• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekstraksi Minyak dari Biji Pepaya (Carica Papaya) dengan Metode Soxhlet Extraction dengan Mengunakan N-Butil Asetat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ekstraksi Minyak dari Biji Pepaya (Carica Papaya) dengan Metode Soxhlet Extraction dengan Mengunakan N-Butil Asetat"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRAK

Biji Pepaya merupakan limbah yang dihasilkan dari industri rumahan. Umumnya, biji pepaya dijadikan bibit tanaman pepaya. Biji pepaya berpotensi sebagai edible oil. Minyak biji pepaya dapat diperoleh dengan proses ekstraksi menggunakan pelarut n-butil asetat dalam alat sokhlet. Pada penelitian ini digunakan biji pepaya sebagai bahan baku dengan menggunakan pelarut n-butil asetat. Variabel yang diamati adalah waktu ekstraksi dan perbandingan biji pepaya:pelarut. Hasil penelitian menunjukkan komposisi asam lemak minyak biji pepaya tertinggi adalah asam oleat sebesar 63,22% dan diikuti asam palmitat sebesar 17,57%. Bilangan iodin minyak biji pepaya 16,91 mg/gram, Bilangan peroksida minyak biji papaya tidak terdeteksi,

Spesific gravity minyak biji pepaya 0,8939, Kadar asam lemak bebas minyak biji pepaya 5,6410%. kandungan minyak tertinggi diperoleh pada waktu ekstraksi 220 menit dengan perbandingan biji pepaya:pelarut 1:8 sebesar 43%. Dari hasil analisis yang dilakukan pada penelitian ini menunjukkan bahwa minyak biji kurma belum memenuhi standar untuk edible oil.

Kata kunci : edible oil, minyak biji pepaya, soxhlet extraction, kandungan minya k, bilangan iodin, spesific gravity,kadar asam lema k bebas, komposisi asam lemak

(2)

viii

ABSTRACT

Papaya seed it is a waste product from home industry. Commonly, papaya seed used to be a new plant to grow. Papaya seed have a potential as a edible oil. Soxhlet is used to obtain the oil from papaya seed by using several solvent such as: petroleum ether, methanol and n-hexane. In this research, papaya seed as raw material by using a solvent n-butyl acetate. The variables studied were the time of extraction and the ratio papaya seed to solvent . The results showed that the highest fatty acid com position of papaya seed oil was oleic acid 63,22% and followed by lauric acid 17,57%. Iodine value of date seed oil was 16,91 mg / g. Peroxide value of papaya seed oil not definition. Specific gravity of papaya seed oil was 0,8393. Free fatty acid content of papaya seed oil was 5,6410%. The highest oil content obtained in the extraction time 220 minutes with the ratio papaya seed to solvent = 1 : 8. The oil content was obtained 43%,. From the result at this research showed that papaya seed oil was not fulfilled standard for the edible oil.

Keyword : edible oil, papaya seed oil, soxhlet extraction, oil content, iodine value, specific gravity, free fatty acid, fatty acid composition

Referensi

Dokumen terkait

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT RESERSE NARKOBA.. STRUKTUR ORGANISASI DIT RESNARKOBA

Hal ini dikarenakan dengan penggunaan buku teks, guru dapat memberikan demonstrasi atau sebalikanya murid pun dapat melakukan demonstrasi, hal tersebut lah yang

Kursi pada Food Court The Kiosk terasa kurang nyaman sebagai fasilitas duduk karena kemiringan sandaran kursi tidak sesuai standar ergonomi yang seharusnya

E-magazine ITMagz ini dibuat dengan menggunakan Macromedia Dreamweawer MX untuk membuat tampilan halaman website dan bahasa pemrograman XML dengan Cascanding Style Sheet ( CSS )

Hendro Gunawan, MA

Siswa dapat menentukan nilai logaritma suatu bilangan jika diketahui nilai logaritma dari dua bilangan lain

menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengemb angan dari yang dipelajari nya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif

Padahal sasaran utama dari pelayanan KB adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yaitu berkisar dari 20-35 tahun. Rentang usia ini optimal untuk wanita hamil dan melakukan