• Tidak ada hasil yang ditemukan

PETA KABUPATEN GUNUNGKIDUL. Profil Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PETA KABUPATEN GUNUNGKIDUL. Profil Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

LAMBANG KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Sesuai dengan Perda Nomor : 1 tahun 1968 Lambang Daerah pemerintah Kabupaten Gunungkidul mengandung makna tersendiri

sebagai berikut:

1. Perisai sebagai alat penangkis serangan musuh/untuk melindungi diri.

2. Bintang bersudut 5(lima) berwarna kuning emas, mengingatkan akan keagunganl Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber segala

perikehidupan dan penghidupan serta "Sangran paraning dumadi".

3. Lukisan pohon beringin yang melambangkan pengayoman, tempat berteduh bagi rakyat yang memerlukan pimpinan dan

perlindungan dengan 5 (lima) akar dasar yang berarti bahwa kepemimpinan didalam Daerah Kabupaten Gunungkidul

berdasarkan dan berlandaskan Falsafah Negara Republik Indonesia: Pancasila. Pohon bercabang 3 (tiga) melambangkan,

bahwa Pemerintah sebagai pelindung dari rakyat mempunyai 3 (tiga) bidang, yakni : legislatif,eksekutif dan yudikatif.

Pohon beringin mempunyai sulur (akar angin) 8 buah (sebelah menyebelah pokok pohon 4 sulur)berarti bahwa Pemerintah

Daerah Kabupaten Gunungkidul dalam melindungi, membina dan memimpin maupun memerintah rakyat mengulurkan tangannya

dan memberikan kesempatan kepada rakyat untuk ikut serta secara aktif dalam pemerintahan dengan jalan melaksanakan dan

memberikan social control, social participation dan social responbility sehingga dapat tercapai koordinasi, integrasi, sinkronisasi

dan simplifikasi

(4)

4. Roda bergigi, dalam naungan/pengayoman pemerintah, rakyat Gunungkidul giat membangun segala bidang yang dilukiskan

dengan sebuah roda bergigi berwarna putih perak, karenanya pembangunan dilaksanakan dengan kesucian lahir batin.

5. Lukisan busur panah berwarna merah putih berarti rakyat Gunungkidul gigih berjuang melawan semua penghambat

pembangunan di segala bidang yang ada dalam semangat kesatuan dan persatuan yang digambarkan dengan, warna-warni

sang saka, bendera pusaka kita:merah putih.

6. Setangkai daun ketelah pohon (singkong) menggambarkan hasil produksi terbanyak didaerah Gunungkidul.

7. Sepasang burung lawet berwarna hitam menggambarkan salah satu hasil daerah Gunungkidul yang tinggi nilainya yakni sarang

burungnya. Selain itu burung lawet adalah burung yang tahan hidup di daerah yang sangat sulit. Demikian pula rakyat

Gunungkidul, meskipun tempat tinggalnya tandus dan sangat sulit, namun dengan semangat dan penuh keinsyafan dan rasa

tanggung jawab terhadap generasi yang akan datang selalu berusaha dengan sekuat tenaga menghasilkan kerja yang kondusif

dan produktif.

8. Keris luk 5, dapur : Pandawa, berwarna kuning emas, mewujudkan senjata ampuh dan naluri di tangan dan

pemimpin-pemimpinnya dalam menghadapi segala tantangan dan rintangan.

9. Sederetan bukit berjumlah 8 (delapan) buah menggambarkan daerah Gunungkidul yang berbukit- bukit. Perlu kemantapan serta

keteguhan hati untuk mengolahnya. Bukit yang berjumlah 8 (delapan) buah melambangkan "Hasta Dharma yaitu :

Pengayoman seluruh rakyat tanpa membedakan golongan aliran dan agama.

Pemberi petunjuk dan bimbingan kepada rakyat menunjukkan ketertiban dan keamanan.

Penyuluh dalam gelap dan penolong dalam penderitaan bagi seluruh lapisan masyarakat, sehingga terjadi ketenangan

dan ketentraman lahir dan batin.

Pembina semangat kehidupan masyarakat sehingga tertanam sikap dan sifat dinamis, konstruktis, dan korektif.

Pembangkit dan pemupuk daya cipta menuju ke arah kesejahteraan masyarakat.

Sifat sabar, tekun, ulet dan bijaksana agar dapat menampung dan mencarikan penyelesaian segala persoalan hidup dan

kehidupan rakyat sehari-hari.

(5)

Penggerak segala kegiatan masyarakat menuju tercapainya masyarakat adil makmur yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa.

Memberantas kejahatan dan kemaksiatan dengan jalan bertindak tegas, adil dan jujur tanpa pandang bulu dan harus

menjadi teladan didalam kebaikan lahir, batin dan kemaslahatan.

10. Setangkai padi berisi 5 (lima) butir padi berwarna kuning emas melambangkan kemakmuran Bangsa Indonesia umumnya dan

khususnya yang dicita-citakan rakyat Gunungkidul dalam bidang pangan.

11. Setangkai kapas berbunga 4 (empat) buah dan berdaun 8 (delapan) helai melambangkan kemakmuran Bangsa Indonesia

umumnya dan Kabupaten Gunungkidul khususnya pada bidang sandang.

12. Lukisan laut dengan gelombang/ombak yang berjumlah 17 (tujuh belas) berwarna putih perak menggambarkan bahwa Daerah

Kabupaten Gunungkidul berbatasan dengan Lautan Indonesia yang kaya raya

13. Rumput laut yang digambarkan berwarna coklat mewujudkan hasil Gunungkidul yang penting.

14. Sehelai pita kuning bertuliskan "GUNUNGKIDUL" sebagai petunjuk bahwa lambang tersebut milik Daerah Kabupaten

Gunungkidul

15. Warna-warna melambangkan sifat sebagai berikut :

 Kuning/kuning emas : keluhuran yang bijaksanya atau cendekia

 Hijau : doa, harapan dan Kepercayaan.

 Biru ketaatan, kesetiaan

 Hitam : Kemantapan, keteguhan dan kekekalan

 Merah : berani yang gagah perkasa

 Putih : Kesucian yang bersih tanpa pamrih

 Cokelat : kokoh, sentosa

(6)

GUNUNGKIDUL HANDAYANI

SK Bupati Gunungkidul Nomor 198/188.45/1990

Tanggal 19 Desember 1990

H IJAU

A MAN

N ORMATIF

D INAMIS

A MAL

Y AKIN

A SAH, ASIH, ASUH

N ILAI TAMBAH

(7)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan

penyusunan Buku Profil Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 ini.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2014 mengamanatkan bahwa Perencanaan Pembangunan Daerah harus didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu maka penyusunan Profil Daerah Kabupaten Gunungkidul ini terus diupayakan peningkatan kualitas dan

cakupannya, agar data yang disajikan lebih lengkap, terkini dan lebih akurat, sehingga dapat dipergunakan sebagai salah satu rujukan bagi upaya

perumusan kebijakan dalam menyusun dokumen perencanaan, melakukan pemantauan, pengendalian dan evaluasi program serta sasaran yang

telah ditetapkan sebagai salah satu kunci keberhasilan perencanaan pembangunan.

Buku Profil Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 ini secara umum memberikan gambaran tentang kondisi fisik, karakteristik

sosiodemografis, kondisi sosial politik dan sosial budaya, perekonomian daerah, sarana dan prasarana (infrastruktur), Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah dan sumber pembiayaan, kinerja pembangunan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Gunungkidul selama kurun waktu 5 (lima)

tahun yaitu Tahun 2010-2014.

Kepada SKPD, Instansi, Lembaga Pemerintah maupun Swasta agar selalu membantu memberikan informasi data yang akurat, tepat waktu

serta dapat dipertanggung jawabkan demi peningkatan kualitas penyusunan Buku Profil Daerah Kabupaten Gunungkidul dimasa yang akan datang.

Kepada semua pihak yang telah membantu memberikan data dan informasi serta saran dan pendapat kami ucapkan terima kasih. Semoga

Buku Profil Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang menggunakannya.

Gunungkidul, Desember 2014

KEPALA,

Ir.SYARIEF ARMUNANTO,MM

Pembina Utama Muda, IV/c

NIP. 19590728 199003 1 003

(8)

DAFTAR ISI

Halaman Kover...

1

Peta Administratif Kabupaten Gunungkidul ...

2

Lambang Kabupaten Gunungkidul ...

3

Slogan Kabupaten Gunungkidul ...

6

Kata Pengantar ...

7

Daftar Isi ...

8

Daftar Tabel ...

10

Daftar Gambar...

11

I.

DATA UMUM ...

12

1. Sejarah Gunungkidul ...

12

2.

Geografi ...

13

3.

Pemerintahan ...

15

4.

Demografi ...

20

II.

SOSIAL BUDAYA ...

22

1. Kesehatan ...

22

2. Pendidikan ...

23

3. Kesejahteraan Sosial ...

24

4. Agama ...

25

III.

SUMBER DAYA ALAM ...

27

1. Pertanian ...

27

a.

Tanaman Pangan ...

27

b.

Peternakan ...

28

c.

Kelautan dan Perikanan...

30

d.

Perkebunan ...

30

e.

Kehutananan ...

32

(9)

IV.

INFRASTRUKTUR ...

34

1. Jalan dan Jembatan ...

34

2. Pariwisata, Pos, Telekomunikasi dan Informatika ...

35

a. Pariwisata ...

35

b. Pos, Telekomunikasi dan Informatika ...

36

V.

EKONOMI DAN KEUANGAN ...

39

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)...

39

2. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) ...

41

VI.

POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN ...

44

1. Politik Dalam Negeri ...

44

2. Hukum ...

45

3. Keamanan, Ketertiban Masyarakat...

46

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nama Bupati Gunungkidul ...

15

Tabel 1.2 Kecamatan, Padukuhan, RW dan RT di Kabupaten Gunungkidul ...

19

Tabel 1.3 Indikator Kependudukan Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2013 ...

21

Tabel 2.1 Jenis dan Jumlah Fasilitas Penunjang Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2013 ...

22

Tabel 2.2 Jumlah Sekolah, Jumlah Siswa dan Jumlah Guru Menurut Jenjang Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013/2014 ...

23

Tabel 2.3 Penduduk Rawan Sosial dan Sarana Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2013 ...

25

Tabel 2.4 Jumlah Pemeluk Agama, Sarana Ibadah dan Jumlah Jemaah Haji Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2014 ...

26

Tabel 3.1 Luas Panen, Produksi dan Produktvitas Padi dan Palawija Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2014 ...

27

Tabel 3.2 Perkembangan Indikator Peternakan Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011-2014 ...

29

Tabel 3.3 Luas Areal, Luas Tanam dan Jumlah Produksi Tanaman Perkebunan Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011-2014 ...

31

Tabel 3.4 Produksi Hasil Hutan Rakyat Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2013 ...

32

Tabel 3.5 Jumlah Tenaga Listrik Yang Diproduksi, Terpasang dan Terjual Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011-2014 ...

33

Tabel 4.1 Panjang Jalan Menurut Statusnya dan Kondisi Jalan Kabupaten Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2014 ...

34

Tabel 4.2 Jumlah Obyek Wisata, Jumlah Hotel, Jenis Obyek Wisata dan Jumlah Wisatawan Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2014 ...

36

Tabel 4.3 Indikator Pos, Telekomunikasi dan Informatika Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2014 ...

37

Tabel 5.1 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2013 ...

39

Tabel 5.2 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2013 ...

40

Tabel 5.3 Pendapatan Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012-2014 ...

41

Tabel 5.4 Belanja Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012-2014 ...

42

Tabel 5.5 Pembiayaan Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012-2014...

43

Tabel 6.1 Jumlah Perkara yang Dilaporkan dan Terselesaikan Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2014 ...

45

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Jumlah PNS Kabupaten Gunungkidul Tahun 2008-2013 ...

19

Gambar 5.1 Perkembangan Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Gunungkidul

Tahun 2010-2013 ...

40

Gambar 6.1 Jumlah Anggota DPRD Kabupaten Gunungkidul Periode 2014-2019 menurut Partai ...

44

Gambar 6.2 Jumlah Anggota DPRD Kabupaten Gunungkidul Periode 2014-2019 menurut Fraksi ...

45

(12)

I.

DATA UMUM

1. Sejarah Gunungkidul

Pada waktu Gunungkidul masih merupakan hutan belantara, terdapat suatu desa yang dihuni beberapa orang pelarian dari Majapahit. Desa

tersebut adalah Pongangan, yang dipimpin oleh R. Dewa Katong saudara raja Brawijaya. Setelah R Dewa Katong pindah ke desa Katongan 10 km

utara Pongangan, puteranya yang bernama R. Suromejo membangun desa Pongangan, sehingga semakin lama semakin rama. Beberapa waktu

kemudian, R. Suromejo pindah ke Karangmojo.

Perkembangan penduduk di daerah Gunungkidul itu didengar oleh raja Mataram Sunan Amangkurat Amral yang berkedudukan di Kartosuro.

Kemudian ia mengutus Senopati Ki Tumenggung Prawiropekso agar membuktikan kebenaran berita tersebut. Setelah dinyatakan kebenarannya,

Tumenggung Prawiropekso menasehati R. Suromejo agar meminta ijin pada raja Mataram, karena daerah tersebut masuk dalam wilayah

kekuasaannya.

R. Suromejo tidak mau, dan akhirnya terjadilah peperangan yang mengakibatkan dia tewas. Begitu juga 2 anak dan menantunya. Ki

Pontjodirjo yang merupakan anak R Suromejo akhirnya menyerahkan diri, oleh Pangeran Sambernyowo diangkat menjadi Bupati Gunungkidul I.

Namun Bupati Mas Tumenggung Pontjodirjo tidak lama menjabat karena adanya penentuan batas-batas daerah Gunungkidul antara Sultan dan

Mangkunegaran II pada tanggal 13 Mei 1831. Gunungkidul (selain Ngawen sebagai daerah enclave Mangkunegaran) menjadi kabupaten di bawah

kekuasaan Kasultanan Yogyakarta. Mas Tumenggung Pontjodirjo diganti Mas Tumenggung Prawirosetiko, yang mengalihkan kedudukan kota

kabupaten dari Ponjong ke Wonosari.

Menurut Mr R.M Suryodiningrat dalam bukunya

”Peprentahan Praja Kejawen” yang dikuatkan buku de Vorstenlanden terbitan 1931 tulisan

G.P Rouffaer, dan pendapat B.M.Mr.A.K Pringgodigdo dalam bukunya Onstaan En Groei van het Mangkoenegorosche Rijk, berdirinya Gunungkidul

(daerah administrasi) tahun 1831 setahun seusai Perang Diponegoro, bersamaan dengan terbentuknya kabupaten lain di Yogyakarta. Disebutkan

bahwa

”Goenoengkidoel, wewengkon pareden wetan lepen opak. Poeniko siti maosan dalem sami kaliyan Montjanagari ing jaman kino, dados

bawah ipun Pepatih Dalem. Ing tahoen 1831 Nagoragung sarta Mantjanagari-nipoen Ngajogjakarta sampoen dipoen perang-perang, Mataram dados

3 wewengkon, dene Pangagengipoen wewengkon satoenggal-satoenggalipoen dipoen wastani Boepati Wadono Distrik kaparingan sesebatan

Toemenggoeng, inggih poeniko Sleman (Roemijin Denggong), Kalasan serta Bantoel. Siti maosan dalem ing Pengasih dipoen koewaosi dening

Boepati Wedono Distrik Pamadjegan Dalem. Makanten oegi ing Sentolo wonten pengageng distrik ingkang kaparingan sesebatan Riya.

(13)

Goenoengkidoel ingkang nyepeng siti maosan dalem sesebatan nipoen Riya.”

Dan oleh upaya yang dilakukan panitia untuk melacak Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul tahun 1984 baik yang terungkap melalui fakta

sejarah, penelitian, pengumpulan data dari tokoh masyarakat, pakar serta daftar kepustakaan yang ada, akhirnya ditetapkan bahwa Kabupaten

Gunungkidul dengan Wonosari sebagai pusat pemerintahan lahir pada hari Jumat Legi tanggal 27 Mei 1831 atau 15 Besar Je 1758 dan dikuatkan

dengan Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Gunungkidul No : 70/188.45/6/1985 tentang Penetapan hari, tanggal bulan dan tahun Hari Jadi

Kabupaten Gunungkidul yang ditandatangani oleh bupati saat itu Drs KRT Sosro Hadiningrat tanggal 14 Juni 1985.

Guna mengabadikan Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul dibangun prasasti berupa tugu di makam bupati pertama Mas Tumenggung

Pontjodirjo dengan bertuliskan Suryo sangkala dan Condro sangkala berbunyi : NYATA WIGNYA MANGGALANING NATA ” HANYIPTA

TUMATANING SWAPROJO” Menuruut Suryo sangkala tahun 1831 dibalik 1381, sedang Condro sangkala 1758 dibalik 8571.

2. Geografi

Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan Ibu Kota Wonosari yang terletak 39

km sebelah tenggara Kota Yogyakarta.

Secara geografis Kabupaten Gunungkidul berada pada 7°46′ LS-8°09′ LS dan 110°21′ BT-110°50′ BT,

dengan luas wilayah 1.485,36 km2 atau sekitar 46,63 % dari luas wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Batas wilayah Kabupaten

Gunungkidul dapat dirinci sebagai berikut:

1.

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

2.

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Klaten dan Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah.

3.

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah.

4.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia berupa perairan pesisir sejauh lebih dari 4 (empat) mil

Wilayah perairan pesisir Kabupaten Gunungkidul meliputi laut yang berbatasan dengan daratan berupa perairan sejauh hingga batas 4

(empat) mil dari garis pasang tertinggi. Wilayah Kabupaten Gunungkidul termasuk daerah beriklim tropis, dengan topografi wilayah yang didominasi

dengan daerah kawasan perbukitan Karst. Wilayah selatan didominasi oleh kawasan perbukitan Karst yang banyak terdapat goa-goa alam dan

juga sungai bawah tanah yang mengalir. Dengan kondisi tersebut menyebabkan kondisi lahan di kawasan selatan kurang subur yang berakibat

budidaya pertanian di kawasan ini kurang optimal. Kondisi klimatologi Kabupaten Gunungkidul secara umum menunjukkan kondisi sebagai berikut:

(14)

1. Curah hujan rata-rata pada Tahun 2013 sebesar 2.489,91 mm/tahun dengan jumlah hari hujan 103 hari/ tahun. Bulan basah 7 bulan,

sedangkan bulan kering berkisar 5 bulan. Wilayah Kabupaten Gunungkidul Utara merupakan wilayah yang memiliki curah hujan paling tinggi

dibanding wilayah tengah dan Selatan. Wilayah Gunungkidul Selatan mempunyai awal hujan paling akhir.

2. Suhu udara rata-rata harian 27,7° C, Suhu minimum 23,2°C dan suhu maksimum 32,4°C.

3. Kelembaban nisbi berkisar antara 80 % - 85 %, tidak terlalu dipengaruhi oleh tinggi tempat, tetapi lebih dipengaruhi oleh musim.

Lahan di Kabupaten Gunungkidul mempunyai tingkat kemiringan yang bervariasi 18,19%, diantaranya merupakan daerah datar dengan

tingkat kemiringan 0% – 2%, sedangkan daerah dengan tingkat kemiringan antara 15% – 40% sebesar 39,54% dan untuk tingkat kemiringan lebih

dari 40% sebesar 15,95%.

Wilayah Kabupaten Gunungkidul terletak pada ketinggian yang bervariasi antara 0

– 800 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar

wilayah Kabupaten Gunungkidul yaitu 1.341,71 km2 atau 90,33 % berada pada ketinggian 100 – 500 m di atas permukaan laut (dpl). Sedangkan

sisanya 7,75% terletak pada ketinggian kurang dari 100 m dpl, dan 1,92% terletak pada ketinggian lebih dari 500 – 1.000 m dpl.

Berdasarkan kondisi topografi Kabupaten Gunungkidul dibagi menjadi 3 (tiga) zona pengembangan, yaitu :

1.

Zona Utara disebut wilayah Batur Agung dengan ketinggian 200m

– 700m di atas permukaan laut. Keadaannya berbukit-bukit terdapat

sumber-sumber air tanah kedalaman 6-12 m dari permukaan tanah. Jenis tanah didominasi latosol dengan batuan induk vulkanik dan

sedimen taufan. Wilayah ini meliputi Kecamatan Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin dan Ponjong bagian Utara

2.

Zona Tengah disebut wilayah pengembangan Ledok Wonosari, dengan ketinggian 150m

– 200m di atas permukaan laut. Jenis tanah

didominasi oleh asosiasi mediteran merah dan grumosol hitam dengan bahan induk batu kapur. Sehingga meskipun musim kemarau

panjang, partikel-partikel air masih mampu bertahan. Terdapat sungai di atas tanah, tetapi di musim kemarau kering. Kedalaman air tanah

berkisar antara 60m

– 120m di bawah permukaan tanah. Wilayah ini meliputi Kecamatan Playen, Wonosari, Karangmojo, Ponjong bagian

tengah, dan Semanu bagian utara.

3.

Zona Selatan disebut wilayah pengembangan Gunung Seribu (Duizon gebergton atau Zuider gebergton), dengan ketinggian 0m – 300m di

atas permukaan laut. Batuan dasar pembentuknya adalah batu kapur dengan ciri khas bukit-bukit kerucut (Conical limestone) dan

merupakan kawasan karst. Pada wilayah ini banyak dijumpai sungai bawah tanah. Zone Selatan ini meliputi kecamatan Saptosari, Paliyan,

Girisubo, Tanjungsari, Tepus, Rongkop, Purwosari, Panggang, Ponjong bagian selatan, dan Semanu bagian selatan.

(15)

3.

Pemerintahan

Secara yuridis, status Kabupaten Gunungkidul sebagai salah satu daerah kabupaten yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya

sendiri dalam lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan pada tanggal 15 Agustus 1950 dengan UU no 15 Tahun 1950 jo Peraturan

Pemerintah No 32 tahun 1950 pada saat Gunungkidul dipimpin oleh KRT Labaningrat. Adapun Bupati yang pernah memimpin Kabupaten

Gunungkidul adalah :

Tabel 1.1 Nama Bupati Gunungkidul

No.

Tahun

Nama

1

1831 - ….

Mas Tumenggung Pontjodirjo

2

Raden Tumenggung Prawirosetiko

3

Raden Tumenggung Suryokusumo

4

Raden Tumenggung Tjokrokusumo

5

Raden Tumenggung Padmonegoro

6

…. - 1901

Raden Tumenggung Danuhadiningrat

7

1901 – 1914

Raden Tumenggung Wiryodiningrat

8

1914 - 1930

KRT.Yudodiningrat

9

1930 – 1935

KRT.Pringgodiningrat

10

1935 – 1944

KRT.Djojodiningrat

11

1944 - 1945

KRT.Mertodiningrat

12

1945 – 1946

KRT.Dirjodiningrat

13

1946 - 1947

KRT.Tirtodiningrat

14

1947 - 1949

KRT.Suryaningrat

15

1949 - 1952

KRT.Labaningrat

16

1952 - 1955

KRT.Brataningrat

17

1955 - 1958

KRT.Wiraningrat

18

1958 - 1959

Prawirosuwignyo

19

1959 – 1974

KRT.Djojodiningrat,BA

20

1974 – 1984

Ir.Raden Darmakum Darmokusumo

21

1984 – 1989

Drs.KRT.Sosrodiningrat

22

1989 – 1994

Ir.Soebekti Soenarto

23

1994 – 2001

KRT.Harsodingrat,BA

24

2001 – 2005

Drs.KRT.Hardjohadinegoro (Drs.Yoetikno)

(16)

No.

Tahun

Nama

26

2010

Prof.Dr Ir Sumpeno Putro, MSc

27

2010 - ….

Hj Badingah S.Sos

Sumber : Bagian Pemerintahan Umum SETDA Kabupaten Gunungkidul

Organisasi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terdiri dari Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah yang terdiri atas Sekretariat Daerah,

Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Rumah Sakit Umum Daerah, dan Kecamatan. Perangkat Daerah dimaksud bertanggung

jawab kepada Kepala Daerah dan membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 19 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun

2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,

Struktur Organisasi Sekretariat Daerah yaitu :

1. Sekretaris Daerah.

2. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, yang membawahi:

a. Bagian Administrasi Pemerintahan Umum.

b. Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat.

c. Bagian Administrasi Pemerintahan Desa.

3. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, yang membawahi :

a. Bagian Administrasi Sumber Daya Alam.

b. Bagian Administrasi Pembangunan.

4. Asisten Administrasi Umum, yang membawahi :

a. Bagian Umum.

b. Bagian Hubungan Masyarakat, dan Protokol.

c. Bagian Hukum.

d. Bagian Organisasi.

5. Staf Ahli, yang terdiri dari :

(17)

b. Staf Ahli Bidang Pemerintahan.

c. Staf Ahli Bidang Pembangunan.

d. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia.

e. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan.

6. Kelompok Jabatan Fungsional.

Sedangkan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 19 Tahun

2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas

Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dengan struktur organisasi sebagai berikut :

1. Sekretaris DPRD.

2. Bagian Tata Usaha.

3. Bagian Perencanaan dan Keuangan.

4. Bagian Risalah dan Perundang-undangan.

5. Bagian Persidangan dan Protokol.

6. Kelompok Jabatan Fungsional.

Dinas-dinas Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor

11 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Dinas-Dinas Daerah, yaitu :

1. Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga.

2. Dinas Kesehatan.

3. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura.

4. Dinas Peternakan.

5. Dinas Kelautan dan Perikanan.

6. Dinas Kehutanan dan Perkebunan.

7. Dinas Pekerjaan Umum.

8. Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi.

9. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi, dan Sumber Daya Mineral.

10. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

(18)

11. Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika.

12. Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan.

13. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah.

Lembaga Teknis Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah

Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Lembaga Teknis Daerah, adalah sebagai berikut :

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

2. Badan Kepegawaian Daerah.

3. Inspektorat Daerah.

4. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana.

5. Kantor Kesatuan Bangsa, dan Politik.

6. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan.

7. Kantor Pengelolaan Pasar.

8. Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan.

9. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah.

10. Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu.

11. Satuan Polisi Pamong Praja.

Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban melindungi warga masyarakat dari bencana dalam bentuk penanggulangan bencana secara cepat

dan tepat, adil, merata, efektif dan efisien, serta harus dilaksanakan secara terencana, terarah, terpadu, dan menyeluruh, sehingga Pemerintah

Daerah Kabupaten Gunungkidul perlu membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang mana sesuai dengan Peraturan Daerah

Kabupaten Gunungkidul Nomor 22 Tahun 2011 tentang pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD). BPBD dipimpin oleh seorang Kepala badan yang secara ex-officio dijabat oleh Sekretaris Daerah dan berkedudukan di

bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati.

Dalam Rangka menunjang pelaksanaan urusan Pemerintah Daerah agar berdaya guna dan berhasil guna maka dibentuk Rumah Sakit

Umum Daerah Wonosari sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah

Nomor 13 tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Orgasnisasi, Kedudukan, dan tugas Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari.

(19)

Untuk menyelenggarakan pemerintahan, Kabupaten Gunungkidul didukung oleh pegawai sebanyak 10.608 orang PNS pada Tahun 2014

(data per 13 Oktober 2014), yang tersebar pada seluruh instansi/SKPD. Adapun data jumlah PNS dari tahun 2008-2014 sebagaimana tersaji dalam

gambar berikut:

Gambar 1.1

Jumlah PNS Kabupaten Gunungkidul Tahun 2008-2013

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Gunungkidul

*) Data per 31 Oktober 2014

Kecamatan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan

Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Kecamatan. Berdasarkan Peraturan Daerah tersebut dibentuk 18 kecamatan. Kecamatan yang dibentuk

mempunyai tugas salah satunya adalah membina penyelenggaraan pemerintahan desa. Adapun desa di Pemerintahan Kabupaten Gunungkidul ada

144 desa.

Tabel 1.2 Kecamatan, Padukuhan, RW dan RT di Kabupaten Gunungkidul

No.

KECAMATAN

DESA

PADUKUHAN

RW

RT

1 Panggang

6

44

44

271

2 Purwosari

5

32

32

220

3 Paliyan

7

50

50

251

4 Saptosari

7

60

60

335

11,815

12,197

12,159

11,420

10,988

10,696

10,608

9,500

10,000

10,500

11,000

11,500

12,000

12,500

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014*)

(20)

No.

KECAMATAN

DESA

PADUKUHAN

RW

RT

5 Tepus

5

83

84

351

6 Tanjungsari

5

72

71

299

7 Rongkop

8

100

100

320

8 Girisubo

8

82

82

258

9 Semanu

5

106

136

520

10 Ponjong

11

119

120

517

11 Karangmojo

9

104

104

479

12 Wonosari

14

103

151

612

13 Playen

13

101

101

604

14 Patuk

11

72

82

323

15 Gedangsari

7

67

67

352

16 Nglipar

7

53

53

286

17 Ngawen

6

67

67

282

18 Semin

10

116

121

542

Jumlah

144

1.431

1.525

6.822

Sumber : BPS Kabupaten Gunungkidul 2014

4. Demografi

Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten di wilayah DIY dengan jumlah penduduk cukup besar, , jumlah penduduk

Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2013 sebanyak 683.735 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 330.461 jiwa dan jumlah penduduk

perempuan sebanyak 353.274 jiwa.

Jumlah penduduk tahun 2012 terbanyak berada di Kecamatan Wonosari yaitu sebesar 79.730 jiwa, sedangkan jumlah penduduk paling

sedikit berada di Kecamatan Purwosari yaitu sebesar 19.601 jiwa.

Berdasarkan pengelompokan komposisi penduduk menurut kelompok umur, terlihat bahwa penduduk Gunungkidul tergolong dalam

penduduk usia tua karena persentase penduduk usia 65 tahun ke atas dari tahun ke tahun lebih dari 10 persen.

(21)

Tabel 1.3 Indikator Kependudukan

Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2013

No

Uraian

Tahun

2010

2011

2012

2013

1

Jumlah Penduduk (Jiwa)

675.382

677.998

680.406

683.735

2

Pertumbuhan Penduduk (%)

-0,01

0,39

0,36

0,49

3

Kepadatan Penduduk (Jiwa/km

2

)

454

456

458

460

4

Sex Ratio (L/P) (%)

93,70

93,63

93,56

93,54

5

Jumlah Rumah Tangga (Ruta)

193.478

194.286

201.111

200.705

200.705

6

Rata-rata Anggota Rumah Tangga (Jiwa/Ruta)

3,49

3,49

3,38

3,41

7

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur (%)

0 - 14 Tahun

21,86

22,15

21,77

21,69

15 - 64 Tahun

64,71

64,13

65,17

65,44

65 + Tahun

13,43

13,12

13,06

12,86

8

Angka Beban Ketergantungan (%)

54,54

55,00

53,45

52,81

(22)

II. SOSIAL BUDAYA

1. Kesehatan

Pembangunan di bidang Kesehatan diarahkan pada pemenuhan dan pemerataan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sehingga tercipta masyarakat yang sehat dan berkualitas. Pembangunan kesehatan juga merupakan

salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi serta berperan penting terhadap penanggulangan

kemiskinan.

Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Kementerian Kesehatan telah menetapkan Indonesia Sehat Tahun 2025 sebagai visi

pembangunan bidang kesehatan di Indonesia. Melalui visi tersebut terkandung keinginan terwujudnya suatu kondisi masyarakat yang ditandai oleh

penduduk yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang

bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Masalah Kesehatan perlu mendapat perhatian utama khususnya pada pemerataan pelayanan kesehatan agar seluruh masyarakat dapat

dengan mudah menjangkau dan memenuhi kebutuhan kesehatan dengan kualitas pelayanan yang sesuai khususnya bagi masyarakat miskin.

Tabel 2.1 Jenis dan Jumlah Fasilitas Penunjang Kesehatan

Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2013

No.

Jenis Data

Tahun

2010

2011

2012

2013

1. Rumah Sakit (Pemerintah dan Swasta)

2

2

3

3

- Tipe B

1

1

1

1

- Tipe D

1

1

2

2

2. Rumah Sakit Bersalin

3

2

2

2

3. Klinik Rawat Inap Medik Dasar

2

2

2

2

4. Klinik/Praktek Dokter

104

134

134

156

5. Klinik Praktek Bidan

113

159

159

159

6. Balai Pengobatan Swasta

45

45

45

45

(23)

No.

Jenis Data

Tahun

2010

2011

2012

2013

- Induk

29

30

30

30

- Pembantu

108

110

110

110

- Keliling

42

42

42

42

8. Posyandu

1.462

1.463

1.467

1.464

9. Polindes

29

31

31

20

10. Laboratorium Swasta

2

1

1

1

11. Optik

6

6

6

6

12. Farmasi/Apotek

16

19

19

19

Sumber Data : Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul 2014

2. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, oleh karena itu pembangunan di bidang

pendidikan harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan minimal kesempatan untuk mengenyam pendidikan dasar 9 (sembilan)

tahun. Pemerataan tersebut juga harus diimbangi dengan usaha peningkatan mutu pendidik maupun sarana dan prasarana yang relevan dengan

kondisi dan dinamika yang ada, untuk mewujudkan efisiensi dan efektivitas manajemen pendidikan.

Tabel 2.2 Jumlah Sekolah, Jumlah Siswa dan Jumlah Guru Menurut Jenjang Pendidikan

Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013/2014

No.

Jenjang Pendidikan

Jumlah Sekolah

(Unit)

Jumlah Siswa

(Orang)

Jumlah Guru

(Orang)

1 Taman Kanak-kanak (TK)

633

16.519*)

1.774

Negeri

18

868*)

83

Swasta

615

15.651 *)

1.691

2 Sekolah Dasar (SD) dan Sederajat

485

51.216

4.863

Negeri

431

46.185

4.318

(24)

No.

Jenjang Pendidikan

Jumlah Sekolah

(Unit)

Jumlah Siswa

(Orang)

Jumlah Guru

(Orang)

3 SLTP dan Sederajat

109

25.119

2.281

Negeri

60

19.635

1.509

Swasta

49

5.484

772

4 SMU

23

5.729

937

Negeri

11

4.787

556

Swasta

12

942

381

5 SMK

45

16.117

1.665

Negeri

13

8.034

711

Swasta

32

8.083

954

Sumber Data : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Gunungkidul 2014

3. Kesejahteraan Sosial

Usaha pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat meliputi berbagai bidang. Di bidang sosial, pemerintah dan lembaga

swasta melakukan aktifitas-aktifitas sosial di antaranya dengan mendirikan panti asuhan bagi anak-anak telantar, memberikan santunan kepada

korban bencana alam, dan memberikan kursus keterampilan bagi penduduk usia produktif yang masih menganggur maupun kepada penduduk yang

mengalami cacat fisik agar dapat meningkatkan kesejahteraannya.

Permasalahan sosial di Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2010 – 2013 masih menunjukkan angka yang tinggi, khususnya pada masalah

sosial penyandang cacat, lanjut usia terlantar, anak terlantar dan wanita rawan sosial ekonomi,

Dari data permasalahan yang ditangani oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gunungkidul diperlukan fokus dan

prioritas dalam penanganan masalah sosial serta prioritas penganggaran.

(25)

Tabel 2.3 Penduduk Rawan Sosial dan Sarana

Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 - 2013

No.

Uraian

TAHUN

2010

2011

2012

2013

1

Anak Balita Terlantar

872

622

609

735

2

Anak Terlantar

9.236

7.873

8.404

7.979

3

Anak Nakal/Anak berhadapan dengan hukum

71

52

63

-

4

Anak Jalanan

80

57

61

57

5

Anak dengan kedisabilitasan

n/a

n/a

n/a

826

6

Perempuan rawan sosial ekonomi

4.298

3.268

3.817

3.354

7

Anak korban tindak kekerasan

n/a

n/a

n/a

304

8

Korban Tindak Kekerasan

2.813

2.314

2.139

2.033

9

Lanjut Usia Terlantar

11.565

12.564

15.422

14.851

10

Penyandang disabilitas

10.697

9.905

9.274

8.881

11

Tuna Susila

7

7

18

13

12

Pengemis

36

29

36

34

13

Gelandangan

13

5

9

8

14

Pemulung

n/a

n/a

n/a

79

15

Penderita NAPZA

n/a

195

228

178

16

Korban Bermasalah Sosial Psikologis

915

896

953

900

17

Pekerja Migran Bermasalah

376

338

323

44

18

Keluarga fakir miskin

16.980

15.778

99.277

99.277

19

Korban Bencana Alam

65

51

182

452

20

Korban Bencana Sosial

4

6

9

21

21

Gepeng

14

34

45

42

22

Jumlah pekerja sosial

698

740

774

496

Sumber Data : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gunungkidul, 2013

4. Agama

Pembangunan sektor agama diarahkan pada upaya peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

menciptakan dan memelihara kehidupan umat beragama sehingga memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Berkaitan dengan hal tersebut

pembangunan sektor agama dilaksanakan melalui peningkatan kelembagaan, pengajaran dan pendidikan sesuai dengan keyakinan yang dijalani.

(26)

Tabel 2.4 Jumlah Pemeluk Agama, Sarana Ibadah dan Jumlah Jemaah Haji

Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2014

Elemen Data

Nilai

2010

2011

2012

2013

2014

I. Jumlah Pemeluk Agama

1. Islam

730.863

730.863

822.686

819.987 756.636

2. Kristen

13.022

13.022

13.083

15.375

15.728

3. Katolik

10.934

10.934

10.934

15.804

16.263

4. Hindu

3.846

2.823

2.157

1.390

1.123

5. Budha

1.237

1.237

1.370

555

466

II. Sarana Ibadah

1. Masjid

1.630

1.630

1.630

1.824

1.836

2. Langgar/Mushola

996

996

996

976

1.097

3. Gereja Kristen

96

96

96

96

99

4. Gereja Katolik/Kapel

24

21

21

21

29

5. Pura/Kuil/Sanggah

16

15

15

15

27

6. Vihara/Cetya/Klenteng

9

8

11

11

15

III. Jumlah Jemaah Haji

1. Kuota

3.068

3.068

3.068

3068

3.068

2. Pemberangkatan

274

312

227

265

282

(27)

III. SUMBER DAYA ALAM

1. Pertanian

a. Tanaman Pangan

Peran sektor pertanian sebagai penyedia bahan pangan dapat terlihat dari perkembangan luas panen, produksi, produktivitas tanaman padi

dan palawija yang tersaji pada Tabel 3.1 berikut ini :

Tabel 3.1 Luas Panen, Produksi dan Produktvitas Padi dan Palawija

Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2014

No

Elemen Data

Nilai

Satuan

2010

2011

2012

2013

2014*)

1

Padi Sawah

Luas Panen

14.586

15.629

14.164

15.563

14.208

Ha

Produksi gabah (GKG)

85.481

91.667

87.006

93.957

87.207

Ton

Produksi beras

54.024

57.934

54.988

59.381

55.115

Ton

Produktivitas

58,60

58,65

61,43

60,37

61,38

Kw/Ha

2

Padi Ladang

Luas Panen

39.217

41746

42252

43.361

42.310

Ha

Produksi gabah (GKG)

173.801

186.145

204.689

195.563

198.707

Ton

Produksi beras

109.842

117.644

129.363

123.596

125.583 Ton

Produktivitas

44,32

44,59

48,44

45,10

46,96 Kw/Ha

3

Jagung

Luas Panen

71.223

54.868

59.810

57.867

53.826

Ha

Produksi

256.443

193.379

248.252

207.623

223.469

Ton

Produktivitas

36,01

35,24

41,51

35,88

41,52

Kw/Ha

4

Kedelai

Luas Panen

28.068

23.985

22.762

19.142

10.739

Ha

(28)

No

Elemen Data

Nilai

Satuan

2010

2011

2012

2013

2014*)

Produksi

30.654

25.030

26.476

25.540

12.061

Ton

Produktivitas

10,92

10,44

11,63

13,34

11,23

Kw/Ha

5

Kacang Hijau

Luas Panen

780

403

240

329

365

Ha

Produksi

456

221

140

189

206

Ton

Produktivitas

5,85

5,48

5,82

5,74

5,64

Kw/Ha

6

Kacang Tanah

Luas Panen

49.255

49.619

51.658

56.189

56.865

Ha

Produksi

49.466

53.119

52.069

59.563

58.637

Ton

Produktivitas

10,043

10,705

10,080

10,600

10,312

Kw/Ha

7

Ubi Kayu

Luas Panen

55.679

55.969

55.865

55.231

38.761

Ha

Produksi

994.271

740.102

772.006

933.414

601.028

Ton

Produktivitas

178,57

132,23

138,19

169,00

155,06

Kw/Ha

8

Ubi Jalar

Luas Panen

41

66

107

55

63

Ha

Produksi

392

599

1.057

479

637

Ton

Produktivitas

95,61

90,76

98,81

87,09

101,11

Kw/Ha

Sumber Data : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Gunungkidul 2014

*) Data per 31 Oktober 2014

b. Peternakan

Predikat Gunungkidul sebagai gudang ternak membawa konsekuensi bagi pemerintah dan masyarakat untuk menjaga dan meningkatkan

populasi ternak yang ada. Usaha yang telah dilakukan untuk peningkatan populasi ternak, antara lain meningkatkan pelayanan inseminasi

buatan, meningkatkan pelayanan kesehatan hewan, meningkatkan bantuan modal pemeliharaan ternak bagi masyarakat dan meningkatkan

pembimbingan manajemen pemeliharaan ternak.

(29)

Tabel 3.2 Perkembangan Indikator Peternakan

Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011-2014

No

Jenis Ternak

Tahun

Satuan

2011

2012

2013

2014

1. Ternak Sapi Potong

Jumlah Populasi

181.188

162.240 140.928

144.699 Ekor

Jumlah Pemotongan per Tahun

5.853

7.707

6.779

2.918 Ekor

Laju Pertumbuhan Populasi per Tahun

2

13,44

8,42

5 %

2. Ternak Sapi Perah

Jumlah Populasi

6

6

3

3 Ekor

Jumlah Produksi Susu per Tahun

144

11

-

- liter

3. Ternak Kecil

Jumlah Populasi Kambing

159.683

162.414 171.530

171.841 Ekor

Jumlah Populasi Domba

14.062

14.415

10.918

11.319 Ekor

Jumlah Populasi Babi

265

280

114

98 Ekor

Jumlah Populasi Kerbau

19

3

5

2 Ekor

Jumlah Populasi Kuda

9

3

5

7 Ekor

Jumlah Populasi Kelinci

2.371

2.392

1.483

1.394 Ekor

4. Unggas

a. Jumlah Ayam Buras

1.037.972 1.039.846 870.785

922.673 Ekor

b. Ayam Petelur

1) Jumlah

125.000

236.936

93.275

227.578 Ekor

2) Jumlah Produksi Telur

944

1.993

331

144.958 Ton

3) Jumlah Peternak

35

70

54

58 Orang

4) Rata-Rata Kepemilikan per Peternak

7.812

3.385

1.727

3.979 Ekor

c. Ayam Pedaging

1) Jumlah

943.515 1.000.982 890.626 1.395.016 Ekor

2) Jumlah Peternak

315

334

297

446 Orang

3) Jumlah Produksi

2.158

3.193

1.016

268 Ton

4) Rata-Rata Kepemilikan per Peternak

3.000 3.000 3.000

3000 Ekor

(30)

No

Jenis Ternak

Tahun

Satuan

2011

2012

2013

2014

1) Jumlah Populasi

23.241

20.431

7.147

5.693 Ekor

2) Jumlah Peternak

275

275

22

20 Orang

3) Jumlah Produksi

12.025

107,59

37,52

14 Ton

4) Rata-Rata Kepemilikan per Peternak

47

929

357

211 Ekor

e. Jenis Lainnya

1) Jumlah Populasi Itik manila

6.153

2.668

633

4.354 Ekor

2) Jumlah Populasi Burung Dara

-

47.282

2.188

1.789 Ekor

3) Jumlah Populasi Burung Puyuh

112.500

616.196 315.924

194.872 Ekor

Sumber Data : Dinas Peternakan Kab. Gunungkidul 2014

c. Kelautan dan Perikanan

Luas wilayah perairan laut (0-4 mil dari garis pantai) yang dimiliki Gunungkidul adalah 518,56 km

2

, dengan panjang pantai 70

km. Sedangkan jumlah kecamatan pesisir sebanyak 6 kecamatan, yaitu kecamatan Purwosari, Panggang, Saptosari,

Tanjungsari, Tepus, dan Girisubo, dengan 19 desa pesisir (Girijati, Giricahya, Giripurwa, Giriwungu, Girikarto, Krambil Sawit,

Kanigoro, Planjan, Kemadang, Banjarejo, Ngestirejo, Sidoharjo, Tepus, Purwodadi, Balong, Jepitu, Tileng, Pucung, Songbanyu).

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) sebanyak 7 unit, Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) 1 unit, dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI

dan sub TPI) sebanyak 9 unit (TPI Sadeng, TPI Nampu, TPI Siung, TPI Ngandong, TPI Drini, TPI Baron, TPI Ngrenehan, TPI

Gesing, dan sub TPI Bekah Purwosari). Potensi lahan untuk perikanan budidaya sebesar 3.100 Ha, telaga sebesar 900 Ha,

perairan umum (karamba dan jaring apung) seluas 22 Ha, dan minapadi sebesar 120 Ha.

d. Perkebunan

Sektor

perkebunan pada tahun 2013 berperan 0,39 % pada pembentukan PDRB Kabupaten Gunungkidul dan selama kurun waktu tahun

2010-2014 produksi komoditas perkebunan mengalami fluktuasi yang beragam. Data selengkapnya disajikan pada Tabel 3.3 berikut ini:

(31)

Tabel 3.3 Luas Areal, Luas Tanam dan Jumlah Produksi Tanaman Perkebunan

Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011-2014

No.

Komoditas

Tahun

Satuan

2011

2012

2013

2014

1

Tembakau

Luas Areal

152

281

198,9

190

Ha

Luas Tanam

288,7

281

45

27

Ha

Jumlah Produksi

159,86

149

6,63

8

Ton

2

Kakao

Luas Areal

3.500,00

1.216,00

1.337,50

1.355

Ha

Luas Tanam

278.109,00

564,7

507

515

Ha

Jumlah Produksi

253.149,00

329,6

69,97

99,42

Ton

3

Lada

Luas Areal

4,9

5,6

135

4,2

Ha

Luas Tanam

2,5

5,1

0,2

0,05

Ha

Jumlah Produksi

0,6

2,3

0,24

0,002

Ton

4

Tebu

Luas Areal

352,98

35.298,00

285,48

374,64

Ha

Luas Tanam

243,76

35.298,00

49

49

Ha

Jumlah Produksi

98,89

1.059,00

2,45

2

Ton

5

Kelapa

Luas Areal

9.460,00

9.586,00

9.607,01

9.642,31

Ha

Luas Tanam

6.405,00

6.720,00

5.527,45

5.563,00

Ha

Jumlah Produksi

8.205,00

7.839,19

4.703,99

5,33

Ton

6

Cengkeh

Luas Areal

67

67

42,7

58,2

Ha

Luas Tanam

50,4

42,6

5,1

8,6

Ha

Jumlah Produksi

3,36

5,2

0,9

1,105

Ton

7

Jambu Mete

Luas Areal

16.199,00

16.199,30

15.847,94

14.858,99

Ha

(32)

No.

Komoditas

Tahun

Satuan

2011

2012

2013

2014

Jumlah Produksi

524

387,5

241,21

178,95

Ton

8

Kapuk

Luas Areal

581

581

504,9

597,8

Ha

Luas Tanam

438,5

477,8

113

73,5

Ha

Jumlah Produksi

27,58

27,58

11,48

34

Ton

Sumber Data : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Gunungkidul 2014

e. Kehutananan

Luas hutan di Kabupaten Gunungkidul tahun 2013 seluas 56.849,43 Ha atau 60,58 % dari luas total hutan yang ada di Daerah Istimewa

Yogyakarta. Dari luas Hutan yang ada di Kabupaten Gunungkidul didominasi oleh hutan rakyat yaitu seluas 41.953,93 Ha. Adapun luas

lahan kritis pada tahun 2013 mencapai 11.235 Ha.

Tabel 3.4 Produksi Hasil Hutan Rakyat

Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2013

No.

Komoditas

Tahun

Satuan

2010

2011

2012

2013

1

Jati

88.614,61 86.063,49 55.958,45 9.709,03

M

3

2

Mahoni

6.969,22

5.870,88

4.505,32

892,02

M

3

3

Akasia

4.130,00

3.735,14

1.262,13

582,51

M

3

4

Sonokeling

3.841,25

5.190,10

4.338,19 1.841,51

M

3

5

Arang

272,08

210,33

73,9

23,08

Ton

Sumber Data : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Gunungkidul, 2013

2. Pertambangan dan Energi

PT PLN Persero menjadi pemasok untuk kebutuhan tenaga listrik di Kabupaten Gunungkidul. Sebagian besar kebutuhan tenaga listrik untuk

melayani pelanggan rumah tangga.

(33)

Tabel 3.5 Jumlah Tenaga Listrik Yang Diproduksi, Terpasang dan Terjual

Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011-2014

No.

Elemen Data

Tahun

Satuan

2011

2012

2013

2014

A

Jumlah Tenaga Listrik Yang Diproduksi

Produksi

140.224.769 211.521.096 190.540.150 206.673.694

kwh

Terpasang

36.234.598

11.313.524 190.331.670 204.392.484

kwh

Terjual

122.646.133 190.029.504 170.061.527 185.083.349

kwh

Susut

13.588.465

21.284.020

20.270.143

19.309.135

kwh

Daya Listrik Terpasang

-

-

-

60

GWH

Jumlah Kebutuhan Listrik

-

-

-

19,5

GWH

B

Jumlah tenaga listrik yang terpasang dan terjual

Terpasang

136.234.598 211.313.524 130.331.670 204.392.484

kwh

Terjual

122.646.133 190.029.504 167.952.562 185.083.349

kwh

Rumah Tangga

113.762.708 122.246.759 109.891.004 121.844.452

kwh

Bisnis

12.131.317

13.884.710

13.283.729

17.657.582

kwh

Industri

25.644.827

28.399.340

26.588.929

28.990.074

kwh

Umum

-

14.301.621

12.245.052

9.959.072

kwh

Sosial

5.954.575

6.685.803

5.943.848

6.632.169

kwh

C

Jumlah Pelanggan Menurut Jenis Pelanggan

Rumah Tangga

133.290

140.031

147.190

153.193 Pelanggan

Bisnis

1.677

2.073

2.228

2.718 Pelanggan

Industri

53

57

58

68 Pelanggan

Umum

-

1.591

1.625

1.397 Pelanggan

Sosial

4.241

4.533

4.769

5.036 Pelanggan

(34)

IV. INFRASTRUKTUR

1. Jalan dan Jembatan

Panjang jalan di Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 sepanjang 1.007,75 km dengan perincian menurut kewenangannya adalah jalan negara

61,42 km, jalan provinsi sepanjang 260,33 km, jalan kabupaten 686,00 km.

Kabupaten Gunungkidul dilalui oleh Jaringan Jalan Kolektor Primer sebagai Jalan Strategis dengan nama Jaringan Jalan Lintas Selatan

(JJLS) yang direncanakan mencapai panjang 81,092 km, pembangunan jalan ini merupakan sharing anggaran antara Pemerintah Pusat,

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten dengan persentase 90:10 untuk pengadaan tanah sedangkan fisik pembangunan konstruksi jalan

dibangun oleh Pemerintah Pusat.

Jaringan jalan kabupaten di Kabupaten Gunungkidul sudah mampu menjangkau seluruh wilayah, hanya saja tidak semua ruas jalan dalam

kondisi baik. Bila terjadi cuaca ekstrim hujan terus menerus juga mempercepat proses kerusakan jalan tersebut. Panjang ruas jalan sekitar 686,00

km, dengan kondisi baik sekitar 431,81 km atau 62,95%, kondisi sedang sekitar 46,12 km atau 7.01%, kondisi kurang 206,07 km atau sekitar

30,04%.

Jumlah jembatan di Kabupaten Gunungkidul sebanyak 172 buah dengan panjang keseluruhan 2.360 meter. Sebanyak 87,79% diantaranya

dalam kondisi baik, selebihnya mengalami kerusakan baik rusak ringan, sedang, hingga berat (kondisi kritis dan runtuh). Adapun data jalan

berdasarkan tingkat kondisinya sebagaimana disajikan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1 Panjang Jalan Menurut Statusnya dan Kondisi Jalan Kabupaten

Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2014 (km)

No

Elemen Data

Tahun

2010

2011

2012

2013

2014

Status Jalan

1.

Nasional

61,42

61,42

61,42

61,42

61,42

2.

Provinsi

260,33

260,33

260,33

260,33

260,33

3.

Kabupaten

686

686

686

686

686

Kondisi Jalan

1

Aspal

295,2

294,25

286,97

281,55

273,1

Referensi

Dokumen terkait

Sila klik ‘Print’ bagi mencetak dokumen berkenaan atau klik ‘Preview’ bagi melihat terlebih dahulu versi cetak sebelum mencetaknya.. Berikut contoh ‘Trial Balance’ bagi

bahwa dengan telah terbentuknya Kabupaten Bener Meriah berdasarkan Undang-undang Nomor 41 Tahun 2003 dan dalam rangka mengisi Keistimewaan di Provinsi Nanggroe Aceh

Hasil penelitian dengan menggunakan taraf signifikansi   5 % adalah:(1) prestasi belajar siswa yang dikenai TAI-PS lebih baik daripada NHT-PS dan klasikal-PS, dan

Hampir setiap tahun seluruh daerah di Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami bencana kekeringan, salah satunya di Desa Rejosari

Kopling manual atau mekanis yang dikenal juga dengan istilah kopling sekunder adalah kopling yang cara kerjanya diatur oleh handel kopling. Kopling manual

Hasil wawancara menunjukan para pelaku usaha perikanan mengetahui secara pasti bahwa para petugas penertiban retribusi izin usaha perikanan adalah merupakan unsur

Kemiskinan sering dianggap sebagai sebuah keniscayaan dalam kehidupan dunia ini. Banyak cara yang bisa digunakan untuk menanggulangi kemiskinan, salah satunya yaitu melalui

Ada perbedaan yang bermakna durasi menangis bayi pada bayi prematur yang dilakukan tindakan facilitated tucking dan musik saat dilakukan tindakan pengambilan