Draft Script
“Di Balik Kepak Kupu-Kupu”
Oleh
Jessica Moranggi Lumbantobing dan Pandita Novella
1.INT. Kamar Hotel-Night
Cast: Gina dan pelanggan PSK
Gina melepas kucir yang mengikat helai-helai rambutnya. Rambut hitamnya jatuh terurai panjang sampai ke bahu. Air dinyalakan, ia membasuh peluh di setiap lekuk tubuhnya yang elok nan menggairahkan.
Gina:
(Gina bersiap-siap untuk mandi)
Namaku Mustika. Di nama itu Ayahku menitipkan harapan supaya aku tumbuh menjadi perempuan yang
terhormat.
(Gina membasuh tubuhnya)
Entah terhormat seperti apa yang Ayah inginkan, namun dengan aku dan pekerjaanku yang seperti ini,
rasanya aku semakin jauh memenuhi syarat menjadi perempuan terhormat, versi Ayahku. Mungkin juga
versi ayah-ayah lainnya di kota ini.
Pelanggan PSK: Gina…
pintu, keluar dari kamar mandi. Dengan telanjang ia menghampiri pelanggan yang duduk di ranjang.
Gina:
(Gina mengambil handuk lalu mengeringkan tubuhnya)
Banyak perempuan yang mengganti namanya ketika ia memilih bekerja seperti ini, begitu pula diriku. Nama Gina aku pilih bukan sekedar untuk bersembunyi
dari namaku yang asli.
(Gina membuka pintu, keluar dari kamar mandi, lalu
menyusul pelanggan yang sedang berbaring di kasur)
Lebih dari itu, Gina adalah nama yang mewakili hidupku sekarang, hidup yang tergantung dari
tengah-tengah lembabnya selangkangan, vagina.
CUT TO
2.INT. RUMAH GINA – DAY
Cast: Gina, Ayah, Ibu, dan Adik Gina
teras, Gina kecup kedua tangan itu bergantian. Isyarat mau berpamitan, berangkat kerja.
Gina :
(Gina menghampiri orang tuanya dan berpamitan)
Ayah, Ibu. Mustika mau berangkat kerja.
Ayah :
(Sambil memegang koran)
Jangan kerja melulu cah ayu, apa kamu nggak capek? Kapan kamu mau cari calon suami yang menafkahimu?
(Meminum Kopi dan mengambil kudapan)
Perempuan itu baiknya di rumah mengurus dapur. Urusan mencari uang biar laki-laki saja. Betul kan
Bu?
Ibu:
(Sambil berjalan dan duduk disamping ayah)
Mendengar apa yang di ucap Ayahnya, Gina hanya tersenyum saja. Langkahnya tetap tak goyah meninggalkan rumah.
CUT TO 3.INT. PABRIK – DAY
Cast: Gina, Bos Gina, Rekan kerja
Di pabrik, perjalanan pulang sehabis kerja.
Bos Gina:
(Memanggil Gina, mula-mula tangan kanannya membelai
rambut Gina, lalu turun ke pundak)
Gina, nanti siapa yang jemput? Gimana kalau saya antar pulang? Masa perempuan cantik kayak kamu naik
angkot.
Gina:
(Gina membuang muka, ia menolak, nadanya ketus,
matanya berkaca)
Tidak pak, terima kasih!.
Bos Gina:
(terus memaksa Gina untuk pulang dengannya)
Gina:
CUT TO
4.EXT. Toko Baju – NIGHT Cast : Gina
Pulang kerja Gina mengambil gaji di mesin ATM, lalu berjalan menyusuri trotoar, melewati toko baju.
Gina:
Untuk upah yang tak lazim, aku rela tunduk di bawah kuasa orang-orang bermodal. Aku diperintah dari sore
sampai malam, peluhku diperas agar hidup tetap berlanjut.
(Melihat harga baju yang dipajang. Gina membuka tas,
menghitung uang, ia menemukan beberapa tagihan yang
harus dibayar)
5.EXT. Cafe – NIGHT
Cast : Gina, Teman, Pelanggan
seorang pelacur. Ia mengajak Gina bertemu calon pelanggan. Sejak itu, Gina ketagihan.
Gina:
(Sambil bersedih dan bercerita kepada
teman-temannya)
Aku ini seorang perempuan, dan aku tidak selemah seperti yang laki-laki bayangkan. Aku punya tenaga,
aku punya pikiran, aku bisa bekerja. Lalu, apa bedanya aku dengan laki-laki?
(Gina dikenalkan ke pelanggan oleh temannya)
Gaji yang tak masuk akal membuatku berhenti menjadi buruh, dan beralih menjadi seorang pelacur. Jadi, kalau aku mau memilih menjadi pelacur, kalian mau
apa?
CUT TO
6.EXT. LOKALISASI – NIGHT
Cast : Gina, Pelanggan, dan beberapa PSK.
Gina:
(Gina berdiri dengan beberapa PSK lainnya dan
menggoda beberapa pelanggan)
Apa bedanya buruh pabrik dan PSK? Buruh pabrik lebih dinistakan dengan upah yang tak setimpal, di cekik monster kapital. Terlepas dari itu, keduanya
sama-sama melacur.
CUT TO
7.EXT. RUMAH – DAY
Cast : Ayah, Ibu, Gina
Sore yang mendung berlabuh di rumah Gina. Angin kecil menerpa pelan daun-daun gugur di permukaan teras rumah. Di atas meja, kopi mengepul di samping kudapan pasar.
Gina:
(Berjalan menuju teras. Gawai yang digenggamnya
diletakkan di meja. Gina duduk di samping ayah dan ibu.
Ia menyalami ayah dan ibu dengan kedua tangannya, isyarat
segera berangkat kerja. Gina mengayunkan langkah kakinya
menuju keluar rumah.)
Gina:
Mustika berangkat kerja dulu.
Ibu:
(Menganggukan kepala, tersenyum)
Ayah:
Hati-hati, selesai kerja langsung pulang ya.
8.INT. Jalan – DAY Cast : Gina
Sore hari, jalanan tidak terlalu ramai.
Gina:
(Berjalan sejauh 200 meter dari rumah menuju jalan
raya untuk mencari angkutan kota. Tiba-tiba ia
tersadar, telepon genggamnya tertinggal di teras.)
9.INT. RUMAH – DAY
Cast : Ayah, Ibu, Gina.
Sore yang mendung masih berlabuh di rumah Gina. Ayah dan Ibu masih nyore di teras. Suara dan getar telepon genggam menunjukkan ada panggilan masuk
Ibu & Ayah:
(Sedikit terkejut mengetahui telepon genngam Gina
yang tertinggal)
Ibu: Halo.
Om Deni:
Halo Gina sayang. Nanti malam jadi kan? Om tunggu di hotel ya, jangan lama-lama. Om sudah nggak tahan.
Ibu: Ini siapa?
Ayah:
(Menatap heran.)
Om Deni:
Gina maksudnya apa? Ini Om Deni. Om bayar kamu mahal, jangan bercanda lho.
Ibu:
Saya tidak mempunyai anak bernama Gina!!
Ibu:
(Ibu mengakhiri panggilan. Memeriksa pesan-pesan di
HP Gina. Ia terkejut, menangis. Menunjukkannya
Gina:
(Sementara itu Gina berjalan menuju rumah bermaksud
mengambil HPnya yang tertinggal. Ia tercengang
mendapati kedua orangtuanya yang sedang tampak
gelisah. Ia berjalan menuju teras.)
Ayah:
(Merebut tas Gina, lalu menggeledahnya.)
Gina ditampar, dimaki dan dicaci setelah Ayahnya
mendapati kondom di dalam tas Gina. Mereka beradu mulut.
Ayah:
Mustika, ini apa?! Kamu melacur?! Iya?! Jawab!!
Gina:
Ayah tunggu, biar Gina jelaskan dulu!
Ayah:
Kamu melacur?! Iya Mustika?! Kamu rela mengganti nama kamu hanya untuk melacur?! Mau dikemanakan muka ayah?!
Muka ibumu?!
Ayah pikir aku melacur karena memang cita-citaku? Aku begini karena aku paham keluarga kita gimana. Aku paham
adik harus disekolahkan, perut kita harus diisi dengan layak, rumah harus dibayar. Uang hasil keringat aku untuk
siapa kalau bukan buat kalian?!
Pendapatan ayah tidak akan cukup buat kita semua!
Ibu:
(tak berhenti menangis dan memeluk Gina.)
Gina:
Dan ingat yah, ayah bilang lebih baik aku cepat menikah biar meringankan beban keluarga kita?! Lebih malu mana
yah?!
Ayah:
Diam kamu! Lancang mulut kamu!
Gina:
(Gina memilih kabur dari rumah)
10. EXT. JALANAN – NIGHT Cast : Gina
Petang berlabuh di jalanan yang kumuh dan rusuh. Gina berjalan tampak murung, langkahnya gontai, hatinya limbung. Matanya membasah, resah.
Gina:
(Sambil berjalan dan bermuka murung)
Di lain sisi, menjadi pelacur adalah bagian dari hidupku yang telah aku terima. Namun tidak bagi orangtuaku, mereka lebih terima jika anaknya menjadi
korban dari sistem patriarki dan bertahan hidup sebagai perempuan yang sedikitpun tidak merdeka.
Perempuan mana yang bercita-cita menjadi seorang pelacur? Upah menjadi buruh tak cukup untuk merawat
dan membalut tubuh.
CUT TO 11. EXT. HOTEL – NIGHT
Cast : Gina
Setelah selesai menjajankan tubuhnya untuk
Gina:
(Gina terbaring manja di samping pelanggan)
Menjadi pelacur mengurangi beban hidup ini. Aku tak lagi kehilangan banyak waktu, aku tak perlu menjadi
mesin produksi lagi.
Pelanggan:
(Mengambil uang dan memberikannya kepada Gina)
Perkara keputusan, aku yang harus memutuskan mau aku apakan hidupku, bukankah begitu?
Gina:
(Sambil mengenakan pakaian dan merapikan rambutnya
yang acak-acakan)
Jika kau putuskan, itu perkara frustasi terhadap moral dan nilai yang dipaksakan.
Aku lah puan atas diriku sendiriku.
(Gina mengambil uang di kasur)
Kalau kau bekerja dengan pena ditanganmu, apakah salah jika aku memilih bekerja dengan vaginaku? Apa yang akan kau nilai padaku dengan perjuanganku untuk hidup di dunia yang penuh dengan kefrustasian
Storyline ”Di balik Kepak Kupu-Kupu”
Oleh Jessica Moranggi Lumbantobing
November//2016
dinyalakan
- Gina harapan supaya
aku tumbuh
menjadi
perempuan yang terhormat.
- Air
keluar dari kamar mandi
- menyusul
pelanggan yang sedang berbaring
jauh memenuhi syarat menjadi perempuan
terhormat,
Gina: Banyak
perempuan yang mengganti
namanya ketika
(CUT TO)
bukan sekedar untuk
yang mewakili hidupku
sekarang,
hidup yang
tergantung dari tengah-tengah kudapan di meja
- Ibu duduk
disamping ayah
- Gina dengan ayah dan ibu
menafkahimu?
Perempuan itu
baiknya di
rumah mengurus dapur. Urusan mencari uang biar laki-laki
saja. Betul
- Gina
tersenyum
- Gina pergi
dari rumah
(CUT TO)
Ibu:
Betul pak.
Yasudah, lekas berangkat
kerja. Hati-hati lho cah SFX: Visual ambience
Sebelum melacurkan vaginaku, aku terlebih dulu melacurkan tenagaku di tempat ini.
membelai
(CUT TO)
antar pulang? Masa perempuan cantik kayak kamu naik
kedalam ATM
- Gina
melihat saldo rekening
- Gina pergi
dari mesin ATM
(CUT TO)
Backsound
Gina:
Untuk upah yang tak lazim, aku rela tunduk di bawah kuasa orang-orang masuk toko
-
Melihat-lihat baju
- Gina
melihat
Backsound
Gina:
Aku diperintah dari sore
sampai malam,
peluhku
harga baju dan tagihan
- Gina keluar lalu duduk dengan SFX: Visual Ambience
Aku ini seorang
perempuan, dan aku tidak
selemah
seperti yang laki-laki bayangkan.
Aku punya tenaga, aku punya pikiran, aku bisa
bekerja. Lalu, apa bedanya aku dengan laki-laki?
Gaji yang tak masuk akal membuatku berhenti
(CUT TO)
dan beralih menjadi seorang pelacur.
Jadi, kalau aku mau memilih menjadi pelacur, kalian mau apa?
Apa bedanya buruh pabrik dan PSK? Buruh pabrik lebih dinistakan dengan upah yang tak setimpal, di cekik monster kapital.
7 65” Day Rumah (Flashback)
- Gina
memberikan uang kepada ibu dan berpamitan kepada ayah dan ibu
Minggu ini aku masuk sore, jadi pulangnya pasti malam. Mustika
berangkat kerja dulu. Ayah:
- Ibu
mengangkat telfon dari pelanggan
- Ayah
bertanya dan ibu memberi handphone Gina kepada ayah
- Gina datang
dan direbut tasnya oleh ayah jangan lama-lama. Om sudah nggak tahan. Ibu:
Ini siapa? Om Deni:
Gina maksudnya apa? Ini Om Deni. Om bayar
kamu mahal,
jangan
bercanda lho. Ibu:
Saya tidak
- Ayah
ayah beradu mulut
jelaskan dulu! Ayah:
Kamu melacur?! Iya Mustika?!
Kamu rela
mengganti nama
kamu hanya melacur karena memang
cita-citaku? Aku
begini karena
aku paham
keluarga kita
- Ibu
menangis dan memeluk Gina
- Melepas
pelukan ibu
- Ayah lalu pergi
-(CUT TO)
hasil keringat
aku untuk cepat menikah biar
meringankan beban keluarga kita?! Lebih
malu mana
yah?!
Ayah:
Diam kamu!
10 40” Night Jalan raya
- Gina
berjalan di jalan raya
Backsound:
pelacur adalah
bagian dari
menjadi korban
dari sistem
patriarki dan bertahan hidup sebagai
perempuan yang sedikitpun
tidak merdeka.
Perempuan mana yang bercita-cita menjadi seorang
pelacur? Upah menjadi buruh
tak cukup
(CUT TO) menjadi mesin produksi lagi.
11 58” Night Hotel
- Gina dan
Pelanggan terbaring kasur
- Pelanggan
Mengambil menjadi mesin produksi lagi.
Gina: Perkara
keputusan, aku
yang harus
memutuskan mau
aku apakan
hidupku, bukankah begitu?
- Gina
berkaca dan merapikan
terhadap moral dan nilai yang
bekerja dengan pena
ditanganmu, apakah salah
jika aku
memilih
bekerja dengan vaginaku?
Apa yang akan
kau nilai
padaku dengan perjuanganku
(BLACK SCREEN) Bumpe
r out 5”
- Judul Di
Balik Kepak Kupu-Kupu
Backsound:
Pasir -
40” - Credit
title
4” - Copyright
FISKOM UKSW
Lembar hasil
Responden
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA
HASIL PENILAIAN UJI PUBLIK UNTUK TUGAS AKHIR (TA) FILM PENDEK
Nama Mahasiswa
: JESSICA MORANGGI LUMBANTOBING
NIM : 362013104
Judul Tugas Akhir : PRODUKSI FILM PENDEK DIBALIK KEPAK KUPU-KUPU
(Fenomena Prostitusi yang Diakibatkan oleh Ketidaksetaraan Gender)
Hari, Tanggal Uji Publik
: KAMIS, 6 APRIL 2017
Tempat Uji Publik : STUDENT CENTER UNIVERSITAS KRISTEN SATYA
WACANA
NO ASPEK YANG DINILAI
PENILAIAN
SB B CB KB TB Tida k isi
1. Nama Film Pendek ini menarik untuk khalayak sasarannya.
6 14 3
2. Pesan dalam Film Pendek ini sesuai untuk khalayak sasarannya.
7 14 2
3. Khalayak sasaran dapat memahami dengan jelas pesan yang disampaikan melalui Film Pendek ini.
4. Durasi Film Pendek ini sesuai untuk khalayak sasarannya.
4 16 3
5. Pengisi suara yang menarasikan Film Pendek ini terdengar jelas dalam menyampaikan pesan.
9 13 1
6. Kualitas audio dalam Film Pendek ini jernih.
9 10 4
7. Kualitas gambar dalam Film Pendek ini baik dan jelas.
12 9 2
8. Narasumber dapat menyapaikan pesan dengan baik, tepat sasaran tujuannya.
5 14 2 2
9. Bahasa yang digunakan dalam Film Pendek sesuai dan dapat dipahami oleh khalayak sasarannya.
5 12 5 1
10. Film Pendek ini layak untuk di publikasikan kepada khalayak sasarannya.
8 8 7
11. Film Pendek ini telah memenuhi Etika.
5 10 6 2
Catatan Tambahan :
1. Durasi sebenarnya/sepertinya kurang lama.