Abdullah Abdul Rahman, 2015
Profil self disclosure peserta didik dan implikasinya terhadap bimbingan pribadi sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang bertujuan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, mengumpulkan data menggunakan instrumen penelitian, menganalisis data bersifat kuantitatif/statistik, serta untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Pendekatan kuantitatif dalam penelitian
guna mengetahui gambaran self disclosure peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1
Lembang.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskrptif dipilih dengan tujuan untuk mendeskripsikan,
menganalisis, dan mengambil generalisasi mengenai self disclosure peserta didik,
yang selanjutnya berdasarkan hasil temuan tersebut dijadikan dasar untuk menyusun implikasi bagi bimbingan pribadi sosial.
3.2 Partisipan
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lembang yang beralamat di Jalan Raya No. 357 Lembang. Alasan Peneliti memilih lokasi penelitian didasarkan atas
fenomena self disclosure peserta didik yang masih memerlukan pengembangan
dan perhatian. Seperti terdapat perilaku peserta didik yang belum dapat terbuka dalam komunikasi dengan teman ataupun guru, selain itu terdapat peserta didik belum memiliki teman dekat atau sahabat yang dapat dijadikan teman untuk bertukar pendapat, perasaan dan pikiran. Selain itu juga, di SMP Negeri 1 Lembang belum tersedia layanan dan bimbingan konseling yang secara khusus
difokuskan untuk meningkatkan self disclosure yang berguna bagi keterampilan
Abdullah Abdul Rahman, 2015
Profil self disclosure peserta didik dan implikasinya terhadap bimbingan pribadi sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Partisipan yang terlibat dalam penelitian merupakan peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Lembang. Dasar pertimbangan pemilihan partisipan adalah sebagai berikut.
1) Berdasarkan penelitian Rivenbark (1971, hlm. 39) self disclosure tinggi
kepada teman dimulai saat berada di kelas VIII.
2) Peserta didik kelas VIII memiliki usia rata-rata 13 sampai 14 tahun, merujuk
pendapat Buhrmester (dalam Santrock, 2007b, hlm. 72) menyebutkan intimasi/ hubungan akrab dengan teman dijumpai pada rentang usia 13 sampai 16 tahun.
3) Terjadinya perubahan dan pertukaran anggota kelas pada masing-masing
kelas VIII. Dilihat dari perubahan tersebut, peserta didik kelas VIII sangat
memerlukan keterampilan self disclosure yang bermanfaat bagi mereka dalam
membuka hubungan dan komunikasi baru terhadap teman/ anggota kelas yang mungkin baru mereka kenal.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013, hlm. 117). Populasi penelitian adalah peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Lembang.
Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik random sampling, yaitu teknik pengmabilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sanggota sampel penelitian. Pengambilan penentuan jumlah sampel penelitian berpedoman kepada pendapat Sugiyono (2013, hlm. 128) yang menyebutkan jika jumlah populasi 380 dengan taraf kesalahan sebesar 5% atau tingkat keyakinan 95%, maka jumlah sampel penelitian berjumlah 182 orang.
Abdullah Abdul Rahman, 2015
Profil self disclosure peserta didik dan implikasinya terhadap bimbingan pribadi sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel penelitian yang akan diteliti dan menjadi fokus perhatian yaitu self disclosure. Konsep self disclosure (keterbukaan diri) pertama kali dikembangkan oleh Sideny Marshal Jourard pada tahun 1964 merupakan seorang
ahli dalam pskilogi humanistik. Jourard (1971b, hlm. 2) mendefinisikan self
disclosure sebagai tindakan dalam memberikan informasi mengenai diri sendiri kepada orang lain sehingga orang lain mengetahui apa yang dipikirkan, dirasakan
dan diinginkan. Menurut Derlega (2006, hlm. 411) self disclosure merupakan
komunikasi verbal sebagai bentuk interaksi antara dua individu atau lebih dimana bermaksud untuk sengaja membagikan dan meceritakan informasi pribadi kepada
orang lain. DeVito (2014, hlm. 50) menjelaskan self disclosure sebagai suatu jenis
komunikasi dimana informasi tentang diri seperti pikiran, perasaan, pendapat pribadi yang biasanya disembunyikan dikomunikasikan kepada orang lain.
Self disclosure merupakan keterampilan komunikasi peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Lembang dalam membagikan informasi yang bersifat pribadi
kepada teman tentang sikap dan opini (attitude and opinions), selera dan minat
(taste), sekolah (school), keuangan (money), kepribadian (personality), dan fisik (body). Informasi pribadi merupakan topik pembicaraan/ konten percakapan yang dilakukan peserta didik kepada teman dengan indikator-indikator yang dikemukakan oleh Jourard (1971a). Secara lebih rinci dijabarkan sebagai berikut.
1) Sikap dan opini (Attitude and Opinions), mencakup informasi sikap dan
pendapat mengenai keagamaan, pergaulan remaja, dan keadaan keluarga.
2) Selera dan minat (Taste and Interests), mencakup informasi tentang selera
dalam berpakaian, makanan, buku bacaan, acara TV dan minat yang disukai.
3) Sekolah (School), mencakup informasi keadaan lingkungan sekolah, evaluasi
kemampuan belajar, dan rencana masa depan.
4) Keuangan (Money), mencakup informasi tentang sumber keuangan,
pengeluaran yang dibutuhkan, dan cara mengatur keuangan.
5) Kepribadian (Personality), merupakan informasi tentang hal-hal yang
Abdullah Abdul Rahman, 2015
Profil self disclosure peserta didik dan implikasinya terhadap bimbingan pribadi sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bangga, kegagalan, kesalahan, hal memalukan), dan hubungan dengan lawan jenis.
6) Fisik (Body), mencakup informasi tentang pertumbuhan fisik dan kondisi
kesehatan fisik.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah angket atau kuesioner. Angket atau kuesioner digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mencapai
tujuan penelitian. Kisi-kisi instrumen untuk mengungkap tingkat self disclosure
peserta didik dikembangkan berdasarkan definisi operasional variabel self
disclosure serta hasil adaptasi dan modifikasi dari Jourard Self Disclosure Quesioner (JSDQ) yang disusun oleh Sidney M. Jourard (1971) dan disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.
3.5.1 Jenis Instrumen
Jenis instrumen atau angket yang digunakan dalam penelitian adalah angket
tertutup, yaitu responden diberikan pernyataan mengenai self disclosure yang
disertai alternatif jawaban. Selanjutnya responden hanya perlu menjawab, alternatif pilihan jawaban yang telah disediakan. Proses pengumpulan data
dilakukan dengan menyebarkan angket self disclosure kepada peserta didik kelas
VIII SMP Negeri 1 Lembang. Semua item pernyataan pada angket self disclosure
merupakan item dengan pernyataan positif (favorable).
3.5.2 Pengembangan Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Kisi-kisi instrumen penelitian untuk mengungkap tingkat self disclosure
Abdullah Abdul Rahman, 2015
Profil self disclosure peserta didik dan implikasinya terhadap bimbingan pribadi sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Self Disclosure Peserta Didik (Sebelum Uji Kelayakan Instrumen)
No Aspek Indikator No Item (+) Total
1 Sikap dan Opini
(Attitude and Opinions)
Peserta didik mengungkapkan mengenai hal-hal keagamaan.
1, 2, 3 3
Peserta didik mengungkapkan pergaulan remaja. selera dalam makanan, musik, buku bacaan, acara TV, dan
3 Sekolah (School) Peserta didik mengungkapkan
keadaan lingkungan sekolah,
21, 22, 23, 24, 25, 26,
Abdullah Abdul Rahman, 2015
Profil self disclosure peserta didik dan implikasinya terhadap bimbingan pribadi sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.5.3 Uji Kelayakan Instrumen
Instrumen self disclosure peserta didik yang telah disusun terlebih dahulu
dilakukan uji kelayakan intrumen. Penimbangan butir penyataan dilakukan dengan meminta pendapat ahli dengan tujuan instrumen yang disusun memiliki kelayakan dan kesesuaian item pernyataan dengan landasan teoritis, ketepatan
bahasa yang digunakan, dan isi. Penimbangan instrumen self disclosure dilakukan
oleh empat dosen ahli yaitu dosen jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan. Hasil penimbangan oleh dosen ahli disajikan dalam tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2
Hasil Judgement Instrumen Self Disclosure
Kesimpulan No. Item Jumlah
Memadai 1, 5, 6, 10, 13, 19, 27, 28, 35, 37, 39, 42, 43, 44, 17
evaluasi kemampuan belajar, rencana masa depan.
27, 28, 29, 30, 31, 32
4 Keuangan (Money) Peserta didik mengungkapkan
mengenai sumber keuangan, pengeluaran yang dibutuhkan, dan cara mengatur keuangan.
33, 34, 35, marah, cemas, sedih, rasa benci, rasa bangga, kegagalan, kesalahan, dan hal memalukan)
40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48
9
Peserta didik mengungkapkan hubungan dengan lawan jenis.
49, 50, 51, 52, 53, 54,
55
7
6 Fisik (Body) Peserta didik mengungkapkan
mengenai pertumbuhan fisik dan kondisi kesehatan fisik.
56, 57, 58, 59, 60, 61, 62, 63, 64
9
Abdullah Abdul Rahman, 2015
Profil self disclosure peserta didik dan implikasinya terhadap bimbingan pribadi sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
49, 55
Diperbaiki 2, 4, 8, 11, 12, 15, 16, 17, 20, 21, 22, 23, 24, 26,
29, 30, 31, 32, 36, 38, 40, 41, 45, 46, 47, 48, 50, 51, 52, 53, 54, 56, 57, 58, 59, 60, 61
38
Dibuang 3, 7, 9, 14, 18, 25, 33, 34, 62, 63, 64, 11
Penimbangan instrumen yang telah dilakukan oleh dosen ahli menunjukkan 17 item pernyataan sudah memadai, 38 item pernyataan masih harus diperbaiki dari segi isi dan bahasa, dan 11 item pernyataan harus dibuang atau tidak digunakan. Secara keseluruhan, jumlah item pernyataan yang digunakan yaitu
berjumlah 54 item. Kisi-kisi instrumen self disclosure setelah dilakukan uji
kelayakan mengalami perubahan yang ditampilkan dalam tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Self Disclosure Peserta Didik (Setelah Uji Kelayakan Instrumen)
No Aspek Indikator No Item (+) Total
1 Sikap dan Opini
(Attitude and Opinions)
Peserta didik mengungkapkan mengenai hal-hal keagamaan.
1, 2 2
Peserta didik mengungkapkan pergaulan remaja.
3, 4 2
Peserta didik mengungkapkan mengenai keadaan keluarga.
5, 6, 7, 8, 9, 10, 11
7
Abdullah Abdul Rahman, 2015
Profil self disclosure peserta didik dan implikasinya terhadap bimbingan pribadi sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.5.4 Uji Keterbacaan
Uji keterbacaan bertujuan untuk mengetahui dan mengukur sejauh mana item-item pernyataan dalam instrumen dapat dipahami dan dimengerti oleh responden penelitian. Uji keterbacaan dilakukan kepada lima orang peserta didik sampel setara. Setalah uji keterbacaan item-item pernyataan yang kurang dapat dipahami oleh responden kemudian diperbaiki yang disesuaikan dengan kebutuhan sehingga dapat dipahami oleh peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Lembang tahun ajaran 2014/ 2015.
(Taste and
Interest)
selera dalam makanan, musik, buku bacaan, acara TV, dan
3 Sekolah (School) Peserta didik mengungkapkan
keadaan lingkungan sekolah, evaluasi kemampuan belajar, dan rencana masa depan.
19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27,
28
10
4 Keuangan (Money) Peserta didik mengungkapkan
mengenai kesulitan keuangan, pengeluaran yang dibutuhkan, dan cara mengatur keuangan.
29, 30, 31, marah, cemas, sedih, rasa tidak suka, rasa bangga, kegagalan, kesalahan, dan hal memalukan)
33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41
9
Peserta didik mengungkapkan hubungan dengan lawan jenis.
42, 43, 44, 45, 46, 47,
48
7
6 Fisik (Body) Peserta didik mengungkapkan
mengenai pertumbuhan fisik dan kondisi kesehatan fisik.
49, 50, 51 52, 53,54
6
Abdullah Abdul Rahman, 2015
Profil self disclosure peserta didik dan implikasinya terhadap bimbingan pribadi sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.5.5 Uji Validitas Butir Item
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan mampu mengukur apa yang diinginkan. Sugiyono (2013, hlm. 348) menjelaskan uji validias data dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Semakin tinggi nilai validitas, menunjukkan semakin valid instrumen yang akan digunakan.
Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for
windows menggunakan Pearson Product Moment dengan rumus sebagai berikut.
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
(Siegel, 1994, hlm. 245)
Keterangan:
rs = koefisien korelasi Pearson
x = skor per item y = skor total
Berdasarkan hasil uji validitas, menunjukkan bahwa instrumen self
disclosure yang terdiri dari 54 item pernyataan, terdapat 45 item valid dan 9 item tidak valid.
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Instrumen Self Disclosure Peserta Didik
Kesimpulan Item Jumlah
Jumlah Awal 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,
18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,32,33,34,35, 36,37,38,39,40,41,42,43,44,45,46,47,48,49,50,51,52,53,
54
Abdullah Abdul Rahman, 2015
Profil self disclosure peserta didik dan implikasinya terhadap bimbingan pribadi sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Item Valid 1,2,3,4,7,9,10,11,12,13,14,15,16,17,
18,19,21,22,23,24,25,26,27,28,31,32,33,34,35,36,38,39, 41,42,43,44,45,46,47,48,49,50,51,53
45
Tidak Valid
(Dibuang) 5,6,8,20,29,30,37,40,52 9
3.5.6 Uji Reliabilitas Instrumen
Menurut Arikunto (2013, hlm. 221) uji reliabilitas instrumen bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan instrumen tersebut dapat dipercaya. Reliabilitas instrumen menunjukkan pada satu pengertian instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.
Metode yang digunakan dalam uji reliabilitas adalah metode Alpha
menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Rumus yang digunakan dengan
metode Alpha adalah sebagai berikut:
(Arikunto, 2013, hlm. 239) Keterangan :
r11 = nilai reliabilitas instrumen
Σsi = jumlah varians skor tiap-tiap item
St = varians total
k = jumlah item
Selanjutnya kriteria untuk mengetahui tingkat reliabilitas, digunakan kriteria sebagai berikut.
Tabel 3.5
Kriteria Reliabilitas Instrumen
0.00 – 0.199 Derajat keterandalan sangat rendah
0.20 – 0.399 Derajat keterandalan rendah
Abdullah Abdul Rahman, 2015
Profil self disclosure peserta didik dan implikasinya terhadap bimbingan pribadi sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0.40 – 0.599 Derajat keterandalan sedang
0.60 – 0.799 Derajat keterandalan tinggi
0.80 – 1.00 Derajat keterandalan sangat tinggi
Hasil pengolahan uji reliabilitas instrumen self disclosure dapat dilihat
pada tabel 3.6 sebagai berikut.
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Self Disclosure Peserta Didik
Cronbach's
Alpha N of Items
,940 45
Hasil pengujian pengolahan reliabilitas instrumen, menunjukkan koefisien
reliabilitas instremen self disclosure peserta didik sebesar 0,940, artinya tingkat
korelasi atau derajat keterandalannya sangat tinggi. Instrumen self disclosure yang
digunakan sudah baik dan dapat dipercaya untuk dijadikan alat pengumpul data.
Tabel 3.7
Kisi-kisi Instrumen Self Disclosure Peserta Didik (Setelah Uji Coba Instrumen)
No Aspek Indikator No Item (+) Total
1 Sikap dan Opini
(Attitude and Opinions)
Peserta didik mengungkapkan mengenai hal-hal keagamaan.
1, 2 2
Peserta didik mengungkapkan pergaulan remaja. selera dalam makanan, musik, buku bacaan, acara TV, dan
3 Sekolah (School) Peserta didik mengungkapkan
keadaan lingkungan sekolah,
16, 17, 18, 19, 20, 21,
Abdullah Abdul Rahman, 2015
Profil self disclosure peserta didik dan implikasinya terhadap bimbingan pribadi sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.6 Analisis Data
3.6.1 Pedoman Penyekoran Data Hasil Penelitian
Instrumen untuk mengungkap self disclosure peserta didik menggunakan
skala likert yang menyediakan empat alternatif jawaban. Data yang ditetapkan kemudian diberi skor sesuai dengan ketentuan. Alternatif pilihan jawaban dijelaskan pada tabel 3.8 berikut.
Tabel 3.8
Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban Pilihan Jawaban Bobot Nilai Skor
Sangat Sesuai (SS) 4
Sesuai (S) 3
Tidak Sesuai (TS) 2
Sangat Tidak Sesuai (STS) 1
evaluasi kemampuan belajar, dan rencana masa depan.
22, 23, 24
4 Keuangan (Money) Peserta didik mengungkapkan
mengenai kondisi keuangan dan cara mengatur keuangan.
25, 26 2
5 Kepribadian
(Personality)
Peserta didik mengungkapkan keadaan emosional (bahagia, marah, cemas, sedih, rasa tidak suka, rasa bangga, kegagalan, kesalahan, dan hal memalukan)
27, 28, 29, 30, 31, 32,
33,
7
Peserta didik mengungkapkan hubungan dengan lawan jenis.
34, 35, 36, 37, 38, 39,
40
7
6 Fisik (Body) Peserta didik mengungkapkan
mengenai pertumbuhan fisik dan kondisi kesehatan fisik.
41, 42, 43, 44 45
5
Abdullah Abdul Rahman, 2015
Profil self disclosure peserta didik dan implikasinya terhadap bimbingan pribadi sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada alat ukur, setiap instrumen diasumsikan memiliki nilai 1-4. Bobotnya sebagai berikut.
a. Untuk pilihan jawaban Sangat Sesuai (SS) memiliki skor 4.
b. Untuk pilihan jawaban Sesuai (S) memiliki skor 3.
c. Untuk pilihan jawaban Tidak Sesuai (TS) memiliki skor 2.
d. Untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS) memiliki Skor 1.
3.6.2 Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan untuk mengukur gambaran umum keterampilan self disclosure peserta didik yang selanjutnya disusun implikasi bagi bimbingan
pribadi sosial.
Tahapan yang dilakukan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:
1. Menentukan pengkategorian dengan menjumlahkan skor dari 45 item
pernyataan, selanjutnya ditentukan panjang setiap kelas dengan rumus berikut.
(Furqon, 2009, 24-25) Keterangan:
R = panjang kelas
Xmaks = skor maksimum
Xı = skor minimum
bk = banyak kelas
2. Selanjutnya mengelompokkan data menjadi dua kategori, yaitu: Rendah (Low
Disclosure) dan Tinggi (High Disclosure). Menggunakan pedoman sebagai berikut.
Tabel 3.9
Pengkategorian Self Disclosure Peserta Didik
Rentang Skor Kategori
Abdullah Abdul Rahman, 2015
Profil self disclosure peserta didik dan implikasinya terhadap bimbingan pribadi sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
83 – 118 Tinggi
Interpretasi dari setiap kategori keterampilan self disclosure adalah sebagai
berikut.
Tabel 3.10
Interpretasi Skor Kategori Self Disclosure Peserta Didik
Kategori Self Disclosure Rentang Skor Interpretasi
Rendah 45 – 82
Peserta didik yang memiliki self
disclosure pada kategori rendah
ditandai dengan belum dapat
mengungkapkan informasi pribadi kepada teman secara mendalam, informasi yang diungkapkan masih sangat umum seperti informasi diri mengenai sikap dan opini, selera dan minat, sekolah, keuangan, kepribadian dan fisik, komunikasi yang terjadi bersifat tidak pribadi
(impersonal), dan belum
terjalinnya hubungan yang akrab dengan teman.
Tinggi 83 - 118
Peserta didik yang memiliki self
disclosure pada kategori tinggi
ditandai dengan sudah dapat
Abdullah Abdul Rahman, 2015
Profil self disclosure peserta didik dan implikasinya terhadap bimbingan pribadi sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.7 Uji Perbedaan Self Disclosure antara Peserta Didik Laki-laki dan Peserta Didik Perempuan
Guna mengetahui terdapat atau tidaknya perbedaan self disclosure antara
peserta didik laki-laki dan peserta didik perempuan, dilakukan pengujian menggunakan uji beda dua rata-rata dengan menggunakan uji statistik parametrik. Statistik parametrik digunakan karena telah memenuhi asumsi uji statistik
parametrik yaitu data self disclosure peserta didik laki-laki dan data self disclosure
peserta didik perempuan berdistribusi normal. Maka dari itu uji beda dua rata-rata
menggunakan uji Independent sample t-test pada software SPSS 16.0. Uji statistik
tersebut bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya perbedaan self
disclosure antara peserta peserta didik laki-laki dan peserta didik perempuan. Langkah-langkah perhitungan adalah sebagai berikut.
1) Mengajukan hipotesis.
a. H0 : µpeserta didik laki-laki = µpeserta didik perempuan
Tidak terdapat perbedaan self disclosure antara peserta didik laki-laki dan
peserta didik perempuan.
b. H1: µpeserta didik laki-laki ≠ µpeserta didik perempuan
Terdapat perbedaan rata self disclosure antara peserta didik laki-laki dan
peserta didik perempuan.
2) Menentukan dasar dalam pengambilan keputusan.
Untuk menentukan hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, ditentukan
dasar pengambilan keputusan dengan membaca pada tabel lajur equal
variance assumed dan melihat sig.2 tailed pada uji independent sample t-test. Dengan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut.
a. H0 diterima jika sig. > (0,05)
b. H1 diterima jika sig < (0,05)
(Pidekso dalam Irmayanti,2011, hlm. 93)
3) Melakukan uji beda dua rata-rata untuk mengetaui perbedaan self disclosure
Abdullah Abdul Rahman, 2015
Profil self disclosure peserta didik dan implikasinya terhadap bimbingan pribadi sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian menggunakan uji independent sample t-test dengan rumus sebagai
berikut.
(Sugiyono, 2006, hlm. 135) Keterangan:
=rata-rata kelompok 1
= rata-rata kelompok 2
t = nilai t hitung
= jumlah sampel kelompok 1 = jumlah sampel kelompok 2
= varian kelompok 1 = varian kelompok 2
Uji beda dua rata-rata pada penelitian dilakukan dengan menggunkan Uji independent sample t-test pada software SPSS 16.0.
3.8 Prosedur Penelitian
3.8.1 Langkah-langkah penelitian
Langkah-langkah penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. Secara lebih rinci dijelaskan sebagai berikut.
1) Tahap Persiapan
a) Menyusun proposal penelitian yang diseminarkan di depan dosen mata
kuliah metode riset. Setelah diseminarkan, proposal direvisi menjadi proposal yang disahkan oleh Dewan Skripsi dan Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.
b) Mengajukan permohonan pengangkatan dosen pembimbing pada tingkat
Abdullah Abdul Rahman, 2015
Profil self disclosure peserta didik dan implikasinya terhadap bimbingan pribadi sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c) Mengajukan permohonan izin penelitian dari Universitas untuk
disampaikan SMP Negeri 1 Lembang Kab. Bandung Barat.
2) Tahap Pelaksanaan
a) Melakukan studi pendahuluan ke SMP Negeri 1 Lembang, untuk
mengungkap fenomena keterampilan self disclosure peserta didik.
b) Melakukan penyesuaian instrumen yang digunakan yang selanjutnya
ditimbang dosen ahli untuk Judgment Instrumen penelitian.
c) Melaksanakan pengumpulan data melalui penyebaran instrumen
penelitian kepada peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 2014/2015.
d) Melakukan pengolahan data, mendeskripsikan dan penganalisisan data
yang telah terkumpul yang selanjutnya mendeskripsikan temuan penelitian dengan menarik kesimpulan dan membuat rekomendasi.
e) Menyusun implikasi penelitian bagi bimbingan pribadi sosial berupa
layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkankan self disclosure
peserta didik.
3) Tahap Pelaporan
a) Hasil akhir penelitian disusun menjadi laporan akhir penelitian.
b) Penelitian diujikan pada saat ujian sarjana.
c) Selanjutnya hasil dari ujian sarjana dijadikan masukan bagi