• Tidak ada hasil yang ditemukan

Improvement Personality Training Buku pa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Improvement Personality Training Buku pa"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

Assessment HR

- 1 -

Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur pada Allah, Tuhan semesta alam yang telah memberikan setitik ilmunya kepada umat di dunia untuk mempelajari kebesarannya.

Manfaat pelatihan bagi perusahaan sudah pasti sangat berpengaruh besar terhadap perusahaan itu sendiri dan juga karyawan pada khususnya. Untuk perusahaan yang mempunyai orientasi jangka panjang, sangat memerlukan pelatihan untuk karyawannya yang dilakukan secara kontinyu dan terprogram sesuai dengan kebutuhan masing-masing divisi atau pun tim kerja di dalam divisi dan management. Perusahaan berharap dengan pelatihan yang dilakukan dapat meningkatkan efisiensi dan perkembangan usaha, sedangkan untuk karyawan akan membuat sumber daya yang meningkatkan keterampilan, keahlian, inovasi dan kinerja yang tinggi dalam bekerja

(2)

Assessment HR

- 2 -

sederhana uang dapat Anda pergunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam menghadapi pekerjaan-pekerjaan yang sedang dihadapi, sehingga menjadi lebih efektif dan efisien, serta dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru bagi perusahaan, oleh sebab itu saya pun ingin berbagi jawaban dengan Anda lewat buku yang sangat sederhana dan masih banyak kekurangan tentunya.

Buku ini terdiri berisikan lebih banyak tentang bagaimana kepemimpinan, memotivasi diri, mengenali diri dan menggali potensi diri serta kecerdasan emosional secara aplikasi yang dapat dipergunakan didalam lingkungan pekerjaan. Buku ini juga berisi teknik sederhana bagaimana Anda bisa memanfaatkan energi anda untuk keperluan Anda Selanjutnya saya berharap Anda sedikit ilmu dan pencerahan yang dapat Anda serap lewat buku ini. Terima kasih dan selamat membaca.

Tembagapura, 27 September 2011

(3)

Assessment HR

- 3 -

Orang harus belajar banyak untuk mengetahui betapa sedikit sebenarnya yang ia ketahui

(4)

Assessment HR

- 4 -

Muqodimah

Improvement disini adalah kualitas.

Bagaimana membangun, meningkatkan dan mempertahankan kualitas kerja, kualitas diri dan kualitas mental dalam kehidupan dan ditengah lingkungan pekerjaan sehari-hari.

Personality merupakan kepribadian. Dalam arti psikologi kepribadian adalah komponen trait yang sifatnya dinamis.

Training itu sendiri merupakan proses membantu karyawan untuk memperoleh efektifitas dalam pekerjaan mereka yang sekarang maupun yang akan datang melalui pengembangan kebiasaan berfikir, bertindak, kecakapan, pengetahuan dan sikap.

(5)

Assessment HR

- 5 -

Disamping itu, aktivitas dari akibat rutinitas bekerja, rutinitas duduk dan berdiri di kantor, rutinitas melayani, dan rutinitas menghadapi karyawan, menimbulkan kejenuhan. Kejenuhan terus menerus mengakibatkan stress. Stress bisa menimbulkan kebekuan.

Untuk mencairkan kebekuan tersebut, maka kami khususnya di bagian HR Assessment mencoba menyuguhkan para karyawan melalui Pelatihan dan Pengembangan Kepribadian yang dikemas dalam bentuk “Improvement Personality Training” ini.

Buku ini dikemas secara teoritis, dialektis, ilustrasi-ilustrasi dan disertai dengan psychogame. Pada Bab 1 akan diuraikan tentang kepemimpinan, dimana materi kepemimpinan ini

bertujuan memberikan wawasan dan

implementasi untuk bagaimana seseorang dapat memimpin dan mengelola pekerjaan, mengembangkan visi dan inisiatif sebagai pemimpin. Mengidentifikasi karakteristik diri yang penting sebagai seorang pemimpin dabn efektifitas komunikasi.

(6)

Assessment HR

- 6 -

mampu menerapkan analisa situasi (situation analysis), membuat rumusan keputusan, mengembangkan alternative-alternatif dan meramalkan konsekwensi yang merugikan dan dapat mencegah konflik atau ketidaksesuaian paham.

Sementara pada Bab III,yakni Motivasi . didalam Bab III lebih banyak diuraikan tentang bagaimana meningkatkan rasa kepercayaan diri, meningkatkan self – consept, meningkatkan motivasi berprestasi, bangkit dari kegagalan dan membuat alternative-alternatif solusi dari kegagalan.

(7)

Assessment HR

- 7 -

Terakhir, Bab V adalah dimensi penunjang utama didalam melakukan pengembangan kepribadian, yakni kecerdasan emosional di tempat kerja. Kecerdasan emosional ini merupakan kemampuan mental yang membantu kita mengendalikan dan memahami perasaan-perasaan kita dan orang lain yang menuntun kepada kemampuan untuk mengatur perasaan-perasaan tersebut. Dengan kecerdasan emosional ini kita bisa mengekspresikan dan mengendalikan semua jenis emosi dan menguasai nya dengan kecerdasan.

(8)

Assessment HR

- 8 -

Hentikanlah kebiasaanmu membandingkan kekuranganmu

(9)

Assessment HR

- 9 -

(10)

Assessment HR

- 10 -

Pree Test

1. Apakah yang dimaksud dengan Pemimpin dan Kepemimpinan? 2. Apa perbedaan

Pemimpin dan kepemimpinan?

3. Bagaimana karakteristik Pemimpin yang baik?

4. Apa itu Visi?

5. Bagaimana membangun Visi yang visioner?

6. Bagaimana cara berkomunikasi yang efektif?

(11)

Assessment HR

- 11 -

A. Kepemimpinan

Ketika berbicara kepemimpinan maka terlintas dalam benak Anda adalah sesosok mansuai yang memiliki power, daya dan ketangguhanya itulah tidak bisa di gugat.

Jika dilihat dari epistemologinya, Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu:

pemimpin sebagai subjek, dan. yang dipimpin sebagai objek.

Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun

mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan

ke-pemimpinannya(.Heifetz,1994)

(12)

Assessment HR

- 12 -

dapat melangkah dengan tapak kaki tanpa merusak citra dabn sorang pemimpin tidak menggunakan otoritas tetapi memberdayakan orang.

Hesselbein (1997) , mendefiniskan kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.

*******************************

B. Karakteristik Kepemimpinan

Karakteristik Kepemimpinan yang baik itu meliputi :

1. Karakter yang patut dicontoh,bisa

dipercaya,adil, bijaksana, kharismatik dan memiliki visi ke depan

2. Antusias mengenai pekerjaan mereka, dan mampu menjadi sumber inspirasi dan menjadi motivator

3. Toleran terhadap ambiguitas dan tetap tenang, sabar dan tabah dalam

(13)

Assessment HR

- 13 -

4. Fokus dan mampu berpikir analitis, kreatif dan inovatif

5. Komitmen terhadap keunggulan (Kotter, 1996).

Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang cukup baik. Sebab komunikasi ini merupakan keahlian yang mutlak dibutuhkan oleh siapapun yang ingin sukses dalam karir dan pekerjaannya.

Seorang pemimpin juga harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan manajer dan karyawan lainnya dalam organisasi. Hal ini membutuhkan pemimpin untuk menghasilkan “guidance, encouragement, and motivation.”

Bahkan sebuah survey pernah menyatakan bahwa kebanyakan masalah yang terjadi di

perusahaan adalah berawal dari komunikasi. Menguasai komunikasi yang efektif dibutuhkan oleh semua level karyawan, demikian pula

dengan komunikasi persuasif yang membuat kita dapat membujuk orang lain maupun rekan kerjan kita untuk melakukan sesuatu agar mencapai kesepakatan terbaik yang berguna bagi

(14)

Assessment HR

- 14 -

Berikut kuesioner potensi kepemimpinan yang dapat diisi sesuai dengan keadaan diri dan yang Anda jalani / hadapi saat ini

Petunjuk :

Pilihlah salah satu angka berikut ini dengan cara melingkarinya atau memberi tanda silang pada SATU ANGKA yang menggambarkan diri anda sebenarnya, baik yang mengarah

kepernyataan disebelah kanan,tengah, maupun kiri.

Jawablah secara JUJUR sesuai denan keadaan anda yang sebenarnya.

BANDINGKAN PERTANYAAN DIATAS DENGAN DIBAWAH, KIRA-KIRA MANA YANG SESUAI DENGAN DIRI ANDA DAN LINGKARI ANGKA 1-10 YANG ADA

(15)

Assessment HR

- 15 -

A. Item-item Pernyataan

1. Saya mampu membangun kepercayaan dalam memimpin kelompok.

2. Sayamampu mengembangkan dan menggunakan otoritas yang saya miliki. 3. Dengan kepemimpinan saya disiplin para

pengikut terbentuk dengan baik

4. Saya mampuberkomunikasidengan baik dan menjadi pembicara dpn public kpn saja.

5. Saya yakin dapat membuat keputusan yang tepat dan baik

6. Saya mampu memutuskan sesuatu hal yang menyebabkan orang lain menjauhi saya 7. Bagi saya tidak ada masalah jika saya

terpisah dari kelompok saya.

8. Saya memiliki motivasi yang tinggi dan dan selalu bertanggungjawab.

9. Saya memiliki kemampuan unt memahami oranglain yangbesar.

10. Saya dapat berfikir positif dalam suatu lingkungan yang negative

Skala Nilai :

(16)

Assessment HR

- 16 -

B. Item-item Pernyataan

1. Saya tidak memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk memimpin.

2. Saya tidak dapat menjadi figure yang memilik otoritas dalam situasi apapun. 3. Saya merasa tidak mungkin mendisiplinkan

seseorang dibawah kepemimpinan saya. 4. Saya tidak mampu menjadi komunikator yang baik trhdp orang dan pengikut saya. 5. Saya tidak melihat bahwa saya dapat

mengambil keputusan yang berpengaruh bagi orang.

6. Saya tidak ingin mengambil keputusan apapun yang dapat menyulitkan saya. 7. Saya lebih suka menjadi salah satu anggota

kelompok disbanding menjadi ketuanya. 8. Saya tidak termotivasi dan tidak pernah

mencari pekerjaan yang membutuhkan tanggungjawab yang besar.

9. Saya kurang mampu memahami orang lain. Saya sulit berfikir positif dalam lingkungan yang negatif

Skala Nilai :

(17)

Assessment HR

- 17 -

Intepretasi skor : Jumlahkan angka-angka yang anda pilih dan lihat klasifikasi dibawah ini :

Jika jumlah skor > 80 Anda berarti memiliki potensikepemimpinan yang tinggi.

Jika jumlah skor 60-80 potensi kepemimpinan anda tergolong diatas

Jika Jumlah skor < 59 anda dibawah rata-rata dan anda belum sanggup untuk menjadi pemimpin.

Kebesaran jiwa terletak pada memandang hal-hal yang kecil sebagai tidak terlalu kecil dan hal-hal besar sebagai tidak terlalu besar

(18)

Assessment HR

- 18 -

C. Membangun Visi dan Insiatif

Visi dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang ingin dicapai secara ideal dari seluruh aktivitas. Visi juga dapat diartikan sebagai gambaran mental tentang sesuatu yang ingin dicapai di masa depan.

Visi adalah cita-cita. Visi adalah wawasan ke dapan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu. Visi bersifat kearifan intuitif yang menyentuh hati dan menggerakkan jiwa untuk berbuat.

Visi merupakan sebuah daya atau kekuatan untuk melakukan perubahan, yang mendorong terjadinya proses ledakan kreatifitas yang dahsyat melalui integrasi maupun sinergi berbagai

keahlian dari orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut. Bahkan dikatakan

(Hesselbein, 1997) bahwa "nothing motivates change more powerfully than a clear vision."

Visi yang jelas dapat secara dahsyat mendorong terjadinya perubahan dalam

(19)

Assessment HR

- 19 -

seluruh anggotanya, juga mampu menjadi sumber inspirasi dalam menjalankan tugas mereka.

Oleh karena itu, visi bersama juga berfungsi membangkitkan dan mengarahkan. Menjalankan visi secara benar akan memberikan dampak yang mencerahkan organisasi (Arvan Pradiansyah, http://www.dunamis.co.id), karena: a. Visi memberikan sense of direction yang amat

diperlukan untuk menghadapi krisis dan berbagai perubahan.

b. Visi memberikan fokus. Fokus merupakan faktor kunci daya saing perusahaan untuk menjadi nomor satu di pasar. Karena focus mengarahkan kita tetap pada bidang keahlian yang kita miliki..

c. Visi memberikan identitas kepada seluruh anggota organisasi. Ini baru terjadi bila setiap individu menerjemahkan visi tersebut menjadi visi dan nilai pribadi mereka.

d. Visi memberikan makna bagi orang yang terlibat di dalamnya. Orang akan menjadi lebih bergairah dan menghayati pekerjaan yang bertujuan jelas.

(20)

Assessment HR

- 20 -

(knowledengane management), meski ia

mencakup hal itu. Visi tidak mungkin diperoleh dari pelatihan (training) sebab pada hakikatnya visi bukan keterampilan. Visi harus berangkat dari hati (heart, perenungan, dan proses

pembelajaran), yang kemudian diberi "bingkai" oleh akal budi (ratio, pengetahuan), dan

kemudian direalisasikan lewat tindakan nyata (will, keterampilan) demikian ungkap Andrias Harefa.

Hasil studi Andrias Harefa (http://www.pembelajar.com) sejauh ini menunjukkan 17 kemungkinan bila seseorang tidak dapat mewujudkan visinya, yaitu: a. Visi itu tidak cukup jelas;

b. Visi itu tidak cukup dikomunikasikan; c. Visi itu tidak cukup menarik perhatian; d. Visi itu tidak sesuai dengan harapan dan

keinginan banyak orang;

e. Visi itu tidak cukup sederhana untuk dapat diingat;

f. Visi itu tidak cukup ambisius, g. Visi itu tidak cukup memotivasi;

h. Visi itu tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut sebagian besar orang;

(21)

Assessment HR

- 21 -

j. Visi itu, kalau tercapai, tidak memberikan rasa bangga;

k. Visi itu tidak mampu memberi makna dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-hari l. Visi itu tidak merefleksikan keunikan; m. Visi itu tidak diyakini dapat dicapai;

n. Visi itu membuat orang bersedia berkorban; o. Visi itu tidak "bernapas" atau tidak "hidup"; p. Visi itu tidak dirumuskan secara positif; dan q. Visi itu tidak dipelihara baik-baik oleh

penggagasnya.

Barbara Brown mengemukakan 10 kompetensi yang harus dimiliki oleh pemimpin dalam membangun visi, yaitu:

1. Visualizing. Pemimpin mempunyai gambaran yang jelas tentang apa yang hendak dicapai dan mempunyai gambaran yang jelas kapan hal itu akan dapat dicapai.

(22)

Assessment HR

- 22 -

ini, tetapi lebih memikirkan di mana posisi yang diinginkan pada masa yang akan datang. 3. Showing Foresight. Pemimpin adalah

perencana yang dapat memperkirakan masa depan. Dalam membuat rencana tidak hanya mempertimbangkan apa yang ingin dilakukan, tetapi mempertimbangkan teknologi,

prosedur, organisasi dan faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi rencana. 4. Proactive Planning. Pemimpin menetapkan

sasaran dan strategi yang spesifik untuk mencapai sasaran tersebut. Pemimpin mampu mengantisipasi atau mempertimbangkan rintangan potensial dan mengembangkan rencana darurat untuk menanggulangi rintangan itu

5. Creative Thinking. Dalam menghadapi tantangan pemimpin berusaha mencari alternatif jalan keluar yang baru dengan memperhatikan isu, peluang dan masalah. Pemimpin visioner akan berkata “If it ain’t broke, BREAK IT!”.

(23)

Assessment HR

- 23 -

7. Process alignment. Pemimpin mengetahui bagaimana cara menghubungkan sasaran dirinya dengan sasaran organisasi. Ia dapat dengan segera menselaraskan tugas dan pekerjaan setiap departemen pada seluruh organisasi.

8. Coalition building. Pemimpin menyadari bahwa dalam rangka mencapai sasara dirinya, dia harus menciptakan hubungan yang

harmonis baik ke dalam maupun ke luar organisasi. Dia aktif mencari peluang untuk bekerjasama dengan berbagai macam individu, departemen dan golongan tertentu.

9. ContinuousLearning. Pemimpin harus mampu dengan teratur mengambil bagian dalam pelatihan dan berbagai jenis

pengembangan lainnya, baik di dalam

maupun di luar organisasi. Pemimpin mampu menguji setiap interaksi, negatif atau positif, sehingga mampu mempelajari situasi. Pemimpin harus mampu mengejar peluang untuk bekerjasama dan mengambil bagian dalam proyek yang dapat memperluas

(24)

Assessment HR

- 24 -

10. Embracing Change. Pemimpin mengetahui bahwa perubahan adalah suatu bagian yang penting bagi pertumbuhan dan

pengembangan. Ketika ditemukan perubahan yang tidak diinginkan atau tidak diantisipasi, pemimpin dengan aktif menyelidiki jalan yang dapat memberikan manfaat pada perubahan tersebut.

D. Komunikasi Efektif

Komunikasi sebagai kegiatan sehari-hari yang dilaksanakan individu berhubungan erat dengan perilaku individu itu sendiri.

Perbedaan perilaku individu dalam melakukan komunikasi dan atau berhubungan dengan orang lain merupakan situasi yang berkaitan dengan psikologis individu.

Komunikasi juga berkaitan dengan asumsi manusia. Contohnya;

(25)

Assessment HR

- 25 -

mengutarakanya, maka pesan itu akan keluar mengalir seperti air.

Berikut adalah tips-tips komunikasi efektif sebagai berikut :

1. Gunakan kalimat seefektif mungkin

Uraikan isi pembicaraan dengan kalimat efektif dan langsung mengena pada sasaran. Hindari mengungkapkan informasi detail yang kurang relevan, seperti, “Tadi sebelum menuju tempat ini saya bertemu family saya di suatu tempat….”.

Biasanya lawan bicara anda tidak akan peduli dengan informasi yang tidak berhubungan dengan topik pembicaraan. Hindari penggunaan idiom bahasa yang kurang/tidak dimengerti calon pendengar anda. Dengan kata lain, kenali latar belakang calon pendengar anda.

2. Jangan mengungkapkan

pengulangan ide/pokok bahasan

Jika anda ingin mengungkapkan ide, entah pada bos atau dalam suatu rapat, ketahui lebih dulu apakah ide tersebut sudah pernah

(26)

Assessment HR

- 26 -

Jika sudah, lebih baik anda tidak usah mengungkapkannya. Karena umumnya orang tidak akan tertarik mendengarkan pengulangan sebuah ide.

Dalam presentasi suatu analisa, usahakan tidak terjadi pengulangan kalimat-kalimat yang merupakan teori ataupun kesimpulan. Aturlah urutan penyampaian agar lebih fokus saat

menyampaikannya

3. Jangan berbicara terlalu lambat

Tutur kata yang terlalu pelan dan lamban hanya akan membuat lawan bicara anda bosan dan tidak sabar. Lagipula gaya bicara anda yang terlalu pelan akan mengesankan anda ragu-ragu dan tidak percaya diri. Karena itu bicaralah dengan nada yang optimis dan penuh percaya diri.

Namun yang patut kita ingat, bukan berarti anda harus berbicara secara cepat tanpa ritme. Anda harus pandai menentukan ritme bicara, dimana harus berbicara dan dimana harus

(27)

Assessment HR

- 27 -

4. Hindari gumaman yang terlalu sering Gumaman yang terlalu sering hanya akan mengganggu pembicaraan anda. Lagipula lawan bicara anda akan merasa lelah menunggu kapan pembicaraan anda selesai. Sebisa mungkin minimalkan atau hilangkan gumaman seperti “ ehmmm…., eeee…., oooo…..”, dsb.

Hal ini juga akan mengurangi respek calon pendengar anda, karena anda dinilai tidak

menguasai materi pembicaraan.

5. Hindari humor yang tidak perlu

Melontarkan humor memang sah-sah saja untuk menyegarkan suasana. Namun, anda harus tanggap membaca suasana setelah anda

mengungkapkan humor. Apakah lawan bicara anda benar-benar terpancing tertawa atau tertawa dengan terpaksa.

(28)

Assessment HR

- 28 -

Orang yang kuat bukanlah yang berotot paling besar, tetapi orang kuat adalah orang yang memiliki daya tahan paling lama

(Imam Afandi)

Pada setiap waktu dalam hidup kita, kita harus berusaha untuk menemukan, dalam hal apakah kita sama dengan orang lain dan bukan dalam hal apakah kita berbeda dengan mereka

(29)

Assessment HR

- 29 -

1. Apakah yang dimaksud dengan pemecahan

masalah (problem solving)? 2. Apa yang menyebabkan

timbulnya suatu masalah 3. Bagaimana cara memecahkan masalah? 4. Bagaimana cara mengambil suatu

keputusan? 5. Apa itu konflik?

6. Bagaimana strategi Anda berhadapan dengan konflik kerja?

(30)

Assessment HR

- 30 -

(31)

Assessment HR

- 31 -

Masalah adalah jarak antara keinginan dan kenyataan yang dihadapi saat ini. Masalah adalah suatu keadaan yang tidak sesuai dengan harapan yang kita inginkan.

(32)

Assessment HR

- 32 -

A. Perlu Kejelian Dan Teknik Berpikir Tersendiri

Mungkin Anda pernah lihat orang yang sedang berpikir dengan cara merenung, diam, mengetuk meja juga pernah melihat orang yang menyepi,

berdiam diri di tempat yang jauh dari keramaian dan melakukan beberapa ritual untuk mencari “ilham” di tempat yang dibilang angker?.

(33)

Assessment HR

- 33 -

orangtua) saja? Jika dipelajari, ilmunya seperti apa?

Berpikir bisa diartikan kegiatan mental yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan tertentu. Berpikir meliputi kegiatan membayangkan, imajinasi, atau penggambaran terhadap sesuatu secara abstrak

Floyd L. Ruch menyebutkan dalam bukunya bahwa sedikitnya ada tiga macam berpikir yaitu berpikir deduktif, berpikir induktif dan berpikir evaluatif. Berikut ini akan kita coba menjelaskan ketiga macam teori berpikir. Selanjutnya tiga macam berpikir ini akan kita hubungan dengan energi bawah sadar kita.

• Berpikir deduktif.

Konsep sederhana dari berpikir deduktif adalah memulai dari pernyataan umum kemudian ditarik menuju ke pernyataan khusus. Ada yang menyebut berpikir deduktif seperti halnya berpikir silogisme. Contohnya adalah: semua hewan akan mati. Kuda adalah hewan, jadi kuda akan mati.

• Berpikir induktif.

(34)

Assessment HR

- 34 -

lebih bersifat umum dan digeneralisasikan. Ade anak Pan Asep. Ade pAndai dalam ilmu hitung, Nana anak Pak Asep. Nana pAndai dalam ilmu hitung. Kiki anak Pak Asep. Kiki pandai juga dalam ilmu hitung. Saya menyimpulkan, anak-anak Pak Asep pAndai dalam ilmu hitung. Tidak semua permasalahan yang kita hadapi bisa ditarik ke dalam konsep berpikir induktif. Kita harus melihat contoh yang memadai dan melihat sampel yang kita pilih apakah sudah representatif atau belum.

• Berpikir evaluatif.

(35)

Assessment HR

- 35 -

Pentingnya berpikir logis dalam memecahkan masalah salah satunya adalah agar permasalahan yang dihadapi cepat selesai dengan ending yang memuaskan. Tak jarang, dalam situasi yang rumit, kita malah mengambil mengambil keputusan.

Berpikir logis menurut saya akan membantu kita keluar dari masalah. Saya menganolgikan dengan benang ruwet. Dengan logika, maka kita bisa mengurai permasalahan dan mengidentifikasinya kemudian satu persatu, setahap demi setahap kita cari solusinya.

Banyak masalah yang kita hadapi yang berhubungan dengan kehidupan kita berasal dari tidak satu sumber masalah. Artinya masalah kita bisa jadi merupakan akumulasi dari beberapa situasi. Misalnya masalah pekerjaan yang gagal kita selesaikan.

Bisa jadi hal ini karena akumulasi permalahan yang berasal dari keluarga, dari sarana dan prasarana, lingkungan kantor kita atau banhkan berasal dari diri kita sendiri. Semua serba kompleks dan membutuhkan kejelian dan teknik berpikir tersendiri.

(36)

Assessment HR

- 36 -

dan data yang tepat. Namun masalah yang kita hadapi bisa jadi disebabkan oleh kasus tunggal. Artinya masalah tersebut terlepas dari masalah lain. Sekali lagi, berpikir logis dalam memecahkan masalah, menurut saya, akan membantu kita segera keluar dari masalah, bukan menambah masalah.

B. Apa itu Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah (problem solving) dapat didefenisikan sebagai suatu proses penghilangan perbedaan atau ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diinginkan.

Salah satu bagian dari proses peme-cahan masalah adalah pengambilan keputusan (decision making) yang didefe-nisikan sebagai memilih solusi terbaik dari sejumlah alternatif yang

tersedia. Pengambilan keputusan yang tidak tepat akan mempengaruhi kualitas hasil pemecahan masalah yang dilakukan.

(37)

Assessment HR

- 37 -

Problem solving yaitu suatu pendekatan dengan cara problem identifikation untuk ketahap syntesis kemudian dianalisis yaitu pemilahan seluruh masalah sehingga mencapai tahap application selajutnya komprehension untuk mendapatkan solution dalam penyelesaian

masalah tersebut. (Qruztyan. Blogs. Friendster.com)

C. Langkah-Langkah Problem Solving

(38)

Assessment HR

- 38 -

mendefinisikan secara tegas apa masalah utama kita kemudian menetapkan pada tingkat mana kinerja actual kita sekarang dan kapan waktu pencapain target kinerja itu.

b) Menentukan sumber dan akar penyebab dari masalah

Suatu solusi masalah yang efektif, apabila kita berhasil menemukan sumber-sumber dan akar-akar dari masalah itu, kemudian

mengambil tindakan untuk menghilangkan masalah-masalah tersebut.

c) Mencari solusi masalah secara efektif dan efisien. Adapun

langkah-langkah Solusi masalah yang efektif dan efisien yaitu:

1. Mendefinisikan secara tertulis

2. Membangun diagram sebab akibat yang dimodifikasi untuk mendefinisikan : a) akar penyebab dari masalah itu, b) penyebab-penyebab yang tidak dapat dikendalikan, namun dapat diperkirakan 3. Setiap akar penyebab dari masalah

(39)

Assessment HR

- 39 -

4. Mendefiisikan tindakan atau solusi yang efektif melalui memperhatikan dan mempertimbangkan : a)pencegahan terulang atau muncul kembali penyebab – penyebab itu, b) tindakan yang diambil harus ada di bawah pengendalian kita, dan c) memenuhi tujuan dan target kinerja yang ditetapkan.

5. Menerapkan atau melakukan implementasi atau tindakan-tindakan yang diajukan (Vincent Gasper sz, dan

Qruztyann.blogs.friendster. com)

Secara sederhana,. Anda dapat melakukan alternative lain dalam pemecahan masalah, seperti:

a. Menganalisa Masalah

b. Membuat Alternatif Pemecahan Masalah c. Mengevaluasi Alternatif-alternatif

d. Rencana Tindak Lanjut

D. Kendala Penyelesaian Masalah

(40)

Assessment HR

- 40 - sehingga sering kali menjadi penghalang atau mengalami kesulitan ketika harus

menyelesaiakan masalah baru yang berbeda.

2. Ketetapan Fungsional (Functional Fixedness): adalah seserang yang berpandangan bahwa sesuatu obyek hanya dapat digunakan berdasarkan pengalaman lampau saja sehingga seringkali menyulitkan individu yang bersangkutan dalam menyelesaikan masalah yang baru

(41)

Assessment HR

- 41 -

Permainan Catur bukan cuma sekedar hiburan iseng belaka. Kita dapat melatih beberapa ketrampilan hidup (life skills) melalui permainan ini. Salah satunya (pengambilan keputusan sulit)

Dalam permainan catur, kita dilatih untuk mengambil keputusan sulit dan menentukan tersebut. Pengambilan keputusan itu selain membutuhkan wawasan, pengetahuan dan dasar pertimbangan yang tepat, juga seringkali memerlukan kemampuan intuisi (naluri) dan keberanian menempuh resiko yang terukur.

Tidak ada yang dapat memberi seseorang

(42)

Assessment HR

- 42 -

E. Menetapkan Keputusan

Bagian yang paling sulit bukanlah: bagaimana memikirkan, tetapi bagaimana mengatakan

Menetapkan keputusan adalah bagian dari fungsi berpikir. Keputusan yang kita ambil beraneka ragam. tanda-tanda yang bersifat umum bisa dilihat dari: 1. Keputusan merupakan hasil berpikir, atau

hasil usaha intelektual.

2. Keputusan selalu melibatkan pilihan dari berbagai alternatif.

3. Keputusan selalu melibatkan tindakan nyata walaupun pada pelaksanaannya bisa (boleh) ditangguhkan atau dilupakan.

(43)

Assessment HR

- 43 -

merespon segala sesuatu (stimulus) yang berada di sekitar kita.

Motif dapat diartikan sebagai sifat kepribadian yang relatif stabil yang memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan dan atau untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan sikap dapat diartikan sebagai kecenderungan individu untuk merespon (baik positif maupun negatif) terhadap lingkungan sekitarnya termasuk orang-orang, situasi ataupun benda-benda tertentu. Memecahkan masalah ditentukan banyak hal, salah satunya adalah kognisi, juga dipengaruhi oleh sikap, pandangan, kepercayaan, juga motif, baik yang disadari maupun tidak serta faktor lain seperti budaya dan adat.

(44)

Assessment HR

- 44 -

masalah, maka secara tidak langsung akan memiliki referensi atau rujukan dalam usaha penyelesaian masalah, dan selanjutnya untuk menghadapi masalah lain yang lebih sulit, individu tersebut relatif tidak akan kesulitan.

Seseorang yang bekerja di bengkel mobil akan relatif lebih mudah mengerjakan dan memperbaiki kerusakan mesin daripada pekerja lain, misalnya pekerja kantor, karena pekerja bengkel tersebut telah memiliki pengalaman dan referensi tentang permesinan.

Faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah, antara lain:

1. Motivasi.

(45)

Assessment HR

- 45 -

Banyak orang yang ternyata tidak biasa menghadapi masalah akan menjadi stres

dan moodnya turun akhirnya menjadi

seseorang yang pasif dan apatis terhadap masalah yang dihadapinya. Selanjutnya orang yang bermasalah itu cenderung menunggu daripada berbuat dan menyelesaikan masalah.

2. Kepercayaan dan sikap

Banyak orang yang mengeluh jika menghadapi suatu masalah, apalagi jika masalah itu tidak segera kunjung selesai. Orang-orang seperti ini cenderung menyalahkan lingkungan atau orang-orang yang berada di sekitarnya. Padahal jika mau berpikir positif, seharusnya masalah itu adalah salah satu media kita untuk lebih mengenal diri sendiri, kekuatan dan potensi diri.

(46)

Assessment HR

- 46 -

Dalam konteks agama (khususnya agama Islam), masalah adalah salah satu metode Tuhan untuk mencoba menaksir kadar keimanan seseorang karena biasanya setelah mendapat masalah akan segera disusul dengan segala sesuatu yang menggembirakan. Masalah juga dianggap sebagai suatu ujian untuk masuk ke jenjang derajat yang lebih tinggi di mata Tuhan. 3. Kebiasaan

Tidak semua orang memiliki ketahanan yang sama terhadap stres. Artinya masalah yang kadar kesulitannya sama, relatif akan direspon berbeda oleh orang yang berbeda. Jika masalah datang, maka kita harus menyelesaikan masalah tersebut dan bukannya lari untuk menghindar.

(47)

Assessment HR

- 47 - 4. Emosi

Masalah, sebagaimana tugas kantor atau tugas pekerjaan rumah, membutuhkan dan menghabiskan banyak energi. Emosi adalah salah satu hal yang harus kita jaga agar masalah yang datang tidak

menggerogoti semangat kita.

Menyelesaikan masalah perlu menggunakan emosi, tetapi emosi yang bersifat konstruktif, misalnya emosi untuk segera menyelesaikan masalah tersebut dan bukan emosi yang bersifat destruktif misalnya diselesaikan dengan kekerasan atau malah lari dari masalah dengan mabuk-mabukan atau kebut-kebutan di jalanan.

(48)

Assessment HR hal pengambilan keputusan, sebisa mungkin harus

kita kurangi dampak lanjutan, tetapi jika harus muncul dampak lanjutan, kitapun harus siap. Bukankah kita sudah memiliki referensi dan kepercayaan diri tentang kemampuan memecahkan masalah pada beberapa hal sebelumnya?

(49)

Assessment HR

- 49 -

menambah referensi tentang teknik menyiasati permasalahan dan teknik mengambil keputusan.

Dengan mengetahui seni menyelesaikan masalah maka akan membantu kita tetap “kuat dan mampu” menghadapi setiap permasalahan.

Seseorang menunjukkan kepada saya sebuah telor asin dan mengatakan, “Bisakah anda membuat telor ini berdiri di atas meja?, Jangan menggunakan alat apapun, yang ada hanya telor dan meja.” Saya pun berpikir keras, dan saya berungkali mencoba meletakkan telor asin tersebut dengan berbagai cara, tetapi selalu gagal. Telor itu selalu tidak bisa diletakkan berdiri. Mungkin Anda bisa membantu saya?

Jika anda bersikeras memaksa telor itu bisa berdiri maka anda tidak akan pernah bisa membuat telor tersebut berdiri. Dengan cara apapun, telor itu tidak akan pernah bisa berdiri.

Penjelasan

SENI MEMECAHKAN MASALAH

Disamping ini ada sembilan titik yang disusun dalam bentuk segi empat. Hubungkan titik-titik tersebut dengan menarik empat garis lurus tanpa terputus dan tanpa mengangkat pensil atau pena anda. Jangan ada satupun titik yang terlewat!

(50)

Assessment HR

- 50 -

Telor tersebut berbentuk oval, maka jika diletakkan secara sembarang, telor tersebut pasti langsung ambruk. (ingat Anda dilarang untuk menggunakan alat bantu)

Satu-satunya cara agar telor tersebut bisa berdiri adalah dengan memecahkan salah satu sisinya. Setelah pecah, sekarang cobalah untuk meletakkan lagi. Sekarang anda pasti berhasil membuat telor tersebut berdiri.

Satu pelajaran yang bisa diambil dari soal di atas bahwa, ketika saya mengatakan “pecahkan salah satu bagiannya”, maka saya yakin anda akan mengatakan,”Oh, begitu ya caranya?”.

Beberapa orang mungkin menganggap sepele tentang ide “memecahkan” salah satu bagian telor tersebut karena mereka menganggap bahwa “kalau gitu aku juga bisa”.

F. Contoh Kasus

Berikut ini akan saya berikan contoh kasus.

Tujuanya adalah Anda bisa merumuskan/identifikasi masalah, membuat

(51)

Assessment HR

- 51 -

Di tengah sunyinya alam di suatu hutan yang asri .Hiduplah suatu keluarga yang amat

sederhana namun sehari-harinya senantiasa dihimpiti dengan derita ekonomi

Keluarga tersebut memiliki anak 2 orang, anak yang pertama (Jojon) berusia 12 tahun dan yang ke dua(iyan) 9 tahun. Dua-duanya tidak sekolah karena tidak ada biaya.

Sementara sang ayah hanyalah seorang

petani.Suatu ketika, Jojon dan Iya sedang turun ke pasar,karena perjalanan ke pasar cukup jauh ditempuh dengan jalan kaki sekitar 8 km antara jarak pasar ke rumah mereka menyebabkan Jojon dan Iyan lapar

Karena tidak sanggup menanahan lapar, Iyan pun bersandar di tepi sebuah warung makanan,dengan maksud beristrahat

Namun celakanya……..

(52)

Assessment HR

- 52 -

Iyan pun bingung,….lalu Iyan lari nyamperin Jojon kakaknya

Cilakanya…………

Sebelum sampai ke Jojon, Iyan keburu di keroyok oleh massa yang ada di sekitar pasar akibat

teriakan pencuri

Iyan pun dikerumin massa dan dibawa ke kantor pos siskamling terdekat.

Beruntunglah Jojon sempat melihat

keramaian tersebut lalu dihampirinya Begitu Jojon melihatnya, ia sangat kaget sekali melihat apa yang terjadi .

Dan dilihat di hadapan matanya sendiri Ternyata adiknya “iyan” yang sedang

dipertontonkan oleh massa Jojon pun segera menolong danmenghampirinya.Lalu berkata si Jojon “ Adikku tidak bersalah,…dia bukan pencuri”

Salah seorang warga, Dude berkata” siapa kau? Apa kau juga sekongkolan dengan dia iya?” dengan nada sangat sinis ia berkata. Belum sempat Jojon membalas omongan Dude, tiba-tiba salah seorang warga lainya mengahantamkan tanganya ke kepala Jojon “dugghh”

(53)

Assessment HR

- 53 - melawanya.Namun apa daya…massa begitu banyak mengakibatkan Jojon kuawalahan . Begitu Jojon tersungkur jatuh, ada sebilah pisau diambilnya lah pisau tersebut, lalu Jojon pun menancapkan pisaunya ke Dude hingga berkali-kali akhirnya Dude pun tewas ditempat.

Datanglah Hansip, Polisi dan ketua RT. Lalu

dibawalah Jojon dan Iyan ke kantor polisi.

Polisi pun langsung memvonis Jojon

(54)

Assessment HR

- 54 -

Buatlah Kelompok &

Diskusikanlah

Pertanyaan :

Yang Bersalah

Paling Bersalah

(55)

Assessment HR

- 55 -

Adalah kondisi psikologis yang menimbulkan, mengarahkan, dan mempertahankan tingkah laku

(56)

Assessment HR

- 56 -

Pree Test

1. Apakah yang dimaksud dengan motivasi?

2. Bagaimana cara memotivasi?

3. Bagaimana meningkatkan Motovasi?

4. Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri ? 5. Faktor-faktor apa sajakah yang

menyebabkan rasa tidak percaya diri? 6. Apakah Anda termasuk orang yang tidak

percaya diri? alasanya?

(57)

Assessment HR

- 57 -

Menyalahkan kekurangan Anda,

tidak akan memaafkan ketertinggalan Anda.… Kelemahan adalah kekuatan

(58)

Assessment HR

- 58 -

A. Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan dorongan atau menggerakkan karyawan agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Perusahaan apabila perusahaan dapat memenuhi harapan dan kebutuhan dari karyawan. Sebaliknya akan merasa tidak puas apabila harapan dan kebutuhannya tidak terpenuhi. Dengan adanya motivasi yang diberikan, karyawan akan lebih giat dalam bekerja.

(59)

Assessment HR

- 59 -

perlu diperhatikan masalah-masalah kerjasama antara pimpinan dan bawahan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan, sehingga terjalin hubungan yang harmonis dan tercipta koordinasi yang baik. Dengan adanya perhatian dari pimpinan maka karyawan akan lebih giat lagi dalam bekerja, sehingga prestasipun akan semakin meningkat karena kebutuhannya terpenuhi.

Berikut adalah pengertian motivasi agar dapat mempermudah pemahaman materi motivasi sebagai berikut :

Motivasi adalah kondisi psikologis yang

menimbulkan, mengarahkan, dan mempertahankan tingkah laku tertentu (Pitrinch

(60)

Assessment HR

- 60 -

B. Jenis-jenis Motivasi

McClelland (dalam Sukadji dan Singgih-Salim, 2001) mengemukakan bahwa manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya dipengaruhi oleh motif. Ada 3 kelompok motif yang dikemukakan olehnya, yaitu :

Motif untuk berhubungan dengan orang lain (Affiliation Motive) Adalah motif yang mengarahkan tingkah laku seseorang untuk berhubungan dengan orang lain. Yang menjadi tujuan adalah suasana akrab dan harmonis.

Ciri-ciri orang dengan motif afiliasi tinggi adalah : senang berada di dalam suasana akrab, risau bila harus berpisah dengan sahabat, berusaha diterima kelompok, dalam bekerja atau belajar melihat dengan siapa ia bekerja atau

belajar. Motif untuk berkuasa (Power Motive)

Motif yang menyebabkan sieseorang ingin menguasai atau mendominasi orang lain dalam berhubungan dengan orang lain dan cenderung bertingkah laku otoriter.

(61)

Assessment HR

- 61 -

prestasi orang lain. Yang terpenting adalah bagaimana caranya ia dapat mencapai suatu prestasi tertentu.

Ciri-ciri orang dengan motif berprestasi tinggi adalah :

1. Selalu berusaha, tidak mudah menyerah 2. Menentukan sendiri standar prestasi

3. Secara umum tidak menampilkan hasil yang lebih baik pada tugas rutin tetapi biasanya menampilkan hasil yang lebih baik pada tugas yang memiliki arti bagi mereka

4. Tidak didorong oleh hadiah dalam melakukan sesuatu

5. Cenderung mengambil resiko bertaraf sedang dan diperhitungkan

6. Mencoba endapat umpan balik dari

tindakannya

7. Mencermati lingkungan dan mencari

kesempatan

8. Bergaul lebih untuk memperoleh pengalaman 9. Menyenangi situasi menantang, dimana

mereka dapat memanfaatkan kemampuannya

10.Cenderung mencari cara unik untuk

menyelesaikan masalah

(62)

Assessment HR

- 62 -

(63)

Assessment HR

- 63 -

Motivasi,

Membuat Hidup Kita

Menjadi ………..

1. ………..…

2. ………..…

3. ………..…

4. ………..…

5. ………..…

6. ………..…

7. ………..…

8. ………..…

9. ………..…

(64)

Assessment HR

- 64 -

C. Rasa Kepercayaan Diri

Banyak faktor yang menjadikan kendala seseorang enggan untuk menjadi penyeru kebaikan. Antara lain, kurang percaya diri, kemudian disusul tidak adanya skill. Kalau kita runut, keduanya mempunyai korelasi yang sangat erat. Sebenarnya akar masalah orang yang tidak percaya diri terletak pada skill (keterampilan). Dan, skill utama bagi seorang untuk melakukan aktivitas sebab skill didalamnya mengamdungb nilai-nilai, dan norma selain materi.

Orang yang tidak memilki skill biasanya akan bekerja dengan cemas dan minder. Dengan kemauan, kita dapat beramal secara konsisten dalam rentang waktu yang lebih lama.

Ada beberapa kiat praktis untuk meningkatkan rasa percaya diri. Utamanya meliputi aspek kemauan, pemahaman serta keterampilan. Untuk memenuhi aspek kemauan, Anda perlu melakukan berbagai usaha. Antara lain:

(65)

Assessment HR

- 65 -

2. Kerjakan setiap aktifitas dengan penuh tanggung jawab, memiliki landasan nilai (vaIue) dan prinsip-prinsip yang kuat.

3. Milikilah kebiasaan menerima. Ini akan meningkatkan rasa memiliki.

4. Tingkatkan rasa tanggung jawab pribadi. Dengan itu, rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan problem yang sedang dihadapi akan tumbuh.

5. Milikilah kebiasaan hidup dengan tujuan. Tanpa tujuan yang kuat tak akan ada target dan kurang termotivasi untuk melakukan aktifitas yang baik sekalipun.

6. Memiliki integritas diri. Kekuatan utama bagi penyeru kebaikan terletak pada kekuatan integritas, yaitu kesatuan antara ucapan, statement tertulis dan tindakan kita.

Sedangkan untuk aspek pemahaman dan keterampilan, barangkali beberapa langkah berikut bisa Anda usahakan:

1. Milikilah catatan/referensi materi dan agenda yang rapi.

(66)

Assessment HR

- 66 -

3. Bacalah buku-buku referensi, ini sangat membantu meningkatkan pemahaman.

4. Milikilah hafalan yang baik. Orang berbicara mengandalkan apa yang diingat.

5. Ambillah selalu kesempatan untuk tampil dimuka umum kapan saja. Sebagai latihan

melancarkan kemampuan bicara dan kontrol diri.

(67)

Assessment HR

- 67 -

Apa yang akan Anda lakukan Ketika situasinya seperti gambar diatas,……

1. Tuliskan nama, usia Anda 2. Pekerjaan Anda

3. Harapan Anda

(68)

Assessment HR

- 68 -

D. Meningkatkan Rasa Kepercayaan Diri

1. Pe r h a t ik a n Post u r Tubu h - Mungkin

kedengarannya ini t ak m em iliki hubungan dengan rasa percaya diri yang kit a bicarakan ini, t et api sebenarnya bagaim ana sikap duduk at au berdiri Anda, m engir im kan pesan t ert ent u pada orang-orang yang ada di sekekliling Anda. Jika pesan t ersebut m em ancarkan rasa percaya diri, Anda akan m endapat kan t anggapan posit if dari orang lain dan t ent u saj a ini akan m em perbesar rasa percaya diri Anda sendiri. Jadi m ulai perhat ikan sikap duduk dan berdiri unt uk m enunj ukan Anda m em iliki rasa percaya dir i.

(69)

Assessment HR

- 69 -

diri yang Anda m iliki, perlahan t api past i akan pudar dan t erseret m engikut i lingkungan Anda. Sebaliknya, j ika Anda dikelilingi orang- orang yang penuh kebahagiaan dan percaya dir i, m akan akan t ercipt a pula at m osfir posit if yang m em baw a keunt ungan bagi diri Anda.

3 . I n ga t Ke m ba li Sa a t An da M e r a sa Pe r ca ya D ir i - Percaya diri adalah sebuah perasaan, dan j ika Anda pernah m erasakannya sekali, t ak m ust ahil unt uk m erasakannya lagi. Mengingat kem bali pada saat dim ana Anda m erasa percaya diri dan t erkont rol akan m em buat Anda m engalam i lagi perasaan it u dan m em bant u m elet akan kerangka rasa percaya diri it u dalam pikiran.

4 . La t iha n - Kapanpun Anda ingin m erasakan rasa percaya diri, kuncinya adalah lat ihan sesering m ungkin. Bahkan Anda dapat m em baw anya dalam t idur. Dengan kem am puan yang t erlat ih, Anda t ak akan kesulit an m enam pilk an rasa percaya diri kapanpun it u dibut uhkan.

(70)

Assessment HR

Jika Anda seorang pengam bil resik o, Anda past i akan t em ukan kalau t indakan ini m am pu

m em buahkan rasa percaya diri. Tak ada yang lebih berm anfaat dalam m enum buhkan rasa percaya diri layaknya m endorong diri sendir i keluar dari zona nyam an. Selain it u, t indakan ini j uga berfungsi bagus unt uk m engurangi rasa t akut Anda akan ha- hal yang t ak Anda ket ahui, plus bisa dari pem bangkit rasa percaya diri yang luar biasa.

(71)

Assessment HR

- 71 -

E. Mengikis Krisis Percaya Diri

Banyak orang merasa dirinyatelah berhasil atau dianggap berhasil oleh teman-temannya. Tidak peduli seberapa besar penghasilan yang Anda peroleh, seberapa cepat mencapai posisi yang diidam-idamkan dalam pekerjaan Anda, seberapa sering orang memberikan pujian dan

ucapan selamat, seberapa besar keberhasilan karier, pada saat-saat tertentu Anda bisa tetap mengalami krisis percaya diri. Bahkan orang dengan rasa percaya diri yang tinggi sekalipun, dapat mengalami krisis percaya diri. Kadang-kadang, suatu kejadian menimpa seseorang dan membuat rasa percaya dirinya hilang.

(72)

Assessment HR

- 72 -

klien besar dan potensial, putus hubungan dengan pacar, atau pudarnya cita-cita. Semua ini bisa membuat kita goyah sehingga insiden kecil pun dapat menghilangkan rasa percaya diri Anda. Sama halnya ketika guntingan rambut yang jelek membuat Anda tidak mau kembali ke salon tersebut.

(73)

Assessment HR

- 73 -

(74)

Assessment HR

- 74 -

F. Membangun Self Concept

Dapatkah seorang yang berkepribadian minder (low self - esteem) yang parah dapat menjadi profil yang

penuhpercaya diri dan menjadi self consept pada diri orang tersebut? Tentu bisa. Dengan bekal kemauan kuat untuk

berubah, banyak bergaul dengan berbagai kalangan, banyak membaca profil tokoh-tokoh besar, dan membaca berbagai buku-buku yang memberi solusi mengatasi masalah kurang percaya diri atau keminderan, dll.

Sebelum kita membahas tentang materi ini, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu tentang apa itu self consept.yakni :

a) Persepsi, keyakinan, perasaan, atau sikap seseorang tentang dirinya sendiri.

b) Kualitas penyikapan individu tentang dirinya sendiri

(75)

Assessment HR

- 75 -

Salah satu tip mebangun self consept sebagai berikut ;

1. Hadapi rasa takut, jangan dihindari, toh ia tidak akan berakibat seburuk yanganda kira. Melawan rasa takut akan menambah percaya diri anda.

2. Lupakan kegagalan masa lalu - belajarlah dari kesalahan itu tetapi janganlah mengira sesuatu itu salah sebelum ia akan terjadi lagi. Hindari membuat kesalahan yangsama tetapi jgn membatasi diri anda dengan mengira bahwa anda gagal sebelumnya sehingga tidak akan bisa berhasil kali ini. Coba lagi, maka anda akan menjadi lebih bijak dan lebih kuat. Jangan terperangkap pada masa lalu.

3. Ketahui apa yanganda mau dan usahakan mendapatkannya. Anda berhak mendapatkan mimpi anda menjadi kenyataan.

(76)

Assessment HR

- 76 -

5.Berbicaralah pada orang lain - Kita sering membuat asumsi tentang situasi atau seseorang yangtidak benar. Sikap dan pola pikir negatif kita dapat berdampak negatif pula pada diri sendiri.

Karena itu bila anda merasa ragu maka

bertanyalah dan jangan berasumsi bahwa anda tau mengapa dan bagaimananya.

6. Bila anda gagal maka pola pikir terpenting adalah jangan merasa kalah. Terima kegagalan itu, pelajari, dan cobalah hal dan cara lain. Anda tidak akan dikalahkan oleh satu kegagalan bukan? Apa yang dibutuhkan adalah pendekatan yangberbeda dalam mencapainya.

Konsep diri ideal merupakan persepsi seseorang tentang apa yang diinginkan mengenai dirinya, atau keyakinan tentang apa yang

(77)

Assessment HR

- 77 -

(78)

Assessment HR

- 78 -

G. Kunci Sukses bangkit dari Kegagalan

1. Jangan anggap kegagalan itu tak pernah terjadi. Orang cenderung merasa takut mengakui kegagalan. Padahal dengan mengingkari

kegagalan itu justru

menimbulkan masalah baru seperti stresdan menunda pengobatan untuk bangkit.

2. Hindari memaafkan diri sendiri. Hal yang bisa memperbaiki kegagalan adalah berhenti

memaafkan segala kegagalan dan mulailah fokus pada tujuan-tujuan yang lebih produktif. Bill mengibaratkan, ketika masih remaja ia homeless dan peminum. Dan ketika itu ia selalu menganggap semua itu bukan kesalahannya. Padahal itu cara yang salah karena tak ada hal produktif yang bisa ia kerjakan.

(79)

Assessment HR

- 79 -

menganggap kita gagal, lebih baik tanyakan pada diri kita bagaimana kita bisa

memperbaikinya.

4. Ingat, kegagalan bukan hanya dialami kita. Orang yang gagal meraih tujuannya terjadi sepanjang waktu. Tak ada orang yang selalu sukses sepanjang hayatnya. Jadi, gagal itu milik semua orang!

(80)

Assessment HR

- 80 -

Jika anda kehilangan harta benda, anda tidak kehilangan sesuatu.

Jika anda kehilangan semangat dan keberanian, berarti anda kehilangan banyak hal.

(81)

Assessment HR

- 81 -

Kita dapat saja menyesuaikan diri dengan dunia yang berubah-ubah dan tetap berpegang teguh pada prinsip yang tidak berubah

Jimmy Earl Carter.

(82)

Assessment HR

- 82 -

A. Apa itu Pengembangan Kepribadian

Pengembangan Kepribadian adalah

poses yang terus menerus ke arah penguasaan pribadi Usaha tersebut dapat mendorong dan meningkatkan pertumbuhan pribadi hingga terbentuknya pribadi yang sukses

Kesediaan untuk berani berubah: Kebiasaan positif diperkuat Kebiasaan negatif dikurangi

 RENCANA PENGEMBANGAN POTENSI DIRI Mempunyai Visi, Misi, Tujuan, Strategi, dan

Rencana Aksi yang jelas.

Menentukan cara menilai keberhasilan Menghargai kemajuan walaupun sedikit Belajar pada siapa saja dan pengalaman Bersikap realistis

 PENINGKATAN KONTROL DIRI Tiga Tipe Pencari Sukses

Tidak mudah menyerah

(83)

Assessment HR

- 83 -

yang perlu diingat adalah di atas langit

ada langit, sehingga perlu kontrol dir i dan lingku ngan dan nilai-nilai normative.

B. Hambatan Pengembangan Kepribadian

Ada beberapa factor yang menghambat dalam pengembangan kepribadian, diantaranya :

 Dari Lingkungan

 Dari Individu

* Tidak mempunyai visi, misi, tujuan, nilai hidup yang jelas

* Pribadi yang kerdil * Kreativitas rendah

* Menutup diri (self disclosure)

Jika seseorang sudah “menutup diri” baik terjadi yang diakibatkan oleh masa lalu maupun pengalaman-pengalaman lainya yang

mengatribusi dirinya, kemandekan

pengembangan kepribadian akan mengaliri setiap sudut sel-sel pembuluh darah yang menjadi media bagi aliran darah yang mengalirinya.

Secara otomoatis, potensi diri akan tersumbat, hanya beberapa bagian potensi diri yang

teraktualisasi ketika ada celah yang mengantarkannya.

(84)

Assessment HR

- 84 -

seseorang baik fisik maupun mental yang dimiliki seseorang dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik, sedangkan diri adalah

seperangkat proses atau ciri-ciri proses fisik,prilaku dan psikologis yang dimiliki.

Perilaku yang terus diulang-ulang, makin lama makin tertanam dalam, menjadi kebiasaan,

kemudian menjadi sifat … dan menjadi bagian dari kepribadian…dan muara akhirnya berwujud potensi.

(85)

Assessment HR

- 85 -

Kekhasan potensi yang dimiliki oleh seseorang berpengaruh besar pada pembentukan pemahaman diri dan konsep diri. Ini juga terkait erat dengan prestasi yang hendak diraih didalam hidupnya kelak. Kekurangan dan kelebihan yang dimiliki dalam konstek potensi diri adalah jika terolah dengan baik akan memperkembangkan baik secara fisik maupun mental. Aspek diri yang dimiliki seseorang yang patut untuk

diperkembangkan antara lain.

Aspek yang dapat dikembangkan, diantaranya ;

Diri fisik :meliputi tubuh dan anggotanya beserta prosesnya.

Proses diri: merupakan alur atau arus pikiran,emosi dan tingkah laku yang konstan.

Diri sosial : adalah bentuk fikiran dan perilaku yang Diadopsi saat merespon orang lain dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang utuh.

(86)

Assessment HR

- 86 -

Upaya penanaman nilai, yang terus-menerus tanpa henti-henti dalam kebersamaan … pelan-pelan akan berhasil tertanam makin lama makin dalam, membentuk sifat, kebiasaan dan kepribadian

Sedangkan sifat bisa diartikan sebagai bakat, kemampuan, sifat dan sebagaimana yang secara konsisten diperagakan seseorang, termasuk pola-pola perilaku, sifat-sifat fisis dan ciri-ciri kepribadian. Menurut Allport, kepribadian merupakan kecenderungan memberikan respon kepada berbagai stimuli dalam cara yang sama.

(87)

Assessment HR

- 87 -

Menurut Freud, kehidupan psikis itu pada hakikatnya tidak disadari, tetapi

pengaruh-pengaruh ketidaksadaran ini memainkan peranan yang besar sekali. Hanya sebagian kecil saja yang disadari, yaitu yang masuk ke dalam “kesadaran”.

Menurut Freud, kehidupan psikis terbagi oleh:

a. Id

Id merupakan bagian dari ketidaksadaran dan bagian yang paling primitif dari psyche yang terdiri dari rangsangan-rangsangan atau tenaga hidup yang berupa

dorongan-dorongan, keinginan-keinginan, nafsu, insting dan impuls naluriah.

Id bekerja atas dasar kesenangan dan semua dorongan akan bekerja menuju arah pemuasan kesenangan. Id selalu berlawanan dengan prinsip super ego. Id lebih banyak dijumpai pada usia kanak-kanak.

Dengan id, anak-anak sering rewel minta dibelikan mainan ini-itu, jika tidak dibelikan akan menangis. Dorongan id, bersifat

(88)

Assessment HR

- 88 -

akan merasa senang dan akan berhenti menangis.

b. Ego

Ego menampilkan akal budi dan pikiran. Ego bersifat mudah menyesuaikan diri dan mampu mengendalikan dorongan-dorongan. Ego menampilkan prinsip realitas yaitu

dengan cara menghambat dan mengendalikan dorongan.

Ego bekerja pada usia di mana individu mulai bisa mengendalikan dirinya terhadap keinginan-keinginan yang menuntut

pemuasan.

Ego mulai bisa dijumpai pada anak usia remaja. Remaja akan bisa membedakan mana keinginan dan mana kebutuhan. Remaja juga mulai bisa berpikir mana hal yang realistis dan mana yang bersifat fantastis.

(89)

Assessment HR

- 89 -

menggunakan kesadarannya untuk melihat keinginannya berdasarkan realitasnya. c. Super ego

Super ego merupakan sesuatu yang kita kenal sebagai nurani yang memberikan kita aturan, norma yang mengontrol dan

mengendalikan diri agar semua dorongan tidak begitu saja dipuaskan.

(90)

Assessment HR

- 90 -

(91)

Assessment HR

(92)

Assessment HR

- 92 -

Yang penting bukanlah apa yang terjadi dengan kita atau apa yang menimpa kita, tetapi bagaimana sikap kita dalam menghadapi kejadian

Sumantri Mertodipuro

C. Kecerdasan Majemuk

Berahun-tahun seorang diukur dengan kemampuan tunggal; padahal setelah dikaji, seorang manusia diciptakan dan terlahir dengan sejumlah kemampuan yang selanjutnya akan menjadi modal pada kehidupan selanjutnya.

Sebelum munculnya multiple intelligences the theory in practice. Howard Gardner telah menerbitkan karyanya : frames of mind, the theory of multiple intelligences. Akan tetapi pengembangan berikutnya karya yang banayak dikenal adalah yang multiple intelligence, the theory in practice.

Jennifer memandang kecerdasan majemuk sebagai sebagai sebuah solusi terhadap

(93)

Assessment HR

- 93 -

pembelajaran yang dapat mengakomodir berbagai gaya belajar (Jenifer, Education Vol 124 No 1).

Menurut Laurel Schmidt dalam bukunya Jalan pintas menjadi 7 kali lebih cerdas ( Dalam Habsari 2004 : 3) membagi kecerdasan dalam tujuh macam, antara lain adalah sebagai berikut:

a) Kecerdasan fisual / spesial ( kecerdasan gambar) : profesi yang cocok untuk tipe keceerdasan ini antra lain arsitak, seniman, designer mobil, insinyaur,designer graffis, komp[uterr, kartunis,perancang intrior dan ahli fotografi.

b) Kecerdasan verbal / linguistik ( kecerdasan Berbicara): Profesi yang cocok baagi mereka yang memiliki kecerdasan ini antara lain: pengarang atu

menulis,guru.penyiar radio,peeemandu acara ,presenter, pengacara,

penterjemah,pelawak.

c) Kecerdasan musik: Profesi yang cocok bagi yang memiliki ini adalah peenggubah lagu, pemusik, penyaanyi, disc jokey, guru seni suara, kritikus musik, ahli terapi musik, audio mixier( pemandu suara dan bunyi). d) Kecerdasan logis / matematis ( Kecerdasan

(94)

Assessment HR

- 94 -

yang memiliki kecerdasan ini adalah ahli metematika ,ahli astronomi,ahli pikir, ahli forensik, ahli tata kota , penaksir kerugian asuransi,pialang saham, analis sistem komputer,ahli gempa.

e) Kecerdasan interpersonal ( cerdas diri ).Profesi yang cocok bagi mereka yang memiliki kecerdasan ini adalah

ulama,pendeta,guru,pedagang , resepsionis ,pekerja sosial,pekerja panti asuhan,

perantara dagang,pengacara, manajer konvensi, ahli melobi, manajer sumber daya manusia.

(95)

Assessment HR

- 95 -

tersebut bisa jadi yang lebih menonjol dalam dirinya.

Memalui pemetaan kecerdasan majemuk ini juga seseorang dapat mengetahui, mengenali dan menggali potensi dirinya dengan semaksimal mungkin. Potensi yang tidak diketahui oleh dirinya sendiri akan tetapi diketahui oleh orang lain adalah suatu potensi yang terpendam dalam diri seseorang namun orang lain diluar diri kita sendiri tidak mengetahuinya.

Satu contoh :

Seorang teman yang sering saya ajak berdikusi sering mengatakan, “Ya aku paham yang kamu maksud”, padahal saya belum menyelesaikan kalimat saya.

Bahkan baru saja saya mulai menguraikan pendapat saya, sekali lagi dia memotong kalimat saya dengan ucapan, “Ya aku paham yang kamu maksud”. Hasilnya, seperangkat ide yang sudah saya susun hilang berantakan.

Saya sering merasa tidak enak dengan kebiasaan teman saya tersebut. Tetapi saya sungkan untuk menegurnya. Rupa-rupanya

(96)

Assessment HR

- 96 -

Berungkali saya mencoba memaparkan ide tetapi berungkali dia selalu memotong

pembicaraan saya. Akhirnya saya jadi jengah sendiri.

Dulu saya berpikir bahwa teman saya adalah orang hebat. Anda pasti bisa membayangkan, saya belum menyampaikan pendapat saja dia sudah “mengerti, atau paham”.

Mungkin saja dia memiliki indera ke enam, begitu pemikiran saya. Tetapi belakangan saya ketahui ternyata dia sama sekali tidak tahu maksud saya.

Akhirnya saya menyimpulkan bahwa teman saya yang sering mengucapkan kata-kata itu hanyalah sebuah dorongan (yang tidak dia sadari) untuk menunjukkan dominansi dia dalam

berbagai hal termasuk keinginan untuk mendominasi pembicaraan, dan akhirnya

berantakanlah situasinya akibat ulah “si sok tahu” ini.

(97)

Assessment HR

- 97 -

A B

Saya tahu sama artinya saya tidak tahu, tetapi tidak tahu yang lebih dari sekedar tidak tahu

Mari kita simak table dibawah ini agar ilustrasi permasalahan diatas bisa dipahami,

1 2

3 4

1 2

(98)

Assessment HR

- 98 -

dimengerti dan bisa dihikmahkan. Sebagai berikut:

RANAH Tahu Tidak Tahu

Sadar dirinya tahu Sadar kalau (A)

Sadar kalau dirinya tidak tahu

(B)

Tidak sadar kalau dirinya tidak tahu

(D)

a. Sisi A

Banyak tokoh yang sukses dalam meniti kariernya karena pada saat dia berkarier, tokoh tersebut telah berada di sisi ini, atau menyiapkan dirinya untuk berada pada sisi ini. Orang yang berada di sisi ini menyadari bahwa dirinya tahu beberapa hal yang orang lain tidak tahu.

Dia menggali potensi dirinya terus

menerus dan tetap berusaha berada pada sisi ini dengan cara mengikuti berbagai seminar,

(99)

Assessment HR

- 99 -

langsung dari pakarnya. Kunci sukses yang bisa ditiru adalah prinsip tidak mau menyerah.

Tahap inilah yang akan kita capai, yaitu suatu kondisi di mana individu memahami betul apa yang telah terjadi, yang sedang terjadi dan akan terjadi pada dirinya. Individu ini mengerti dan mampu mengoreksi kejadian-kejadian, perilaku yang dialaminya dengan sangat evaluatif.

Pada tahap ini bisa memanfaatkan energi tersembunyi yang dimiliki Anda untuk

membantu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya. Individu ini akan mudah

mengkondisikan situasi dirinya dan lingkungan sekitarnya untuk memasuki tahap pemrograman energi bawah sadar sehingga dapat mengambil banyak manfaat dari keberhasilannya.

b. Sisi B

(100)

Assessment HR

- 100 -

Orang yang berada di sisi ini menyadari kalau dirinya tidak tahu banyak hal di sekitar dirinya, maka dia harus belajar. Orang yang berada di sisi ini menyadari bahwa dunia terus berputar dan selalu terjadi perubahan tiap hari, tiap jam bahkan tiap menit, atau juga tiap detik. Orang yang berada pada sisi ini merasa harus mengejar ketertinggalannya oleh perubahan informasi tiap hari.

Pada tahap ini ditAndai dengan suatu ketidaktahuan bahwa individu tersebut sebenarnya memiliki beberapa potensi yang sebenarnya bisa dikembangkan. Mereka sadar bahwa mereka tidak tahu beberapa hal dan mereka mengusahakan mengubah dari “tidak tahu” menjadi “tahu”.

Pada pemrograman energi bawah sadar ini kita akan mendorong individu untuk mulai

(101)

Assessment HR

- 101 - c. Sisi C

Jika Anda berada pada sisi ini, mungkin Anda sering merasa takjub dan aneh dengan diri Anda sendiri. Anda sering menyelesaikan

masalah-masalah yang Anda hadapi dengan hasil yang nyaris sempurna tanpa Anda tahu

penyebabnya, atau mungkin Anda menyebutnya karena faktor keberuntungan yang sedang berada pada Anda, atau Anda menyebutnya keajaiban kecil, atau Anda mendapatkan pertolongan dari “invisible hand”.

Dalam konteks psikologi, Anda mungkin harus belajar banyak tentang teori bakat. Tetapi yang jelas bisa kita lihat adalah, Anda tidak menyadari kelebihan Anda! Anda memiliki potensi yang begitu banyak tetapi Anda jarang menyadarinya, atau bahkan Anda tidak pernah menyadari! Tugas Anda adalah, datangi psikolog dan berdiskusilah tentang diri Anda.

Dalam konteks pemrograman energi

bawah sadar Individu yang berada pada posisi ini sering merasakan tiba-tiba selepas bangun tidur tiba-tiba “seperti mendapatkan ilham” dari mimpinya (meskipun mereka lebih banyak tidak menyadari bahwa sebenarnya ilham yang

(102)

Assessment HR

- 102 -

bawah sadarnya). Mereka berharap bisa melakukannya lagi tetapi mereka tidak tahu bagaimana mengkondisikan hal tersebut. Mereka hanya berangan-angan saja dan berharap

mendapat keajaiban lagi jika mendapat permasalahan.

d. Sisi D

Pada sisi ini Anda akan mengalami kerugian yang luar biasa besarnya. Biasanya individu pada posisi ini harus bekerja keras serta menghabiskan banyak waktu untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya. Hal ini menjadi wajar, karena individu pada posisi ini hanya mengandalkan “logika berpikir sadar” saja tanpa memberikan kesempatan pada alam bawah sadarnya

membantu menyelesaikan tuga-tugas atau permasalahan yang di alaminya.

(103)

Assessment HR

- 103 -

luar biasa yang dimilikinya dan bisa dimanfaatkan.

Maka tahap yang perlu dilakukan oleh individu pada posisi ini adalah memberikan kesempatan bawah sadar untuk membantu mematangkan ide atau memasak informasi dan diumpan kembali pada “alam sadar”nya pada saat individu terbangun.

(104)

Assessment HR

- 104 -

Janganlah mengeritik perbuatan orang lain, kecuali anda tahu mengapa ia berbuat demikian. Sebab mungkin anda sendiri akan berbuat yang sama bila mengalami hal yang sama

Beberapa hal harus diucapkan agar orang bisa mengerti Tetapi ada hal yang tidak perlu diucapkan,

(105)

Assessment HR

- 105 -

Kita melihat dunia bukan

sebagaimana dunia adanya, melainkan sebagaimana kita adanya – atau – sebagaimana kita terkondisikan untuk

melihatnya. Tidak pernah lengkap dan tidak pernah sama

A. Apa Itu Kecerdasan Emosi

Tentang Emosi, kadang kita cenderung menganggap nya sebagai reaksi berlebihan atas ada nya prilaku kurang berkenan yang kita terima, karena banyak juga yang selalu

Gambar

gambar diatas,……

Referensi

Dokumen terkait

Dalam proyek ini, beberapa dokumen penelitian dan diskusi disusun berdasarkan persoalan penting yang perlu diatasi dalam proses reformasi ini untuk memperluas cakupan skema

 Sel mikroba secara kontinyu berpropagasi menggunakan media segar yang masuk, dan pada saat yang bersamaan produk, produk samping metabolisme dan sel dikeluarkan dari

Penggunaan metode inkuiri sebagai upaya untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan dengan mengacu kepada minat peserta didik dengan mengangkat

Sebaliknya jika seseorang mempunyai nilai body image yang rendah, yakni mempunyai sebuah persepsi yang kurang baik akan bentuk dan ukuran tubuh mereka, cemas tentang

Menurut Manuaba (2008; h.389) disebutkan perdarahan terjadi karena gangguan hormon, gangguan kehamilan, gangguan KB, penyakit kandungan dan keganasan genetalia. 55)

Selama ini ketika kita melihat pada kenyataan yang terjadi dalam kegiatan ketika kita melihat pada kenyataan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah,

Hasil jumlah iterasi dalam satu kali konvergen terhadap jumlah varian data training pada metode improved semi supervised k-means dengan k-means Pada pengujian ketiga

mempengaruhi bagaimana mereka mempersepsikan mengenai model pembelajaran blended learning yang mereka jalankan, yang mana persepsi didefinisikan oleh Atkinson (2000)