• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Perumahan Serasi Residence Tahap 3 PT. Baggi Glenwill Gemilang Dengan Model Anlisis Jalur (Studi Kasus Konsumen Perumahan Serasi Residen Tahap 3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Perumahan Serasi Residence Tahap 3 PT. Baggi Glenwill Gemilang Dengan Model Anlisis Jalur (Studi Kasus Konsumen Perumahan Serasi Residen Tahap 3)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Seiring dengan hal tersebut, kebutuhan primer yaitu sandang, pangan, papan, serta pendidikan menjadi meningkat pula di negara ini. Salah satunya adalah papan/tempat tinggal. Tempat tinggal manusia biasanya disebut rumah. Menurut Undang-Undang, Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga (UU No. 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman). Rumah merupakan suatu bangunan, tempat manusia tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Di samping itu, rumah juga merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi pada saat seorang individu diperkenalkan kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat (Sarwono dalam Budiharjo, 1998). Pada masa sekarang ini, rumah bukan hanya berfungsi sebagai tempat berlindung, tetapi juga dijadikan sebagai modal untuk membina rumah tangga, seperti sarana pengenalan pendidikan sejak dini kepada anak, pelestarian kebudayaan daerah dan lain sebagainya. Oleh karena itu, rumah yang menjadi kebutuhan primer menjadi sasaran penting bagi setiap orang untuk memilikinya.

(2)

kebersamaan dengan lingkungan alamnya dan dapat juga mencerminkan taraf hidup, kesejahteraan, kepribadian dan peradaban manusia penghuninya. Dengan adanya. perumahan diharapkan dapat meningkatkan kehidupan serta kesejahteraan dibidang ekonomi, sosial dan budaya masyarakat Indonesia.

Pemerintah berupaya untuk meningkatkan pengadaan perumahan, ini dibuktikan dengan adanya lembaga/instansi yang khusus mengurus perumahan untuk rakyat. Lembaga/instansi tersebut antara lain adalah Kementrian Perumahan Rakyat yang disingkat menjadi Kemenpera dan Perusahaan Umum Perumahan Nasional yang disingkat menjadi Perumnas. Kemenpera mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang perumahan rakyat. Sedangkan Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseleruhan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.

Selain lembaga/instansi pemerintahan tersebut, pemerintah juga bekerja sama dengan pihak swasta dan perbankan untuk memberikan atau menyediakan Kredit Pemilikan Rumah yang biasa disingkat KPR, yang selanjutnya sangat berguna untuk membantu masyarakat ekonomi menengah kebawah dalam hal memperoleh rumah hunian. Menurut Kemenpera (Peraturan Menteri No. 03 Tahun 2007), masyarakat yang khususnya masyarakat berpenghasilan rendah, masih belum mampu tinggal dirumah yang layak, sehat, aman, serasi, dan teratur tanpa dukungan fasilitas subsidi perumahan untuk pemilikan rumah sehat sederhana sehingga Kemenpera memfasilitasi subsidi perumahan melalui KPR bersubsidi.

(3)

bergantung dan harus sesuai pada keinginan dan kebutuhan yang diharapkan sehingga akan menimbulkan kepuasan. Menurut Kotler (2007), tingkat kepuasan sebagai fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Harapan pelanggan dan kinerja yang disampaikan dapat menyebabkan mengapa dua organisasi pada jenis bisnis yang sama dapat dinilai berbeda oleh pelanggannya.

Setiap perusahaan mempunyai inovasi tersendiri untuk menarik perhatian maupun minat masyarakat agar produk yang dihasilkan dapat memberikan kepuasan, baik bagi konsumen maupun perusahaan itu sendiri. Selain itu, perusahaan juga dihadapkan dengan persaingan pasar yang ketat sehingga setiap perusahaan berusaha sebaik mungkin untuk menarik minat masyarakat. Apabila minat masyarakat untuk membeli rumah tinggi, maka rumah yang terjual jumlahnya akan lebih banyak, dan profit yang didapatkan akan lebih besar.

Pembangunan perumahan juga tergantung pada daerah dimana proyek tersebut akan dilangsungkan. Dalam UU tentang Perumahan dan Permukiman, disebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki tugas yang salah satunya adalah menyusun rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat Kabupaten/Kota; serta memiliki wewenang yang salah satunya adalah menyusun dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat Kabupaten/Kota. Daerah yang sedang berkembang sangat layak untuk dijadikan lokasi pembangunan perumahan.

PT. Bagi Glenwill Gemilang merupakan perusahaan konstruksi yang terlibat dalam pembangunan perumahan di Kabupaten Deli serdang. PT. Bagi Glenwill Gemilang membangun perumahan yang diberi nama Perumahan Serasi Residence, setiap perumahan harus memikirkan hal-hal dinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen, sehingga hal tersebut sangat mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen perumahan.

(4)

Perumahan Serasi Residence dimulai pada akhir tahun 2009. Penulis menjadikan rumah sebagai contoh sampel yang digunakan untuk penelitian. Oleh karenanya, penulis mengambil judul “ ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PERUMAHAN SERASI RESIDENCE TAHAP 3 PT. BAGI GLENWILL GEMILANG DENGAN MODEL ANALISIS JALUR”.

1.2Rumusan Masalah

Hal-hal yang menjadi masalah yaitu kebutuhan terhadap rumah ya ng semakin meningkat setiap tahunnya, sehingga PT. Bagi Glenwill Gemilang membangun perumahan yang diberi nama Perumahan Serasi Residence Tahap 3 dengan harus memikirkan hal-hal yang dinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen, dengan maksud ingin memberikan kepuasan konsumen terhadap perumahan.

1.3Batasan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah pada sasaran yang diharapkan, maka diperlukan batasan masalah yang akan dibahas meliputi:

1. Responden yang diamati adalah konsumen Perumahan Serasi Residence Tahap 3 PT. Bagi Glenwill Gemilang.

2. Penelitian dilakukan dengan menyebar Kuesioner yang terdiri dari pertanyaan- pertanyaan yang disusun berdasarkan 5 diminsi Service Quality yaitu Bukti fisik (X1), Kehandalan (X2,) Daya Tanggap (X3), Jaminan (X4),

Emphaty (X5) dan Kepuasan Konsumen (Y).

1.4Tujuan Penelitian

(5)

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai bahan masukan bagi PT Bagi Glenwill Gemilang.

2. Sebagai bahan untuk menambah dan memperkaya penelitian ilmiah di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

1.6Tinjauan Pustaka

Dengan model buku yang berkaitan dengan penelitian sebagai referensi, guna membantu dalam penyusunan penelitian ini. Beberapa referensi pendukung teori adalah sebagai berikut :

Path Analysis (Sugiyono: 2009). Analisis jalur (Path Analysis) merupakan

pengembangan statistik regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus analisis jalur. Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat.

Model strukturalnya adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1 Model Struktural Analisis Jalur

Path Analysis (Sitepu, 1994:23). Path Analysis (Analisis Jalur) dengan Model

(6)

a. Menghitung Koefisien Jalur

Langkah- langkah yang dilakukan untuk menghitung koefisien jalur adalah (Muhidin, 2007):

1. Gambarkan dengan jelas diagram jalur yang mencerminkan proposisi hipotetik yang diajukan, lengkap dengan persamaan strukturalnya. 2.Menghitung matriks korelasi antar variabel.

...

1 ...

1 ...

= 1 ...

` ⁞ ⁞ ⁞ ⁞ 1 ⁞

... 1

Formula untuk menghitung koefisien korelasi yang dicari adalah menggunakan Product Moment Coeffisient dari Karl Pearson. Alasan penggunaan teknik koefisien korelasi dari Karl Pearson adalah karena variabel-variabel yang hendak dicari korelasinya memiliki skala pengukuran interval.

Keterangan :

(7)

: 1, 2, …, n

3.Hitung matriks korelasi antar variabel eksogenus yang menyusun sub-struktur tersebut.

...

1 ...

= 1 ...

⁞ 1 ⁞

1

4.Menghitung matriks invers korelasi eksogenus dengan rumus: ... ... = ... ⁞ ... ... 5.Menghitung Koefisien Jalur antar variabel eksogen dengan variabel endogen. ... = x ...

(8)

= x

Keterangan:

: koefisien determinasi : koefisien jalur

: korelasi antar variabel bebas ke-u dan variabel terikat ke-k Maka dapat diperoleh Koefisien residu :

=

Keterangan:

: Koefisien residu

: Koefisien determinasi

6.Pengujian koefisien jalur secara simultan.

Keterangan : k : 1, 2, …, k

n : Banyaknya variabel eksogenus dalam sub-struktur yang sedang diuji t : Mengikuti tabel distribusi F, dengan derajat bebas k dan n – k – 1

Kriteria pengujian Ditolak jika F hitung > F tabel.

(9)

1. Besarnya pengaruh langsung (Direct Effect) variabel bebas terhadap variabel terikat .

DE = ( Keterangan:

u : 1,2,…, n i : 1,2,…, n

2.Besarnya pengaruh tidak langsung (Indirect Effect) variabel bebas terhadap variabel terikat melalui hubungan korelasi dari variabel .

IE = ( ( (

Keterangan: i : 1,2,…, n

k : 1,2,…, n

1.7Metode Penelitian

Untuk menyusun skripsi ini, penulis melakukan penerapan metode penelitian dalam memperoleh data yang dibutuhkan, sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun metode yang digunakan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini adalah :

1. Membahas identifikasi masalah.

2. Melakukan pengumpulan dan pengolahan data primer yaitu dengan tahapan sebagai berikut:

a. Melakukan penyebaran dan pengumpulan angket kepada konsumen b. Teknik Sampling

c. Uji validitas dan reliabilitas

d. Uji Statistik Analisis Jalur (Path Analysis)

Gambar

Gambar 1.1  Model Struktural Analisis Jalur

Referensi

Dokumen terkait