49
PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang telah yang dibuat. Program pengujian ini akan disimulasikan di suatu sistem yang sesuai. Pengujian ini dilaksanakan untuk mengetahui apakah aplikasinya sudah berjalan sesuai dengan perencanaan atau belum. Setelah itu dilakukan pengujian kedalam sistem yang telah terintegrasi.
Pengujian beserta analisa yang dilakukan pada bab ini antara lain : 1. Pengujian Komunikasi Serial PC to PC
2. Pengujian komunikasi serial mikrokontroller to PC 3. Display monitoring dan Data base
4. Integrasi sistem
Pengujian beserta analisa yang dilakukan pada bab ini antara lain :
4.1. Pengujian Komunikasi Serial PC to PC
Pada Tugas akhir ini menggunakan port serial RS 232 sebagai jaringan untuk menghubungkan antara mikrokontroler dengan PC, sebelum kita memasang serial ke mikrokontroler, kita harus melakukan pengecekan pengiriman data serial pada PC to PC. Yaitu dengan memasang konverter ini pada PC (pada port serial tentunya). Kemudian jalankan program hyperterminal dan set com sesuai dengan serial yang digunakan. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengatur settingan awal pada hyperterminal seperti yang terlihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1
Kemudian kita mengatur dilihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2
4.2. Pengujian komunikasi serial
Percobaan kedua yang dilakukan pada
mengecek hubungan komunikasi antara mikrokontroler dengan PC. Tujuan dari pengujian ini memastikan bahwa PC dapat menerima data dari mikrokontroller. Untuk pengujian ini digunak
AVR ATmega 16. Untuk pengujian dan analisa sistem dapat dilakukan dengan menguji minimum sistem dari AVR ATmega 16, cara untuk mengetes program
Gambar 4.1 Setting awal pada hyperterminal
Kemudian kita mengatur Com Property-nya menjadi Default, hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Pengaturan properties pada hyperterminal
Pengujian komunikasi serial mikrokontroller to PC
Percobaan kedua yang dilakukan pada Tugas ahir ini adalah mencoba untuk mengecek hubungan komunikasi antara mikrokontroler dengan PC. Tujuan dari pengujian ini memastikan bahwa PC dapat menerima data dari mikrokontroller. Untuk pengujian ini digunakan beberapa peralatan diantaranya minimum system AVR ATmega 16. Untuk pengujian dan analisa sistem dapat dilakukan dengan menguji minimum sistem dari AVR ATmega 16, cara untuk mengetes program , hal tersebut dapat
ini adalah mencoba untuk mengecek hubungan komunikasi antara mikrokontroler dengan PC. Tujuan dari pengujian ini memastikan bahwa PC dapat menerima data dari mikrokontroller. an beberapa peralatan diantaranya minimum system AVR ATmega 16. Untuk pengujian dan analisa sistem dapat dilakukan dengan menguji minimum sistem dari AVR ATmega 16, cara untuk mengetes program
serialnya yaitu dengan mengisikan program dibawah ini ke mikrokontroller AVR ATmega 16.
void kirim_serial(int V,int I) {
int ratusanV,puluhanV,satuanV,ratusanI,puluhanI,satuanI,ssI; ratusanV= V/100;
puluhanV= (V - (ratusanV*100))/10;
satuanV=V - (puluhanV*10) - (ratusanV*100); ratusanI= I/100;
puluhanI= (I - (ratusanI*100))/10; satuanI=I - (puluhanI*10) - (ratusanI*100); printf("%d",ratusanV); printf("%d",puluhanV); printf("%d",satuanV); putchar(13); printf("%d",ratusanI); printf("%d",puluhanI); printf("%d",satuanI); putchar(13); delay_ms(1000); }
Setelah pogram diatas di download ke mikrokontroler kemudian dihubungkan serial dengan PC, maka akan tampil data yang di kirim oleh mikrokontroler ke hyperterminal “ kirim serial” seperti yang terlihat pada Gambar 4.3
4.3. Pengujian Display monitoring dan Data base
Form ini adalah form utama dimana pada waktu pertama kali tampil user melakukan pengaktifan pada sistem agar
4.3.1. Tampilan Display Monitoring
Gambar 4.
4.3.2. Display database
Pada Tabel 4.1 memperlihatkan data dar
referensi waktu beroperasi kemudian data secara otomatis tersimpan dalam database. Display monitoring dan Data base
Form ini adalah form utama dimana pada waktu pertama kali tampil user pengaktifan pada sistem agar parameter-parameter bisa terbaca
Tampilan Display Monitoring
Gambar 4.4 Tampilan display monitoring
Display database
memperlihatkan data dari hasil monitoring pemakaian referensi waktu beroperasi kemudian data secara otomatis tersimpan dalam database.
Form ini adalah form utama dimana pada waktu pertama kali tampil user harus parameter bisa terbaca.
i hasil monitoring pemakaian beban referensi waktu beroperasi kemudian data secara otomatis tersimpan dalam database.
Tabel 4.
Dari hasil pengujian data record pada data base didapat data base mampu menyimpan data hasil monitoring,
waktu jika di perlukan. Data yang direcord adalah data sensor (tegangan dan arus
Pada Tabel 4.1 memperlihatkan data dari hasil monitoring peralatan yang sedang d
otomatis tersimpan dalam database.
Gambar tampilan pada form ini merupakan semua data yang ditampilkan pada database yang dibuat pada Ms Access. Semua data ter
menggunakan
perintah-Data Control.
Tabel 4.1 Record data hasil monitoring pengujian
Dari hasil pengujian data record pada data base didapat data base mampu menyimpan data hasil monitoring, sehingga data tersebut dapat dilihat sewaktu waktu jika di perlukan. Data yang direcord adalah data – data yang d
sensor (tegangan dan arus).
memperlihatkan data dari hasil monitoring yang dilakukan pada peralatan yang sedang di kontrol atau di monitoring, yang kemudian data secara otomatis tersimpan dalam database.
Gambar tampilan pada form ini merupakan semua data yang ditampilkan pada database yang dibuat pada Ms Access. Semua data tersebut ditampilkan dengan -perintah yang terdapat pada ActiveX® Data Objects(ADO) Dari hasil pengujian data record pada data base didapat data base mampu sehingga data tersebut dapat dilihat
sewaktu-data yang diperoleh dari
yang dilakukan pada kemudian data secara
Gambar tampilan pada form ini merupakan semua data yang ditampilkan pada sebut ditampilkan dengan
Pada tiap pengambilan sample monitoring terkadang berbeda - beda hasilnya, jika ada perbedaan antara tegangan teori dan hasil monitoring pengujian maka dapat dicari prosentase eror tegangannya.
Untuk penentuan tingkat prosentase eror pengukuran dapat di cari dengan melakukan perhitungan pada data pengukuran teori dengan data pengukuran pengujian alat.
Tingkat prosentase eror pada beban ( lampu ) dilihat dari teganganya dapat di hitung dengan menggunakan persamaan 4.1.
V=[((Vteori – V pengujian ) / Vteori )]x100 % …………(4.1)
Dan juga prosentase eror arus dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 4.4.
I =[((I teori- I pengujian) / I teori )]x100 % ……….…….(4.2)
Misal ada perbedaan data tegangan yang di ambil: Tingkat kesalahan / eror Tegangan sebagai berikut:
V teori = 220 volt
V pengujian = 221 Volt
Jadi:
Tingkat kesalahan / prosentase Tegangan sebagai berikut: V =[((Vteori – Vpengujian) / Vteori)] x100 %
=[(( 220 – 221) / 220)] x 100% =[((1 / 220))] x 100%
= 0.45%
Misal ada perbedaan data arus yang di ambil: Tingkat kesalahan / eror Arus sebagai berikut:
I teori = 1.36 Amper
Jadi:
Tingkat kesalahan / prosentase arus sebagai berikut: I =[((I teori- Ipengujian) / I teori )]x100 %
=[((1.36– 1.35) / 1.36)] x 100% =[((0.01 / 1.36))] x 100% =0.73%
4.4. Integrasi sistem
Pengujian dilakukan untuk melihat sesuai atau tidaknya output yang diperoleh dengan yang diinginkan. Pengujian dilakukan dengan cara merangkai modul sistem minimum AVR ATmega 16 dengan sensor, RS 232 yang dihubungkan dengan PC. Pengujian dengan cara yaitu melihat melalui tampilan pada PC yang menggunakan visual basic.
4.4.1. Pengujian
Seluruh program yang telah dibuat kemudian diuji dengan perangkat keras untuk mengetahui apakah hardware dengan software dapat berinteraksi, kemudian dilakukan pengujian secara realtime dengan alat pengujian sebagai referensi.
Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.2 yaitu hasil dari pengujian beban lampu pijar dengan kapasitas daya 300 watt.
Tabel 4.2 Data Hasil pengujian
Dari hasil pengujian dapat dianalisa bahwa untuk beban lampu, dengan melakukan pengukuran dan kemudian membandingkan antara teori dengan data pengujian, didapatkan hasil yang sesuai.
Ini menunjukkan bahwa performace dari alat pengukuran beban listrik satu fase ( lampu) pada tugas akhir ini di banding dengan parameter Arus ( I ) dan Tegangan ( V ) pada teori, di hitung dengan menghitung prosentase kesalahan parameter Arus ( I ) dan parameter tengangan ( V ) pada pengujian dengan (V) dan (I) teori, semakin kecil prosentase % kesalahan dari alat pengukuran, semakin bagus performance-nya alat tersebut, dan sebaliknya semakin besar prosentase % kesalahan dari alat tersebut, semakin tidak akurat alat tersebut.