilkan datadalam bentuk numerik daripada naratif”. Menurut Sugiyono (2008) “Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dengan analisis data bersifat kuantitatif/statistik untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Penelitian ini berupa penelitian Asosiatif/Hubungan, yaitu bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode penelitian survei (survey research). Penelitian survei

adalah “penelitian dengan tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel-variabel yang diteliti” Siregar (2013).

3.2 Lokasi Penelitian.

(53)

3.3. Populasi

Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya. Sehingga objek -objek ini dapat menjadi sumber data penelitian” (Bungin, 2009) yang dikutip oleh Siregar (2013). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna situs jejaring sosial (Facebook, Twitter, dan FlickR) perpustakaan USU yang berjumlah 6.761 pengunjung untuk Facebook, 408 pengikut untuk Twitter, dan 7 anggota untuk FlickR, jadi jumlah populasi seluruhnya adalah 7.176 orang, per-April 2015.

3.4 Sampel

“Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data dimana hanya sebagian

populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri

yang dikehendaki dari suatu populasi”. Siregar (2013). Berikut adalah langkah -langkah pengambilan sampel dalam penelitian ini,

1. Teknik Pengambilan Sampel

(54)

NonProbability Samplingyang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Convinience sampling. “Convonience sampeling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden untuk dijadikan sampel atau peneliti memilih orang-orang yang terdekat saja”. Siregar (2013).

2. Teknik Menentukan Ukuran Sampel

Teknik yang digunakan dalam menentukan ukuran sampel dari populasi pada penelitian ini adalah teknik Slovin.

Rumus :

n

=

� +� � 2

Keterangan: n = sampel N = populasi

e = perkiraan tingat kesalahan (Standar Error). Jadi, jumlah sampel penelitian ini adalah,

Diketahui: N = 7.176

e = Standar Error, Sebesar 10% (Sugiana, 2008). Ditanya: n (jumlah sampel) = ... ?

Maka, n =

+ , 2

n = ,

n = 98,62 n = 99

(55)

3.5 Data dan Sumber Data

1. Data Primer

“Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan” Siregar (2013). Data

primer dalam penelitian ini adalah hasil angket yang akan dibagikan oleh penulis kepada responden.

2. Data Skunder

“Data skunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahannya” Siregar (2013). Data skunder dalam penelitian ini

diperoleh dengan melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan literatur dari buku, jurnal, majalah, dan data-data yang didapat di internet.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Angket

(56)

penyebaran secara tidak langsung, yaitu: angket penelitian disematkan pada situs jejaring sosial perpustakaan USU.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Sesuai dengan keterangan pada sumber data sekunder sebelumnya, bahwa penulis melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan literatur, landasan analisis dan rumusan teori, atau informasi yang berkaitan erat dengan penelitian yang dilakukan. Data dan informasi tersebut diperoleh dari buku, jurnal, majalah, dan data-data yang didapat di internet.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat yang digunakan sebagai pengumpul data

dalam suatu penelitian dapat berupa angket/kuesioner”. (Siregar, 2013). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. “Angket merupakan

kumpulan pernyataan tertulis yang diajukan oleh peneliti dan dijawab secara tertulis oleh responden. Hasilnya memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik responden yang bisa terpengaruh oleh

sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada”. Siregar (2013).

Untuk memperoleh data yang relevan sesuai dengan masalah dan tujuan

penelitian, maka angket pada insturmen ini menggunakan skala likert’s. “Skala

(57)
[image:57.595.115.511.91.506.2]

Tabel 3.1

Hubungan Jawaban Pernyataan Skala Likert

Pernyataan Nilai

1. Sangat Setuju (SS) 2. Setuju (S)

3. Kurang Setuju (KS) 4. Tidak Setuju (TS)

5. Sangat Tidak Setuju (STS)

5 4 3 2 1

Sumber : Siregar (2013)

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket

No Variabel Indikator No. Item

Angket

Jumlah

1 Situs Jejaring Sosial. (X)

1. Penggunaan

2. Frekuensi kunjungan 3. Tujuan pemanfaatan

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,

10

2 Pemanfaatan Website

Perpustakaan (Y)

1. Tujuan pemanfaatan 2. Frekuensi kunjungan. 3. Faktor kunjungan

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10

10

Jenis angket penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah angket

tertutup. “Angket tertutup adalah pernyataan-pernyataan yang diberikan kepada responden sudah dalam bentuk pilihan ganda, baik dituliskan dalam bentuk tabel maupun tidak. Dalam memberi jawaban, responden tidak diberi kesempatan untuk

[image:57.595.111.514.348.493.2]
(58)

3.8 Uji Validitas Instrumen

Validitas atau kesahihan adalah menunjukan suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (a valid measure if it succefully measure the phenomenon) agar hasilnya dapat dipercaya.” (Siregar, 2013).

Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk (construc validity). Konstruk adalah kerangka dari suatu konsep,

“Validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya”. Siregar (2013).

Berikut adalah cara menguji validitas konstruk.

 Kriteria yang digunakan untuk mengetahui alat pengumpul data yang digunakan sudah tepat untuk mengukur apa yang diukur, yaitu :

1. Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar, 1992. Soegiyono, 1999) dalam Siregar (2013).

2. Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel (α ; n-2). n = jumlah sampel.

3. Nilai sig. ≤ α.

 Rumus yang digunakan untuk uji validitas konstruk dengan teknik korelasi product moment, yaitu :

�ℎ� ��=√[� ∑ � ∑2 − ∑ − ∑2][� ∑∑2 − ∑ 2]

Keterangan:

n = Jumlah responden

(59)

Agar hasil perhitungan dalam proses uji validitas konstruk ini benar-benar valid, penulis menggunakan bantuan SPSS. Berikut adalah langkah-langkah pengolahan data dengan menggunakan SPSS.

a. Masuk ke program SPSS.

b. Klik variabel view pada SPSS data editor. c. Pengisian data.

d. Pengolahan data

e. Pengisisan dari bivariate correlations f. Pengisian statistic.

g. Kemudian klik OK untuk memproses data. h. Analisis uji validitas.

3.9 Uji Reliabilitas Instrumen

“Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban dari

responden terhadap pertanyaan selalu konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

(Ghozali, 2005). Selanjutnya menurut Irwan (2007) “Instrumen dikatakan reliabel

(60)

3.10 Uji Homogenitas Variabel

Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel situs jejaring sosial (X) dan pemanfaatan websiteperpustakaan USU (Y) bersifat homogen atau tidak. Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji homogenitas varian, dengan hipotesis yang akan diuji:

Ho = Nilai variansi homogen Ha = Nilai variansi tidak homogen

Kriteria uji homogenitas varian pada penelitian ini adalah:

1. Jika uji homogenitas dihitung secara manual sesuai metode varians maka hasil signifikasinya dibandingkan dengan nilai Ftabel, dengan syarat:

Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima – Ha ditolak Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak – Ha diterima

2. Jika uji homogenitas dihitung dengan SPSS sesuai metode varians maka hasil signifikansi dibandingkan dengan nilai α (leve signifikansi/derajat kebebasan).

Dengan syarat:

Fhitung > α (level signifikansi/derajat kebebasan), maka Ho diterima – Ha ditolak.

(61)

Uji homogenitas pada penelitian ini mengunakan kriteria kedua, yaitu: uji homogenitas dihitung dengan SPSS 16.0, dan hasil perhitungan (nilai signifikansi)

dibandingkan dengan α (level signifikansi/derajat kebebasan). Sesuai kriteria, jika:

Fhitung > α (level signifikansi/derajat kebebasan), maka Ho diterima - Ha ditolak

Fhitung < α (level signifikansi/derajat kebebasan), maka Ho ditolak - Ha diterima Dengan hipotesis yang akan diuji:

Ho = Nilai variansi homogen Ha = Nilai variansi tidak homogen

3.11 Uji Normalitas Distribusi

Uji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data penelitian memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik (statistik inferensial), karena uji statistik parametrik mensyaratkan data yang harus berdistribusi normal. Apabila berdistribusi tidak normal, maka disarankan untuk menggunakan uji statistik nonparametrik, bukan uji statistik parametrik. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji lilliefors (Lo) dengan hipotesis yang akan diuji,

(62)

Kriteria uji normalitas lilliefords (Lo) pada penelitian ini adalah:

1. Jika uji normalitas dihitung dengan manual sesuai dengan metode lilliefords maka hasil signifikansi dibandingkan dengan nilai Ltabel, dengan syarat:

Lhitung < Ltabel, maka Ho diterima – Ha ditolak Lhitung > Ltabel, maka Ho ditolak – Ha diterima

2. Jika uji normalitas dihitung dengan SPSS sesuai dengan metodelilliefords maka hasil signifikansi dibandingkan dengan α (level signifikansi/derajat kebebasan), dengan syarat:

Lhitung > α (level signifikansi/derajat kebebasan), maka Ho diterima - Ha ditolak Lhitung < α (level signifikansi/derajat kebebasan), maka Ho ditolak - Ha diterima Uji normalitas pada penelitian ini mengunakan kriteria kedua, yaitu: uji normalitas dihitung dengan SPSS 16.0, dan hasil perhitungan (nilai signifikansi) dibandingkan dengan α (level signifikansi/derajat kebebasan). Sesuai kriteria, jika:

Lhitung > α (level signifikansi/derajat kebebasan), maka Ho diterima - Ha ditolak

Lhitung < α (level signifikansi/derajat kebebasan), maka Ho ditolak - Ha diterima Dengan hipotesis yang akan diuji:

(63)

3.12 Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam pendekatan penelitian kuantitatif adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau

rumusan tertentu.” (Syofian Siregar, 2013). Berikut adalah langkah-langkah pengolahan data,

1. Editing.

Editing adalah proses pengecekan atau memeriksa data yang telah berhasil dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan data yang telah masuk tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan. Tujuan dilakukan editingadalah untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan dan kekurangan data yang terdapat pada catatan di lapangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses editing, yaitu :

a. Pengambilan sampel b. Kejelasan data c. Kelengkapan isian d. Keserasian jawaban 2. Tabulasi

(64)

Analisis data dalam penelitian ini meliputi kegiatan sebagai berikut: 1. Penyajian data

Penyajian data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tabel. Penyajian data dalam bentuk tabel adalah data yang telah dikumpul dari lapangan disajikan dalam tabel. Bentuk tabel yang digunakan berupa tabel biasa (searah), jenis tabel ini mengelompokan data berdasarkan satu informasi atau kriteria tertentu.

2. Uji statistik

Uji statistik dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis asosiatif.

“Analisis asosiatif adalah merupakan bentuk analisis data penelitian untuk

menguji ada tidaknya hubungan keberadaan variabel dari dua kelompok data atau

lebih” Siregar (2013). Hasil analisisnya adalah apakah hipotesis penelitian dapat

generalisasi atau tidak, apabila (Ha) diterima, berarti hasil penelitian menyatakan ada hubungan antar variabel.

3.12.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara liniear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif, dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.

Model regresi linier sederhana dirumuskan sebagai berikut:

(65)

Dimana:

Ŷ = Pemanfaatan Website Perpustakaan X = Situs Jejaring Sosial

α = Konstanta

β = Koefisien regresi

Perhi

Gambar

Tabel 2.1 Respon perpustakaan.
Tabel 2.3 Pentingnya media sosial (web 2.0)dalam rencana strategis
Tabel 3.1
Tabel 4.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Shortcut Column untuk Prediksi Jumlah Stage dan Feed

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan pendekatan saintifik;(2) mengetahui peningkatan keterampilan

[r]

Kelebihan udang windu adalah pertumbuhan lebih cepat, sedangkan udang putih mempunyai FCR, survival rate , dan kepadatan penebaran yang lebih baik sehingga

jamur karena petis merupakan media yang cocok untuk pertumbuhan jamur dengan kandungan karbohidrat dan kadar gula yang tinggi akan dijadikan sebagai sumber energi untuk

Di tingkat aspek green construction , nilai rata-rata ke-13 proyek tersebut dibedakan antara kontraktor BUMN dan swasta, dengan tujuan untuk mengetahui variasi aktivitas

Hasil uji deskriptif pada skala bullying berada pada kategori tinggi namun pada kategorisasi skor skala bullying berada pada kategori rendah, hal ini dapat terjadi karena