• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PTK PE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PTK PE"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENGGUNAAN METODE CERAMAH DAN TANYA JAWAB

DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI

KELAS II A

SMP MUHAMMADIYAH 02 BATU

KATA PENGANTAR

Puji syukur, Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Perangkat Pembelajaran pada bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas 2 semaster ganap di SMP Muhammadiyah 02 Batu.

Laporan ini sebagai rangkaian tugas untuk memenuhi tugas akhir PKLI (Praktek Kerja Lapangan Integratif ) Fakultas Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Malang.

Dalam penyusunan laporan ini banyak pihak yang telah membantu, maka atas terselesaikannya laporan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

(2)

3. Ibu Hj. Sudartie, BA. Selaku Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 02 Batu yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga kami mampu melaksanakan PKLI dengan baik.

4. Bapak Ali Mustofa, BA selaku guru pamong yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi.

5. Segenap dewan guru dan karyawan di SMP Muhammadiyah 02 Batu yang turut membantu lancarnya PKLI.

6. Siswa dan siswi SMP Muhammadiyah 02 Batu

7. Semua teman PKLI yang telah banyak bekerja sama sehingga pelaksanaan PKLI bejalan dengan lancar.

Atas semua bantuan yang diberikan maka penulis berharap semoga mendapat balasan dan dicatat oleh Allah sebagai amal baik, amin. Akhirnya dengan segala kerendahan hati maka penulis mengakui bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan pada laporan ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sehingga dapat dijadikan perbaikan pada masa mendatang.

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting yang menyangkut kemajuan dan masa depan bangsa, tanpa pendidikan yang baik mustahil suatu bangsa akan maju.

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3 menyebutkan bahwa:

“Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusi Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan Nasional”.

Berhasil atau tidak suatu pendidikan dalam suatu negara salah satunya adalah karena guru. Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan dan kemajuan anak didiknya. Dari sinilah guru dituntut untuk dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Untuk dapat mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan guru harus pandai memilih metode yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak didik. Supaya anak didik merasa senang dalam belajar.

Dalam proses belajar mengajar bukan hanya menyampaikan ilmu pengetahuan saja, akan tetapi pemberian motivasi sangatlah penting karena secara psikologis anak akan merasa senang apabila mereka diperhatikan. Salah satu cara memberikan perhatian adalah dengan memotivasi.

Kesuksesan belajar siswa tidak hanya tergantung pada intelegensi anak saja, akan tetapi juga tergantung pada bagaimana pendidik menggunakan metode yang tepat dan memberinya motivasi.

(4)

termotivasi untuk meningkatkan belajarnya dan anak yang nilainya bagus akan semakin giat dalam belajar.

Maka untuk meningkatkan aktivitas dan semangat belajar diperlukan ketrampilan dan kreativitas guru dalam menyampaikan materi yaitu dengan cara penggunaan metode yang tepat dam motivasi.

Berpijak dari latar belakang di atas maka perlu kiranya diadakan suatu penelitian pendidikan, dalam hal ini penulis akan mengangkat suatu topik “Penggunaan Metode ceramah dan tanya jawab dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas II A SMP Muhammadiyah 02 Batu “.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan:

1. Apakah metode ceramah dan tanya jawab dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas II A SMP Muhammadiyah 02 Batu?

2. Bagaimana cara metode ceramah dan tanya jawab diterapkan sehingga dapat memotivasi belajar siswa kelas II A SMP Muhammadiyah 02 Batu?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka penulis akan merumuskan penelitian ini dengan tujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui apakah metode ceramah dan tanya jawab dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas II A SMP Muhammadiyah 02 Batu.

(5)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfat bagi:

1. Bagi lembaga (sekolah) sebagai bahan pertimbangan pengunaan informasi atau menentukan langkah-langkah penggunaan metode pengajaran pendidikan agama Islam khususnya dan pelajaran lain pada umumnya.

2. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan guru untuk memilih metode yang sesuai dengan tujuan pengajaran.

3. Bagi siswa, dengan metode tanya jawab ini diharapkan siswa lebih termotivasi dalam belajar.

4. Bagi penulis, memberi manfaat bagi peneliti dan menambah khazanah keilmuan juga sebagai bekal menjadi guru yang profesional kelak.

E. Hipotesa Tindakan

1. Dengan penerapan metode ceramah dan tanya jawab maka motivasi belajar siswa kelas II A SMP Muhammadiyah 02 Batu akan meningkat.

(6)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Motivasi Belajar

1. Pengertian motivasi belajar dan macam-macam motivasi

Kata “motif’ diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. “motif” dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai seuatu tujuan. Motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan dirasa sangat mendesak.

Tugas guru adalah membangkitkan motivasi anak, sehingga ia mau melakukan belajar. Motivasi dapat tumbuh dari dalam diri individu. (instrinsik) dan dapat pula timbul akibat pengaruh dari luar dirinya (eksternal)

a. Motivasi Instrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dan dorongan dari orang lain, tetapi atas kemauan sendiri. Dalam belajar terkandung tujuan menambah pengetahuan. “intrinsic motivations are inherent in the learning situation and meet pupil need and purposes”.

b. Motivasi Ekstrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar diri individu. Apakah karena adanya ajakan, suruhan, paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar.

Untuk dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, guru hendaknya berusaha dengan berbagai cara. Berikut ini ada beberapa cara membangkitkan motivasi ekstrinsik dalam rangka menumbuhkan motivasi intrinsik.

(7)

2. Pace making, pada awal KBM guru hendaknya menyampaikan trik pada siswa.

3. Tujuan yang jelas untuk mencapai pembelajaran

4. Mengadakan penilaian/tes, pada umumnya siswa mau belajar dengan tujuan mendapat nilai yang baik (Muh Uzer Usman: 1989, 24-25)

2. Teori motivasi

Menurut seorang ahli ilmu jiwa dalam motivasi ada suatu hierarki, yakni motivasi itu mempunyai tingkatan-tingkatan dari bawah sampai ke atas yakni: 1) Kebutuhan fisiologis

2) Kebutuhan akan keamanan 3) Kebutuhan akan cinta kasih

4) Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri

Tingkat yang di atas hanya dapat dibangkitkan apabila telah dipenuhi tingkat motivasi yang di bawahnya.

3. Bentuk-bentuk motivasi

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan.

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah:

1) Memberikan angka/nilai 2) Hadiah

(8)

B. Metode Ceramah dan Tanya Jawab 1. Metode ceramah

Metode ceramah ini sejak lama oleh orang-orang Yunani Hindu dari Cina dipergunakan untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada murid-murid.

Metode ceramah ini juga disebut metode memberitahukan atau metode kuliah (lecture method). Sebenarnya metode ini bukan hanya memberikan informasi atau fakta-fakta tetapi ceramah dimaksudkan juga menjelaskan/menguraikan kepada murid mengenai suatu masalah, topik atau pertanyaan. Adapun metode ceramah ini tepat digunakan:

a. Apabila guru akan menyampaikan bahan kepada murid yang besar jumlahnya. b. Untuk membangkitkan minat, hasrat, antusiasme, emosi dan apresiasi.

c. Memberikan keterangan kepada murid untuk memecahkan masalah jika murid menghadapi kesulitan.

d. Apabila tidak ada waktu untuk diskusi sedangkan pelajaran yang disampaikan terlalu banyak.

2. Kelebihan dan kelemahan metode ceramah

a. Dalam waktu relatif singkat dapat disampaikan bahan pelajaran yang banyak. b. Guru dapat menguasai seluruh kelas dengan mudah walaupun jumlah murid

cukup besar.

c. Apabila guru berhasil baik maka dapat menimbulkan semangat, kreasi, yang konstruktif, yang merangsang murid untuk belajar.

d. Metode ini lebih fleksibel artinya jika waktu terbatas maka bisa disampaikan garis besarnya saja, sebaliknya jika waktu yang disediakan banyak maka bahan/materi bisa diperjelas lebih mendalam.

Sedangkan kelemahan guru tidak mampu mengontrol sejauh mana siswa memahami uraiannya. (Dra. Roestyah: 1991, 138)

(9)

3. Metode tanya jawab

Metode tanya jawab adalah suatu cara penyampaian pelajaran oleh guru dengan jalan mengajukan pertanyaan dan murid menjawab. Metode ini dimaksudkan untuk meninjau pelajaran yang lalu agar para murid memusatkan lagi perhatiannya tentang sejumlah kemajuan yang telah dicapai sehingga dapat melanjutkan pada pelajaran berikutnya dan untuk merangsang perhatian murid. Metode ini dapat digunakan sebagai spersepsi, selingan, dan evaluasi. (Drs. Imansjah Ali Pandie; 1984, 79).

Penggunaan metode tanya jawab dapat dinilai sebagai metode yang cukup wajar dan tepat, apabila penggunaannya dipergunakan untuk:

1. Merangsang agar perhatian anak terarah pada suatu bahan pelajaran yang sedang dibicarakan.

2. Mengarahkan proses berfikir dan pengamatan anak didik.

3. Meninjau atau melihat penguasaan anak didik terhadap materi/bahan yang telah diajarkan sebagai bahan pertimbangan untuk melanjutkan materi berikutnya 4. Melaksanakan ulangan, evaluasi dan memberikan selingan dalam ceramah

(Zuhairini, 1993)

4. Kelebihan dan kelemahan metode tanya jawab

Sebagai salah satu metode interaksi edukatif, metode tanya jawab mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode lainnya. Di samping terdapat kelemahan-kelemahannya. Menurut Imansyah Ali Pandie kelebihan metode tanya jawab terletak pada:

1. Suasana kelas lebih hidup karena murid-murid berpikir aktif.

2. Sangat positif untuk melatih anak untuk berani mengemukakan pendapat secara lisan dan teratur.

(10)

4. Walaupun pelajaran berjalan agak lambat tetapi guru dapat melakukan kontrol terhadap pemahaman murid.

Sedangkan kelemahan terdapat apabila

1. Terjadi perbedaan pendapat/jawaban maka akan terjadi perdebatan sengit sehingga mamakan waktu banyak untuk menyelesaikan, terkadang murid mengalahkan pendapat guru.

2. Kemungkinan timbul penyimpangan dari pokok persoalan. 3. Memakan waktu yang lama untuk merangkum bahan pelajaran.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode induktif yaitu berangkat dari fakta-fakta khusus atau peristiwa-peristiwa kongkrit kemudian ditarik generalisasinya yang bersifat umum. Penggunaan metode ini di maksudkan untuk mengemukakan data yang ada kaitannya dengan yang penulis bahas yaitu yang bertitik tolak pada pengetahuan yang khusus kemudian ditarik kesimpulan yang umum.

Penelitian ini menganalisis tentang penggunaan ceramah dan tanya jawab yang dihubungkan dengan motivasi. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif. Dengan menggunakan teknik ini maka dengan mudah penulis dapat mengetahui apakah metode ceramah dan tanya jawab berpengaruh pada motivasi belajar siswa kelas II A SMP Muhammadiyah 02 Batu.

B. Prosedur Penelitian

1. Skenario Tindakan Pembelajaran

(11)

Muhammadiyah 02 Batu. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka perlu dirumuskan skenario tindakan pembelajaran mulai dari persiapan sampai evaluasi.

Penelitian ini dimulai dari persiapan sebagi berikut: a. Menguasai meteri yang akan diajarkan

b. Menyediakan alat yang diperlukan

c. Membuat rencana pengajaran dan satuan pelajaran

d. Menulis garis besar pertanyaan dan satuan pelajaran materi yang sudah diajarkan agar siswa lebih mudah mengikuti tanya jawab.

e. Mengusahakan agar siswa paham terhadap pertanyaan yang diajukan. f. Mencatat dan memberi nilai terhadap anak yang menjawab pertanyaan. 2. Alat dan personalia.

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua alat atau fasilitas yang ada di SMP Muhammadiyah 02 Batu. Sedangkan personalia di sini terkait dengan jumlah populasi dan sampel dalam penelitian tindakan kelas yaitu populasinya adalah keseluruhan siswa-siswi yang dikhususkan sampelnya pada siswa-siswi kelas II A SMP Muhammadiyah 02 Batu dengan jumlah siswa 30 orang. 3. Lokasi penelitian dan pelaksanaan tindakan.

Penelitian ini dilaksanakan 6 kali pertemuan yang di mulai hari senin 9 Februari 2004 dan berakhir 8 Maret 2004 di SMP Muhammadiyah 02 Batu. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

 Pertemuan I ( tanggal 9 Februari 2004) A. Tahap awal

1. Salam pembuka

2. Perkenalan antara peneliti dan siswa

 Memperkenalkan satu persatu dimulai dari peneliti dan di lanjutkan

siswa.

 Memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan peneliti di

(12)

B. Tahap inti

1. Guru/peneliti memberikan pertanyaan sesuai dengan materi yang akan diajarkan (pretest)

2. Memotivasi siswa

3. Menjelaskan materi tentang cinta ilmu pengetauan, ilmu pengetahuan menurut ajara Islam

4. Mengadakan tanya jawab C. Tahap Akhir

1. Menyimpulkan materi 2. Memberikan motivasi 3. Menutup dan salam

 Pertemuan II ( tanggal 12 Februari 2004) A. Tahap Awal

1. Salam pembuka 2. Presensi siswa

3. Tanya jawab tentang materi yang telah diajarkan B. Tahap inti

1. Mengulangi kembali sedikit dan penjelasan materi sebelumnya 2. Menjelaskan materi tentang peranan ilmu pengetahuan

3. Mengecek pemahaman siswa dengan beberapa pertanyaan C. Tahap Akhir

1. Menyampaikan kesimpulan 2. Memberi motivasi

3. Salam penutup

 Pertemuan III (tanggal 16 Februari 2004) A. Tahap awal

(13)

3. Tanya jawab tentang materi yang telah di ajarkan B. Tahap inti

1. Mengulangi kembali materi sebelumnya

2. Menjelaskan materi tentang amanah dan sifat hemat

3. Mengecek pemahaman siswa dengan di beri beberapa pertanyaan

C. Tahap Akhir

1. Menyampaikan kesimpulan

2. Menginformasikan ulangan 3. Salam penutup

 Pertemuan ke IV (tanggal 19 Februari 2004) A. Tahap awal

1. Salam pembuka 2. Presensi siswa

3. Menanyakan kesiapan siswa B. Tahap inti

1. Membagikan soal ulangan kepada seluruh siswa

2. Memberikan instruksi cara mengerjakan soal dengan jelas kepada siswa C. Tahap akhir

1. Membahas soal-soal ulangan 2. Salam penutup

 Pertemuan ke V (tanggal 26 Februari 2004) A. Tahap awal

1. Salam pembuka 2. Presensi siswa

(14)

1. Menjelaskan materi tentang Penyebaran Islam setelah Khulafaur Rasyidin, Masa Pemerintahan Bani Umayah

2. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya C. Tahap Akhir

1. Menyampaikan kesimpulan 2. Memberi motivasi

3. Salam penutup

 Pertemuan ke VI (tanggal 1 Maret 2004) A. Tahap awal

1. Salam pembuka 2. Presensi siswa

3. Tanya jawab materi sebelumnya B. Tahap Inti

1. Mengulanga sedikit tentang materi sebelumnya

2. Menjelaskan materi tentang pemerintahan Bani Abasiyah

3. Mengecek pemahaman siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan

C. Tahap Akhir

1. Menyampaikan kesimpulan 2. Memberi motivasi

3. Salam penutup

 Pertemuan ke VII (tanggal 4 Maret 2004) A. Tahap awal

1. Salam pembuka 2. Presensi siswa

3. Tanya jawab meteri sebelumnya B. Tahap Inti

(15)

2. Menjelaskan materi tentang Islam di Andalusia

3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya C. Tahap Akhir

1. Menyampaikan kesimpulan

2. Menginformasikan tentang test/ulangan 3. Salam penutup

 Pertemuan ke VIII (tanggal 8 Maret 2004) A. Tahap awal

1. Salam pembuka 2. Presensi siswa

3. Menanyakan kesiapan siswa B. Tahap inti

1. Membagikan soal ulangan kepada seluruh siswa

2. Memberikan instruksi cara mengerjakan soal dengan jelas kepada siswa C. Tahap akhir

1. Membahas soal soal ulangan

2. Peneliti menutup pertemuan/salam penutup

C. Perekaman Data

Untuk memperoleh data yang lebih akurat, maka peneliti melakukan perekaman data adapun teknik yang dilakukan adalah dengan membuat catatan berdasakan perkembangan siswa setelah pembelajaran dengan metode tanya jawab.

(16)

memahami efektivitas penggunaan metode ceramah dan tanya jawab terhadap pengajaran Pendidikan Agama Islam.

Dalam penelitian ini akan digunakan beberapa cara/teknik pengumpulan data selama proses penelitian yaitu:

1. Obeservasi

Observasi/pengamatan ini dilaksanakan oleh peneliti ketika peneliti mengajar di kelas, dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Sehingga peneliti memperoleh gambaran suasana kelas dan peniliti dapat menentukan metode ceramah dan tanya jawab yang lebih baik pada pertmuan berikutnya

2. Interview/wawancara

Menurut Suharsimi Arikunto “Metode interview sering disebut juga dengan wawancara/kuesioner lesan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara” (Suharsimi Arikunto, 1991:126)

3. Pengamatan partisipatif

Cara ini digunakan peneliti agar data yang diinginkan dapat diperoleh sesuai dengan yang dimaksud peneliti. Partisipatif maksudnya adalah peneliti terlibat langsung dan aktif dalam mengumpulkan data yang diinginkan. Kadang-kadang peneliti juga menguraikan obyek yang diteliti untuk melaksanakan tindakan yang mengarah pada data yang ingin diperoleh peneliti.

D. Indikator Kinerja

(17)

bersemangat. Di sini indikator yang ditentukan selama penelitian menerapkan metode ceramah dan tanya jawab ini adalah bahwa sebagian besar siswa memperhatikan dengan sungguh-sungguh karena mereka ingin menjawab pertanyaan yang akan peneliti ajukan. Setelah penjelasan materi selesai dan mereka juga belajar di rumah itu terlihat ketika peneliti memberikan pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

I.L. Pasaribu, dkk, 1986. Detaktik dan Metodik. Tarsito, Bandung.

Imansjah Alipandie, 1984. Detaktik Metode Pendidikan Umum. Usaha Nasional, Surabaya.

Moh. Uzer Usman, 1992. Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosda Karya, Bandung.

Roestyah, 1991. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta.

S. Nasution, 1986. Detaktik Azas-Azas Belajar. Jemmars, Bandung.

Sardiman, 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memantau aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung digunakan lembaran observasi. Ini merupakan tindakan yang dilakukan oleh guru dalam

Kegiatan pada siklus 3 sudah menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa dengan alat peraga dan media yang menarik yaitu watri (wayang geometri) dan kegiatan belajar yang

Penelitian dilaksanakan 2 siklus,berdasarkan hasil yang diperoleh selama pelaksanaan program perbaikan pembelajaran, disimpulkan bahwa penerapan media meatball and

Dilihat dari pengelolaan data yang dilakukan pada proses penelitian siklus II dengan penerapan strategi pembelajaran yang konstruktif melalui metode problem solving

Penelitian yang berjudul “Upaya Peningkatan Pembelajaran IPA dengan Pendekatan Kontekstual Model Jigsaw pada Materi Kenampakan Bumi pada siswa Kelas IV SDN Pajeng II Kecamatan

Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siswa Kelas IV SDN 4 Jaar pada siklus 1 untuk Materi Menghargai Peninggalan Sejarah dengan model pembelajaran, Strategi KWL Know, Want to

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian tindakan maupun refleksi bersama guru kolaborator, Penelitian Tindakan Kelas PTK untuk meningkatkan prestasi belajar matematika

Mengimplementasikan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) (Pada Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Pelajaran Mengembangkan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Wilayah Untuk Meningkatkan Kesejahteraan