• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS NOVEL CERITA CINTA ENRICO DENGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS NOVEL CERITA CINTA ENRICO DENGA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS NOVEL CERITA CINTA ENRICO DENGAN

MENGGUNAKAN TEORI PSIKOANALISIS MENURUT

SIGMUN FREUD

Oleh:

Nama: Sindi

Nim : 1551141010

Sastra Indonesia A

Abstrak

(2)

Pendahuluan

Sastra merupakan salah satu institusi budaya yang memengaruhi dan dipengaruhi kenyataan sosial.

Tokoh Enrico sangat mengagumi dan mencintai ibunya dan merasa bersaing dengan ayahnya. Enrico juga mengganggap ibunya sebagai kekasihnya, namun ia merasa patah hati dengan perbedaan sikap ibunya yang telah mengikuti ajaran saksi yehuwa. Enrico patah hati sehingga ia memutuskan untuk tidak tertarik pada perempuan. Namun, pada usianya yang ke 50 tahun dia bertemu dengan tokoh A, yang mengingatkan pada sosok ibu. Dan akhirnya dia memutuskan untuk menikah dengan tokoh A.

Hal yang terjadi pada tokoh utama dalam novel cerita cinta Enrico kini menjadi fenomena dalam masyarakat. Normalnya semakin dewasa sesorang , ia semakin mandiri, mampu bertindak dan mengambil keputusaan tanpa tergantung pada figur tertentu.

hal ini tergambar dalam novel, oleh karena iru penulis menerapkan teori psikoanalisi menurut Sigmun Freud.

Psikoanalis terhadap karya sastra merupakan alternatif kajian yang relevan dengan kasus yang terjadi pada novel cerita cinta Enrico.

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis novel cerita cinta Enrico dengan teori psikoanalisis menurut Sigmun Freud.

Pembahasan

1. Struktur dalam novel

Alur dalam novel ini memperlihatkan rangkaian peristiwa yang berhubungan secara sebab akibat.

Analisis tokoh dan penokohan mempermudah untuk mengetahui karakter tokoh-tokoh dalam novel, dengan cara menggambarkan melalui berbagai situasi bahasa dalam novel.

gambaran tokoh atau penokohan, tehnik dominan yang digunakan pengarang adalah tehnik dramatik. Pengarang menampilkan fisik dan watak tokoh dalam novel melalui narasi. Ditemukan enam tokoh dalam novel ini, yaitu tokoh Aku, bibi Rah, Ibu, Ayah, Sanda dan tokoh A. setiap tokoh mempunyai karakter yang berbeda-beda.

(3)

agama sehingga melakukan pergaulan bebas dan melakukan sex dan tidak mempunyai keyakina terhadap agama.

2. Analisi novel menurut Sigmun Freud

Struktur kpribadian manusia menurut Freud ada tiga aspek, yaitu Id yang merupakan aspek biologis dan sistem yang original didalam kepribadian, dari aspek inilah keduan aspek lain tumbuh. Ego adalah aspek psikologis daripada kepribadian dan timbul karena kebutuhan organisme karena berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan. Superego adalah aspek sosiologis kepribadian, merupan wakil dari nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan orang tua kepada anaknya, yang dimasukkan berbagai perinta dan larangan.

Pada bagian ini akan diuraikan struktur kepribadian tokoh utama novel cerita cinta Enrico karya Ayu Utami. Tokoh utama tersebut adalah tokoh Aku (Enrico) tokoh aku adalah tokoh yang mulanya mencintai dan mengagumi ibunya secara berlebihan dan menggap ibunya sebagai kekasihnya.

Id tokoh aku (Enrio) digerakkan pada keistimewaan ibu yang berbeda dengan perempuan-perempuan lainnya. Terliat jelas pada kutipan berikut :

“ aku akan merona ketika ibu memuji pekerjaanku. Hatiku berdebar-debar manakah ia mengenakan pantovel itu dikakinya. Kakinya yang kokoh dengan betis penuh. Tidak seperti kakiku dan ayah seperti ceker ayam. Slup sepasang pantovel itu terpasang cantik dan gagah, menyangga seluruh again tubuhnya. Dia menjelmah sesosok dewi. Rok lebar menutupi kaki ibuku dan mengecil dipinggang. Ia mengenakan atasan putih dengan sedikit renda didada dan lengan. Rambutnya segar, tidak seprti rambut perempuan lain yang cepal oleh minyak dan menyimpan banyak kutu. Ibuku adalah perempuan tercantik, teranggun dan termaju diseluruh duniaku”(Utami 2012 hal 31-32)

Pada kutipan tersebut terlihat kekaguman tokoh aku terhadap ibu yang menggerakkan tokoh aku untuk mencintai dan menggap ibu sebagai kekasih terlihat jelas pada kutipan berikut.

(4)

Sesuai dengan fungsinya ego merupakan aspek psikologis daripada kepribadian yang timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan. Tokoh aku (Enrico) awalnya hanya mengagumi ibu, dalam hal ini timbul ego tokoh aku berubah menjadi rasa mencintai dan mengganggap ibu sebagai kekasih. Dan enrico merasa bersaing dengan ayahnya untuk merebut kasih sayang ibu. Ego tokoh aku berperan sangat kuat, terlihat jelas pada kutipan berikut :

“ aku sesungguhnya sama sekali tidak ingin membuat ayahku sempoyongan. Aku betul-betul ingin melakukannya karena jalan kaki adalah gagah dan hemat. Tapi peristwa itu memberi rasa menang pad diriku. Aku ternyata lebih kuat dari ayah. Lihat may, aku lebih perkasa dari apay! Aku lebih pantas dicintai dari ayahku.(utami 2012 hal 45)”

Kemudian selanjutnya, tokoh aku merasa patah hati oleh ibu. Ibu yang membalas rasa cinta tokoh aku hanya dengan sewajarnya yaitu cinta kepada anaknya. Dalam hal ini super ego ibu berperan sangat kuat dan bersikap keras, terlihat jelas dalam kutipan berikut :

“ tapi sakit hatiku terhadap ibu tidak hilang sampai bertahun-tahun kemudian. Hanya saja jika kita melihatnya dari sisi lain, dalam enam tahun aku telah bertumbuh menjadi bayi drakula yang memakan putting ibunya sendiri menjadi bocak kecil yang bertanggung jawab. Bocah cilik yang mengalahkan keinginan-keinginannya sendiri untuk sesuatu yang lebih besar. Tapi pertanyaannya, apakah yang lebih besar itu? (uttami 2012 hal 69)”

Kemudian ego tokoh aku berubah menjadi super ego yang berkembang dalam dirinya. Yang menggerakkan super ego tokoh aku adalah sikap ibunya yang menimbulkan perasaan sakit hati. Terlihat jelas dalam kutipan berikut :

“ tapi, sejak niatku masuk ITB telah bulat, aku tak tertarik lagi pada perempuan. Tujuan hidupku Cuma satu: lepas dari sang perempuan. Mana sesungguhnya yang lebih kuinginkan : lepas dari dia atau masuk ITB? Hmm, aku tahu bahwa sang perempuan itu sangat berharga sehingga satu-satunya jalan lepas dari dia yaitu mmasuk perguruan tinggi berharga dinegeri ini.(utami 20121 hal 127)

(5)

“Matahari pucat. Aku melihat sebua tanah lapang. Tanah lapang itu dikelilingi hutan. Hutan disebelah sini dipenuhi dengan buah-buahan dan hutan disebelah sana didiami binatang buas. Perempuan itu berdiri dengan sepatu berhak gagah, serta rok kembang-kembang yang melebur dibagian bawah dan menciut dipinggang. Dia memandang ketenga lapangan, kepada suaminya yang sedang dipreteli dari segalah tanda pangkatnya. Perempuan itulah satu-satunya kebanggaan silaki-laki malang. Perempuan dihadapanku kini bebas memandangi aku. Dia memiringkan kepala dan matanya ia seperti masuk kedalam mataku. Samar-samar aku mulai tahu, mengapa ia sangat kurindukan tetapi ia juga memiliki sesuatu yang menakutkan. (utami 2012 hal 178-188)

Kesimpulan

menurut Freud ada tiga aspek, yaitu Id yang merupakan aspek biologis dan sistem yang original didalam kepribadian, dari aspek inilah keduan aspek lain tumbuh. Yaitu ego dan super ego. Tokoh utama tersebut adalah tokoh Aku (Enrico) tokoh aku adalah tokoh yang mulanya mencintai dan mengagumi ibunya secara berlebihan dan menggap ibunya sebagai kekasihnya.

Muculnya tokoh A yang membuat keinginannya untuk tidak tidak menikah membuatnya mengingkari janjinya dan ingin segerah menikah.

Daftar Pustaka

Referensi

Dokumen terkait

Perlakuan penambahan garam ke dalam media transportasi menghasilkan tingkat kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan

Dari kesepuluh paparan di atas pendekatan yang tepat untuk digunakan dalam meningkatkan hasil belajar membaca peta adalah pendekatan instruksional, karena pendekatan

[r]

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dalam bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa realisasi pemenuhan hak anak yang diatur dalam konstitusi terhadap anak

Hasil Observasi Kolaborator Terhadap Aktivitas Peneliti dalam Pemberian Layanan Konseling Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Pada Siswa Kelas VIII A MTs Maslakul

Pendapat ini sejalan dengan pendapat Agus Mahendra (2001: 41-13) mengemukakan bahwa salah satu metode mengajar senam adalah metode menyeluruh. Metode menyeluruh merupakan

Judul Penelitian : Gambaran Pemberian Susu Formula pada Bayi Usia 7-11 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Minasa Upa Tahun 2011 Anak adalah buah hati yang senantiasa

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FALETEHAN. SERANG-BANTEN