• Tidak ada hasil yang ditemukan

meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran tik melalui pembelajaran corel video studio 12 pada kelas xii

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran tik melalui pembelajaran corel video studio 12 pada kelas xii"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1. Judul Penelitian

MENINGKATKAN MINAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN TIK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN COREL VIDEO STUDIO 12 PADA KELAS XII SMA MA’ARIF KARANGAWWEN

2. Pendahuluan

a. Latar Belakang

Pasifnya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar adalah salah satu keluhan guru mata pelajaran TIK di SMA MA’ARIF Karangawen. siswa bersifat pasif, bahkan kurang memperhatikan pelajaran yang disajikan dengan baik. Menurut pengamatan guru TIK, pengalaman mengajar sehari-hari menunjukkan kondisi yang tidak berubah kendatipun sudah berbagai upaya dilakukan seperti merubah tempat duduk anak, memaksa anak untuk bersifat aktif mengajukan pertanyaan dan sebagainya. Siswa cenderung lebih suka main game dari pada memperhatikan pelajaran.

Kelas yang paling dirasakan guru sangat pasif dalam mengikuti pembelajaran TIK adalah kelas XII IPS. Dengan jumlah siswa 34 orang siswa, sekitar 60% siswa mendengarkan dan dan mengikuti instruksi guru, sekitar 10% berbisik dan bergurau, sekitar 3% sering dengan sengaja keluar masuk ruangan, sekitar 15% bercakap-cakap dengan teman sebelahnya, sekitar 3% membuat coretan-coretan di buku tulis yang sama sekali tidak terkait dengan materi pengajaran, serta sekitar 9% mengejakan tugas pelajaran lain.

(2)

Proses belajar mengajar TIK yang demikian kurang dapat melatih siswa untuk memiliki keterampilan-keterampilan dalam penggunaan PC dan program aplikasinya, keterlibatan siswa yang masih pasif dan tidak mengikuti instruksi dari guru pada waktu praktik ini menyebabkan kurang efektifnya proses belajar mengajar, kalau kondisinya semacam ini, bisa jadi nilai ulangan mereka bagus akan tetapi keterampilan penggunaan PC dan program aplikasi tidak dimilikinya.

Sebagai mata pelajaran yang memiliki dimensi pendidikan berorientasi pada keterampilan dan keahlian siswa dalam penggunaan IT di sekolah, TIK mengemban misi untuk membuka tabir pemisah antara manual dan komputerisasi. Salah satu indikator penting sebagai personal yang baik dan tidak gaptek adalah memiliki kemampuan dalam penggunaan perangkat IT dan mempunyai keterampilan dalam memanipulasi program aplikasi, sehingga siswa dapat berdaya guna untuk pengembangan tehnologi IT dan sebagai lahan pekerjaan jika sudah lulus dan sebagainya.

Jika mata pelajaran TIK yang mempunyai dimensi pendidikan keahlian dan ketrampilan di sekolah tidak diminati oleh anak dikhawatirkan kelak anak tidak menguasai IT dan sulit mendapatkan kesempatan untuk bekerja, kurang berdayaguna bagi pembangunan masyarakat. Selain itu TIK sebagai mata pelajaran yang mempunyai basis ketrampilan di lingkungan sekolah menjadi kurang berhasil menjalankan misinya.

Selain persoalan di atas, proses pembelajaran yang siswa hanya terlibat secara pasif (apalagi hanya sekitar 60% dari seluruh siswa di kelas) mengindikasikan bahwa proses pembelajaran yang berlangsung tidak menarik bagi siswa.

(3)

Hal ini sangat mungkin terjadi dalam pembelajaran TIK, karena materi TIK itu sendiri mengutamakan psikomotorik (praktik di lab. komputer), yang jika diterangkan melalui ceramah akan cepat membosankan. Oleh karena itu substansi pengajaran TIK adalah praktik dengan berbagai program aplikasi yang uptodate, sehingga siswa dapat menjalani proses belajar mengajar dengan senang dan tidak membosnkan.

Dengan dasar kondisi demikian, dirasa perlu dibuat sebuah media pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan dalam proses belajar mengajar.

C. Identifikasi masalahPermasalahan yang akan dicarikan jawabannya melalui penelitian ini adalah sebagai berikut;

1. Apakah dengan disajikannya proses belajar mengajar TIK yang menggunakan Corel Video Studio dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran TIK dan menambah keahlian dan keterampilan siswa dalam menggunakan PC?

2. Apakah dengan disajikannya proses belajar mengajar TIK yang menggunakan Corel Video Studio dapat meningkatkan semangat belajar siswa, ditandai dengan keterlibatan secara aktif seluruh siswa dalam pembelajaran?

C. Pembatasan masalah

Masalah yang akan diteliti adalah tentang kurang aktifnya siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di SMA Ma’arif Karangawen. D. Cara Pemeahan Masalah

(4)

d. Perumusan Masalah

berdasarkan latar belakang identivikasi dan pembatasan masalah diatas, diajukan perumusan masalah sebagai berikut : dapatkah melalui setrategi pembelajaran inovatif, menambah minat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran TIK.

e. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran TIK, dengan sasaran:

1. Meningkatnya minat siswa dan menambah keahlian siswa dalam menggunakan PC dan program aplikasinya.

2. Meningkatnya semangat belajar siswa dalam pembelajaran TIK, ditandai dengan keterlibatan secara aktif seluruh siswa dalam pembelajaran.

Temuan penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberikan manfaat kepada:

1. Siswa

a. tentang perlunya menumbuhkan minat dalam pembelajaran TIK, sehingga siswa menjadi ahli dalam mengoperasikan PC dan program aplikasinya sebagai bekal hidup di masyarakat,

b. tentang perlunya peningkatan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran TIK, dengan cara terlibat proses belajar mengajar secara aktif.

2. Guru

a. tentang perlunya penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar TIK yang mengkondisikan terlatihnya keterampilan siswa.

(5)

f. Kajian Teori

1. Kajian Teori

a. Belajar dan Hasil Belajar

Pengertian belajar telah banyak dikemukakan oleh para ahli pendidikan. Belajar memiliki suatu pengertian yang amat kompleks sehingga sulit dikatakan dengan pasti apakah sebenarnya belajar itu, meskipun sesungguhnya belajar sudah pernah dialami oleh setiap orang. Beberapa definisi yang diungkapkan oleh para ahli mengenai belajar antara lain: 1. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui

interaksi dengan lingkungan (Oemar Hamalik, 2004 : 28).

2. Gagne dan Berliner, belajar merupakan suatu proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman (Catharina Tri Anni dkk, 2004 : 2).

3. Cronbach, belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami, dan dalam mengalami itu si pelajar menggunakan pancainderanya (Sumadi Suryabrata, 2002 : 231).

Menyimak beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa seseorang yang belajar akan mengalami perubahan tingkah laku karena suatu latihan dan pengalaman. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktifitas belajar (Catharina Tri Anni dkk, 2004 : 4). Bukti bahwa seseorang telah belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti (Oemar Hamalik, 2004 : 30).

b. faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

(6)

1. Faktor Internal

Yaitu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar yang berasal dari si pelajar itu sendiri.

Faktor-faktor internal digolongkan menjadi dua golongan, yaitu a. Faktor-faktor fisiologis : Keadaan jasmani, keadaan fungsi

fisiologis tertentu terutama fungsi pancaindera.

b. Faktor-faktor psikologis merupakan faktor yang berasal dari kondisi psikis seseorang, antara lain: intelegensi, minat, motivasi, bakat, sikap.

2. Faktor Eksternal

Yaitu faktor yang datangnya dari luar diri si pelajar. Faktor eksternal digolongkan menjadi dua faktor yaitu :

a. Faktor Non Sosial

Dalam Belajar

Kelompok faktor ini boleh dikatakan juga tak terbilang jumlahnya, seperti misalnya keadaaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, alat-alat yang dipakai untuk belajar.

b. Faktor Sosial

Dalam Belajar

Yang dimaksud dengan faktor sosial disini adalah faktor manusia (sesama manusia) termasuk didalamnya faktor lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

 Lingkungan Keluarga

Lingkungan ini merupakan yang pertama kali dikenal siswa, oleh karena itu anggota keluarga terutama orang tua haruslah memberi pengaruh yang baik dalam belajar dengan memberi motivasi dan semangat belajar pada anak.

(7)

Lingkungan sekolah dibedakan menjadi dua, yaitu : lingkungan sekolah yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar dan lingkungan sekolah yang menyangkut hubungan antar siswa 1. Lingkungan sekolah yang berhubungan dengan kegiatan

belajar mengajar yaitu metode mengajar dan media pembelajaran.

2. Lingkungan sekolah yang menyangkut hubungan antar siswa, merupakan hal-hal yang menyangkut interaksi antar siswa.

 Lingkungan Masyarakat

Masyarakat mempunyai pengaruh yang tidak kalah pentingnya dalam menentukan keberhasilan belajar anak, karena dimasyarakatlah anak bergaul dan memperoleh berbagai pengalaman.

g. Media Pembelajaran

Media pembelajaran berasal dari dua kata yaitu media dan pembelajaran. Media adalah alat atau sarana komunikasi (Suharso dan Ana Retnoningsih, 2005:314). sedangkan pembelajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2001 : 1). Media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

1. Manfaat media pembelajaran

Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar mengajar, yang akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ada beberapa alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa antara lain :

(8)

b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.

c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar tiap jam pelajaran.

d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktifitas lain, seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

(Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2002 : 1)

Alasan yang lain mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar mengajar adalah berkenaan dengan taraf berpikir siswa. Taraf berpikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berpikir kongkret menuju ke berpikir abstrak, dimulai dari berpikir sederhana menuju ke berpikir kompleks. Penggunaan media pembelajaran erat kaitannnya dengan tahapan berpikir tersebut, sebab melalui nedia pembelajaran hal-hal yang abstrak dapat dikongkretkan dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.

2. Jenis media pembelajaran

Jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu :

a. Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagraam, poster, kartun dan lain-lain.

b. Media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model padat, model penampang, model susun, diorama dan lain-lain.

c. Proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP, komputer dan lain-lain.

(9)

3. Media Pembelajaran berbasis Corel Video Studio12

Media pembelajaran berbasis Corel Video Studio12 merupakan media pembelajaran yang dibuat menggunakan program Corel Video Studio 12. Media pembelajaran tersebut termasuk dalam multimedia interaktif, artinya media pembelajaran yang menggunakan banyak media (teks, audio, image, video) dalam suatu tayangan informasi. Pengajaran menggunakan media pembelajaran berbasis Corel Video Studio 12 merupakan proses belajar mengajar dengan menggunakan media pembelajaran yang telah disusun dan direncanakan secara matang menggunakan software Corel Video Studio 12 untuk mencapai tujuan pembelajaran.

1. Sekilas Corel Video Studio 12

Corel Video Studio 12 adalah software aplikasi dengan sentuhan grafis yang mampu mengimport dan mengendalikan banyak format seperti: movie, bitmap, vector, 3 dimensi, audio dan PPT (Hendi Hendratman, 2005: v). Corel Video Studio 12 merupakan software keluaran Macromedia yang biasa digunakan dalam berbagai bidang seperti : pembuatan CD interaktif, informasi, interface, pembuatan editing audio video dan presentasi. Corel Video Studio 12 dapat menggabungkan format bitmap, vector, tek dan video sehingga ketajaman gambar dapat dikendalikan. Director memilki performance yang baik meski dijalankan di komputer Pentium 3, karena Corel Video Studio 12 memiliki pengaturan memori dan data yang baik untuk pekerjaan dengan data yang banyak dan besar.

a. Hardware dan software

(10)

baik. Program tersebut dapat bekerja pada sistem operasi MS Windows 9x, ME, 2000, dan MS Windows XP Home/Professional (Hendi Hendratman, 2005 : 1).

[image:10.595.114.387.204.357.2]

b. Memulai Corel Video Studio12

[image:10.595.114.387.388.539.2]

Gambar 1. Tampilan memulai Corel Video Studio

Gambar 2. Tampilan lembar kerja pada Corel Video Studio12

[image:10.595.118.390.579.731.2]
(11)
[image:11.595.116.389.115.270.2] [image:11.595.116.390.336.490.2]

Gambar 5. Tampilan untuk memasukan gambar foto pada Corel Video Studio12

(12)

2. Kerangka Berfikir

C. Perumusan Hipotesi tindakan

media pembelajaran corel video studio 12 dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran tik.

3. Metode Penelitan a. Seting Penlitian

KODISI AWAL

TINDAK AN

Siswa :

Minat belajar siswa rendah

Guru :

belum menerapkan media pembeljaran dengan Corel Video Studio

Siklus 1 :

Menerapkan dengan materi Office Ms. word Di terapkan media

pembelajaran dengan Corel Video

Siklus 1 :

Menerapkan dengan materi Office Ms. Exel

Siklus 1 :

Menerapkan dengan materi Office Ms Power Point

Di duga diterapkan media pembelajaran dengan Corel Video meningkatkan minat siswa

(13)

Penelitan dilaksnakan di SMA Ma’rif Karangawen yang terleak di desa Jragung Kec. Karangawen Kab Demak Waktu pelaksanaan pada jam pelajaran

b. Subyek Penelitia

Siswa kelas XII IPS yang berjumlah 34 anak terdir atas laki-laki 25 Perempuan 9

c. Data dan sumber data

Data penelitian yang dikumpulkan adalah tentang minat siswa mengikuti pembeljaran TIK, sumber data dari siswa, kelas pada waktu pembelajaran berlansun

d. Teknik Pengumpulan data

Pengamatan, wawanara, dskusi kajian dokumen angket e. Validitas data

Tehnik yang diunakan dalam validasi data adalah dengan review informan kunci

f. Teknik analisis data

Tehnik analisis datanya dengan embandinkan antar siklus g. Indicator kinerja

Merencanakan dengan mtang dalam proses pembelajaran h. Prosedur penelitian

1. Perencanaan tindakan

- Menyusun rencana tindakan - Penyusunan media

Gambar

Gambar 1. Tampilan memulai Corel Video Studio
Gambar 5. Tampilan untuk memasukan gambar foto pada Corel Video Studio12

Referensi

Dokumen terkait

R2 Dari tiga dimensi iman ini saya merasa dimensi afektif saya lebih berkembang selama di PAK, selama di PAK banyak persoalan yang saya alami dan suara hati membantu saya untuk

Serta melihat variabel mana yang lebih besar pengaruhnya terhadap pembentukan inflasi di Indonesia antar variabel derajat perekonomian terbuka dengan variabel dari dalam dan

Rule sistem pakar merupakan aturan deteksi sistem pakar yang digunakan unuk menyusun aturan-aturan yang akan dirancang dalam membuat suatu keputusan, rule pada sistem

Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama.. kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada penelitian ini, komponen MPR publikasi, kegiatan sosial, dan media identitas memiliki pengaruh positif dan signifikan

Tujuan dilakukannya pretes ini adalah untuk mengetahui kemampuan awal pemahaman matematis siswa kedua kelas serta untuk mengetahui kesiapan siswa pada kedua kelas dalam

Contoh dari klausula baku yang dilarang adalah: " Dalam suatu tuntutan, gugatan atau perkara lainnya di mana PUJK menyatakan bahwa suatu kerusakan atau kerugian

Nilai arus yang dihasilkan adalah 6,667A, dimana nilai tersebut didapatkan dari pembagian tegangan sumber dengan hambatan ekivalen. Bentuk gelombang tegangan dan arus pada