• Tidak ada hasil yang ditemukan

05 SI PI Siti Maesaroh Hapzi Ali Infrast

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "05 SI PI Siti Maesaroh Hapzi Ali Infrast"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

INFRASTRUKTUR TI DAN TEKNOLOGI BARU

Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN

INTERNAL FORUM DAN QUIZ EL – 04 MINGGU KE-5 Jurusan Magister Akuntansi

Disusun oleh:

Siti Maesaroh (55516120009)

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA

(2)

1. Analisa Sistem Informasi Serta Menentukan Alternatif Pengembangan Sistem Informasi

Analisa sistem informasi merupakan tahap yang penting dalam membangun atau memperbaiki suatu sistem Tahapan analisis sistem merupakan tahapan yang sangat penting karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Proses analisis sistem merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru.

Analisa Sistem informasi

Analisis sistem ialah penjabaran dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam berbagai bagian komponennya dengan maksud agar bisa mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai macam masalah atau hambatan yang timbul pada sistem sehingga nantinya bisa dilakukan penanggulangan, perbaikan dan juga pengembangan. Penguraian suatu sistem informasi yang sudah utuh kedalam bagian-bagian atau komponennya dengan tujuan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi berbagai macam permasalahan yang terjadi pada sistem, sehingga nantinya dapat dilakukan perbaikan atau pengembangan terhadap sistem tersebut.

a. Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :Mengidentifikasi masalah– masalah kebutuhan pemakai (user).

1. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

2. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

3. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

b. Tujuan Analisis Sistem

1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

2. Membantu para pemngambil keputusan. 3. Mengevaluasi sistem yang telah ada.

4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru.

(3)

c. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Seorang Analisis Sistem 1. Mempelajari permasalahan yang ada secara terinci.

2. Menentukan pendekatan yang akan digunakan dalam memecahkan masalah. 3. Membuat suatu pertimbangan apakah perlu atau tidak menggunakan cara

komputerisasi.

d. Manfaat analisa sistem informasi

1. Terhindar dari kesalahan fatal setelah perancangan sistem informasi 2. Menyesuaikan kebutuhan sistem terhadap proses yang dibutuhkan 3. Meminimalisirkan proses yang tidak perlu digunakan

4. Mempercepat pengembangan dan pembangunan system 5. Memberikan informasi baru terhadap kebutuhan sistem

e. Tahapan-tahapan Dalam Analisa sistem

Tahap Analisa sistem merupakan kegiatan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

1. Mengidentifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan langkah awal dari analisa sistem. Dalam tahap ini didefinisikan masalah yang harus dipecahkan dengan munculnya pertanyaan yang ingin dipecahkan.

2. Memahami Kerja Sistem yang Ada Langkah ini dilakukan dengan mempelajari secara rinci bagaimana sistem yang sudah ada berjalan. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data yang dapat diperoleh dengan melakukan penelitian terhadap sitem.

3. Menganalisis Sistem Berdasarkan data yang sudah diperoleh maka dilakukan analisa hasil penelitian yang sudah dilakukan untuk mendapatkan pemecahan masalah yang akan dipecahkan.

4. Membuat Laporan Laporan perlu dibuat sebagai dokumentasi dari penelitian. Tujuan utamanya adalah sebagai bukti secara tertulis tentang hasil analisa yang sudah dilakukan. Dengan laporan ini dijadikan menjadi evaluasi bersama tantang sistem yang akan di kembangkan.

5. Melakukan evaluasi dan pemeliharaan system.

Alternatif Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem metode alternatif dapat berupa pengembangan sistem metode :

1) Paket (package),

Ketersediaan paket harus diperiksa, apakah paket harus dibeli atau mengembangkan

(4)

Kelebihan:

• Kualitas paket yang baik

• Dapat digunakan sketika

• Harga paket relative murah

• Dapat digunakan untuk rekayasa ulang proses bisnis

• Kompatibel dengan sesame oengguna paket

Kelemahan:

• Tidak sesuai untuk aplikasi yang unik

• Perbaikan, modifikasi dan pengembangan paket sulit dikerjakan sendiri

• Basis data tidak terintegrasi dengan aplikasi lainnya

• Ketergantungan dari pemasok

• Tidak memberikan keuntungan kompetisi

2) Metode prototip (prototyping)

Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model

kerja (prototipe) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang

biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis.

Keunggulan prototyping adalah :

1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.

2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.

3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.

4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.

5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang

diharapkannya.

Kelemahan prototyping adalah :

1. Pelanggan tidak melihat bahwa perangkat lunak belum mencerminkan kualitas

perangkat lunak secara keseluruhan dan belum memikirkan peneliharaan dalam

jangka waktu yang lama.

2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek sehingga menggunakan

algoritma dan bahasa pemrograman sederhana.

(5)

3) Metode pengembangan oleh pemakai (end user computing atau end user devolopment)

Jika dampaknya sempit, yaitu hanya pada individu pemakai sistem yang sekaligus

pengembang sistem itu saja, maka EUC (end user computing) dapat dilakukan.

Sebaliknya jika dampaknya luas sampai ke organisasi, pengembangan sistem EUC

akan berbahaya, karena jika terjadi kesalahan, dampaknya akan berpengaruh pada

pemakai sistem lainnya atau pada organisasi secara luas.

Kelebihan:

• Menghindari masalah kemacetan di departmen sistem informasi jika harus dikembangkan di departmen tsb.

• Kebutuhan pemakai sistem dapat lebih terpenhi.

• Meningkatkan keterlibatan pemakai didalam pengembangan sistem.

Kelemahan:

• Tidak semua pemakai sistem mempunyai pemahaman tentang teknologi sistem informasi.

• Memiliki risiko mengganggu bahkan merusak sistem informasi lain.

• Kelemahan teknis.

3) Metode outsercing.

Outsourcing adalah metode penggunaan sumber daya manusia yang berasal

dari pihak eksternal (pihak ketiga) untuk menangani atau membangun sistem

perusahaan dengan cara membeli aplikasi dengan vendor.

Perbedaan metode konvensional dengan metode alternatif. Dengan metode

pengembangan secara konvensional, yaitu metode siklus hidup pengembangan sistem,

yang dikembangkan oleh analisis sistem. Alasan menggunakan metode ini digunakan

untuk mengembangkan sistem teknologi informasi yang kompleks. Selanjutnya

pengembangan sistem teknologi informasi alternatif model paket dilakukan dengan

membeli paket perangkat lunak yang ada. Paket sekarang banyak tersedia di pasaran

karena banyak aplikasi bisnis yang bersifat umum seperti tersedia di pasaran karena

banyak aplikasi bisnis yang bersifat umum seperti misalnya aplikasi akuntasi,

keungan dan aplikasi-aplikasi lainnya. Jika paket tersedia perusahaan tidak perlu

merancang dan menulis program sendiri aplikasinya.di dalam memilih paket, terdapat

beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu : 1) spesifikasi yang dibutuhkan oleh

(6)

Apabila paket tidak tersedia, prioritas kedua biasanya jatuh pada outsourcing.

Berikutnya yang perlu dipertimbangkan adalah metode prototyping. Metode

prototyping banyak digunakan untuk mengembangkan sistem teknologi informasi

yang harus segera dioperasikan.

2. Tren saat ini untuk platform perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer dalam implementasi Sistem Informasi dan Pengendalian Internal di perusahaan khususnya yang bergerak di bidang jasa

1. Penerapan ERP di dalam Rumah Sakit

Dengan bantuan ERP, Rumah Sakit dapat terintegrasi pada setiap proses ke dalam suatu sistem komputerisasi yang meliputi :

1. Finance and Accounting area 2. Supply and procurement area 3. Manufacture area

Disamping itu ERP dapat mengintegrasikan proses operasi dan arus informasi dalam rumah sakit untuk mensinergikan sumber daya, material, uang dan peralatan melalui informasi. ERP juga dapat memfasilitasi rumah sakit dengan Sistem Informasi Terpadu mencakup semua bidang fungsional seperti keluar-masuk pasien, penagihan dan manajemen, ruang pasien, tamu yang mengunjungi, apotik, laboratorium, manajemen tenaga kerja, dapur dan layanan binatu dll. Dengan ERP dapat menjembatani kesenjangan informasi antar pelanggan dan Rumah Sakit itu sendiri.

Tujuan dari penerapan ERP didalam Rumah Sakit adalah untuk memberikan solusi terintegrasi yang membantu dalam manajemen efisien Rumah Sakit, meningkatkan perawatan pasien, meningkatkan efisiensi kerja, meningkatkan pengendalian fiskal, menghilangkan kemungkinan pencurian apapun dan melihat pertumbuhan Rumah Sakit.

ERP di didukung faktor-faktor sebagai beikut:

Managemen; yang mempunyai komitmen akan teknologi informasi sebagai system yang bermanfaat.

(7)

2 Penerapam CRM di dalam Rumah Sakit

Customer Relationship Management di Rumah Sakit adalah hubungan antara pasien sebagai pelanggan dengan rumah sakit yang dapat berupa Layanan Administrasi ( Karyawan Non-Medis ), maupun Layanan Medis ( Karyawan Medis : Dokter, Perawat, Apoteker ). CRM di Rumah sakit terbagi menjadi 3 tipe yaitu Operational CRM (untuk keperluan operasional), Analytic CRM (untuk pengambilan keputusan) dan Collaboration CRM (untuk kolaborasi).

CRM dalam sistem Informasi Rumah sakit adalah elemen-elemen utama paradigm bisnis yang berbasis customer-centric yang terdiri:

1. Profile, identifikasi dan berhubungan dengan pelangan dan calon pelanggan 2. Pelanggan dapat memilih cara dan waktu berinteraksi

3. Memberikan semua profile pelanggan yang diminta oleh pelanggan

4. Meyakinkan bahwa semua informasi telah dikumpulkan, didistribusikan dan digunakan secara efektif

5. Meminimalkan iritasi pelanggan seperti pelayanan yang lama, banyaknya birokrasi, informasi yang tidak tersedia maupun informasi yang tidak cukup.

6. Membangun kapabililitas pada kontak pertama 7. Memperlakukan pelanggan secara individual

Keuntungan yang didapat untuk rumah sakit dapat berupa : - Cost transaksi berkurang

- Meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan - Mengoptimalkan potensi revenue

- Mengurangi klaim

Aplikasi Customer Relation Management (CRM) di Rumah Sakit 1. Contract and Account Managements

- Membantu secara profesional dalam bidang pelayanan pasien

- Melacak data tentang masa lalu dan merencanakan kontak dengan pelanggan serta menangkap prospeknya

2. Sales

- Menyediakan tenaga pelayanan pelanggan dengan perangkat lunak dan data yang mereka butuhkan untuk mendukung dan mengelola kegiatan Rumah Sakit - Cross-selling adalah mencoba untuk menawarkan pelayanan yang berbeda

- Up-selling adalah mencoba untuk menjual kepada pelanggan untuk produk yang lebih baik

3. Marketing and Fulfillment

1. Membantu pemasaran profesional menyelesaikan pemasaran langsung dengan 2. tugas-tugas seperti kualifikasi penjualan untuk target pemasaran, penjadwalan

dan

3. pelacakan langsung surat pemasaran. 4. Customer Service and Support

(8)

- Membantu membuat, menetapkan dan mengelola permintaan untuk layanan pelanggan

- Call center, panggilan pelanggan ke agen melalui perangkat lunak berdasarkan keterampilan dan jenis panggilan

- Membantu menyediakan layanan data yang relevan dan saran-saran untuk menyelesaikan masalah bagi pelanggan dan membantu permasalahan pelanggan.

5. Retention and Loyalty Programs

Membantu perusahaan mengidentifikasi dan memberi penghargaan serta memasarkan kepada pelanggan yang paling setia dan menguntungkan

3 Penerapan SCM di Dalam Rumah Sakit

SCM pada Rumah mengintegrasikan pemasok, vendor, transportasi dan rumah sakit dalam pengelolaan bahan/peralatan dan tenaga kerja untuk mengelola biaya yang efisien untuk kepuasan pelanggan.Beberapa pemasok/ supplier dari Rumah Sakit adalah :

1. Supplier bahan baku, seperti supplier makanan dan minuman. 2. Supplier bahan-bahan kimia pembersih dan laundry.

3. Supplier alat-alat sebagai berikut :

a. Peralatan mekanis dengan tenaga listrik yang digunakan antara lain adalah mesin cum cleaner dan brushing.

b. Peralatan manual c. Peralatan kesehatan 4. Lembaga pembiayaan

(9)

DAFTAR PUSTAKA

1. Hapzi Ali, 2016, Modul Sistem Informasi & Pengendalian Internal. Mercu Buana

2. http://wahyukurniawan38.blogspot.co.id/2012/01/dampak-etika-dan-sosial-pemanfaatan.html

3. https://datakata.wordpress.com/2014/03/30/sistem-informasi-manajemen-isu-sosial-dan-etika-dalam-sistem-informasi/

4. http://combobook.blogspot.co.id/2015/02/bagaimana-mengatasi-isu-sosial-dan.html

5. https://susipujiastuti.wordpress.com/2008/10/26/pengertian-analisis-sistem-informasi/

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Rabu tanggal Dua Puluh Enam bulan Oktober tahun Dua Ribu Enam Belas, kami Pokja Pengadaan Barang/Jasa pada Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Aceh Barat

PERBANDINGAN KOMBINASI MENYIKAT GIGI DAN OBAT KUMUR XYLITOL DENGAN MENYIKAT GIGI DAN OBAT KUMUR TANPA. XYLITOL TERHADAP INDEKS PLAK PADA MAHASISWA FKG UNAND

Secara khusus diharapkan dapat memberikan gambaran tentang penerapan metode level set untuk menghitung solusi multivalued persamaan trasnport hiperbolik, serta aplikasinya dalam

Oleh karena itu, pihak manajemen perlu mengetahui kesenjangan yang terjadi dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan yang

spektrum LASER, LED putih lebih sempit, karena sumber cahaya yang dipancarkan lebih sempit bersifat monokromatis dan juga lebar spektral lebih kecil dibandingkan dengan

Selain itu, militer juga tunduk pada hukum pidana di luar KUHPM termasuk Undang-Undang No 22 tahun 1997 tentang narkotika, dalam hal ini KUHPM tidak mengatumya

Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru di SMA Swasta UISU Medan. Novia Tari,

Oleh karena itu, model PBL yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan 5 langkah pembelajaran yang diadopsi dari Arends (2012), yaitu: 1) Orientasi peserta