BAB I PEMBAHASAN A. Latar belakang
Perkembangan agama merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, apakah seseorang itu memiliki perkembangan agama yang baik atau tidak. Perkembangan keagamaan dapat dipengaruhi oleh oleh pendidikan yang didapat oleh individu itu sendiri baik dari keturunan (genetik) atau lingkungan yang ada disekitar seseorang.
Setiap fase memeliki perkembangan yang berbeda dimana satu fase berkaitan dengan fase lainnya, dalam pembahan ini kita akan mengetahui bagaimana perkembangan keagamaan seseorang dimulai yaitu pada fase pranatal. Untuk melihat perkembangan agama seseorang dapat dilihat seperti apa pendidikan yang diberikan pada fasenya baik itu pendidikan yang bersifat formal atau pendidikan agama.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah adalaha sebagai berikut:
1. Bagaimanakah masa pranatal ?
2. Bagaimanakah tahap-tahap perkembangan pada masa pranatal ?
3. Bagaimanakan perkembangan keagamaan pada masa pranatal ?
Adapun tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana masa pranatal.
2. Mengetahui tahap-tahap perkembangan pada masa pranatal.
3. Mengetahui perkembangan keagamaan pada masa pranatal.
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian masa pranatal
Masa pranatal adalah masa konsepsi atau pertumbuhan, masa pembuahan sampai dengan masa pertumbuhan, dan perkembangan individu yaitu pada saat pembuatan telur pada ibu dan spermatozoapada ayah, bila spermatozoa pada laki-laki memasuki ovum pada perempuan terjadilah konsepsi atau pembuahan, perkembangan pokok pada masa ini ialah perkembangan fsiologis berupa pembentukan struktur tubuh.1
Masa pranatal merupakan masa yang memiliki waktu atau periode yang paling singkat dan sangat cerpat perkembangannya. Karakteristik perkembanganpada masa pranatal dimulai dari pembuahan sel hingga pembentukan organ tubuh. Masa pranatal berlangsung selama sembilan bulan atau sekitar 280 hari sebelum bayi dilahirkan.2
B. Tahap-tahap perkembangan pada masa pranatal
1 Elizabet Hurlock,Psikologi Perkembangan,( jakarta:Erlangga, 1980) hlm 2 Sumanto, Psikologi Perkembangan Fungsi danTeori, ( Yogyakarta: Center Of AcadenicPublishingService,
Didalam Al-Qur’an telah tergambar tahap-tahap pada masa pranatal, terciptanya atau kejadian manusia diabadikan didalamnya dimulai dari sulalatin min tin. Firman Allah dalam Qs. Al-Mu’minun:12-143
Artinya:
“(12) Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dengan sari pati (berasal) dari tanah. (13) kemudian Kami menjadiknnya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). (14) kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging , dan segumpal daging itu kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha suci Allah pencipta yang paling baik.”
Tahap-tahap perkembangan masa pranatal berdasarkan Al-Qur’an seperti yang dijelaskan pada ayat diatas dapat diuraikan lebih jelas sebagai berikut:4
1. Tahap Sulalatin Min Thin (saripati tanah)
Pada tahap ini manusia makan dari hasil bumi danketika sari pati telah masuk kedalam tubuh manusia, sari pati itu lantas dipakai tumbuh sebagai starting material dalam proses metabolisme pembentukan nutfah didalam sel-sel reproduksi.
2. Tahap Nuthfah
Kata nuthfah sering kali diterjemahkan dengan air mani atau setetes mani yang bercampur. Ini berarti pencampuran dua nuthfah atau benih yaitu dari laki-laki sperma dan dari perempuan sel telur (ovum)
Menurut hitungan para ahli, sperma yang kuat dalam satu kali ejakulasi berjumlah jutaan ekor. Akan tetapi dari sejumlahan itu hanya satu yang dapat melakukan pembuahan. Setelah pembuahan berlangsung, terjadilah perubahan yang cepat pada indung telur. Dengan segera indung telur menghasilkan membran yang mencegah sperma lain untuk ikut melakukan pembuahan.
3. Tahap Alaqah
Proses pembuahan dan perjalan zigot hingga akhirnya menempel di dinding rahim yang memerlukan waktu hingga enam hari. Zigot tetap menempel pada dinding rahim dan tumbuh hingga hari ke-15 ketika pembentukan alaqah dimulai.
Alaqah merupakan bentuk praembrionik yang terjadi setelah pencampuran sperma dan ovarium. Alaqah terbentuk sekitar 24-25 hari sejak pembuahan. Jika jaringan praembriotik ini digunakan maka ia akan tampak seperti segumpal darah.
4. Tahap Mudghah
dari sel-sel atau jaringan-jaringan yang sudah maupun yang belum mengalami diferensiasi.
Pada minggu kelima jantung mulai berdetak. Embrio juga sudah mengembangkan plasenta, suatu bentuk tabung yang masuk kedalam dinding rahim dan mengalirkan oksigen serta makanan dari darah ibu ke tubuh janin. Tahapan mudghah berakhir pada minggu keenam kurang lebih pada hari keempat puluh.
5. Tahapan idzaman
Yaitu pada minggu ke-7 bentuk manisua semakin nyata dengan bermulanya pembentukan kerangka. Masa ini sekitar khari ke-40 hingga ke-45 adalah garis batas yang membedakan masa mudghah dan bentuk manusia. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa masa hari ke-40 dan 45 adalah hari-hari yang sangat penting bagi perkembangan embrio. Karena pada waktu itulah embrio berubah bentuk menjadi bentuk manusia. Pembentukan tulang ini akan semakin berbentuk mirip manusia setelah tahap berikutnya tulang ini diselimuti oleh otot dan daging.
6. Tahap lahman
7. Tahap takhaluq
Pada tahap ini berat janin meningkat signifkan pada minggu-minggu ini seiring perkembangan otot dan daging. Pada saat ini janin sudah secara sadar menendang dengan kakinya. Pada tahap ini semua organ sudah berfungsi, janin siap untuk hidup diluar rahimsejak berumur sekitar 22-26 minggu, yakni kurang lebih 6 bulan pasca pembuahan
C. Perkembangan agama pada masa pranatal
Pendidikan anak dalam konsep Islam tidak saja dimulai semenjak anak lahir di duni, melainkan dapat dimulai saat anak masih dalam rahim seorang ibu, bahkan jauh sebelum berada di dalam rahim seorang ibu, yakni pada saat seorang ayah memilihkan istri atau calon ibuyang baik buat anak-anaknya. Pemilihan jodoh merupakan pengutamaan sifat da perangai dari seseorang calon suami istri, karena anak akan menuruni sifat-sifat tertentu dari orang tua melalui hukum genetika atau hukum keturunan.
Kemampuan mendengar ini sebaiknya digunakan oleh ibu untuk mebuat anak terbiasa dengan ayat-ayat Al-qur’an. Karena suara ibulah yang paling jelas, maka yang terbaik bagi anak dalam rahim adalah mendengar bacaan al-qur’an dari ibunya sendiri.semakin sering ibu menbaca Al-qur’an selama kahamilan semakin kuatlah guratan memori Al-qur’an didalam otak anak. metode pendidikan yang dapat diberikan pada masa pranatal diantaranya:
1. Metode bermain (haptonim: kotak dengan janin), yeitu dengan mengelus perut ibu dengan penuh kasih sayang, bernyanyi dengan didekatkan ke perut ibu.
2. Uswatun hasanah, yaitu dengan melakukan aktivitas, perilaku, dan tutur kata yang bak yang sesuai dengan ajaran Islam.
3. Metode ceramah,metode ini biasa dilakukan dengan bercerama di depan kaca sambil mengelus perut ibu. 4. Membaca Al-Qur’an, berdoa, dan mendengarkan
musik-musik Islami.5
5. Menjauhi makanan dan minuman yang haram.
6. Memelihara suasana psikologis yang damai dan tentram agar secara psikologs janin dapat berkembang secara normal.6
Adapun materi yang dapat diberikan kepada janin, sebagai berikut:
a. Materi keislaman, ketauhidan, atau syari’at dalam batas-batas tertentu.
b. Bahasa (pengenalan terhadap huruf, kata, kalimat yang berkaitan dengan keluarga atau lingkungan sekitar.
c. Pengetahuan umum, tujuannya supaya dapat mengembangkan potensi janin, syaraf pusat (otak) dan perifernia, memberikan rekaman kepada daya memori serta harapan agar janin berkembang pesat setelah kelahirannya.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa pranatal adalah masa konsepsi atau pertumbuhan, masa pembuahan sampai dengan masa pertumbuhan, dan perkembangan individu yaitu pada saat pembuatan telur pada ibu dan spermatozoapada ayah, bila spermatozoa pada laki-laki memasuki ovum pada perempuan terjadilah konsepsi atau pembuahan, perkembangan pokok pada masa ini ialah perkembangan fsiologis berupa pembentukan struktur tubuh.
Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha suci Allah pencipta yang paling baik.”
Perkembangan keagamaan pada masa pranatal dapat dilakukan mulainya pembuahan saat sperma bertemu ovum, mula pada saat ini juga kita dapat memberikan pendidikan keagamaan pada masa pranatal.
B. Kritik dan saran