BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) atau yang biasa dikenal dengan sariawan merupakan penyakit mukosa mulut yang paling sering terjadi.1-3 Di dunia, prevalensi penyakit ini berkisar antara 4% - 66% dengan rata-rata 20% dari populasi dunia.3,4
Karakteristik SAR ditandai dengan ulser berulang berbentuk bulat atau oval dan dikelilingi inflamasi yang terasa sakit di rongga mulut.3 SAR merupakan penyakit mulut yang penyebabnya belum diketahui hingga saat ini.1-4 Beberapa faktor dinyatakan berperan dalam munculnya SAR seperti genetik, hipersensitifitas terhadap makanan, infeksi bakteri dan virus, perubahan hormonal, stres psikologis, dan obat-obatan.3,6
Pada dasarnya SAR merupakan penyakit yang relatif ringan karena tidak bersifat membahayakan jiwa dan tidak menular, namun bagi sebagian orang sangat mengganggu. Orang yang mengalami SAR akan merasa sangat terganggu dalam fungsi pengunyahan, penelanan, dan berbicara. Masa penyembuhan SAR berkisar antara 3 sampai 10 hari bahkan sampai 1 bulan dan sifat penyakit ini yang sering kambuh membuat penderita menjadi kurang nyaman, membuat penderita mencari perawatan.3 Perawatan SAR merupakan tantangan dikarenakan belum ada etiologi defenitif yang diketahui.1,2,4,5,7
Saat ini, obat pilihan untuk merawat SAR adalah kortikosteroid secara topikal. Selain obat-obatan yang berbasis bahan kimia, SAR dapat juga dirawat dengan obat-obatan herbal atau ekstrak tanaman seperti kunyit, lidah buaya, dan daun sirih merah. Obat herbal merupakan obat yang aman,efektif,dengan efek samping
yang minimal dan dapat diterima oleh masyarakat.
Salah satu tanaman herbal ini adalah Azadirachta indica.Azadirachta indica juga dikenal sebagai daun mimba dan dapat dijumpai di India,Filipina,Bangladesh,Burma,Pakistan,Sri Lanka,Malaysia,Thailand, termasuk
Indonesia.8Selamaberabad-abad,bagian dari tanaman pohon mimbaseperti kulit, batang, akar, daun, dan biji telah digunakan oleh masyarakat India sebagai obat tradisional. Menurut penelitian Kaushik A dkk.,pada tahun 2012, berbagai efek terapi penting lainnya telah dikaitkan dengan ekstrak daun mimba seperti mengobati diabetes mellitus, meningkatkan fungsi hati, efek saraf, stress dan pengurangan ulser, pengobatan penyakit menular secara seksual, penyakit kulit, dan malaria.9 Mimba menjadi sasaran untuk dilakukan penelitian yang luas sebagai bahan terapeutik.Komposisi kimia ekstrak daun mimba telah dianalisis sejak dua puluh tahun lalu. Berbagai komponen aktif daun mimba telah diidentifikasi dan diperoleh bahwa komponen teraktif adalah azadirachtin.10Mimba (Azadirachta indica) juga memiliki sifat antiinflamasi, antijamur, dan antibakteri yang membantu dalam menyembuhkan sariawan.11
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ofusori DA dkk., pada tahun 2010 diperoleh flavonoid dalam Azadirachta indicasangat kayaakan antioksidan. Efek antioksidan memiliki peran dalam pemulihan dari ulserasi mukosa epitel.12Yadav H dkk., pada tahun 2012 mendapati penggunaanekstrak daun mimba 5% dengan
petroleum eter dapat menghambat inflamasi pada tikus yang mengalami oedem yang sama sifatnya dengan Diclofenac gel.13 Menurut penelitian Patel KK dkk., pada tahun 2012, ekstrak daun mimba dengan konsentrasi yang bervariasi memiliki sifat
antiinflamasi yang dapat menyembuhkan jerawat.14
Berdasarkan uraian di atas,daun mimba(Azadirachta indica) banyak digunakan untuk menyembuhkan radang tetapi belum pernah diteliti pada radang di rongga mulut. Oleh itu, perlu dilakukan penelitian apakah ekstrak daun mimba efektif dalam menyembuhkan stomatitis aftosa rekuren tipe minor.
1.2Rumusan Masalah 1.2.1 Masalah Umum
Apakah ekstrak daun mimba efektif dalam menyembuhkan stomatitis aftosa rekuren tipe minor?
1.2.2 Masalah Khusus
1. Apakah ekstrak daun mimba efektif dalam mengurangi rasa sakit pada penderita stomatitis aftosa rekuren tipe minor?
2.Apakah ekstrak daun mimba efektif dalam mengurangi ukuran ulser pada
penderita stomatitis aftosa rekuren tipe minor?
3. Apakah ekstrak daun mimba efektif dalam menghilangkan eritema halo
pada penderita stomatitis aftosa rekuren tipe minor?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun mimba terhadap penyembuhan stomatitis aftosa rekuren tipe minor.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun mimba dalam mengurangi
rasa sakit pada penderita stomatitis aftosa rekuren tipe minor.
2. Untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun mimba dalam mengurangi
ukuran ulser pada penderita stomatitis aftosa rekuren tipe minor.
3. Untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun mimba dalam menghilangkan
eritema halo pada penderita stomatitis aftosa rekuren tipe minor.
1.4 Hipotesis Penelitian
1.4.1 Penggunaan ekstrak daun mimba efektif dalam penyembuhan stomatitis aftosa rekuren tipe minor.
1.4.2 Penggunaan ekstrak daun mimba efektif dalam mengurangi rasa sakit pada penderita stomatitis aftosa rekuren tipe minor.
1.4.3 Penggunaan ekstrak daun mimba efektif dalam mengurangi ukuran ulser pada penderita stomatitis aftosa rekuren tipe minor.
1.4.4 Penggunaan ekstrak daun mimba efektif dalam menghilangkan eritema halo pada penderita stomatitis aftosa rekuren tipe minor.
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi Departemen Ilmu Penyakit Mulut sehingga dapat digunakan sebagai alternatif
penyembuhan stomatitis aftosa rekuren tipe minor.
2. Sebagai dasar untuk penelitian lanjutan sehingga daun mimba dapat
dikembangkan untuk digunakan sebagai alternatif penyembuhan stomatitis aftosa rekuren tipe minor.
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Bagi penderita stomatitis aftosa rekuren, penggunaan ekstrak daun mimba merupakan pilihan, sebagai alternatif penyembuhan stomatitis aftosa rekuren tipe minor.
2.Tenaga kesehatan dapat menentukan dan menerapkan pengobatan alternatif untuk terapi SAR tipe minor yaitu dengan menggunakan ekstrak daun mimba.
3. Sebagai informasi untuk program penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat bahwa ekstrak daun mimba dapat digunakan sebagai perawatan SAR tipe minor.