• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Kelayakan Bisnis BUDIDAYA CACING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Studi Kelayakan Bisnis BUDIDAYA CACING"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KELAYAKAN BISNIS

BUDIDAYA CACING TANAH

LUMBRICUS RUBELLUS

Dosen Pengampu Sukaris,SE,MSM

Diajukan Oleh :

Rizafani Laraswati 13312004 Sigit Ardiansyah 13312018

Restu Wahyuni 13312022

Laili Riziiq Ma’rufaa 13312025 Agung Sutratiawan 13312029

FAKULTAS EKONOMI

PRODI MANAJEMEN

(2)

BAB I

ASPEK PEMASARAN

Segmentasi, Targeting dan Positioning

Pada masa sekarang ini, tingkat persaingan dalam usaha semakin ketat Para pelaku usaha yang menginginkan usahanya dapat bertahan dan berkembang harus pandai memutar otak untuk memasarkannya. Maka dari itu, peran pemasaran dalam suatu usaha begitu penting, sebab pemasaran akan menentukan kelanjutan usaha suatu perusahaan. Salah satu kegiatan yang tidak boleh ditinggalkan dalam pemasaran adalah melakukan segmentasi pasar, targeting, dan positioning yang akan diuraikan di bawah ini :

a. Segmentasi

Segmentasi pasar berarti membagai pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula. Segmentasi pasar dari CV. Ning Omah Cacing adalah masyarakat kota Gresik.

b. Targeting

Targeting adalah melakukan evaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dilayani. Pasar sasaran atau target dari CV. Ning Omah Cacing adalah :

1. Pabrik Obat herbal, pabrik obat herbal dan kimia yang merambah ke industri obat herbal di Indonesia sangat banyak dengan menggunakan bahan baku cacing tanah LumbricusRubellus.

2. Usaha Peternakan unggas : ayam, bebek dan burung. Berkat kandungan protein, lemak dan mineralnya yang tinggi, cacing tanah dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

3. Pemancingan Ikan, maraknya hobi memancing di sungai, rawa, waduk atau kolam pemancingan. Artinya, kita bisa menjual langsung cacing tanah di sekitar lokasi pemancingan.

(3)

struktur tanah. Akibatnya lahan menjadi subur dan penyerapan nutrisi oleh tanaman menjadi baik. Keberadaan cacing tanah akan meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan tanaman.

c. Positioning

Penentuan posisi pasar dilakukan setelah menentukan segmen mana yang akan dimasuki, maka harus pula menentukan posisi mana yang ingin ditempati dalam segmen tersebut. Posisi pasar dari CV. Ning Omah Cacing adalah menciptakan image di benak pelanggan sebagai perusahaan yang memproduksi ternak cacing yang berkualitas dan memiliki banyak manfaat. Berdasarkan keunggulan yang dimiliki produk ini, seperti kuliatas indukan cacing yang bagus (pilihan), perawatan dan pemeliharan cacing yang dikontrol, dan pemberian pakan serta vitamin guna meingkatkan kesehatan cacing itu sendiri serta lingkungan pasar yang sangat besar karena banyaknya industri yang menjadikan cacing sebagai bahan baku produk mereka, maka posisi cacing ini adalah produk yang berkualitas tinggi dan akan disukai oleh target pemasaran produk ini.

Analisis Persaingan

Analisis persaingan ini dilakukan dengan Analisis SWOT. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap bisnis adalah adanya Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunity (Peluang), dan Threats (Ancaman).

a. Strengths (Kekuatan)

1. Berternak cacing tanah tidak begitu sulit.

2. Resiko rugi/gagal kecil dengan modal yang relatif tidak besar. 3. Usah ini mudah dilakukan karena bisa dilakukan di rumah. b. Weaknesses (Kelemahan)

1. Adanya hama predator yang dapat memakan cacing.

2. Adanya hama kompetitor yang dapat bersaing dalam hal pakan cacing. 3. Jika proses pengemasan salah, maka dapat menyebabkan cacing stres

sehingga dapat mati. c. Opportunity (Peluang)

(4)

3. Masih sedikit bisnis cacing di masyarakat. d. Threats (Ancaman)

1. Munculnya pesaing dengan kualitas yang lebih baik sesuai keinginan pasar.

2. Munculnya pesaing modal kuat.

Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Karena luasnya kegiatan pemasaran, maka dalam melaksanakan kegiatan pemasaran produk, kami akan menekankan pada strategi bauran pemasaran (marketing mix) melalui, strategi harga dan strategi promosi.

Strategi Harga

Harga adalah salah satu aspek yang paling penting dalam marketing mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk yang ditawarkan. Kami sangat berhati-hati dalam menentukan harga, agar harga tersebut tetap dapat dijangkau dan juga agar margin laba yang kami targetkan tetap tercapai.

Selain harga yang bersaing, juga dalam hal pelayanan yang akan terus diperbaiki agar dapat melayani kebutuhan pelanggan. Dengan begitu pelanggan akan kembali menggunakan produk kita sehingga dapat menimbulkan kepercayaan pada pelanggan. Sekaligus menjadi ajang promosi ke pada pembeli lain karena jika suatu usaha memiliki jumlah pelanggan yang banyak akan membuat masyarakat/pembeli berfikir usaha ini pasti produknya bagus sehingga banyak pelanggan yang berdatangan dan repeat order.

Strategi Promosi

(5)
(6)

BAB II

ASPEK OPERASI DAN PRODUKSI

Memulai budidaya cacing tanah :

1. Buat rumah cacing tanah yang aman 2. Persiapkan media/lingkungan cacing 3. Persiapkan makanan yang dibutuhkan 4. Mulai pengadaan indukan cacing 5. Lakukan perawatan rutin

Rumah cacing tanah :

1. Model permanen dengan menggunakan batu bata

2. Model kotak menggunakan kotak dengan ukuran 40-50cm dengan ketinggian 20cm.

3. Karung bekas 4. Bak plastik 5. Besek

Media cacing tanah :

1. Log jamur

2. Grajen/serbuk kayu 3. Jerami

4. Humus

5. Cacahan debog/batang pisang

Media yang paling mudah adalah dengan menggunakan bekas dari log jamur yang sudah tidak terpakai lagi. Media dilumatkan supaya lebih hancur. Setelah itu bisa langsung ditaburkan ke rumah cacing yang sudah dibuat terlebih dahulu.

Pakan cacing tanah :

1. Limbah organik rumah tangga : nasi, syuran, kulit buah 2. Limbah organik home industri : ampas tahu

(7)

PEMBERIAN PAKAN CACING

Walaupun media atau sarang juga berfungsi sebagai sumber makanan akan tetapi dengan berkembangnya cacing perlu juga diberi makan tambahan dan perlu diperhatikan bahwa cacing adalah binatang senang makan. Cacing tanah menghabiskan makanan sama dengan berat badannya dalam 24 jam.

Porsi makanan yang diberikan menggunakan pola makanan sama dengan berat badan cacing dalam 24 jam. Jika dalam satu bak terdapat 5 ons cacing maka porsi makanan adalah 5 ons dalam 24 jam. Selain pakan ditambahkan vitamin khusus cacing yaitu Bakteri Pakan Cacing (BPC).

Akan lebih bagus kalau pakan dijadikan satu kemudian dicampur, penting untuk dicampur karena setiap pakan memiliki nutrisi berbeda. Agar lebih maksimal ditambahkan dengan vitamin untuk meningkatkan nutrisi dari makanan serta merangsang nafsu makan caicing.

Cara pemberian pakan :

1. Diberikan secara langsung, dengan cara pakan dicacah atau dilunakkan terlebih dahulu.

2. Dibusukkan terlebih dahulu, setelah pakan dicacah atau dilunakkan kemudian dimasukkan ke dalam wadah/atau plastik lalu dibusukkan selama 1-2 hari.

3. Difermentasi terlebih dahulu, merupakan cara yang paling bagus.

(8)

Dengan formulasi 1 tutup botol bakteri digunakan untuk 25 kg pakan cacing. Proses fermentasi berlangsung selama 1-7 hari.

Hama terdiri dari dua yaitu :

1. Hama Competitor (dalam hal pakan) : semut, kutu tanah, orong-orong, rayap, dll.

2. Hama Predator (pemakan cacing) : tikus, kadal, katak, tokek, ayam, bebek, dll.

Antisipasi hama :

1. Jaga kebersihan lingkungan.

2. Antisipasi kompetitor, diberi kapur semut. 3. Antisipasi predator, diberi penutup dengan kasa.

PERAWATAN

Cacing tanah merupakan binatang yang takut akan sinar, karena itu wadah/ tempat tinggal cacing harus ditempatkan pada tempat yang teduh dan jika perlu ditutup, terutama pada siang hari. Apabila menggunakan bak permanen sebaiknya pembuatan bak ditempat teduh, misalnya dibawah pohon dan diberi pelindung atap genteng supaya tidak terkena hujan dan sinar matahari langsung.

Sarang atau media cacing harus dijaga kelembapannya, dengan cara diperciki air (penyiraman) setiap hari. Selain itu juga berfungsi mencuci media karena di dalam media terkandung gas-gas yang tidak berguna kemudian asam dari pakan sehingga untuk menjaga kesehatan lingkungan kita perlu melakukan penyiraman.

Setelah satu minggu dilakukan penggemburan yaitu dengan mengaduk-ngaduk media, gunanya untuk menyehatkan caing dari gas-gas yang ada. Penggemburan dilakukan secara rutin selama satu minggu sekali.

(9)

Untuk menghindari hama predator adalah perlu mewaspadai apabila ruangan yang digunakan untuk bertenak di halaman yang menggunakan dari tembok/batu bata (sistem permanen), untuk mecegah agar hama seperti katak, tikus ayam dll tidak dapat meloncat masuk ke kandang sebaiknya kandang diberi tutup kawat kassa dengan lubang supaya sirkulasi kandang tetap terjaga, tetapi hama tidak dapat msuk ke dalam rumah cacing.

Sedangkan untuk hama kompetitor yang bersaing dalam hal pakan seperti semut pencegahannya relatif mudah dengan memberikan kapur anti semut.

Panen cacing :

1. Umumnya panen dilakukan setelah 4 bulan penanam bibit cacing. 2. Ukuran cacing yang dipanen memiliki panjang sekitar 10-15cm.

3. Media bekas panen cacing (kascing) bisa dikembalikan ke tempat/rumah cacing atau diolah menjadi pupuk kascing yang saat ini sudah banyak peminatnya.

PANEN CACING

Dalam beternak cacing tanah ada dua hasil terpenting (utama) yang dapat dihasilkan, yaitu biomas (cacing tanah itu sendiri) dan kascing/media bekas panen cacing yang dapat diolah menjadi pupuk kascing yang tentunya memiliki nilai jual di pasaran.

Panen cacing dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu cara yang paling mudah adalah dengan cara cacing dipindahkan dari rumah/tempat tinggalnya ke tempat yang memiliki penerangan yang cukup karena cacing sangat sensitif terhadap cahaya, sehingga cacing dapat berkumpul di bagian atas media. Kemudian kita tinggal memisahkan cacing tanah itu dengan medianya.

PENGEMASAN CACING

(10)

Bahan-bahan yang dibutuhkan saat pengemasan :

1. Ember, fungsi ember sebagai tempat penampungan sementara cacing. 2. Timbangan, fungsi timbangan untuk mengukur banyaknya cacing yang

akan dikemas.

3. Kain kasa, fungsi kain kasa sebagai kantong pengemasan.

4. Keranjang, menggunakan keranjang buah karena memiliki lubang yang dapat digunakan sebagai sirkulasi udara serta keranjang ini mudah dipindah tempatkan.

Langkah-langkah pengemasan :

1. Pilah cacing dengan tanah

2. Setelah itu cacing ditimbang pada mesin timbangan 3. Kemudian tempatkan di ember

4. Setelah itu masukkan media dengan perbandingan 1:3 jadi setiap 0,5kg media diisi dengan 1,5kg cacing

5. Tambahkan persediaan makanan sekucupnya selama proses perjalanan menuju pelanggan/pembeli

6. Beri fentilasi udara pada cacing

7. Kemudian sebagai alternatif tempatkan cacing pada keranjang agar lebih praktis dan menarik.

Faktor umum kegagalan budidaya cacing :

1. Kurang serius/sekedar coba-coba 2. Kurang kontrol terhadap hama 3. Media padat

(11)

BAB III

ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI

Analisis aspek organisasi dan manajemen ini bertujuan untuk mengetahui apakah usaha budidaya ternak cacing ini layak atau tidak di laksanakan jika di tinjau dari Analisis aspek organisasi dan manajemen.

Organisasi Bisnis

Bentuk unit usaha budiaya cacing tanah ini belum memeiliki badan hokum dan termasuk pada bentuk organisasi kecil yang terdiri dari lima orang sebagai pelakunya.

Struktur Organisasi dan Manajemen

Tenaga kerja yang terdapat pada usaha budidaya cacing tanah ini sebanyak 5 orang yang menjabat sebagai pemilik, bagian keuangan dan administrasi, bagian pemasaran, dan 2 orang bagian pemeliharaan. Masing-masing bagian khusunya untuk keuangan dan administrasi serta bagian pemasaran harus memiliki keahlian di bidangnya.

(12)

Peran pemilik/manajemen

1. Bertanggung jawab atas segala proses budidaya cacing yang dilakukan.

2. Menghandle seluruh karyawan yang ada.

3. Menerapkan kebijakan produksi kepada seluruh bawahan. Peran bagian keuangan dan administrasi

1. Mengurusi segala keuangan yang diperlukan dalam proses produksi

2. Bertanggung jawab atas proses perhitungan pajak produksi

3. Mengurusi administrasi atau surat yang diperlukan dalam proses produksi budidaya

Peran bagian pemasaran

1. Mencari pelanggan yang membutuhkan produksi cacing yang dihasilkan

2. Memperluas pasar produksi cacing

3. Mempromosikan produk cacing baik langsung maupun online Peran bagian karyawan

1. Memelihara cacing yang dibudidayakan dan pemberian nutrisi

2. Bertanggung jawab atas budidaya cacing di lahan secara khususnya

(13)

BAB IV

ASPEK KEUANGAN

Investasi Awal

Investasi Frekuensi Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)

Sewa tempat produksi 3 Tahun Rp5.000.000 Rp15.000.000 biaya membangun

bangunan rumah cacing

1 Buah Rp8.000.000 Rp8.000.000 mobil pik up 1 Buah Rp30.000.000 Rp30.000.000 Promosi (1 bulan) 1 Paket Rp200.000 Rp200.000 Banner 1 Buah Rp55.000 Rp55.000

Rp53.255.000

TOTAL

Residu (Tiga Tahun)

Investasi Frekuensi Satuan Jumlah Residu

(14)
(15)
(16)

PP Rp 53.255.000,00 26.494.263,89 Rp

2,010057733 BULAN 0,010057733 BULAN

0,301731979 HARI 2 Bulan

KESIMPULAN : LAYAK KARENA PP ≤ 12 BULAN

ARR Rp 963.821.277,78 36 26.772.813,27 Rp

50,27%

KESIMPULAN : LAYAK KARENA ARR ≥ BIAYA MODAL (7%)

PI 346.247.784,78 6,50169533

KESIMPULAN : LAYAK KARENA PI ≥ 1

IRR 50%

KESIMPULAN : LAYAK KARENA IRR ≥ BIAYA MODAL (7%)

MIRR 13%

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian seperti yang telah diuraikan pada penelitian ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu persentase sikap keikutsertaan KB ibu pasca persalinan

Target dari pelaksanaan kegiatan ini adalah meningkatnya kemampuan guru dalam mengolah limbah plastic dan kayu yang ada di sekitar sekolah untuk menjadi

(2) Menteri Keuangan menetapkan alokasi dana pengeluaran Bendahara Umum Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan Keputusan Presiden sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Asisten Pemerintahan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya. Sub Bagian Dokumentasi. Melaksanakan sebagian tugas Bagian Humas

Mulai edisi Mei 2016 hingga Mei 2017, jurnal SOSIOHUMANIKA telah dikelola oleh para Dosen dari UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) di Bandung, dan diterbitkan oleh Minda

Nilai budaya seperti “mempertahankan keharmonisan keluarga”, “rumah adalah surga”, atau “jangan membuka aib keluarga” telah menjadi penghalang terhadap korban

 Untuk mengetahui faktor resiko yang diduga berperan dalam terjadinya myoma uteri pada pasien dalam laporan kasus ini..  Untuk mengetahui bagaimana diagnosis myoma uteri

Untuk memperoleh pemahaman yang sama dalam melaksanakan kegiatan dimaksud, maka disusun Panduan Penyelenggaraan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan Bagi Balita