• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam tubuh manusia posisi momentum inti atom tersebut berserakan arahnya,bila atom tersebut diletakkan dalam medan magnit, maka inti akan terarah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dalam tubuh manusia posisi momentum inti atom tersebut berserakan arahnya,bila atom tersebut diletakkan dalam medan magnit, maka inti akan terarah"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

MRI adalah Suatu metode untuk

mendapatkan gambar dari gelombang

Resonansi yang ditimbulkan dari pancaran

gelombang elektromagnetik pada suatu

(2)

PRINSIP-PRINSIP MRI

Setiap atom terdiri dari inti yang dikelilingi

oleh elektron ,didalam inti terdapat proton

yang bermuatan positif dan netron yang

tak bermuatan (netral).

Proton selalu bergerak melingkari sumbu

yang akan menimbulkan aliran muatan

dalam tubuh manusia proton didapatkan

pada atom positif ganjil,seperti

(3)

Dalam tubuh manusia posisi momentum inti atom tersebut berserakan arahnya,bila atom tersebut

diletakkan dalam medan magnit, maka inti akan terarah sesuai medan magnit yaitu ke utara ( paralel) atau ke

selatan ( anti paralel) proton yang paralel ( kearah Utara ) lebih banyak dari yang anti

paralel ( ke selatan).Dalam medan magnit ini inti tidak diam tetapi berputar mengelilingi sumbu magnit pada posisi miring melingkar membentuk kerucut

terbalik,gerakan ini menyerupai gasing yang hendak

berhenti berputar.Gerakan ini disebut Prosesi, kecepatan perputaran gerakan proton ini dapat dinilai dengan

jumlah putaran perdetik (disebut Frequensi

Larmor).Yang tergantung dari kuatnya medan

magnit,semakin besar kekuatan medan magnit, maka semakin tinggi frequensi larmor tersebut.

(4)

Bila gerakan proton diproyeksikan pada bidang 3 dimensi ( sumbu x,y,z ),maka akan terbentuk proyeksi pada ketiga sumbu tersebut.Vektor

sumbu sumbu adalah yang terbesar disebut Magnetisasi Longitudinal yang searah dengan arah medan magnit.

Bila diberikan gelombang elektromagnietik ( RF ) secara hamburan pendek ( Short

Burst ) dengan frequensi yang sama dengan frequensi larmor, maka gerakan proton ini akan berubah arahnya.Keadaan ini disebut

RESONANSI .Gerakan proton yang bergerak

mendekati asal RF hingga proyeksi vektor pada sumbu Longitudinal berkurang sampai hilang

(5)

Bila RFdihentikan susunan proton bergerak kearah semula ( longitudinal ) dari ini disebut Relaxasi, hilangnya magnetisasi tranversal disebut Relaxasi tranversal dan kembalinya magnetisasi longitudinal disebut Relaxasi Longitudinal.

Selama proses ini proton melepaskan

energinya ke jaringan sekitarnya,lama proses relaxasi tranversal disebut T2 lama proses

relaxasi longitudinal disebut T1 lama T1 dalam jaringan tubuh sekitar 300-2000 ms lama T2 dalam jaringan tubuh 30-150 ms (milli detik ).

(6)

T1 dipengaruhi

- Komposisi dan Struktur jaringan

- Makin besar energy medan magnit,semakin panjang pula T1.

T2 dipengaruhi

- Perbedaan medan magnet dari jaringan. Dengan Demikian didalam tubuh manusia yang

terstruktur jaringannya berbeda-beda masing-masing akan mempunyai T1 dan T2 yang berbeda-beda pula dengan menggunakan alat penerima gelombang

elektromagnetik,maka proses magnetisasi tersebut

dapat dilihat berupa sinyal FID ( free induction decay ) yang berupa gelombang sinusoid yang semakin kecil yang kemudian dikonversi dalam bentuk

gambar.Semakin tinggi amplitudo semakin besar pula ke kontrasan gambar yang terbentuk.

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)

PERSIAPAN PENDERITA

Pemeriksaan MRI dapat menyebabkan beberapa macam kerusakan. Kerusakan oleh karena medan magnet ini dapat berupa:

1. Gangguan terhadap benda-benda yang diproses dengan gelombang elektromagnetik, misalnya kartu kredit, pita magnetik, data disket, jam analog. Data-data pada benda-benda ini bila dekat dengan medan magnet akan terhapus. 2. Benda-benda yg bersifat feromagnetik disekitarnya akan

tertarik ke dalam medan magnet dgn kecepatan yg cukup

besar, sehingga orang yg mendekati medan magnet ini harus bebas dari benda-benda feromagnetik. Kejadian ini tergantung kuatnya medan magnet, bila kekuatan medan magnet <0,1

(18)

3. Implant feromagnetik yang ditanam pada

penderita seperti alat pacu jantung dapat

terpengaruh, karena itu tidak boleh mendekati medan magnet. Klip aneurisma pembuluh darah intrakranial yang bersifat feromagnetik dapat

lepas.

Benda benda implant lain seperti gigi palsu,

“resluiting”, perhiasan, uang logam selain dapat mempengaruhi kualitas gambar disekitar benda tersebut, juga dapat lepas dan menjadi proyektil yang berbahaya bagi penderita maupun alatnya. Karena itu sebaiknya penderita/orang yang masuk

kedalam

ruangan pemeriksaan MRI bebas dari benda2 feromagnetik.

(19)

Persiapan lain yang juga perlu diperhatikan adalah:

1. Persuasi sebaik-baiknya agar penderita tidak mengalami

klaustrofobia, yang dilakukan selama pemeriksaan. Bila tidak menolong dapat diberikan sedasi ringan.

2. Pemeriksa harus mengawasi keadaan penderita selama

pemeriksaan, terutama bila keadaan penderita tidak stabil,

misalnya epilepsi, kelainan irama jantung, tidak sadar, sesak, dll.

3. Pada penderita dengan inkontinensia urinae sebaiknya disuruh

kencing dahulu atau dipasang kateter. Namun sebaiknya bila menggunakan media kontras, penderita sebaiknya tidak

mengosongkan kandung kencing sebelum pemeriksaan, karena dapat dipakai sebagai orientasi organ didalam pelvis.

4. Anestesi general kadang-kadang diperlukan terutama pada anak2

dan penderita yang gelisah. Namun harus diperhatikan bahwa benda-benda anestesi yang terbuat dari logam dapat

(20)

Beberapa Keuntungan MRI:

1. Mempunyai daya kontras yg besar pada jaringan, karena jaringan tersebut

berhubungan erat dengan amplitudo.

2. Informasi yang diberikan sangat khas, karena merupakan fungsi dari “Atomic density”.

3. Dapat dibuat gambar dengan irisan yang “multiple”, dimana bisa diputar secara

elektronik pada beberapa orientasi tanpa merubah posisi penderita.

(21)

Efek Biologis MRI:

Disamping keuntungan MRI terdapat pula efek biologis yang dapat merugikan penderita :

1. Gangguan pendengaran dapat terjadi

secara temporer oleh karena suara bising alat ini selama pemeriksaan.Penelitian

Brummet.Menunjukkan hilangnya pendengaran <15dB bila tidak memakai penutup telinga pada 43% penderita,sedangkan hanya 10% bila

digunakan penutup telinga dengan lama rata-rata terpapar dengan suara tersebut selama 42,1 menit.

(22)

2.

Dapat terjadi efek meningkatnya suhu

jaringan oleh karena sinyal RF yang

diabsorbsi < 1 watt / kg biasanya efek

pemanasan ini tidak terjadi

3. Fibrilasi vertrikel dapat terjadi karena

pengaruh medan magnet dilaporkan

pada percobaan binatang.Keadaan ini

dipengaruhi oleh panjang pulse ( RF

signal ) dan pengulangannya.dikatakan

bahwa >60Hz menurunkan nilai

(23)

Karena itu di Inggris,National Radiological

Protection Boned (NRPB) mengeluarkan

panduan untuk pelaksanaan MRI :

Kekuatan medan magnit statik < 2,5 Tesla.

Frekuensi sinyal RF < 15 MHz : batas

ditentukan atas dasar suhu tubuh tidak

boleh meningkat >1°C.Kekuatan medan

magnit dianamik : perubahan medan

magnit tak boleh > 20 Tesla per detik

untuk pulse > 10 milidetik (msec).

(24)

PENGGUNAAN MRI PADA SISTEM MUSKULOSKELETAL

Penggunaan utama MRI adalah untuk pemeriksaan pada susunan syaraf pusat,tetapi dapat juga dipakai untuk pemeriksaan pada susunan sistim

muskuloskelental.Memang MRI tidak dapat

menggambarkan lapisan luar yang tipis dari korteks tulang,tetapi bisa menggambarkan komponen

“cancellous” dari tulang dengan baik.Struktur lain pada sistim mukuloskeletal yang dapat ditunjukkan oleh MRI adalah otot,ligamen,tendon dan pembuluh darah.seperti pada daerah lain,lokasi lesi dengan tepat dapat ditunjukkan dengan menggunakkan

fasilitas “Multiplanar”. Struktur lain yang memberikan sinyal kecil adalah ligamen,tetapi akan tampak bila beberapa sinyal dihasilkan oleh tulang rawan tersebut dengan menggunakan urutan pancaran yang tepat.

(25)

KETERBATASAN MRI UNTUK PEMERIKSAAN TULANG.

1. Tulang yang padat seperti adanya

lipping dan osteofit tidak tampak kecuali

sangat besar atau bila terdapat gangguan

pada spinal cord.

2. Tidak dapat menentukan lokasi bila ada

fragment tulang yang kecil.

3. Tidak dapat digunakan pada penderita

yang memakai implant terutama yang

(26)

RINGKASAN

Dari uraian singkat diatas telah dibicarakan tentang prisnsip dasar MRI, penggunaan klinik, keuntungan dan kekurangan, serta penggunaan MRI pada sistem

muskuloskeletal.

Metode MRI mempunyai banyak sekali kemungkinan pengukuran,sehingga

memungkinkan penggambaran jaringan lunak dengan perbedaan kerapatan yang kecil

terhadap jaringan sekitarnya.Hal ini

merupakan keunggulan dari sistem MRI ini tidak membebani penderita dengan radiasi pengion seperti halnya pada CT.

(27)

Namun demikian patut pula disebutkan, bahwa

penderita dalam hal ini dibebani medan magnit statik, medan magnit gradient yang berubah-ubah serta

medan magnit RF.

Meskipun penggunaan MRI diutamakan untuk

susunan saraf pusat,namun MRI bisa juga digunakan pada pemeriksaan sistim muskulokeletal.Struktur

pada sistim muskuloskeletal yang dapat tampak adalah otot,ligamen, tendon dan pembuluh

darah.Seperti pada daerah yang lain,lokasi lesi dengan tepat dapat ditunjukkan dengan

menggunakan fasilitas “mulitiplanar” tanpa merubah posisi dari penderita.

Berdasarkan kenyataan-kenyataan tersebut diatas, jelaslah bahwa metode ini akan memainkan peranan yang penting dalam bidang diagnostik kedokteran kini dan di masa mendatang.

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 22 Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2011 diperoleh dari perkara yang di putus

Berdasarkan Penetapan Hasil Kualifikasi Nomor : 07/RDTR-WPO/PPBJ-Bappeda/III/2013 tanggal 21 Maret 2013 dengan ini kami umumkan hasil evaluasi dan pembuktian

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024) 8508081,

• Server mempunyai perangkat lunak yang diinstal dan memungkinkannya untuk memberikan informasi (email atau halaman web), untuk host lain pada jaringan.. • Setiap

Penelitian ini bertujuan Bagaimana Dampak Penutupan Lokalisasi Teleju Terhadap Maraknya Panti Pijat di Kota Pekanbaru dan Bagaimana Implikasi Kehadiran Panti Pijat

Pengaduan eksternal (masyarakaQ adalah bentuk penerapan dari pengawasan masyarakat yang disampaikan oleh masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada

Petugas sirkulasi mencap kembali pada kartu peminjam, slip tanggaal dan kartu buku.Anggota diminta memberi paraf pada kartu buku disamping nomor buku dan kartu anggota

Hal ini dilakukan karena peneliti (sebagai alat) dapat mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan yang ada di lapangan. Selain itu, hanya “manusia