• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II: TINJAUAN INSTANSIONAL PROYEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II: TINJAUAN INSTANSIONAL PROYEK"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II: TINJAUAN INSTANSIONAL PROYEK

2.1. Definisi Proyek

2.1.1. Pengertian Proyek

Menurut Dl Cleland dan Wr. King (1987), dalam buku Pengantar Manajemen Proyek, proyek merupakan gabungan dari berbagai sumber daya yang dihimpun dalam organisasi sementara untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.2. Siklus Proyek

Menurut H, kerzner dan H.J.Thanhain (1986), siklus proyek merupan kegiatan dari awal kemudian bertambah macam dan intensitasnya sampai puncak, turun dan berakhir. Yang masing-masing tahap memiliki kegiatan-kegiatan khusus baik kompelksitas, ukuran, jadwal maupun biaya yang perlukan. Berikut merupakan gambar grafik siklus proyek tersebut :

Gambar 2.1. Siklus Proyek menurut H Kerzner dan H.J. Thanhain (1986)

2.2. Latar Belakang Perusahaan

PT. BBSI-JKMP Joint Venture adalah kontraktor yang merupakan penggabungan dari PT. Balfour Beatty Sakti Indonesia dan PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk.

(2)

Gambar 2.2. Logo PT. BBSI-JKMP Joint Venture (sumber: Data Perusahaan)

Pada proyek Pondok Indah Hotel PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama bergerak di bidang Trading, M&E, Construction, Manufacturing dan Infrastructure.

Joint venture dilakukan antara Jaya Konstruksi dan Balfour Beatty Sakti Indonesia

(BBSI) yang bertindak sebagai kontraktor. Joint venture adalah kerja sama perjanjian atau kesepakatan bisnis antara 2 pihak atau lebih yang sudah menyetujui untuk menyatukan sumber daya mereka guna menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. Pekerjaan ini dapat berupa proyek baru atau aktivitas bisnis lainnya. Dalam

joint venture, masing-masing partisipan bertanggung jawab terhadap keuntungan,

kerugian, dan biaya yang bersangkutan dengan proyek tersebut. Proyek PIHR dilakukan dalam bentuk joint venture karena Jaya Konstruksi dan BBSI sebelumnya sudah pernah bekerja sama mengerjakan suatu proyek, BBSI lebih cenderung terbiasa mengerjakan proyek power plant sehingga memerlukan kerja sama dengan Jaya Konstruksi yang lebih berpengalaman dalam proyek high rise

building. Keuntungan dari bentuk kerja sama ini adalah proyek dapat dilakukan

dengan menggabungkan kelebihan dari masing-masing partisipan, misalnya dalam hal jumlah pekerja dan keahlian yang dimiliki. Kerugian yang terjadi akibat adanya kerja sama ini adalah perlunya penyamaan tujuan, pemahaman, dan standar yang digunakan dalam proyek.

2.2.1. PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama

PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk merupakan salah satu anggota atau anak perusahaan dari perusahaan swasta nasional terbuka, yaitu PT Pembangunan Jaya. PT Pembangunan Jaya didirikan pada tahun 1961 dan sekarang telah menjadi perusahaan pelopor dalam bidang properti, konstruksi, dan taman rekreasi. PT Jaya Konstruksi ini menaungi PT Jaya Trade Indonesia, PT Jaya Teknik, PT Jaya Beton, dan PT Jaya Daido pada akhir tahun 2007.

(3)

Gambar 2.1. Bagan PT. Jaya Pembangunan (sumber: Data Perusahaan)

PT. Jaya Trade

PT Jaya Trade Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi yang merupakan anggota dari perusahaan swasta nasional terkemuka, yaitu PT Pembangunan Jaya. PT Pembangunan Jaya didirikan pada tahun 1961. Pada saat itu dipimpin oleh Ir. Ciputra yang kini telah menjadi perusahaan pelopor dalam bidang properti, konstruksi dan taman rekreasi. Perusahaan yang dibangun dari hasil kerja sama antara Pemerintah Daerah DKI Jakarta dengan beberapa pengusaha swasta nasional dalam bidang konstruksi ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan fasilitas dan sarana khususnya di Ibukota Jakarta.

(4)

FEBRIYANI KIKI PRASTIWI - 41213010003 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 9 PT. Jaya Beton Indonesia

PT .Jaya beton indonesia didirikan oleh PT.Pembangunan jaya pada tahun 1978 memulai dari aspirasi untuk mendapatkan mengikuti di pembangunan yang pesat kemajuan di sektor industri dan insfrastucture .Beberapa dari proyek raksasa telah disuplai oleh pt .Jaya beton indonesia, proyek itu seperti indonesia asahan (inalum alumunium), pabrik pupuk asean aceh, pelabuhan panjang , bontang LNG , jakarta outer ring road , menara matahari (40 store bangunan), proyek banjir kanal timur (BKT), tanjung priok akses jalan tol, cassablanca jalan non tol, produk beton telah menggunakan jaya. Bahkan pt .Jaya beton indonesia diekspor tumpukan untuk guam, hawaii dan ke Brunei Darussalam untuk proyek angkatan udara Brunei.

PT. Jaya Celcon Prima

Blok celcon mudah dikerjakan dengan alat-alat pertukangan kayu biasa. dapat di paku, di bor, dipahat atau digergaji. Kemudahan ini akan sangat menguntungkan untuk pemasangan pipa ait atau listrik di dalam dinding. PT. Jaya Teknik Indonesia

Kantor ini didasarkan pada green building juga dikenal sebagai hijau konstruksi atau berkelanjutan bangunan mengacu pada struktur dan menggunakan proses yang bertanggung jawab dan lingkungan

resource-efficient di seluruh bangunan life-cycle, dari penempatan untuk merancang,

pembangunan, operasi, pemeliharaan, perbaikan, dan pembongkaran. Dengan kata lain, green building desain melibatkan menemukan keseimbangan antara homebuilding dan lingkungan berkelanjutan.

Berikut bagan terbentuknya PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama. Tahun 1961 Departemen Pemborong 23 Desember 1982 PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama 24 September 2007 PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk.

(5)

Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk (JKON) didirikan dan memulai kegiatan usaha komersialnya dalam bentuk perseroan pada tanggal 23 Desember 1982 setelah berpengalaman selama dua dekade menjadi departemen pemborongan di PT Pembangunan Jaya. Kantor pusat JKON berlokasi di Taman Bintaro Jaya Gedung B, Jalan Bintaro Raya, Jakarta. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan JKON adalah usaha dalam bidang pembangunan, perdagangan, perindustrian, dan jasa. Saat ini, JKON bertindak sebagai pengembang, pemborong pada umumnya (general contractor), pemasangan komponen bangunan (berat/heavy-lifting), pembangunan konstruksi segala bangunan, pemasangan instalasi, pengembangan wilayah pemukiman, pemborongan bidang pertambangan minyak, gas dan panas bumi, pemborong bidang pertambangan umum, pemborong bidang petrokimia, pembangunan sarana dan prasarana jaringan telekomunikasi, konstruksi besi dan baja, pembangunan lapangan golf, penyelenggara proyek jalan tol, konstruksi sinyal dan telekomunikasi kereta api, dan usaha penunjang ketenagalistrikan.

Visi – misi dan nilai perusahaan adalah:

• Budaya perusahaan yang terfokus pada integritas dan partisipasi.

• Komitmen, kapabilitas, dan pengalaman sejak 1961 di perusahaan grup industri konstruksi.

• Otonomi regional akan memberikan prospek yang lebih baik di proyek pembangunan dan infrastruktur, terutama di DKI Jakarta.

• Penjualan yang potensial di masa depan melalui investasi di berbagai bidang proyek infrastruktur.

• Kondisi kekayaan finansial dapat mendukung dan menentukan perencanaan pembangunan bisnis perusahaan.

• Program pemerintah untuk meningkatkan investasi di bidang infrastruktur akan memberikan prospek yang lebih baik bagi perusahaan. Nilai-nilai fundamental yang dipegang oleh perusahaan:

1. Integritas (kejujuran, standar etika dan moral yang tinggi) 2. Keadilan (adil dan bermanfaat)

(6)

4. Disiplin (konsisten terhadap tujuan, strategi, dan peraturan)

5. Motivasi (keinginan yang kuat berdasarkan minat dan ketetapan hati menuju kejayaan).

Nilai-nilai pendukung:

1. Manajemen sumber daya manusia 2. Kepuasan pelanggan

3. Perusahaan terkemuka 4. Kreativitas dan inovasi 5. Kesederhanaan

Pada tanggal 26 November 2007, JKON memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham JKON (IPO atau Initial Public Offering) kepada masyarakat sebanyak 300.000.000 dengan nilai nominal Rp 100,- per saham dengan harga penawaran Rp 615,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 4 Desember 2007. Sejak akhir tahun 2007 tersebut, Jaya Konstruksi berubah dari perseroan menjadi perusahaan terbuka. Induk usaha JKON adalah PT Pembangunan Jaya, dengan persentase kepemilikan sebesar 60,89%.

Proyek-proyek yang sudah dikerjakan oleh PT Jaya Konstruksi diantaranya Tol Cawang-Tanjung Priuk, Pintu Tol Cikarang Utama, Mega Development Projects Ciputra World Jakarta, dan Pembangunan Terminal Bus Pulogebang.

Penghargaan tertinggi diberikan dari pemerintah dan perusahaan swasta nasional sebagai klien, seperti Metropolitan Development, Mulia Group, dan Ometraco Group. Selain itu, ada pula penghargaan yang diberikan dari internasional, seperti Gold Medal in construction of IFAWPCA Builder’s Award dari International Constructing Industry Association dan Silver Medal in IFAWPCA Construction Research Award for Western Region and Asia.

(7)

2.2.2. PT. Balfour Beatty Sakti

Balfour Beatty Sakti Indonesia atau BBSI adalah perusahaan jasa konstruksi yang telah berdiri sejak Oktober 1974. Dibangun dengan menjadi anak perusahaan dari Central Cipta Murdaya (CCM) Indonesia dan Balfour Beatty di United Kingdom. Dengan waktu lebih dari 40 tahun, perusahaan ini telah menangani sampai 250 proyek di seluruh indonesia. BBSI memiliki multi disiplin dalam ilmu konstruksi, antara lain sipil, teknik mekanik dan elektrikal. Dengan lama berdiri yang sudah cukup lama ini, BBSI memiliki banyak pengalaman dan sumber daya untuk dapat memenuhi kebutuhan konstruksi dan engineering di berbagai tempat. Beberapa peralatan yang dimiliki antara lain, tower crane, hydraulic crane, truck crane, light trucks, traktor, JCB telescopic, JCB bucket, dan masih banyak lagi. Peralatan-peralatan ini diletakan Kantor pusat dari PT. BBSI ini berada di Jl. RC Veteran No.4, Jakarta 12330.

Gambar 2.3. Diagram kepemilikan BBSI (sumber: Data Perusahaan)

(8)

Gambar 2.4. Organisasi perusahaan BBSI (sumber: Data Perusahaan)

2.3. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan Misi Menciptakan dan mengembangkan usaha yang unggul dibidang sarana dan prasarana dengan memanfaatkan reputasi serta integrasi grup usaha dan menjadi aset nasional yang dibanggakan.

2.3.1. Visi

Menjadi Perusahaan yang unggul dan merupakan asset nasional melalui bisnis pengembangan infrastruktur berdasarkan/dengan memanfaatkan sinergi grup.

(9)

2.3.2. Misi

 Mengutamakan pertumbuhan yang berkesinambungan, berkualitas dan berwawasan lingkungan.

Memberi nilai tambah bagi stakeholder melalui inovasi dan teknologi.  Menyediakan wadah bagi sumber daya manusia unggul untuk berkarya,

berkreasi dan tumbuh bersama berlandaskan nilai - nilai dan budaya Jaya.

2.3.3. Motto

Bekerja Keras Menjadi yang Terbaik “Strive for the best”

2.4. Proyek Yang Pernah Dikerjakan

No. Nama Proyek Keterangan Gambar

1 Universitas Pembangunan Jaya

Gedung baru Universitas Pembangunan Jaya adalah proyek PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk yang berlokasi di Tangerang Selatan. Proyek tersebut dikerjakan pada tahun 2014 dan selesai pada tahun 2015.

(sumber: Data Perusahaan)

2 Puri Indah Financial Tower

Perusahaan finansial yaitu Puri Indah Financial Tower yang berlokasi di Jakarta adalah salah satu proyek PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk yang dikerjakan pada

(10)

tahun 2014, dan selesai pada tahun 2015.

(sumber: Data Perusahaan)

3 Mass Rapid Transit Mass Rapid Transit paket 103 & 104 adalah proyek yang sedang berjalan saat ini, konstruksi dimulai sejak tahun 2013 dan diharapkan akan selesai pada tahun 2018. Terowongan yang di bor akan terus bertambah setiap hari-nya.

Mesin TBM yang memiliki diameter sepanjang 6,7 dan panjang 43 meter mampu membuat sebuah lubang sepanjang 8 meter dibawah jalan Jenderal Sudirman setiap hari-nya. Mesin bor bernama TBM tersebut dioperasikan oleh kontraktor dari Indonesia dan Jepang, yaitu Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya dan Jaya Konstruksi.

(11)

4 Tol Cawang – Tanjung Priok

Link Selatan Jakarta Utara yang juga dikenal sebagai Cawang - Tanjung Priok jalan tol adalah jalan tol 16 km panjang yang 12 km merupakan Flyover ditinggikan. Ini adalah jalan ekonomis penting. Di selatan, akan menjadi titik pertemuan untuk tiga jalan tol di Cawang Interchange. Ketiga jalan raya Jagorawi Highway, yang merupakan pintu gerbang utama dari Jakarta ke selatan Jawa Barat, Jakarta - Cikampek jalan raya yang pergi ke Timur, Barat dan Selatan Arc pergi ke utara Jakarta terkait dengan Soekarno - Hatta International Airport.

(sumber: Data Perusahaan)

5 Gerbang Tol Cikarang Utama

Proyek Gerbang Tol Cikarang Utama yang berlokasi di KM 29.200 Jalan Tol Jakarta-Cikampek adalah salah satu proyek hasil pembangunan PT Jaya Konstruksi MP, Tbk yang dikerjakan selama tahun 2009 2010, yang mana pengoperasiannya sudah

(12)

dilakukan pada awal Maret 2011.

6 Mega Proyek Ciputra World

Jakarta

Superblok ini dibangun di atas tanah seluas 5,5 ha di Jalan Prof. Dr. Satrio Jakarta yang merupakan daerah Central Business District di Jakarta, Proyek ini akan terdiri dari sebuah Mall seluas 130.000 m2, sebuah auditorium dengan kapasitas 1.200 orang, serta 170 unit apartemen servis yang dikelola The Ascott Group dari Singapura, Proyek

Superblok ini

ditargetkan selesai pada akhir tahun 2012.

(sumber: Data Perusahaan)

7 Terminal Bus Pulogebang

Pembangunan Terminal Bus Pulogebang. Dengan area lahan seluas 10,9 hektar, Terminal Pulogebang akan dibangun 4 (empat) lantai. Lantai 1 (satu) akan digunakan areal parkir taksi, dan parkir pengunjung di lantai ini juga tersedia taman hijau dan tempat perbelanjaan umum, lantai 2 (dua) digunakan untuk terminal penumpang antar kota,

(13)

dalam kota dan bus Transjakarta, Lantai 3, digunakan untuk area Foodcourt dan lantai 4 digunakan sebagai kantor pengelola.

2.5. Struktur Organisasi

2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan Pusat

PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk. yang beralamat pusat di daerah Jakarta Selatan, tepatnya di Taman Bintaro Jaya Gedung B, Jalan Bintaro Raya, Jakarta 12330. Berdasarakan data perusahaan, struktur organisasi pada perusahaan tersebut yang terlihat pada bagan berikut :

(14)

Pada bagan di atas terdapat bagian-bagian divisi. Terdapat President Director, Vice President Director, Director, Independent Director, Trading, Corporate Secretary, Internal Auditor, Manufacturing, Direktorat Operasi Wilayah I-VI, Departemen Keuangan, Departemen Marketing, Departemen HRD & Umum, Planning & Monitoring, dan Monitoring & Evaluation. Setiap divisi memegang tanggung jawab dan tugasnya masing-masing.

2.5.1.1. President Director

Berdasarkan data dari perusahaan, President Director bertugas sebagai : 1. Mengatur investasi, alokasi dan divestasi.

2. Memastikan bahawa prinsip tata kelola perusahaan benar-benar dierapkan dengan baik.

3. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.

4. Melakukan hubungan dengan pihak luar baik swasta maupun pemerintah yang bertujuan untuk kelancaran perusahaan.

5. Menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan.

6. Menerima dan memeriksa laporan dan masing-masing vice president. 2.5.1.2. Vice President Director

Berdasarkan data dari perusahaan, Vice President Director bertugas sebagai: 1. Membantu direktur dalam membina hubungan yang harmonis dengan

instalansi pemerintah, aparat keamanan, lembaga/organisasi kemasyarakatan dan lingkungan.

2. Mengatur dan memimpin terselenggaranya keamanan dan ketertiban didalam areal usaha.

3. Membantu direktur dalam pembinaan disiplin para karyawan. 4. Memimpin mobilisasi karyawan dalam pelaksanaan kegiatan umum

yang menyangkut kebersihan, kerapian areal dan perawatan/perbaikan instalansi usaha.

5. Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya dan diatas perintah atasan.

(15)

2.5.1.3. Director

Berdasarkan data dari perusahaan, Director bertugas sebagai :

1. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan.

2. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian atau manajer.

3. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.

4. menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan.

2.5.1.4. Independent Director

Berdasarkan data dari perusahaan, Independent Director bertugas sebagai : 1. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Perseroan serta

menyampaikan hasil penilaian dan pendapatnya kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan dan dalam hal Perseroan 3. menunjukkan gejala kemunduran, segera melaporkan kepada Rapat

Umum Pemegang Saham dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh.

4. Melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

5. Memberikan tanggapan atas laporan berkala Direksi serta pada setiap waktu diperlukan mengenai perkembangan Perseroan.

2.5.1.5 Trading

Berdasarkan data dari perusahaan, Trading bertugas sebagai :

1. Mebawa atau memindahkan barang-barang dari tempat-tempat yang berkelebihan ke tempat-tempat yang kekurangan.

2. Memindahkan barang-barang dari produsen ke konsumen.

3. Menimbun dan menyimpan barang-barang itu dalam masa yang berkelebihan sampai mengacam bahaya kekurangan.

(16)

2.5.1.6 Corporate Secretary

Berdasarkan data dari perusahaan, Corporate Secretary bertugas sebagai : 1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan

yang berlaku di bidang Pasar Modal.

2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan permodal yang berkaitan dengan kondisi Perusahaan.

3. Memberkan masukan kepada direksi atau perusahaan.

4. Sebagai penghubung atau contact person antara direksi atau Perusahaan dengan Bapepam dan masyarakat .

5. Fungsi Sekretaris Perusahaan dapat dirangkap oleh direktur atau Perusahaan.

2.5.1.7 Internal Auditor

Berdasarkan data dari perusahaan, Internal Auditor bertugas sebagai :

1. Melaksanakan proses pemeriksaan / audit internal bagi seluruh divisi cabang dan melaporkannya dalam bentuk laporan audit.

2. Menjalankan proses audit internal perusahaan secara teknis dan berkala baik dari segi finansial maupum operasional.

3. Melakukan koordinasi kesiapan cabang dan juga untuk menyiapkan laporan rugi laba dengan lengkap serta melakukan pemeriksaan terhadap Neraca rugi laba tersebut.

4. Menganalisa dengan akurat serta bisa memberikan gambaran tentang penyelesaian masalah keuangan.

5. Melakukan monitoring dan evalusi hasil audit internal serta menjalin koordinasi dengan pihak terkait untuk menyiapkan solusi untuk hasil temuan masalah.

2.5.1.8 Manufacturing

Berdasarkan data dari perusahaan, Manufacturing bertugas sebagai :

1. Menanggulangi masalah kelancaran pengelolaah di bidang produksi yang mencakup perencanaan, pengorganisasian pelaksanaan dan pengendalian guna mencapai hasil produksi yang telah direncanakan. 2. Merencakan, mengatur, mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan

(17)

3. Mengatur jadwal produksi berdasarkan pesanan.

4. Mengawasi kualitas dan mutu produk yang telah selesai diproduksi. 2.5.1.9 Direktorat Operasi Wilayah I

Berdasarkan data dari perusahaan, Direktorat Operasi Wilayah I bertugas sebagai berikut :

1. Memimpin, mengurus, dan mengelola perusahaan sesuai dengan visi, misi dan tujuan perusahaan.

2. Menyiapkan organisasi perusahaan secara lengkap dengan rincian tugas-tugasnya.

3. Memberikan segala keterangan tentang kondisi dan perkembangan perusahaan kepada pemilik.

4. Bertangung jawab terhadap pengawasan kontrol. 2.5.1.10 Divisi Operasi Wilayah II, dan III

Berdasarkan data dari perusahaan, Direktor Operasi Wilayah II dan III bertugas sebagai :

1. Menerima penyerahan personil yang akan ditemptkan dilokasi dan melakukan pengiriman serta penempatan yang sesuai dengan permintaan. 2. Memastikan personil dilapangan secara lengkap, sarana dan bahan pendukung kegiatan operasiional sudah tersedia untuk melaksanakan kegiatan operasional sesuai nilai kerjasama perusahaan.

3. Memelihara hubungan dengan manajemen dan personil dengan membuat rencana kunjungan dan pelaksanaan kegiatan kunjungan, kegiatan kunjungan dilakukan kepada manajemen untuk memperoleh hubungan komunikasi secara baik.

4. Melaksanakan pembinaan dan pengwasan kinerja personil di lapangan. 5. Merespon setiap keluhan dari klien/pelanggan dan anggota dilapangan

yang dipengaruhi oleh adanya ketidaksesuaian prosedur dan pelaksaan kegiatan operasional dilapangan sehingga menuntut perubahan dan peningkatan produk mutu.

6. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan operasional kepada pimpinan dan laporan kegiatan operasional dilapagan kepada manajemen/klien.

(18)

2.5.1.11 Divisi Operasi Wilayah IV, V, VI

Berdasarkan data dari perusahaan, Direktorat Operasi Wilayah IV-VI bertugas sebagai :

1. Menerima penyerahan personil yang akan ditemptkan dilokasi dan melakukan pengiriman serta penempatan yang sesuai dengan permintaan. 2. Memastikan personil dilapangan secara lengkap, sarana dan bahan pendukung kegiatan operasiional sudah tersedia untuk melaksanakan kegiatan operasional sesuai nilai kerjasama perusahaan.

3. Memelihara hubungan dengan manajemen dan personil dengan membuat rencana kunjungan dan pelaksanaan kegiatan kunjungan, kegiatan kunjungan dilakukan kepada manajemen untuk memperoleh hubungan komunikasi secara baik.

4. Melaksanakan pembinaan dan pengwasan kinerja personil dilapangan. 5. Merespon setiap keluhan dari klien/pelanggan dan anggota dilapangan

yang dipengaruhi oleh adanya ketidaksesuaian prosedur dan pelaksaan kegiatan operasional dilapangan sehingga menuntut perubahan dan peningkatan produk mutu.

6. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan operasional kepada pimpinan dan laporan kegiatan operasional dilapagan kepada manajemen/klien.

2.5.1.12 Departemen Marketing

Berdasarkan data dari perusahaan, Departemen Marketing bertugas sebagai: 1. Menentukan strategi pemasaran yang efektif dan efisien dengan

memperhatikan sumber daya perusahaan.

2. Menjalin hubungan dengan pelanggan khususnya dalam hal penanganan komplain, pengukuran kepuasan pelanggan.

3. Menciptakan kenyamanan kerja karyawan perusahaan dengan mengoptimalkan fungsi kerja di Bagian Marketing.

4. Menjalin hubungan, koordinasi dan kerja sama yang baik di dalam intern bagian Marketing maupun dengan Bagian lain terkait dengan kelancaran proses kerja di Bagian Marketing.

5. Bertanggung jawab terhadap ketertiban, kelancaran, dan keakuratan data administrasi pemasaran.

(19)

2.5.1.13 Departemen Keuangan

Berdasarkan data dari perusahaan Departemen Keuangan bertugas sebagai: 1. Menetapkan metode-metode yang digunakan dalam pencatatn akuntansi. 2. Memeriksa nomor seri faktur penjualan.

3. Mengarsipkan faktur penjualan urut tanggal.

4. Mencatat berkurangnya piutang di transaksi pelunasan piutang oleh debitur 2.5.1.14 Departemen HRD & Umum

Berdasarkan data dari perusahaan, Departemen HRD & Umum bertugas sebagai :

1. Menyusun, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi anggaran biaya kegiatan secara efektif dan efisien serta bertanggung jawab terhadap setiap pengeluaran hasil kegiatan.

2. Bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengawasan dan melaksanakan evaluasi terhadap jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan.

3. Melaksanakan seleksi, promosi, transfering, demosi terhadap karyawan yang dianggap perlu.

4. Melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan lain yang berhubungan dengan pengembangan mental, keterampilan dan pengetahuan karyawan sesuain dengan standar perusahaan.

5. Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang berhubungan dengan rekapitulasi absensi karyawan,perhitungan gaji, tunjangan dan bonus. 2.5.1.15 Planning dan Monitoring

Berdasarkan data dari perusahaan, Planning & Monitoring bertugas sebagai : 1. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk menyusun rencana kegiatan

jangka panjang dan jangka pendek.

2. Menghasilkan perencanaan menggunakan perangkat lunak/sistem perencanaan.

3. Mengidentifikasi /menyoroti bentrokan perencanaan atau interface dan bekerja dengan tim untuk menyelesaikan masalah.

(20)

5. Menganalisis dan membuat rangkuman kegiatan dan menghasilkanlaporan kemajuan.

6. Menghadiri pertemuan perencanaan, rekayasa dan operasi. 7. Mereview pekerjaan atau lingkup kerja.

8. Bekerjasama dengan insinyur/personel operasional untuk menjaminketersediaan bahan dan vendor untuk memenuhi tanggal rencana.

2.5.1.16 Infrastructure

Berdasarkan data dari perusahaan, bagian infrastruktur bertugas memberikan hasil kajian, telaahan staf, masukan, pendapat dan lain-lain di bidang pembinaan pembangunan infrastruktur.

2.5.1.17 Monitoring dan Evaluation (M&E)

Berdasarkan data dari perusahaan, posisi Monitoring & Evaluation bertugas mengumpulkan data, mengolah dan membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi program dari setiap unit kerja.

2.5.2. Struktur Organisasi Proyek

Dalam sebuah proyek terdapat bagian-bagian dalam pengerjaannya. Berikut adalah Struktur Organisasi proyek Pondok Indah Hotel & Residence.

(21)
(22)
(23)

2.5.2.1. Posisi Praktikan dalam Proyek

Pada pembangunan proyek Pondok Indah Hotel & Residence, pratikan diposisikan sebagai pengawas. Praktikan dibimbing oleh Bapak M. Firdaus selaku QA/QC Manager, Bapak Rudi bagian lapangan & Ibu Peggy bagian Document Controller yang telah memberikan data yang praktikan butuhkan. Tugas dan tanggung jawab dari pengawas, yaitu mengawasi pelaksanaan pekerjaan dan mengontrol kualitas pekerjaan dilapangan.

Selama praktikan melaksanakan praktik profesi di proyek tersebut, praktikan lebih banyak menemani, membantu mengontrol atau mengecek pekerjaan struktural sambil belajar dan diskusi dengan Bapak M. Firdaus juga beberapa koordinator di bagian lapangan.

2.5.2.2. Penjelasan Tugas Pekerjaan

Berdasarkan data perusahaan, berikut penjelasan dari bagian-bagian yang berada pada diatas :

a. Kepala Proyek bertugas sebagai berikut :

 Menetapkan Asumsi-Asumsi yang diperlukan untuk perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan.

 Memberi pengarahan dalam pembuatan RAPP.  Menguasai seluruh isi dokumen kontrak.

 Menjamin tersediaya seluruh sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek.

 Melaksanakan proyek sesuai dengan falsasah biaya, mutu dan waktu dengan baik.

 Memonitor seluruh jalannya proses berita acara klaim penagihan proyek.

 Melakukan surat menyurat dengan pihak luar.

 Memberikan pengarahan,memantau dan mengevaluasi pelaksanaan proyek.

 Melakukan negosiasi dengan Sub Kontraktor dan Supplier Bersama UPP dan Kepala Divisi.

(24)

 Mengembangkan dan Memotivasi karyawan yang ada dibawah koordinasinya.

 Membina hubungan baik dengan pemerintah/penguasa setempat dan relasi.

 Bekerjasama dengan P2K3 kantor pusat dalam pembudayaan dan pembinaan K3 di proyek.

 Menyusun QSHE Plan yang berkaitan dengan tenaga kerja, alat, material, metode, dan sarana penunjang lainnya.

 Melaksanakan proyek dengan memperhatikan prinsip K3L

 Mengatur dan memonitor pembuangan limbah B3 di proyek sesuai dengan prosedur.

b. Project Manager bertugas sebagai berikut :

 Membuat rencana kerja dan anggaran konstruksi.  Mengendalikan seluruh kegiatan kostruksi.

 Melakukan koordinasi dengandengan semua pihak terkait.  Membangun komunikasi internal dan eksternal.

 Menetapkan kebutuhan sumber daya.  Menentukan alternatif mencapai target.  Menyetujui rencana dan metode kerja.  Menunjuk pemasok dan subkontraktor.

 Tercapainya sasaran biaya, mutu, waktu, K3 dan lingkungan  Efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya.

 Terkoordinasinya semua pihak terkait. c. Site Manager bertugas sebagai berikut:

 Aktif dalam rapatyang diadakan oleh konsultan, pemberi tugas dan mengusulkan hal-hal yang menguntungkan perusahaan.

 Mempersiapkan dan memproses berita acara tepat pada waktunya sesuai dengan kemajuan proyek guna terlaksananya penagihan.  Membuat jadwal bahan, alat dan sumber daya manusia dan lain-lain.  Mengkoordinasikan dan memonitor persediaan bahan, alat dan tenaga

(25)

 Memimpin dan mengarahkan kegiatan-kegiatan pelaksanaan pengadaan dan pendistribusian bahan dan alat.

 Melakukan pengecekan kegiatan pengusulan dan pemakaian bahan, alat dan tenaga.

 Membandingkan realisasi pekerjaan dengan rencana yang ditetapkan di buku biru.

 Melakukan atau mengarahkan tindakan perbaikan atas pekerjaan bila terjadi penyimpangan.

 Memantau dan mengarahkan proses kegiatan pekerjaan proyek guna mendapatkan hasil yang telah ditetapkan.

d. Quality Control bertugas sebagai berikut:

 Menetapkan standart mutu pekerjaan di lapangan mengacu kepada spesifikasi.

 Memberikan masukan mengenai metode kerja yang cocok dana man untuk mecapai standart mutu yang telah ditetapkan.

 Memantau pelaksanaan pekerjaan di lapangan terutama dari segi mutu hasil pekerjaan.

 Menetapkan standart mutu material yang digunakan di lapangan dengan tidak mengindahkan unsur K3l.

 Memantau pelaksanaan sistem mutu dan rencana mutu sesuai dengan aplikasi masing-masing tahapan pekerjaan.

e. Quantity Surveyor

merupakan salah satu bagian dari staff engineering proyek yang membantu Kepala Teknik dalam perhitungan volume serta membantu untuk menjembatani kebutuhan dan keinginan setiap pihak yang terlibat. Berikut deskripsi pekerjaan yang dilakukan oleh Quantity Suveyor :

 Membuat analisa harga satuan pekerjaan.

 Melaksanakan perhitungan volume perkerjaan tambah/kurang.  Menghitung kemajuan proses pelaksanaan pekerjaan.

 Bersama Kepala Teknik melaksanakan klaim tagihan.

 Bersama dengan tim proyek melaksanakan negosiasi pekerjaan.  Menyiapkan data perusahaan dengan baik.

(26)

f. Engineering bertugas sebagai berikut :

 Mengkoordinir pembuatan master schedule dan breakdown aktivitas bulanan dan mingguan. Mengkoordinir penentuan schedule material dan persetujuan material dari owner.

 Mengkoordinir pembuatan shop drawing.

 Memaksimalkan kemungkinan pemanfaatan value engineering (VE).  Mengkoordinir pembuatan laporan progres pelaksanaan proyek secara

periodik.

g. Drafter bertugas sebagai berikut:

 Membuat gambar pelaksanaan/gambar shop drawing.

 Menyesuaikan gambar perencana dengan kondisi nyata dilapangan.  Menjelaskan kepada pelaksana lapangan/surveyor.

 Membuat gambar akhir pekerjaan/asbuilt drawing. h. Office Boy/Girl bertugas sebagai berikut :

 Membersihkan dan merapikan meja, kursi, komputer dan perlengkapan lainnya.

 Menyediakan minuman untuk karyawan maupun tamu.  Mengirim/mengambil dokumen antar Divisi/Bagian.  Melayani permintaan fotokopi/faksimili.

 Membelikan dan menyiapkan makan siang karyawan.(tidak wajib)  Membereskan piring, gelas, & perlengkapan makan karyawan.  Mencuci piring, gelas dan perlengkapan makan/minum karyawan.

2.6. Hubungan Kerja

2.6.1. Pemilik Proyek atau Owner

Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan dan memberikanya kepada pihak lain yang mampu melaksanakanya sesuai dengan perjanjian kontrak kerja. untuk merealisasikan proyek, owner mempunyai kewajiban pokok yaitu menyediakan dana untuk membiayai proyek. Sebagai Owner tentunya memiliki hak dan

(27)

kewajiban terhadap suatu proyek, berikut merupakan hak dan kewajiban tersebut :

1. Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek 2. Mengadakan kegiatan administrasi proyek.

3. Memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan pekerjaan proyek.

4. Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau manajemen konstruksi (MK).

5. Menerima proyek yang sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor. 6. Membuat surat perintah kerja (SPK).

7. Mengesahkan atau menolak perubahaan pekerjaan yang telah direncanakan.

8. Meminta pertanggung jawaban kepada para pelaksana proyek atas hasil pekerjaan konstruksi

9. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak dapat melaksanakan pekerjaanya sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak.

10. Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor).

11. Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan oleh penyedia jasa.

12. Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan yang direncankan dengan jalan menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak atas nama pemilik.

(28)

2.6.2. Manajemen Konstruksi Pengawas

Struktur Organisasi Proyek Manajemen Konstruksi dalam sebuah proyek berfungsi sebagai yang merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing), menempatkan orang (staffing), mengarahkan (directing) dan mengontrol (controlling). Tanpa sebuah adanya manajemen pada suatu proyek bisa berakibat proyek yang di kerjakan tidak sesuai dengan target yang ingin di capai. Tujuan Manajemen Konstruksi adalah mengelola fungsi manajemen atau mengatur pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil optimal sesuai dengan persyaratan (spesification) untuk keperluan pencapaian tujuan ini, perlu diperhatikan pula mengenai mutu bangunan, biaya yang digunakan dan waktu pelaksanaan. Dalam rangka pencapaian hasil ini selalu diusahakan pelaksanaan pengawasan mutu (Quality Control), pengawasan biaya (cost control) dan pengawasan waktu pelaksanaan (time control).

Manajemen Konstruksi pada proyek Pondok Indah Hotel & Residence adalah PT. Metropolitan Kentjana Tbk. sekaligus sebagai pengawas dalam pelaksanaan. Konsultan pengawas adalah konsultan yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk melaksanakan pengawasan dan pengendalian proyek ini, dalam batas-batas yang ditentukan, baik teknis maupun administratif.

(29)

2.6.3. Konsultan

Konsultan perencana adalah pihak yang ditugasi untuk melaksanakan perencanaan lengkap dari seluruh bangunan atau proyek sesuai kehendak pemberi tugas. Hasil akhir dari perencanaan adalah dokumen pelelangan. Syarat – syarat konsultan perencana antara lain adalah :

 Perencana dapat berupa perorangan atau berbentuk badan hokum.  Perencana harus mampu / mengusahakan semaksimal mungkin

memenuhi keinginan pemilik, oleh karenanya harus merupakan seorang ahli.

 Perencana harus merupakan kepercayaan pemilik.

 Perencana harus sanggup dan mampu menjadi penasehat dalam pelaksanaan pekerjaan.

Pihak – pihak konsultan yang terlibat dalam proses pembangunan proyek Pondok Indah Hotel & Residence terdiri dari :

1. Bidang arsitektur di percayakan kepada Development Design Group Incorporated, PT. Perentjana Djaja selaku konsultan arsitek.

2. Bidang struktural PT. Wiratman & Associates dipercaya sebagi konsultan di bidang struktur.

3. Bidang Mekanikal dan elektrikal BECA Engineering NZ Ltd, PT. Bimatekno Karyatama sebagai konsultan mekanikal dan elektrikal.

2.6.4. Kontraktor Pelaksana

Orang/badan yang menerima pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan biaya yang ditetapkan dan berdasarkan gambar rencana dan peraturan dan syarat-syarat yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, pihak kontraktor yang melaksanakan pembangunan proyek Pondok Indah Hotel & Residence adalah PT. BBSI-JKMP Joint Venture.

Kontraktor bertanggung jawab secara langsung pada pemilik proyek (owner) dan dalam melaksanakan pekerjaannya diawasi oleh tim pengawas dari owner serta dapat berkonsultasi secara langsung dengan tim pengawas terhadap masalah yang terjadi dalam pelaksanaan. Perubahan desain harus

(30)

segera dikonsultasikan sebelum pekerjaan dilaksanakan. Kontraktor sebagai pelaksana proyek tentunya mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya, antara lain adalah sebagai berikut :

1. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan dan spesifikasi yang telah direncanakan dan ditetapkan didalam kontrak perjanjian pemborongan

2. Memberikan laporan kemajuan proyek yang meliputi laporan harian, mingguan, dan bulanan kepada pemilik proyek yaitu :

a. Pelaksanaan pekerjaan b. Prestasi kerja yang dicapai

c. Jumlah tenaga kerja yang digunakan d. Jumlah bahan yang masuk

e. Keadaaan cuaca dan lain-lain

3. Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja, peralatan, dan alat pendukung lain yang digunakan mengacu dari spesifikasi dan gambar yang telah ditentukan.

4. Bertanggung jawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi dan metode pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

5. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. 6. Melindungi semua perlengkapan, bahan dan pekerjaan terhadap

kehilangan dan kerusakan sampai pada penyerahan pekerjaan.

7. Memelihara dan memperbaiki dengan biaya sendiri terhadap kerusakan jalan yang diakibatkan oleh kendaraan proyek yang megangkut peralatan dan material ke tempat pekerjaan.

8. Kontraktor mempunyai hak untuk meminta kepada pemilik proyek sehubungan dengan penguduran waktu penyelesaian pembangunan daengan memberikan alasan yang logis dan sesuai dengan kenyataan di lapangan yang memerlukan tambahan waktu.

9. Mengganti semua ganti rugi yang diakibatkan oleh kecelakaan sewaktu pelaksanaan pekerjaan, serta wajib menyediakan perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan.

(31)

2.6.5. Sub Kontraktor

Sub konstraktor adalah sebuah pihak yang ikut dengan pelaksanaan proyek dibawah kendali Main Kontraktor. Subkontraktor bekerja dan mengikat kontrak dengan Main Kontraktor Pada proyek bangunan Pondok Indah Hotel dan Residence ini memiliki beberapa sub-konstruksi diantaranya :

Tabel 2.1. Tabel Subkontraktor (sumber: Data Perusahaan)

NO PEKERJAAN / PENGADAAN KONTRAKTOR

PEKERJAAN

1 TEST PILE N CBP CV. DWI NIRMALA

2 BORED PILE PT. CKMP

3 GALIAN TANAH PT. HMS

4 GROUND ANCHOOR CV. DWI NIRMALA

5 WALLER BEAM DAN CAPPING BEAM PT. DANWO

6 DEWATERING PT. GEOTEKINDO

7 STR, ARS, PL PT. JAYA KONTRUKSI MANGGALA PRATAMA

8 PEK HVAC PT. JAYA TEKNIK INDONESIA

9 HS PT. HARDI AGUNG PERKASA

10 ELEKTRIKAL PT. BERCA MANDIRI PERKASA

11 ELEKTRONIKA PT. AZBIL BERCA INDONESIA

12 FASCADE PT. JAGAT INTERINDO

13 PEK LIFT & ESKALATOR PT. BERCA SCHINDLER LIFTS

14 PEMASANGAN UNIT GENSET PT. DUTA TATA ECHOINDO

15 PEK PLAFOND AKUSTIK PT. DANWO

16 PEK SUMUR AIR DALAM PT. SARINADE AGUNG

17 PEKERJAAN STP PT. BPW

18 PEKERJAAN TOILET CUBICLE PT. DINAMIKA PRAKARSA MUKTI

20 GENERAL LIGHTING PT. HILIOS POWER

21 SPESIAL LIGHTING PT. TRIDAYA DINAMIKA ELEKTRINDO

22 GONDOLA PT. MITRA GONDOLA

PENGADAAN

23 BETON READY MIX STAGE 1 PT. CIPTA MORTAR UTAMA

24 BESI BETON STAGE 1 PT. BETON PERKASA WIJAKSANA (BPW)

25 UNIT GENSET PT. PAG

26 PANEL TEGANGAN MENENGAH PT. CEJETE INDUSTIRA

27 TRAFO PT. TRAFOINDO

28 PANEL TEGANGAN RENDAH PT. CEJETE INDUSTIRA

29 POMPA PLUMBING PT. RAJAWALI PARAMA KONSTRUKSI

30 KACA FAÇADE PT. SINAR RASA KENCANA

31 POMPA KEBAKARAN PT. RODA NURMALA

(32)

33 KERAMIK TILE PT. PAG

34 HOMOGENEOUS TILE PT. PAG

35 RAILING & HANDRAIL PT. DIANZEE PERKASA ABADI

36 SANITAIR & AKSESORIS PT. SURYA PERTIWI

2.7.

Pelaksanaan

2.7.1. Kontrak

Pada proses pelaksanaan proyek Pondok Indah Hotel dan Residence terdapat beberapa macam kontrak, diantaranya sebagai berikut:

a. Lumpsum Rate – Pelimenaries

Dimana biaya yang harus dikeluarkan pemilik proyek adalah jumlah tetap yang didapat dari perhitungan seluruh aspek pekerjaan sesuai dengn dokumen kontrak, seperti gambar desain, spesifikasi umum dan teknis serta aturan-aturan administratif lainnya.

b. Cost Plus Fee – Main Work

Pembayaran oleh pemilik proyek didasarkan atas daftar biaya yang dikeluarkan oleh konraktor setelah proyek selesai ditambah keuntungan sebesar 13%

c. Fee Coordination

Biaya yang harus dikeluarkan oleh owner atas koordinasi pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor sebesar 4%

Sistem kontrak – Kontraktor Utama Terpisah (Separate Prime Contract) Proyek yang mempunyai skala pembangunan fisik sangat besar membutuhkan banyak kontraktor utama, masing-masing melakukan hubungan kontrak dan hubungan koordinasi dengan hierarki organisasi.

(33)

2.7.2. Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Pekerjaan

Suatu bangunan yang telah dikerjakan selesai perlu adanya pemeliharaan karena masa perawatan pasca bangunan selesai dibangun dalam waktu yang telah disepakati antara pemilik proyek atau owner dengan kontraktor. Berikut peraturan masa pemeliharaan dan serah terima pekerjaan: 1. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung sejak

saat penyerahan pertama.

2. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah 12 (dua belas) bulan terhitung sejak saat penyerahan pertama.

3. Selama masa pemeliharaan ini, pemborong instalasi ini diwajibkan megatasi segala kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya tambahan biaya

4. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai dilaksanankan masih merupakan tanggung jawab pemborong sepenuhnya.

5. Selama masa pemeliharaan ini, apabila pemborong instalasi tidak melaksanakan teguran dari Owner/Pemberi Tugas atas perbaikan/penggantian/penyetelan yang diperlukan maka Owner/Pemberi Tugas berhak menyerahkan perbaikan/penggantian/penyetelan tersebut kepada pihak lain atas biaya pemborong instalasi ini.

6. Selama masa pemeliharaan, Pemborong instalasi ini harus melatih petugas-petugas yang ditunjuk oleh pemilik sehingga dapat mengenali sistim instalasi dan dapat melaksanakan pemeliharaanya.

7. Serah terima pertama dan instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditanda tangani bersama oleh Pemborong dan Owner/Pemberi Tugas serta dilampiri surat ijin pemakaian dari Jawatan Keselamatan Kerja dan Instansi yang berwenang lainnya.

8. Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah :

a) Berita Acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini dalam keadaan baik, ditandatangani bersama pemborong dan Owner/Pemberi Tugas.

(34)

b) Pemborong telah menyerahkan semua surat izin pemakaian dari instalasi pemerintah yang berwenang, missalnya Dinas Pemadam Kebakaran dan Instalasi Keselamatan Kerja, dll, hingga instalasi yang telah terpasang dapat dipakai tanpa menyalahi peraturan instalasi yang bersangkutan.

c) Semua gambar terpasang beserta operating, instruction, technical dan maintenance manual rangkap 3 (tiga) termasuk 1 (satu) set asli telah diserahkan kepada Owner/Pemberi Tugas.

2.7.3. Laporan-Laporan

Selama pembangunan proyek Pondok Indah Hotel & Residence berjalan, harus adanya laporan ke Owner/Pemberi Tugas maupun ke Main Contractor yang diantaranya sebagai berikut :

1. Laporan Harian dan Mingguan

Pemborong wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yang memberikan gambraran mengenai :

 Kegiatan fisik

 Catatan dari perintah Owner/Pemberi Tugas maupun Main Contractor yang disampaikan secara lisan maupun secara tertulis

 Jumlah material masuk/ditolak  Jumlah tenaga kerja

 Keadaan cuaca

 Pekerjaan tambah/kurang

Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah ditanda tangani oleh Project Manager harus diserahkan kepada Owner maupun Main Contractor untuk diketahui/disetujui.

2. Laporan Pengetesan

Pemborong instalasi ini harus menyerahkan kepada Owner maupun Main Contractor dalam rangkap 3 (tiga) mengenai hal-hal sebagai berikut :

 Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.  Hasil pengetesan peralatan

(35)

 Hasil pengetesan kabel

Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus disaksikan oleh pihak Owner maupun Main Contractor.

2.7.4. Pekerjaan Tambah Kurang

Suatu pekerjaan pada proyek selalu ada penambahan dan penguranganya berikut persyaratan pekerjaan penambahan dan pengurangan instalasi :

1. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan dengan kondisi lapangan, harus mendapat persetujuan tertulis dahulu dari pihak konsultan perencana dan Owner maupun Main Contractor.

2. Pemborong instalasi ini harus menyerahkan setiap gamabr perubahan yang ada kepada pihak Owner maupun Main Contractor dalam rangkap 3 (tiga).

3. Perubahaan material dan lain-lainnya harus diajukan oleh pemborong kepada Direksi/MK secara tertulis dan pekerjaan tambah/kurang atau perubahaan yamg ada harus disetujui oleh Owner/ pemberi tugas secara tertulis.

Gambar

Gambar 2.1. Siklus Proyek menurut H Kerzner dan H.J. Thanhain (1986)
Gambar 2.2. Logo PT. BBSI-JKMP Joint Venture (sumber: Data Perusahaan)
Gambar 2.1. Bagan PT. Jaya Pembangunan (sumber: Data Perusahaan)
Gambar 2.3. Diagram kepemilikan BBSI (sumber: Data Perusahaan)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Memiliki tugas dan wewenang terhadap pekerjaan dan keputusan yang tepat dalam proyek, antara lain:.. • Tersedianya back up data RAB dan RAP

Hal ini menjadi tanggung jawab account executive kepada klien atau pemasang iklan, dan yang tidak kalah pentingnya seorang account executive bertanggung jawab

Dokumentasi ini penting karena pelayanan keperawatan yang diberikan pada klien membutuhkan catatan dan pelaporan yang dapat digunakan sebagai tanggung jawab dan tanggung

Jadi tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan di sekolah tidak dapat diserahkan sepenuhnya hanya kepada guru (sekolah) atau hanya ditangani keluarga sendiri ataupun

dipindahkan. d) Mencegah hilangnya basahan dari beton yang masih baru. Perencanaan sebuah sistem serta metode kerja bekisting menjadi tanggung jawab dari pihak pemborong

Selain kewajiban dan tanggung jawab sebagaimana di atas negara, pemerintah, dan pemerintah daerah juga menjamin perlindungan, pemeliharaan, dan kesejahteraan anak

Pemborong bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk bahan-bahan bangunan dan perlengkapan instalasi di tapak, hingga kontrak selesai dan diterima

Pemborong bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk bahan-bahan bangunan dan perlengkapan instalasi di tapak, hingga kontrak selesai dan diterima