• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

TITRASI ASAM BASA & REAKSI REDOKS PERTEMUAN 7

ARIYO P. HIDAYANTO

(2)

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Mahasiswa mampu untuk

mendefnisikan serta menguraikan

(3)

TITRASI ASAM BASA

Titrasi merupakan suatu teknik yang digunakan pada studi

secara kuantitatif untuk reaksi penetralan asam-basa

Dalam titrasi, suatu larutan dimana konsentrasinya telah

diketahui disebut sebagai larutan standard. Larutan ini ditambahkan secara bertahap ke larutan lain dengan

konsentrasi yang tidak diketahui sampai reaksi kimia antara dua larutan itu selesai terbentuk

Sehingga jika kita mengetahui volume dari larutan standard

yang ditambahkan serta volume larutan yang tak diketahui yang digunakan pada titrasi, bersama dengan konsentrasi larutan standard,maka kita akan bisa menghitung

(4)

TITRASI ASAM BASA

NaOH (Natrium Hidroksida) merupakan basa yang umum digunakan

pada titrasi asam basa di laboratorium dengan sebelumnya distandarisasi terlebih dahulu untuk hasil yang lebih akurat

Untuk itu, kita perlu mentitrasi menggunakan suatu asam monoprotik

(valensi 1) yaitu Potassium hydrogen phthalate / KHP (KHC8H4O4 ; massa molar 204.2 g)

Reaksinya :

(5)
(6)

Keterangan gambar diatas :

a.Merupakan peralatan untuk melakukan titrasi asam basa (disebut dengan Buret). Sebelumnya KHP dengan jumlah yang diketahui, dilarutkan dengan air distilasi dalam labu erlenmeyer untuk

membentuk larutan. Selanjutnya tambahkan larutan NaOH (menggunakan buret) ke KHP tadi sampai tercapai titik

keseimbangan yang menunjukkan bahwa asam telah bereaksi

sepenuhnya atau ternetralisasi dengan basa

b.Titik ini umumnya ditunjukkan dengan perubahan warna yang signifikan sebagai indikator. Pada titik ini semua KHP yang hadir telah ternetralisasi oleh NaOH tetapi warna masih belum berubah. Akan tetapi, jika kita tambahkan satu tetes NaOH lagi dari buret maka larutan berubah menjadi merah muda yang menunjukkan bahwa

(7)

Rumus :

Menggunakan konsep kesetimbangan larutan dimana mol zat terlarut sebelum titrasi akan sama dengan mol zat terlarut setelah titrasi (dengan memperhitungkan valensi asam dan basa yang terlibat)

Dapat dinotasikan sebagai berikut :

Vas Mas Valensias = Vbs Mbs Valensibs

(8)

Contoh soal :

How many milliliters (mL) of a 0.610 M NaOH solution are needed to neutralize 20.0 mL of a 0.245 M H2SO4 solution?

(9)

Diketahui valensi NaOH = 1 dan valensi H2(SO)4 = 2

Sehingga dari kesetimbangan stoikiometri, kita bisa menyimpulkan 1 mol H2(SO)4 ∞ 2 mol NaOH sehingga jumlah mol NaOH yang bereaksi =

2 x 4,90 x 10-3 mol = 9,80 x 10-3 mol

(10)

LATIHAN :

Berapa mililiter (ml) larutan H

2

SO

4

(0,1 M) yang

(11)

KONSEP BILANGAN OKSIDASI

(BILOKS)

Konsep bilangan oksidasi memegang peran yang sangat penting dalam

reaksi oksidasi dan reduksi. Bilangan oksidasi (BILOKS) merupakan bilangan yang menunjukkan jumlah muatan dari sebuah atom yang berada didalam unsur, ion, molekulnya jika terjadi proses transfer elektron

(12)

KONSEP BILANGAN OKSIDASI

(BILOKS)

Bilangan bilangan diatas itulah yang disebut sebagai bilangan

oksidasi. Melalui bilangan ini, kita akan dapat menentukan spesi yang teroksidasi maupun tereduksi secara lebih akurat

Pada reaksi diatas, atom hidrogen dan sulfur menunjukkan

kenaikan bilangan oksidasi sehingga dapat dikatakan bahwa hidrogen dan sulfur teroksidasi membentuk HCl dan SO2

Sebaliknya atom Cl dan O pada senyawa Klorin dan Oksigen

(13)

KETENTUAN BILANGAN OKSIDASI

(BILOKS)

1.Dalam sebuah unsur bebas yang terdiri dari satu macam unsur (H2, Br2, Na, Be, K, O2 dan P4) maka setiap atom memiliki biloks nol

2.Dalam ion yang terdiri dari satu atom (ion monoatomik), biloksnya ditunjukkan oleh muatannya. Sehingga Li+ memiliki biloks +1, Ba2+ memiliki biloks +2,

Fe3+ memiliki biloks +3, Cl- memiliki biloks -1, O2- memiliki biloks -2, dan

seterusnya

3.Biloks atom O dalam banyak senyawa adalah -2 kecuali pada H2O2 (hidrogen peroksida) adalah -1

4.Biloks atom H dalam banyak senyawa adalah +1 kecuali jika ia terikat dengan logam dalam senyawa biner seperti LiH, NaH, CaH2, MgH2, dsb dimana

(14)

KETENTUAN BILANGAN OKSIDASI

(BILOKS)

5.Atom F memiliki biloks -1 untuk semua komponen. Sedangkan atom halogen lain (Cl, Br, dan I) memiliki biloks bernilai negatif jika mereka terikat dengan senyawa logam / metal

6.Dalam molekul netral, penjumlahan biloks pada semua atomnya harus bernilai 0. Sedangkan pada ion poliatom (NO3-), jumlah biloks dari semua

komponennya adalah bernilai sama dengan muatan total ion tersebut,

contohnya pada ion NH4+ (Amonium), biloks atom H adalah +1 dan N adalah

-3, maka jumlah total dari ion amonium itu adalah → -3 + 4(+1) = +1 (muatan total ion NH4+)

(15)

KONSEP BILANGAN OKSIDASI

(BILOKS)

SOAL :

(16)
(17)

KONSEP BILANGAN OKSIDASI

(BILOKS)

LATIHAN :

BERAPA BILOKS DARI TIAP KOMPONEN MnO

4-

dan

(18)

REAKSI REDUKSI - OKSIDASI

Reaksi reduksi – oksidasi (redoks) didefnisikan sebagai reaksi

yang melibatkan transfer antar elektron baik pada spesi produk maupun spesi reaktan

Reaksi redoks umumnya terjadi pada reaksi pengelantangan

(pemutihan) pakaian, pembakaran bahan bakar fosil, reaksi pemurnian logam, dan sebagainya

Reaksi ini akan terbentuk jika dilarutkan dalam air, tetapi tidak

(19)

REAKSI REDUKSI - OKSIDASI

Contoh → pada reaksi pembentukan MgO (Magnesium Oksida) :

Pada reaksi diatas, MgO terbentuk dari ion Mg2+ dan O2-, dimana

dalam reaksi tersebut 2 atom Mg akan mentransfer sejumlah elektron kepada dua atom O

Untuk mempermudah, kita bisa tuliskan kembali reaksi diatas ke dalam dua tahap (reaksi pertama berupa reaksi transfer elektron oleh Mg, dengan reaksi kedua berupa reaksi penangkapan

(20)

Reaksi diatas sering disebut sebagai setengah reaksi yang

menunjukkan keterlibatan sejumlah elektron. Jika dijumlah, reaksi diatas akan menjadi :

Jika kita hilangkan 4 elektron di ruas kiri maupun kanan (karena sudah setara), akan kita peroleh :

(21)

REAKSI REDUKSI - OKSIDASI

(22)

REAKSI REDUKSI - OKSIDASI

(23)

REAKSI REDUKSI - OKSIDASI

Contoh soal latihan → pada reaksi :

Uraikan setengah reaksinya :

1. Buat dua reaksi untuk ruas kiri (oksidasi) dan ruas kanan (reduksi) :

Referensi

Dokumen terkait

4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basa.  Menentukan konsentrasi asam atau basa

4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basa. C4  Menentukan konsentrasi asam atau basa

Pada larutan yang sudah dicampurkan, AgBr(s) dititrasi dengan KSCN. Titrasi ini untuk menentukan konsentrasi KSCN. Volume KSCN yang digunakan untuk titrasi sampai

• Rangsangan bau akan diterima oleh ujung-ujung saraf pembau. Lalu, rangsangan bau diteruskan ke otak. Akhirnya, kita dapat mencium bau suatu benda.. Polip adalah kelenjar

4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basa.  Menentukan konsentrasi asam atau basa

Dalam volumetri, penentuan dilakukan dengan jalan titrasi yaitu, suatu proses di mana larutan baku (dalam bentuk larutan yang telah diketahui.. konsentrasinya) ditambahkan sedikit

Titik akhir titrasi dari larutan HCl sampel ditentukan dengan cara melihat lonjakan perubahan pH yang terjadi secara drastis dengan perubahan volume pentiter

Dalam volumetri, penentuan dilakukan dengan jalan titrasi yaitu, suatu proses di mana larutan baku (dalam bentuk larutan yang telah diketahui.. konsentrasinya) ditambahkan sedikit