Di atas telah disinggung bahwa Balanced Scorecard, disamping digunakan sebagai p e n g u k u r k i n e r j a p e ru s a h a a n , j u g a d i g u n a k a n s e b a g a i m a n a j e m e n s t r a t e g i . Disamping itu, Balanced Scorecard juga berguna untuk menghubungkan misi, perencanaan strategi dan implementasi strategi. Bagaimana ini dapat dijelaskan ? Untuk menjelaskan hal tersebut, baiklah kembali digunakan model manajemen strategi yang sudah disinggung di Bab sebelumnya, yaitu model Hunger dan Wheelen. Dalam pengertian manajemen strategi secara luas, proses manajemen strategi terdiri dari :
Fungsi pertama Balanced Scorecard adalah melakukan penilaian dan pengukuran kinerja dengan menggunakan empat dimensi ukuran yaitu keuangan, pelanggan, proses internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan. Hasil dari penilaian empat dimensi tadi merupakan hasil evaluasi kinerja perusahaan, sejauh mana obyektif yang sudah ditentukan dapat dicapai. Obyektif adalah tujuan dalam jangka waktu tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya, yang tentu saja harus sesuai dengan misi.
Dengan sudah adanya kriteria keberhasilan perusahaan, yang diukur dengan metoda Balanced Scorecard, maka agar ada keselarasan antara misi, obyektif, kebijakan, program kerja, anggaran, prosedur, dan hasil kerja, maka semua ukuran dalam dimensi Balanced Scorecard dapat digunakan untuk penyusunan langkah-langkah tersebut.
Misalnya dalam menentukan objektif, strategi, kebijakan (perencanaan strategi) , maupun dalam menentukan program, anggaran, dan prosedur (implementasi strategi), dapat digunakan juga empat dimensi yang sama yang digunakan oleh
B a l a n c e d S c o r e c a r d. D e n g a n d e m i k i a n a d a k e s e l a r a s a n , k e s e r a s i a n , d a n
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
HALAMAN 1 DARI 3 (C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013
Menghubungkan Strategi dan Eksekusi
oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - indrajit@post.harvard.edu
EKOJI
999
Nomor 432, 14 November 2013
kesinambungan antara misi, perencanaan strategi, dan implentasi strategi. Inilah maksudnya mengapa dikatakan bahwa Balanced Scorecard menterjemahkan misi dalam strategi, dan strategi dalam aksi. Hubungan dan keselarasan antara tiga hal tersebut adalah hubungan yang sangat fundamental yang sebelumnya merupakan problema.
Formulasi Implementasi
Strategi Balanced Strategi
Misi Scorecard
!
Dengan adanya Balanced Scorecard, problema tersebut dapat dipecahkan. Dahulu s l o g a n y a n g s e l a l u d i d e n g u n g - d e n g u n g k a n u n t u k m e m p e ro l e h k e u n g g u l a n kompetitif ialah ’bekerjalah lebih keras’, tetapi sekarang slogan tersebut sudah diganti dengan ’bekerjalah lebih cerdik’. Lebih cerdik berarti menggunakan cara-cara atau metoda yang lebih mutakhir dan lebih tepat untuk suatu fungsi manajemen tertentu. Balanced Scorecard adalah salah satu metoda mutakhir dan menggunakan Balanced Scorecard adalah salah satu cara bekerja dengan lebih cerdik. Mengapa perlu digaris-bawahi pentingnya suatu ’penghubung’ antara formulasi strategi dan pelaksanaan strategi, karena pembuatan formulasi strategi j a u h l e b i h g a m p a n g d a r i p a d a i m p l e m e n t a s i s t r a t e g i . D a l a m F o r t u n e 1 9 9 9 dikatakan bahwa 70% dari kegagalan chief executive officer (CEO) bukan dari pembuatan strategi, tetapi dari pelaksanaannya. Mengapa demikian, karena rupanya ada banyak halangan yang dihadapi. Suatu penelitian mencatat bahwa ada empat halangan utama yang menghambat pelaksaaan strategi tersebut, yaitu halangan visi, halangan orang, halangan manajemen, dan halangan sumber daya.
Halangan Visi.
Te r n y a t a u m u m n y a s e b a g i a n b e s a r k a r y a w a n t i d a k m e m a h a m i mengenai strategi perusahaan. Banyak organisasi perusahaan yang masih disusun sesuai dengan era industri, dimana perintah dan kendali masih menjadi panglima. Dalam era informasi, organisasi semacam itu sudah tidak cocok lagi. Organisasi baru memerlukan keselarasan antara tujuan orang per orang dengan tujuan perusahaan, dan strategi orang per orang dengan strategi perusahaan.
Halangan Orang.
Kebanyakan insentif dikaitkan dengan pencapaian tujuan jangka pendek dan kurang dikaitkan dengan strategi jangka panjang. Sering kali orientasi melulu ditujukan pada dan bertitik berat hanya pada tujuan jangka pendek yang sering kali dapat merugikan strategi dan tujuan jangka panjang.
Halangan Sumberdaya.
Sebagian besar penyusunan anggaran bagian tidak dikaitkan dengan strategi. Ini antara lain disebabkan karena masih kentalnya praktek organisasi vertikal, yang hanya mementingkan fungsi masing-masing, y a n g m e n c i p t a k a n k e r a j a a n - k e r a j a a n k e c i l d a n b e l u m
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
dikembangkannya organisasi horisontal, yang lebih mementingkan proses secara keseluruhan.
Hanya1 % organisasi melak u kan
strateginya
Hanya 5% karyawan mengerti
mengenai strategi
Hanya2% manaer mendapatkan insenti
yang berhubungan dengan strategi
8 timeksekuti membicarakan strategi
kurang dari1am dalam satu bulan
6 organisasi tidakberhubungan
dengan strategi anggaran
HalanganVisi Halangan Orang Halangan Manaemen Halangan Sumberdaya
HalanganPelaksanaan Strategi
!
S u m b e r : P a u l R . N i v e n , d i k u t i p d a r i b a h a n y a n g d i k e m b a n g k a n o l e h R o b e r t S . K a p l a n d a n D a v i d P. / N o r t o n
Halangan Manajemen.
Ditemukan bahwa dalam melakukan penilaian kembali mengenai kinerja, tim eksekutif hanya sedikit saja menghubungkannya dengan strategi perusahaan, karena umumnya penilaian dititik beratkan hanya pada kinerja keuangan jangka pendek.
akhir dokumen
---SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT