BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
“Situs jejaring sosial adalah suatu aplikasi yang memberdayakan jaringan
internet (jaringan tanpa kabel) berbasis komputer yang dapat menghubungkan
setiap individu di muka bumi ini tanpa batasan waktu dan jarak. Situs jejaring
sosial yang dalam bahasa Inggris disebut social network sites merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman
untuk bergabung dalam situs tersebut.Tampilan dasar situs jejaring sosial ini
menampilkan halaman profil pengguna, yang di dalamnya terdiri dari identitas
diri dan foto pengguna.” (Dirgayuza)yang dikutip oleh (Juditha, 2011).
“Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dari adanya inisiatif untuk
meng‐ hubungkan orang‐orang dari seluruh belahan dunia.” (Watkins)yang
dikutip oleh (Juditha, 2011). Penggunaan dan pemanfaatan situs jejaring sosial
saat ini sangat pesat dan meliputi hampir berbagai kalangan usia mulai dari
anak-anak, remaja, hingga dewasa di dalam setiap lapisan masyarakat baik awam,
maupun yang berpendidikan, baik secara individu maupun organisasi. Situs
jejaring sosial pada umumnya dimaanfaatkan sebagai media berbagi informasi,
memperoleh informasi, berkomunikasi, tempat hiburan, dan sebagai sarana untuk
mendapatkan teman-teman baru.
danditargetkan 139 juta penggunapada tahun 2015.Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan jumlah pengguna internet pada tahun
2013 mencapa 71,19 juta, meningkat 13 persen dibanding tahun 2012 yang
mencapai sekitar 63 juta pengguna.Jakarta (ANTARA News, 2014). Seperti
disebutkan dari sumber yang sama, Kemenkominfo berharap di akhir tahun 2015
jumlah pengguna Internet di Indonesia telah mencapai angka 150 juta orang, atau
sekitar 61% dari total penduduk.
Seiring dengan perubahan zaman, dan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, situs jejaring sosial dikembangkan dengan berbagai jenis,
diantaranya adalah : “Facebook, Twitter, Flickr, LinkedIn, MySpace, Google+,
DeviantART, LiveJournal, Tagged, Orkut, CafeMom, Ning, Meetup, myLife, myYearbook, Badoo, Qzone, Sina Weibo, HABBO, Hi5, bebo, dan Pinterest.”(Albadr, 2012).Sedangkan menurut (Sohibsanam 2015) “13 jenis situs
jejaring sosial terpopuler tahun 2015, yaitu : Facebook, Twitter, Google Plus, Myspace.com, Secret, Wechat, Kakaotalk, We heart it, Line, Medium, Vine, Snapchat, dan Tinder.”
Pada saat ini situs jejaring sosial juga dimanfaatkan oleh perpustakaan,
umumnya untuk meningkatkan fasilitas pelayanan perpustakaan yang berorientasi
pengguna dengan tujuan untuk menjangkau para pemustaka, sehingga mampu
menciptakan pertukaran informasi timbal balik antara perpustakaan dan
pemustaka secara cepat. Pemanfaatan situs jejaring sosial ini cukup membantu
umumnya familiar bagi setiap lapisan masyarakat atau lebih diketahui keberadaannya dan mampu dioperasikan oleh masyarakat, jika dibandingkan
dengan website dan blogger, salah satu diantaranya adalah facebook. Facebook mampu digunakan sebagai sarana untuk mengumpulkan masukan berupa
komentar yang diposting pada dinding facebook, maupun melalui pesan langsung dari para pemustaka, sehingga perpustakaan memperoleh bahan pertimbangan
untuk meningkatkan kinerjanya sesuai dengan yang diharapkan pengguna
perpustakaan.
Sebagai fasilitas penunjang utama program Tridharma, perpustakaan
Universitas Sumatera Utara (USU) memiliki peranan yang besar dalam
mendukung misi dan tujuan USU sebagai pusat pendidikan yang mampu
menghasilkan lulusan yang berkualitas, pusat pendidikan yang mampu bersaing
secara global dan mampu mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan
lingkungan kerja, penelitian yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni serta sebagai pusat konsultasi dan rujukan bagi dunia
usaha/industri.
Perpustakaan USU dalam kinerjanya selalu berusaha merancang dan
mengembangkan setiap sistem layanan, demi untuk memberikan pelayanan yang
terbaik, memuaskan, nyaman, serta menyenangkan bagi parapemustaka. Saat ini
perpustakaan USU mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dan
Keberadaan websiteperpustakaan adalah hal yang sangat penting untuk mewujudkan pelayanan yang serba cepat, karena proses dan struktur perpustakaan
tradisional dalam menyediakan pelayanan yang serba cepat untuk merespon
kepuasan pengguna adalah hal yang sulit dan hampir mustahil jika tidak didukung
oleh teknologi. Menurut Ayiah dan Kumah (2011) “Sebelumnya, keberhasilan
perpustakaan diukur berdasarkan kelengkapan dan keseimbangan koleksi. Namun
dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi semuanya berubah lebih efektif
dan efesien, sehingga mempengaruhi perilaku pemustaka yang menginginkan
segalanya serba cepat, maka fokus perpustakaan lebih diarahkan pada pelayanan.”
Sesuai dengan keterangan sebelumnya bahwa websitedan social network sitesmemiliki perbedaan yang umumnya dalam hal pengenalan dan penggunaan oleh masyarakat, dimana situs jejaring sosial jauh lebih unggul dikenal dan
digunakan oleh masyarakat dibandingkan dengan website. Namun websitedan jejaring sosial adalah dua aplikasi internet yang dapat digabung dalam satu
kesatuan yang dinamakan web 2.0. Menurut Chu, Kwan, dan Warning (in press, 2007) situs jejaring sosial adalah “Web 2.0 provides a new way of using the Internet for interactive purposes”, dengan kata lain, situs jejaring sosial adalah “Web 2.0yang menyediakan cara baru penggunaan internet yang lebih interaktif.”
tersebut 4.829 pengunjung tiap bulannya, dan kurang lebih 160 pengunjung
per-hari. (data per-April 2015), serta situs jejaring sosial yang tersedia dalam website saat ini adalah jejaring sosial yang umumnya digunakan oleh setiap lapisan
masyarakat, yaitu : Facebook, Twitter dan Flickr.
Sesuai hasil penelitian “pustakawan USU dan pustakawan UNIMED
sudah mengetahui adanya layanan Library 2.0. Pustakawan juga mendukung
layanan ini diterapkan di perpustakaan. Namun kurangnya SDM, dukunga n dana
dan pelatihan kepada pustakawan serta kurangnya partisipasi pengguna membuat
pustakawan dan perpustakaan belum efektif menerapkan layanan Library 2.0.
Pustakawan juga tahu bahwa Library 2.0 adalah bentuk layanan yang mengikuti
tren pengguna, sehingga memudahkan pustakawan dan perpustakaan lebih dekat
dengan pengguna.” (Rosadi, 2015).
Dari hasil observasi, diketahui perpustakaan USU bergabung dengan
Facebook, Twitter, dan FlickR secara bersamaan pada tahun 2009. Ketersediaan situs jejaring sosial di web perpustakaan USU telah berlangsung 5 tahun hingga sekarang ini. Perpustakaan USU menggunakan ke-tiga situs jejaring sosial
tersebut karena kemudahan penggunaanya, baik oleh pustakawan maupun para
pemustaka. Selain itu, pengenalan masyarakat akan situs jejaring sosial ini sudah
cukup baik, hal ini dapat dibuktikan dalam pemanfaatan internet pada kehidupan
sehari-hari.
Ketiga situs jejaring sosial ini adalah aplikasi yang interaktif, dan
pemustaka, baik dalam hal komunikasi, sosialisasi, melayangkan informasi, dan
memperoleh informasi. Untuk saat ini pengguna jejaring sosial perpustakaan USU
adalah berjumlah 6.761 pengunjung untuk Facebook, 408 pengikut untuk Twitter, dan 7 anggota untuk Flickr, jadi jumlah seluruhnya adalah 7.176 orang per-April 2015. Jadi, dari data ini diketahui bahwa presentasi jejaring sosial yang paling
banyak penggunanya adalah Facebook, dan yang ke-dua adalah Twitter, dan terakhir Flickr.
Berdasarkan dari semua alasan yang telah dijelaskan sebelumnya,
perpustakaan USU memanfaatkan situs jejaring sosial dengan tujuan untuk
memberikan pelayanan yang cepat dalam hal melayangkan informasi yang dapat
diakses dimana dan kapan saja oleh pemustaka, terwujudnya komunikasi yang
interaktif, kemudahan berinteraksi, sebagai sarana memperoleh masukan, ide, dan
saran dari para pemustaka khususnya dan masyarakat pada umumnya, terciptanya
kekompakan dan kerjasama yang baik antara perpustakaan dengan pemustaka,
dan terwujudnya rasa nyaman dan betah bagi para pemustaka.
Sesuai dengan hasil wawancara, dari keterangan Bapak Ray Ansari
Margolang, ST., yang salah satu pegawai tenaga teknisi di bagian TIK
perpustakaan USU, menjelaskan bahwa “saat ini perpustakaan USU belum
memiliki pegawai (tenaga kerja) yang dikhusukan untuk menangani situs jejaring
sosial perpustakaan USU atau yang bertanggungjawab pada pelayanan
Dari hasil pengamatan, kenyataan saat ini pemanfaatan website perpustakaan USU masih belum maksimal, hal ini dapat dibuktikan dari conten (isi) website perpustakaan masih belum mewakili semua yang ada di perpustakaan, penyediaan informasi dari sumber lain masih kurang, informasi
yang dilayangkan tidak selalu up-date, dan desain web yang kurang memberi daya tarik bagi pengunjung karena jarang dimodifikasi.
Kenyataan yang sama dengan website perpustakaan USU, saat ini akun jejaring sosial perpustakaan USU tidak beroperasi sebagaimana seharusnya dan
pemanfaatannya terlihat semakin jauh dari yang diharapkan, hal ini dapat kita
ketahui dengan kurangnya informasi terbaru yang dilayangkan (tidak up date) dan hampir tidak adanya komunikasi dua arah yang interaktif antara perpustakaan
dan para pemustaka, serta kurangnya umpan balik dari perpustakaan untuk
menjangkau para pemustaka.
Mengingat pentingnya peran perpustakaan USU sebagai fasilitas
utamapenyedia informasi untuk menunjangprogram Tridharma dalam
mendukung misi dan tujuan USU maka sangat penting diadakan penelitian
tentang “Pengaruh Situs Jejaring Sosial Terhadap Pemanfaatan Website
I.2 Rumusan Masalah
Permasalahan penelitian dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian,
yaitu: Bagaimanakah pengaruh situs jejaring sosial terhadap pemanfaatan website perpustakaan USU?.
I.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah situs jejaring sosial
berpengaruh terhadap pemanfaatan website perpustakaan USU.
I.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk :
1. Perpustakaan USU, sebagai masukan dalam mengambil keputusan
terhadap penggunaan situs jejaring sosial sebagai alternatif untuk
kebijakan-kebijakan pelayanan informasi di web perpustakaan USU oleh pimpinan perpustakaan dan kepala bagian pelayanan informasi
perpustakaan USU.
2. Peneliti, sebagai referensi untuk penelitian berikutnya dalam bidang yang
sama.
3. Penulis, yaitu: Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang situs
I.5 Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu: adanya pengaruh positif yang