• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Reliability Plant Burner Manage

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Reliability Plant Burner Manage"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Abstract— Secara umum keterandalan yaitu kemampuan peluang suatu alat untuk tidak rusak dengan waktu rentang tertentu. Ada 3 (tiga) parameter yang diuji dalam perbaikan yaitu Time To Failure (TTF), Mean To Failure (MTTF), dan Time To Reability (TTR). Setelah mendapatkan data TTF, MTTF, dan TTR maka didapatkan R(t) (peluang alat tersebut tidak gagal) dan F(t) (seberapa dekat distribusi data dengan real data). Dalam data maintenance ada 2 (dua) yaitu data menuju kegagalan dan data menuju perbaikan. Untuk itu laporan ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana menghitung TTF, TTR, R(t) dan menghitung pendekatan distribusi dengan memakai sebuah software bernama easyfit untuk mengetahui keandalan alat pada sebuah pabrik.

I. PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Pada umumnya, kualitas dan validitas instrument yang digunakan dapat dipahami karena berfungsi mengungkapkan fakta menjadi data, sehingga jika instrumen yang digunakan mempunyai kualitas yang memadai dalam arti valid dan reliable maka data yang diperoleh akan sesuai dengan fakta atau keadaan sesungguhnya di lapangan. Sedangkan jika kualitas instrumen yang digunakan tidak baik dalam arti mempunyai validitas dan reliabilitas yang rendah, maka data yang diperoleh juga tidak valid atau tidak sesuai dengan fakta di lapangan, sehingga dapat menghasilkan kesimpulan yang keliru.

Untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian, kita dapat menggunakan instrumen yang telah tersedia dan dapat pula menggunakan instrumen yang dibuat sendiri. Instrumen yang telah tersedia adalah instrumen yang sudah dianggap baku untuk mengumpulkan data variabel-variabel tertentu. Mengingat pentingnya peranan instrument tersebut, maka perlu dilakukan reliabilitas tes yang bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana instrumen dapat dipercaya. Semakin cocok dengan skor sesungguhnya maka akan semakin tinggi reliabilitasnya. Time To Failure (TTF) yang merupakan data yang ditentukan dari sebuah peralatan atau mesin yang dihidupkan sampai mesin tersebut mati atau rusak. Time To Repair (TTR) merupakan waktu untuk memperbaiki yang berguna untuk menentukan availability dan maintenancebility, tetapi TTR mutlak dipakai di maintenancebility. Setelah mendapatkan data TTF, lalu

mencari pendekatan fungsi distribusinya, misalnya exponensial. Setelah diketahui pendekatan distribusi, akan diketahui fungsi distribusi data atau biasa disebut f (t). Setelah mendapatkan f (t), maka mencari F (t) dan terakhir mencari R (t). Reliabilitas juga merupakan derajat kepercayaan dimana skor penyimpangan individu relatif konsisten terhadap tes sama yang diulangi.

1.2

Profil Perusahaan

Lapindo Brantas, Inc (LBI) bergerak di bidang usaha eksplorasi dan produksi migas di Indonesia yang beroperasi melalui skema Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di blok Brantas, Jawa Timur. LBI melakukan eksplorasi secara komersil di 2 wilayah kerja (WK) di darat dan 3 WK lepas pantai dan saat ini total luas WK Blok Brantas secara keseluruhan adalah 3.042km2. Sementara komposisi jumlah

Penyertaan Saham (Participating Interest)perusahaan terdiri dari Lapindo Brantas Inc. (Bakrie Group) sebagai operator sebesar 50%, PT Prakarsa Brantas sebesar 32% dan Minarak Labuan Co. Ltd (MLC) sebesar 18%. Dari kepemilikan LBI telah menemukan cadangan-cadangan migas yang berpotensi sangat baik, antara lain di lapangan Wunut yang terletak di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Lapangan Wunut dinyatakan komersial dan mulai berproduksi pada bulan Januari 1999. Kemudian disusul oleh lapangan Carat di Kabupaten Mojokerto juga yang telah dinyatakan komersial pada tahun 2006, lalu lapangan Tanggulangin yang mulai dinyatakan komersial pada bulan Juni 2008.

Untuk memajukan usahanya, LBI didukung oleh 77 orang karyawan tetap dan kontrak, ditambah 142 orang dari kontrak pihak ketiga.

Kegiatan eksplorasi LBI bertujuan untuk mencari cadangan minyak dan gas (migas) baru di WK Blok Brantas. Untuk merealisasikan tujuan tersebut, maka diterapkanlah strategi eksplorasi yang dijalankan dengan menggunakan seluruh aspek sumber daya yang ada termasuk dengan menerapkan konsep eksplorasi baru dan inovatif, optimalisasi

Analisis

Reliability

Plant Burner Management

GDU 200 Pada PT.

Lapindo Brantas, Inc di Jawa Timur

Dyah Ratna K.M.S (2410030050), Ahmad Sholeh Huddin (2410030051), Digdyo Niti

Santoso (2410030055), Rahadian Agnies S.P (2410030056)

Program Studi DIII Teknik Instrumentasi Jurusan Teknik Fisika – Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Keputih Sukolilo, Surabaya 60111

Email : dheya.ratna@yahoo.com

(2)

teknologi terkini, dan membangun kembali citra perusahaan di mata para pemangku kepentingan (stakeholders). Penerapan strategi secara tepat ditambah kontrol serta pengelolaan yang baik tentunya akan membantu usaha pencarian cadangan migas di Blok Brantas.

1.3 Permasalahan

Permasalahan yang terjadi adalah bagaimana menghitung TTF (Time To Failure), bagaimana menghitung TTR (Time To Repair), bagaimana menghitung pendekatan distribusi (PDF dan bagaimana menghitung R (t).

1.4 Tujuan pada plan Burner Management GDU 200 pada PT. Lapindo Brantas, Inc di Jawa Timur yang terdiri dari 11 komponen yaitu spark plug A, spark plurk B, thermocouple cable A, thermocouple cable B, thermocouple controller A, thermocouple controller B, burn pilot A, burn pilot B, temp. fleksible A, temp. fleksible B, dan juga panel. Beberapa komponen pada plan tersebut yaitu thermocouple cable A dan juga thermocouple cable B yang akan dibahas TTF dan juga TTRnya. Dari komponen tersebut maka dapat diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 2.1 Data TTF dan TTR pada plan Burner Management GDU 200

Inspection

Date (1) Condition (2) (hari)TTF (jam)TTR

22 – Sep – 06 Check – good

15 – Mar – 07 Change–failure

1200 0,5

19 – Apr – 07 Check – good

-

-6 – Oct – 07 Change–failure

1450 1

8 – Feb – 08 Change–failure

900 1

7 – May – 08 Check – good

-

-12 – Aug – 08 Check – good

-

-10 – Sep – 08 Change–failure 1520 1

7 – Oct – 08 Check – good

-

-6 – Nov – 08 Check – good

-

-4 – Dec – 08 Change–failure

590 0,5

4 – Feb – 09 Check – good

-

-5 – Aug – 09 Change–failure

1830 1

8 – Sep – 09 Check – good

-

-14 – Oct – 09 Check – good

-

-16 – Dec – 09 Change–failure

940 1

27 – Jan – 10 Cleaning– failure

300

0,5

23 – Feb – 10 Change–failure

180 0,5

Pada pengujian data dengan menggunakan software easyfit, Plan burner management GDU 200 distribusi yang terdekat adalah menggunakan pendekatan distribusi Gen Extreme Value yang diperoleh grafik sebagai berikut :

Grafik 3.1 Pendekatan Distribusi Gen. Extreme value Di distribusi Gen. Extreme Value ini terdapat beberapa parameter yaitu :

(3)

Dengan : K = -0.42366 σ = 678.39 µ = 787.82

sehingga dapat dilakukan perhitungan dengan rumus sebagai berikut :

3.5 Pendekatan Distribusi pada Software Matlab

Grafik 3.5 Pendekatan Distribusi normal pada matlab 2.3 Perhitungan reliability

Perhitungan reliability pada easyfit

t f(t) R(t)

0 0.076432 0.923568

1200 0.609353 0.390647

1450 0.752943 0.247057

900 0.430654 0.569346

1520 0.789507 0.210493

590 0.268082 0.731918

1830 0.919953 0.080047

940 0.453841 0.546159

300 0.153615 0.846385

180 0.117975 0.882025

Perhitungan Reliability pada pada Mathlab

III. PEMBAHASAN

Berdasarkan data operasi Plan Burner Management GDU 200 di PT. Lapindo Brantas Inc. yang diperoleh dapat diketahui reliability atau keterandalan dari plant tersebut. Selain diketahui reliability juga diketahui MTTF atau mean time to failure. Sehiingga didapatkan bahwa penggunaan software matlab nilai MTTF lebih mendekati. Dari distribusi data juga lebih baik pada software matlab.

IV. KESIMPULAN

Untuk menentukan nilai reliability pada suatu plant atau instrument maka harus diketahui TTF dan TTR, setelah itu mencari pendekatan distribusi data. Setelah distribusi data diketahui maka menghitung nilai reliability. Dan penggunaan software matlab distribusi data lebih baik disbanding easyfit.

V. SARAN

Saran yang bias diberikan untuk mendapatkan nilai keterandalan suatu alat dalam selang waktu tertentu yaitu seharusnya data lebih detail dalam arti jam waktu alat tersebut beroperasi.

DAFTAR PUSTAKA

E.Ebeling Charles, Reliability and Maintainbility Engineering. Candiasa, I Made, Statistik Multivariat Disertai Aplikasi Dengan SPSS, Singaraja:Unit Penerbitan IKIP Negeri Singaraja,2003.

Gambar

Tabel  2.1  Data  TTF  dan  TTR  pada  plan  BurnerManagement GDU 200
Grafik 3.5 Pendekatan Distribusi normal pada matlab

Referensi

Dokumen terkait

Pada usaha ternak sapi potong dengan menggunakan jerami padi terfermantasi sebagai pakan ternak, hasil perhitungan FC/g menunjukkan bahwa jenis sapi PO asal Boyolali dan Sumba

Itu semua memerlukan kemampuan dan kemauan Kepala Desa, Perangkat Desa, para Anggota BPD, dan para Tokoh Desa (baik Tokoh Agama,.. PipinHanapiah, Diklat Kelegislatifan Desa,

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka penggalang di SD Jaranan Banguntapan Bantul dapat dilihat dari 1) perencanaan pihak

Sumber : Anonim, 1997, Konsep Laporan Akhir Penyusunan Rencana Detail Kawasan Ratu Boko Tahap II, hal: II - 20. Tabel 7 : TeIjemahan Arsitektural Vegetasi Kawasan

Untuk semua pihak yang telah membantu penulis baik dari segi moril maupun materil dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih, mohon maaf jika saya

Pada saat harga suatu layanan jasa komunikasi seluler mencapai harapan pelanggan, maka akan berpengaruh terhadap pembelian ulang selama harga layanan masih berada

Klasifikasi agregat menjadi kasar, halus dan filler adalah berdasarkan ukurannya yang ditentukan menggunakan saringan. Mutu agregat mempengaruhi kekuatan dan ketahanan konkrit. Adapun

Kadar glukosa darah rata-rata tikus sehat, tikus hasil induksi MLD-STZ dan tikus hasil terapi herbal spray Spirulina sp.. Perlakuan Rata-rata Glukosa