• Tidak ada hasil yang ditemukan

Chapter I Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Chapter I Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Medan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masalah yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia setelah terjadinya krisis ekonomi adalah turunnya kepercayaan masyarakat terhadap birokrasi publik dan sistem pemerintahan pada umumnya. Karena itu tugas pokok para pembuat keputusan setelah gerakan reformasi adalah memperoleh kembali kepercayaan masyarakat seraya membuktikan bahwa seluruh proses politik dan pembuatan kebijakan yang terjadi akan memberi keuntungan bagi seluruh rakyat. Dengan kata lain, akuntabilitas birokrasi publik menjadi titik krusial bagi arah perkembangan demokrasi di Indonesia termasuk dalam bidang pendidikan.

Dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggungjawab.

Untuk mencapai tujuan tersebut, UU No 20 Tahun 2003 juga menyatakan bahwa pemerintah dan masyarakat turut bertanggungjawab di dalamnya.

(2)

2 pendidikan tersebut, hal yang perlu diperhatikan adalah mengenai pengelolaan pendidikan.

Pengelolaan pendidikan memerlukan terciptanya proses dan manajemen yang menjamin bahwa sumber daya publik digunakan sebagaimana mestinya. Proses dan manajemen tersebut memerlukan tata kelola yang baik (good governance), dimana akuntabilitas merupakan komponen di dalamnya.Akuntabilitas menurut Tim Studi Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintahan-BPKP adalah kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Dengan adanya akuntabilitas kinerja dalam pendidikan maka pihak sekolah harus memberikan informasi serta mengungkapkan aktivitas dan kinerja finansial kepada pihak lain yang terlibat dalam aktivitas sekolah. Selain itu akuntabilitas kinerja dalam pendidikan juga menciptakan kepercayaan publik terhadap sekolah dimana kepercayaan publik yang tinggi terhadap sekolah dapat mendorong partisipasi yang lebih tinggi pula terhadap pengelolaan manajemen sekolah.

(3)

3 Pengamat pendidikan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Titik Handayani, mengatakan apabila anggaran pendidikan di Indonesia tanpa sistem yang akuntabelakan semakin meningkatkan peluang terjadinya korupsi. Ia menilai selama ini pendidikan di Indonesia juga tidak memiliki arah yang jelas. Menurut beliau, rencana dan strategi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan cenderung hanya berisi target-target tanpa didasari pada filosofi dan arah pendidikan.

Bercermin dari data yang disampaikan, terlihat bahwa akuntabilitas kinerja pada pendidikan masih rendah.Sebagai wahana peningkatan mutu SDM dalam mewujudkan pembangunan nasional, sekolah memiliki tanggung jawab yang sangat besar.Hal tersebut mendukung penelitian yang dilakukan oleh Jason, Langberg, Taiyyaba Qureshi dan Eldrin Deas (2013) yang menyatakan bahwa akuntabilitas dalam pendidikan sangat penting untuk menghasilkan siswa yang berkualitas tinggi.

(4)

4 semua.Kekurangberhasilan tersebut tidak terlepas dari guru, administrator, orangtua siswa, masyarakat serta orang-orang luar lainnya.Para pelaku pendidikan belum mampu memainkan peranannya secara maksimal.

Partisipasi semua pihak, baik sekolah, masyarakat maupun pemerintah daerah mutlak diperlukan guna mencapai akuntabilitas kinerja yang baik pada sekolah.

Pada tingkat operasional, kepala sekolah dan guru memiliki peranan yang tidak tergantikan dalam menciptakan pendidikan yang baik. Kepala sekolah merupakan motor penggerak dan penentu arah kebijakan, yang akan menentukan bagaimana tujuan-tujuan sekolah dan pendidikan pada umumnya direalisasikan. Sedangkan guru memiliki pengaruh dalam pengambilan keputusan dengan berpartisipasi dalam perencanaan, pengembangan, monitoring dan peningkatan program pengajaran di dalam sekolah. Guru dituntut mampu melakukan inovasi di sekolah yang berkaitan dengan masalah kurikulum, pembelajaran, manajerial dan lain sebagainya yang tumbuh dari aktivitas, kreativitas dan profesionalisme yang dimiliki.

(5)

5 pendidikan yang ditandai dengan komitmen dan dedikasi yang tinggi dalam mengemban tugasnya mutlak diperlukan.

Partisipasi juga dibutuhkan dalam penyusunan anggaran. Penyusunan anggaran merupakan suatu proses yang harus diperhatikan oleh sekolah pada saat menyusun suatu perencanaan yang akan dibuat dan direalisasikan. Anggaran tersebut disusun untuk mengetahui atau membatasi biaya yang akan dikeluarkan. Oleh karena itu, anggaran haruslah realistis, dapat dicapai dan terdokumentasi dengan baik untuk pertanggungjawaban atas anggaran tersebut.

Dalam pasal 46 ayat 1 UU Nomor 20 Tahun 2003 dinyatakan bahwa pendanaan pendidikan menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Dana yang berasal dari masyarakat adalah dana yang berasal dari orangtua peserta didik yang pengelolaannya diserahkan kepada pihak sekolah.

(6)

6 Akuntabilitas kinerja bukanlah akhir dari sistem penyelenggaran manajemen sekolah, tetapi merupakan faktor pendorong munculnya kepercayaan dan partisipasi yang lebih tinggi lagi.Singkatnya akuntabilitas merupakan titik awal menuju keberlangsungan manajemen sekolah yang berkinerja tinggi.

Pendidikan kejuruan atau SMK adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang bertujuan mempersiapkan tenaga yang memiliki keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan persyaratan lapangan kerja dan mampu mengembangkan potensi dirinya dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memperkuat pendidikan vokasi di jenjang menengah, dengan terus menambah SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).Pada tahun 2020 nanti, jumlah SMK mencapai 60-70 persen dari sekolah menengah yang ada.Peningkatan pendidikan kejuruan bertujuan menyiapkan tenaga terampil untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan tuntutan dunia industri.Kebijakan ini dilaksanakan dengan meningkatkan daya tampung dan kualitas pendidikan menengah kejuruan serta tetap menjaga keseimbangan dan kualitas pendidikan menengah umum.

(7)

7 Penelitian mengenai sistem pelaporan juga menunjukkan hasil yang tidak konsisten, yaitu oleh Yuwono (2014) yang menunjukkan hasil bahwa sistem pelaporan secara parsial tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja.Penelitian tersebut juga berbeda dengan penelitian Pratiwi (2014) yang menunjukkan hasil bahwa sistem pelaporan berpengaruh signifikan positif terhadap akuntabilitas kinerja.

Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti melakukan penelitian mengenai akuntabilitas kinerja sekolah dalam judul penulisan “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Sistem Pelaporan terhadap Akuntabilitas Kinerja Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

(8)

8 1. Apakah partisipasi penyusunan anggaran dan sistem pelaporan

berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

Sebagaimana telah dinyatakan dalam rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris mengenai:

1. Pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan sistem pelaporan terhadap akuntabilitas kinerja Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti

Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk menambah wawasan dan pengetahuan berkenaan dengan pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan sistem pelaporan terhadap akuntabilitas kinerja.

2. Bagi calon peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menjadi bahan referensi dan dasar pengembangan dalam melakukan penelitian yang berkenaan dengan pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan sistem pelaporan terhadap akuntabilitas kinerja.

3. Bagi manajemen sekolah

Referensi

Dokumen terkait

Kemungkinan didalam pupuk TNF unsur P belum mencukupi atau jumlahnya sedikit yang terlihat pada kepadatan sel pada aplikasi TNF 1 ml/l, 5 ml/l, dan 10ml/l yang

Menindaklanjuti Berita Acara Penetapan Pemenang Nomor : 10/POKJA 06 ULP KONSULTANSI/VIII/2017 tanggal 04 Agustus 2017 paket pekerjaan Perencanaan Pembangunan Jembatan

Kode Etik Bidan adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap bidan dalam rangka menjalankan tugas profesinya di masyarakat dan yang memberikan tuntunan serta

Artinya, orang baru tidak boleh masuk ke lokalisasi dan yang sudah terlanjur akan diberi pembinaan rohani dari MUI atau ustadz sekaligus diberi pelatihan ketrampilan yang bisa

Siswa diberikan pertanyaan tentang pengertian dari sisnonim setelah membaca teks dan mencari arti kata yang sama pada kata yang ditunjuk.. Siswa diminta untuk mencari kata lainnya

Siswa cenderung kepada mata pelajaran yang di-UN kan, metode yang digunakan guru dalam mengajar pada umumnya lebih banyak menggunakan metode ceramah dan tanya jawab,

Benua Pangea kemudian terpecah menjadi dua benua, yaitu Benua Laurasia (di bagian utara) dan Benua Gondwana (di bagian selatan). Proses pecahnya benua Pangea ini terjadi

Buaya yang kemudian diberi nama oleh masyarakat Florida sebagai buaya florida tersebut memiliki ukuran dengan panjang 4 meter dan berat mencapai 363 kilogram.. Maka tidak heran