Azis Nugraha Sasmita, 2015
A. Metode Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode
peneltian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research. Penelitian
tindakan kelas ini bertujuan untuk merubah perilaku mengajar guru, perilaku
siswa di kelas, peningkatan atau perbaikan praktik pembelajaran. “PTK
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,
yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yan
dilakukan oleh siswa.” Arikunto (2010, hlm. 3).
Adapun tujuan umum Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Mulyasa
(2009, hlm. 89-90) adalah sebagai berikut:
a. Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas pembelajaran.
b. Meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran, khususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan prima.
c. Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya.
d. Memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara bertahap terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya sehingga tercipta perbaikan yang berkesinambungan.
e. Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka, dan jujur dalam pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas sangat bermanfaat dalam meningkatkan
pemahaman guru terhadap pembelajaran yang menjadi tugas utamanya. Berikut
ini dijelaskan beberapa manfaat PTK menurut Mulyasa (2009, hlm. 90):
b. Merupakan upaya pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai dengan karakteristik pembelajaran, serta situasi dan kondisi kelas.
c. Meningkatkan profesionalisme guru melalui upaya penelitian yang dilakukannya, sehingga pemahaman guru senantiasa meningkat, baik berkaitan dengan metode maupun isi pembelajaran.
B. Desain Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menerapkan desain model PTK dari Kemmis dan
Mc. Taggart, karena desain ini dianggap lebih mudah dalam prosedur dan
tahapannya. . Pelaksanaan PTK merupakan proses berdaur (siklus) yang terdiri
dari 4 tahap yaitu perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan
(action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Berikut ini adalah
model spiral penelitian tindakan kelas dari Arikunto (2007, hlm. 16)
Gambar 3.1
Desain penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc Taggart
(dalam Arikunto, 2012, hlm. 16)
C. Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah sekolah dasar yang berada di salah satu
keseluruhan siswa 341 orang dan jumlah guru sebanyak 14 guru PNS dan 1 orang
guru pra jabatan. Lingkungan sekolah yang tidak jauh dari pusat kota didukung
fasilitas pra sarana dan sarana yang cukup memadai seperti perpustakaan lengkap
dengan berbagai buku pelajaran. Kurikulum yang digunakan di sekolah dasar ini
adalah masih menggunakan kurikulum KTSP 2006.
D. Subjek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas I SD yang berjumlah 25 orang.
Siswa di kelas ini dipilih sebagai subjek penelitian karena ditemukan
permasalahan-permasalahan yang ditemukan seperti yang telah dipaparkan pada
latar belakang. Obyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan
keterampilan menyimak dan respon siswa terhadap proses pembelajaran IPS
dengan penggunaan media audiovisual.
E. Waktu Penelitian
Waktu yang diperlukan peneliti dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini
terhitung dari bulan Maret sampai Mei semester II pada tahun ajaran 2014-2015.
F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik
Instrumen pembelajaran yang digunakan salah satunya yaitu rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP ini dibuat dengan standar kompetensi pada
mata pelajaran IPS yaitu mendeskripsikan lingkungan rumah Dimana dalam
kegiatan inti menggunakan media audio visual untuk meningkatkan keterampilan
menyimak siswa kelas I Sekolah Dasar. (terlampir pada lampiran A)
2. Instrumen Pengungkap Data Penelitian
a. Pengungkap Data Aktivitas Belajar Siswa
Pedoman observasi ini telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang
akan diamati, kapan dan di mana tempatnya. Pedoman observasi ini digunakan
saat pembelajaran berlangsung untuk mengamati seberapa jauh efek tindakan
telah mencapai sasaran. (terlampir pada lampiran A.3)
2) Catatan di lapangan (Field Notes)
Dalam hal ini, catatan lapangan digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian
penting yang muncul pada saat pelaksanaan pembelajaran. (terlampir pada
lampiran A.4)
3) Instrumen Tes
Tes dipergunakan untuk memperolah data tentang keterampilan menyimak
siswa selama pembelajaran berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) setelah
pembelajaran berupa Lembar Penilaian Akhir (Post-test). Instrumen tes dibuat
sesuai dengan materi yang diajarkan pada siswa kelas I pada mata pelajaran IPS
berdasarkan kurikulum yang berlaku. (terlampir pada lampiran A.5)
b. Pengungkap Data Perkembangan Keterampilan Menyimak Siswa
Pengungkap data perkembangan keterampilan menyimak siswa digunakan
agar mengetahui sejauhmana peningkatan atau ketercapaian siswa dalam
keterampilan menyimak sesuai dengan indikator pada mata pelajaran IPS.
(terlampir pada lampiran A.1)
G. Prosedur Penelitian
Penelitian yang dilakukan di SD bertujuan untuk mengetahui keterampilan
menyimak di kelas I. Menurut Arikunto (2010, hlm. 16) “Secara garis besar
terdapat empat tahapan yang lazim dilalui yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan,
(3) pengamatan, dan (4) refleksi”. Sebelum melakukan penelitian tindakan,
peneliti terlebih dahulu melakukan tahap pendahuluan lalu dilanjutkan dengan
tahap pelaksanaan.
a. Perencanaan (Planning)
Sebelum melaksanaan tindakan penelitian, penelitian merencanakan beberapa
rencana tindakan penelitian, yang meliputi:
1) Wawancara kondisi kelas yang meliputi karakteristik siswa dan pendekatan
atau media yang digunakan guru saat pembelajaran;
2) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
3) Pembuatan LKS;
4) Menyiapkan sumber belajar;
5) Membuat alat bantu atau media yang dibutuhkan dalam pembelajaran;
6) Membuat format penilaian akhir (post-test);
7) Mengembangkan format observasi pembelajaran.
b. Pelaksanaan (Acting)
Pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan harus sesuai dengan rencana yang
dibuat sebelumnya, kegiatan dalam pelaksanaan tindakan ini meliputi:
1) Melaksanakan kegiatan mendengarkan tayangan video dengan tujuan siswa
dapat menyimak video tersebut dan memahami isi dari rekaman tersebut;
2) Siswa menuliskan informasi yang disampaikan dari tayangan tersebut;
3) Menarik kesimpulan, dari kegiatan ini siswa mampu menuliskan infomasi
yang dia dapat, dengan menerapkan media audio visual;
4) Dengan kegiatan yang menekankan penggunaan media audio visual siswa
dapat lebih cepat mengerti informasi yang didengar dan dilihatnya.
c. Pengamatan (Observation)
Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung, yang bertujuan
untuk mengetahui:
1) Situasi kegiatan pembelajaran yang terjadi di kelas;
2) Keterampilan siswa dalam menyimak tayangan video;
3) Pemanfaatan media pembelajaran yang digunakan;
4) Hasil tulisan siswa dalam menyimak sebuah informasi atau cerita yang
didengarkan siswa melalui tayangan video.
Kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki pelaksanaan tindakan pada
siklus selanjutnya. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan yang
meliputi evaluasi proses pembelajaran, hasil dan waktu. Melakukan pembahasan
hasil dari evaluasi dan menyiapkan bahan perbaikan untuk siklus berikutnya.
Penelitian pada siklus pertama dianggap berhasil apabila siswa:
1) Sebagian besar (75% dari siswa) berhasil menjawab soal dengan benar dari
informasi atau cerita yang didengar dan dilihatnya;
2) Penyelesaian tugas kelompok maupun individu sesuai dengan waktu yang
disediakan guru.
Siklus II
a. Perencanaan (Planing)
Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada
siklus pertama.
b. Pelaksanaan (Acting)
Guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan media audio visual
dengan perencanaan yang telah dibuat berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.
c. Pengamatan (Observation)
Peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan media audiovisual.
d. Refleksi
Kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki pelaksanaan tindakan pada
siklus selanjutnya. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan yang
meliputi evaluasi proses pembelajaran, hasil dan waktu. Melakukan pembahasan
hasil dari evaluasi dan menyiapkan bahan perbaikan untuk siklus berikutnya.
Siklus III
a. Perencanaan (Planing)
Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada
b. Pelaksanaan (Acting)
Guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan media audio visual
dengan perencanaan yang telah dibuat berdasarkan hasil refleksi siklus kedua.
c. Pengamatan (Observation)
Peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan media audio visual, untuk melihat perkembangan keterampilan
menymak siswa.
d. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan tiga siklus maka peneliti
membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
media audio visual untuk meningkatkan keterampilan menyimak di kelas.
H. Pengolahan dan Keabsahan Data
Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif persentase. Statistik
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang telah
terkumpul dengan cara mendeskripsikan data tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum menurut Sugiyono (2010, hlm. 147).
Penyajian data dianalisis menggunakan metode kuantitatif deskriptif
persentase untuk menunjukkan persentase ketercapaian indikator keterampilan
menyimak.
Data perolehan ketercapaian indikator menyimak dalam pembelajaran IPS
diketahui dengan menghitung persentase menggunakan rumus sebagai berikut:
Persentase ketercapaian indikator menyimak = x 100 %
Keterangan :
∑n : Total poin dari keseluruhan indikator
y : Poin maksimal indikator aspek menyimak (terlampir pada lampiran A.2)
Tingkat ketercapaian setiap indikator keterampilan menyimak siswa dalam
Rentang persentase Kategori tingkat ketercapaian indikator
80% - 100% Sangat tinggi
60% - 79% Tinggi
40% - 59% Sedang
20% - 39% Rendah
0 - 19% Sangat rendah
Tabel 3. 1 Tingkat Ketercapaian Indikator
Untuk menentukan kedudukan keterampilan menyimak setiap individu
digunakan penilaian acuan normatif (PAN). Dengan cara membandingkan nilai
seorang siswa dengan nilai kelompoknya. Jadi dalam hal ini prestasi seluruh
siswa dalam kelas/kelompok dipakai sebagai dasar penilaian. Nilai kelompok
didapat dari total poin rata-rata. Setiap individu siswa jika mencapai ketiga
indikator keterampilan menyimak dengan sempurna maka akan mendapat nilai
totalnya 12 poin.
Peneliti menggunakan statement judgement expert, dimana statment ini untuk
menguji validasi bahwa alat tes serta lembar observasi aktivitas guru dan siswa
dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Expert yang
dimaksudkan adalah guru atau wali kelas yang kelasnya dilakukan penelitian. Hal
ini dikarenakan guru tersebut mengetahui bagaimana cara membuat suatu alat tes
yang cocok serta bagaiamana cara membuat lembar observasi aktivitas guru dan
siswa yang sesuai sehingga dapat digunakan dalam penelitaian yang dilakukan