• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Produktivitas Hijauan Tahan Naungan Pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Produktivitas Hijauan Tahan Naungan Pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN PRODUKTIVITAS HIJAUAN TAHAN NAUNGAN

PADA LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

SKRIPSI

OLEH NIKSON SINAGA 070306009/PETERNAKAN

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

(2)

KAJIAN PRODUKTIVITAS HIJAUAN TAHAN NAUNGAN

PADA LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

SKRIPSI

OLEH NIKSON SINAGA 070306009/PETERNAKAN

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

(3)

Judul Skripsi : Kajian Produktivitas Hijauan Tahan Naungan pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit

Nama : Nikson Sinaga NIM : 070306009 Program Studi : Peternakan

Disetujui oleh Komisi Pembimbing

Dr. Nevy Diana Hanafi, S.Pt, M.Si Dr. Ir. Ma’ruf Tafsin, M.Si Ketua Anggota

Mengetahui,

Ketua Program Studi Peternakan Dr. Ir. Ma’ruf Tafsin, M.Si

(4)

ABSTRACT

NIKSON SINAGA: Study on Productivity of Shade Tolerant Forages in Palm Oil Plantation. Under supervized by Nevy Diana Hanafi and Ma’ruf Tafsin.

Utilization of the land between palm trees was expected to increased the production of forages, considered Indonesia was the nation as the largest palm oil plantation in the world. The research consist of two stages, at first stage aimed to know productivity of forage in palm oil plantation, while at second stage aimed to examined productivity forage species at the several levels of artificial shade. The design of experiment at first stage was Completely Randomized Design (CRD), consisting of 3 treatment those were the palm oil ages 5, 8 and 10 years and consisting of 5 replication. The design of experiment at second stage was split plot design in CRD examined shade factor as main plot using paranet and forages species as sub plot. The levels of shade were 0%, 50 % and 75 % and the species were Asystasia sp, Setaria sp, Axonopus compressus and Ottochloa nodosa.

The result at first stage showed that the different ages of palm oil has a significant different on forages productivity (fresh forage and dry forage). Productivity of forage was increasing in a line with palm oil age increasing but at ten years was dominated by fern plants that unpalatable to ruminant cattle. At the second stage showed that Asystasia sp. showed increasing production at the level shade 50% while the other species showed decreasing. It concluded that Asystasia sp. was potential to develoved as shade tolerant forage.

(5)

ABSTRAK

NIKSON SINAGA : Kajian Produktivitas Hijauan Tahan Naungan pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit, dibimbing oleh NEVY DIANA HANAFI dan MA’RUF TAFSIN.

Pemanfaatan lahan sela pada perkebunan kelapa sawit diharapkan menjadi solusi dalam peningkatan produksi hijauan pakan ternak, mengingat Indonesia merupakan negara dengan perkebunan kelapa sawit terluas di dunia. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahapan, pada tahap pertama bertujuan untuk mengetahui produktivitas hijauan pada lahan perkebunan kelapa sawit di berbagai tingkat umur kelapa sawit dan pada tahap kedua untuk menguji produktivitas spesies hijauan pada berbagai tingkat naungan buatan. Rancangan yang digunakan pada tahap pertama adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yaitu umur kelapa sawit 5,8 dan 10 tahun dan 5 ulangan. Sedangkan pada tahap kedua menggunakan rancangan petak terbagi dalam RAL dengan menggunakan faktor naungan sebagai petak utama dan faktor spesies sebagai anak petak. Ada 3 level naungan yaitu 0%, 50 % dan 75% sedangkan pada factor spesies ada 4 spesies yaitu S1 : Asystasia sp, S2 : Setaria sp, S3: Axonopus compressus, S4

Hasil penelitian pada tahap pertama menunjukkan bahwa umur tanaman kelapa sawit berpengaruh nyata terhadap produktivitas hijauan (produksi segar dan kering). Produktivitas hijauan meningkat seiring dengan peningkatan umur kelapa sawit namun pada umur 10 tahun didominasi oleh tanaman pakis yang tidak palatable dengan ternak. Pada tahap kedua menunjukkan bahwa spesies Asystasia sp mengalami peningkatan produksi pada naungan 50 % sedangkan spesies yang lainnya mengalami penurunan produksi. Dapat disimpulkan bahwa spesies Asystasia sp. berpotensi untuk dikembangkan hijauan tahan naungan.

: Ottochloa nodosa.

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir pada

tanggal 25 Maret 1989 dari ayah Djahara Sinaga dan ibu Mida Manalu dan

merupakan Putra kedua dari lima bersaudara.

Tahun 2005 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan dan pada

tahun yang sama masuk ke Fakultas Pertanian USU melalui jalur ujian tertulis

SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru). Penulis memilih Program Studi

Peternakan Departemen Peternakan.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif sebagai anggota Himpunan

Mahasiswa Peternakan, juga aktif di organisasi ekstra kampus, menjadi Ketua

Komisariat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) FP USU 2010-2011

dan menjadi Badan Pengurus Cabang GMKI Medan 2011-2013.

Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) pada tahun 2011 di

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul ”Kajian Produktivitas Hijauan Tahan Naungan pada Lahan Perkebunan

Kelapa Sawit”.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada

Ibu Dr. Nevy Diana Hanafi, S.Pt, M.Si. dan Bapak Dr. Ir. Ma’ruf Tafsin, M.Si

selaku ketua dan anggota komisi pembimbing yang telah membimbing dan

memberikan masukan yang berharga pada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini.

Sekian dan terimakasih.

Medan, Maret 2013

(8)

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix Integrasi Ternak terhadap Tanaman Kelapa Sawit ... 4

Tanaman kelapa Sawit ... 6

Deskripsi Tanaman Rumput dan Legum... 8

Asystasia sp ... 8

Axonopus compressus ... 9

Setaria sp ... 10

Ottochloa nodosa ... 11

Produktivitas Padang Penggembalaan ... 12

Komposisi Botani Padang penggembalaan ... 13

Pengaruh Cahaya terrhadap Pertumbuhan Tanaman

... 14

Pengaruh Naungan terhadap Tanaman

... 15

Kapasitas Tampung Ternak ... 17

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Tahap I Kajian Produksi Hijauan pada Beberapa Tingkat Umur Tanaman Kelapa Sawit

... 19

Lokasi dan Waktu Penelitian ... 19

Bahan dan Alat Penelitian ... 19

Metode Penelitian ... 19

Tahap II Pengujian Spesies Unggul pada Berberapa Tingkat Naungan

... 21

(9)

Tahap II

Pengujian Spesies Unggul pada Berberapa Tingkat Naungan

... 30

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ... 43

Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Mistar ukur adalah sebuah pita ukur yang ditopang vertikal dan digunakan untuk mengukur jarak vertikal antara garis bidik dan sebuah titik tertentu yang berada

Penentuan Konsentrasi Ekstrak Daun Sirih Ekstrak daun sirih yang diperoleh dari perlakuan perajangan memberikan hasil terbaik pada pengujian metode ekstraksi sehingga penyiapan

Perlakuan ekstrak daun sirih 60% dengan lama perendaman 1 jam dan 2 jam memberikan hasil indeks vigor, Koefisien berkecambah dan kecepatan berkecambah yang lebih baik bila

Pengurus HIMAPRO TI Universitas Muria

Dengan demikian, sastra Jawa Kuna merupakan aset bangsa sebagai salah satu sumber inspirasi, tempat bercermin karena karya sastra Jawa Kuna merupakan cermin masyarakat Indonesia

Pengembangan kapas di Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Nusa Tenggara Barat dilakukan di lahan tadah hujan dengan musim hujan yang

kerja JFP di dalam organisasi pemerintah. 1 ) Penjelasan umum Peraturan Pemerintah nomor 40 Tahun 2010 menyatakan bahwa Penetapan Instansi Pembina Jabatan Fungsional

Hal ini sesuai dengan teori bahwa AV terjadi pada pria dengan kisaran umur 16-19 tahun (Wasitaatmadja, 2011) karena pada laki-laki umur 16-19 tahun adalah waktu