• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI KE BANDARA SOEKARNO-HATTA, PROVINSI BANTEN DALAM RANGKA PENINJAUAN TERBAKARNYA TERMINAL 2E

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI KE BANDARA SOEKARNO-HATTA, PROVINSI BANTEN DALAM RANGKA PENINJAUAN TERBAKARNYA TERMINAL 2E"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK

KOMISI V DPR RI

KE BANDARA SOEKARNO-HATTA,

PROVINSI BANTEN

DALAM RANGKA PENINJAUAN TERBAKARNYA

TERMINAL 2E

TANGGAL 6 JULI 2015

KOMISI V DPR-RI

JAKARTA, 2015

(2)

Laporan Kunjungan Kerja Spesifik ke Bandara Soetta, Provinsi Banten 2015 Hal ii

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN 3

A. Dasar Hukum 3

B. Maksud dan Tujuan 3

C. Lokasi dan Waktu 4

D. Agenda Kunjungan 4

E. Tim Komisi V DPR RI 4

F. Mitra Pendamping 4

II. KRONOLOGI KEJADIAN 5

III. HASIL KUNJUNGAN KERJA 6

A. Beberapa Temuan dan Permasalahan di Lapangan 6

B. Rekomendasi 7

(3)

Laporan Kunjungan Kerja Spesifik ke Bandara Soetta, Provinsi Banten 2015 Hal 3

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI KE BANDARA SOEKARNO-HATTA, PROVINSI BANTEN DALAM RANGKA PENINJAUAN TERMINAL 2E

MASA PERSIDANGAN IV 2014 - 2015 TANGGAL 6 JULI 2015

I. PENDAHULUAN

A. Dasar Hukum

1. Amandemen Undang-Undang Dasar 1945; pada perubahan Pertama Pasal 20, Perubahan Kedua Pasal 20 A, perubahan Ketiga Pasal 23;

2. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

3. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

B. Maksud dan Tujuan

1. Untuk meninjau secara langsung keadaan Bandar Udara Soekarno-Hatta setelah terbakarnya Terminal 2E pada hari Minggu, 5 Juli 2015;

2. Melihat secara langsung dampak kebakaran Terminal 2 khususnya terhadap sistem

check-in onlcheck-ine, jadwal keberangkatan dan kedatangan pesawat, serta penumpukan penumpang;

3. Mengetahui upaya-upaya perbaikan dan antisipasi yang telah dilakukan akibat musibah kebakaran ini terutama dalam kaitan menyongsong mudik Lebaran 1436 H/2015; dan 4. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang mungkin masih terjadi terkait dengan

terbakarnya Terminal 2E di Bandar Udara Soekarno-Hatta, sehingga ke depannya masalah-masalah ini semakin dapat diminimalisir/dihilangkan.

(4)

Laporan Kunjungan Kerja Spesifik ke Bandara Soetta, Provinsi Banten 2015 Hal 4 C. Lokasi dan Waktu

1.

Pelaksanaan

Kunjungan diadakan pada tanggal 6 Juli 2015.

2. Lokasi kunjungan adalah Badar Udara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang,

Provinsi Banten

D. Agenda Kunjungan

1. Peninjauan lokasi terjadinya kebakaran di Terminal 2E;

2. Peninjauan lokasi check-in di Terminal 2 khususnya yang terkena dampak kebakaran;

E. Tim Komisi V DPR RI

Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI yang ikut serta dalam Kunjungan Kerja Spesifik ini adalah:

NO. NO.ANGG N A M A FRAKSI JABATAN

1. A-381 Ir. FARY DJEMY FRANCIS, MMA F-PGERINDRA KETUA KOMISI/ KETUA TIM

2. A-101 IR. H. YUDI WIDIANA ADIA, MSI F-PKS WAKIL KETUA KOMISI V 3. A-162 DRS. YOSEPH UMARHADI, M.Si, MA F-PDIP ANGGOTA 4. A-225 IR. RENDY M. AFFANDY LAMADJIDO, MM, MBA F-PDIP ANGGOTA 5. A-201 HJ. SADARESTUWATI, SP, M.MA F-PDIP ANGGOTA 6. A-417 H. ANTON SUKARTONO SURATTO, M.Si F-PD ANGGOTA 7. A-548 FAUZIH H. AMRO, M.Si F-HANURA ANGGOTA

F. Mitra Pendamping

Mitra pendamping dari Kementerian Perhubungan dan PT. Angkasa Pura II yang turut serta mendampingi dalam Kunjungan kerja Spesifik ini adalah sebagai berikut:

(5)

Laporan Kunjungan Kerja Spesifik ke Bandara Soetta, Provinsi Banten 2015 Hal 5

No. Nama Jabatan

1. BINTANG HIDAYAT KEPALA OTORITAS BANDARA SOEKARNO-HATTA, DITJEN PERHUBUNGAN UDARA, KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

2. BUDI KARYA SUMADI DIREKTUR UTAMA PT. ANGKASA PURA II

3. ARIF WIBOWO DIREKTUR UTAMA PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK

4. DJOKO MURJATMODJO DIREKTUR OPERASI DAN TEKNIK, PT. ANGKASA PURA II

II. KRONOLOGI KEJADIAN

Kebakaran JW Sky Lounge di Terminal 2 E Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada hari Minggu (5/7/2015) bermula sekitar pukul 05.50 WIB. Api tiba tiba membesar dan merambat ke satu areal check in di terminal 2E yang mengakibatkan beberapa counter

check-in disana tidak dapat digunakan sehingga terjadi penumpukan penumpang di

areal check-in lainnya.

Petugas prevention baru tiba di lokasi pada pukul 05.55, kemudian memasuki area kebakaran dikarenakan api sudah membesar dan meminta bantuan kendaraan operasional. Operasi pemadaman dimulai dan berhasil mengevakuasi 2 orang cleaning

service yang terjebak dilokasi kebakaran.

Api yang membakar JW Sky Lounge di Terminal 2 E Bandara Soekarno-Hatta telah berhasil dipadamkan 80% sekitar pukul 07.30 dan dilanjutkan proses pendinginan di lokasi kejadian di khawatirkan adanya flash back. Sekitar jam 07.45, api baru bisa dipadamkan seluruhnya.

 Sampai saat ini masih menunggu laporan hasil penyelidikan dari pihak kepolisian terkait penyebab mendasar kebakaran tersebut.

 Kebakaran ini tidak sampai membuat lalu-lintas di sekitar Bandara dialihkan. Kendaraan yang hilir mudik di bagian luar tetap beraktivitas seperti biasa. Lalu lintas tidak ditutup.

(6)

Laporan Kunjungan Kerja Spesifik ke Bandara Soetta, Provinsi Banten 2015 Hal 6 III. HASIL KUNJUNGAN KERJA

A. Beberapa Temuan dan Permasalahan di Lapangan

Beberapa temuan dari hasil peninjauan lapangan di Bandara Soekarno-Hatta antara lain sebagai berikut:

1. System check in, boarding, load control system, dan conveyor belt, tidak dapat beroperasi dan mati total setelah kebakaran yang menyebabkan:

a. Prosedur check in pax and baggage (check-in penumpang dan bagasi) harus dilakukan secara manual alias dengan ditulis. Hal ini memakan waktu yang sangat lama, karena harus melayani 179 penerbangan di Soetta Airport dengan penumpang yang di-handle sekitar 30.000 penumpang dari total sekitar 55.000 penumpang di seluruh domestik dan international. Akibatnya, Terminal 2 dipenuhi gelombang antrean calon penumpang yang sangat besar. Ada tiga gelombang besar antrean yaitu mulai dari antrean di jalan sampai ke check in, gelombang antrean di check in counter, dan backlog antrean di boarding

lounge;dan

b. Matinya sistem pengeras suara (portable speaker /TOA) untuk menyampaikan pengumuman kepada penumpang.

2. Terjadi penundaan (delay) 49 penerbangan domestik pada hari Minggu (5/7/2015) yang dilakukan oleh pihak Garuda dari total 179 penerbangan, dengan tujuan agar Cockpit

and Cabin Crew pada Senin (6/7/2015) tersedia untuk mengangkut penumpang yang

tidak terangkut pada penerbangan hari Minggu. Selain penerbangan domestik, penerbangan internasional ada 3 yang mengalami delay yakni :

a. China Southern 388 : 09.05 WIB menjadi 12.00 WIB; b. Xiamens Air 870 : 08.10 WIB menjadi 12.00 WIB; dan c. Malaysia Airlines 712: 09.45 WIB menjadi 11.30 WIB.

3. Terkait masalah delay pesawat, sekitar 200 orang petugas diterjunkan pihak Otoritas Bandara dan manajemen Garuda untuk mempermudah penyampaian pengumuman kepada calon penumpang, sekaligus berupaya menawarkan opsi refund tiket, penjadwalan ulang penerbangan, dan penginapan kepada 3.994 calon penumpang yang pesawatnya mengalami delay. Dari 3.994 calon penumpang tersebut, 262 calon

(7)

Laporan Kunjungan Kerja Spesifik ke Bandara Soetta, Provinsi Banten 2015 Hal 7 penumpang memilih refund tiket, 628 orang memilih menginap di hotel disekitar bandara, dan sisanya 3054 orang tetap bersikukuh untuk menginap di boarding gate bandara.

4. Jaringan sistem check in yang terhubung dengan pihak imigrasi untuk penerbangan internasional baru bisa di normalkan sekitar pukul 10.00 pagi akibat padamnya seluruh jaringan listrik di bandar udara. Sehingga mengakibatkan penumpang yang menggunakan penerbangan internasional harus menunggu sekitar 120 menit dari normalnya penerbangan domestik.

5. Pada saat terjadinya kebakaran, respon time tim rescue bandara adalah 10 -15 menit, masih jauh dari standar pengoperasian dari tim Respon time yang seharusnya 3 menit. Selain itu, waktu memadamkan api cukup lama, yaitu hampir 2 jam sehingga api sempat membakar ruang-ruang lainnya disekitar lounge yang terbakar.

6. Pihak manajemen PT. Angkasa Pura II memprediksi bahwa proses perbaikan conveyor

belt akan dilakukan dalam 3 hari sementara struktur bangunan dan service lainnya di

areal kebakaran akan selesai diperbaiki dalam 10 hari. Namun demikian, harus diperhatikan bahwa mengingat struktur bangunan pernah terjadi kebakaran dan mengalami pengeroposan, sedangkan waktu pengerjaan 10 hari terasa sangat singkat, upaya perbaikan harus benar-benar difokuskan untuk menghasilkan struktur bangunan kuat dan kokoh yang sesuai standar keamanan dan keselamatan.

7. Instalasi kabel listrik yang dipergunakan sudah berumur 30 tahun dan telah melebihi batas usia teknis, sehingga sudah seharusnya diganti

B. Rekomendasi

Beberapa rekomendasi Komisi V DPR RI terkait temuan pada kegiatan Kunjungan Kerja Spesifik Ke Bandara Soekarno-Hatta antara lain:

1. Komisi V DPR RI menyayangkan terjadinya Kebakaran yang terjadi di JW Lounge Terminal 2E Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu pagi (5/7/2015), menyebabkan kerugian yang tak kecil bagi masyarakat pengguna jasa transportasi udara. Akibat kebakaran itu, puluhan penerbangan harus ditunda keberangkatannya berjam-jam, mengingat banyaknya penumpang yang menggunakan jasa penerbangan pada Masa Operasi Angkutan Lebaran 2015/1436 H.

(8)

Laporan Kunjungan Kerja Spesifik ke Bandara Soetta, Provinsi Banten 2015 Hal 8 2. Komisi V DPR RI mendesak pihak Otoritas Bandar Udara Soekarno Hatta dan PT. Angkasa Pura II selaku operator untuk mengevaluasi kejadian ini dan meningkatkan

service, safety, security dan compliance (pelayanan, keselamatan, keamanan, dan

pemenuhan standar) terlebih pada Masa Operasi Angkutan Lebaran 2015/1436 H, termasuk mengevaluasi tata letak ruang komersil di bandara.

3. Komisi V DPR RI meminta Otoritas Bandar Udara Soekarno Hatta untuk segera menyelesaikan permasalahan berulangnya kejadian kebakaran di gerai makanan bandara. Diperlukan evaluasi SOP manajemen bandara khususnya terhadap pemadaman api di gerai makanan serta rendahnya respon time pihak terkait dalam memadamkan api.

4. Komisi V DPR RI mendesak Kepada Otoritas Bandara Soekarno-Hatta dan PT. Angkasa Pura II untuk:

a. Memeriksa secara menyeluruh gerai makanan yang beroperasi di wilayah Bandara Soetta terkait dengan keamanan tempat, peralatan dan para pekerjanya serta instalasi listrik agar bisa dipastikan kemanananya terjamin; dan

b. Melakukan audit instalasi terkait dengan diduganya penyebab terjadinya kebakaran yakni kosleting kabel listrik, mengingat sudah beberapa kali terjadi kebakaran.

Selanjutnya, Komisi V DPR RI mendesak Otoritas Bandara Soekarno-Hatta dan PT. Angkasa Pura II bila ditemukan pelanggaran oleh gerai agar diberi sanksi tidak boleh lagi memperpanjang kontrak sewa.

5. Komisi V DPR RI mendesak kepada Otorita Bandara Soekarno-Hatta untuk sesegra mungkin melakukan sosialisasi Airport Security Planning kepada seluruh masyarakat guna meningkatkan pelayanan, keselamatan, keamanan, dan pemenuhan standar. 6. Komisi V DPR RI mendesak kepada PT. Angkasa Pura II agar dalam melakukan upaya

perbaikan konstruksi akibat kebakaran tidak hanya mengejar tenggat waktu yang singkat, tetapi juga secara seksama memperbaiki semua kerusakan sehingga upaya perbaikan menghasilkan struktur konstruksi yang sesuai degan standar keamanan dan keselamatan.

(9)

Laporan Kunjungan Kerja Spesifik ke Bandara Soetta, Provinsi Banten 2015 Hal 9 IV. PENUTUP

Demikian Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR-RI ke Bandara Soekarno-Hatta, Provinsi Banten terkait dengan musibah kebakaran di Terminal 2E yang dilaksanakan pada tanggal 6 Juli 2015 di Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2014 – 2015. Laporan ini menjadi masukan bagi Komisi V DPR-RI dan semoga dapat ditindaklanjuti Pemerintah untuk melakukan perbaikan dan pembangunan sarana dan prasarana khususnya di bidang transportasi udara demi kesejahteraaan rakyat Indonesia pada umumnya.

Jakarta, Juli 2015 KETUA TIM KUNKER SPESIFIK KOMISI V DPR-RI KE BANDARA SOEKARNO-HATTA

Referensi

Dokumen terkait

Kesehatan Masyarakat ( public health) public health) adalah: adalah: Ilmu dan seni mencegah penyakit (. Ilmu dan seni mencegah penyakit ( melalui upaya lebih melalui

• Back end , adalah sistem atau program aplikasi yang memproses ribuan proses bisnis berdasarkan input dari transaksi-transaksi yang dilakukan lewat front

Dalam rangka Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI mengenai Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Pesantren Masa Pandemi Covid-19 dan Penanggulangan

Hal ini sebagai dampak dari lahirnya Mahkamah Syar'iyah di Provinsi Aceh, maka wewenang Mahkamah Syar'iyah sebagai pengadilan khusus seperti yang dijelaskan dalam Pasal

Beberapa istilah yang dipakai oleh kelompok tani atau pemerintah untuk memancing minat masyarakat di dalam membudidayakan lebah madu di daerahnya masing antara lain

Selain itu telah dilakukan pembahasan draft Perjanjian Kerja Sama dengan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Daerah 30 Banten tentang Pemanfaatan Sistem

Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan di Bidang Konservasi Air Tanag dan Air Baku, Pusat Air Tanah dan Air Baku, Kementerian Pekerajaan Umum dan

Sewaktu Anda berperan serta dalam kegiatan ini sebagai perorangan, bersama teman Anda, dan dalam kuorum, Lembaga Pertolongan, serta kelompok institut Anda, Anda akan membina