• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI DAN BIAYA PEMASARAN TERHADAP LABA OPERASIONAL ( Studi Kasus Pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI DAN BIAYA PEMASARAN TERHADAP LABA OPERASIONAL ( Studi Kasus Pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI DAN BIAYA PEMASARAN TERHADAP

LABA OPERASIONAL

( Studi Kasus Pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya)

Yakub Abdul Muhaemin 093403011

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengendalian biaya produksi dan biaya pemasaran terhadap laba operasional. Data penelitian ini penulis menggunakan metode survey pada perusahaan kencana bordir tasikmalaya dengan jumlah data yang dikumpulkan selama 7 tahun yaitu dari tahun 2007-2013 Alat analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan analisis regresi berganda dan koefisien determinasi. Pengujian hipotesis dilakukan dengan tingkat keyakinan 95 %. Berdasarkan data perusahaan pengendalian biaya produksi, biaya pemasaran dan laba operasional sebagian besar mengalami peningkatan. Adapun Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan secara simultan maupun parsial antara pengendalian biaya produksi dan biaya pemasaran terhadap laba operasional pada perusahaan kencana bordir tasikmalaya periode 2007-2013. Disarankan perusahaan lebih memperhatikan hal yang dapat meningkatkan laba operasional salah satunya dengan menjaga agar biaya produksi yang akan dikeluarkan tidak melebihi dari anggaran yang telah ditetapkan dan menggunakan biaya pemasaran dengan lebih efektif.

Kata Kunci: Pengendalian Biaya Produksi, Biaya Pemasaran Dan Laba Operasional

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF CONTROL COST OF PRODUCTION AND MARKETING COST TO OPERATING INCOME

(Case Study on Kencana Bordir Tasikmalaya Company

This research purpose to know The Influence Of Control Cost Of Production And Marketing Costs To Operating Income. This research, the writer uses survey method on Kencana Bordir Tasikmalaya Company with amount of data collected during 7 years there from 2007-2013. The analytical used is by using multiple regression and the coefficient of determination. Hypothesis result is done with the 95% confidence. Based data company in Control Cost Of Production, Marketing Costs and Operating Income partly show raising. And The research result showed presence The Influence have significant simultaneously although partially between Control Cost Of Production And Marketing Costs To Operating Income on Kencana Bordir Tasikmalaya Company period 2007-2013. Therefore, companies pay more attention to all things can increase operating profit by keeping one of them for production costs to be incurred more from set budget and use the marketing costs with more effective.

(2)

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Dalam hal ini Pengendalian biaya produksi merupakan hal yang sangat penting bagi setiap perusahaan manufaktur yang terus-menerus memproduksi barang. Dan Pengendalian biaya produksi adalah penggunaan utama dari akuntansi dan analisis biaya produksi. Komponen biaya utama yaitu upah, bahan baku, dan biaya overhead pabrik perlu dipisahkan menurut jenis biaya dan juga menurut pertanggung jawaban. Pengendalian terhadap biaya dapat diukur dengan tingkat efisiensi biaya yang dianggarkan dengan biaya sesungguhnya.. Terkendalinya biaya produksi ini akan merupakan salah satu kunci keberhasilan dari pengendalian produksi secara keseluruhan (James dan B. Camphell yang dialih bahasakan oleh fenix, 2002: 318).

Setiap perusahaan dalam kegiatan memproduksi produk harus mempertimbangkan biaya yang terdapat didalamnya salah satunya adalah biaya bahan baku. Selain itu juga, perusahaan memiliki faktor utama lain untuk menjalankan kegiatan produksi operasionalnya yaitu tenaga kerja yang mana memerlukan biaya dalam menjalankan kegiatannya seperti untuk pemberian gaji, upah maupun bonus kepada tenaga kerja yang ada dalam perusahaan. Dan Pengendalian biaya tenaga kerja langsung dalam suatu perusahaan perlu dilakukan agar laba yang maksimal dapat dicapai yaitu dengan cara melakukan analisis selisih biaya tenaga kerja langsung. Disisi lain, terdapat juga biaya overhead pabrik yang perlu diefisienkan untuk memperoleh laba yang maksimal.

Adapun hal yang harus diperhatikan selain biaya produksi yang dapat mempengaruhi tinggi atau rendahnya laba perusahaan yaitu biaya pemasaran, Melalui pemasaran, konsumen akan mengenal hasil produksi perusahaan. Agar Kegiatan pemasaran perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efesien maka diperlukan biaya pemasaran guna menentukan harga jual produk sehingga dapat mengukur tingkat laba operasional.

Berdasarkan masalah pokok yang dikemukakan, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang pengaruh Pengendalian Biaya Produksi Dan Biaya Pemasaran terhadap Laba operasional,hasil penelitian akan dituangkan dalam usulan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pengendalian Biaya Produksi Dan Biaya Pemasaran Terhadap Laba Operasional Pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya”.

Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini diberikan batasan mengenai pokok permasalahan yang akan dibahas yaitu :

1. Bagaimana Pengendalian Biaya Produksi, Biaya Pemasaran dan Laba operasional pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya.

2. Bagaimana pengaruh Pengendalian Biaya Produksi secara parsial terhadap Laba Operasional pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya.

3. Bagaimana pengaruh Biaya Pemasaran secara parsial terhadap Laba Operasional pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya.

4. Bagaimana Pengaruh Pengendalian Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran secara simultan terhadap Laba Operasional pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan identifikasi masalah , maka tujuan yang ingin di capai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis :

1. Pengendalian Biaya Produksi, Biaya Pemasaran dan Laba operasional pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya.

2. Pengaruh Pengendalian Biaya Produksi secara parsial terhadap Laba Operasional pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya.

3. Pengaruh Biaya Pemasaran secara parsial terhadap Laba Operasional pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya.

(3)

4. Pengaruh Pengendalian Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran secara simultan terhadap Laba Operasional pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya.

Kegunaan Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian ini, penulis mengharapkan agar bermanfaat bagi: Kegunaan Teoritis

- Pengembangan Ilmu

Memberikan sumbangan pemikiran untuk perusahaan dalam upaya pen capaian tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan yaitu meningkatkan laba operasional perusahaan sesuai yang dikehendaki.

- Terapan Ilmu

Dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan biaya produksi dan biaya pemasaran agar produk yang di hasilkan dapat di terima oleh konsumen dan meningkatkan laba perusahaan

Kegunaan Aplikasi 1. Bagi penulis

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta memperoleh pemahaman yang lebih dalam mengenai ilmu yang telah penulis dapatkan khususnya mengenai Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran serta pengaruhnya terhadap Laba Operasional. Sehingga penulis dapat membandingkan antara teori dan praktek.

2. Bagi perusahaan

Diharapkan perusahaan dapat menerapkan Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran, mempertimbangkan dan mendapatkan informaasi yang berguna

3. Bagi Masyarakat Umum

Sebagai bahan acuan bagi masyarakat umum yang ingin mengetahui secara lebih dalam penentuan harga produk sebagai bahan perbandingan dengan perusahaan lain yang sejenis.

Tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran

Persaingan dalam dunia usaha merupakan hal yang tidak dapat dihindari lagi. Setiap perusahaan berusaha untuk dapat bersaing dengan perusahaan lainnya agar dapat mempertahankan agar perusahaan dapat berjalan terus. Pada umumnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dicapai, salah satu mendapatkan laba yang tinggi dengan meminimalkan pengeluaran biaya-biaya yang terjadi dalam proses produksi. Pengendalian biaya produksi merupakan perbandingan antara rencana dengan pelaksanaan sehingga dapat ditentukan penyimpangan tersebut digunakan sebagai dasar evaluasi atau penilaian nama baik dan umpan balik untuk perbaikan dimasa yang akan datang (Supriono, 2002: 344).

Pengendalian biaya pada dasarnya digunakan untuk mengetahui apakah biaya yang dikeluarkan telah sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dan tindakan dalam membandingkan antara rencana biaya yang ditentukan terlebih dahulu dengan pelaksanaan produksi. Maka dapat diketahui ada atau tidaknya penyimpangan yang terjadi sehingga data dijadikan dasar penilaian prstasi untuk dimasa yang akan datang.

Unsur –unsur biaya produksi yaitu upah, bahan baku dan overhead pabrik perlu dipisahkan menurut jenis biaya dan juga menurut pertanggungjawaban. Pengendalian terhadap biaya dapat diukur dengan tingkat efisiensi biaya yang dianggarkan dengan biaya sesungguhnya. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Terkendalinya biaya produksi ini akan merupakan salah satu kunci keberhasilan dari pengendalian produksi secara keseluruhan.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi tinggi atau rendahnya laba perusahaan yaitu biaya pemasaran yang meliputi semua biaya yang terjadi sejak saat produk selesai diproduksi dan di simpan dalam gudang dan sampai pada saat produk tersebut diubah kembali dalam bentuk tunai (Mulyadi, 2007 : 488).

(4)

Adapun penggolongan biaya pemasaran menurut Mulyadi (2007:488) adalah sebagai berikut :

1. Biaya untuk mendapatkan pesanan ( order getting cost ) 2. Biaya untuk memenuhi pesanan ( order filling cost ).

Laba operasional menurut Amir Abadi Yusup (2000: 84) “Laba operasional adalah pendapatan yang merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha perusahaan dikurangi dengan biaya – biaya dari kegiatan operasional perusahaan’. Laba atau rugi sering dijadikan ukuran untuk menilai kinerja suatu perusahaan. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya. Biaya merupakan sumber informasi yang penting menggambarkan suatu kinerja perusahaan pada masa yang akan datang.

Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat ditarik suatu hipotesis sebagai berikut :

1. Pengendalian Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran secara Parsial berpengaruh signifikan Terhadap Laba Operasional perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya 2. Pengendalian Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap Laba Operasional pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya

Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalan metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriptif adalah suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta sifat, serta hubungan Antara fenomena yang diselidiki. (Mohamad Nazir, 2003 )

Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

maka penulis menggunakan alat analisis sebagai berikut : a. Persamaan Regresi Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan funsional antara variasi-variasi variabel X terhadap Y, dengan rumus:

= bo+ b1X1 + b2X2 + e (Sugiyono, 2007: 261) Keterangan: = Laba Operasional bo = Konstanta e = Standar error b1, b2 = Koefisien regresi

X1 = Pengendalian Biaya Produksi

X2 = Biaya Pemasaran

Dalam pengujian regresi berganda, untuk memperoleh penelitian yang akurat diperlukan pengujian dengan uji asumsi klasik yaitu:

1. Uji Normalitas 2. Uji Multikolinearitas 3. Uji Heteroskedastisitas 4. Uji Autokorelasi

b. Analisis Koefisien Korelasi Berganda

Untuk mengetahui keeratan hubungan anatara variabel X1, X2, dengan Y maka

(5)

RYX1X 2=

(Sugiyono: 2007)

Keterangan :

Ryx1x2 = korelasi ganda anatara x1, x2, secara serentak dengan variabel y

ryx1 = korelasi antara x1 dengan y

ryx2 = korelasi antara x2 dengan y

rx1x2 = korelasi ganda antara x1 dan x2

Untuk menginterpretasikan kriteria nilai koefisien korelasi maka digunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut.

Tabel 3.2

Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat (Sumber Sugiyono, 2007 : 183) c. Analisis Koefisien Determinasi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh loan deposit to ratio dan capital adequacy ratio dengan harga saham.

Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut :

Kd = r2 x 100% (Sugiyono, 2004: 210) Keterangan :

Kd = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi

Rancangan Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis disajikan melalui langkah-langkah sebagai berikut : a. Penetapan hipotesis

Adapun hipotesis ini dapat penulis rumuskan sebagai berikut :

Ho1 : ρyx1 < 0 : Pengendalian Biaya Produksi secara parsial tidak berpengaruh

terhadap Laba Operasional.

Ha1 : ρyx1< 0 : Pengendalian Biaya Produksi secara parsial berpengaruh terhadap

Laba Operasional.

Ho2 : ρyx2 = 0 : Biaya Pemasaran secara parsial tidak berpengaruh terhadap Laba

Operasional.

Ha2 : ρyx2> 0 : Biaya Pemasaran secara parsial berpengaruh terhadap Laba

Operasional.

Ho3,ρyx1 = ρyx2 = 0 : Pengendalian biaya produksi dan Biaya Pemasaran secara

simultan tidak berpengaruh terhadap Laba Operasional

Ha3,ρyx1 = ρyx2 > 0 : Pengendalian biaya produksi dan Biaya Pemasaran secara

simultan berpengaruh terhadap Laba Operasional. b. Uji signifikansi

(6)

1. Secara parsial menggunakan uji t:

(Sugiyono, 2007: 209) Keterangan :

t = nilai uji t

r = nilai koefisien korelasi n = periode waktu

1. Secara simultan menggunakan uji F:

F = (Sugiyono, 2007: 264)

Daerah kritis dapat dicari dengan melihat tabel. Nilai tabel dapat dicari pada tabel t yakni nilai t dari α = 0,05 dengan derajat kebebasan df: n-2.

c. Kriteria Pengujian 1. Secara parsial

Ho diterima dan Ha ditolak jika thitung ≤ ttabel

Ho ditolak dan Ha diterima jika thitung> ttabel

2. Secara simultan

Tolak Ho jika Fhitung> ftabel dan terima Ho jika Fhitung ≤ ftabel.

d. Penarikan simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian di atas, penulis akan melakukan analisis baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Dari hasil analisa tersebut akan ditarik kesimpulan, apakah hipotesis yang telah ditetapkan itu diterima atau ditolak.

Pengaruh Pengendalian Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran secara simultan terhadap Laba Operasional pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya periode 2007-2013

Untuk menganalisis pengaruh Pengendalian Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran secara simultan terhadap Laba Operasional pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya periode 2007-2013 secara simultan dan parsial dengan menggunakan analisis regresi berganda dan koefisien determinasi menggunakan program SPSS. Maka dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 4.5

Pengendalian biaya produksi, biaya pemasaran dan laba perasional Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya periode tahun 2007-2013

Tahun Pengendalian biaya produksi

Biaya pemasaran Laba operasional 2007 Rp 100.500.000 Rp 50.250.000 Rp 6.889.500.000 2008 Rp 129.000.000 Rp 45.980.000 Rp 7.250.000.000 2009 Rp 114.750.000 Rp 57.750.000 Rp 7.500.000.000 2010 Rp 162.100.000 Rp 75.000.000 Rp 8.590.000.000 2011 Rp 172.600.000 Rp 78.500.000 Rp 9.020.500.000 2012 Rp 290.500.000 Rp 80.000.000 Rp 9.500.000.000 2013 Rp 298.000.000 Rp 93.000.000 Rp 9.902.000.000

Dari tabel 4.5 selanjutnya diolah untuk menghitung persamaan regresi berganda, koefisien determinasi (R2 ), pengujian hipotesis secara simultan ( Uji F), pengujian hipotesis secara parsial ( Uji t ) dengan menggunakan Program SPSS, Model persamaan regresi

2

1

2

r

n

r

t

(7)

linear berganda dapat diterima jika memenuhi syarat asumsi klasik antara lain bebas dari Multikolinearitas, Heteroskedastisitas, Normalitas dan Autokorelasi.

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel-variabel independen. Metode untuk mendiagnosa adanya multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflaton Factor (VIF) dilakukan proses perhitungan menggunakan program SPSS dengan hasil sebagai berikut: (Lampiran 2: 74). Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel coefficients terlihat bahwa nilai VIF dari variabel Pengendalian Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran yaitu sebesar 4,308 Dan tolerance dari variabel Pengendalian Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran masing-masing sebesar 0,232. Hal ini menunjukkan terlihat bahwa nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,10 sehingga dapat dijelaskan menurut pengujian model regresi terbebas dari masalah multikolinearitas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah model regresi sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual antara pengamatan yang satu dengan yang lainnya. Jika ada perbedaan yang benar, berarti terjadi heteroskedasitisitas. Grafik untuk pengujian heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:(Lampiran 2: 74). Berdasarkan grafik scatterplot pola menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu. Maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas akan menguji variabel dependen dan variabel independen pada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Hasil penelitannya sebagai berikut: (Lampiran 2: 74 ).Berdasarkan hasil penelitian hasil ketiga variabel berdistribusi normal, itu terlihat dari nilai sig (2-tailed) > 5%. Variabel Pengendalian Biaya Produksi sebesar 0,961 atau 96,1 % dan Biaya Pemasaran sebesar 0,907 atau 90,7% serta laba operasional sebesar 0,940 atau 94 %. Dari ketiga variabel tersebut nilainya lebih dari 5% maka data dikatakan berdistribusi normal sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini semuanya berdistribusi normal. Hal ini membuktikan bahwa model regresi layak untuk memprediksi variable dependen maupun independen yang diteliti.

d. Uji Autokorelasi

Hasil penelitian menunjukan nilai DW sebesar 1.845, Maka dapat terlihat hasilnya karena nilai DW berada diantara -2 dan +2,79, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.

Setelah diuji dan diolah dengan menggunakan program SPSS versi 17 dapat diinterpretasikan hasil pengolahan sebagai berikut:

1. Analisis Regresi Berganda

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS diperoleh persamaan regresi berganda antara variabel Pengendalian Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran diketahui sebagai berikut: (Lampiran 2: 75)

Berdasarkan hasil pengujian dengan program SPSS pada Tabel coefficients dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y = 4.414.000.000 + 5.581 X1 + 42.813 X2

Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 4.414.000.000 menyatakan bahwa jika Pengendalian Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran bernilai nol (0) atau konstan (tidak ada perubahan) maka laba operasional sebesar 4.414.000.000. Hal ini menyebabkan laba operasional mengalami peningkatan.

2. Koefisien regresi Pengendalian Biaya Produksi (X1) sebesar 5.581 artinya memiliki

pengaruh positif terhadap laba operasional dan jika Pengendalian Biaya Produksi Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya meningkat sebesar Rp 1,- maka laba operasional akan mengalami peningkatan sebesar 5.581 .

(8)

3. Koefisien regresi Biaya Pemasaran (X2) sebesar 42.813 artinya memiliki pengaruh

positif terhadap laba operasional dan jika biaya pemasaran Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya meningkat sebesar Rp 1,- maka laba operasional akan mengalami peningkatan sebesar 42.813.

2. Koefisien determinasi

Uji koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi adalah untuk mengetahui seberapa besar Pengendalian Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran dalam menerangkan laba operasional pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya. Hasil perhitungan SPSS diperoleh nilai koefisien determinasi sebagai berikut: (Lampiran 2: 75)

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,983. Hal ini berarti besar variasi laba operasional pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya dapat diterangkan oleh variabel Pengendalian Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran adalah sebesar 98,3% sedang sisanya 1,7% dipengaruhi variabel lain di luar Pengendalian Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran.

3. Pengujian Hipotesis simultan

Berdasarkan Hasil perhitungan uji hipotesis secara simultan menggunakan SPSS adalah sebagai berikut: (Lampiran 2: 75 )

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel Anova telah diperoleh nilai sig 0,000 < 0,05 dan dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95 % dan df1=2 yang diperoleh dari df1=k-1 serta df2=7 yang diperoleh dari df2=n. sehingga diperoleh Ftabel sebesar 4,39

sedangkan hasil perhitungan uji F diperoleh Fhitung sebesar 118.718 maka Fhitung > Ftabel,

sehingga dapat diartikan diperoleh maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya hal ini berarti

variabel independen Pengendalian Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen laba operasional sehingga dapat diartikan bahwa variabel independen Pengendalian Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran mampu menjelaskan besarnya variabel dependen laba operasional pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya pada periode 2007-2013.

Pengaruh Pengendalian Biaya Produksi secara parsial terhadap Laba Operasional pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya periode 2007-2013

Untuk mengetahui pengaruh secara parsial pengendalian biaya produksi terhadap laba operasional Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya maka perlu dilakukan pengujian dengan uji-t. Adapun hasil uji signifikansi Uji t secara parsial melalui program SPSS dapat terlihat sebagai berikut: (Lampiran 2: 75)

Untuk variabel Pengendalian Biaya Produksi dengan uji t diperoleh atau nilai sig 0,045 < 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima yang artinya terdapat pengaruh signifikan

Pengendalian Biaya Produksi terhadap laba operasional Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya. Dan hasil perhitungan SPSS menunjukkan bahwa keeratan hubungan pengendalian biaya produksi dengan laba operasional adalah 0,386. Ini berarti hubungan antara pengendalian biaya produksi dengan laba operasional termauk dalam klasifikasi sedang.

Pengaruh biaya pemasaran parsial terhadap Laba Operasional pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya periode 2007-2013

Untuk mengetahui pengaruh secara parsial biaya pemasaran terhadap laba operasional Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya maka perlu dilakukan pengujian dengan uji-t. Adapun hasil uji signifikansi Uji t secara parsial melalui program SPSS dapat terlihat sebagai berikut: (Lampiran 2: 75)

Untuk variabel biaya pemasaran dengan uji t diperoleh atau nilai sig 0,009 < 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima yang artinya terdapat pengaruh signifikan biaya pemasaran

(9)

SPSS menunjukkan bahwa keeratan hubungan biaya pemasaran dengan laba operasional adalah 0,636. Ini berarti hubungan antara biaya pemasaran dengan laba operasional termauk dalam klasifikasi kuat.

Koefisien determinasi= r2 x 100 %

=(0,636)2x100% = 40,45 %

Sehingga berdasarkan perhtungan diatas, maka dapat diketahui bahwa adanya pengaruh signifikan biaya pemasaran terhadap laba operasional Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya sebesar 40,45 %.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai Pengendalian Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran berpengaruh terhadap laba operasional pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya pada periode 2007-2013, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:

a. Pengendalian Biaya Produksi, Biaya Pemasaran dan Laba Operasional pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya periode 2007-2013 memiliki jumlah yang bervariatif dan perkembangan yang fluktuatif. Adapun pengendalian biaya produksi, biaya pemasaran dan laba operasional dengan jumlah tertinggi terdapat pada tahun 2013.

b. Pengendalian Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Laba Operasional pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya periode 2007-2013.

c. Pengendalian Biaya Produksi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Laba Operasional pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya periode 2007-2013. d. Biaya Pemasaran berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Laba Operasional

pada Perusahaan Kencana Bordir Tasikmalaya periode 2007-2013. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, penulis mencoba memberikan saran sebagai berikut:

a. Bagi Perusahaan

Sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan hal yang dapat meningkatkan laba operasional salah satunya dengan menjaga agar biaya produksi yang akan dikeluarkan tidak melebihi dari anggaran yang telah ditetapkan dan menggunakan biaya pemasaran dengan lebih efektif. Dan pihak manajemen perlu melakukan analisis terhadap selisih biaya yang terjadi untuk mengetahui apakah selisih tersebut menguntungkan atau tidak menguntungkan dan perlu diketahui apa yang menyebabkannya.

b. Bagi peneliti selanjutnya

Dari hasil penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur dalam melakukan penelitian lanjutan baik dengan menggunakan variabel yang sama pada perusahaan lain atau dengan mengubah salah satu variabel maupun variabel lainnya. Peneliti selanjutnya hendaknya mengarahkan penelitian pada obyek penelitian yang lebih luas dengan mengambil sampel yang lebih banyak atau menambah tahun pengamatan. Sehingga hasil penelitian menjadi lebih baik karena unsur keterwakilan data yang lebih tinggi dibandingkan pengambilan sampel yang lebih sedikit.

DAFTAR PUSTAKA

Hansen dan Mowen. 2000. Manajemen Biaya Akuntansi dan Pengendalian Jilid 2, Edisi Pertama. Thomson Learning. Jakarta : Salemba Empat.

Henry Simamora. 2002. Akuntansi Manajemen, Jakarta : Salemba Empat.

(10)

Purwatiningsih. Jakarta : Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Jay M. Smith dan K. Fred Skousen, 2007, Akuntansi Intermediate, Edisi Sembilan, Jakarta,

Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran, Dialihbahasakan oleh Hendra Teguh dan Ronny A.

Rusli Edisi Milenium. Jakarta : PT Prendhalindo.

Mohamad Nazir. 2000. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Muhamad Nazir. 2003. Metode Penelitian, Cetakan Ketiga. Jakarta : Ghalia Indonesia. Mulyadi. 2001. Akuntansi Biaya, Cetakan Ketujuh.Yogyakarta : Adithya Media

Mulyadi.2005.Akuntansi Biaya Edisi 5.Yogyakarta:Universiats Gajahmada

Munandar M. 2001. Anggaran Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja, Yogyakarta : BPFE.

Niswonger, Robert L, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fress. Terjemahan Hyginus Ruswinarto, 1999, “Prinsip-prinsip Akuntansi”. Edisi ke-16, Jilid I. Jakarta : Erlangga

Sofyan Syafri Harahap. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi 1, Cetakan ke 3. Jakarta : PT Raja Grapindo Persada.

Sopjan Assauri. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Stanton William J., Alih Bahasa Yohanes Lumarto. 2000. Prinsip Pemasaran Cetakan Keenam, Jakarta : Erlangga.

Supriyono,R.A.2001.Akuntansi Manajemen. Sistem Pengendalian Manajemen Edisi Pertama.Yogyakarta:BPFE

Sugiyono, 2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Syahrul dan Muhamad Afdi Nizar. 2003. Kamus Akuntansi. Jakarta : Gagas Promosindo. Welsch, Hilton and Gordon. 2000. Anggaran Perencanaan dan Pengendalian Laba. Jakarta :

Salemba Empat.

Wilson, James D. dan Jhon B. Campbell. 2002. Controllership : Tugas Akuntan Manajemen. Dialihbahasakan oleh Hutauruk. Jakarta : Erlangga. \

______. 2001. Akuntansi Manajemen, Edisi 5. Jakarta : Salemba Empat. ______. 2005. Akuntansi Biaya, Edisi 6. Yogyakarta : STIE YPKN.

Referensi

Dokumen terkait

Apabila sebelum Tahun 2009 secara nasional tenaga honorer yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah telah selesai

Penetapan pertimbangan tertulis atas setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak setiap orang atas informasi public..  PPID di lingkungan Pemerintahan

Berdasarkan hasil analisis deskriptif rata-rata kecerdasan intelektual mahasiswa Pendidikan Ekonomi se-Kota Semarang Angkatan 2016 berada dalam kategori tinggi, begitu

Selain faktor-faktor internal yang merupakan variabel pajak seperti Jumlah Wajib pajak, dan Jumlah SSP yang disetorkan, terdapat pula faktor eksternal seperti tingkat inflasi

dilakukan perhitungan jarak untuk mendapatkan hasil label dengan cara melakukan beberapa proses untuk mendapatkan akurasi dari citra, proses yang dilakukan pertama

• Untuk menghitung luas integral di peta di atas, yang perlu dilakukan adalah menandai atau membuat garis grid pada setiap step satuan h yang dinyatakan dalam satu kotak. Bila

stratified cluster sampling, karena diberikan h sebagai indeks pada strata, i sebagai indeks pada psu dan selanjutnya dari setiap psu tersebut dilakukan

Dalam penelitian tugas akhir ini bertujuan untuk membangun aplikasi sistem kendali yang dapat mengendalikan lampu ruangan berbasis Internet of Things (IOT)