• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

19

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di kebun praktek Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan (STIP-AP) dan Laboratorium Fakultas MIPA – USU, waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret – Juli 2020.

3.2 Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial yaitu :

P0 = Kontrol (Bahan Aktif Deltametrin) = 2 ml/liter air.

P1 = Aplikasi dengan konsentrasi 12.5% ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum)

P2 = Aplikasi dengan konsentrasi 25% ekstrak daun sirih merah

(Piper crocatum)

P3 = Aplikasi dengan konsentrasi 37.5% ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum)

Sehingga diperoleh :

Jumlah Perlakuan : 4 Perlakuan

Jumlah Ulangan : 6 Ulangan

Total Sampel : 24 Sampel

Jumlah Ulat Per Bibit : 10 Ulat api

(2)

20

Data hasil penelitian dianalisis dengan rancangan acak kelompok (RAK) Non Faktorial, berdasarkan Model linier yang sebagai berikut :

Yij =µ+τi+ βj + εij i = 1,2,3,4,5,6 j = 1,2,3,4 Keterangan :

Yij = Hasil pengamatan dari faktor pemberian ekstrak daun sirih merah

taraf ke-j dan ulangan ke-i

µ = Nilai tengah populasi (populasition mean)

τi = Pengaruh aditif dari perlakuan ke-i

βj = Pengaruh aditif dari kelompok ke-j

εij = Pengaruh galat pemberian ekstrak daun sirih merah pada taraf ke j

dan ulangan ke-I (Gazpersz, 1991). 3.3 Bahan dan Peralatan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Daun Sirih Merah (Piper crocatum), Larva Ulat api (Setothosea asigna), Bibit Kelapa Sawit Main Nursery, Ethanol 96%, Bahan Aktif Deltametrin dan Air.

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Egrek, Toples, Alat tulis, Kamera, Pinset, Kain kasa, Blender, Gelas ukur, Kertas Whatman, Timbangan, Aluminium foil, Botol kaca, Corong, Saringan, Karet gelang, Hand sprayer dan Sungkup.

3.4 Tahapan Penelitian

3.4.1 Persiapan Areal Penelitian

Areal penelitian dilaksanakan di kebun praktek khusus penelitian hama yang berada di lingkungan STIP-AP Medan. Areal penelitian yang akan digunakan dibersihkan dari berbagai macam gulma termasuk akar-akar yang ada di areal lahan penelitian. Tanah pada areal penelitian di ratakan sehingga bibit kelapa sawit dapat berdiri dengan tegak.

(3)

21 3.4.2 Pembuatan Sungkup

Sungkup dibuat dengan menggunakan kayu dan dibalut dengan kain kasa lalu dipaku keliling dengan ukuran 80 cm x 80 cm x 120 cm sebanyak 24 sungkup.

3.4.3 Pembuatan Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Tahapan proses maserasi sebagai berikut :

A. Daun sirih merah (Piper crocatum) ditimbang sebanyak 1 kg kemudian dicuci bersih dengan air mengalir lalu dikering anginkan selama 10 hari sehingga diperoleh berat 500 gram daun kering.

B. Setelah itu daun sirih merah (Piper crocatum) di blender dan diayak hingga menjadi tepung dan ditimbang sebanyak 300 gram.

C. Tepung daun sirih merah sebanyak 300 gram dimasukkan dalam botol dan ditambahkan 500 ml ethanol 96% untuk dilakukan proses maserasi. D. Kemudian botol ditutup dan dibungkus dengan menggunakan aluminium

foil secara merata. Kemudian botol diaduk dan diendapkan selama 5 hari.

E. Maserasi tersebut disaring menggunakan menggunakan kertas Whatman untuk mendapatkan filtrate. Proses maserasi ini dilakukan sebanyak 3 kali maserasi.

F. Setelah melakukan maserasi sebanyak 3 kali lalu dibawa ke laboratorium untuk memisahkan ethanol 96% dengan bahan aktif yang ada pada daun sirih dengan menggunakan rotary evaporator.

3.4.4 Rotary Evaporator

Tahapan proses rotary evaporator :

A. Sampel dimasukkan ke dalam labu rotary evaporator untuk diuapkan dengan suhu ≥ 40º C.

B. Di rangkai labu destilasi

C. Alat rotary evaporator dihidupkan dan pompa pakum

(4)

22

E. Di uapkan ekstrak (residu) hasil rotary untuk menghilangkan sisa pelarut dengan waterbath.

3.4.5 Penyediaan Bibit Main Nursery

Penyediaan bibit kelapa sawit main nursery berumur 6 bulan sebanyak 24 bibit di susun pada kebun praktek khusus penelitian hama yang berada di lingkungan kampus STIP-AP Medan.

3.4.6 Penyediaan Larva Ulat Api (Setothosea asigna)

Pengambilan larva ulat api (Setothosea asigna) instar 3 dilakukan dengan cara mengutip larva pada tanaman kelapa sawit menggunakan pinset pada areal yang terserang hama ulat api (Setothosea asigna).

3.4.7 Peletakkan Hama Ulat Api (Setothosea asigna) di Bibit Main Nursery Larva ulat api (Setothosea asigna) diletakkan didaun bibit kelapa sawit main nursery dengan jumlah 10 ekor ulat api (Setothosea asigna) per bibit kelapa sawit main nursery dengan intensitas serangan berat dikarenakan untuk melihat respon ulat api (Setothosea asigna) setelah diberi aplikasi ekstrak daun sirih merah dan dilaksanakan pada kebun praktek khusus penelitian hama yang berada di areal kampus STIP-AP Medan. 3.4.8 Pemasangan Sungkup Pada Bibit Main Nursery

Pemasangan sungkup pada bibit kelapa sawit main nursery yang telah diletakkan hama ulat api (Setothosea asigna) di dalamnya dengan jarak antar sungkup yaitu 50 cm dan jarak antar blok yaitu 80 cm dilaksanakan pada kebun praktek khusus penelitian hama yang berada di areal kampus STIP-AP Medan.

3.4.9 Aplikasi Insektisida Nabati

Untuk mengetahui potensi insektisida nabati yang berasal dari ekstrak daun sirih merah terhadap hama ulat api (Setothosea asigna) digunakan tiga tingkatan konsentrasi masing masing 12.5%, 25%, 37.5%, dan kontrol (Bahan Aktif Deltametrin). Pengujian di lakukan dengan menyemprotkan

(5)

23

ekstrak daun sirih merah dengan menggunakan hand sprayer yang berisi konsentrasi larutan ekstrak daun sirih merah. Penyemprotan dilakukan pada media makan ulat api yaitu bibit main nursery kelapa sawit.

Massa sampel total ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) yang dihasilkan 12 gram. Setelah itu dibagi sesuai dengan konsentrasi masing – masing perlakuan :

1. P0 Kontrol (Bahan Aktif Deltametrin) =

= 1 Ltr larutan

(Bahan Aktif Deltametrin) 2. P1

X 10 gram = 1.25 gram/Ltr air

Diambil ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) sebanyak 1.25 gram kemudian dilarutkan dengan 1 Ltr air dan menghasilkan 1 Ltr larutan dengan konsentrasi 12.5%.

3. P2

X 10 gram = 2.5 gram/Ltr Air

Diambil ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) sebanyak 2.5 gram kemudian dilarutkan dengan 1 Ltr air dan menghasilkan 1 Ltr larutan dengan konsentrasi 25%.

4. P3

X 10 gram = 3.75 gram/Ltr air

Diambil ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) sebanyak 3.75 gram kemudian dilarutkan dengan 1 Ltr air dan menghasilkan 1 Ltr larutan dengan konsentrasi 37.5%.

Setelah melakukan kalibrasi terhadap 3 bibit main nursery berumur 6 bulan maka didapat volume semprot sebesar 25 cc/bibit main nursery.

(6)

24 3.4.10 Pengamatan dan Indikator

a. Pengamatan terhadap tingkat mortalitas hama ulat api secara visual dilakukan dari 1 – 7 hari setelah aplikasi ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum).

Persentase mortalitas dihitung dengan rumus : MT =

x 100%

Dimana :

MT = Persentase mortalitas ulat api (Setothosea asigna)

a = Jumlah ulat api (Setothosea asigna) yang masih hidup

b = Jumlah ulat api (Setothosea asigna) yang mati

(Sinaga, 2009).

b. Intensitas serangan ulat api dihitung dengan menggunakan rumus oleh Sastrosiswojo (1992).

Dimana :

I = Intensitas serangan (%)

N = Jumlah daun/bagian tanaman dari tiap kategori serangan

V = Nilai skala (0,1,2,3,4,5)

N = Nilai skala kategori serangan tertinggi (5)

V = Jumlah daun atau tanaman yang diamati.

Tingkat skor yang digunakan adalah :

0 = Sehat

1 = Serangan ringan (1-20% pelepah rusak)

2 = Ringan (21-40% pelepah rusak)

(7)

25

4 = Berat (60-80% pelepah rusak)

5 = Sangat berat (81-100% pelepah rusak)

(8)

26 3.5 Bagan Alur Penelitian

Mulai

Persiapan Areal Penelitian

Pembuatan Sungkup

Pembuatan Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum)

Penyediaan Bibit Main Nursery

Penyediaan Larva Ulat Api (Setothosea asigna)

Peletakkan Larva Ulat Api (S.asigna) Di Bibit Main Nursery

Pemasangan Sungkup Pada Bibit Main Nursery

Aplikasi Insektisida Nabati

Pengamatan Dan Analisa Data

Pembahasan

Kesimpulan

(9)

27 3.6 Jadwal Penelitian

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No. Jenis Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Persiapan Areal Penelitian 2 Pembuatan Sungkup 3 Pembuatan Ekstrak

Daun Sirih Merah

4 Penyediaan Bibit

Main Nursery

5 Penyediaan Larva

Ulat Api (S.asigna)

6

Peletakkan Larva Ulat Api Di Bibit

Main Nursery

7

Pemasangan

Sungkup Pada Bibit

Main Nursery 8 Aplikasi Insektisida Nabati 9 Pengamatan Dan Analisa Data 10 Penyusunan Laporan Penelitian 11 Seminar Hasil

Gambar

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Hasil tahanan dan daya efektif kapal yang diperoleh dari hasil Besarnya tahanan dan daya efektif kapal yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan 15 knot pada kapal dengan bulbous bow

Sehingga kebijakan perusahaan untuk membayarkan dividen yang tinggi akan mendorong peningkatan persentase kepemilikan saham individual secara signifikan di perusahaan

dan taraf signifikan yaitu 0.05. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan : 1) Ada hubungan antara power otot tungkai dengan hasil jumping service, 2) Ada hubungan antara power otot

dapat Meningkatkan hasil belajar Siswa kelas V dalam melakukan paasing atas pada permainan bola voli di Sekolah Dasar Negeri 28 Sungai Ambawang Kabupaten

Saran penelitian ini bagi pihak sekolah SMK Muhammadiyah 2 Boja hendaknya lebih memperhatikan sarana dan prasarana ekstrakurikuler bola voli putri agar siswa

Model pembelajaran picture and picture juga terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa menurut penelitian oleh Jamilah dkk (2013:1) dan penelitian oleh Prasasti dkk

Menurut Bayu Rahadian, (2008:61) koordinasi merupakan kemapuan untuk melakukan gerakan atau kerja dengan tepat dan efisien. Koordinasi menyatakan hubungan harmonis

Pada tujuan pembelajaran keempat yakni siswa dapat menyebutkan reproduksi Protista yang mirip hewan dengan benar, pada kelas eksperimen juga menunjukan persentase