• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDEKATAN DAN MODEL PENGEMBANGAN KURIKU (22)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENDEKATAN DAN MODEL PENGEMBANGAN KURIKU (22)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PENDEKATAN DAN MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM Ghina Nur Afifah (1400418)

Pendidikan Seni Musik - FPSD ghinanafifah@gmail.com

Pendekatan pengembangan kurikulum adalah cara kerja dengan menerapkan strategi dan metode yang tepat dengan mengikuti langkah Secara umum pendekatan-pendekatan pengembangan dalam kurikulum ada dua, yaitu Pendekatan Sentralistik (Pendekatan Top down) dan Pendekatan Desentralistik (Pendekatan Gross Roots).

Pendekatan Sentralistik adalah pendekatan yang terpusat. Pendekatan ini memiliki kelebihan adalah mudahnya dicapai consensus atau kesepakatan bersama, sangat baik dan memelihara budaya nasional, sangat membantu dalam perlasan kesempatan belajar, mudah dalam mengadakan inovasi, sedangkan kekurangan pendekatan sentralistik adalah kurang mampu beradaptasi dengan kebutuhan lokal (daerah).

Pendekatan Desentralistik adalah pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing. Kelebihan pendekatan ini adalah mudah diadaptasi dengan kebutuhan dan situasi budaya daerah/lokal, namun memiliki kelemahan yaitu kesulitan untuk mencapai konsensus dari berbagai keragaman kebutuhan daerah. Tuntutan utama dari pendekatan desentralistik adalah tuntutan kemampuan setiap pengembang kurikulum yang harus menyebar dari tingkat pusat, daerah, sampai pada tinglkat satuan pendidikan di sekolah.

Model pengembangan kurikulum, yaitu langkah sistematis dalam penyusunan kurikulum.. Berikut model-model pengembangan kurikulum, diantaranya:

1. Model Ralph Tyler. Model pengembangan kurikulum berdasarkan pada beberapa pertanyaan, tahap yang mengarah pada langkah-langka pengembangan kurikulum. Tahap itu meliputi menentukan tujuan pendidikan, menentukan proses pembelajaran yang harus dilakukan, menentukan organisasi pengalaman belajar, menentukan evaluasi pembelajran.

2. Model Taba. Menurut Taba, guru harus berperan aktif dalam pengembangan kurikulum yaitu sebagai inovator. Model ini bersifat induktif.

3. Model Beauchamp. Proses pengembangan kurikulum meliputi lima tahap, yaitu: Menentukan arena atau wilayah yang akan dicakup oleh kurikulum, menetapkan personalia, organisasi dan prosedur pengembangan kurikulum, implementasi kurikulum, dan evaluasi kurikulum.

Daftar Pustaka:

Tim Pengembang MKDP (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.

(2)

Referensi

Dokumen terkait

menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,035 apabila dibandingkan dengan derajat kepercayaan ( α ) yang telah ditentukan yaitu sebesar 0,05. Tingkat signifikansi CR ( X2)

Con el paso del tiempo, la evolución dentro del arte callejero y la aceptación del mismo dentro de los circuitos mercantiles del arte por parte de las personas ajenas a

Ini adalah halaman laporan stok yang digunakan oleh eksekutif untuk melihat seluruh sisa stok minyak kelapa sawit yang ada pada gudang maupun muding..

Lampiran Lampiran Daftar Pustaka Daftar Pustaka Simpulan & Saran Simpulan & Saran Pembahasa n Pembahasa n Hasil Hasil Metode Metode Pendahulua n Pendahulua n Abstrak

mimperoleh hasil belajar terbaik dilihat dari hasil kuis dengan bahasa pengantar Bahasa Indonesia atau Bahasa krggrs. Model pembelajaran bilingual

Senam otak telah diakui sebagai salah satu teknik belajar yang paling baik oleh National Learning Foundation USA karena senam otak ini memberikan keuntungan yaitu

13 Beranjak dari teori Wallas inilah yang digunakan sebagai indikator dalam penelitian untuk mengetahui proses berpikir kreatif siswa.. Kemampuan berpikir kreatif dapat

Oleh karena itu penolakan terhadap eksistensi organisasi LGBT bagi elite partai Islam bukan merupakan sikap diskriminasi terhadap kaum LGBT sebab jika dibiarkan terjadi