• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran media massa Amerika Serikat dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran media massa Amerika Serikat dalam"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Afghanistan dan Campur Tangan Media Massa Amerika Serikat

Peranan media Massa Amerika Serikat ketika perang antara Afghanistan dengan Uni Soviet begitu menarik pemerhati berita diseluruh dunia. Media Massa Amerika Serikat terutama NewsWeek dan Magazine sangat mendukung dengan perlawanan Afghanistan terhadap pasukan Uni Soviet, perlawanan terhadap pasukan Soviet dilakukan demi menghentikan laju ekspansi komunis dikawasan Asia. Akan tetapi segera setelah para Mujahidin Afghan berhasil mengalahkan Uni Soviet, pemberitaan tentang perjuangan mujahidin Afghan tidak begitu diangkat dalam media massa Amerika seperti sebelumnya. Sebaliknya, media massa Amerika justru memberikan berita yang cukup pahit terhadap masyarakat internasional, dimana Taliba sebagai para mujahidin Afghan telah diberitakan memberikan aturan-aturan yang keras terhadap warga negaranya, serta melarang hak-hak yang seharusnya didapat oleh kaum perempuan. Sehingga perlakuan pemerintah Taliban menuai kritik dari masyarakat internasional yang secara khusus dari negara-nagara yang tergabung dalam Uni Eropa.

Hubungan Amerika Serikat dengan Afghanistan sebelum Peristiwa 11 September 2001. Hubungan kedua negara antara Amerika Serikat dengan Afghanistan dapat dikatakan dari tahun 1919. Dimana saat itu penganut pembaharuan monarki memberangkatkan utusan dari Afghanistan pertama kali ke Washington DC untuk mengikuti pembebasan atau mendapat kedaulatan dari kerajaan Inggris. Namun secara resmi hubungan diplomatik antara kedua negara baru dimulai pada tahun 1934 sampai tahun 1935, dimana pada waktu itu kedua negara telah saling menunjuk duta besar untuk menjalankan misi diplomasi. Hubungan kedua negara antara Amerika dengan Afghanistan mengalami ketidak konsistenan dalam pola kerjasama.

(2)

Selama berlangsungnya perang dingin, Afghanistan dijadikan tempat yang digunakakan oleh negara yang bertikai untuk mempengaruhi kawasan Timur Tengah. Invasi Uni Soviet pada tahun 1979 ke Afghanistan, membuat Amerika secara aktif mendukung penuh perlawanan pejuang mujahidin dalam penyelidikan ancaman konten komunis yang secara resmi dilakukan dalam mendukung pemerintahan Afghanistan.

Kependudukan Uni Soviet di Afghanistan berakhir pada tahun 1989 setelah koalisi antara Amerika dengan mujahidin dibawah kepemimpinan Ahmed Shah Massoud. Pada tahun 1990-an, hubungan antara Amerika Serikat dengan Afghanistan menampakan bukan kearah yang harmonis, namun sebaliknya hubungan jadi memburuk. Amerika Serikat terhadap Afghanistan telah menjatuhkan sanksi ekonomi dan tidak mengakui pemerintahan Taliban. Selama dekade terahir, nama Afghanistan atau Taliban oleh kebanyakan orang Amerika dianggap seperti boneka yang rusak dan tidak berguna.

Setelah adanya persetujuan Jenewa, Uni Soviet menarik diri dari Afghanistan pada tahun 1989. Presiden Mohammad Najibullah yang didukung oleh Uni Soviet akhirnya harus turun dari kursinya pada bulan April tahun 1992. Meskipun demikian, adanya berbagai macam perbedaan seperti budaya, Agama, dan perihal bahasa di dalam Mujahidin, kemudian menyebabkan peristiwa berdarah antar mujahid Afghan, sehingga insiden perang penduduk sipil tidak dapat dihindari dan sampai akhirnya muncul Taliban.

Sejak penarikan pasukan yang dilakukan oleh Uni Soviet di Afghanistan, Amerika tidak lagi memberikan perhatian khusus untuk memecahkan permasalahan dari Afghanistan. Selama terjadi perang antara Afghanistan dengan Uni Soviet, Amerika Serikat telah memberikan dana sebesar 3 miliyar dollar Amerika kepada Afghanistan untuk bantuan militer, ekonomi dan gerakan perlawanan terhadap Uni Soviet.

(3)

Peran media massa Amerika Serikat dalam perang Afghanistan dengan Uni Soviet Peperangan antara Afghanistan dengan Uni Soviet yang akhirnya dimenangkan oleh Afghanistan, dimanfaatkan oleh Amerika serikat dalam membangun citranya di dunia internasional. Dalam media yang beredar baik itu cetak maupun elektronik di Amerika Serikat, disebutkan bahwa kemenangan Afghanistan atas Uni Soviet tidak lepas dari kesuksesan kebijakan Amerika Serikat dan program-program Badan Intelijan Amerika (CIA) di Afghanistan. Hal ini yang kemudian menggiring opini masyarakat internasional seakan-akan Amerika Serikat merupseakan-akan negara yang memiliki power dalam mengendalikan segala permasalahan internasional.

Tidak hannya itu, Amerika Serikat juga menciptakan propaganda terhadap masyarakat internasional melalui media massa, seperti wawancara analisa, surat kabar, buku, dan lainnya. Propaganda yang telah diciptakan Amerika Serikat terhadap masyarakat internasional ialah Badan Intelijen Amerika (CIA) yang sebenarnya menciptakan para mujahid Afghanistan, dan sosok pemimpin seperti syaikh Abdullah Azzam dan Syaikh Usamah bin Ladin yang di peruntukan untuk mengalahkan Uni Soviet.

Dalam kasus yang sama, pada tahun 1988 Amerika menciptakan Propaganda tentang kemenangan Afghanistan melalui Produksi Film Rambo 3, dimana yang di dalamnya dikisahkan Rambo digambarkan dapat menembak jatuh banyak pesawat Uni Soviet, menghancurkan benteng-benteng membebaskan para sandera pejuang, baik dari pihak Afghan maupun Amerika, dan pada bagian akhir film tersebut dikisahkan juga Rambo menyampaikan rasa belas kasih Amerika serikat terhadap orang lemah, kepedulianya kepada orang-orang tertindas, dan kegigihannya untuk membantu kaum muslimin yang bangga terhadap Amerika Serikat.

Lebih lanjut, Media Massa Amerika meliputi Newsweek dan Magazine digunakan sebagai penghormatan para mujahid Afghan untuk jasa mereka dalam mengalahkan Uni Soviet dan menghentikan laju ekspasnsi komunis. Namu setelah jatuhnya Uni Soviet dan menghilangnya komunis jasa para mujahid tidak lagi diperlukan.

(4)

perang Suci. Para Mujahid Afghan oleh media massa Amerika telah diberitakan sebagai rekan yang hebat.

Setelah kemunculan Taliban, Afghanistan digambarkan sebagai kawasan yang rentan akan terorisme. Taliban yang menerapkan syari’at Islam di Afghanistan, namun media massa telah salah menggambarkan rezim Taliban. Media massa menggarkan Taliban sebagai rezim yang tidak beradab, serta mahluk yang ganas. Dalam realitanya, Taliban menjalankan tatanan hukum di Afghanistan, namun media massa Amerika telah memberitakan rezim Taliban sebaliknya. Media massa Amerika menceritakan penuh kejahatan Taliban seperti melarang perempuan untuk keluar rumah tanpa seorang keluarga laki-laki, aturan yang keras dalam memakai jilbab, pembatasan pendidikan perempuan dan pekerjaan untuk perempuan.

Dampak Keterlibatan Amerika Serikat Dalam Perang Afganistan Vs Uni Soviet

Intervensi Amerika Serikat dalam perang antara Afghanistan dengan Uni Soviet berdampak pada image Afghanistan di dunia internasional. pemberitaan media massa Amerika Serikat, dalam hal ini memiliki sumbangsih yang begitu besar dalam pembentukan opini masyarakat internasional terhadap Afghanistan. Dengan adanya media massa Amerika serikat, Afghanistan tentu mendapat dukungan dari negara-negara yang pro Amerika serikat untuk menghentikan laju ekspansi komunis di Afghanistan.

Pada awalnya dukungan Amerika terhadap Afghanistan begitu kuat dalam perang melawan Uni Soviet, namun ketika Taliban yang mengambil kontrol sepenuhnya terhadap jalanya pemerinthan yang ada di Afghanistan semuanya jadi berubah. Taliban yang memberlakukan syari’at agama islam, telah diberitakan Newsweek and Magazine media massa amerika serikat seakan-akan Taliban hanya menjunjung hak pria dengan mengesampingkan hak perempuan.

(5)

ekstrim terhadap Afghanistan yang dibuat oleh Amerika, akhirnya membuat kontrol atas pemerintahan Taliban terhadap Afghanistan tidak diakui oleh Washington dan beberapa negara yang tergabung dalam aliansi Uni Eropa.

Kesimpulan

Melihat pemaparan yang ada diatas, jika dilihat secara mendalam apa yang sebenarnya kemenangan Afghanistan atas Uni Soviet tidak lepas dari perjuangan para mujahidin Afghan. Mujahidin Afghan menyerukan kepada warga Afghanistan untuk melakukan pemberontakan terhadap pemerintah yang mendukung terhadap komunis. Dalam menyerukan gerakan perlawan terhadap laju ekspansi komunis, Mujahidin Afghanistan mendapat dukungan penuh dari Amerika. Terlihat bahwa, amerika memberika bantuan dana begitu besar terhadap Afghanistan saat perang.

Kemudian apa yang dilakukan oleh Amerika serikat, melalui sarana propaganda media massa ialah untuk mengalahkan Uni Soviet dan memenangkan perang dingin melalui sarana propaganda yang secara kebetulan Afghanistan digunakan sebagai jalan keluar. Perlakuan terhadap Soviet ini muncul menyusul pukulan Uni Soviet dengan memprakarsai berdirinya Pakta Warsawa untuk menanggapi pembentukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang yang digagas oleh Amerika Serikat.

(6)

Daftar Pustaka

Kolhatkar, S. 2013.“The Impact of U.S. Intervention on Afghan Women's Rights”. Berkeley Journal of Gender, Law & Justice XVII/September:

-Shabir, G. 2011. “US Mass Media and Image of Afghanistan: Portrayal of Afghanistan by Newsweek and Time”. A Research Journal of South Asian Studies XXVI/Januari-Juni: 803-101.

Battar, S. 2011. “Kebohongan Media Barat dan Amerika atas klaim mereka terhadap keberhasilan Jihad Afghan melawan Uni Soviet” dalam http://www.arrahmah.com/read/2011/05/08/12363-kebohongan-media-barat-dan-amerika-klaim-mereka-terhadap-keberhasilan-jihad-afghan-melawan-uni-soviet.html diakses 22 Oktober 2014 (20:49 WIB)

2014. ”Soviet invasion of Afghanistan” dalam

(7)

AUTOBIOGRAFI

Nama saya Haris Prananda biasa dipanggil haris atau om (khusus teman yang sudah akrab). Dalam hal pendidikan saya tidak terpaku pada penjurusan yang sedang saya tempuh, berbagai bidang keilmuan yang sekiranya dapat membuat kehidupan lebih baik akan saya lakukan. Sejak duduk dibangku sekolah hingga perkuliahan saya telah mengambil dua fokus jurusan yang berbeda, ketika SMK saya mengambil jurusan Tehnik Komputer dan Jaringan di SMKN 1 Glagah, Banyuwangi dan waktu kuliah saya memutuskan untuk memilih jurusan Hubungan Internasional di Universitas Muhammadiyah Malang sebagai wadah menimba ilmu.

Sebagai mahasiswa yang ingin mandiri dari ketergantungan (uang saku) kepada orang tua. Sejak semester 4 saya telah mengikuti berbaggai lembaga Survei yang cukup ternama di belantika percaturan politik Indonesia. Dari sana tidak hanya komisi yang saya dapatkan, tetapi juga pengalaman yang kemudian saya jadikan sebagai ilmu dalam kehidupan saya.

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Kimia. © Vera Pangni Fahriani

As noted above, CIRCA does not know how long the light has been green when it is observed; therefore, in the worst case, it is assumed that the temporal transition to the yellow state

Kedelapan , internalisasi nilai religius peserta didik dengan penanaman nilai peduli lingkungan 58. Peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu

Pada sel bahan bakar PEM, ruang alir harus didesain untuk mengurangi penurunan tekanan ketika memberikan perpindahan massa yang cukup dan seimbang melalui lapisan

Undang-undang No.18 tahun 1965 yang sudah dirasakan lagi tidak relevan dengan tuntutan dan perkembangan politik pada masa itu kemudian mendorong untuk memunculkan Undang-undang

Lampiran 1 Curriculum Vitae ... Lampiran 3 Kartu Bimbingan Skripsi .... Penelitian dalam skripsi ini di latar belakangi oleh keinginan penulis untuk mengomparasikan antara

Windows 95 diperkenalkan dengan menggunakan rancangan menu "Start", menu inovatif untuk mengakses grup program (pengganti Program Manager ),

MENINGKATKAN FUNGSI KETERAMPILAN GERAK DASAR MANIPULATIF SISWA MELALUI PENGGUNAAN TAHAP UTILISASI GERAK DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL.. Universitas Pendidikan Indonesia |