PENGARUH IKLIM KESELAMATAN KERJA TERHADAP PERILAKU AMAN KARYAWAN RIG OPERATION
PT. ASIA PETROCOM SERVICES DURI TAHUN 2016
SKRIPSI
OLEH
ARTIKASARI NIM : 121000062
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016
PENGARUH IKLIM KESELAMATAN KERJA TERHADAP PERILAKU AMAN KARYAWAN RIG OPERATION
PT. ASIA PETROCOM SERVICE DURI TAHUN 2016
Skripsi ini diajukan sebagai
Salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
OLEH ARTIKASARI NIM : 121000062
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016
ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH
IKLIM KESELAMATAN KERJA TERHADAP PERILAKU AMAN
KARYAWAN RIG OPERATION PT. ASIA PETROCOM SERVICES DURI
TAHUN 2016” ini beserta seluruh isinya adalah benar hasil karya saya sendiri, dan
saya tidak melakukan penjiplakan atau mengutip dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan
ini, saya siap menanggung risiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila
kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya
ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Medan, Juli 2016
Yang membuat pernyataan
Artikasari
i
iii
ii
iv
ABSTRAK
Iklim keselamatan kerja adalah persepsi karyawan pada kebijakan yang ada, prosedur, dan praktek yang berhubungan dengan keselamatan ditempat kerja. Semakin baik persepsi karyawan terhadap keselamatan, maka semakin baik perilaku aman mereka. Akan tetapi meskipun di perusahaan sudah terdapat peraturan keselamatan, prosedur yang ketat, dan manajemen yang baik, beberapa karyawan mempunyai persepsi buruk terhadap keselamatan dan hal tersebut mempengaruhi perilakunya.
Penelitian ini dilakukan pada karyawan rig operation PT. Asia Petrocom Services Duri tahun 2016 untuk mengetahui pengaruh iklim keselamatan kerja terhadap perilaku aman karyawan. Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional. Populasi berjumlah 120 orang, sampel berjumlah 55 orang ditarik dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian yang diperoleh, iklim keselamatan kerja dan perilaku aman karyawan rig operation berada pada kategori baik. Besarnya pengaruh antara varaiabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat pada koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,862 dengan nilai sig sebesar 0,002 (p<0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa pengaruh tujuh dimensi iklim keselamatan kerja terhadap perilaku aman karyawan sebesar 86,2%. Diperoleh persamaan regresi sebesar Y = 6,485 + 0,352X1 + 0,084X2 +0,042X3 + 0,095X4 + 0,100X5 + 0,184X6 - 0,007X7 + e. Dari persamaan tersebut diperoleh dimensi iklim keselamatan kerja yang paling dominan berpengaruh secara signifikan adalah dimensi prioritas keselamatan kerja manajemen, komitmen dan kompetensi sebesar yaitu 0,352.
Disarankan kepada pihak manajemen PT. Asia Petrocom Services agar senantiasa menciptakan iklim keselamatan kerja yang positif guna mendorong karyawan rig operation berperilaku aman saat bekerja.
Kata kunci : Rig Operation, Iklim Keselamatan Kerja, Perilaku Aman
v
ABSTRACT
Safety climate is employee’s perception on existing policies, procedures, and practicing related to safety at the workplace. The better perception of workers on safety practices, the higher the compliance of workers to be safely. But although the company already there are safety regulations, strict procedures, and good management, some employees had a bad perception to safety and it affects behavior.
This research was conducted on the employees rig operation PT. Asia Petrocom Services Duri 2016 to determine the effect of safety climate against safety behavior of employees. This research is an analytic with cross sectional design. A population are 120 people, sample numbered 55 people drawn using simple random sampling technique. Data collected through interviews using a questionnaire.
The results obtained , the climate of safety and safety behavior of employee’s rig operation are in either category. The amount of influence between varaiabel free on the dependent variable can be seen on the coefficient of determination ( R Square ) amounted to 0,862 with sig value of 0.002 ( p < 0.05 ) . It shows that significantly influence the seven dimensions of safety climate on safe behavior by 86,2 % while the remaining 14,8 % is explained by other variables outside the research . Regression equation of Y = 6.485 + 0,352X1 + 0,084X2 + 0,042X3 + 0,095X4 0,100X5 + 0,184X6 - 0,007X7+ e . From the equation obtained dimensions of safety climate dominant significant influence is a priority dimension of work safety management , commitment and competence of 0.352 .
Suggested to the management of PT. Asia Petrocom Services in order to continuously create a positive safety climate in order to encourage safe behavior of employees rig operation.
Key words : Rig Operation, Safety Climate, Safety Behaviour
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PENGARUH IKLIM KESELAMATAN KERJA TERHADAP PERILAKU
AMAN KARYAWAN RIG OPERATION PT. ASIA PETROCOM SERVICES
DURI TAHUN 2016” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara Medan.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari peran serta dan dukungan dari
berbagai pihak dan orang-orang terdekat penulis yang selalu meluangkan waktu,
tenaga dan pikirannya, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
rasa terimakasih dan penghargaan yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si sebagai Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Ir. Gerry Silaban, M.Kes sebagai ketua Departemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Ir. Kalsum, M.Kes selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan
banyak masukan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik.
vii
4. Ibu Eka Lestari Mahyuni, SKM.,M,Kes selaku dosen pembimbing II yang
telah memberikan banyak masukan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
5. Ibu dr. Halinda Sari, M.KKK selaku dosen penguji I, yang telah memberikan
bimbingan, arahan serta masukan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
selesai dengan baik.
6. Bapak dr. Makmur Sinaga, M.S selaku dosen penguji II, yang telah
memberikan bimbingan, arahan serta masukan selama proses ujian skripsi
sehingga skripsi ini selesai dengan baik.
7. Ibu Umi Salmah, SKM.,M.Kes selaku dosen penasehat akademik yang telah
memberikan banyak bimbingan selama proses perkuliahan.
8. Bapak Asep IB selaku District Manager PT. Asia Petrocom Services Duri
yang telah membantu dan memberikan izin untuk melakukan penelitian.
9. Bapak Jefri Antony dan Tim Health Safety and Environment (HSE) PT. Asia
Petrocom Services Duri yang telah banyak memberikan informasi, arahan dan
bimbingan selama proses pengumpulan data di lapangan.
10.Terkhusus kedua orangtua yang sangat saya sayangi dan cintai, ayahanda
Misman dan Ibunda Suarni serta abangda Erwin Sugiono S.E dan kakanda
Lisa Yunita S.S yang selalu memberikan masukan, dukungan, motivasi, serta
doa yang selalu dipanjatkan dalam setiap keadaan.
11.Ahmad Affandi Maulana Harahap yang selalu memberi semangat, masukan,
mendoakan dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
viii
12.Sahabat-sahabat seperjuangan Indah Ary Thrisni, Rany Sucicha, Tia Nazara,
Roni Andika, Annisa, Eka Puji Astuti Sitorus, yang selalu memberi semangat,
mendukung, mendoakan dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
13.Teman-teman Praktik Belajar Lapangan (PBL) Kutakepar Ersenina dan
Latihan Kerja Peminatan (LKP) Goes to Lagoi yang selalu memberi
semangat, mendukung dan mendoakan penulis dalam menyusun skripsi ini.
14.Teman-teman seperjuangan K3 terkhusus kepada Ahmad Gifhari Akbar, Nina
Sakinah Siregar, dan Jeremia Samosir yang setia menemani dan memberi
semangat serta doa selama masa bimbingan serta semua pihak yang tidak
dapat disebutkan satu persatu yang telah memberi dukungan yang sangat
berarti bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak terdapat kekurangan karena keterbatasan dan kemampuan yang
penulis milki, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, Juli 2016
Penulis
ix
2.6.1 Pengertian dan Konsep Iklim Keselamatan Kerja ... 21
2.6.2 Dimensi Iklim Keselamatan Kerja ... 22
2.7 Operasi Rig (Rig Operation) ... 26
x
3.6.1 Aspek Pengukuran Iklim Keselamatan Kerja ... 38
3.6.2 Aspek Pengukuran Perilaku Aman ... 41
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian... 43
4.1.1 Gambaran Umum PT. Asia Petrocom Services ... 43
4.1.2 Visi, Misi dan Nilai-Nilai Utama ... 44
4.1.3 Prinsip Kerja MK3LL PT. Asia Petrocom Services ... 45
4.1.4 Kebijakan - Kebijakan... 46
4.1.5 Struktur Organisasi PT. Asia Petrocom Services ... 47
4.1.6 Struktur Organisasi PT. Asia Petrocom Services Duri ... 48
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 48
4.2.1 Distribusi Karyawan Rig Operation Berdasarkan Jenis Kelamin ... 48
4.2.2 Distribusi Karyawan Rig Operation Berdasarkan Umur ... 49
4.2.3 Distribusi Karyawan Rig Operation Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 49
4.2.4 Distribusi Karyawan Rig Operation Berdasarkan Lama Kerja ... 50
4.2.5Distribusi Karyawan Rig Operation Berdasarkan Persepsi Terhadap Prioritas Keselamatan Kerja Manajemen, Komitmen dan Kompetensi... 50
ix
xi
4.2.6 Distribusi Karyawan Rig Operation berdasarkan Persepsi terhadap
Kewenangan Keselamatan Kerja dari Manajemen ... 52
4.2.7 Distribusi Karyawan Rig Operation berdasarkan Persepsi terhadap Keadilan Keselamatan Kerja dari Manajemen ... 54
4.2.8 Distribusi Karyawan Rig Operation berdasarkan Persepsi terhadap Komitmen Keselamatan Kerja dari Para Karyawan ... 55
4.2.9 Distribusi Karyawan Rig Operation berdasarkan Persepsi terhadap Prioritas Keselamatan Kerja dari Karyawan dan Sikap Tidak Mau Ambil Risiko Keselamatan Kerja ... 57
4.2.10 Distribusi Karyawan Rig Operation berdasarkan Persepsi terhadap Komunikasi dan Pelatihan Keselamatan Kerja Termasuk Percaya terhadap Kompetensi Keselamatan Kerja dari Rekan Kerja... 59
4.2.11 Distribusi Karyawan Rig Operation berdasarkan Persepsi terhadap Kepercayaan Pekerja terhadap Sistem Keselamatan Kerja ... 61
4.2.13 Distribusi Perilaku Aman Karyawan Rig Operation ... 62
4.3 Hasil Analisis Bivariat ... 64
4.4 Hasil Analisis Multivariat ... 66
BAB V PEMBAHASAN ... 55
5.1 Pengaruh Iklim Keselamatan Kerja terhadap Perilaku Aman Karyawan Rig Operation PT. Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016 ... 71
5.1.1 Pengaruh Dimensi Prioritas Keselamatan Kerja Manajemen, Komitmen dan Kompetensi terhadap Perilaku Aman Karyawan Rig Operation PT. Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016 ... 74
5.1.2 Pengaru Prioritas Keselamatan Kerja dari Karyawan dan Sikap Tidak Mau Ambil Risiko Keselamatan Kerja terhadap Perilaku Aman Karyawan Rig Operation PT. Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016 ... 76
xii
DAFTAR PUSTAKA ... 85
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel ... 36
Tabel 4.1 Distribusi Karyawan Rig Operation PT. Asia Petrocom Services Duri
Tahun 2016 Berdasarkan Umur ... 45
Tabel 4.2 Distribusi Karyawan Rig Operation PT. Asia Petrocom Services Tahun
2016 Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 46
Tabel 4.3 Distribusi Karyawan Rig Operation PT. Asia Petrocom Services Duri
Tahun 2016 berdasarkan Persepsi terhadap Prioritas Keselamatan Kerja
Manajemen, Komitmen dan Kompetensi ... 47
Tabel 4.4 Distribusi Kategorisasi Persepsi Karyawan Rig Operation PT. Asia
Petrocom Services Duri Tahun 2016 terhadap Prioritas Keselamatan Kerja
Manajemen, Komitmen dan Kompetensi ... 48
Tabel 4.5 Distribusi Distribusi Karyawan Rig Operation PT. Asia Petrocom Services
Duri Tahun 2016 berdasarkan Persepsi terhadap Kewenangan Keselamatan
Kerja dari Manajemen ... 49
Tabel 4.6 Distribusi Kategorisasi Persepsi Karyawan Rig Operation Tahun 2016
terhadap Kewenangan Keselamatan Kerja dari Manajemen ... 49
Tabel 4.7 Distribusi Kategorisasi Persepsi Karyawan Rig Operation Tahun 2016
terhadap Kewenangan Keselamatan Kerja dari Manajemen ... 50
Tabel 4.8 Distribusi Kategorisasi Persepsi Karyawan Rig Operation Tahun 2016
terhadap Kewenangan Keselamatan Kerja dari Manajemen ... 51
xii
xiv
Tabel 4.9 Distribusi Karyawan Rig Operation PT. Asia Petrocom Services Duri
Tahun 2016 berdasarkan Persepsi terhadap Komitmen Keselamatan Kerja
dari Para Karyawan ... 52
Tabel 4.10 Distribusi Kategorisasi Persepsi Karyawan Rig Operation PT. Asia
Petrocom Services Duri Tahun 2016 terhadap Komitmen Keselamatan
Kerja dari Para Karyawan ... 52
Tabel 4.11 Distribusi Karyawan Rig Operation PT. Asia Petrocom Services Duri
Tahun 2016 berdasarkan Persepsi terhadap Prioritas Keselamatan Kerja
dari Karyawan dan Sikap Tidak Mau Ambil Risiko Keselamatan Kerja ... 53
Tabel 4.12 Distribusi Kategorisasi Persepsi Karyawan Rig Operation Operation PT.
Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016 terhadap Prioritas Keselamatan
Kerja dari Karyawan dan Sikap Tidak Mau Ambil Risiko Keselamatan
Kerja ... 54
Tabel 4.13 Distribusi Karyawan Rig Operation PT. Asia Petrocom Services Duri
Tahun 2016 berdasarkan Persepsi terhadap Komunikasi dan Pelatihan
Keselamatan Kerja Termasuk Percaya Terhadap Komptensi Keselamatan
Kerja Dari Rekan Kerja ... 55
Tabel 4.14 Kategorisasi Persepsi Karyawan Rig Operation PT. Asia Petrocom Services
Duri Tahun 2016 terhadap Komunikasi Dan Pelatihan Keselamatan Kerja
Termasuk Percaya Terhadap Komptensi Keselamatan Kerja Dari Rekan
Kerja ... 56
xiii
xv
Tabel 4.15 Distribusi Karyawan Rig Operation PT. Asia Petrocom Services Duri
Tahun 2016 berdasarkan Persepsi terhadap Kepercayaan Pekerja terhadap
Sistem Keselamatan Kerja ... 57
Tabel 4.16 Kategorisasi Persepsi Karyawan Rig Operation Operation PT. Asia
Petrocom Services Duri Tahun 2016 terhadap Kepercayaan Pekerja
terhadap Sistem Keselamatan Kerja... 58
Tabel 4.17 Distribusi Perilaku Aman Karyawan Rig Operation Operation PT. Asia
Petrocom Services Duri Tahun 2016 ... 59
Tabel 4.18 Distribusi Kategorisasi Karyawan Rig Operation Operation PT. Asia
Petrocom Services Duri Tahun 2016 ... 59
Tabel 4.19 Hubungan Iklim Keselamatan Kerja Terhadap Perilaku Aman Karyawan
Rig Operation PT. Asia Petrocom Services Duri tahun 2016 ... 60
Tabel 20 Pengaruh Iklim Keselamatan Kerja Terhadap Perilaku Aman Karyawan
Rig Operation PT. Asia Petrocom Services Duri Tahun 2016... 63
xiv
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 33
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Asia Petrocom Services ... 47
Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. Asia Petrocom Services Duri ... 48
xvii
DAFTAR ISTILAH
Accumulator unit : adalah kumpulan beberapa bejana atau tabung yang berisi cairan hydraulic dan tekanan gas nitrogen.
Alat Pelindung Diri (APD)
: kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.
Annulus : ruang antara dua dinding silinder yang garis tengahnya berbeda.
Bentonite : berfungsi untuk meningkatkan fiskositas lumpur. Jika
terjadi kontak langsung dapat meyebabkan iritasi mata dan kulit, melalui inhalasi dan ingesti
Blow Out : Mengalirnya cairan sumur yang tak terkendali dan atau cairan formasi dan lubang sumur ke zona bawah tanah bertekanan rendah.
BOP (Blow Out) Preventer)
: Piranti yang dipasang pada kepala sumur atau christmas tree yang memungkinkan ditutup dengan atau tanpa tali atau wireline di lubang sumur.
Bottom hole assembly (BHA)
: rangkaian di bawah pipa pengeboran umumnya terdiri dari bit, drill collar dan HWDP
Caustic soda : berfungsi untuk meningkatkan kadar PH. Bersifat alkali
dan korosif, sangat berbahaya jika kontak dengan kulit dapat menimbulkan rasa panas dan radang. Jika debu terhirup dapat mengganggu pernafasan dan batuk-batuk.
Calcium carbonate : berfungsi sebagai material pemberat dan fluid loss additive. Berbahaya jika terkena mata dan bersifat iritasi ringan jika kontak dengan kulit.
Citric acid : berfungsi untuk menurunkan PH dan mngurangi kadar
calcium. Kontak langsung dengan mata bisa
menimbulkan kebuataan, kontak dengan kulit dapat menimbulkan panas dan radang.
xviii
Crown block : unit roda-roda/puli-puli (sheaves-sheaves) yang terletak di puncak menara pengeboran.
DAFW (Days Away From Work)
: kasus dimana karyawan atau kontraktor tidak dapat hadir di tempat kerja satu hari atau lebih setelah hari terjadinya kecelakaan atau sakit yang berhubungan dengan pekerjaan.
Deadline anchor : alat tempat mengaitkan drilling line daro crown block ke
derrick sebagai pengunci.
Derrick (Mast) : komponen menara baja dari anjungan pengeboran atau pelayanan yang menunjang blok mahkota, kerek bor, dan tali angkat. Menara dan tiang mungkin merupakan struktur diam yang biasanya memerlukan pembongkaran perakitan pada waktu dipindahkan dari lokasi ke lokasi atau mungkin dapat diangkut dengan kemampuan diletakkan tali diangkat ke dan dari permukaan tanah dalam keadaan terakit sepenuhnya.
Derrickman : Menghabiskan sebahagian waktunya bekerja diatas monkey board pada mast, diwaktu mencabut atau memasukkan sucker rod string atau tubing kedalam lobang sumur. perangkat dan kru pengeboran. Pengoperasian peralatan pengeboran dan pengangkatan adalah kewajiban utamanya.
Drilling line : tali kawat yang dihubungkan ke draw work dan crown
block untuk menaikkan atau menurunkan pipa dan
xix
casing ke dalam sumur.
Drill Pipe : pipa baja yang berfungsi sebagai bumbung pengeboran di dalam sistem pengeboran yang berputar.
Drill string : rangkaian yang terdiri dari keli, pipa bor, menyambung pipa, pipa kemudi / leher bor dan pahat bor. Rangkaian itu bersambung dengan kepala putar di dalam menara bor dan rangkaian diputar oleh meja putar. Rangkaian disambung batang demi batang.
Elevator : penjepit yang dapat mencengkram alat-alat untuk
diangkat.
First Aid Cas
:
kecelakaan dengan mendapatkan perawatan sesuai OSHAS Section 1904.7 (b) (5) (ii).
Floorman : anggota kru anjungan yang stasiun kerjanya selama mengangkat adalah di lantai anjungan. Juga melakukan kewajiban operasi dan perawatan sebagaimana
diperintahkan oleh penyelia/supervisor.
Hook alat berbentuk pengait terletak dibawah traveling block
Kick Kenaikan tekanan secara mendadak pada lumpur pengeboran yang disirkulasikan karena tekanan yang lebih tinggi dalam formasi yang sedang di bor. Hal ini terbaca dari instrument rekam dan harus cepat-cepat dikuasai untuk mencegah semburan liar.
Killing well : pemasukan lumpur atau air asin ke dalam sumur untuk mengatasi tekanan di dalamnya agar aliran minyak dan gas bumi dari reservoar terhenti, dengan demikian perlengkapan sumur di permukaan tanah seperti silang sembur dan flense dapat dilepas dengan aman.
Master bushing : alat yang terdapat di bagian dalam rotary table berfungsi
untuk menahan rotary slips.
Monkey Board : tempat kerja yang terletak di derrick, dengan ketinggian
± 90 kaki
Mud hose : selang yang menghubungkan ke drilling stem.
xx
Mud Pump (pompa lumpur)
: pompa bolak-balik yang besar dan dipakai untuk mensirkulasi lumpur pengebor. Pompa tersebut biasanya merupakan pompa torak dua silinder yang kerja ganda. Torak-toraknya bekerja di dalam selongsong yang dapat digantiganti dan dijalankan oleh poros engkol yang digerakkan oleh mesin.
Mud tank : tempat penampung lumpur untuk pengendapan
sementara.
Mixing hopper : alat berbentuk corong tempat mencampur komponen
kimia yang ditambahakan ke dalam adonan lumpur.
Near Miss : adalah Suatu kejadian tidak diinginkan, diharapkan yang
bila keadaannya sedikit saja berbeda dapat mengakibatkan luka pada Manusia, kerusakan Harta benda atau kerugian Proses.
Overhead tools (alat-alat bagian atas),
:
merupakan “mata rantai penghubung” di dalam sistem pengangkat yang terdiri dari crown block.
Pre Job Meeting :
Pertemuan yang membahas program kerja yang akan dilaksanakan selama 12 jam ke depan temasuk SOP dan riks assessment.
Pump : alat pemompa yang mendorong lumpur naik untuk
sirkulasi.
Sling : bagian dari perlengkapan yang digunakan untuk menyambung beban ke main hook atau stinger.
Tail Gate Meeting : Rapat yang diakan oleh kru rig apabila terjadi perubahan proses kerja selama 24 jam kerja.
Travelling block sistem kerja bergerak yang dipakai bersama
katrol puncak untuk mengangkat atau menurunkan rangkaian.
pipa pengeboran, pipa selubung dan lain-lain
Tongs : sejenis kunci inggris ukuran besar yang digunakan untuk
mengencangkan atau melonggarkan sambungan pipa
xxi
Tool joint bagian rangkaian yang terbuat dari baja khusus dengan ulir konis yang menyambungkan dua pipa bor sehingga sambungan kedua pipa itu rapat dan anti bocor.
Toolpusher : pengawas yang ahli dalam operasi pengeboran dari perangkat pengeboran atau perangkat kerja ulang.
Top Drive : alat pemutar drill string yang terletak di bawah traveling
block
Retricted Work Case (RWC)
: kasus kecelakaan kerja yang mana korban tidak dapat bekerja secara normal di bagiannya atau ditugaskan untuk bekerja di jenis pekerjaan lainnya pada shift/hari berikutnya setelah kecelakaan.
Rig Down : penurunan atau pelepasan di tempat dari komponen untuk menyiapkan operasi pemindahan ke lokasi pemboran selanjutnya.
Rig Up
:
pemancangan dan penyambungan di tempat dari komponen untuk menyiapkan operasi pemboran dan pelayanan.
Rotary slips
: alat penahan pipa saat dilakukan penyambungan
Rotary table
:
Meja bundar di atas dasar pengeboran yang dioperasikan oleh tenaga mesin untuk memutar rangkaian pipa
bor.
Sale saker
:
alat pemisah cutting (pecahan batuan hasil pengeboran) yang dibawa lumpur sirkulasi dari sumur.
Stand pipe : pipa vertical disamping derrick sebagai penyalur lumpur
Swivel
:
alat yang terletak dibawah hook penghubung antara pipa dengan selang penyalur lumpur pengeboran.
Stop Working Authority
(SWA) :
Kewenangan setiap orang pada untuk mengehntikan pekerjaan jika terdapat perilaku tidak aman atau kondisi tida aman di rig site.
Monkey Board
: Anjungan tempat derrickman bekerja selama trip dilakukan
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 2. Surat izin penelitian
Lampiran 3. Surat Selesai Melakukan Penelitian
Lampiran 4. Master Data
Lampiran 5. Output hasil Uji Univariat, Bivariat dan Multivariat
Lampiran 6. Dokumentasi
xxiii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Artikasari
Tempat Lahir : Batangtoru
Tanggal Lahir : 05 April 1995
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Nama Ayah : Misman
Nama Ibu : Suarni
Suku Bangsa Ibu : Jawa
Pendidikan Formal
1. SD/Tamat Tahun : SD N egeri 103640 Perkebunan Batangtoru/2006
2. SLTP/Tamat tahun : SMP Negeri 1 Batangtoru/2009
3. SLTA/Tamat tahun : SMA Negeri 1 Batangtoru/2012
4. Lama studi di FKM USU : 2012-2016