• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Promotion Mix Terhadap Tindakan Pembelian Konsumen pada Grand Keude Kupie Uleekareng & Gayo Setia Budi Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Promotion Mix Terhadap Tindakan Pembelian Konsumen pada Grand Keude Kupie Uleekareng & Gayo Setia Budi Medan"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

URAIAN TEORITIS

II.1.1 Komunikasi Pemasaran

Dalam setiap kegiatan pemasaran selalu mengandung unsur komunikasi.

Komunikasi akan menciptakan suatu interaksi antara perusahaan dengan

konsumen. Menurut Setiadi (2003:250) komunikasi pemasaran merupakan usaha

untuk menyampaikan pesan kepada kepada publik terutama konsumen sasaran

mengenai keberadaan produk dipasar.

Komunikasi pemasaran hanya berfokus pada usaha untuk mengawasi

masalah kekhawatiran sesaat, citra, atau preferensi di dalam pasar target.

Pendekatan komunikasi seperti ini memiliki keterbatasan yaitu terlalu bersifat

jangka pendek dan terlalu mahal, dan sebagian pesan yang disampaikan dengan

cara seperti ini tidak akan didengar.

Proses komunikasi pemasaran harus dimulai dengan memeriksa semua

potensi yang dapat membuat konsumen target berinteraksi dengan produk atau

perusahaan. Untuk berkomunikasi berjalan, komunikasi melibatkan sembilan

elemen yang diperlihatkan.Dua dari elemen ini adalah pemain utama dalam

komunikasi – pengirim dan penerima.Dua lainnya merupakan alat komunikasi

utama – pesan dan media. Empat elemen yang lain adalah fungsi utama

komunikasi-penyandian, pengertian, respon, dan umpan balik. Elemen terakhir

(2)

Masalah terbesar dalam komunikasi pemasaran yakni fakta bahwa hanya

sumber pesan yang paling rendah kredibilitasnya (yakni planned messages) yang

biasanya direncanakan sebagai bagian dari program tersebut, namun dalam

banyak kasus, justru sumber pesan terpercaya (service messages dan unplanned

messages) terabaikan. Oleh karena itu, tantangan bagi setiap perusahaan yakni mengelola semua pesan mengenai perusahaan dan produknya serta semua media

komunikasi secara terintegrasi.

II.1.2Promotion mix

Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan

adalah bauran promosi.Disebut juga bauran promosi karena biasanya pemasar

sering menggunakan berbagai jenis promosi secara simultan dan terintegrasi

dalam suatu rencana promosi produk.Menurut Kotler (2001:111) bauran

komunikasi pemasaran total-disebut juga bauran promosi merupakan perpaduan

khusus antara iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan hubungan

masyarakat yang digunakan perusahaan untuk meraih tujuan iklan dan

pemasarannya. Definisi dari keempat alat promosi utama ini adalah sebagai

berikut :

a. Promosi Periklanan (Advertising)

Menurut Kotler (2001 : 112) Periklanan (advertising) adalah segala biaya

yang harus dikeluarkan sponsor melalui presentasi dan promosi non pribadi

(3)

Menurut Griffin dan Ebert (2007: 368) Periklanan (advertising) adalah

komunikasi tidak langsung, yang dibayar, digunakan oleh sponsor tertentu

untuk menyampaikan kepada orang-orang mengenai sebuah produk.

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak dibahas

orang.Iklan juga menjadi instrument promosi yang sangat penting, khususnya

bagi perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang ditujukan kepada

masyarakat luas.

Iklan dapat menjangkau begitu banyak pembeli yang tersebar diberbagai

tempat dengan biaya tayang yang rendah, iklan membuat penjual dapat

mengulang berkali-kali. Iklan juga membuat pembeli dapat menerima dan

membanding-bandingkan pesan yang disampaikan para pesaing

(Kotler,2001:128).

Iklan juga memiliki beberapa kelemahan.Walaupun dapat menjangkau

banyak orang dengan cepat, iklan tidak menyentuh orang per orang dan tidak

mungkin bisa persuasif wiraniaga. Pada umumnya periklanan hanya bisa

berkomunikasi satu arah dengan para audiens, dan audiens tidak merasa harus

memperhatikan atau memberi tanggapan

Menurut Lupiyoadi (2001:108) terdapat beberapa tujuan periklanan,

diantaranya adalah :

1) Iklan yang bersifat memberikan informasi (informative Advertising),

adalah iklan yang secara panjang lebar menerangkan produk jasa dalam

tahap rintisan (perkenalan) guna menciptakan permintaan atas produk

(4)

2) Iklan membujuk (persuasive Advertising), iklan menjadi penting dalam

situasi persaingan, dimana sasaran perusahaan adalah menciptakan

pemintaan yang selektif akan merek tertentu.

3) Iklan pengingat (reminder Advertising), iklan ini akan sangat penting

dalam tahap kedewasaan (maturity) suatu produk untuk menjaga agar

konsumen selalu ingat akan produk tersebut.

4) Iklan penetapan (reinforcement advertising), yang berusaha meyakinkan

para pembeli bahwa mereka telah mengambil pilihan yang tepat.

Adapun tipe-tipe media utama periklanan yang paling umum terdiri dari

surat kabar, televisi, pos langsung, radio, majalah, alam terbuka, dan internet.

Masing-masing medium memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

b. Penjualan Personal (Personal Selling)

Personal selling adalah presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli untuk tujuan menciptakan penjualanan (Laksana,

2008:151).

Personal selling adalah alat yang paling efektif pada sejumlah tahap tertentu dalam proses pembelian, khususnya dalam pembentukan preferensi,

keyakinan, dan tindakan pembeli. Dibandingkan dengan periklanan, penjualan

personal memiliki beberapa keunikan. Alat ini melibatkan interaksi pribadi

antara dua orang atau lebih, sehingga setiap orang dapat mengamati kebutuhan

karakteristik pihak lain dan melakukan penyesuaian diri dengan cepat. Penjualan

personal juga memungkinkan terjadinya segala bentuk hubungan, mulai dari

(5)

antarpribadi.Wiraniaga yang efektif selalu berusaha menjaga kepentingan

pelanggan sebaik-baiknya agar dapat membangun hubungan jangka panjang

(Kotler, 2001:129).

Menurut Griffin dan Ebert (2007:376) Adapun tugas-tugas penjualan

personal, yaitu :

1) Pengolahan pesanan: dalam pengolahan pesanan (order processing),

penjual menerima pesanan serta memeriksa penanganan dan

pengantarannya.

2) Penjual kreatif: apabila manfaat produk tidak terlalu jelas, penjual kreatif

(creative selling) dapat membantu untuk membujuk pembeli.

3) Penjualan misionaris: perusahaan juga dapat menggunakan penjualan

misionaris (missionary selling) yang bertujuan untuk mempromosikan diri

dan produknya,bukannya melakukan penjualan begitu saja.

c. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan (sales promotion) adalah kegiatan promosi jangka

pendek yang dirancang untuk merangsang konsumen agar membeli atau

bekerja sama dengan distributor, agen penjualan atau anggota dagang lainnya

(Griffin dan Ebert, 2007:378)

Tipe-tipe promosi penjualan yang paling dikenal adalah :

(6)

Selembar sertifikat yang disebutkan bahwa si pembawa berhak

mendapatkan diskon senilai tertentu dari harga biasa disebut kupon.Kupon

dapat digunakan untuk merancang pelanggan agar mencoba produk baru,

untuk menjauhkan pelanggan dari produk pesaingnya, atau untuk

membujuk pelanggan yang sudah ada supaya membeli lebih banyak.

Kupon muncul di Koran dan majalah, yang disatukan dengan produk

lainnya, dan kadang kala dikirim melalui pos surat.

2) Pajangan point of purchase

Untuk merebut perhatian pelanggan ketika mereka berjalan melalui

toko, beberapa perusahaan menggunakan pajangan point of purchase

(POP). Terletak di ujung selasar atau dekat tempat pembayaran,pajangan

POP membuat para pelanggan lebih mudah menemukan produk dan

memudahkan penjual menyisihkan pesaingnya dari pertimbangan belanja

pelanggan.

3) Premium (hadiah)

Sampel gratis dan premium adalah insentif pembelian.Sampel

gratis memungkinkan konsumen mencoba produk tanpa resiko.Sampel

dapat diberikan di outlet eceran atau dikirimkan lewat pos. Premium

(hadiah) adalah produk gratis atau didiskon, yang diberikan kepada

konsumen bila mereka membeli produk tertentu.Premium diantaranya

berupa pulpen, kalender, atau gelas cantik.

(7)

Sekala berkala, industri mensponsori pameran dagang untuk para

anggota dan pelanggan.Pameran dagang juga memungkinkan perusahaan

agar dapat menyewa gerai untuk memajang dan mendemostrasikan produk

ke pelanggan yang mempunyai perhatian khusus atau yang siap untuk

membeli. Pameran dagang relatif tidak mahal dan, karena pembeli yang

datang ke penjual telah tertarik pada jenis produk tertentu,cukup efektif

5) Kontes

Pelanggan, distributor, dan perwakilan penjualan semua dapat

dibujuk meningkatkan penjualan dengan menggunakan kontes.

Perusahaan menggunakan promosi penjualan untuk menciptakan respon

yang lebih kuat dan lebih cepat.Promosi penjualan dapat digunakan untuk

mendramatisasi tawaran produk dan mengangkat penjualan yang sedang

lesu.Namun demikian, dampak yang dihasilkan biasanya hanya sebentar dan tidak

efektif dalam pembentukan preferensi merek jangka panjang.

d.Hubungan Masyarakat (Public Relation)

Menurut Griffin dan Ebert (2007:379) Hubungan masyarakat (public

relation) adalah publisitas yang dipengaruhi oleh perusahaan yang berusaha membina hubungan baik dengan public atau menangani peristiwa-peristiwa baik

yang tidak menyenangkan. Perusahaan akan berusaha untuk membangun reputasi

yang baik dengan pelanggan (dan calon pelanggan) dengan menampilkan dan

mempublikasikan kegiatan-kegiatan pelayanan terhadap masyarakat umum yang

(8)

Hubungan masyarakat dipergunakan untuk mempromosikan produk,

orang, tempat, gagasan, aktivitas, organisasi, dan bahkan bangsa. Hubungan

masyarakat dapat membawa dampak yang luar biasa terhadap kesadaran publik

padahal biayanya jauh lebih murah ketimbang iklan (Kotler, 2001:181)

Menurut Lupiyoadi (2001:110) public relation sangat peduli terhadap

beberapa tugas pemasaran, yaitu antara lain:

1) Membangun image (citra)

2) Mendukung aktivitas komunikasi lainnya

3) Mengatasi permasalahan dan isu yang ada

4) Memperkuat positioning perusahaan

5) Mempengaruhi public yang spesifik

6) Mengadakan launching untuk produk / jasa yang baru

Menurut Kotler (2001:181) departemen hubungan masyarakat dapat

melakukan salah satu atau semua fungsi berikut ini :

a. Hubungan pers atau aktivitas pers: Menciptakan dan menempatkan informasi bernilai berita dalam media untuk menarik perhatian terhadap

orang, produk, atau jasa.

b. Publisitas produk: Mempublikasikan produk tertentu

c. Kegiatan masyarakat: memupuk dan mempertahankan hubungan komunitas nasional atau local.

d. Melobi: Membangun dan mempertahankan hubungan dengan anggota legistlatif dan penjabat pemerintah untuk mempengaruhi peraturan dan

(9)

e. Hubungan investor: Mempertahankan hubungan dengan pemegang saham dan lain-lain dalam komunitas keuangan.

f. Pengembangkan: Hubungan masyarakat dengan donor atau anggota organisasi nirlaba untuk memperoleh dukungan financial atau sukarela.

II.1.3 Perilaku Konsumen

Menurut Mowen (2002:6),“Perilaku konsumen adalah studi tentang unit

pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan

pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide”.

Menurut Loudon (Suryani, 2008:7),“Perilaku konsumen mencakup proses

pengambilan keputusan dan kegiatan yang dilakukan konsumen secara fisik dalam

pengevaluasian, perolehan penggunaan atau mendapatkan barang dan jasa”.

Menurut Kotler dan Keller (2008 : 163),“perilaku konsumen adalah

bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan

dan membuang barang-barang, jasa, ide, dan pengalaman”.

Menurut Zaltman dan Wallen(Mangkunegara, 2009:03),“perilaku

konsumen adalah tindakan-tindakan, proses, dan hubungan sosial yang dilakukan

individu, kelompok, dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu

produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk,

pelayanan, dan sumber-sumber lainnya”

Menurut Setiadi (2003;11) “Ada empat faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen, yaitu:

(10)

1) Kebudayaan

Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari

keinginan dan perilaku seseorang.Bila makhluk-makhluk lainnya bertindak

berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari.

2) Sub-budaya

Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-budaya yang

lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosiialisasi yang lebih

spesifik untuk pada anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi

empat jenis: Kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras,

area geografis. 3) Kelas Sosial

Kelas – kelas social adalah kelompok-kelompok yang relatif

homogeny dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun

secara hierarki dan keanggotaanya mempunyai nilai, minat, dan perilaku

serupa.

b. Faktor-faktor Sosial

1) Kelompok referensi

Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang

mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap

atau perilaku seseorang. Beberapa diantaranya adalah kelompok-kelompok

(11)

Kelompok-kelompok sekunder,yang cenderung lebih resmi dan yang mana

interaksi yang terjadi kurang berkesinambungan.

2) Keluarga

Kita dapat membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan

pembeli,yang pertama adalah: keluarga orientasi, yang merupakan

orangtua seseorang. Dari orangtua itulah seseorang mendapatkan

pandangan tentang agama,politik,ekonomi,dan merasakan ambisi pribadi

nilai atau harga diri dan cinta. Keluarga prokreasi,yaitu pasangan hidup

anak-anak seseorang keluarga merupakan organisasi pembeli dan

konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat dan telah diteliti

secara intensif.

3) Peran dan Status.

Seseorang pada umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama

hidupnya-keluarga,klub,organisasi. Posisi seseorang dalam setiap

kelompok dapat didefinisikan dalam peran dan status.

c. Faktor-faktor Pribadi

1) Umur dan Tahap Siklus Hidup.

Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup

keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya

(12)

2) Pekerjaan

Para pemasar berusaha mengidentifikasikan kelompok-kelompok

pekerja yang memiliki minat diatas rata-rata terhadap produk dan jasa

tertentu.

3) Keadaan Ekonomi

Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri

dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabiitasnya, dan

polanya), tabungan dan hartanya (termasuk persentase yang mudah

dijadikan uang), kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap

pengeluaran lawan.

4) Gaya Hidup

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang

diekspresikan oleh kegiatan, minat, dan pendapat seseorang.

5) Kepribadian dan Konsep Diri

Yang dimaksud dengan kepribadian adalah karakteristik psikologis

yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap

lingkungan yang relative konsisten.

d. Faktor-faktor psikologis

1) Motivasi

Beberapa kebutuhan bersifat biogenik kebutuhan ini timbul dari

suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak

(13)

kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu, seperti kebutuhan

untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima.

Teori motivasi Herzberg, mengembangkan “teori motivasi dua

faktor” yang membedakan antara faktor yang menyebabkan ketidakpuasan

dan faktor uang menyebabkan kepuasan.Teori in memiliki dua

implikasi.Pertama, penjual haruslah menghindari faktor-faktor yang

menimbulkan ketidakpuasan seperti buku pedoman penggunaan computer

yang buruk atau kebijaksanaan pelayanan yang kurang baik.Kedua,

produsen haruslah mengidentifikasi faktor-faktor yang menimbulkan

kepuasan atau motivator-motivator utama dari pembelian di pasar

computer dan memastikan hal-hal yang tersedia. Faktor-faktor yang

memuaskan inii akan membuat perbedaan utama antara merek computer

yang dibeli oleh pelanggan.

2) Persepsi

Persepsi didefiinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih,

mengorganisasikan,mengartikan masukan informasi untuk menciptakan

suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Orang dapat memiliki persepsi

yang berbeda dari objek yang sama karena adanya tiga proses persepsi:

perhatian yang selektif, gangguan yang selektif, dan mengingat kembali

(14)

mengingat kembali yang selektif- berarti bahwa para pemasar harus

bekerja keras agar pesan yang disampaikan diterima.

3) Proses belajar

Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang

yang timbul dari pengalaman

4) Keyakinan dan Sikap

Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki

seseorang terhadap sesuatu.

Menurut Mowen (2002:11-12),“Untuk menggeneralisasikan, riset perilaku

konsumen dilakukan berdasarkan tiga perspektif riset yang bertindak sebagai

pedoman pemikiran dan pengindentifikasian faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku perolehan (akuisisi) konsumen. Ketiga perspektif ini adalah :

1) Perspektif pengambilan keputusan (decision-making perspective).

Menggambarkan seorang konsumen sedang melakukan serangkaian

langkah-langkah tertentu pada saat melakukan pembelian.

Langkah-langkah ini termasuk pengenalan masalah, mencari, evaluasi alternatif,

memilih, dan evaluasi pasca perolehan.

2) Perspektif pengalaman (experiential perspective). Atas pembelian

konsumen menyatakan bahwa untuk beberapa hal konsumen tidak

melakukan pembelian sesuai dengan proses pengambilan keputusan yang

rasional. Namun, mereka membeli produk dan jaasa tertentu untuk

(15)

3) Perspektif pengaruh perilaku (behavioral influence perspective).

Mengasumsikan bahwa kekuatan lingkungan memaksa konsumen untuk

melakukan pembelian tanpa harus terlebih dahulu membangun perasaan

atau kepercayaan terhadap produk.

. II.1.4 Tipe-tipe Perilaku Konsumen

Menurut Kotler (2001:221), ada empat jenis perilaku konsumen, yaitu:

a. Perilaku pembelian yang rumit

Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari tiga proses. Pertama,

pembeli mengembengkan keyakinan tentang produk tertentu.Kedua,

pembeli membangun sikap tentang produk tersebut.Ketiga, pembeli

membuat pilihan untuk pembelian yang cermat.

b. Perilaku pembelian pengurangan ketidaknyamanan

Kadang-kadang konsumen terlibat dalam pembelian namun

melihat sedikit perbedaan antara merek yang ada.Keterlibatan yang tinggi

disadari atas fakta bahwa pembelian tersebut mahal, jarang dilakukan dan

beresiko. Jika konsumen menemukan perbedaan mutu antar merek, dia

mungkin akan memilih harga yang lebih tinggi. Jika konsumen

menemukan perbedaan kecil, dia mungkin akan membeli semata-mata

berdasarkan harga dan kenyamanan.

c. Perilaku pembelian karena kebiasaan

Perilaku konsumen dalam kasus produk dengan keterlibatan rendah

melalui urutan umum keyakinan, sikap dan perilaku.Konsumen tidak

(16)

merek dan memutuskan merek apayang dibeli. Melainkan konsumen

menjadi penerima informasi pasif melalui televise dan iklan.

d. Perilaku pembelian yang mencari variasi

Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen

yang rendah tetapi perbedaan antar merek signifikan.Dalam situasi itu,

konsumen sering melakukan peralihan merek.Peralihan merek terjadi

karena mereka mencari variasi bukan karena ketidakpuasan.

II.1.5 Teori AIDDA

Teori AIDDA disebut A-A Prosedur atau from attention to action

procedure, yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm. Menurut Effendy (2003: 305) AIDDA merupakan akronim dari kata-kata sebagai berikut:

1. Attention: dalam tahap ini konsumen mempunyai perhatian atau minat terhadap suatu produk.

2. Interest: kemudian konsumen merasakan tertarik dan berusaha untuk memahami apakah produk tersebut berguna atau tidak baginya.

3. Desire: tahap selanjutnya konsumen tersebut menunjukkan perasaan suka atau tidak suka.

4. Decision: langkah yang diambil seseorang dalam menetapkan suatu hal yang diinginkannya.

(17)

Konsep AIDDA ini adalah proses psikologis dari diri khalayak. Teori ini

mengajukan bahwa para konsumen memberi respon kepada pesan pemasaran

dalam urutan kognitif (berpikir), affektif (perasaan), dan konatif (melakukan).

Berdasarkan konsep AIDDA agar khalayak melakukan action, maka

pertama-tama mereka harus dibangkitkan perhatiannya (attention) sebagai awal suksesnya

komunikasi.Apabila perhatian komunikasi telah terbangkitkan, maka disusul

dengan upaya menumbuhkan minat (interest), yang merupakan derajat yang lebih

tinggi dari perhatian.Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik

tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang

diharapkan komunikatornya.Hasrat saja pada diri komunikasi, bagi komunikator

belum berarti apa-apa sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan

(decision), yakni keputusan untuk melakukan tindakan (action) sebagaimana yang

diharapkan komunikator (Effendy, 2003:305).

II.2 Kerangka Konseptual

Kerangka konsep merupakan penjelasan ilmiah mengenai preposisi antar

konsep/antar konstruk atau pertautan/hubungan antar variabel penelitian

(Juliandi,2013:119). Pertautan atau hubungan antar variabel ini penting

dikemukakan sebagai landasan untuk merumuskan hipotesis.

Agar konsep-konsep tersebut dapat diteliti secara empiris, maka harus

dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel yang digunaan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(18)

Yang termasuk variabel bebas dalam penelitian ini adalah Promotion

Mix (Promosi periklanan,Penjualan Personal, Promosi Penjualan, dan Hubungan Masyarakat)

2. Variabel terikat (Y)

Yang termasuk variabel terikat dalam penelitian ini adalah tindakan

pembelian.

3. Karakteristik responden, terdiri dari:

a. Jenis kelamin : Jenis kelamin dari responden (laki-laki atau

perempuan)

b. Usia : Umur responden saat mengisi kuesioner

c. Suku : Suku dari responden yang dijadikan akan sampel

d. Pekerjaan : Mata pencarian yang digeluti oleh responden yang akan

dijadikan sampel

e. Penghasilan : Jumlah rata-rata pendapatan dari responden

perbulannya.

Berikut ini adalah kerangka konsep dari pengaruh promotion mix terhadap

tindakan pembelian pada GrandKeude Kupie Ulee Kareng&Gayo Setia Budi

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

Promotion mix (X)

(19)

Sumber : data diolah peneliti

II.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam

bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan

baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat

dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,belum

jawaban yang empirik (Sugiono, 2010:93) Hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah:

H0 : “Tidak terdapat pengaruh promotion mix terhadap tindakan

pembelian konsumen pada GrandKeude Kupie Ulee Kareng&Gayo

Setia Budi Medan”.

Ha : “Terdapat pengaruh promotion mix terhadap tindakan pembelian

konsumen pada GrandKeude Kupie Ulee Kareng&Gayo Setia Budi

Medan”.

II.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Taufiqurrohman (2008) berjudul

“Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Pada Tindakan

(20)

Perusahaan Sepatu House Of Mr. Pienk Malang” Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui variabel bauran promosi yang meliputi periklanan, personal selling,

promosi penjualan, hubungan masyarakat (public relations) yang berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian baik secara simultan maupun secara

parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel periklanan (X1), penjualan

perorangan (X2), promosi penjualan (X3), dan public relation(X4), secara

simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepatu

Mr. Pienk Malang (Y) hal ini terbukti dengan perhitungan uji F diperoleh F hitung

28,888 > F tabel 2,557 dengan nilai p sebesar 0,000 _ 0,05. Selain itu nilai

Adjusted R Square yang sebesar 0,618 yang berarti besarnya pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat adalah 61,8%. Dan uji t diketahui bahwa secara

parsial variabel bebas berpengaruh signifikan.

Selanjutnya penelitian juga dilakukan oleh Danti Indrianti Tahir (2013)

dengan judul “Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk

Oli Pelumas PT. Pertamina (Persero) Fastron Di Makassar” .Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran promosi dengan dimensi periklanan,

penjualan personal, promosi penjualan, dan publisitas berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian produk oli pelumas PT. Pertamina

(persero) fastron di Makassar . Temuan penelitian menunjukkan bahwa dimensi

bauran promosi yang terdiri atas advertising, personal selling, sales promotion,

dan publicity secara serentak (simultan) berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian oli pelumas Fastron. Uji Parsial (Uji t) diperoleh bahwa

(21)

dimensi personal selling berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian,

dimensi sales promotion tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian, dan dimensi publicity berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian. Sebesar 63,8% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh

variabel independennya sedangkan sisanya 26,2% dijelaskan oleh

variabel-variabel lain di luar penelitian ini.

Dalam penelitian terdahulu yang juga dilakukan oleh Mega Selpiah (2012)

berjudul ”Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Konsumen

Menggunakan Produk Pada Pt. Bosowa Berlian Motor” melakukan penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran promosi

berupa periklanan, promosi penjualan, publisitas, penjualan personal dan

penjualan langsung terhadap keputusan konsumen menggunakan produk pada PT.

Bosowa Berlian Motor. Hasil penelitian menemukan bahwa bauran promosi yang

terdiri dari periklanan, promosi penjualan, publisitas, penjualan personil dan

penjualan langsung berpengaruh terhadap keputusan konsumen menggunakan

produk pada PT. Bosowa Berlian Motor. Periklanan yang diterapkan sebagai

bentuk pesan iklan yang diterapkan melalui publik presentation, pervasiveness,

amplified expressiveness dan impersonality. Promosi penjualan yang diterapkan melalui customer promotion, trade promotion, sales-force promotion dan business

promotion.Publisitas yang diterapkan melalui media cetak, elektrok, audio dan audio visual.Penjualan personil diterapkan berdasarkan presentase keputusan

konsumen menggunakan produk, program insentif, sampel produk, sales promosi,

(22)

penerapan kualitas produk, transaksi yang mudah, sikap dan tanggapan positif

kepada konsumen, keyakinan dan menciptakan tindakan pembelian.Diantara

bauran promosi tersebut, promosi penjualan yang dominan berpengaruh terhadap

keputusan konsumen menggunakan produk pada PT. Bosowa Berlian Motor

berdasarkan hasil analisis statistik nilai koefisien regresi (B) yang menunjukkan

nilai tertinggi diantara variabel bebas lainnya.Ini berarti bahwa promosi penjualan

dapat dikatakan efektif diterapkan untuk mempengaruhi keputusan konsumen

menggunakan produk perusahaan dalam hal ini keputusan konsumen untuk

membeli produk melalui customer promotion, trade promotion, sales force

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Penyelenggara Pembinaan Keluarga Sadar

[r]

[r]

[r]

The aim of the present study was to examine the effect of microinjection of orphanin FQ (OFQ) into periaqueductal gray (PAG) on sensory processing in the wide dynamic range

[r]

of fine subcutaneous nerve fibres in the paw of a Taxol -treated rat (five subcutaneous nerve fibres in the paw of a Taxol -treated rat (a single injections at 16 mg / kg)

[r]