Oleh Kelompok 4: Dewi Ratna Sari
Mardiana
Muthiatun Nuriah
Pengaruh Perubahan
Iklim Terhadap Migrasi
Program Pasca Sarjana Studi Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Universitas Indonesia Depok, Maret 2013
Latar Belakang
• Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
dalam Third Assessment Report (TAR) melaporkan
bahwa emisi rumah kaca dari aktifitas produksi
manusia meningkatkan emisi C0
2dari 280 ppm
menjadi 368 ppm selama periode (1750 – 2000)
yang mengakibatkan pemanasan Global.
• Fokus para ahli dikaitkan dengan faktor atmospheric
sedangkan untuk sekarang difokuskan pada siklus
hidrologi ( triarko, 2013)
Pemanasan global mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan frekuensi maupun intensitas kejadian cuaca ekstrim yang membawa dampak kepada degradasi lingkungan, kerawanan dan bencana.
Perubahan yang signifikan dalam sistem fisik dan biologis seperti • Peningkatan intensitas badai tropis
• perubahan pola presipitasi • salinitas air laut
• perubahan pola angin • masa reproduksi hewan
• frekuensi serangan hama dan wabah penyakit dsb (Kementerian Lingkungan Hidup, 2007).
Migrasi dan Perubahan
lingkungan
Martin (2010)
potensi migrasi masal akibat perubahan iklim
ancaman masalah yang besar dimasa mendatang.
konsep migrasi yang dipengaruhi oleh perubahan
lingkungan masih menjadi isu yang kontroversial.
Menurut Triarko (Pakar Demografi) sulit untuk mengukur
faktor dari gejala alam dan perubahan iklim yang dapat
mempengaruhi perpindahan penduduk (migrasi).
Tujuan mengetahui pola hubungan perubahan iklim
terhadap migrasi dan bagaimana dampaknya
terhadap tatanan kehidupan manusia dengan
melakukan tinjauan pustaka
Metodologi melakukan tinjauan pustaka dari berbagai
literatur yang ada dan wawancara dengan nara
sumber, sehingga didapatkan pengetahuan
untuk dapat menganalisa kedua permasalahan
ini secara lebih mendalam
Definisi Perubahan Iklim
“Berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan, baik karena
variabilitas alami
atau sebagaihasil dari aktivitas manusia
yang diamati selama periode waktu tertentu yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan manusia” (Lapan, UNFCCC).Perubahan iklim berarti berubahnya iklim yang disebabkan secara
langsung atau tidak langsung
darikegiatan manusia
yangmengubah komposisi atmosfer global
dan yang selainvariabilitas iklim alami yang diamati selama periode waktu tertentu. (IPCC).
Penyebab Perubahan Iklim
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), 2007
Penduduk Besar Aktivitas manusia
Aktivitas Ekonomi, deforestasi, permintaan energi tinggi
Peningkatan Emisi Pemanasan Global
Pengaruh Perubahan Iklim
Terhadap Lingkungan dan Migrasi
Perubahan iklim Cuaca yang Ekstrem
degradasi lingkungan ex. erosi pantai, banjir
pesisir, kekeringan, dan lainnya
migrasi
penduduk
1. Intensifikasi bencana alam, seperti: angin topan, tornado, banjir yang menghancurkan pemukiman penduduk dan penopang kehidupan sehingga penduduk harus segera direlokasi untuk jangka waktu yang pendek ataupun panjang. 2. Peningkatan suhu bumi dan juga kemarau yang
berkepanjangan yang sangat mempengaruhi produk pertanian, mengurangi penghidupan manusia seperti akses terhadap pangan dan air bersih.
3. Peningkatan permukaan laut yang semakin mengurangi daerah pantai sehingga menjadi tidak layak untuk ditempati. 4. Persaingan terhadap sumber daya alam yang dapat memicu
konflik .
Empat Kemungkinan Perubahan Iklim
Dapat Mempengaruhi Migrasi
“Environmental Migrant”
(IOM, 2008)
Migrant karena lingkungan adalah
“seseorang atau kelompok orang yang
terpaksa
melakukan perpindahan karena mengalami
perubahan
mendadak atau perubahan yang semakin
membesar terhadap tempat hidupnya sehingga
harus memilih/terpaksa keluar
dari daerah tempat
tinggalnya untuk sementara waktu atau permanen
baik ke dalam negeri ataupun keluar negeri”
Tipe-Tipe Migran Lingkungan
Oli Brown ( dalam Martin:2010 )
1. Tipe Alarmist
Melihat perubahan lingkungan sebagai alasan mendasar perpindahan penduduk, sehingga dalam hal ini melibatkan penduduk dalam jumlah yang besar karena terpaksa oleh kondisi alam Tipe ini yang paling dikhawatirkan oleh para
ahli lingkungan karena sifatnya yang mendadak dan melibatkan banyak orang.
2. Tipe Skeptis
Melihat perubahan iklim dan potensi ancaman
perubahannya ke depan dan menjadikan daerah tempat tujuan migrasi lebih sebagai faktor penarik yang lebih
Tipe migran lingkungan yang disebutkan oleh Oli Brown mengindikasikan bahwa perpindahan tersebut sesuai dengan teori migrasi oleh Lee, 1966 dimana :
1. Tipe Alarmist dikarenakan Push factor daerah asal lebih besar karena adanya degadrasi lingkungan
2. Tipe Skeptis yang melihat Pull Factor daerah tujuan yang dinilai lebih baik karena adanya potensi perubahan lingkungan dan iklim
Push – Pull Theory ( Lee, 1966)
1. Faktor pendorong (push factor)
• Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu atau bahan dari pertanian.
• Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal (misalnya tanah untuk pertanian di perdesaan yang makin menyempit). • Adanya tekanan-tekanan politik, agama, suku sehingga
mengganggu hak azasi penduduk di daerah asal. • Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan
• Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim kemarau panjang atau adanya wabah penyakit.
2. Faktor-faktor penarik (pull factor)
• Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaikan taraf hidup.
• Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.
• Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik lainnya.
• Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim di kota besar
Kasus-Kasus Migrasi Akibat
Perubahan Iklim
• R. McLeman dan Barry Smit (2005) menjelaskan bahwa perubahan iklim mempengaruhi pola migrasi.
• Susan Martin (2010) menjelaskan ada pengaruh perubahan iklim terhadap migrasi baik di dalam dan diluar negeri.
• Profesor Norman Myers (2005) mengestimasi bahwa pada tahun 2050 akan ada 200 juta migran iklim, ini berarti bahwa pada tahun 2050 satu dari setiap 45 orang di dunia akan mengungsi akibat perubahan iklim.
• Kemarau di Amerika Serikat yang telah menyebabkan lebih dari 30.000 orang bermigrasi di tahun 1930-an (Rosenzweig dan Hillel 1993), Tsunami di Indonesia pada tahun 2004 mengungsi 500.000 orang (FIG 2006), kekeringan di Burkina Faso dan Sudan dari 1968-1973 mengungsi sekitar 1.000.000 orang (Afolayan dan Adelekan 1999; Hugo 1996).
Kasus-Kasus Migrasi Akibat
dari Perubahan Iklim
• OFDA/CRED International Disaster Database (2007), sepuluh kejadian bencana terbesar di Indonesia yang terjadi dalam periode waktu antara tahun 1907-2007 sebagian besar merupakan bencana yang terkait dengan iklim: khususnya banjir, kemudian kekeringan, kebarakan hutan, dan ledakan penyakit.
• Dampak perubahan iklim di Semarang yaitu adanya kenaikan pasang air laut/rob yang menyebabkan kerusakan rumah dan lingkungan khususnya didaerah Semarang Utara dan Barat
Sebagian besar masyarakat di seluruh kawasan pemukiman yang tergenang akan bermigrasi untuk menghindari kenaikan air lautrob periode pendek 78 %, periode menengah 73 % periode panjang 87 %.
Kasus-Kasus Migrasi Akibat
dari Perubahan Iklim
• Penelitian di masyarakat pesisir Teluk Bone Provinsi Sulawesi Selatan oleh Deny, dkk terjadinya pergeseran musim tanam, pergeseran musim gelombang, musim hujan dan musim kemarau, terjadi rob, pengikisan bibir pantai serta kerusakan terumbu karang proses mitigasi dan adaptasi belum sampai kepada proses migrasi.
Mitigasi menanam mangrove
Adaptasi memperluas wilayah tangkap, mengganti kapasitas armada tangkap, menyesuaikan waktu melaut, penyesuaian waktu tanam untuk pertanian tanaman pangan dan pengembangan sistem policulture (rumput laut, bandeng dan udang).
Hasil wawancara dengan
Bapak Triarko Nurlambang
Dampak perubahan iklim di Indonesia tidak terlalu besar
karena indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak lautan dimana sifat air adalah menetralisir dari emisi CO2 dan Indonesia berada di ekuator dimana perubahan suhu tidak teralu ekstrem
Perubahan iklim di Indonesia lebih berpengaruh pada
pertanian karena berubahnya musim tanam dari pada kepada migrasi penduduk. Perubahan musim tanam memungkinkan petani menjadi berganti profesi atau melakukan inovasi
terhadap perubahan iklim tsb . Alasan migrasi penduduk lebih disebabkan kepada alasan-alasan ekonomi.
Hasil wawancara dengan Bapak Triarko
Nurlambang
Posisi kajian perubahan iklim di Indonesia masih terfokus pada identifikasi yang bersifat indikatif terhadap gejala dan unsure-unsur penting sebagai key driving forces perubahan iklim termasuk pemanasan regional-global dalam konteks Indonesia
Upaya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap dampak perubahan iklim perlu diupayakan. Salah satu
pendekatannya adalah dengan melalui peningkatan kualitas keluarga yang kecil. Hal ini menjadi penting karena keluarga kecil berkualitas daya adaptasi lebih besar
Model-Model Migrasi Akibat dari
Perpindahan Penduduk
Ada 3 model Migrasi Akibat dari
Perubahan Iklim
• Perubahan iklim, kensenjangan ekonomi dan
migrasi
• Migrasi sebagai Adaptasi dari Perubahan Iklim
• Perubahan Iklim, Migrasi dan Kesehatan
1. Perubahan iklim, kensenjangan ekonomi
dan migrasi
(Marchiori dan Schumacher (2009)
• Perbedaan pembangunan ekonomi telah lama menjadi sorotan sebagaialasan seseorang atau penduduk melakukan migrasi
• Haris dan Todaro (1970) model migrasi rural-urban yang dikarenakan perbedaan pembangunan dikedua wilayah tersebut
• Galor (1986) menganalisis efek perbedaan dari tingkat kesejahteraan di dua wilayah, dimana alasan utama yang mempengaruhi migrasi adalah karena adanya perbedaan preferensi
• Kemudian pada tahun 1996 Crettez et al.memperluas model Galor dengan memasukkan untuk tanah / kepemilikan tanah sebagai sebagai faktor
ketiga dalam proses produksi
• Perbedaan yang diamati di model ini adalah perbedaan negara-negara maju di Utara dan negara-negara berkembang di Selatan
Pembentukan Model
• Pendekatan yang digunakan adalah bagaimana
kesejahteraan dapat mempengaruhi migrasi,
sementara itu perubahan iklim mempengaruhi
tingkat kesejahteraan. Perjalanan pembentukan
model dilakukan bertahap dengan menerapkan
suatu skenario atau preposisi untuk
Preposisi 1. Memperhatikan masalah optimisasi profit perusahaan
dan hasil jangka panjang pada kasus yang terintegrasi setara dengan kasus-kasus autarky .
Model dibangun dari fungsi produksi Cobb-Douglas
Dimana :
w = upah
A = TFP (Total Faktor Produksi) K = Modal L = Tenaga Kerja si= tabungan T = temperature N = utara; S = Selatan i= N, S
Diturunkan dan dihubungkan dengan upah, tingkat suku bunga,
Preposisi 2. Variable Endogen Perubahan iklim adalah variable
utama yang mempengruhi migrasi dunia dan mengurangi kesejahteraan per Kapita di wilayah Utara dan Selatan
Perkembangan ekonomi yang berbeda antara wilayah Utara dan Selatan membawa dampak penduduk memiliki kecenderungan untuk memilih migrasi ke Utara walaupun tanpa adanya perubahan iklim hal ini disebabkan oleh tingginya tingkat upah, tingginya arus perputaran modal, dan tingginya produktifitas di wilayah utara
Namun aktifitas perekonomian dan tingkat migrasi yang tinggi di wilayah utara menyebabkan tingginya emisi CO2 yang dalam jangka panjang menyebabkan kenaikan temperature yang akhirnya membawa pada perubahan iklim.
Hubungan Migrasi dan Peningkatan suhu terlihat
Proposisi 3 Perhatian terhadap kontrol di daerah perbatasan semakin
meningkat pada jangka panjang mengurangi migrasi dalam jangka panjang, terjadinya perbaikan lingkungan dan meningkatkan/ menurunkan kesenjangan.
Salah satu upaya yang dapat diukur untuk memperketat adanya migrasi adalah dengan menerapkan pajak, persamaan pajak migrasi yang dipengaruhi perubahan iklim dalam dilihat pada persamaan berikut, dimana adalah pajak
Pengaruh Pajak dalam mengurangi Migrasi
Proposition 4 Penerapan lebih banyak pajak yang diarahkan untuk “green”
teknologi dalam upaya untuk mengurangi jumlah migrant yang masuk, memperbaiki lingkungan dan juga peningkatan/penurunan kesenjangan
2. Migrasi sebagai Adaptasi dari Perubahan Iklim
3. Perubahan Iklim, Kesehatan dan Migrasi .
(Zhou, 2011)
• Flavin dan Tunali (1998) menginformasikan bahwa penyakit seperti kolera, malaria, dan lain-lain menjadi sangat mungkin tersebar luas dan cepat akibat dari peningkatan suhu dan kelembaban.
Peningkatan suhu sekitar 3 ◦ C berpotensi meningkatkan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang ditularkan hingga dua kali lipat di daerah tropis dan 10 kali lipat di daerah seperti Eropa.
• Kenaikan temperature suhu air dapat meningkatkan produksi ganggang sehingga menyebabkan menyebarnya wabah kolera. Setiap tahunnya diperkirakan sekitar tiga juta orang meninggal
akibat malaria, dan sekitar 500 juta penderitaan mengalami kondisi yang parah. Selain itu, sekitar 17,3 juta kematian di seluruh dunia (sekitar 33% dari total) diyakini dikarenakan oleh penyakit menular. Kematian seperti ini diduga akibat penggunaan air yang
terkontaminasi dan memiliki higienitas yang rendah (lihat WHO 1996).
Perubahan cuaca dan suhu lingkungan berkorelasi dengan probabilitas gejala penyakit kronis pada perempuan. Sedangkan migrasi preferensi penduduk laki-laki yang bermigrasi dari kota ke kota lain adalah tidak terkait dengan efek perubahan suhu masa lalu rendah
Zhou menggunakan model kontemporer dan model dinamis, bahwa preferensi migrasi dari daerah pedesaan ke perkotaan berkorelasi dengan paparan untuk menghindari panas.
Upaya-Upaya untuk Mengatasi
Dampak Buruk Migrasi Akibat
Upaya Mengatasi Dampak Negatif
Perubahan Iklim
• Adaptasi
• Mitigasi
• Pengendalian Jumlah Penduduk
• Pemerataan Pembangunan
• Penggunaan Green Technology
• Kebijakan
Migrasi
Akibat
Perubahan Iklim Peningkatan
Emisi CO2
Alur Perubahan Iklim terhadap Migrasi
Pembangunan ekonomi, Industrialisasi, Aktifitas manusia
Efek Rumah Kaca
Perubahan Lingkungan dan Kerentanan MIGRASI Jumlah Penduduk yang besar
Perubahan Iklim Peningkatan
Emisi CO2
Alur Perubahan Iklim terhadap Migrasi & Upaya Penganggunalangannya
Pembangunan ekonomi, Industrialisasi, Aktifitas manusia
Efek Rumah Kaca
Perubahan Lingkungan dan Kerentanan Mitigasi Adaptasi MIGRASI Jumlah Penduduk yang besar Pengendalian Penduduk Penggunaan Green Technology Upaya penanggulangan
Kerangka Pikir
• Perubahan Iklim diakibatkan oleh jumlah penduduk yang besar aktifitas manusia peningkatan emisi Pemanasan Global Perubahan Iklim
• Perubahan iklim Perubahan lingkungan migrasi penduduk • Migrasi adalah langkah terakhir yang ditempuh jika proses adaptasi
dan mitigasi tidak berhasil
• Bukan saja Perubahan iklim yang mempengaruhi migrasi tetapi migrasi juga dapat mempengaruhi perubahan iklim terutama jika terjadi kesenjangan pembangunan
Arah Kebijakan
• Adaptasi • Mitigasi
• Pengendalian Jumlah Penduduk • Penggunaan Green Technology • Pemerataan Pembangunan