• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Psikologi Pendidikan ~ Gudang Psikologi Pendidikan dan Perkembangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Psikologi Pendidikan ~ Gudang Psikologi Pendidikan dan Perkembangan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

FACTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI BELAJAR:

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

ALIEF ABDUL HARIS

http://thoriqul-ulum.com

BAB I

PENDAHULUAN

Perkembangan individu merupakan suatu proses perubahan terus menerus sepanjang

hidup individu yang bersangkutan. Perkembangan ini merupakan perpaduan antara

tenaga-tenaga asli dari dalam diri individu itu dan tenaga-tenaga dari luar (lingkungan). Dari kedua tenaga-tenaga

yang disebutkan tadi terdapat dua kemungkinan yang akan terjadi pada individu, kedua tenaga

tersebut dapat menjadikan individu itu berkembang dengan lancar tanpa gangguan yang disebut

dengan perkembangan positif, atau berkembang dengan penuh gangguan dan disebut dengan

perkembangan negatif.

Pada diri manusia baik anak-anak maupun orang dewasa terdapat gejala-gejala kejiwaan

hal ini tentu saja erat kaitannya dengan psikologi. Dalam gejala kejiwaan terdapat sensasi dan

persepsi, yang pada keduanya terdapat perbedaan. Setiap anak mempunyai kelebihan atau

kekuatan-kekuatan tertentu dan juga tentu saja kekurangan atau kelemahan. Hal ini tentu perlu

digali agar perwujudan diri dan semua bakat dan kemampuan pada anak dapat dikembangkan.

Orang tua dan guru dapat membantu anak dalam memenuhi kebutuhannya akan perwujudan diri.

Pengembangan pribadi anak akan dapat diperoleh melalui proses belajar di mana proses belajar

ini akan dapat meningkatkan kepribadian dan berupaya untuk memperoleh hal-hal baru yang

dapat memperbaiki dan meningkatkan kontradiksi-kontradiksi dalam hidup.

Dengan demikian perkembangan adalah hasil dari faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap kehidupan individu yang bersangkutan selama hidupnya. Kedua hal tersebut tergantung

dari bagaimana individu itu menanggapi dan dipengaruhi pula oleh bagaimana lingkungan

menyajikannya. Sama halnya, pengaruh Prestasi dalam belajar merupakan dambaan bagi setiap

orang tua terhadap anaknya. Prestasi yang baik tentu akan didapat dengan proses belajar yang

baik juga. Belajar merupakan proses dari sesuatu yang belum bisa menjadi bisa, dari perilaku

lama ke perilaku yang baru, dari pemahaman lama ke pemahaman baru.

Dalam proses belajar, hal yang harus diutamakan adalah bagaimana anak dapat

menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan rangsangan yang ada, sehingga terdapat reaksi yang

(2)

 

 

Reaksi yang dilakukan merupakan usaha untuk menciptakan kegiatan belajar sekaligus

menyelesaikannya. Sehingga nantinya akan mendapatkan hasil yang mengakibatkan perubahan

pada anak sebagai hal baru serta menambah pengetahuan.

Dari uraian diatas jelaslah bahwa belajar merupakan kegiatan penting baik untuk

anak-anak, bahkan juga untuk orang dewasa sekalipun.

Perlunya perhatian faktor lingkungan dapat mempengaruhi proses belajar. Suasana yang

nyaman dan kondusif mengakibatkan proses belajar akan menjadi lebih baik. Termasuk juga

keaktifan proses mental untuk sering dilatih, sehingga nantinya menjadi suatu kegiatan yang

terbiasa.

Banyak sekali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar atau

prestasi belajar. Orang tua pun perlu untuk mengetahui apa saja faktor yang dapat

mempengaruhi proses belajar pada anak mereka, sehingga orang tua dapat mengenali penyebab

dan pendukung anak dalam berprestasi. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan,

salah satu factor penting selain factor Internal yang mempengaruhi belajar adalah factor

(3)

 

 

BAB II

FACTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI BELAJAR

A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Perkembangan fisik anak merupakan dasar bagi perkembangan berikutnya. Dengan

meningkatnya perkembangan tubuh, baik ukuran berat dan tinggi maupun kekuatannya

memungkinkan anak untuk dapat mengembangkan keterampilan fisiknya dan eksplorasi

terhadap lingkungannya tanpa bantuan orang tua dan orang lain di sekitarnya.

Secara umum perkembangan anak selama masa perkembangannya akan dipengaruhi oleh

beberapa faktor yang terangkum dalam dua faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal.

Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa factor yang

mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu yang berasal dari dalam orang yang belajar (faktor

internal) dan ada pula yang berasal dari luar orang yang belajar (faktor eksternal).

Menurut Slameto1, faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi belajar, yaitu:

1. Faktor Keluarga

Keluarga adalah suatu lingkungan yang terdiri dari orang-orang terdekat bagi seorang

anak. Banyak sekali waktu dan kesempatan bagi seorang anak untuk berjumpa dan berinteraksi

dengan keluarganya. Perjumpaan dan interaksi tersebut sudah pasti sangat besar pengaruhnya

bagi perilaku dan prestasi seseorang. Kondisi yang harmonis dalam keluarga dapat memberi

stimulus dan respon yang baik dari anak sehingga perilaku dan prestasinya menjadi baik.

Sebaliknya jika keluarga tidak harmonis atau broken home akan berdampak negatif bagi

perkembangan siswa, perilaku dan prestasi cenderung terhambat, dan akan muncul

masalah-masalah dalam perilaku dan prestasinya2. Dalam factor lingkungan keluarga yang sangat perlu

diperhatikan meliputi:

a. Suasana rumah

Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di

dalam keluarga dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah juga merupakan faktor yang

penting yang tidak termasuk faktor yang disengaja. Agar anak dapat belajar dengan baik perlu

diciptakan suasana runah yang tenang dan tenteram selain anak betah tinggal di rumah, anak

juga dapat belajar dengan baik.

b. Fasilitas belajar

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang

belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya yaitu makanan, pakaian, tempat tinggal dan

kesehatan, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan,

alat tulismenulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika

keluarga mempunyai cukup uang. Dengan begitu siswa akan merasa tenang dan nyaman karena

      

1

Slameto. 2003. “Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 53

2 

(4)

 

 

semua kebutuhannya dapat terpenuhi, sehingga siswa dapat berkonsentrasi penuh dalam

belajarnya3.

1) Dorongan orang tua

Orang tua harus dapat menciptakan kondisi harmonis dalam keluarga dan memberi

dorongan pada siswa di sekolah atau bisa juga dengan penghargaan yang diberikan atas prestasi

yang didapat siswa, sebagai pemacu siswa untuk belajar agar mendapatkan prestasi belajar yang

baik di sekolah.

2. Faktor Sekolah

Sekolah adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan berlangsunng. Di sekolah

diadakan kegiatan pendidikan, pembelajaran dan latihan. Di sekolah nilai-nilai etik, moral,

mental, spiritual, perilaku, disiplin, ilmu pengetahuan dan keterampilan ditanamkan dan

dikembangkan. Oleh karena itu sekolah menjadi wahana yang sangat dominan bagi pengaruh

pembentukan sikap, perilaku dan prestasi seorang siswa. Sekolah merupakan lingkungan

pendidikan yang terstruktur, memiliki sistem dan organisasi yang baik. Apabila sekolah dapat

menciptakan hubungan dan komunikasi yang baik, menggunakan metode pembelajaran yang

aktif-interaktif, mencukupi sarana penunjang pembelajaran, menciptakan suasana tertib dan

disiplin, akan dapat mendorong siswa saling berkompetisi dalam pembelajaran, yang diharapkan

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa4. Dalam factor lingkungan sekolah yang perlu

diperhatikan meliputi:

a. Guru

Guru merupakan unsur manusiawi yang keberadaanya mutlak dibutuhkan dalam proses

pembelajaran. Kualitas guru adalah faktor penting dalam menentukan kualitas pembelajaran di

sekolah. Dengan keilmuan yang dimiliki, guru dapat menjadikan anak didiknya menjadi orang

yang sukses. Setiap guru memiliki kepribadian masing-masing dan kepribadian tersebut diakui

sebagai aspek yang tidak dapat dikesampingkan dari kerangka keberhasilan belajar mengajar.

Dari kepribadian tersebut mempengaruhi pola kepemimpinan guru ketika melaksanakan tugas di

kelas. Sebagai berikut:

1) Cara mengajar guru

Cara mengajar guru harus sistematis dan jelas disertai variasi-variasi dalam

penyampaiannya sehingga mudah diingat dan dipahami siswa. Cara mengajar

guru adalah cara guru dalam penyampaian materi pelajaran dalam proses

pembelajaran di sekolah.

2) Frekuensi pemberian tugas

Tugas merupakan pekerjaan yang harus dikerjakan dan diselesaikan. Penugasan

digunakan untuk mengefektifkan pelajaran yang diberikan, menuntut kemandirian

siswa dalam belajar dan untuk mengetahui pemahaman terhadap materi.

      

3

Slameto. 2003. “Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 63 4

(5)

 

 

3) Kehadiran guru

Kehadiran guru mutlak diperlukan didalamnya. Kalau hanya ada anak didik,

tetapi guru tidak ada, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar mengajar di

sekolah.

4) Metode penyampaian guru

Metode mengajar merupakan taknik penyampaian materi. Dalam penyampaian

materi, guru tidah harus terpaku pada satu metode saja, tetapi sebaliknya harus

menggunakan metode yang bervariasi agar siswa tidak bosan.

b. Sumber Belajar/Literatur

Literatur merupakan sumber materi pembelajaran yang digunakan untuk membantu

kelancaran belajar. Kurangnya literatur/sumber bacaan dalam jumlah kuantitas dan kualitas

membuat penyajian pembelajaran yang tidak baik. Hal yang perlu diperhatikan dalam sumber

literature, Sebagai berikut:

1) Jumlah buku wajib

Buku wajib (pegangan) siswa yang dimiliki dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Tersedianya buku wajib yang diperlukan siswa dapat membantu siswa

memahami materi pelajaran yang diajarkan. Dengan kepemilikan buku wajib

siswa dapat belajar mengenai banyak hal yang terkait dengan materi pelajaran.

Materi yang belum dimengerti siswa dari penjelasan guru dapat dikaji kembali

dalam buku wajib.

2) Ketersediaan/kelengkapan buku literatur

Ketersediaan/kelengkapan buku literatur dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Selain buku pelajaran yang dimiliki siswa, sekolah sebaiknya juga menyediakan

sumber-sumber bacaan lain yan dapat memperluas wawasan siswa serta dapat

menunjang hasil belajar siswa.

3) Kepemilikan LKS/buku penunjang

Dengan memiliki LKS dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran

yang diajarkan, sebab siswa yang dapat mengerjakan soal-soal di LKS berarti

siswa melatih dirinya untuk menguasai materi yang diberikan oleh guru.

c. Kegiatan Ekstrakurikuler

Keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler sangat baik sebagai sarana

penyaluran bakat yang dimiliki, pengembangan wawasan serta melatih dari untuk berorganisasi.

d. Keadaan (Ruang) Kelas

Keadaan kelas meliputi:

1) Suasana kelas

Kelas merupakan tempat dimana siswa belajar. Jika tempat belajarnya kondusif

dan tenang untuk belajar akan memudahkan siswa untuk berkonsentrasi.

(6)

 

 

Sarana dan prasarana kelas yang lengkap akan memudahkan seorang siswa dalam

belajar. Sarana dan prasarana pelajaran yang kurang lengkap membuat penyajian

pelajaran tidak baik, terutama pada pelajaran yang bersifat praktek.

e. Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan

itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan

mengembangkan bahan pelajaran itu. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik

terhadap belajar. Hal yang penting diperhatikan dalam kurikulum:

1) Tingkat kesulitan materi

Kesulitan dalam belajar adalah ketidakmampuan siswa dalam memahami materi

pelajaran, hal ini dapat merangsang rasa ingin tahu siswa dan membuat siswa

aktif dalam belajar untuk dapat memahami pelajaran yang semula tidak

dipahaminya. 5 Kesulitan dalam pelajaran akan menimbulkan motivasi dalam diri

siswa untuk dapat mengatasi kesulitan tersebut. Kesulitan dalam belajar

jugamerupakan suatu tantangan bagi siswa untuk dapat menguasai mata pelajaran

tersebut dan akan mendapat hasil belajar yang baik.

2) Komposisi materi pelajaran

Bahan pelajaran merupakan substansi yang akan disampaikan dalam kegiatan

belajar mengajar. Komposisi materi pelajaran yang seimbang akan menimbulkan

kemudahan bagi siswa yang belajar.

3) Waktu sekolah

Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah. Waktu

itu dapat pagi, siang, sore/malam hari. Memilih waktu sekolah yang tepat akan

memberi pengaruh yang positif terhadap belajar.

4) Jam pelajaran

Memilih jam pelajaran yang tepat akan memberi pengaruh yang positif terhadap

belajar. Pelajaran yang diberikan pada pagi hari lebih baik karena kondisi jasmani

masih fit dan pikiran masih segar, dibandingkan pada siang hari atau sore hari

kondisi badannya sudah lelah/lemah sehingga siswa sulit untuk berkonsentrasi.6

f. Disiplin Sekolah

1) Frekuensi keterlambatan masuk

Bentuk pelanggaran yang kerap terjadi adalah terlambat hadir. Kedisiplinan siswa

masuk sekolah dengan tepat menunjukkan kesiapannya dalam mengikuti

pelajaran. Siswa yang telat masuk kelas akan ketinggalan materi, belum siap

menerima materi karena harus menyesuaikan diri dan mengganggu teman lain.

2) Ketepatan waktu mengumpulkan tugas

      

5

Dalyono, M. 1997. “Psikologi Pendidikan”. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 29 6

(7)

 

 

Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas menunjukkan bahwa siswa tersebut

memiliki motivasi yang besar terhadap pelajaran dan siswa tersebut mempunyai

disiplin yang baik.

3. Faktor Masyarakat

Masyarakat di sekitar siswa sangat berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang

terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik akan

berpengaruh pada siswa. Siswa akan tertarik untuk berbuat seperti yang dilakukan orang-orang

di sekitarnya. Akibatnya belajarnya terganggu dan bahkan anak akan kehilangan semangat untuk

belajar karena perhatiannya terpusat kepada pelajaran berpindah ke perbuatan-perbuatan yang

selalu dilakukan orang-orang di sekitarnya.

Sebaliknya, jika lingkungan anak adalah orang-orang yang terpelajar yang baik-baik,

mereka mendidik dan menyekolahkan anaknya, antusias dengan cita-cita yang luhur akan masa

depan anaknya, anak juga akan terpengaruh juga ke hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang di

lingkungannya, sehingga akan berbuat seperti orang-orang yang ada di lingkungannya. Pengaruh

itu dapat mendorong semangat siswa untuk belajar lebih giat7. Semisal Keadaan lingkungan,

infrastruktur bangunan rumah, suasana sekitar baik akan berdampak baik, dan sebagainya.

Begitu juga Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar. Bila di sekitar tempat

tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang berpendidikan, terutama anak

anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat

belajar.

Menurut Dalyono 8faktor-faktor ekstenal yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar

adalah sebagai berikut:

1. Keluarga

Situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak. Pendidikan orangtua, status

ekonomi, rumah, hubungan dengan orangtua dan saudara, bimbingan orangtua, dukungan

orangtua, sangat mempengaruhi prestasi belajar anak.

2. Sekolah

Tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi teman sekolah, rasio

jumlah murid per kelas, juga mempengaruhi anak dalam proses belajar.

3. Masyarakat

Apabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan dan moral yang baik,

terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar.

4. Lingkungan sekitar

Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim juga dapat

mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.

Menurut Syah9 faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu:

      

7Ibid

Hal. 71 8

(8)

 

 

1. Faktor lingkungan social

a. Lingkungan social sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat

memengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan harmonis antra ketiganya dapat

menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baikdisekolah. Perilaku yang simpatik

dan dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi dapat menjadi pendorong bagi

siswa untuk belajar.

b. Lingkungan social massyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa

akan memengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran

dan anak terlantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajarsiswa, paling tidak siswa

kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar

yang kebetulan belum dimilkinya.

c. Lingkungan social keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar.

Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah),

pengelolaankeluarga, semuannya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar

siswa. Hubungan anatara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang

harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.

2. Faktor lingkungan non sosial.

a. Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin,

sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk

dantenang. Lingkungan alamiah tersebut mmerupakan factor-faktor yang dapat

memengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak

mendukung, proses belajar siswa akan terlambat.

b. Factor instrumental,yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam.

Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar,fasilitas belajar, lapangan

olah raga dan lain sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah,

peraturan-peraturan sekolah, bukupanduan, silabi dan lain sebagainya.

c. Factor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Factor ini hendaknya disesuaikan

dengan usia perkembangan siswa begitu juga denganmetode mengajar guru,

disesuaikandengan kondisi perkembangan siswa. Karena itu, agar guru dapat

memberikan kontribusi yang postif terhadap aktivitas belajr siswa, maka guru harus

menguasai materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai

dengan konsdisi siswa.

Menurut Merson U. Sangalang10 faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa

dalam mencapai hasil belajar yang baik terdiri dari:

Faktor eksternal, meliputi:

       

9

Syah, Muhibbin. 2001. “Psikologi Belajar”. Jakarta: Bumi Aksara. Hal 132

10

(9)

 

 

a. Faktor lingkungan keluarga

b. Faktor pergaulan

c. Faktor sekolah

d. Faktor sarana pendukung belajar

Dari teori-teori prestasi belajar di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

dipegaruhi oleh factor eksternal siswa.. factor eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar siswa yang berasal dari luar diri siswa. Terutama lingkungan

Menurut Sartain yang dimaksud lingkungan (environment) ialah semua kondisi dalam

dunia ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan,

perkembangan atau life processes kita kecuali gen-gen dan bahkan gen-gen dapat pula

dipandang sebagai menyiapkan lingkungan (to provide environment) bagi gen yang lain.

Lingkungan kita yang aktual (yang sebenarnya hanyalah faktor-faktor dalam dunia sekeliling

kita yang benar-benar mempengaruhi kita, Sartain membagi lingkungan menjadi 3 bagian:

1. Lingkungan alam/luar (eksternal or physical environment), Lingkungan alam/luar ialah

segala sesuatu yang ada dalam dunia ini yang bukan manusia.

2. Lingkungan dalam (internal environment),Lingkungan dalam ialah sesuatuyang

termasuk lingkungan luar/alam. Makanan yang sudah dalam perut kita dikatakan berada

antara external dan internal environment . Makanan yang sudah dicerna dan diserap ke

dalam pembuluh darah benar-benar termasuk ke dalam internal environment

3. Lingkungan sosial/masyarakat (social environment). Lingkungan sosial ialah semua

orang/manusia lain yang mempengaruhi kita. Pengaruh lingkungan sosial ada yang kita

terima langsung ada yang tidak langsung. Pengaruh langsung misalnya pergaulan

sehari-hari. Yang tidak langsung misalnya radio, televisi, majalah. Kepribadian kita adalah

hasil interaksi antar gen-gen dan lingkungan sosial kita. Karena intersaksi ini maka

tiap-tiap manusia unik, tiap-tiap orang memiliki kepribadian sendiri-sendiri yang berbeda-beda

satu sama lain

Jika kita hubungkan anatara pembawaan/keturunan (heredity) dan lingkungan dalam hal

pengaruhnya terhadap perkembangan manusia, maka: sifat-sifat dan watak kita adalah hasil

(10)

 

 

BAB III

KESIMPULAN

1. Keluarga

Situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak. Pendidikan orangtua, status

ekonomi, rumah, hubungan dengan orangtua dan saudara, bimbingan orangtua,

dukungan orangtua, sangat mempengaruhi prestasi belajar anak.

2. Sekolah

Tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi teman sekolah, rasio

jumlah murid per kelas, juga mempengaruhi anak dalam proses belajar.

3. Masyarakat

Apabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan dan moral yang baik,

terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar.

1. Lingkungan Sekitar

Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim juga dapat

mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.

Dari sekian banyak faktor yang harus diperhatikan, tentu tidak ada situasi 100% yang

dapat dilakukan secara keseluruhan dan sempurna. Tetapi berusaha untuk memenuhinya

sesempurna mungkin bukanlah faktor yang mustahil untuk dilakukan.

(11)

 

 

BAB IV

MASUKKAN DAN SARAN

Untuk media massa elektronik seperti TV Ini sifatnya dapat memberikan pengaruh dari

segala sector lingkungan (multilingkungan), menurut syah, media elektronik (acara TV)

(12)

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1996. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”. Jakarta: Rineka

Cipta.

Dalyono, M. 1997. “Psikologi Pendidikan”. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. “Psikologi Belajar”. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto. 2003. “Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”. Jakarta: Rineka Cipta.

Syah, Muhibbin. 2001. “Psikologi Belajar”. Jakarta: Bumi Aksara.

Tu’u, Tulus. 2004. “Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa”. Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh risiko kredit, kecukupan modal, likuiditas, dan efisiensi operasional, net interest margin terhadap profitabilitas.

Puji syukur dipanjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga dapat diselesaikan penyusunan Skripsi yang berjudul “ Penerapan Media

Motivasi responden untuk menjadi wirausahawan yang selanjutnya adalah karena. merasa tertantang, dan tertarik menjadi seorang pemimpin.Segala ilmu yang

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa nilai rata-rata GS 127,6628 lebih kecil dari nilai rata-rata GO 130,5814, sehingga disimpulkan bahwa rubrik Zetizen telah

Beberapa masalah, bahkan bila bersifat hukum, mungkin lebih tepat, bila ditangani dengan sarana-sarana lain, seperti penggunaan berbagai prosedur yang ditetapkan oleh

wujud yang menjadikan perbankan Islam tidak sepenuhnya stabil dan kukuh adalah disebabkan perbankan Islam masih beroperasi dalam kerangka kewangan konvensional yang

Tuan, di bawah disertakan sebut harga bagi setiap set baju kebudayaan di

Tahapan pembusukan jaringan tubuh manusia akan menarik jenis serangga yang berbeda sehingga larva serangga tersebut dapat digunakan untuk perkiraan waktu kematian dan