• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Komposisi Asam Lemak dari Buah Alpukat (Persea Americana Mill) dengan Metode Analisa GC-MS serta Ujia Aktivitas Antibakteri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Komposisi Asam Lemak dari Buah Alpukat (Persea Americana Mill) dengan Metode Analisa GC-MS serta Ujia Aktivitas Antibakteri"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanaman alpukat (Persea americana mill) merupakan tanaman yang berasal dari

daratan tinggi Amerika Tengah dan memiliki banyak varietas yang tersebar di

seluruh dunia. Alpukat secara umum terbagi atas tiga tipe: tipe West Indian, tipe

Guatemalan, dan tipe Mexican. Daging buah berwarna hijau di bagian bawah kulit

dan menguning kearah biji. Warna kulit buah bervariasi, warna hijau karena

kandungan klorofil atau hitam karena pigmen antosiasin (Lopez, 2002)

Alpukat (Persea americanamill.) merupakan tanaman yang dapat tumbuh subur di

daerah tropis seperti Indonesia. Buah alpukat merupakan salah satu jenis buah

yang digemari banyak orang karena selain rasanya yang enak, buah alpukat juga

kaya antioksidan dan zat gizi seperti lemak yaitu 9,8 g/100 g daging buah

(Afrianti 2010).

Berdasarkan hasil peneltian sebelumnya (Prasetyowati, 2010) menggunakan

pelarut n-heksana dengan variasi massa biji alpukat (30 dan 50 gram), volume

pelarut (200, 300, 400 ml), dan waktu ekstraksi (60, 90, 120 menit) menghasilkan

minyak biji alpukat 16,62 – 25,15%. Penelitian (Pramudono, 2008) menggunakan

variasi pelarut n-heksana dan iso propil alkohol dengan rasio massa terhadap

pelarut 20/250 gram dan waktu ekstraksi 2 jam menghasilkan yield minyak biji

alpukat 18,69 % dan 17,87%. Biji alpukat memiliki efek hipoglikemik dan dapat

digunakan untuk pengobatan secara tradisional dengan cara dikeringkan kemudian

dihaluskan, dan air seduhannya dapat diminum. Biji alpukat dipercaya dapat

(2)

7

mengobati sakit gigi, maag kronis, bengkak akibat peradangan, hipertensi dan

diabetes melitus (Monica, 2006). Beberapa penelitian yang telah dilakukan

menunjukkan bahwa biji alpukat memiliki kandungan berbagai senyawa

berkhasiat, salah satunya adalah efek antidiabetes melalui kemampuannya

menurunkan kadar glukosa darah (Zuhrotun 2007).

Antimikroba alami dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengawet pangan alami

yang kini sangat dibutuhkan untuk menggantikan bahan pengawet kimia yang

memiliki resiko bagi kesehatan. Menurut Thongson et al (2004), salah satu

strategi mengurangi jumlah kasus food borne-illness dapat dilakukan dengan

mengaplikasikan antimikroba pada saat proses pengolahan pangan untuk

menginaktifkan ataupun untuk mencegah pertumbuhan mikroba.

Hidrolisa lemak oleh mikroba ini dapat berlangsung dalam suasana aerobik atau

anaerobik, sebagaian besar lemak yang utuh dalam bahan pangan tidak

mengandung asam menguap, sehingga jika dihidrolisa oleh mikroba akan

berpengaruh kecil terhadap flavor bahan pangan. Banyak diantara mikroba

menghasilkan enzim yang dapat memecah protein dalam bahan pangan

berlemak,sehingga menghasilkan bau dan rasa tidak enak, penguraian

persenyawaan protein,lemak,karbohidrat menghasilkan asam

propionate,butiarat,laktat dan asam-asam lemak menguap lainnya. ( Ketaren,

2005). Asam lemak dapat digunakan sebagai sebagai aktivitas antibakteri (Huda,

1997) Asam lemak yang terdapat pada biji buah pinang dengan menggunakan

pelarut metanol dapat mengahambat aktivitas antibakteri yang sangat kuat

terutama campuran asam lemak maupun asam lemak tak jenuh pada kosentrasi

(3)

8

MIC 50 µg/ml. sedangkan fraksi dari n-heksan menunjukkan aktivitas antibakteri

sangat lemah.

Berdasarkan hal diatas penulis tertarik untuk meneliti mengenai komposisi asam

lemak yang terdapat pada biji buah alpukat serta aktivitas antibakteri terhadap

bakteri S. aureus,E. coli dan S. thypi dengan metode difusi.

1.2. Perumusan Masalah

1. Bagaimana komposisi senyawa kimia dari Minyak Biji Buah Alpukat 2. Bagaimana aktivitas antibakteri minyak Biji Buah Alpukat terhadap bakteri

S. aureus, E. coli dan S. typhi

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui komposisi senyawa kimia dari minyak biji buahAlpukat 2.Untuk menentukan aktivitas antibakteri dari minyak Biji Buah Alpukat terhadapbakteri S. aureus, E.colidanS. typhi

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai komposisi senyawa kimia dari minyak biji buah alpukat serta aktivitas dari sifat antibakteri terhadap bakteri S. aureus, E. coli dan S. typhi

1.5. Lokasi Penelitian

Penelitian untuk ekstraksi dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Bahan Alam FMIPA USU Medan, Pembuatan Metil Ester Asam Lemak dilakukan di Laboratorium Kimia Organik FMIPA USU Medan dan analisa GC-MS dilakukan

(4)

9

di Laboratorium Kimia FMIPA UGM , untuk uji Aktivitas Antibakteri dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi FMIPA USU Medan.

1.6. Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara eksperimen Laboratorium dan sebagai objek penelitian adalah Biji Buah Alpukat (Persea americanamill) dipisahkan dari buah dan kulit biji Alpukat, diiris tipis-tipis lalu dikeringkan dibawah sinar matahari kemudian dihaluskan dengan blender. Kemudian di ekstraksi dengan pelarut n -heksan selama 2x24 jam, dilakukan beberapa kali pengulangan hingga larutan tidak ada lagi residu, hasil ekstraksi di esterifikasi dengan membuat Metil Ester Asam Lemak, hasil filtrat MEAL di analisa dengan GC-MS. Serta uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri S. aureus, E. coli dan S. typhi.

Referensi

Dokumen terkait

skripsi yang berjudul Efektivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Biji Alpukat ( Persea americana ) sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar terhadap Pertumbuhan Bakteri

Akan tetapi belum ada penelitian mengenai efek antibakteri ekstrak etanol biji alpukat( Persea americana Mill.) terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis sebagai salah

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol kulit buah Alpukat terhadap Propionibacterium acnes,.. serta menentukan golongan

Damayanti, A., 2014, ‘ Efektivitas antibakteri ekstrak etanol biji alpukat (Persea americana) sebagai bahan irigasi saluran akar terhadap pertumbuhan bakteri

Minyak buah alpukat yang diambil dari daging buah alpukat dapat digunakan sebagai pelembab pada sediaan lipstik.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek beeswax ,

Efektivitas antibakteri ekstrak etanol biji alpukat (Persea americana) sebagai bahan irigasi saluran akar terhadap pertumbuhan bakteri

Dari hasil yang didapat sediaan gel ekstrak etanol kulit buah Alpukat memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan daya hambat

Komposisi asam lemak dari minyak biji alpukat yang diperoleh pada suhu ekstraksi 98,4 o C selama 120 menit dengan massa biji 30 gram dan volume pelarut 300 ml