• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran

CATATAN PERKEMBANGAN No.

Dx

Hari/ Tanggal

Pukul Tindakan

Keperawatan

1. Menanyakan

kebiasaan diet,

serta catat

turgor kulit.

2. Mengevaluasi

berat badan dan

ukuran tubuh.

3. Mengauskultasi

bunyi usus.

4. Menganjurkan

mengubah

posisi semi

fowler atau

fowler tinggi

saat makan.

5. Menganjurkan

klien untuk

Klien mengatakan

tidak nafsu makan

Klien mengatakan

tidak memiliki

makanan kesukaan

O:Klien tampak kurus BB 30 kg.

TB 150 cm. IMT 13,33.

Turgor kulit jelek (>2 detik), bunyi usus 12x/menit.

A : Masalah belum teratasi:

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

P:Intervensi

dilanjutkan:

1) Mengauskultasi

bunyi usus

2) Mengevaluasi

berat badan dan

ukuran tubuh.

3) Menganjurkan

mengubah posisi

semi fowler atau

fowler tinggi saat

makan.

(2)

klien untuk

meningkatkan

intake Fe, protein

dan vitamin C.

5) Memberikan

informasi tentang

nutrisi

1. Mengkaji

kemampuan

keletihan, dan

kesulitan

melakukan

aktivitas.

2. Mengkaji

kehilangan atau

gangguan

keseimbangan

gaya jalan,

kelemahan otot.

3. Mengawasi

tekanan darah,

nadi,

2) Frekuensi

nafas sebelum

aktivitas 28x/i,

sesudah

aktivitas 32x/i.

3) TD sebelum

aktivitas

100/70 mmHg,

sesudah 120/90

mmHg.

(3)

aktivitas. Catat

respon terhadap

tingkat aktivitas

(mis:

peningkatan

denyut

jantung/TD,

disritmia,

pusing, dispneu,

takipneu).

4. Mengajarkan

keluarga untuk

menggunakan

5. Menganjurkan

klien untuk

menghentikan

aktivitas bila

palpitasi, nyeri

dada, nafas

pendek,

kelemahan, atau

pusing terjadi.

6. Membantu

dengan aktivitas

ditandai

dengan klien

sulit menahan

tahanan yang

diberikan.

A: Masalah belum

teratasi : intoleransi aktivitas

P : Intervensi

dilanjutkan:

1) Mengkaji

kemampuan

keletihan, dan

kesulitan

melakukan

aktivitas.

2) Mengawasi

tekanan darah,

nadi,

pernafasan,

selama dan

sesudah

aktivitas.

(4)

fisik teratur

misalnya,

ambulasi,

berpindah,

mengubah

posisi, dan

perawatan

personal.

keluarga untuk

menggunakan

teknik

penghematan

energi, mis:

mandi dengan

duduk, duduk

untuk

melakukan

aktivitas.

4) Membantu

dengan

aktivitas fisik

teratur

misalnya,

ambulasi,

berpindah,men

gubah posisi,

dan perawatan

(5)

2 Rabu, 20 Mei 2015

08.00 s/d 14.00

1) Mengkaji

turgor kulit.

2) Mengauskult

fowler tinggi

saat makan.

5) Menganjurka

6) Menanyakan

makanan

kesukaan

klien.

7) Memberikan

informasi

tentang

nutrisi

S: Klien mengatakan tidak ada makanan kesukaan klien

Klien mengatakan nafsu makan belum baik

Klien mengatakan mengerti tentang nutrisi.

O: Turgor kulit >2 detik

bunyi bising usus 12x/menit

TB: 150 cm, BB: 30 kg

A: masalah belum teratasi,

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

P: intervensi dilanjutkan:

1) Mengkaji

turgor kulit.

2) Mengauskultas

i bunyi usus

3) Mengevaluasi

berat badan

dan ukuran

tubuh.

4) Menganjurkan

mengubah

posisi semi

fowler atau

(6)

saat makan.

5) Menganjurkan

klien untuk

meningkatkan

intake Fe,

protein dan

vitamin C.

1. Mengkaji

kemampuan

klien untuk

melakukan

aktivitas

normal, catat

laporan

kelelahan,

keletihan,

dan kesulitan

melakukan

aktivitas.

2. Mengawasi

S: Klien mengatakan masih mengalami kelelahan sesudah melakukan

aktivitas

O:

1. Klien tampak

lemah

2. Frekuensi nafas

sebelum

aktivitas 25x/i,

sesudah

aktivitas 30x/i.

(7)

tekanan

3. Mengajarkan

keluarga duduk, duduk untuk

melakukan aktivitas.

4. Membantu

dengan aktivitas fisik teratur

aktivitas 100/70

mmHg, sesudah

intoleransi aktivitas

P:Intervensi

dilanjutkan

1. Mencatat

laporan

kelelahan,

keletihan, dan

kesulitan

melakukan

aktivitas.

2. Mengawasi

tekanan darah,

nadi,

pernafasan,

selama dan

sesudah

aktivitas.

3. Mengajarkan

(8)

untuk melakukan aktivitas.

4. Membantu

dengan

aktivitas fisik teratur

1) Mengkaji

turgor kulit.

2) Mengauskult

fowler tinggi

saat makan.

5) Menganjurka

n klien untuk

meningkatka

n intake Fe,

S: Klien mengatakan nafsu makan belum baik.

O: Turgor kulit >2 detik.

bunyi bising usus 13x/menit.

TB: 150 cm, BB: 30,5 kg

A: masalah belum teratasi,

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

P: intervensi dilanjutkan:

1) Mengkaji

turgor kulit.

2) Mengauskultas

i bunyi usus.

3) Mengevaluasi

(9)

protein dan

vitamin C.

dan ukuran

tubuh.

4) Menganjurkan

mengubah

posisi semi

fowler atau

fowler tinggi

saat makan.

5) Menganjurkan

klien untuk

meningkatkan

intake Fe,

protein dan

vitamin C.

1. Mencatat

laporan

kelelahan,

keletihan,

dan kesulitan

melakukan

aktivitas.

2. Mengawasi

tekanan

3. Mengajarkan

keluarga

aktivitas ringan

seperti menyapu.

O:

1. Frekuensi

nafas sebelum

aktivitas 24x/i,

sesudah

aktivitas 28x/i.

2. TD sebelum

aktivitas

100/70 mmHg,

sesudah 120/80

mmHg.

3. Nadi

55x/menit

(10)

energi, mis: mandi

dengan duduk, duduk untuk

melakukan aktivitas.

4. Membantu

dengan aktivitas fisik teratur

intoleransi aktivitas

P:Intervensi

dilanjutkan

1. Mencatat

laporan

kelelahan,

keletihan, dan

kesulitan

melakukan

aktivitas.

2. Mengawasi

tekanan darah,

nadi,

pernafasan,

selama dan

sesudah

aktivitas.

3. Mengajarkan

keluarga untuk menggunakan

4. Membantu

dengan

(11)
(12)

Lampiran 1

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN

1. Pengkajian

I. BIODATA

Nama : Tn.R

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 71 tahun

Status Perkawinan : Sudah Menikah

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Petani

Alamat : Jln. Panca, no 20 Kelurahan Harjosari

II,Kecamatan Medan Amplas

Golongan Darah : O

Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2015

Diagnosa Medis : Bronchitis

II.

Keluhan utama

Klien mengatakan sesak jika melakukan aktivitas maupun sedang

istirahat.

III.

Riwayat kesehatan sekarang

A. Provokatif/palliative

1. Apa penyebabnya

Klien mengatakan pernah merokok sejak remaja.

2. Hal yang memperbaiki keadaan

Posisi semi fowler ataupun fowler ,dan istirahat.

B. Quantity/quality

1. Bagaimana dirasakan

Klien mengatakan perasaannya tidak enak menentu karena

sesak datang kapan saja.

(13)

Klien tampak kelelahan karena sesak.

C. Region

1. Dimana lokasinya

Di daerah thoraks.

2. Apakah menyebar

Tidak menyebar.

D. Severity

Akibat penyakitnya pasien tampak lemas dan malas melakukan

aktivitas.

E. Time

Klien mengatakan sesak muncul kapan saja, waktunya tidak

menentu.

IV.

Riwayat kesehatan masa lalu

A. Penyakit yang pernah dialami

Klien mengatakan penyakit yang pernah dialami adalah kanker

prostat.

B. Pengobatan/ tindakan yang dilakukan

Klien mengatakan pernah dilakukan prostatectomy.

C. Pernah dirawat/ dioperasi

Klien mengatakan dirawat di Rs.Pirngadi,Sembiring dan Imelda

D. Lama dirawat

Klien mengatakan dirawat selama 2 minggu.

E. Alergi

Klien mengatakan tidak ada alergi

F. Imunisasi

Klien mengatakan tidak mendapat imunisasi.

V.

Riwayat kesehatan keluarga

A. Orang tua

Klien mengatakan orang tuanya tidak ada yang menderita

penyakit saluran pernafasan.

(14)

Klien mengatakan saudaranya tidak menderita penyakit saluran

pernafasan.

C. Penyakit keturunan yang ada

Klien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan di

keluarganya.

D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.

E. Anggota keluarga yang meninggal

Kedua orangtua dari klien sudah meninggal,dan 2 orang anak.

F. Penyebab meninggal

Klien mengatakan anggota keluarganya meninggal karna

mengalami penyakit diabetes.

VII.

Riwayat keadaan psikososial

A. Persepsi pasien tentang penyakitnya

Klien mengatakan yakin bahwa penyakitnya adalah cobaan dan

merupakan akibat dari merokok sejak remaja dan yakin akan

sembuh.

B. Konsep Diri

- Gambaran diri : klien megatakan menyukai semua

bagian tubuhnya.

- Ideal diri : klien ingin cepat sembuh dari penyakitnya.

- Harga diri : klien merasa diperhatikan keluarganya

- Peran diri : dalam keluarganya pasien berperan sebagai

kepala keluarga.

- Identitas : selama sakit, sebagian besar aktivitas klien

dibantu oleh keluarga

C. Keadaan Emosi :

Emosi klien tampak stabil.

D. Hubungan Sosial

- Orang yang berarti : orang yang berarti bagi

(15)

- Hubungan dengan keluarga : hubungan pasien dengan

keluarga baik.

- Hubungan dengan orang lain : hubungan pasien dengan

orang lain baik.

- Hambatan dalam berhubungan dengan berhubungan dengan

orang lain: tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang

lain.

E. Spiritual

- Nilai dan keyakinan : klien mengatakan menganut agama

Islam

- Kegiatan ibadah : klien mengatakan rajin

melaksanakan ibadah sholat 5 waktu dan membaca Al qur’an

VIII.

Status mental

- Tingkat Kesadaran : Kompos mentis.

- Penampilan : Klien tampak rapi.

- Pembicaraan : Lambat.

- Alam perasaan : Sedih.

- Afek : Datar.

- Interaksi selama wawancara : Kontak mata kurang.

- Memori : Gangguan daya ingat jangka

panjang.

IX.

Pemeriksaan Fisik

A. Keadaan Umum

Pasien sadar, lemah dan kesulitan melakukan aktivitas sehingga pasien

terbaring di tempat tidur dan aktivitasnya dibantu oleh keluarganya.

B. Tanda-tanda vital

- Suhu tubuh : 37ºC

- Tekanan darah : 120/70 mmHg

- Nadi : 60x/menit

(16)

- Skala nyeri : -

- TB : 150 cm

- BB : 30 Kg

C. Pemeriksaan Head to toe

a. Kepala dan rambut

1. Bentuk : Oval dan simetris.

2. Ubun-ubun : Tepat di tengah dan tidak

ada benjolan

3. Kulit Kepala : Bersih, tidak ada bekas

trauma.

a. Rambut

1. Penyebaran rambut : Rambut rontok dan

tidak merata.

2. Bau : Rambut tidak

berbau..

3. Warna kulit : Sawo matang.

b. Wajah

1. Warna Kulit : Sawo matang.

2. Struktur wajah : Oval, simetris kiri

dan kanan.

c. Mata

1. Kelengkapan dan kesimetrisan : Mata lengkap dan simetris

2. Palpebra : Merah muda, lembab.

3. Konjungtiva dan sklera : Konjungtiva merah muda

dan sklera putih

4. Pupil : Isokor, reflex terhadap

cahaya.

5. Cornea dan iris : Bening.

6. Visus : Ketajaman penglihatan

sudah mulai menurun.

7. Tekanan bola mata : Baik.

(17)

1. Tulang hidung : Tulang hidung simetris dan

tepat di medial.

2. Lubang hidung : Lubang hidung normal,

bersih.

3. Cuping hidung : Pernafasan menggunakan

cuping

hidung

e. Telinga

1. Bentuk telinga : Daun telinga normal dan

simetris.

2. Ukuran telinga : Normal dan simetris kiri dan

kanan.

3. Lubang telinga : Lubang telinga normal dan

bersih.

4. Ketajaman pendengaran : Sudah mulai

berkurang,tidak mampu mendengar dengan jelas dalam jarak 5

meter.

f. Mulut dan faring

1. Keadaan bibir : Kering dan pucat, simetris.

2. Keadaan gusi dan gigi : Keadaan gusi pucat dan gigi

tinggal 28.

3. Keadaan lidah : Lidah kurang bersih dan

pucat.

4. Orofaring : Pita suara baik.

g. Leher

1. Posisi trachea : Posisi trachea medial.

2. Thyroid : Tidak ada pembesaran

kelenjar thyroid.

3. Suara : Suara normal.

4. Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran

(18)

5. Vena jugularis : Tidak ada distensi vena jugularis.

6. Denyut nadi karotis : Denyut nadi teraba namun

lemah.

h. Pemeriksaan integumen

1. Kebersihan : Kulit tampak kurang bersih.

2. Kehangatan : Akral hangat.

3. Warna : Warna kulit kuning sawo

matang.

4. Turgor : Turgor kulit jelek, CRT > 2

detik.

5. Kelembaban : Kelembaban kulit baik.

6. Kelainan pada kulit : Tidak ada kelainan pada

kulit.

i. Pemeriksaan payudara dan ketiak

1. Ukuran dan bentuk : Tidak dilakukan

pemeriksaan

2. Warna payudara dan areola : Tidak dilakukan

pemeriksaam

3. Kondisi payudara dan putting : Tidak dilakukan

pemeriksaan

4. Produksi ASI : Tidak ada.

5. Aksilla dan calvicula : Tidak dilakukan

pemeriksaan

D. Pemeriksaan thoraks/ dada

1. Inspeksi thoraks : Normal, simetris.

2. Pernafasan (frekuensi, irama) : 30 kali/ menit,irama tidak teratur.

3. Tanda kesulitan bernafas :Klien menggunakan

pernafasan cuping hidung,takipnea.

E. Pemeriksaan paru

(19)

2. Perkusi : Didapati suara resonan.

3. Auskultasi : Suara nafas vesikuler, tidak

ada suara

tambahan

F. Pemeriksaan jantung

1. Inspeksi : Tidak ada sianosis.

2. Palpasi : Pulsasi teraba.

3. Perkusi : Suara dullness saat perkusi.

4. Auskultasi : Bunyi jantung normal.

G. Pemeriksaan abdomen

1. Inspeksi : Simetris, tidak ada

benjolan,terdapat bekas luka operasi.

2. Auskultasi : Peristaltik usus

8-15x/menit.

3. Palpasi : Ada nyeri tekan pada area

suprapubis,tidak ada benjolan dan ascites.

4. Perkusi (suara abdomen) : Tympani.

H. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya

1. Genitalia (rambut pubis, lubang uretra) : Tidak ada kelainan.

2. Anus dan perineum : Tidak ada kelainan

pada anus.

I. Sistem Muskulokletal

1. Kesimetrisan otot : Simetris antara ekstremitas

atas dextra

a. dan sinistra, serta ekstremitas bawah dextra

b. dan sinistra.

2. Pemeriksaan edema : Tidak terdapat edema pada

(20)

3. Kekuatan otot : Kekuatan otot ekstremitas atas dextra dan sinistra bernilai 4 yaitu rentang gerak lengkap terhadap

gravitasi dengan beberapa tahanan.

4. Kelainan ekstremitas : Terlihat kaku dan sulit

untuk digerakkan pada

tangan kanan dan kaki kiri klien, kuku

tampak kotor dan tidak terawat.

Sistem neurologi

- Tingkat kesadaran

GCS : 15

E : 4

V : 6

M : 5

Nervus cranialis

1. Nervus olfaktorius / N I

Pasien dapat membedakan bau-bauan dengan jelas dan baik.

2. Nervus optikus / N II

Lapangan pandang klien sedikit mengalami gangguan visus mata

terganggu pada jarak 2 meter.

3. Nervus okulomotorius / N III, Trochealis / N IV, Abdusen / N VI

Tidak rerdapat edema pada kelopak mata, tidak terdapat hiperemi

konjungtiva, kelopak mata tidak jatuh(pitosis), reaksi pupil terhadap cahaya

normal, ukuran mata kanan dan kiri normal, tidak ada tanda perdarahan, gerakan

bol mata normal kesegala arah.

4. Nervus trigeminus / N V

Klien dapat merasakan dengan baik rasa raba di kulit wajah pada bagian

maxilla dan mandibulla kiri dan kanan serta bagian frontal klien, klien bisa

merasakan nyeri, sentuhan panas dan dingin serta getatan yang diberikan di kulit

klien, reflek berkedip dan menutup mata normal, kekuatan otot masester dan

(21)

5. Nervus fasialis N VII

Identifikasi terhadap rasa asam, pahit, dan asin baik. Kekuatan otot wajah

atas dan bawah baik.

6. Nervus vestibulocochlearis / N VIII

Keseimbangan klien masih baik. Klien masih dapat berdiri dengan normal.

7. Nervus glossopharingeus / N IX. Vagus / N X

Gerakan palatum dan vulva normal, palatum lunak dan sedikit trangkat,

letak uvula ditengah, gag reflek pasien normal, gerakan menelan pasien baik, dan

vocal suara pasien jelas.

8. Nervus assesoris / N XI

Gerakan bahu tidak simetris kiri dan kanan, rentang gerak sendi servikal

normal, kekuatan daya dorong di sisi bahu pasien baik, kekuatan otot

sternokledomastoideus klien kurang baik.

9. Nervus hipoglosus / N XII

Gerakan lidah pasien normal dan baik, kekuatan otot lidah sangat baik.

a. Fungsi motorik

1. Cara berjalan

Tn.R mampu bejalan normal.

2. Romberg tes

Tn.R dapat berdiri tegak

3. Pronasi-supinasi tes

Pronasi tes klien tampak baik. Klien dapat melakukan posisi telungkup secara

mandiri. Supinasi test klien tampak baik. Klien saat berbaring dapat

meluruskan kakinya.

b. Fungsi sensori

1. Identifikasi sentuhan ringan

Klien dapat mengetahui area kulit tubuhnya yang disentuh.

(22)

Klien dapat mengidentifikasi barang tajam dan tumpul yang disentuhkan

kekulitnya.

3. Test panas dingin

Klien dapat mengidentifikasi rasa panas dan dingin yang disentuhkan

kekulitnya.

4. Test getaran

Klien dapat merasakan getaran dengan baik yang disentuhkan di area

wajahnya.

c. Refleks

1. Reflek bisep

Terangsang dengan baik pada motorik atas sebelah kanan dan kiri.

2. Reflek trisep

Terangsang dengan baik pada motorik atas sebelah kanan dan sebelah kiri.

3. Reflek patelar

Terangsang dengan baik pada motorik bawah sebelah kanan dan sebelah kiri.

4. Reflek tendon achiles

Terangsang dengan baik pada motorik bawah sebelah kanan dan sebelah kiri.

5. Reflek plantar

Terangsang dengan baik pada motorik bawah sebelah kanan dan sebelah kiri.

X.Pola kebiasaan sehari-hari

I.Pola makan dan minum

a. Frekuensi makan/hari : 3 kali/hari.

b. Nafsu makan : berkurang.

c. Nyeri ulu hati : tidak ada nyeri ulu hati.

d. Alergi : tidak ada alergi.

e. Mual dan muntah : tidak ada mual muntah .

f. Waktu pemberian makan : pagi,siang,dan malam.

g. Jumlah dan jenis makanan : 1 piring nasi,makanan padat.

h. Masalah makan dan minum : nafsu makan berkurang,tidak ada masalah

minum.

(23)

1. Kebersihan tubuh : Klien tampak bersih.

2. Kebersihan gigi dan mulut : gigi dan mulut klien tampak

bersih.

3. Kebersihan kuku kaki dan tangan : kuku kaki dan tangan

tampak kotor.

III. Pola kegiatan/aktivitas

a. Klien kadang dimandikan oleh keluarga di atas tempat tidur, makan

sendiri, eliminasi dilakukan secara mandiri, ganti pakaian dilakukan

secara mandiri.

b. Klien mengatakan masih melaksanakan sholat, namun untuk sholat

jum’at, klien tidak dapat melaksanakan dikarenakan klien kesulitan

untuk berjalan terlalu jauh.

IV. Pola eliminasi

1. BAB

a. Pola BAB : teratur,2x/hari.

b. Karakter feses : lembek.

c. Riwayat perdarahan : tidak ada riwayat perdarahan

d. BAB terakhir : 17 mei 2015.

e. Diare : klien tidak mengalami diare.

(24)

CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

No. Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan

1. Selasa/ 19 Mei

1. Melakukan pengkajian masalah

ketidakefektifan pola nafas,

karakteristik, dan penyebabnya.

2. Mendiskusikan bersama klien dan

keluarga tentang cara memodifikasi

lingkungan rumah untuk

mempertahankan aktivitas harian

dan minimalkan keletihan.

3. Menganjurkan untuk melakukan

mandi air hangat sebelum tidur.

4. Menganjurkan makan yang cukup

satu jam sebelum tidur.

5. Menganjurkan memberi susu

hangat sebelum tidur.

6. Menciptakan keadaan tempat tidur

yang nyaman, bersih, dan bantal

yang nyaman.

7. Menganjurkan agar bunyi telepon

dan alarm dikecilkan.

8. Melakukan masase pada daerah

belakang, tutup jendela/pintu jika

perlu.

9. Memberikan pengetahuan

kesehatan tentang jadwal tidur

mengurangi stres, cemas, dan

latihan relaksasi.

(25)

2. Kamis/21 Mei 2015

10.00 wib

10.15 wib

10.30 wib

10.40 wib

10.40 wib

10.40 wib

11.15 wib

1. Menyelidiki keluhan nyeri,

perhatikan lokasi, intensitas nyeri,

dan skala.

2. Memantau tanda-tanda vital.

3. Menjelaskan sebab dan akibat nyeri

pada klien serta keluarganya.

4. Menganjurkan istirahat selama fase

akut.

5. Menganjurkan teknik distruksi dan

relaksasi.

6. Memberikan situasi lingkungan

yang kondusif.

Referensi

Dokumen terkait

Pleurothallis ochreata , a species previously known only from the states of Bahia and Pernambuco, was collected for the " rst time in Minas Gerais in that work; this is the

Kesepahaman ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan Alut Sista Produksi Dalam Negeri yang diproduksi oleh BUMN dan/atau anak perusahaannya, sebagai bagian dari uapaya

IL-10 were produced by group housed subjects. The data demonstrate that social housing condition affects immune responses. While not unidirectional, these effects generally

Menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak September 2007 dan ditunjuk kembali untuk jabatan yang sama dengan masa jabatan hingga tahun 2016 oleh RUPST tahun 2013

consisting of three adjoining traditional cages 90 = 45 = 90 cm. All cages were supplied with nest boxes. At 5 months of age, the siblings were removed leaving the females

) Corresponding author.. cant differences at any time point between the standard dose and the placebo groups in the sign vocalization. The low-dose clomipramine group produced

Specifically, Areas A1 and A2 were chosen to in- vestigate the impact of 3D data quality on a wide street, Area B is a narrow alleyway known as “Fenchurch Buildings”(15m

bekerjasama dengan Unand  akan melaksanakan kegiatan "Workshop Peningkatan Mutu Dosen bagi Reviewer Internal dan Eksternal di Perguruan Tinggi", yang akan dilaksanakan pada :