MAKNA MORITARI BAGI INTEGRASI SOSIAL MASYARAKAT WOTAY KECAMATAN TEON-NILA-SERUA (TNS)
TESIS
Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
Oleh :
NATALIA GENOVEVA REMIASA
752015011
PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA
MOTTO
“Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang
mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”
LEMBAR PERSEMBAHAN
Karya ini ku
persembahkan untuk
masyarakat negeri Letwori
Rei’syara (Desa Wotay),
negeri asal tercinta yang
menghimpun semua orang
dalam bingkai
kekeluargaan.
Terima kasih telah
mengajarkan ku makna
persekutuan yang saling
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji dan syukur yang tidak terhingga kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas kemurahan-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini dalam rangkaian tugas akademik penulis sebagai mahasiswa Program Studi Magister Sosiologi Agama (PPS-MSA), Fakultas Teologi, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).
Tulisan ini menyoroti realitas hidup masyarakat Wotay, Kecamatan Teon-Nila-Serua (TNS) di dalam konteks kekinian masyarakatnya yang terdiri atas berbagai latar belakang suku, namun berinteraksi secara bersama dalam lingkungan Desa Wotay. Tulisan ini berupaya melihat sejauh mana moritari sebagai budaya asli masyarakat setempat dapat berperan bagi integrasi sosial masyarakat sehingga meminimalisir terjadinya konflik.
Meskipun terdapat keinginan dari penulis untuk menghasilkan suatu karya ilmiah yang berkualitas, namun penulis menyadari adanya keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki dalam penyelesaian tesis ini. Seperti apapun kualitasnya, tulisan ini merupakan karya maksimal yang dapat penulis sajikan, karena itulah masukan dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan oleh penulis guna perbaikan karya ini.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis selama menimba ilmu di Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama (PPS-MSA), Fakultas Teologi, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW)). Untuk itulah, ucapan terima kasih yang tulus penulis berikan kepada:
2. Pdt. Nelman A. Wenny, D.Th selaku penguji sekaligus pengajar yang telah membagi ilmu kepada penulis. Dr. Pdt. Tony Tampake selaku wali studi yang turut memberikan pencerahan kepada penulis di dalam menggali ide awal tesis ini.
3. Seluruh dosen PPS-MSA yang telah mendidik dan memberikan ilmu kepada penulis selama proses perkuliahan. Tak lupa juga kepada staf administrasi dan pegawai PPS-MSA. Senantiasa diberkati oleh Tuhan Yesus Kristus.
4. Masyarakat Negeri Letwori Rei’syara (Desa Wotay), Kecamatan Teon-Nila-Serua (TNS), Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Sebuah negeri yang di dalamnya penulis dibesarkan lewat pola moritari. Terima kasih telah mengajarkan penulis makna hidup orang basudara.Uplera Nortarita!
5. Seluruh jajaran staff pemerintahan desa (saniri negeri) dan pemerintahan adat Negeri Wotay yang banyak membantu penulis selama proses pengumpulan data.
6. Pdt. Ny. F. Watimenna, S.si.Teol selaku ketua majelis Jemaat GPM P’niel Wotay beserta seluruh perangkat pelayan jemaat yang banyak memberi ruang kepada penulis untuk berinteraksi.
7. Rekan-rekan seperjuangan di PPS-MSA angkatan tahun 2015, khususnya Diny (Nengdy), dan Meyvie (Epy). Terima kasih untuk kebersamaan yang terjalin di antara kita, meskipun waktu jualah yang akhirnya memisahkan kita nanti. Tak lupa juga Lincez, kakak Jean, kakak Nando, kakak Ulet, dan kakak Yudith selaku rekan-rekan seperjuangan di UKIM-Ambon yang melanjutkan studi magister di UKSW. Kakak Ema, kakak Monic, Brenda, dan Atha yang bersama dengan penulis dalam proses pembimbingan. Tuhan selalu memberkati di dalam tugas dan tanggung jawab.
dan papa Odang, serta keluarga besar Remiasa yang ada di Waipia (Kecamatan TNS). Ketiga ponakan ku; Tatla, Vidya, Khaira, serta kelima kakak ku; Erwin, Eye, Yoke, Arthur, dan Alin. Terima kasih untuk doa dan dukungannya bagi penulis.
9. Kakak ku Deasy Natalia yang selalu memberikan motivasi bagi penulis dan banyak membantu dalam pengeditan tesis ini. Keluarga besar Khaverim di manapun berada, serta sahabat ku Tina di Ambon, Nency, Eko, adik Anet, Epin, dan Art di Salatiga. Tak lupa juga adik ku Injily, Abigail, dan Claudya (Yoyo) yang telah banyak mendukung dan memberi warna dalam hidup penulis. Senantiasa diberkati oleh Tuhan Yesus Kristus.
10.Kekasih ku Hudson Yunsen Belseran. Terima kasih untuk doa dan motivasi yang diberikan kepada penulis. Tuhan memberkati dalam tugas dan tanggung jawab.
11.Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu demi satu yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan dukungan kepada penulis selama ini. Kasih dan damai dari Tuhan Yesus Kristus selalu melimpah di dalam kehidupan kita.
Salatiga, November 2016
Abstrak
Kepulauan Maluku dihuni oleh beragam suku dengan karakteristik budayanya yang berpotensi bagi integrasi sosial pascakonflik, serta bermanfaat dalam merajut kembali solidaritas kelompok. Masyarakat Wotay sebagai komunitas yang bermukim di dalam wilayah kecamatan Teon, Nila, Serua (TNS), Kabupaten Maluku Tengah juga memiliki budaya yang berfungsi bagi integrasi sosial masyarakatnya. Budaya itu dikenal dengan moritari.
Sebagai budaya persekutuan hidup bersama dalam bingkai kekeluargaan, moritari merupakan identitas masyarakat Wotay yang hanya akan luntur jika dipandang sebagai narasi nostalgia masa lalu tanpa aktualisasi nyata, apalagi di tengah arus perubahan sosial yang dialami oleh masyarakat Wotay pascaevakuasi ke wilayah pemukiman baru yang lebih terbuka. Di samping berdampak bagi kemajuan masyarakat, perubahan sosial masyarakat Wotay juga berdampak bagi eksistensi moritari. Situasi tersebut merupakan tantangan bagi integrasi sosial masyarakat Wotay yang saat ini hidup berdampingan dengan masyarakat lain. Heterogenitas masyarakat Wotay memerlukan adanya kebersatuan di antara unsur-unsur masyarakat yang berbeda itu. Di dalam konteks inilah, moritari memainkan perannya sebagai media integrasi sosial masyarakat Wotay yang dapat meminimalisir munculnya konflik.
DAFTAR ISI
1.3.Sistematika Penulisan ... 10
BAB II INTEGRASI SOSIAL DAN PERUBAHAN SOSIAL ... 12
2.1.Pengantar ... 12
2.2.Integrasi Sosial ... 12
2.2.1. Definisi Integrasi Sosial ... 12
2.2.2. Integrasi dan Konflik Sebagai Gejala Sosial ... 13
2.2.3. Fase-fase Terciptanya Integrasi Sosial ... 15
2.2.4. Solidaritas dalam Rangka Menciptakan Integrasi Sosial ... 20
2.2.5. Integrasi Sosial Menurut Emile Durkheim ... 24
2.3.Perubahan Sosial ... 28
2.3.2. Perubahan Sosial Masyarakat Desa ... 31
2.3.3. Pengaruh Perubahan Sosial Terhadap Integrasi Sosial ... 32
2.4.Kesimpulan ... 34
BAB III MORITARI: POLA HIDUP MASYARAKAT WOTAY TETAP BERTAHAN DI TENGAH ARUS PERUBAHAN ... 36
3.1.Pengantar ... 36
3.2.Profil Makro Masyarakat Wotay ... 36
3.2.1. Asal Mula Terbentuknya Masyarakat Wotay ... 36
3.2.2. Letak Geografis ... 40
3.2.3. Sistem Pemerintahan ... 41
3.2.4. Mata Pencaharian Penduduk ... 43
3.2.5. Sistem Kepercayaan ... 44
3.2.6. Sistem Kekerabatan ... 46
3.3.Moritari: Cermin Hidup Masyarakat Wotay ... 47
3.3.1. Pengertian Moritari ... 47
3.3.2. Munculnya Moritari ... 48
3.3.3. Bentuk-bentuk Moritari ... 50
3.3.3.1. Moritari dalam Situasi Sukacita ... 51
3.3.3.1.1. Moritari dalam Perkawinan Adat... 51
3.3.3.1.2. Moritari dalam Pembangunan ... 53
3.3.3.1.3. Moritari dalam Pembukaan Lahan Pertanian ... 55
3.3.3.1.5. Moritari dalam Pengukuhan Kepala Adat dan
Saniri Negeri ... 56
3.3.3.2.Moritari dalam Situasi Dukacita ... 57
3.4.Dinamika Pelaksanaan Moritari ... 57
3.5.Nilai-nilai Penting Moritari ... 62
3.5.1. Nilai Solidaritas ... 66
3.5.2. Nilai Persatuan dan Kesatuan ... 66
3.5.3. Nilai Ekonomi ... 67
3.5.4. Nilai Religius ... 67
3.6.Moritari: Perjumpaan dengan Injil ... 68
3.7.Perubahan Sosial Masyarakat Wotay ... 70
3.7.1. Bidang Pendidikan ... 71
3.7.2. Bidang Ekonomi ... 71
3.7.3. Bidang Pemerintahan ... 72
3.8.Kesimpulan ... 73
BAB IV INTEGRASI SOSIAL MASYARAKAT WOTAY ... 74
4.1.Pengantar ... 74
4.2.Moritari: Pemaknaannya Bagi Masyarakat Wotay ... 74
4.3.Moritari: Tantangan Integrasi Sosial Masyarakat Wotay ... 86
4.3.1. Faktor Perkembangan IPTEK ... 89
4.3.2. Faktor Ekonomi ... 90
4.3.3. Faktor Lingkungan Masyarakat ... 90
4.3.4. Faktor Pemuda ... 92
4.3.5. Faktor Kurangnya Sosialisasi ... 92
4.3.7. Faktor Perbedaan Sikap ... 94
4.3.8. Kesimpulan ... 94
BAB V KESIMPULAN ... 96
DAFTAR KEPUSTAKAAN ... 99
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2.1: Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin………40